Anda di halaman 1dari 11

PERAN SERTA NILAI-NILAI

PERJUANGAN
PROKLAMATOR
BUNG KARNO
DAN
BUNG HATTA
DI SEKITAR PROKLAMASI
KELOMPOK 1
Anggota Kelompok
Eva Widya R.
Ahmad Bagas P.H.
(12)
(01)

Fauzi Adi N.
Aluna Dinanty (13)
(03)

Anggita Alya S. Gita Putri M.


(04) (14)

M. Hafizh A.
(21)
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno
Soekarno merupakan putra dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ibunda
Bung Karno merupakan bangsawan Bali. Kedua orang tua Soekarno bertemu saat sang ayah menjadi
guru di Bali. Soekarni hanya sebentar tinggal dengan kedua orang tuanya di Blitar. Kemudian beliau
pindah ke Surabaya untuk menamatkan SD. Selama di Surabaya, Bung Karno tinggal di kediaman
Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Setelah tamat, Bung karno melanjutkan pendidikan di HBS
(Hoogere Burger School). Lulus tahun 1920, Soekarno melanjutkan pendidikan di THS (Technische
Hoogeschool) di Bandung. THS ini merupakan cikal bakal Institut Teknologi Bandung. Soekarno
lulus pada 25 Mei 1926 dan mendapat gelar "Ir". Setelah lulus, Soekarno mendirikan Biro Insinyur
bersama dengan Ir. Anwari tahun 1926. Selama di Bandung, Bung Karno aktif dalam banyak
organisasi. Beliau juga mendirikan Partai Nasional Indonesia pada 4 Juli 1927. PNI adalah partai
yang bertujuan untuk memerdekakan bangsa Indonesia. Karena tujuan inilah Soekarno di penjara
pada 29 Desember 1929 di penjara Sukamiskin. Bung Karno kemudian berulang kali dipenjara
karena beliau tetap teguh memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan Soekarno cukup
panjang sebelum akhirnya mampu menyatakan kemerdekaan Indonesia. Tepat pada tanggal 17
Agustus 1945, bersama Mohammad Hatta dan beberapa tokoh lainnya, beliau menyatakan
kemerdekaan bangsa.
Ir. Soekarno
Dilansir dari laman RRI, Soekarno sebelumnya sudah mengemukakan dasar negara, Pancasila, pada
sidang BPUPKI 1 Juni 1945. Dasar ini kemudian menjadi dasar negara Indonesia. Kiprah Bung
Karno tidak berhenti di lingkup negara Indonesia saja. Bung Karno tercatat berusaha menghimpun
bangsa-bangsa untuk membuat Gerakan Non Blok. Gerakan ini beranggotakan bangsa-bangsa di
Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Gerakan ini merupakan hasil dari Konferensi Asia Afrika pada
1955 di Bandung. Bersumber dari laman Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia, Bung
Karno memiliki 3 orang istri selama hidupnya. Dari ketiga istrinya, Soekarno dikarunia 8 orang
anak. Fatmawati, istri pertama Bung Karno, melahirkan Guntur, Megawati, Rachmawati,
Sukmawati, dan Guruh. Taufan dan Bayu adalah putra Soekarno dari Hartini. Ratna Sari Dewi, istri
Soekarno berdarah Jepang, memiliki anak bernama Kartika. Bung Karno menyerahkan jabatannya
sebagai presiden Indonesia setelah terjadi gejolak politik. Gejolak ini disebabkan oleh
pemberontakan G-30-S/PKI yang menewaskan banyak perwira TNI. Soekarno wafat di RSPAD
tanggal 21 Juni 1970 karena sakit yang terus memburuk. Beliau dimakamkan di Blitar, dekat dengan
makam sang ibunda, Ida Ayu Nyoman Rai.
Ir. Soekarno
Peran Ir. Soekarno disekitar Proklamasi :
 Anggota BPUPKI
 Pidato 1 Juni 1945 mengenai usulan Dasar Negara (Pancasila)
 Ketua Panitia 9 yang merumuskan Piagam Jakarta 22 Juni 1945
 Ketua PPKI yang mempersiapkan kemerdekaan sesuai janji Jepang
 Penyusun teks Proklamasi
 Penulis teks Proklamasi dengan tulisan tangan
 Menandatangani teks Proklamasi bersama Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia
 Pembaca teks Proklamasi
 Presiden pertama Indonesia
Ir. Soekarno
Nilai perjuangan dari seorang Ir. Soekarno :
 Nasionalis
 Religius
 Berintegrasi
 Berani
 Pantang menyerah
 Menjunjung tinggi asas musyawarah untuk mufakat
 Mengedepankan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi
 Memegang teguh tradisi intelektual (membaca, menulis, berpidato, dan
berdiskusi)
 Menjaga persatuan nasional dalam bingkai keberagaman
Mohammad Hatta
Mohammad Hatta
Mohammad Hatta atau Bung Hatta adalah sosok penting di balik Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945. Mohammad Hatta lahir di Bukittingi, Sumatra Barat, pada 12
Agustus 1902.
Mohammad Hatta lahir dari pasangan asal Minangkabau, Muhammad Djamil dan Siti Saleha.
Ayahnya memiliki darah keturunan ulama Naqsyabandiyah, Batuhampar, Sumatra Barat. Di sisi
lain, keluarga ibunya adalah pedagang di Bukittinggi. Saat Hatta berusia tujuh bulan, ayahnya
meninggal. Kemudian, ibunya menikah lagi dengan pedagang asal Palembang, Agus Haji Ning.
Muhammad Athar merupakan nama lahir yang diberikan kedua orangtuanya. Athar merupakan
kata dalam bahasa Arab yang artinya harum. Nama Mohammad Hatta diambil dari tokoh muslim
yaitu Muhammad Ata-llah Al- Sakandari yang mengarang kitab Al-Hikmah.
Bung Hatta mengawali pendidikannya di sekolah swasta dan sekolah rakyat yang ada di
Bukittinggi. Setelah tiga tahun, ia pindah ke sekolah khusus orang-orang berkulit putih, yaitu
Europese lagere School atau ELS di Bukittinggi.
Mohammad Hatta
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 1916, Hatta kemudiaan melanjutkan pendidikan
menengahnya di Meer Uitgebreid Lager Orderwijs (MULO). Sebenarnya, Hatta lulus ujian masuk ke HBS
yang setingkat dengan SMA saat usianya masih 13 tahun. Namun, ia tidak melanjutkan niatnya untuk
bersekolah di Batavia karena ibunya tidak mengizinkan.
Setelah lulus dari MULO Padang pada tahun 1919, Hatta melanjutkan studinya ke HBS di Batavia dan
berhasil menyelesaikan studinya dengan sangat baik. Bung Hatta telah aktif berorganisasi sejak menempuh
pendidikan di Sumatera dan Batavia.
Pada tahun 1921, Hatta melanjutkan pendidikannya ke Rotterdam, Belanda. Ia belajar ilmu perdagangan di
Rotterdam School of Commerce yang kemudian namanya berubah menjadi Erasmus Universteit. Ia tinggal di
Belanda selama 11 tahun.
Selagi melanjutkan pendidikan di Belanda, ia juga aktif dalam sebuah organisasi sosisal bernama Indische
Vereeniging atau Perhimpunan Indonesia. Hatta juga mengelola sebuah majalah yang diberi nama Hindia
Putera. Saat Hatta memimpin Perhimpunan Indonesia pada tahun 1926, perkembangan pergerakan pemuda di
Indonesia banyak diperhatikan dan menuai berbagai komentar di media massa.
Pengetahuannya mengenai politik dan masyarakat mulai didapatkan sejak Hatta menjabat sebagai bendahara
Jong Sumatranen Bond cabang Padang dalam usianya yang masih 15 tahun. Hatta juga terbiasa untuk datang
ke acara ceramah atau pertemuan politik, sehingga kesadaran politiknya terus berkembang.
Mohammad Hatta
Peran Mohammad Hatta disekitar Proklamasi :
 Anggota BPUPKI
 Anggota Panitia 9
 Wakil ketua PPKI
 Penyusun teks proklamasi
 Pemberi ide kalimat pada teks proklamasi “hal-hal tentang pemindahan kekuasaan dan lain-
lain dilaksanakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”
 Menandatangani teks proklamasi bersama Soekarno atas nama bangsa Indonesia
 Wakil Presiden Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai