Anda di halaman 1dari 49

“PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN &

PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI”

NAMA ANGGOTA:
1) Amalia Nur Fauziah
2) Chintya Valentine H
3) Elisa Sumanti
4) Rifki Fadlilah
5) Rio Erlangga
6) Rizva Ajizah
7) Sani Roudhoh

XI IPS 2

http://www.pelajaran.co.id/2016/21/peristiwa-yang-terjadi-setelah-proklamasi-kemerdekaan-
indonesia.html
http://rinaldyvirgiawan99.blogspot.co.id/2012/09/kondisi-keadaan-indonesia-pasca-
sesudah.html?m=1 http://www.google.co.id/amp/s/herliantalbariz9e013.wordress.com/2016/02/27/latar-
belakang-proklamasi-kemerdekaan-indonesia/amp/
http://catatan-si-ilham.blogspot.co.id/2016/12/peristiwa-penting-yang-terjadi-sebelim.html?m=1
http://coretansirobby.blogspot.co.id/2015/06/biografi-pahlawan-dan-perannya-dalam_4.html
1. Ir. SOEKARNO
Dr.(HC) Ir. H. Soekarno (nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6
Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69
tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia
memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia
adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi
pada tanggal 17 Agustus1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep
mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya
Masa kecil dan remaja
Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan
ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai. Keduanya bertemu ketika Raden Soekemi yang merupakan
seorang guru ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali. Nyoman Rai merupakan
keturunan bangsawan dari Bali dan beragama Hindu, sedangkan Raden Soekemi sendiri
beragama Islam. Mereka telah memiliki seorang putri yang bernama Sukarmini sebelum
Soekarno lahir. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, RadenHardjokromo di Tulung
Agung, Jawa Timur.
Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti
orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut. Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno
ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja.
Beberapa peran Bung Karno di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Bung Karno menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama
Bung Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo.
b. Bung Karno menandatangani teks Proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Bung
Hatta.
c. Bung Karno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kediamannya di jalan
Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

2. Drs. MOH. HATTA


Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Muhammad Athar, populer
sebagai Bung Hatta; lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat),Hindia
Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah
pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia
bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari
penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah
menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Ia mundur dari
jabatan wakil presiden pada tahun1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta juga
dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Latar belakang
Mohammad Hatta lahir dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang keturunan aceh
yang lama menetap di Sumatera Barat. Ayahnya merupakan seorang keturunan ulama tarekat
di Batuhampar, dekat Payakumbuh, Sumatera Barat. Sedangkan ibunya berasal dari keluarga
pedagang di Bukittinggi. Ia lahir dengan nama Muhammad Athar pada tanggal 12 Agustus 1902.
Namanya, Athar berasal dari bahasa Arab, yang berarti "harum". Ia merupakan anak kedua,
setelah Rafiah yang lahir pada tahun 1900. Sejak kecil, ia telah dididik dan dibesarkan dalam
lingkungan keluarga yang taat melaksanakan ajaran agama Islam.
Pendidikan dan pergaulan
Mohammad Hatta pertama kali mengenyam pendidikan formal di sekolah swasta. Setelah enam
bulan, ia pindah ke sekolah rakyat dan sekelas dengan Rafiah, kakaknya. Namun, pelajarannya
berhenti pada pertengahan semester kelas tiga. Ia lalu pindah ke ELS di Padang (kini SMA
Negeri 1 Padang) sampai tahun 1913, kemudian melanjutkan ke MULO sampai tahun 1917.
Selain pengetahuan umum, ia telah ditempa ilmu-ilmu agama sejak kecil. Ia pernah belajar
agama kepadaMuhammad Jamil Jambek, Abdullah Ahmad, dan beberapa ulama lainnya.
Beberapa peran Bung Hatta dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah sebagai
berikut.
a. Bung Hatta menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama
Bung Karno dan Mr. Achmad Soebardjo.
b. Bung Hatta menandatangani teks Proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Bung
Karno.

3. ACHMAD SOEBARJO
Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (lahir di Karawang, Jawa Barat, 23
Maret 1896 – meninggal 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun) adalah tokoh pejuang
kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah Menteri
Luar Negeri Indonesia yang pertama. Achmad Soebardjo memiliki gelar Meester in de Rechten,
yang diperoleh di Universitas Leiden Belanda pada tahun 1933.

Awal mula
Achmad Soebardjo dilahirkan di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat, tanggal 23 Maret 1896.
Ayahnya bernama Teuku Muhammad Yusuf, masih keturunan bangsawan Aceh dari Pidie. Kakek
Achmad Soebardjo dari pihak ayah adalah Ulee Balang dan ulama di wilayah Lueng Putu,
sedangkan Teuku Yusuf adalah pegawai pemerintahan dengan jabatan Mantri Polisi di wilayah
Teluk Jambe, Kerawang. Ibu Achmad Soebardjo bernama Wardinah. Ia keturunan Jawa-
Bugis, dan merupakan anak dari Camat di Telukagung, Cirebon.
Ayahnya mulanya memberinya nama Teuku Abdul Manaf, sedangkan ibunya memberinya
nama Achmad Soebardjo. Nama Djojoadisoerjo ditambahkannya sendiri setelah dewasa, saat ia
ditahan di penjara Ponorogo karena "Peristiwa 3 Juli 1946".
Ia bersekolah di Hogere Burger School, Jakarta (saat ini setara dengan Sekolah Menengah Atas)
pada tahun 1917. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya diUniversitas Leiden, Belanda dan
memperoleh ijazah Meester in de Rechten (saat ini setara dengan Sarjana Hukum) di
bidang undang-undang pada tahun 1933.
Adapun peranan Mr. Achmad Soebardjo adalah sebagai berikut.
Mr. Achmad Soebardjo menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda
bersama Bung Karno dan Bung Hatta.

4. SUTAN SJAHRIR
Sutan Syahrir (ejaan lama:Soetan Sjahrir) (lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, 5
Maret 1909 – meninggal di Zürich, Swiss, 9 April 1966 pada umur 57 tahun) adalah
seorang politikus dan perdana menteri pertama Indonesia Keturunan bugis. Ia menjabat sebagai Perdana
Menteri Indonesia dari 14 November 1945hingga 20 Juni 1947. Syahrir mendirikan Partai Sosialis
Indonesia pada tahun 1948. Ia meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan
di TMP Kalibata, Jakarta. Sutan Syahrir ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional
Indonesia pada tanggal 9 April 1966 melalui Keppres nomor 76 tahun 1966 .
Syahrir lahir dari pasangan Mohammad Rasad gelar Maharaja Soetan bin Soetan Leman gelar
Soetan Palindih dan Puti Siti Rabiah yang berasal dari Koto Gadang,Agam, Sumatera
Barat [2] Ayahnya menjabat sebagai penasehat sultan Deli dan kepala jaksa (landraad) di Medan.
Syahrir bersaudara seayah dengan Rohana Kudus, aktivis serta wartawan wanita yang
terkemuka.
Sekolah MULO di Medan (sekitar tahun 1925)
Syahrir mengenyam sekolah dasar (ELS) dan sekolah menengah (MULO) terbaik di Medan, dan
membetahkannya bergaul dengan berbagai buku-buku asing dan ratusan novel Belanda.
Malamnya dia mengamen di Hotel De Boer(kini Hotel Natour Dharma Deli), hotel khusus untuk
tamu-tamu kulit putih.
Pada 1926, ia selesai dari MULO, masuk sekolah lanjutan atas (AMS) di Bandung, sekolah
termahal di Hindia Belanda saat itu. Di sekolah itu, dia bergabung dalam Himpunan Teater
Mahasiswa Indonesia (Batovis) sebagai sutradara, penulis skenario, dan juga aktor. Hasil mentas
itu dia gunakan untuk membiayai sekolah yang ia dirikan,Tjahja Volksuniversiteit, Cahaya
Universitas Rakyat.
Di kalangan siswa sekolah menengah (AMS) Bandung, Syahrir menjadi seorang bintang. Syahrir
bukanlah tipe siswa yang hanya menyibukkan diri dengan buku-buku pelajaran dan pekerjaan
rumah. Ia aktif dalam klub debat di sekolahnya. Syahrir juga berkecimpung dalam aksi
pendidikan melek huruf secara gratis bagi anak-anak dari keluarga tak mampu dalam Tjahja
Volksuniversiteit.
Adapun peran Sutan Sjahrir sebagai berikut.
a. Peran sutan syahrir yaitu sebagai pemimpin perlawanan bawah tanah tuk menyerang atau
melawan jepang
b. Peran Dr. Radjiman wedyaningrat yaitu sebagai ketua dari bpupki ( badan persiapan usaha
kemerdekaan Indonesia)

5. SAYUTI MELIK
Mohamad Ibnu Sayuti atau yang lebih dikenal sebagai Sayuti Melik (lahir
di Sleman, Yogyakarta, 22 November 1908 – meninggal di Jakarta, 27 Februari 1989 pada umur
80 tahun), dicatat dalam sejarah Indonesia sebagai pengetik naskah proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia. Dia adalah suami dari Soerastri Karma Trimurti, seorang
wartawati dan aktifis perempuan di zaman pergerakan dan zaman setelah kemerdekaan.

Masa Muda
Dilahirkan pada tanggal 22 November 1908, anak dari Abdul Mu'in alias Partoprawito,
seorang bekel jajar atau kepala desa di Sleman, Yogyakarta. Sedangkan ibunya bernama
Sumilah. Pendidikan dimulai dari Sekolah Ongko Loro (Setingkat SD) di desa Srowolan, sampai
kelas IV dan diteruskan sampai mendapat Ijazah di Yogyakarta.
Nasionalisme sudah sejak kecil ditanamkan oleh ayahnya kepada Sayuti kecil. Ketika itu
ayahnya menentang kebijaksanaan pemerintah Belanda yang menggunakan sawahnya untuk
ditanami tembakau.
Ketika belajar di sekolah guru di Solo, 1920, ia belajar nasionalisme dari guru sejarahnya yang
berkebangsaan Belanda, H.A. Zurink. Pada usia belasan tahun itu, ia sudah tertarik membaca
majalah Islam Bergerak pimpinan K.H. Misbach di Kauman, Solo, ulama yang berhaluan kiri.
Ketika itu banyak orang, termasuk tokoh Islam, memandang Marxisme sebagai ideologi
perjuangan untuk menentang penjajahan. Dari Kiai Misbach ia belajar Marxisme. Perkenalannya
yang pertama dengan Bung Karno terjadi di Bandung pada 1926.
Tulisan-tulisannya mengenai politik menyebabkan ia ditahan berkali-kali oleh Belanda. Pada
tahun 1926 ditangkap Belanda karena dituduh membantu PKI dan selanjutnya dibuang ke Boven
Digul (1927-1933). Tahun 1936 ditangkap Inggris, dipenjara di Singapura selama setahun.
Setelah diusir dari wilayah Inggris ditangkap kembali oleh Belanda dan dibawa ke Jakarta,
dimasukkan sel di Gang Tengah (1937-1938).
Peran Sayuti Melik adalah sebagai berikut.
Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi setelah ia sempurnakan dari tulisan tangan Bung
Karno.

6. SUKARNI KARTODIWIRJO
Soekarni (EYD: Sukarni; lahir di Blitar, Jawa Timur, 14 Juli 1916 – meninggal di Jakarta, 7 Mei 1971 pada
umur 54 tahun), yang nama lengkapnya adalah Soekarni Kartodiwirjo, adalah tokoh pejuang kemerdekaan
dan Pahlawan Nasional Indonesia. Gelar Pahlawan Nasional Indonesia disematkan oleh Presiden Joko
Widodo, pada 7 November 2014 kepada perwakilan keluarga di Istana Negara Jakarta.

Kelahiran dan masa kecil


Sukarni lahir hari Kamis Wage di desa Sumberdiran, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa
Timur. Namanya jika dijabarkan berarti "Su" artinya lebih sedangkan "Karni" artinya
banyak memperhatikan dengan tujuan oleh orangtuanya agar Sukarni lebih memperhatikan nasib
bangsanya yang kala itu masih dijajah Belanda. Sukarni merupakan anak keempat dari sembilan
bersaudara.
Ayahnya adalah Kartodiwirjo, keturunan dari Eyang Onggo, juru masak Pangeran Diponegoro.
Ibunya bernama Supiah, gadis asal Kediri. Keluarga Sukarni bisa dikatakan berkecukupan jika
dibanding penduduk yang lain. Ayahnya membuka toko daging di pasar Garum dan usahanya
sangat laris.
Sukarni masuk sekolah di Mardisiswo di Blitar (semacam Taman Siswa yang dibuat oleh Ki
Hajar Dewantara). Di sekolah ini Sukarni belajar mengenai nasionalismemelalui Moh.
Anwar yang berasal dari Banyumas, pendiri Mardidiswo sekaligus tokoh pergerakan Indonesia.
Sebagai anak muda, Sukarni terkenal kenakalannya karena sering berbuat onar. Dia sering
berkelahi dan hobi menantang orang Belanda. Dia pernah mengumpulkan 30-50 orang teman-
temannya dan mengirim surat tantangan ke anak muda Belanda untuk berkelahi. Lokasinya di
kebun raya Blitar, dekat sebuah kolam. Anak-anak Belanda menerima tantangan itu dan
terjadilah tawuran. Kelompok Sukarni memenangkan perkelahian itu dan anak Belanda yang
kalah dicemplungkan ke kolam.
Peran Sukarni antara lain sebagai berikut.
Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks Proklamasi adalah Bung Karno dan Bung
Hatta atas nama bangsa Indonesia.

7. B.M. DIAH
Burhanuddin Mohammad Diah (lahir di Kutaraja, yang kini dikenal sebagai Banda Aceh, 7
April 1917 – meninggal di Jakarta, 10 Juni 1996 pada umur 79 tahun) adalah seorang tokoh pers,
pejuang kemerdekaan, diplomat, dan pengusaha Indonesia.

Masa kecil
Nama asli B.M. Diah yang sesungguhnya hanyalah Burhanuddin. Nama ayahnya adalah
Mohammad Diah, yang berasal dari Barus, Sumatera Utara. Ayahnya adalah seorang pegawai
pabean di Aceh Barat yang kemudian menjadi penerjemah. Burhanuddin kemudian
menambahkan nama ayahnya kepada namanya sendiri.
Ibunya, Siti Sa'idah (istri pertama Diah) adalah wanita Aceh yang menjadi ibu rumah tangga.
Burhanuddin, anak bungsu dari 8 bersaudara, juga mempunyai dua orang saudara tiri dari istri
kedua ayahnya.

Melanjutkan sekolah
Pada usia 17 tahun, Burhanuddin berangkat ke Jakarta dan belajar di Ksatriaan Instituut
(sekarang Sekolah Ksatrian) yang dipimpin oleh Dr. E.E. Douwes Dekker. Burhanuddin memilih
jurusan jurnalistik, namun ia banyak belajar tentang dunia kewartawanan dari pribadi Douwes
Dekker.
Burhanuddin sesungguhnya tidak mampu membayar biaya sekolah. Namun melihat tekadnya
untuk belajar, Dekker mengizinkannya terus belajar dan bahkan memberikan kesempatan
kepadanya menjadi sekretaris di sekolah itu.
Peran B.M. Diah sebagai berikut.
Beliau merupakan tokoh yang berperan sebagai wartawan dalam menyiarkan kabar berita
Indonesia Merdeka ke seluruh penjuru tanah air.
8. JUSUF KUNTO
Jusuf Kunto lahir di Salatiga pada tanggal 8 Agustus 1921. Jusuf Kunto sebenarnya bernama asli
Kunto. Namanya berubah menjadi Jusuf Kunto sejak tahun 1937, diambil dari nama depan
keluarga kakak sepupunya, Mr. Jusuf Suwondo. Jusuf Kunto merupakan salah satu tokoh yang
ikut menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Dia
bersama Sukarni dan beberapa anggota PETA yang menjemput dan membawa Soekarno dan
Hatta menuju Rengasdengklok.
Peran Jusuf Kunto sebagai berikut.
Membawa Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.

9. LATIEF HENDRANINGRAT
Abdul Latief Hendraningrat (lahir di Jakarta, 15 Februari 1911 – meninggal di Jakarta, 14
Maret 1983 pada umur 72 tahun) adalah seorang prajurit PETA berpangkat Sudanco pengerek
bendera Sang Saka Merah Putih tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56.
Pasukan PETA Latief bermarkas di bekas markas pasukan kavaleri Belanda di Kampung Jaga
Monyet, yang kini bernama jalan Suryopranoto di depan Harmoni.
Setelah bergabung dengan TNI, kariernya menanjak terus dan bahkan sempat menjadi Rektor
IKIP Jakarta (kini Universitas Negeri Jakarta) pada tahun 1964-1965.
Ia merupakan cucu dari Djojo Dirono, bupati Lamongan yang memerintah pada tahun 1885-
1937. Sehingga ia juga memiliki darah dari Ken Arok, Jaka Tingkir dan Mangkunegara I.
Peran Latief Hendraningrat sebagai berikut.
Pengibar sang bendera merah putih

10. SUHUD
S. Suhud atau lengkapnya Suhud Sastro Kusumo, Beliau adalah salah seorang pengibar bendera
pusaka saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Tepatnya sebagai
pendamping Pak latif Hendraningrat.
Peran Suhud sebagai berikut.
Pengibar sang bendera merah putih
11. SUWIRJO
Raden Suwiryo (lahir di Wonogiri, Jawa Tengah, 17 Februari 1903 – meninggal di Jakarta, 27
Agustus 1967 pada umur 64 tahun) adalah seorang tokoh pergerakan Indonesia. Ia juga pernah
menjadi Walikota Jakarta dan Ketua Umum PNI. Ia juga pernah menjadi Wakil Perdana Mentri
pada Kabinet Sukiman-Suwiryo.

Pendidikan dan pekerjaan


Suwiryo menamatkan AMS dan kuliah di Rechtshogeschool namun tidak tamat. Suwiryo sempat
bekerja sebentar di Centraal Kantoor voor de Statistik. Kemudia ia bergiat di bidang partikelir,
menjadi guru Perguruan Rakyat, kemudian memimpin majalah Kemudi. Menjadi pegawai pusat
Bowkas "Beringin" sebuah kantor asuransi. Pernah juga menjadi pengusaha obat di Cepu.
Peran Suwirjo sebagai berikut.
Beliau adalah Gubernur Jakarta Raya yang mengusahakan kegiatan upacara proklamasi dan
pembacaan proklamasi berjalan aman dan lancar.
12. FRANS SUMARTO MENDUR
Frans Soemarto Mendur (lahir tahun 1913 – meninggal tahun 1971 pada umur 57/58 tahun)
adalah salah satu dari para fotografer yang mengabadikan detik-detik proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Frans Mendur bersama Alex Mendur, Justus Umbas, Frans
"Nyong" Umbas, Alex Mamusung dan Oscar Ganda, kemudian mendirikan IPPHOS (Indonesia
Press Photo Service) pada 2 Oktober 1946.
Peran Frans S. Mendur sebagai berikut.
Beliau seorang wartawan yang menjadi perekam sejarah melalui gambar-gambar hasil
bidikannya pada peristiwa-peristiwa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia bersama
kawan-kawannya di Ipphos (Indonesia Press Photo Service).

13. SYAHRUDDIN
Syahruddin adalah seorang telegraphis pada kantor berita Jepang (DOMEI) yang mengabarkan
berita proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia ke seluruh dunia secara sembunyi-sembunyi
ketika personil jepang istirahat pada tanggal 17 agustus 1945 jam 4 sore. Tanpa jasa syahruddin,
maka niscaya berita proklamasi tidak akan cepat disebarluaskan.
Peran Syahruddin sebagai berikut.
Mengabarkan berita proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia ke seluruh dunia secara
sembunyi-sembunyi ketika personil jepang istirahat pada tanggal 17 agustus 1945 jam 4 sore.
14. JUSUF PONODIPURO
Moehammad Joesoef Ronodipoero atau hanya Yusuf Ronodipuro (lahir di Salatiga, Jawa
Tengah, 30 September 1919 – meninggal di Jakarta Selatan, 27 Januari 2008 pada umur 88
tahun) adalah duta besar Indonesia. Pada awalnya ia dikenal sebagai penyiar kemerdekaan
Republik Indonesia secara luas. Selain itu ia pernah menjadi Duta Besar luar biasa Indonesia
di Uruguay, Argentina, dan Chili. Yusuf Ronodipuro dianggap sebagai salah satu tokoh pahlawan
Indonesia karena perannya dalam menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke seluruh
dunia saat dia bekerja di Radio Hoso Kyoku. Dia juga adalah salah satu pendiri dari Radio
Republik Indonesia pada tanggal 11 September 1945, yang berdiri sampai sekarang, dan
kemudian hari jadinya diperingati setiap tanggal 11 September.

Latar belakang
Yusuf Ronodipuro lahir di Salatiga, Jawa Tengah pada tanggal 30 September 1919. Pasangannya
bernama Siti Fatima Rassat, dan mempunyai tiga anak: Dharmawan, Irawan, dan Fatmi. Dia
meninggal dunia di RSAD Gatot Soebroto tanggal 27 Januari 2008 karena penyakit
komplikasi stroke dan kanker paru-paru yang disebabkan kebiasaannya sebagai perokok berat.
Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta tanggal 28 Januari. Namun,
pemakamannya tidak dihadiri banyak orang karena berbarengan dengan peristiwa kematian dan
pemakaman Soeharto, Presiden ke-2 Indonesia.
Peran Jusuf Ponodipuro sebagai berikut.
Menyiarkan berita proklamasi Indonesia ke seluruh dunia dan rakyat Indonesia.

15. WIKANA
Wikana (lahir di Sumedang, Jawa Barat, 18 Oktober 1914 - meninggal di ?, 1966) adalah
seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Bersama Chaerul Saleh, Sukarnidan pemuda-pemuda
lainnya dari Menteng 31, mereka menculik Soekarno dan Hatta dalam Peristiwa
Rengasdengklok dengan tujuan agar kedua tokoh ini segera membacakan Proklamasi
Kemerdekaan setelah kekalahan Jepang dari Sekutu pada tahun 1945. Wikana termasuk dalam
daftar orang yang menghilang dan diduga meninggal dibunuh dalam lembaran hitam
tragedi Pembantaian di Indonesia 1965–1966 pasca peristiwa G30S.

Keluarga
Wikana terlahir dari keluarga menak Sumedang. Ayahnya, Raden Haji Soelaiman, pendatang dari
Demak, Jawa Tengah. Kendati menak merupakan golongan yang mendapatkan previlese semasa
penjajahan, tidak demikian halnya dengan keluarga Wikana. Bahkan salah seorang kakanya,
Winanta adalah seorang Digulis.

Pendidikan
Boleh dibilang Wikana punya otak encer. Sebagai anak priayi, dia punya hak untuk mengenyam
pendidikan. Tapi untuk masuk ELS (Europeesch Lagere School), sekolah dasar yang
menggunakan bahasa Belanda sebagai pengantar, tidak cukup bermodal anak raden saja.
Kemampuan bahasa Belanda dan kepintaran si anak menjadi standar utama. Wikana kecil
memenuhi syarat itu dan berhasil lulus dari ELS. Lepas dari ELS Wikana melanjutkan sekolah
ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Semasa muda itulah Wikana sempat menjadi
salah satu dari sekian pemuda satelit Bung Karno di Bandung.
Peran Wikana sebagai berikut.
Utusan yang menyampaikan putusan golongan muda kepada Soekarno-Hatta.

16. CHAERUL SALEH


Chaerul Saleh gelar Datuk Paduko Rajo (lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, 13
September 1916 – meninggal di Jakarta, 8 Februari 1967 pada umur 50 tahun) adalah seorang
pejuang dan tokoh politik Indonesia yang pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri,
menteri, dan ketua MPRS antara tahun 1957 sampai 1966. Ia juga menelurkan ide negara
kepulauan dengan batas teritorial 12 mil laut yang disahkan pada 13 Desember 1957. Atas jasa-
jasanya Chaerul dianugerahi pangkatJenderal TNI Kehormatan.

Latar belakang
Chaerul Saleh seorang putra Minangkabau yang lahir dari pasangan Achmad Saleh dan Zubaidah
binti Ahmad Marzuki. Ayahnya adalah seorang dokter yang sempat menjadi calon
anggota Volksraad. Pada usia dua tahun, orang tuanya bercerai dan ia dibawa pulang oleh ibunya
ke Lubuk Jantan, Lintau, Tanah Datar. Di usia empat tahun, ayahnya membawa Chaerul
ke Medan dan menyekolahkannya disana. Setelah ayahnya berpindah tugas, ia bersekolah
di Europeesche Lagere School,Bukittinggi. Lulus dari ELS ia pindah
ke Hogereburgerschool (HBS) di Medan.
Ketika sekolah di Medan ia sering pulang ke Bukittinggi. Dan disinilah ia bertemu dengan
Yohana Siti Menara Saidah, putri Lanjumin Dt. Tumangguang yang kelak menjadi istrinya.
Karena dialah Chaerul pindah sekolah ke Batavia. Di Batavia dia bersekolah di Koning
Willemdrie atau HBS 5 tahun di Jalan Salemba. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya
di Fakultas Hukum, Jakarta (1937-1942).
Peran Chaerul Saleh sebagai berikut.
Ia menculik Soekarno dan Hatta dalam peristiwa Rangesdengklok. Mereka menuntut agar kedua
tokoh ini segera membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1946, Chaerul
bergabung dengan Persatuan Perjuangan pimpinan Tan Malaka. Kelomok ini menuntut
kemerdekaan seratus persen dan berdiri sebagai pihak oposisi pemerintah. Oleh karenanya pada
tanggal 17 Maret 1946, beberapa tokoh kelompok ini ditangkap termasuk diantaranya Chaerul.
Pada tanggal 6 Juli 1948, Tan Malaka mendirikan Gerakan Rakyat Revolusioner dan menunjuk
Chaerul Saleh sebagai sekretaris pegerakan.

17. Dr. MUWARDI


Dr. Moewardi (Pati, Jawa Tengah, 1907 - Surakarta, Jawa Tengah, 13 Oktober 1948) adalah
seorang pahlawan nasional Indonesia.
Moewardi adalah seorang dokter lulusan STOVIA. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan
Spesialisasi Telinga Hidung Tenggorokan (THT). Selain itu aa adalah ketua Barisan
Pelopor tahun 1945 di Surakarta dan terlibat dalam peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945.
Dalam acara tersebut, ia juga turut memberikan sambutan setelah Soewirjo, wakil wali
kota Jakarta saat itu.
Di Solo, dr.Muwardi mendirikan sekolah kedokteran dan membentuk gerakan rakyat untuk
melawan aksi-aksi PKI. Pada peristiwa Madiun dia adalah salah satu tokoh yang dikabarkan
hilang dan diduga dibunuh oleh pemberontak selain Gubernur Soeryo.
Kini namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta. Namanya juga
diabadikan sebagai sebuah nama jalan di jakartaDr Muwardi (1907-1948)
Putera Seorang Guru dari Jakenan

Muwardi dilahirkan di Desa Randukuning, Pati, Jawa Tengah, Rebo Pahing 30 Januari 1907 jam
10.15 malam 15 Besar tahun Jawa 1836. Sebagai putera ke-7 dari Mas Sastrowardojo dan
Roepeni, seorang mantri guru. Sebuah kedudukan yang sangat berwibawa pada zaman itu.
Muwardi adalah ber-13-saudara, laki-laki dan perempuan. Dari keturunan Sastrowardojo yang
hidup ada yang menjadi pegawai Pamong Praja, ada juga tetap menjadi wiraswasta saja.
Diantaranya menjadi seorang analis kesehatan yaitu Supardi, Pemimpin Laboratorium Kesehatan
Daerah Jogjakarta sekitar tahun 1940-1950 yang merupakan kakak dari Muwardi. Analis
kesehatan yang lainnya adalah adik Muwardi yaitu Darsono.
Pada tahun 1913 Bapak Sastrowardojo pindah ke Desa Jakenan untuk mengajar di Sekolah
Rakyat Bumi Putera, karena kepintarannya Muwardi dipindahkan ke HIS (Hollandsch
Inlandsche School) di Kudus yaitu sekolah dasar dengan bahasa pengantar bahasa Belanda.
Sebagai seorang pendidik, Sastrowardojo ingin agar putra-putrinya menjadi orang yang lebih
pandai dan memiliki kedudukan lebih tinggi daripada dirinya. Melihat kepandaian Muwardi dan
rasa sayang jika anaknya sekolah terlalu jauh dari rumah Sastrowardojo memindahkan Moewardi
ke Europesche Lagere School di Pati.
Peran Muwardi sebagai berikut.
a. Muwardi membacakan teks pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang disusun oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
b. Dr Muwardi memiliki peran penting pada saat menjelang dikumandangkannya Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia. Ketika itu ia sudah menjadi ketua Barisan Pelopor untuk
seluruh Jawa. Tanggal 16 Agustus 1945, ia memerintahkan Barisan Pelopor untuk menjaga
Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Monas) yang rencananya akan digunakan sebagai tempat
pembacaan teks proklamasi.
18. SUDIRO
Sudiro dikenal sebagai Walikota (Jabatan setara dengan Gubernur pada saat itu) Jakarta untuk
periode 1953-1960. Pria kelahiran Yogyakarta, 24 April 1911 ini mengeluarkan kebijakan
pemecahan wilayah Jakarta menjadi tiga kabupaten yaitu Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta
Selatan. Ia juga yang mengemukakan kebijakan pembentukan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun
Kampung (RK) yang kemudian menjadi Rukun Warga (RW). Ia meninggal pada tahun 1992.
Peran Sudiro sebagai berikut.
Saksi perumusan naskah proklamasi.
19. A.M HANAFI
Anak Marhaen Hanafi (lahir di Bengkulu, Hindia-Belanda, tahun 1918 – meninggal
di Paris, Perancis, 2 Maret 2004 pada umur 85/86 tahun) adalah mantan Menteri Urusan Tenaga
Rakyat (1957–1960) dan mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kuba (1963–1965).
Akibat kedekatannya dengan Soekarno, ia meminta dan mendapatsuaka politik ke Perancis di
mana dia tinggal hingga akhir hayatnya.
Peran A.M Hanafi sebagai berikut.
Memberikan inisiatif pada Bung Karno untuk membacakan Teks Proklamasi, tanpa Beliau (Jend.
AM Hanafi) Bung Karno tidak berani membacakan teks sebab ketika itu Jepang akan siap
membasmi siapa saja yang berani melawan, apalagi membacakan teks proklamasi.
20. A.R BASWEDAN
AR Baswedan (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 9 September 1908 – meninggal di Jakarta, 16
Maret 1986 pada umur 77 tahun) adalah nama populer dari Abdurrahman Baswedan (Jawi:
‫)عبدالرحمن باسويدان‬, seorang nasionalis, jurnalis, pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat dan
juga sastrawan Indonesia. AR Baswedan pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet
Sjahrir, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen
dan Anggota Dewan Konstituante. AR Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia
dan berhasil mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik
Indonesia yaitu dari Mesir.
Peran A.R Baswedan sebagai berikut.
Mendapatkan pengakuan de facto dan de jure pertama bagi eksistensi Indonesia.
21. ADAM MALIK
Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal
di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah mantan
Menteri Indonesia pada beberapa Departemen, antara lain ia pernah menjabat menjadi Menteri
Luar Negeri. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga. Adam Malik
ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998
berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998.

Latar belakang kehidupan


Adam Malik adalah anak dari pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Ayahnya,
Abdul Malik, adalah seorang pedagang kaya di Pematangsiantar.Adam Malik adalah anak ketiga
dari sepuluh bersaudara. Adam Malik menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche
School Pematangsiantar. Ia melanjutkan di Sekolah Agama Madrasah Sumatera Thawalib
Parabek di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian pulang kampung
dan membantu orang tua berdagang.
Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik untuk pergi
merantau ke Jakarta. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armijn
Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita Antara.
Peran Adam Malik sebagai berikut.
Sebagai wartawan yang menyampaikan berita proklamasi ke seluruh rakyat Indonesia.
BPUPKI
Pada tahun 1944 Jepang terdesak dalam Perang Asia Pasifik, sehingga untuk menarik simpati rakyat
Indonesia agar mau membantu Jepang dalam Perang ini. Maka Perdana Menteri Jepang, Koiso
memberikan janji kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Untuk merealisasikan janji
tersebut, Maka di bentuklah BPUPKI (Badan Penyrlidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) atau dalam bahasa Jepangnya Dokoritzu Djunbi Coosakai.
Ø BPUPKI dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jendral Kumakici Harada selaku Panglima
Perang, mengumumkan pembentukan BPUPKI. Lalu pada tanggal 29 April 1945, BPUPKI resmi
dibentuk, sementara anggotanya di lantik pada tanggal 28 Mei 1945, dengan struktur keanggotaan :
· Ketua: Dr.Radjiman Wedyodningrat
· Wakil: ichibangase dan Soeroso
· Sekretaris: A.G Pringgodigdo
· Anggota : 60 orang dan bertambah 6 orang
Ø Tugas BPUPKI : untuk menyelidiki dan merencanakan pemerintah Indonesia yang akan menerima
kemerdekaan dari jepang dan menyusun ramncangan UUD.
Ø BPUPKI mengadakan siding sebanyak dua kali.
*sidang pertama: (29 Mei 1945-1 Juni 1945 )
Hasil sidang pertama= konsep dasar Negara atau yang biasa kita sebut sebagai Pancasila. Dalam sidang
ini ada 3 tokoh yang menyampaikan konsep dasar Negara (Pancasila), yaitu :
Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945), Dengan bunyi konsep Dasar Negara :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyaktan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Mr. Supomo (31 Mei 1945), Dengan bunyi konsep Dasar Negara :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan bathin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat
Ir. Soekarno (1 Juni 1945). Dengan bunyi konsep Dasar Negara :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sebelum sidang BPUPKI yang pertama selesai, terjadi masa Reses (istirahat). Pada masa Reses ini
terbentuklah Panitaia Sembilan yang bertugas untuk membahas kembali Konsep Dasar Negara yg di
rumuskan pada saat sidang Pertama BPUPKI untuk mencapai kesepakatan yang menjadi Dasar Negara
bagi Negara Indonesia.
Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia Sembilan mengadakan pertemuan di rumah Laksamana Maeda untuk
membahas usul – usul mengenai asas dasar yang telah dikemukakan pada saat siding pertama BPUPKI.
Kesembilan anggota Panitia Sembilan adalah :
1. Ir. Sukarno (Ketua)
2. Drs. Moh. Hatta (Wakil)
3. Mr. A.A Maramis
4. Abikoesno Tjokrosoejoso
5. Abdul Kahar Muadzakir
6. Hadji Agoes Salim
7. Mr. Achmad Soebardjo
8. K.H Wachid Hasyim
9. Mr. Muhammad Yamin
Hasil kerja panitia Sembilan di sebut Jakarta Charter atau Piagam Jakarta, yang di dalamnya terdapat
rumusan Pancasila. Yaitu :
· Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk – pemeluknya.
· Kemanusiaan yang adil dan beradab
· Persatuan Indonesia
· Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan.
· Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
*Sidang kedua BPUPKI(10 – 17 Juli 1945):
Hasil dari sidang kedua ini adalah rancangan UUD 1945. Selanjutnya, BPUPKI membentuk Panitia
Perancang UUD yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perang UUD dengan
suara bulat menyetujui isi Pembukaan UUD yang diambil dari Piagam Jakarta.
Paniti Perancang UUD kemudian membentuk panitia kecil yang diketuai oleh prof. Dr. Soepomo. Tugas
panitia kecil perancang UUD adalah menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan UUD yang
telah disepakati . Dalam kesempatan itu, dibentuk pula “Panitia Penghalus Bahasa” yang terdiri atas Prof.
Dr. Husein Djajadiningrat, Prof. Dr. Soepomo dan H. Agoes Salim.
PPKI (PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA)
Tanggal 7 agustus 1945, BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah selesai
menyelesaikan tugasnya, dan digantikan dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) atau dalam bahasa Jepangnya, Dokoritzu Djunbi Inkai. PPKI dibentuk atas usulan
Jendral Terauchi. Keanggotaannya dilantik pada tanggal 9 Agustus 1945 di Dallat, Vietnam
Selatan oleh Jendral Terauchi, dengan Ir. Sukarno sebagai Ketua, Drs. Moh. Hatta sebagai wakil.
Anggota PPKI awalnya berjumlah 21 orang, lalu, bertambah 6 orang sehingga jumlah akhir
anggota PPKI sebanyak 27 orang
Ø Dibentuk: 7 agustus 1945 atas usulan Jendral terauchi.
Ø Tugas PPKI : mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemindahan kekuasaan dari
jepang ke Indonesia dan menetapkan UUD 1945.
Ø PPKI mengadakan siding sebanyak dua kali. Sidang pertama pada tanggal 18 Agustus 1945.
Hasilnya adalah sebagai berikut
· Menetapkan UUD 1945
· Memilih Ir. Sukarno sebagai presiden dan Mr. Moh Hatta sebagai wakil presiden
· Untuk sementara tugas presiden dibantu oleh Komite Nasional sebelum terbentuknya MPR
Pada sidang ini, dilakukan pengesahan dasar Negara yang sebelumnya dirumuskan oleh
panitia Sembilan. Pengesahan ini dilakukan dengan mencoret/mengganti bunyi sila pertama “
Dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk – pemeluknya” menjadi “ Ketuhana
yang maha esa”
Pada tanggal 19 Agustus 1945, PPKI melaksanakan sidang keduanya yang menghasilkan
dua buah keputusan, yaitu :
· Menetapkan 12 kementrian dalam lingkungan pemerintahan yaitu, Kementrian Dalam Negeri,
Luar Negeri, Kehakiman, Keuangan, Kemakmuran, Kesehatan, Pengajaran, Sosial, Pertahanan,
Penerangan, Perhubungan, dan Pekerjaan Umum.
· Membagi daerah Republik Indonesia dalam 8 provinsi, yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.
Dan pada akhirnya, PPKI mengadakan sidangnya yang ketiga pada tanggal 22 Agustus
1945 dan berhasil mengambil keputusan untuk membentuk Komita Nasional Indonesia Pusat dan
Daerah, Partai Nasional Indonesia, serta Badan Keamanan Rakyat.
Perbedaan dan Kesepakatan yang Muncul dalam Sidang PPKI
Pada sidang pertama PPKI rancangan UUD hasil kerja BPUPKI dibahas kembali. Pada
pembahasannya terdapat usul perubahan yang dilontarkan kelompok Hatta. Mereka mengusulkan
dua perubahan.
Pertama, berkaitan dengan sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi ”Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Kedua, Bab II UUD Pasal 6 yang semula berbunyi ”Presiden ialah orang
Indonesia yang beragama Islam” diubah menjadi ”Presiden ialah orang Indonesia asli”. Semua
usulan itu diterima peserta sidang. Hal itu menunjukkan mereka sangat memperhatikan persatuan
dan kesatuan bangsa. Rancangan hukum dasar yang diterima BPUPKI pada tanggal 17 Juli 1945
setelah disempurnakan oleh PPKI disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
UUD itu kemudian dikenal sebagai UUD 1945. Keberadaan UUD 1945 diumumkan dalam berita
Republik Indonesia Tahun ke-2 No. 7 Tahun 1946 pada halaman 45–48.
· Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea. Pada Alenia ke-4 UUD 1945
tercantum Pancasila sebagai dasar negara yang berbunyi sebagai berikut.
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
· Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan
tambahan
· Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
Susunan dan rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan
perjanjian seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mulai saat itu bangsa Indonesia
membulatkan tekad menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

KEKALAHAN JEPANG DAN KEKOSONGAN KEKUASAAN


Perang Dunia II terjadi setalah Jepang membombardir Pearl Harbour pada 7 Desember
1941. Hancurnya Pearl Harbour, ternyata memudahkan Jepang untuk mewujudkan citacitanya,
yaitu membentuk persekemakmuran Asia Timur Raya. Daerah-daerah di Asia Timur dan Asia
Tenggara, termasuk Indonesia berhasil diduduki oleh Jepang. Pembentukan Persekemakmuran
Asia Timur Raya berhasil diwujudkan, meskipun hanya untuk sementara.
Serangan Jepang ke Indonesia (Hindia Belanda) pertama-tama terjadi 11 Januari 1942
dengan mendarat di Tarakan (Kalimantan Timur). Balikpapan yang merupakan daerah yang kaya
akan minyak bumi, jatuh ketangan Jepang 24 Januari 1942, disusul kemudian Pontianak 29
Januari 1942, Samarinda 3 Pebruari 1942, Banjarmasin 10 Pebruari 1942. Dalam
perkembangannya, Jepang mulai mengalami kesulitan, terutama setelah Amerika Serikat
menarik sebagian pasukannya dari Eropa. Pada bulan Mei 1942, serangan Jepang terhadap
Australia dapat dihentikan karena tentara Jepang menderita kekalahan dalam pertempuran Laut
Koral (Karang). Serangan Jepang terhadap Hawai juga dapat digagalkan oleh tentara Amerika
Serikat dalam pertempuran di Midway pada bulan Juni 1942. Kekalahan Jepang terhadap Sekutu,
dengan ditanda tanganinya perjanjian Post Dam, maka secara resmi Jepang menyerahkan
kekuasaan pada Sekutu. Dengan demikian di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan.
Kesempatan ini oleh bangsa Indonesia dimanfaatkan untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Untuk mengakhiri peperangan ini, maka pada tanggal 6 Agustus 1945 Amerika Serikat
menjatuhkan bom atom yang pertama di atas kota Hirosyima. Tiga hari kemudian, tanggal 9
Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan lagi di atas Nagasaki. Akibatnya bukan saja
membawa kerugian material, karena hancurnya kedua kota tersebut dan banyaknya penduduk
yang menemui ajalnya. Tetapi secara politis telah mempersulit kedudukan Kaisar Hirohito,
karena harus dapat menghentikan peperangan secepatnya guna menghindari adanya korban yang
lebih banyak lagi. Hal ini berarti bahwa Jepang harus secepatnya menyerah kepada Sekutu atau
Serikat. Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.

PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA


Karena terjadi kekalahan Jepang terhadap Sekutu dalam beberapa pertempuran seperti
yang disebutkan diatas, maka Jepang mulai ngobral janji. Janji itu dikenal dengan janji
kemereekaan. Bila bangsa Indonesia mau membantu Jepang dalam menghadapi Sekutu, maka
kelak kemudian hari akan diberikan kemerdekaan. Untuk mengawalinya dibentuklah Badan yang
bertugas menyiapkan segala sesuatu berkaitan dengan kemerdekaan yang dijanjikan. Pemerintah
Jepang membentuk BPUPKI yang dalam perkembangannya berubah menjadi PPKI.
Tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat (unconditional
surrender). Hal ini diumumkan oleh Tenno Heika melalui radio. Kejadian itu jelas
mengakibatkan pemerintah Jepang tidak dapat meneruskan janji atau usahanya mengenai
kemerdekaan Indonesia. Soal terus atau tidaknya usaha mengenai kemerdekaan Indonesia
tergantung sepenuhnya kepada para pemimpin bangsa Indonesia. Sementara itu Sutan Sjahrir
sebagai seorang yang mewakili pemuda merasa gelisah karena telah mendengar melalui radio
bahwa Jepang telah kalah dan memutuskan untuk menyerah pada Sekutu. Sjahrir termasuk tokoh
pertama yang mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan oleh
Sukarno-Hatta tanpa harus menunggu janji Jepang. Itulah sebabnya ketika mendengar
kepulangan Sukarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat dari Dalat (Saigon), maka ia segera
datang ke rumah Hatta dan memintanya untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, tanpa
harus menunggu dari pemerintahan Jepang. Hatta tidak dapat memenuhi permintaan Sjahrir
maka diajaknya ke rumah Sukarno. Namun Sukarno belum dapat menerima maksud Sjahrir
dengan alasan bahwa Sukarno hanya bersedia melaksanakan proklamasi, jika telah diadakan
pertemuan dengan anggota-anggota PPKI lain. Dengan demtidak menyimpang dari rencana
sebelumnya yang telah disetujui oleh pemerintah Jepang. Selain itu Sukarno akan mencoba dulu
untuk mengecek kebenaran berita kekalahan Jepang tersebut.

CARA PENYEBARAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA


Wilayah Indonesia sangatlah luas. Komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945 masih
sangat terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan untuk menyebarkan berita proklamasi
oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang menyebabkan berita
proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah daerah, terutama di luar Jawa. Namun dengan
penuh tekad dan semangat berjuang, pada akhirnya peristiwa proklamasi diketahui oleh segenap
rakyat Indonesia. Lebih jelasnya ikuti pembahasan di bawah ini. Penyebaran proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 di daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan segera
menyebar secara luas. Pada hari itu juga, teks proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian
Radio dari Kantor Domei (sekarang Kantor Berita ANTARA), Waidan B. Palenewen. Ia
menerima teks proklamasi dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahruddin. Kemudian
ia memerintahkan F. Wuz (seorang markonis), supaya berita proklamasi disiarkan tiga kali
berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan
radio sambil marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui
udara.
Meskipun orang Jepang tersebut memerintahkan penghentian siaran berita proklamasi,
tetapi Waidan Palenewen tetap meminta F. Wuz untuk terus menyiarkan. Berita proklamasi
kemerdekaan diulangi setiap setengah jam sampai pukul 16.00 saat siaran berhenti. Akibat dari
penyiaran tersebut, pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita dan
menyatakan sebagai kekeliruan. Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar tersebut disegel oleh
Jepang dan para pegawainya dilarang masuk. Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel,
para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita di Radio Domei) ternyata
membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, di antaranya Sukarman, Sutamto,
Susilahardja, dan Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng 31, dengan kode
panggilan DJK 1. Dari sinilah selanjutnya berita proklamasi kemerdekaan disiarkan.
Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan berita proklamasi juga
dilakukan melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam
penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan koran
pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokoh pemuda yang berjuang melalui media
pers antara lain B.M. Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang. Proklamasi kemerdekaan juga
disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada
dinding tembok dan gerbong kereta api, misalnya dengan slogan Respect our Constitution,
August 17!(Hormatilah Konstitusi kami tanggal 17 Agustus!) Melalui berbagai cara dan media
tersebut, akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat tersebar luas di wilayah
Indonesia dan di luar negeri. Di samping melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan
secara langsung oleh para utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI. Berikut ini para utusan
PPKI yang ikut menyebarkan berita proklamasi.Teuku Mohammad Hassan dari Aceh. Sam
Ratulangi dari Sulawesi.Ktut Pudja dari Sunda Kecil (Bali).A. A. Hamidan dari
Kalimantan.

PERANG KEMERDEKAAN

Dari 1945 hingga 1949,persatuan Australia yabg bersimpati dengan usaha


kemerdekaan,melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak
mempunyai dukungan logistic maupun suplai yang di perlukan untuk membentuk kembali
kekuasaan colonial.
Usaha Belanda untuk kembali berkuasa di hadapi perlawanan yang kuat,setelah kembali ke
Jawa,pasukan Belanda segera merebut kembali Ibu kota colonial Batavia,akibatnya para
nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai Ibu kota mereka.Pada tanggal 27 desember
1949.Setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi,Ratu Juliana dari Belanda memindahkan
kedaulatan kepada pemerintah federal Indonesia.Pada tahun 1950,Indonesia menjadi anggota
ke-60 PBB

Hari hari setelah kemerdekaan


Sejak tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia telah menjadi bangsa merdeka. Bangsa
Indonesia pun telah terbebas dari belengu penjajah. Nasib Bangsa dan Tanah Air sekarang
terletak di tangan bangsa Indonesia sendiri. Kemerdekaan yang telah kita raih bukanlah
pemberian atau hadiah dari bangsa lain. Kemerdekaan itu kita rebut berkat adanya persatuan dan
kesatuan dalam perjuangan mengusir para penjajah. Proklamasi itu segera disebarluaskan ke
seluruh tanah air bahkan mencapai seluruh dunia dengan melalui radio, surat kabar, dan kurir.
Meskipun pada saat itu stasiun radio masih dikuasai oleh pasukan Jepang, namun para pejuang
kita tidak gentar. Mereka tetap menyiarkan tentang proklamasi itu dengan melalui radio. Dan
dalam waktu singkat berita tentang proklamasi itu telah sampai di seluruh tanah air. Bahkan
mencapai seluruh dunia juga ikut mendengarnya. Seluruh bangsa Indonesia pun menyambut
proklamasi itu dengan gegap gempita. Para pemuda pun mengobarkan semangat rakyat. Pekik
perjuangan merdeka, berkumandang di seluruh tanah air. Sang Merah Putih pun segera di
kibarkan di setiap rumah di seluruh tanah air. Di dada pemuda dan pejuang disematkan lencana
Merah Putih

Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom di jatuhkan di atas kota Hiroshima jepang
oleh Amerika serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara jepang di seluruh
dunia.Sehari kemudian Badan penyelidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),atau
“Dokuritsu Junbi Cosakai”,berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia)atau di sebut juga “Dokuritsu junbi Inkai” dalam bahasa jepang.Untuk lebih
menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.Pada Tanggal 9 agustus
1945,Bom atom kedua di jatuhkan diatas Nagasaki sehingga menyebabkan jepang menyerah
kepada Amerika serikat dan sekutunya.Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk
memproklamasika Kemerdekaanya.
Soekarno Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan
ketua BPUPKI diterbangkan ke dalat.250 Km disebelah timur laut Saigon,Vietnam untuk
bertemu Marsekal Terauchi.Mereka dikabarkan bahwa pasukan jepang sedang diambang
kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.Sementara itu
Indonesia,pada tanggal 10 Agustus 1945,sutan syahrir telah mendengar berita lewat radio
bahwa jepang telah menyerah kepada sekutu,Para pejuang bawah tanah bersiap-siap
memproklamasikan kemerdekaan RI,dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan
sebagai hadiah jepang.
Pada tanggal 12 Agustus 1945,jepang melalui Marsekal Terauchi di
Dalat,Vietnam,mengatakan kepada soekarno hatta dan Radjiman bahwa pemerintah jepang
akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan Proklamasi Kemerdekaan dapat
dilaksanakan beberapa hari tergantung cara kerja PPKI.Meskipun demikian jepang
menginginkan kemerdekaa Indonesia pada tanggal 24 agustus 1945.
Dua hari kemudian saat soekarno,Hatta,dan Radjiman kembali ke tanah air dari
Dalat.Sutan syahrir mendesak agar soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena
menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat jepang,karena jepang setiap saat
sudah harus menyerah kepada sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu
nasionalis,antara yang inti dan pro jepang.Hatta menceritakan kepada syahrir tentang hasil
pertemuan di Dalat.Soekarno belum yakin bahwa jepang telah menyerah,dan proklamasi
kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar,dan dapat
berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.Soekarno mengingatkan kepada
Hatta bahwa syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI).Sementara itu Syahrir menganggap PPKI
adalah badan buatan jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan
‘Hadiah’ dari jepang(sic).
Pada tanggal 14 Agustus 1945 jepang menyerah kepada sekutu.Tentara dan angkatan laut
jepang masih berkuasa di Indonesia karena jepang telah berjanji akan mengembalikan
kekuasaan di Indonesia ke tangan sekutu.Sutan syahrir,Wikana,Darwis dan Chaerul Saleh
mendengar kabar ia melalui radio BBC.Setelah mendengar desas-desus jepang bakal
bertekuk lutut,golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.Namun golongan tua tidak inin terburu-buru.Mereka tidak
menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.Kosultasi pun dilakukan
dalam betuk rapat PPKI.Golongan muda tidak menyetujui rapa itu,mengingat PPKI adalah
sebuah badan yang dibentuk oleh jepang.Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha
bangsa kita sendiri,bukan pemberian Jepang.
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei)untuk memperoleh
informasi dikantornya di koningsplein (Medan Merdeka).Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu,Laksamana Muda
Maeda,di jalan Medan Merdeka Utara(Rumah Maeda di jl.Imam bonjol 1).Maeda
menyambut kedatangan mereka dengan ucapan Selamat atas keberhasilan mereka di
Dalat.Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari
Tokyo.Sepulang dari Maeda Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan PPKI
pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor jl.pejambon No 2 guna
membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan proklamasi
kemerdekaan.Sehari kemudian,gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan
kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa
golongan.Rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena
Soekarno dan Hatta tidak muncul.Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa
Rengasdengklok.
Pengertian Organisasi Pergerakan Nasional

Organisasi adalah suatu perkumpulan yang terdiri dari beberapa individu atau kelompok yang
mempunyai suatu tujuan dan sudut pandang yang sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
disepakati bersama.

Sedangkan Pergerakan Nasional adalah suatu bentuk perlawanan terhadap para penjajah yang
dilaksanakan tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata, akan tetapi menggunakan
organisasi yang bergerak di berbagai bidang seperti: Bidang Sosial, Budaya, Ekonomi, dan
Politik.

Dengan demikian Organisasi Pergerakan Nasional dapat kita artikan suatu organisasi yang terdiri
dari beberapa individu atau kelompok yang melakukan perlawanan terhadap para penjajah bukan
dengan kekuatan senjata, melainkan dengan suatu organisasi yang bergerak di berbagai bidang.

Masa pergerakan nasional di indonesia diawali dengan berdirinya berbagai organisasi-organisasi


pergerakan. Saat itu pergerakan nasional ada sejak tahun 1908-1942 yang dibagi dari tiga tahap,
antara lain:
 Masa pembentukan (1908-1920), pada masa itu berdirilah beberapa organisasi seperti:
Budi Utomo, Sarekat Islam dan Indische Partij.

 Masa radikal atau nonkooperasi (1920-1930) beberapa organisasi yang berdiri saat itu
seperti: Partai Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI) dan Partai Nasional
Indonesia (PNI).

 Masa moderat atau kooperasi (1930-1942) organisasi yang berdiri pada saat itu seperti:
Parindra, Partindo dan Gapi. Selain itu juga ada beberapa organisasi keagamaan,
oranisasi pemuda dan organisasi perempuan.

Macam macam Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia

Organisasi Pergerakan Budi Utomo (BU)

Memasuki abad ke 20 banyak sekali mahasiswa yang ada di beberapa kota-kota besar terutama
di Pulau Jawa. Salah satu sekolah kedokteran yang terkenal adalah STOVIA (School tot
Opleideing van Inlandsche Aartsen) yang terdapat di Jakarta. Para mahasiswa di sekolahan
tersebut sepakat untuk memperjuangkan nasib para rakyat Indonesia lewat pendidikan.

Pada tanggal 28 Mei 1908 berdirilah sebuah organisasi yang bernama Budi Utomo. Organisasi
tersebut diketuai oleh Dr Sutomo, dan sejak berdirinya organisasi tersebut pada tanggal 20 Mei
1908 dikenang dengan Hari Kebangkitan Nasional. Ada juga beberapa tokoh lain pendiri
organisasi Budi Utomo seperti Gunawan, Cipto Mangunkusumo dan R.T Ario Tirtokusumo.

Pada awalnya organisasi ini bukanlah sebuah partai politik, Melainkan tujuan utamanya adalah
untuk kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal tersebut terlihat dari tujuan yang hendak dicapai.
Dalam perkembangannya, muncullah dua aliran di organisasi Budi Utomo yaitu:

 Pihak Kanan, memiliki kehendak supaya keanggotaan dibatasi pada golongan pelajar
saja, tidak bergerak pada lingkup politik dan hanya membatasi pada pelajaran sekolah
saja.

 Pihak Kiri, memiliki jumlah yang kecil yang terdiri dari kaum muda dan berkeinginan ke
arah gerakan kebangsaan yang demokratis, lebih memahami nasib rakyat yang menderita.

Dengan adanya dua perbedaan tersebut, membuat organisasi Budi Utomo menjadi terpecah.
Sehingga Dr. Cipto Mangunkusumo yang mewakili kaum muda memutuskan keluar dari
keanggotaan. Akibatnya organisasi tersebut semakin lambang. Faktor yang mempengaruhi
lambannya Budi Utomo diantaranya:

 Budi Utomo lebih cenderung memajukan pendidikan untuk kalangan priyayi daripada
penduduk umum.

 Organisasi Budi Utomo lebih mementingkan pemerintah kolonial Belanda daripada


kepentingan rakyat Indonesia.

 Menonjolnya kaum Priyayi yang telah mengutamakan jabatan yang menyebabkan kaum
terpelajar tersisih.

Ketika terjadi Perang Dunia Pertama pada tahun 1914, organisasi Budi Utomo terjun di bidang
politik. Kemudian pada tahun 1835 Budi Utomo mengadakan fusi ke Partai Indonesia Raya
(Parindra), dan sejak saat itu pula Budi Utomo terus mengalami kemerosotan dan mundur dari
bidang politik.
Sarekat Islam (SI)

Awalnya organisasi Sarekat Islam terdiri dari sebuah perkumpulan para pedagang Islam yang
dulunya organisasi ini bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Organisasi ini didirikan oleh H.
Samanhudi pada tahun 1911 di kota Solo sebagai suatu koperasi perdagangan batik jawa.
Organisasi ini memiliki tujuan memajukan perdagangan Indonesia dibawah panji-panji Islam.

Pada mulanya keanggotaan SDI masih terbatas pada lingkup pedagang saja. Kemudian pada
tanggal 18 September 1912 organisasi SDI dirubah menjadi SI (Sarekat Islam). Organisasi
tersebut didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis dan H
Agus Salim.
Pada tanggal 29 Maret 1913, para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan Gubernur
Jenderal Idenburg untuk memperjuangkan SI yang berbadan hukum. Akan tetapi jawaban dari
Idenburg pada tanggal 29 Maret 1913, organisasi SI tidak diberi badan hukum. Bahkan yang
mendapatkan pengakuan dari kolonial Belanda justru cabang-cabang SI yang ada di berbagai
daerah.

Rencana tersebut adalah strategi Belanda untuk memecah belah persatuan SI. Dalam kongres
yang dilaksanakan pada tahun 1921, telah ditetapkan adanya disiplin partai rangkap anggota.
Dimana setiap anggota tidak boleh merangkap sebagai anggota organisasi lain terutama yang
beraliran komunis.

Sejak saat itu SI pecah menjadi dua yaitu:

 SI Putih – yang tetap berlandaskan nasionalisme dan islam, yang dipimpin oleh H.O.S
Cokroaminoto, H. Agus Salim dan Suryopranoto serta berpusat di Yogyakarta.

 SI Merah – yaitu berlandaskan sosialisme kiri (komunis), yang dipimpin oleh Semaun
dan berpusat di Semarang.

Dalam kongres yang diadakan di Madiun, SI putih berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam
(PSI) dan pada tahun 1927 nama tersebut berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia
(PSII). Sementara itu, SI Sosialis/Komunis berganti nama menjadi Sarekat Rakyat (SR) yang
merupakan pendukung kuat dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Organisasi Pergerakan Indische Partij (IP)


Indische Partij adalah organisasi partai politik pertama di Indonesia. Pendiri daro organisasi ini
dikenal dengan sebutan tiga serangkai, yang terdiri dari: E.F.E Douwis Dekker (Danidirejo
Setiabudi), R.M Suwardi Suryaningrat, dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Organisasi tersebut
didirikan pada tanggal 25 Desember 1912.

Tujuan dari organisasi ini sangat jelas, yaitu mengembangkan semangat nasionalisme bangsa
Indonesia. Keanggotaan dari organisasi tersebut pun terbuka untuk siapa saja tanpa membedakan
suku, agama, ras dan golongan.

Pada tahun 1913 terdapat persiapan perayaan 100 tahun pembebasan Belanda dari kekuasaan
Perancis. Pihak Belanda pun meminta rakyat Indonesia untuk ikut merayakan peringatan
tersebut. Akan tetapi para anggota Indische Partij menentang rencana tersebut.

Kemudian Suwardi Suryaningrat menulis sebuah artikel yang dimuat dalam harian De Express
dengan judul Als Ik een Nederlander was yang berarti “Seandainya Aku Orang Belanda”. Lalu
Suwardi mengecam Belanda, bagaimana mungkin negara terjajah seperti Indonesia disuruh
merayakan kemerdekaan penjajah. Mendengar pernyataan tersebut kemudian pemerintah
Belanda marah dan akhirnya Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat
ditangkap dan dibuang ke Belanda.
Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia

Pada tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi bernama Indische Vreeniging. Organisasi
tersebut dipelopori oleh Sultan Kasayangan Soripada dan RM Suroto. Beberapa mahasiswa yang
terlibat dalam organisasi tersebut adalah R. Pandji Sosrokartono, Gondowinoto, Notodiningrat,
Abdul Rivai, Radjiman Wediodipuro (Wediodiningrat) dan Brentel.

Tujuan dibentuknya organisasi tersebut adalah Indonesia Merdeka, memperoleh suatu


pemerintahan Indonesia yang bertanggung jawab kepada seluruh rakyat. Kedatangan dua tokoh
dari Indische Partij seperti Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat sangat berpengaruh
dalam perkembangan organisasi Indische Vereeniging.

Organisasi Partai Komunis Indonesia (PKI)

Partai Komunis Indonesia atau lebih dikenal dengan PKI ini berdiri pada tanggal 23 Mei 1920.
Berdirinya PKI tidak lepas dari dari ajaran Marxis yang dibawa oleh Sneevliet. Ia bersama
beberapa temannya seperti Brandsteder, H.W Dekker dan P. Bergsma mendirikan Indische
Social Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. Beberapa
tokoh Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain Darsono, Semaun, Alimin, dan lain-
lain.

PKI terus berupaya mendapatkan dalam kehidupan masyarakat. Salah satu upaya yang ditempuh
adalah melakukan infiltrasi terhadap Sarekat Islam. Organisasi PKI semakin kuat ketika bulan
Februari tahun 1923 yang mena Darsono kembali ke Moskow dan ditambah dengan beberapa
tokoh seperti Alimin dan Musso yang menjadikan peranan politik PKI semakin luas.

Pada tanggal 13 November 1926, PKI melakukan pemberontakan ke beberapa daerah di Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akan tetapi pemberontakan tersebut bisa dibilang sia-
sia, karena PKI telah mengorbankan ribuan orang yang terkena hasutan untuk ikut dalam
pemberontakan tersebut. Walaupun PKI telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang, tetapi
secara ilegal mereka masih melakukan kegiatan politik bahkan pemberontakan.

Semaun, Darsono, dan Alimin meneruskan propaganda untuk tetap melanjutkan perjuangan aksi
revolusioner di Indonesia. Peristiwa pemberontakan PKI yang paling dikenal sampai sekarang
adalah G30S/PKI. Dalam pemberontakan tersebut PKI telah menghabisi 7 Jenderal terpenting di
Indonesia saat itu.

Partai Nasional Indonesia (PNI)

Partai Nasional Indonesia atau dikenal dengan PNI, berdiri pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung.
Organisasi terbut tidak lepas dari keberadaan Algemeene Studie Club. Lahirnya PNI juga
dilatarbelakangi oleh situasi sosial politik yang kompleks.

Pemberontakan PKI pada tahun 1926 membangkitkan semangat untuk menciptakan kekuatan
baru dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda. Rapat pendirian partai ini dihadiri oleh
beberapa tokoh penting seperti: Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Soedjadi, Mr. Iskaq
Tjokrodisuryo, Mr. Budiarto dan Mr. Soenarjo. Diawal berdirinya partai ini, PNI berkembang
dengan pesat karena adanya beberapa faktor seperti:

 PKI sebagai organisasi massa yang terlarang

 Propaganda yang menarik dan mempunyai orator ulung seperti Ir Soekarno

 Pergerakan ada yang lemah, sehingga kurang bisa menggerakan massa

Untuk membangkitkan semangat para perjuangan nasional, Bung Karno mengeluarkan Trilogi
sebagai pegangan perjuangan PNI. Trilogi tersebut mencakup kesadaran nasional, kemauan
nasional, dan perbuatan nasional.

Tujuan dari organisasi PNI adalah untuk mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai tujuan
tersebut PNI menggunakan 3 asas yaitu: Self help (berjuang dengan usaha sendiri) dan
nonmendiancy, sikap terhadap pemerintah juga antipasi dan nonkooperasi. Selain itu dasar
perjuangannya adalah Marhaenisme.

Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)

Organisasi ini dibentuk di Bandung pada tanggal 17-18 Desember 1927. Keanggotaan dari
PPPKI terdiri dari beberapa organisasi seperti Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), Budi
Utomo, PNI, Pasudan, Sumatranen, Kaum Betawi dan Kaum Studi Indonesia. Adapun tujuan
dibentuknya PPPKI adalah:

 Menghindari dari segala perselisihan diantara para anggotanya


 menyatukan kembali organisasi-organisasi, arah serta cara beraksi dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia

 Mengembangkan persatuan Indonesia

Selain itu ada juga beberapa faktor yang mengandung benih-benih kelemahan dan keretakan,
seperti:

 Masing-masing anggota lebih mementingkan loyalitas pada kelompoknya masing-masing

 Kurangnya kontrol pusat terhadap aktivitas lokal

 Perbedaan gaya perjuangan diantara organisasi anggota PPPKI

Partai Indonesia (Partindo)

Ketika Bung Karno menjadi anggota PNI dan ditangkap pada tahun 1929, maka organisasi PNI
terpecah menjadi dua yaitu Partindo dan PNI baru. Partindo didirikan pada tahun 1929 oleh
Sartono.

Sejak berdirinya organisasi tersebut, Partindo memiliki banyak anggota dan terjun dalam
beberapa aksi politik menuju Indonesia merdeka. Tujuan dan asas dari Partindo pun sama dengan
PNI yaitu bertujuan mencapai Indonesia merdeka dan berasas Self Help dan nonkooperasi.

Partindo semakin kuat dengan bergabungnya Ir Soekarno pada tahun 1932, setelah ia dibebaskan
dari penjara. Akan tetapi karena beberapa kegiatan yang sangat radikal menyebabkan pemerintah
melakukan pengawasan yang ketat. Kemudian pada tahun 1936 karena tidak bisa berkembang
Partindo pun akhirnya bubar.

Partai Indonesia Raya (Parindra)

Organisasi ini berdiri di Solo pada tanggal 26 Desember 1935 dan diketuai oleh Dr Sutomo.
Tujuan Parindra adalah sama seperti organisasi sebelumnya yaitu mencapai Indonesia Merdeka.
Selain itu asas politik dari Parindra adalah insidental artinya tidak berpegang pada asas
kooperasi maupun nonkooperasi.

Salah satu tokoh Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat di Volksraad adalah
Moh Husni Thamrin. Parindra berjuang agar wakil-wakil Volksraad semakin bertambah,
sehingga suara yang berhubungan dengan upaya mencapai Indonesia merdeka semakin
diperhatikan oleh pemerintah Belanda. Perjuangan Parindra dalam Volksraad cukup berhasil,
karena terbukti pemerintah Belanda mengganti istilah inlandeer menjadi Indonesier.

Organisasi Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)

Gerindo didirikan oleh orang-orang bekas Parindra pada tanggal 24 Mei 1937 di Jakarta. Ada
juga tokoh-tokoh lainnya seperti Sartono, Sanusi Pane dan Moh Yamin. Dasar dan tujuan dari
organisasi ini adalah nasional dan mencapai Indonesia Merdeka. Gerindo juga menganut asas
insidental yang sama dengan Parindra. Tujuan Gerindo antara lain:

1. Mencapai Indonesia yang Merdeka

2. Memperkokoh ekonomi Indonesia

3. Mengangkat kesejahteraan kaum buruh

4. Memberi bantuan bagi kaum pengangguran

Gabungan Politik Indonesia (Gapi)


Gabunga
n Politik Indonesia

Pada tanggal 15 Juli 1936, berbagai partai politik yang dipelopori oleh Sutardjo
Kartohadikusumo mengajukan usul atau petisi yang berisi permohonan supaya diselenggarakan
suatu musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan negara Belanda dimana anggotanya
mempunyai hak yang sama. Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana pemberian kepada
Indonesia suatu pemerintah yang berdiri sendiri.

Akan tetapi usul tersebut ditolak oleh pemerintah Belanda. Kemudian atas prakarsa dari Moh
Husni Thamrin pada tanggal 21 Mei 1939, dibentuklah suatu organisasi bernama Gerakan Politik
Indonesia (Gapi). Tujuan dibentuknya Gapi adalah menuntut pemerintah Belanda agar Indonesia
mempunyai parlemen sendiri.

Akhirnya pemerintah Belanda membentuk sebuah komisi yang dikenal dengan nama Komisi
Visman dan diketuai oleh Dr. F.H.Visman. Tugas komisi tersebut adalah menyelidiki dan
mempelajari perubahan-perubahan ketatanegaraan.

Organisasi Pergarakan Keagamaan


Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam modern yang didirikan oleh K.H Ahmad
Dahlan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Nama Muhammadiyah memiliki arti
pengikut Nabi Muhammad SAW. Selain Muhammadiyah ada juga beberapa organisasi
keagamaan seperti:

 Jong Islamienten Bond yang berdiri pada tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta

 Nahdlatul Ulama didirikan oleh Hasyim Asy’ari pada tanggal 31 Januari 1926 di
Surabaya

 Nahdlatul Wathan berdiri pada tahun 1932 di Pancor Lombok Timur

Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI)


Pe
rhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia

Sumpah Pemuda tidak lepas dari organisasi bernama Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia
(PPPI) yang didirikan pada tahun 1926. Organisasi PPPI telah mendapat dukungan dari beberapa
organisasi kepemudaan lainnya seperti: ong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar
Rukun, Jong Minahasa, Jong Batak dan Jong Islamienten Bond dengan penuh keyakinan ingin
mencapai tujuannya yaitu persatuan Indonesia. Para pemuda ini menginginkan suatu upaya
penyatuan peletakan dasar untuk kemerdekaan dengan menentang ketidakadilan yang dialami
selama

Organisasi Pemuda dan Wanita


Perkumpulan pemuda yang pertama berdiri adalah organisasi Tri Koro Dharmo. Organisasi
tersebut berdiri pada tanggal 7 Maret 1925 di Jakarta atas petunjuk Budi Utomo. Dengan
diprakarsai oleh Dr, Satiman Wirjosansdjojo, Jadarman dan Sunardi. Mereka setuju untuk
mendirikan organisasi kepemudaan yang anggotanya berasal dari siswa sekolah menengah di
Jawa dan Madura. Perkumpulan ini diberi nama Tri Koro Dharmo yang berarti tiga tujuan mulia
(sakti, budhi, bakti).

Selain itu ada juga organisasi yang dipelopori oleh R.A Kartini yang mendirikan Sekolah Kartini
di Jepara. Perkumpulan wanita yang didirikan sebelum tahun 1920 ini antara lain Putri Mardika
yang didirikan atas bantuan Budi Utomo. Perkumpulan ini memiliki tujuan untuk memajukan
pengajaran terhadap anak-anak khususnya perempuan dengan cara memberi penerangan dan
bantuan dana, mempertingi sikap yang merdeka dan melenyapkan tindakan malu-malu yang
melampaui batas.
Nama : Rio Erlangga
Alamat : kp. Cijeungjing rt02 rw23 kecamatan padalarang desa kertamulya kabupaten bandung barat
TTL : bandung,11 desember 2000
Hobby : memainkan motor
Pesan :
Nama : Rifki Fadlilah
Alamat : kp. Cijeungjing rt01 rw23 kecamatan padalarang desa kertamulya kabupaten bandung barat
TTL : Bandung 29 November 2001
Hoby : baca komik
Pesan : ‘janganlah mengarungi lautan karena karung lebih cocok untuk beras’
Nama : Rizva Azijah
Alamat : pondok padalarang indah. Blok D5 no1 desa padalarang kecamatan padalarang
Hoby : Stalk mantan dan gebetan
TTL : Bandung, 12 agustus 2000
Pesan : ‘Jangan melupakan sejarah, karena tanpa sejarah kita tidak akan tahu bagaimana proses
indonesia merdeka’
Nama : Elisa Sumanti
Alamat : kp. Peuntas rt03 rw03 desa Tagog apu
TTL : Bandung, 19 novemeber 2000
Hobby :

Pesan : ‘jangan lupakan sejarah. Karena kita tanpa sejarah bukanlah apa apa ’
Nama : Sani roudhoh
Alamat : Komplek Cimareme B1 12A
Hobby : Nonton Drakor
TTL : Bandung 29 Agustus 2001
Pesan : ‘Semoga buku ini bermanfaat untuk kalian semua’
Nama : Chintya Valentine Hutagalung
Alamat :
TTL : Bandung 14 Februari 2001
Hobby : Main gitar,drum,piano,menyanyi
Pesan :
1. Bendera merah putih yang pertama berkibar saat proklmasi yaitu bendera ....
a. Bekas bendera jepang
b. Bendera belanda yang disobek
c. Buatan pabrik
d. Jahitan tangan

2. Salah satu kunci keberhasilan perjuangan kemerdekaan Indonesia yaitu ....


a. Cinta kepada harta benda
b. Semangat mewujudkan harpaan sendiri
c. Persatuan dan kesatuan para pahlawan
d. Rela berkorban demi jabatan

3. Di bawah ini yang buka makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yaitu ...
a. Bangsa Indonesia menantang negara penjajah
b. Puncak perjuangan bangsa Indonesia.
c. Lahirnya negara Republik Indonesia.
d. Bangsa Indonesia menyusun pemerintahan
4. Barisan pelopor yang menyiapkan tiang bendera dipimpin oleh .....
a. Soekarni
b. S. Suhud
c. Soekarno
d. Arifin Abdurrahman

5. Negara Jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal ....


a. 17 Agustus 1945
b. 15 Agustus 1945
c. 4 Agustus 1945
d. 16 Agustus 1945

6. Untuk mengkonfirmasi kebenaran berita bahwa Jepang menyerah kepada sekutu maka Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta datang ke rumah ....
a. Sutan Syahrir
b. Marsekal Terauchi
c. Laksamana Maeda
d. Kaisar Jepang

7. Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal ....


a. 17 Agustus 1945
b. 15 Agustus 1945
c. 14 Agustus 1945
d. 16 Agustus 1945

8. Naskah proklamasi disusun oleh ....


a. Ahmad Soebardjo, Ir. Soekarno dan Sayuti Melik
b. Ahmad Soebardjo, Drs. Moh. Hatta dan Wikana
c. Ahmad Soebardjo, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
d. Ahmad Soebardjo, Ir. Soekarno dan Soekarno

9. Tujuan golongan muda mencegah PPKI untuk mengumumkan kemerdekaan adalah ....
a. Supaya Indonesia bisa segera merdeka
b. Supaya kemerdekaan Indonesia harus diperoleh dari kekuatan sendiri bukan PPKI
c. Supaya yang memproklamasikan kemerdekaan adalah golongan muda
d. Supaya Jepang bisa mengumumkan kemerdekaan Indonesia

10. Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia ditandatangani Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas
nama ....
a. Presiden dan Rakyat
b. Bangsa Jepang
c. Presiden dan Wakil Presiden
d. Bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai