Anda di halaman 1dari 9

Tanda nomor kendaraan bermotor

Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (disingkat TNKB) atau sering disebut plat nomor atau nomor polisi
(disingkat nopol) adalah plat aluminium tanda kendaraan bermotor di Indonesia yang telah didaftarkan pada
Kantor Bersama Samsat.

Sejarah
Plat mobil (berasal dari Jakarta) sebelum April 2011.
Penggunaan tanda nomor kendaraan bermotor di Indonesia, terutama di Jawa, merupakan warisan sejak zaman
Hindia Belanda, yang menggunakan kode wilayah berdasarkan pembagian wilayah Karesidenan.

Spesifikasi teknis
Perbandingan desain lama TNKB (atas) dan desain baru TNKB (bawah). Tampak di atas adalah sepeda motor
asal Besuki (Jember) dan bawah adalah sepeda motor asal Lampung
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor berbentuk plat aluminium dengan cetakan tulisan dua baris.
 Baris pertama menunjukkan: kode wilayah (huruf), nomor polisi (angka), dan kode/seri akhir wilayah
(huruf)
 Baris kedua menunjukkan bulan dan tahun masa berlaku, masing-masing dua digit (misalnya 01.20
berarti berlaku hingga Januari 2020)

Bahan baku TNKB adalah aluminium dengan ketebalan 1 mm. Ukuran TNKB untuk kendaraan bermotor roda 2
dan roda 3 adalah 250×105 mm, sedangkan untuk kendaraan bermotor roda 4 atau lebih adalah 395×135 mm.
Terdapat cetakan garis lurus pembatas lebar 5 mm di antara ruang nomor polisi dengan ruang angka masa
berlaku (yang lama), sedangkan yang baru terdapat garis putih di sekitar TNKB dan tidak ada batas pemisah
antara nomor polisi dan masa berlaku (dari tahun 2011).

Pada sudut kanan atas dan sudut kiri bawah terdapat tanda khusus (security mark) cetakan lambang Polisi Lalu
Lintas; sedangkan pada sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri ada tanda khusus cetakan "KORLANTAS
POLRI" (Korps Lalu Lintas Kepolisian RI) yang merupakan hak paten pembuatan TNKB oleh Polri dan TNI.

Pada pertengahan tahun 2014 terjadi perubahan tampilan. Plat nomor kini sedikit diperpanjang dari ukuran
semula (untuk roda empat). Selain itu, terdapat perubahan posisi lambang Polantas dan tulisan "Korlantas
Polri", yakni, lambang Polantas kini berada di sudut kiri atas dan kanan bawah, sedangkan tulisan "Korlantas
Polri" berada pada sudut kiri bawah dan kanan atas.

Spesifikasi teknis baru


Korps Lantas Mabes Polri terhitung mulai April 2011 mengganti desain plat nomor kendaraan.
Ukurannya lebih panjang 5 sentimeter daripada plat nomor sebelumnya. Perubahan ukuran plat dilakukan
karena ada penambahan menjadi tiga huruf di belakang nomor (Contoh B 1687 NMS), sementara sebelumnya
hanya dua huruf (Contoh B 1090 CA). Perubahan ini membuat angka dan huruf pada plat nomor berdesakan,
sehingga sulit dibaca. Dengan diperpanjangnya plat tersebut, jarak antara nomor dan huruf pada plat lebih luas
sehingga mudah terbaca.
Selain itu, perbedaan lainnya terdapat pada tampilan. Plat TNKB baru memiliki lis putih di sekeliling
plat. Antara nomor TNKB dengan masa berlaku TNKB, tidak diberi pembatas lis putih. Namun seperti plat
nomor lama, di plat ada 2 baris yakni baris pertama yang menunjukkan kode wilayah kendaraan, nomor polisi
dan kode seri akhir wilayah. Baris kedua menunjukkan masa berlaku plat nomor.[1]
Ukuran TNKB untuk kendaraan roda 2 dan 3 sekarang menjadi 275 mm dengan lebar 110 mm,
sedangkan untuk kendaraan roda 4 atau lebih adalah panjang 430 mm dengan lebar 135 mm. Sementara ini, plat
resmi yang lama masih berlaku (apalagi terkadang sejumlah Samsat di berbagai daerah sering memanfaatkan
plat jenis lama untuk kendaraan yang plat nomornya diperpanjang setelah tahun 2011).[2] Selain itu, pada
spesifikasi teknis baru ini plat nomor menggunakan rupa huruf (font) yang sama.

Warna
Warna TNKB (tanda nomor kendaraan bermotor) ditetapkan sebagai berikut:
 Kendaraan bermotor perseorangan dan sewa: warna dasar hitam dengan tulisan berwarna putih.
 Kendaraan bermotor umum: warna dasar kuning dengan tulisan berwarna hitam.
 Kendaraan bermotor milik pemerintah: warna dasar merah dengan tulisan berwarna putih.
 Kendaraan bermotor korps diplomatik negara asing: warna dasar putih/merah dengan tulisan berwarna
hitam.
 Kendaraan bermotor staf operasional korps diplomatik negara asing: warna dasar hitam dengan tulisan
berwarna putih serta terdiri dari lima angka dan kode angka negara yang dicetak lebih kecil dengan
format sub-bagian.
 Kendaraan bermotor di kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone) yang mendapatkan fasilitas
pembebasan bea masuk (berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, kendaraan bermotor ini tidak boleh
dioperasionalkan/dimutasikan ke wilayah Indonesia lainnya): warna dasar hijau dengan tulisan hitam.
 Kendaraan tidak bermotor di Surabaya: warna dasar biru dengan tulisan putih.

Plat Nomor sejenis TNKB


 TCKB (Tanda Coba Kendaraan Bermotor) digunakan pada kendaraan bermotor untuk transportasi
dealer (pengiriman dari perakitan ke dealer, dealer ke dealer, test drive, riset otomotif, dan pengiriman
ke konsumen): warna dasar putih dengan tulisan berwarna merah.
 TNRP (Tanda Nomor Registrasi Pengoperasian) digunakan pada kendaraan asing non-diplomat,
terutama untuk angkutan antarnegara dan kegiatan internasional: warna dasar putih dengan tulisan biru.
 TNKB Bantuan digunakan pada kendaraan yang belum memiliki STNK sebagai tanda bahwa surat-surat
sedang dalam proses pengurusan. Beberapa contoh TNKB bantuan adalah: B xxxx SMY, B xxxx SMZ,
B xxxx SNY, B xxxx SJZ, B xxxx SEG, B xxxx SMX, B xxxx SHL, B xxxx SHP, B xxxx SHR, B xxxx
RFO, B xxxx SGL, B xxxx SGP. TNKB ini hanya berlaku selama satu bulan sejak dikeluarkan.

Nomor polisi
Nomor polisi diberikan sesuai dengan urutan pendaftaran kendaraan bermotor. Nomor urut tersebut terdiri dari
1-4 angka, dan ditempatkan setelah Kode Wilayah Pendaftaran. Untuk wilayah DKI Jakarta, nomor urut
pendaftaran dialokasikan sesuai kelompok jenis kendaraan bermotor adalah sebagai berikut.
 1 - 2999, 7000 - 7999 (hingga awal tahun 2008), 8000 - 8999 dialokasikan untuk kendaraan penumpang.
o Mulai Januari 2015 nomor kendaraan untuk Jakarta Selatan (berkode S) telah habis untuk nomor
1, maka dimulai dengan angka 2.
o Mulai April 2015 nomor kendaraan untuk Jakarta Barat (berkode B) telah habis untuk nomor 1,
maka dimulai dengan angka 2.
o Mulai Juli 2015 nomor kendaraan untuk Jakarta Timur (berkode T) telah habis untuk nomor 1,
maka dimulai dengan angka 2.
o Mulai November 2016 nomor kendaraan untuk Kota Bekasi (berkode K) telah habis untuk
nomor 1, maka dimulai dengan angka 2.
o Mulai Maret 2017 nomor kendaraan untuk Jakarta Utara (berkode U) telah habis untuk nomor 1,
maka dimulai dengan angka 2.
 3000 - 6999, dialokasikan untuk sepeda motor.
o Mulai Desember 2008 nomor kendaraan untuk Kabupaten Tangerang (berkode N) telah habis
untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
o Mulai Desember 2009 nomor kendaraan untuk Jakarta Barat (berkode B) telah habis untuk
nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
o Mulai Januari 2010 nomor kendaraan untuk Jakarta Timur (berkode T) telah habis untuk nomor
6, maka dimulai dengan angka 3.
o Mulai Januari 2011 nomor kendaraan untuk Kabupaten Bekasi (berkode F) telah habis untuk
nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
o Mulai Februari 2011 nomor kendaraan untuk Jakarta Selatan (berkode S) telah habis untuk
nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
o Mulai Maret 2011 nomor kendaraan untuk Kota Bekasi (berkode K) telah habis untuk nomor 6,
maka dimulai dengan angka 3.
o Mulai November 2012 nomor kendaraan untuk Jakarta Utara (berkode U) telah habis untuk
nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
o Mulai Desember 2012 nomor kendaraan untuk Kota Depok bagian timur (berkode E) telah habis
untuk nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
o Mulai April 2014 nomor kendaraan untuk Jakarta Timur (berkode T) telah habis untuk nomor 3,
maka dimulai dengan angka 4.
o Mulai Agustus 2014 nomor kendaraan untuk Kota Tangerang (berkode C) telah habis untuk
nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
o Mulai Agustus 2014 nomor kendaraan untuk Jakarta Barat (berkode B) telah habis untuk nomor
3, maka dimulai dengan angka 4.
o Mulai Oktober 2014 nomor kendaraan untuk Kabupaten Tangerang (berkode N) telah habis
untuk nomor 3, maka dimulai dengan angka 4.
o Mulai Maret 2015 nomor kendaraan untuk Jakarta Pusat (berkode P) telah habis untuk nomor 6,
maka dimulai dengan angka 3.
o Mulai Mei 2015 nomor kendaraan untuk Kabupaten Bekasi (berkode F) telah habis untuk nomor
3, maka dimulai dengan angka 4.
o Mulai April 2016 nomor kendaraan untuk Kabupaten Tangerang (berkode G) telah habis untuk
nomor 6, maka dimulai dengan angka 3.
o Mulai Mei 2016 nomor kendaraan untuk Kota Bekasi (berkode K) telah habis untuk nomor 3,
maka dimulai dengan angka 4.
o Mulai November 2016 nomor kendaraan untuk Jakarta Selatan (berkode S) telah habis untuk
nomor 3, maka dimulai dengan angka 4.
 7000 - 7999, dialokasikan untuk bus.
 9000 - 9999, dialokasikan untuk kendaraan beban.
Apabila nomor urut pendaftaran yang telah dialokasikan habis digunakan, maka nomor urut pendaftaran
berikutnya kembali ke nomor awal yang telah dialokasikan dengan diberi tanda pengenal huruf seri A - Z di
belakang angka pendaftaran. Apabila huruf di belakang angka sebagai tanda pengenal kelipatan telah sampai
pada huruf Z, maka penomoran dapat menggunakan 2 huruf seri di belakang angka pendaftaran. Khusus untuk
Jabodetabek minus Bogor (B)[3], Bandung (D)[4], Medan/Sumatera Utara bagian Timur (BK), Semarang (H),
Surakarta (AD), Malang (N), Kalimantan Selatan (DA), Kediri (AG)[5], Sumatera Selatan (BG), Kalimantan
Timur (KT)[6], Bogor (F), Cirebon (E), Aceh (BL), Pati (K), Banten (A), Riau (BM), Pekalongan (G), dan Bali
(DK) dapat menggunakan hingga 3 huruf seri di belakang angka pendaftaran, sesuai kategori atau dengan
permintaan khusus.

Kode nomor polisi


Peta letak plat nomor
Kode wilayah pendaftaran kendaraan bermotor ditetapkan oleh Peraturan Kapolri Nomor Polisi 5 Tahun 2012.

Huruf Wilayah
Sumatera
Sumatera Barat:
Kota Padang (BA - A*/B*/O*/Q*/R*), Kabupaten Lima Puluh Kota (BA - C*/X*), Kabupaten Pasaman
(BA - D*), Kabupaten Tanah Datar (BA - E*), Kabupaten Padang Pariaman (BA - F*), Kabupaten
Pesisir Selatan (BA - G*/I*), Kabupaten Solok (BA - H*), Kota Sawahlunto (BA - J*), Kabupaten
BA
Sijunjung (BA - K*), Kota Bukittinggi (BA - L*), Kota Payakumbuh (BA - M*), Kota Padang Panjang
(BA - N*), Kota Solok (BA - P*), Kabupaten Pasaman Barat (BA - S*), Kabupaten Agam (BA - T*/Z*),
Kabupaten Kepulauan Mentawai (BA - U*), Kabupaten Dharmasraya (BA - V*), Kota Pariaman (BA -
W*), Kabupaten Solok Selatan (BA - Y*)
Sumatera Utara bagian Barat (pesisir Barat):
Kota Sibolga (BB - A*/L*/M*), Kabupaten Tapanuli Utara (BB - B*), Kabupaten Samosir (BB - C*),
Kabupaten Humbang Hasundutan (BB - D*), Kabupaten Toba Samosir (BB - E*), Kota Padang
Sidempuan (BB - F*/H*), Kabupaten Tapanuli Selatan (BB - G*), Kabupaten Padang Lawas (BB - J*),
BB
Kabupaten Padang Lawas Utara (BB - K*), Kabupaten Tapanuli Tengah (BB - N*), Kabupaten Nias
Utara (BB - Q*), Kabupaten Mandailing Natal (BB - R*), Kota Gunungsitoli (BB - T*), Kabupaten Nias
Barat (BB - U*), Kabupaten Nias (BB - V*), Kabupaten Nias Selatan (BB - W*), Kabupaten Dairi (BB -
Y*), Kabupaten Pakpak Bharat (BB - Z*)
Bengkulu:
Kota Bengkulu (BD - A*/C*/E*/L*), Kabupaten Bengkulu Selatan (BD - B*/M*), Kabupaten Bengkulu
BD Utara (BD - D*/S*), Kabupaten Kepahiang (BD - G*), Kabupaten Lebong (BD - H*), Kabupaten
Rejang Lebong (BD - K*), Kabupaten Muko Muko (BD - N*), Kabupaten Seluma (BD - P*),
Kabupaten Kaur (BD - W*), Kabupaten Bengkulu Tengah (BD - Y*)
Lampung:
Kota Bandar Lampung (BE - A*/B*/C*/Y*), Kabupaten Lampung Selatan (BE - D*/E*/O*), Kota
Metro (BE - F*), Kabupaten Lampung Tengah (BE - G*/H*/I*), Kabupaten Lampung Utara (BE -
BE J*/K*), Kabupaten Mesuji (BE - L*), Kabupaten Lampung Barat (BE - M*), Kabupaten Lampung
Timur (BE - N*/P*), Kabupaten Tulang Bawang Barat (BE - Q*), Kabupaten Pesawaran (BE - R*),
Kabupaten Tulang Bawang (BE - S*/T*), Kabupaten Tanggamus (BE - V*/Z*), Kabupaten Pringsewu
(BE - U*), Kabupaten Way Kanan (BE - W*), Kabupaten Pesisir Barat (BE - X*)
Sumatera Selatan:
BG Kota Palembang (BG - A**/I*/L**/M*/N*/P*/Q*/R*/U*/X*/Z*), Kabupaten Musi Banyuasin (BG -
B**), Kota Prabumulih (BG - C**), Kabupaten Muara Enim (BG - D**), Kabupaten Lahat (BG - E**),
Kabupaten Ogan Komering Ulu (BG - F**), Kabupaten Musi Rawas (BG - G**), Kota Lubuk Linggau
(BG - H**), Kabupaten Banyuasin (BG - J**), Kabupaten Ogan Komering Ilir (BG - K**), Kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir (BG - O**), Kabupaten Empat Lawang (BG - S**), Kabupaten Ogan Ilir
(BG - T**), Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (BG - V**), Kota Pagaralam (BG - W**),
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (BG - Y**)
Jambi:
Kota Jambi (BH - A*/L*/M*/N*/Q*/Y*), Kabupaten Batanghari (BH - B*), Kabupaten Tebo (BH -
C*/W*), Kabupaten Kerinci (BH - D*), Kabupaten Tanjung Jabung Barat (BH - E*), Kabupaten
BH
Merangin (BH - F*/P*), Kabupaten Muaro Jambi (BH - G*/H*/Z*), Kabupaten Bungo (BH - K*/U*),
Kota Sungai Penuh (BH - R*), Kabupaten Sarolangun (BH - S*), Kabupaten Tanjung Jabung Timur
(BH - T*),
Sumatera Utara bagian Timur (pesisir Timur):
Kota Medan (BK - A**/B*/C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/K*/L**), Kabupaten Labuhanbatu Utara (BK - J**),
Kabupaten Deli Serdang (BK - M**), Kota Tebing Tinggi (BK - N**), Kabupaten Batubara (BK - O**),
BK Kabupaten Langkat (BK - P**), Kota Tanjung Balai (BK - Q**), Kota Binjai (BK - R**), Kabupaten
Karo (BK - S**), Kabupaten Simalungun (BK - T**/U*), Kabupaten Asahan (BK - V**), Kota
Pematang Siantar (BK - W**), Kabupaten Serdang Bedagai (BK - X**), Kabupaten Labuhanbatu (BK -
Y**), Kabupaten Labuhanbatu Selatan (BK - Z**)
Aceh:
Kota Banda Aceh (BL - A**/J*/L**), Kabupaten Aceh Besar (BL - B**), Kabupaten Aceh Barat Daya
(BL - C**), Kabupaten Aceh Timur (BL - D**), Kabupaten Aceh Barat (BL - E**), Kota Langsa (BL -
F**), Kabupaten Aceh Tengah (BL - G**), Kabupaten Gayo Lues (BL - H**), Kota Subulussalam (BL -
BL I**), Kabupaten Aceh Utara (BL - K**/Q*), Kota Sabang (BL - M**), Kota Lhokseumawe (BL - N**),
Kabupaten Pidie Jaya (BL - O**), Kabupaten Pidie (BL - P**), Kabupaten Aceh Singkil (BL - R**),
Kabupaten Simeulue (BL - S**), Kabupaten Aceh Selatan (BL - T**), Kabupaten Aceh Tamiang (BL -
U**), Kabupaten Nagan Raya (BL - V**), Kabupaten Aceh Jaya (BL - W**), Kabupaten Aceh
Tenggara (BL - X**), Kabupaten Bener Meriah (BL - Y**), Kabupaten Bireuen (BL - Z**)
Riau:
Kota Pekanbaru (BM - A**/J*/L**/N*/Q*/T*), Kabupaten Indragiri Hulu (BM - B**/V*), Kabupaten
Pelalawan (BM - C**/I*), Kabupaten Bengkalis (BM - D**/E*), Kabupaten Kampar (BM - F**/O*/Z*),
BM
Kabupaten Indragiri Hilir (BM - G**), Kota Dumai (BM - H**/R*), Kabupaten Kuantan Singingi (BM -
K**/X*), Kabupaten Rokan Hulu (BM - M**/U*), Kabupaten Rokan Hilir (BM - P**/W*), Kabupaten
Siak (BM - S**/Y*), Kabupaten Kepulauan Meranti (BM - X**)
Kepulauan Bangka Belitung:
Kota Pangkal Pinang (BN - A*), Kabupaten Bangka (BN - B*), Kabupaten Bangka Tengah (BN - C*),
BN
Kabupaten Bangka Barat (BN - D*), Kabupaten Bangka Selatan (BN - E*), Kabupaten Belitung (BN -
F*), Kabupaten Belitung Timur (BN - G*)
Kepulauan Riau:
Kota Tanjung Pinang (BP - A*/T*) Kabupaten Bintan (BP - B*), Kota Batam (BP -
BP
C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/J*/M*/P*/Q*/R*/Z*), Kabupaten Karimun (BP - K*), Kabupaten Natuna (BP -
N*), Kabupaten Lingga (BP - O*), Kabupaten Kepulauan Anambas (BP - S*),
Catatan:
 Untuk plat nomor Lampung, penggunaan angka 1-2999 digunakan untuk mobil penumpang.
 Untuk plat nomor Bengkulu, kendaraan dinas menggunakan tanda *Y dan sebagian lainnya *Z dengan
tanda (*) menunjukkan kode wilayah registrasi.
 Untuk plat nomor Jambi, kendaraan dinas menggunakan tanda *Z dengan tanda (*) menunjukkan kode
wilayah registrasi.
 Untuk plat nomor Riau, kendaraan dinas menggunakan tanda *P dengan tanda (*) menunjukkan kode
wilayah registrasi.
 Untuk plat nomor Sumbar, Riau dan Jambi, kendaraan angkutan umum menggunakan tanda *O dan *U
dengan tanda (*) menunjukkan kode wilayah registrasi.
 Semua plat nomor Provinsi di Sumatera, Mutasi menggunakan tanda L* dengan tanda (*) kecuali
Sumatera Barat menggunakan Tanda R* dengan tanda (*) dan Lampung menggunakan Tanda Y*
dengan Tanda (*) menunjukkan kode wilayah registrasi.
 Mulai Januari 2013, Provinsi Aceh menggunakan tiga huruf di belakang, contohnya: BL 6323 AFK
(Asal Banda Aceh). Dua huruf belakang sebelum waktu ini tetap masih berlaku.
 Mulai April 2017, Provinsi Riau menggunakan tiga huruf di belakang, contohnya: BM 5329 AJZ (Asal
Pekanbaru). Dua huruf belakang sebelum waktu ini tetap masih berlaku.
 Untuk Kabupaten Kepulauan Meranti, X itu dimulai dari XA sampai XJ, sementara kalau Kabupaten
Kuantan Singingi, X itu dimulai dari XK sampai XZ.
Jawa
DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat
Banten (sebelumnya Karesidenan Banten):
Kota Serang (A - A*/B*/C*/D*), Kabupaten Serang (A - E*/F*/G*/H*/I*), Kabupaten Pandeglang (A -
A
J*/K*/L*/M*/N*), Kota Cilegon (A - O*/U*/V*), Kabupaten Lebak (A - P*/R*/S*/T*), Kabupaten
Tangerang (A - W*/X*/Y*/Z*)
Jabodetabek, minus Bogor:
Kota Administrasi Jakarta Barat (B - B**), Kota Tangerang (B - C**/V**), Kota Depok (B - E**/Z**),
B Kabupaten Bekasi (B - F**), Kabupaten Tangerang (B - G**/N**), Kota Bekasi (B - K**), Kota
Administrasi Jakarta Pusat (B - P**), Kota Administrasi Jakarta Selatan (B - S**), Kota Administrasi
Jakarta Timur (B - T**), Kota Administrasi Jakarta Utara (B - U**), Kota Tangerang Selatan (B - W**)
eks Karesidenan Parahyangan barat / Priangan Barat:
D Kota Bandung (D - A**/B*/C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*/P*/R*), Kota Cimahi (D -
S**/T*), Kabupaten Bandung Barat (D - U**/X**/Z**), Kabupaten Bandung (D - V**/W*/Y**)
eks Karesidenan Cirebon:
Kota Cirebon (E - A*/B*/C*/D*/E*/F*/G*), Kabupaten Cirebon (E - H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*),
E
Kabupaten Indramayu (E - P**/Q*/R*/S*/T*), Kabupaten Majalengka (E - U*/V*/W*/X*), Kabupaten
Kuningan (E - Y**/Z*)
eks Karesidenan Bogor:
Kota Bogor (F - A*/B*/C*/D*/E*), Kabupaten Bogor (F - F**/G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*/P*/R*),
F
Kabupaten Sukabumi (F - Q*/U**/V*), Kota Sukabumi (F - S*/T*), Kabupaten Cianjur (F -
W*/X*/Y*/Z*)
eks Karesidenan Karawang:
Kabupaten Purwakarta (T - A*/B*/C*), Kabupaten Karawang (T -
T
D*/E*/F*/G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*/P*/Q*/R*/S*), sebagian Kabupaten Bekasi dan Kabupaten
Subang (T - T*/U*/V*/W*/X*/Y*/Z*)
eks Karesidenan Parahyangan timur / Priangan Timur:
Kabupaten Sumedang (Z - A*/B*/C*), Kabupaten Garut (Z - D*/E*/F*/G*), Kota Tasikmalaya (Z -
Z
H*/I*/J*), Kabupaten Tasikmalaya (Z - K*/L*/M*/N*/O*/P*/Q*/R*/S*), Kabupaten Ciamis (Z -
T*/U*/V*), Kabupaten Pangandaran (Z - W*), Kota Banjar (Z - X*/Y*/Z*)
Catatan:
 Mulai Maret 2015, Kabupaten Kuningan (E - Y**) menggunakan tiga huruf di belakang. Dua huruf
belakang sebelum waktu ini masih tetap berlaku.
 Mulai Agustus 2015, Kabupaten Sukabumi (F - U**) menggunakan tiga huruf di belakang. Dua huruf
belakang sebelum waktu ini masih tetap berlaku.
 Mulai Oktober 2015, Kabupaten Indramayu (E - P**) menggunakan tiga huruf di belakang. Dua huruf
belakang sebelum waktu ini masih tetap berlaku.
 Mulai Maret 2016, Kabupaten Bogor (F - F**) menggunakan tiga huruf di belakang. Dua huruf
belakang sebelum waktu ini masih tetap berlaku.
 Mulai Mei 2016, Kabupaten Tangerang resmi menggunakan plat A (sebelumnya plat B) sehubungan
dengan bergabungnya wilayah hukum Polresta Tangerang ke Polda Banten. Polda Banten dan Polda
Metro Jaya menggunakan tiga huruf di belakang untuk bus, truk, mobil, dan sepeda motor yang seperti
di Jabodetabek dan sekitarnya.

Contoh:
 E 6142 YRF adalah plat nomor motor baru sejak Maret 2015 di Kabupaten Kuningan.
 F 5390 UVD adalah plat nomor motor baru sejak Agustus 2015 di Kabupaten Sukabumi.
 E 4235 PLM adalah plat nomor motor baru sejak Oktober 2015 di Kabupaten Indramayu.
 F 3994 FJL adalah plat nomor motor baru sejak Maret 2016 di Kabupaten Bogor.
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
eks Karesidenan Pekalongan:
Kota Pekalongan (G - *A/*H/*S), Kabupaten Pekalongan (G - *B/*K/*O/*T), Kabupaten Batang (G -
G
*C/*L/*V/*X), Kabupaten Pemalang (G - *D/*I/*M/*W), Kota Tegal (G - *E/*N/*Y), Kabupaten
Tegal (G - *F/*P/*Q/*Z), Kabupaten Brebes (G - **G/*J/*R/*U)
eks Karesidenan Semarang:
Kota Semarang (H - *A/*F/**G/*H/*P/*Q/*R/*S/**W/*X/*Y/*Z), Kota Salatiga (H - *B/*K/*O/*T),
H
Kabupaten Semarang (H - **C/*I/*L/*V), Kabupaten Kendal (H - **D/*M/*U), Kabupaten Demak (H -
**E/*J/*N)
eks Karesidenan Pati:
Kabupaten Pati (K - *A/*G/*H/*S/*U), Kabupaten Kudus (K - *B/*K/*O/*R/*T), Kabupaten Jepara (K
K
- **C/*L/*Q/*V), Kabupaten Rembang (K - *D/*I/*M/*W), Kabupaten Blora (K - *E/*N/*X/*Y),
Kabupaten Grobogan (K - **F/*J/*P/*Z)
eks Karesidenan Banyumas:
R Kabupaten Banyumas (R - *A/*E/*G/*H/*J/*S/*X), Kabupaten Cilacap (R - *B/*F/*K/*N/*P/*R/*T),
Kabupaten Purbalingga (R - *C/*L/*Q/*U/*V/*Z), Kabupaten Banjarnegara (R - *D/*I/*M/*O/*W/*Y)
eks Karesidenan Kedu:
Kota Magelang (AA - *A/*H/*S/*U), Kabupaten Magelang (AA - *B/*G/*K/*O/*T), Kabupaten
AA
Purworejo (AA - *C/*L/*Q/*V), Kabupaten Kebumen (AA - *D/*J/*M/*W), Kabupaten Temanggung
(AA - *E/*N/*Y), Kabupaten Wonosobo (AA - *F/*P/*Z)
DI Yogyakarta (sebelumnya Karesidenan Yogyakarta):
Kota Yogyakarta (AB - *A/*F/*H/*I/*S), Kabupaten Bantul (AB - *B/*G/*J/*K/*T), Kabupaten Kulon
AB
Progo (AB - *C/*L/*P/*V), Kabupaten Gunung Kidul (AB - *D/*M/*W), Kabupaten Sleman (AB -
*E/*N/*Q/*U/*Y/*Z)
eks Karesidenan Surakarta:
Kota Surakarta (AD - **A/*H/*S/*U), Kabupaten Sukoharjo (AD - **B/*K/*O/*T), Kabupaten Klaten
AD
(AD - **C/*L/*J/*Q/*V), Kabupaten Boyolali (AD - **D/*M/*W), Kabupaten Sragen (AD -
**E/*N/*Y), Kabupaten Karanganyar (AD - **F/*P/*Z), Kabupaten Wonogiri (AD - **G/*I/*R)
Catatan:
 Untuk plat nomor Jateng, penggunaan angka 1000-1999 selalu digunakan untuk truk, angkutan barang, angkutan
umum dan bus. Untuk mobil penumpang selalu menggunakan angka 1-999 dan 7000-9499, Untuk sepeda motor
selalu menggunakan angka 2000-6999 dan plat merah selalu menggunakan angka 9500-9999
 Huruf paling belakang pada plat-plat nomor Jateng dan DIY merupakan kode registrasi.
 Yang menjadi unik dari AB adalah penggunaan angka 2000-2999 untuk sepeda motor dan bus, 7000-7999 untuk
bus dan mobil, 8000-8999 untuk truk, pickup, dan mobil.
Contoh:
 AB 1234 JN adalah plat nomor asal Kabupaten Sleman.
 H 8961 MU adalah plat nomor asal Kabupaten Kendal.
 AD 9123 KT adalah plat nomor asal Kabupaten Sukoharjo.
 AA 8544 PZ adalah plat nomor asal Kabupaten Wonosobo.
 K 7835 NY adalah plat nomor asal Kabupaten Blora.
 G 3089 MW adalah plat nomor asal Kabupaten Pemalang.
 R 4059 LV adalah plat nomor asal Kabupaten Purbalingga.
Jawa Timur
Kota Surabaya (Kode nomor polisi L adalah satu-satunya kode nomor polisi yang hanya dimiliki oleh
L
satu daerah setingkat kota/kabupaten):
eks Karesidenan Madura:
Kabupaten Pamekasan (M - A*/B*/C*/D*/E*/F*/G*), Kabupaten Bangkalan (M -
M
H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*), Kabupaten Sampang (M - O*/P*/Q*/R*/S*/T*), Kabupaten Sumenep (M -
U*/V*/W*/X*/Y*/Z*)
eks Karesidenan Malang:
Kota Malang (N - A**/B*/C*/E**), Kabupaten Malang (N - D**/F*/G*/H*/I*/J*), Kota Batu (N -
N
K**/L*), Kabupaten Probolinggo (N - M**/N*/P*), Kota Probolinggo (N - Q**/R*/S*), Kabupaten
Pasuruan (N - O*/T**/W*), Kota Pasuruan (N - V**/X*), Kabupaten Lumajang (N - U**/Y*/Z*)
eks Karesidenan Besuki:
P Kabupaten Bondowoso (P - A*/B*/C*/D*), Kabupaten Situbondo (P - E*/F*/G*/H*/I*/J*), Kabupaten
Jember (P - K*/L*/M*/N*/O*/P*/Q*/R*/S*/T*), Kabupaten Banyuwangi (P - U*/V*/W*/X*/Y*/Z*)
eks Karesidenan Bojonegoro (ditambah Mojokerto dan Jombang):
Kabupaten Bojonegoro (S - A*/B*/C*/D*), Kabupaten Tuban (S - E*/F*/G*/H*), Kabupaten Lamongan
S
(S - I*/J*/K*/L*), Kabupaten Mojokerto (S - M*/N*/O*/P*/Q*/R*), Kota Mojokerto (S -
S*/T*/U*/V*[7]), Kabupaten Jombang (S - W*/X*/Y*/Z*)[7]
eks Karesidenan Surabaya (tidak termasuk Kota Surabaya):
W Kabupaten Gresik (W - A*/B*/C*/D*/E*/F*/G*/H*/I*/J*/K*/L*/M*), Kabupaten Sidoarjo (W -
N*/O*/P*/Q*/R*/S*/T*/U*/V*/W*/X*/Y*/Z*)
eks Karesidenan Madiun:
Kota Madiun (AE - A*/B*/C*), Kabupaten Madiun (AE - D*/E*/F*/G*), Kabupaten Ngawi (AE -
AE
H*/I*/J*/K*/L*), Kabupaten Magetan (AE - M*/N*/O*/P*/Q*/R*), Kabupaten Ponorogo (AE -
S*/T*/U*/V*), Kabupaten Pacitan (AE - W*/X*/Y*/Z*)
eks Karesidenan Kediri:
Kota Kediri (AG - A**/B*/C*), Kabupaten Kediri (AG - D**/E*/F*/G*/H*/J*), Kabupaten Blitar (AG -
AG
I*/K**/L*/M*/N*), Kabupaten Tulungagung (AG - O*/R**/S*/T*), Kota Blitar (AG - P**/Q*),
Kabupaten Nganjuk (AG - U**/V*/W*/X*), Kabupaten Trenggalek (AG - Y**/Z*)
Catatan:
 Untuk plat warna dasar kuning (angkutan umum), daerah Jawa Timur menggunakan format huruf belakang U*.
Sedangkan untuk kendaraan dinas menggunakan tanda *P dengan tanda (*) menunjukkan kode wilayah
registrasi.
 Untuk plat Jatim, penggunaan angka 1-1999 selalu digunakan untuk mobil penumpang, angka 7000-7999 untuk
bus, dan angka 8000-9999 untuk truk dan pickup.
 Untuk angkutan kota di Sidoarjo menggunakan angka 7000-7999 diikuti dengan U* (* = N - Z)
 Beberapa daerah menggunakan *P baik pada kendaraan pribadi maupun dinas, contohnya Gresik yang
menggunakan *P (kecuali AP) untuk pendaftaran sepeda motor
 Untuk mobil dengan plat hitam, penggunaan U* diperbolehkan hanya dari angka 1 - 299, contohnya: W 5 U*
 U* juga dipakai untuk pendaftaran sepeda motor di Kabupaten Nganjuk (AG 2xxx-6xxx U*) dan Kabupaten
Pasuruan (N 2xxx-6xxx U*)
 Untuk plat merah berkode L, L xxxx AP, BP, GP, JP adalah kendaraan milik Pemprov Jawa Timur, sedangkan L
xxxx NP, PP, RP, SP, TP, VP adalah kendaraan milik Pemkot Surabaya
 Ada beberapa taksi di Sidoarjo yang memakai plat W xxxx NX, bukan W xxxx U* (taksi di Sidoarjo memakai
300-1999)
Contoh:
 N 1435 UK adalah plat nomor angkutan umum wilayah Kota Batu.
 S 1207 UW adalah plat nomor angkutan umum wilayah Kabupaten Jombang.
 AG 1782 UY adalah plat nomor angkutan umum wilayah Kabupaten Trenggalek.
 P 1987 UE adalah plat nomor angkutan umum wilayah Kabupaten Situbondo.
 AE 1536 MP adalah plat nomor dinas wilayah Kabupaten Magetan.
 M 1126 AP adalah plat nomor dinas wilayah Kabupaten Pamekasan.
 W 1384 NP adalah plat nomor dinas wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Bali dan NTB, NTT
NTT (Pulau Timor):
Kabupaten/Kota Kupang (DH - A*/B*/C*), Kabupaten Timor Tengah Utara (DH - D*), Kabupaten
DH
Timor Tengah Selatan (DH - E*), Kabupaten Alor (DH - F*), Kabupaten Belu (DH - G*), Kabupaten
Rote Ndao (DH - U*)
Bali:
Kota Denpasar (DK - A**/B*/C*/D*/E*/I*/Q*/X*), Kabupaten Badung (DK - F**/J*/O*), Kabupaten
DK Tabanan (DK - G**/H*), Kabupaten Gianyar (DK - K**/L*), Kabupaten Klungkung (DK - M**/N*),
Kabupaten Bangli (DK - P**/R*), Kabupaten Karangasem (DK - S**/T*), Kabupaten Buleleng (DK -
U**/V*), Kabupaten Jembrana (DK - W**/Z*)
NTB (Pulau Lombok):
DR Kota Mataram (DR - A*/B*/C*/D*/E*), Kabupaten Lombok Barat (DR - H*/J*/K*), Kabupaten
Lombok Timur (DR - L*), Kabupaten Lombok Tengah (DR - S*)
NTB (Pulau Sumbawa):
EA Kabupaten Sumbawa (EA - A*), Kabupaten Sumbawa Barat (EA - H*), Kabupaten Dompu (EA - R*),
Kota Bima (EA - S*), Kabupaten Bima (EA - X*/Y*)
NTT (Pulau Flores dan kepulauan):
Kabupaten Ende (EB - A*), Kabupaten Sikka (EB - B*), Kabupaten Ngada (EB - C*), Kabupaten Flores
EB
Timur (EB - D*), Kabupaten Manggarai Barat (EB - E*), Kabupaten Lembata (EB - F*), Kabupaten
Manggarai (EB - G*)
NTT (Pulau Sumba):
ED
Kabupaten Sumba Barat (ED - A*), Kabupaten Sumba Timur (ED - B*)
Catatan:
 Untuk plat nomor Bali, penggunaan angka 2000-8999 digunakan untuk sepeda motor. Untuk bus selalu
menggunakan angka 9000-9999. Untuk truk selalu menggunakan angka 8000-9999, serta 1000-1999 dan 9000-
9999 digunakan untuk mobil pick up.
Kalimantan
Kalimantan Selatan:
Kota Banjarmasin (DA - A**/C*/I*/J*/N*/O*/S*/T**/V*/W*/X*), Kabupaten Banjar (DA - B**/Q*),
Kabupaten Hulu Sungai Selatan (DA - D**), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (DA - E**), Kabupaten
DA
Hulu Sungai Utara (DA - F**), Kabupaten Kota Baru (DA - G**), Kabupaten Tabalong (DA - H**/U*),
Kabupaten Tapin (DA - K**), Kabupaten Tanah Laut (DA - L**), Kabupaten Barito Kuala (DA - M**),
Kota Banjarbaru (DA - P**/R*), Kabupaten Balangan (DA - Y*), Kabupaten Tanah Bumbu (DA - Z**)
Kalimantan Barat:
Kota Pontianak (KB - A*/Q*/S*/W*), Kabupaten Mempawah (KB - B*), Kota Singkawang (KB - C*),
Kabupaten Sanggau (KB - D*), Kabupaten Sintang (KB - E*), Kabupaten Kapuas Hulu (KB - F*),
KB
Kabupaten Ketapang (KB - G*), Kabupaten Melawi (KB - H*), Kabupaten Bengkayang (KB - K*),
Kabupaten Landak (KB - L*), Kabupaten Kubu Raya (KB - M*), Kabupaten Sambas (KB - P*),
Kabupaten Sekadau (KB - V*), Kabupaten Kayong Utara (KB - Z*)
Kalimantan Tengah:
Kota Palangkaraya (KH - A*/T*/Y*), Kabupaten Kapuas (KH - B*/C*), Kabupaten Barito Selatan (KH
- D*), Kabupaten Barito Utara (KH - E*), Kabupaten Kotawaringin Timur (KH - F*/L*/W*), Kabupaten
KH Kotawaringin Barat (KH - G*/V*), Kabupaten Gunung Mas (KH - H*), Kabupaten Pulang Pisau (KH -
J*), Kabupaten Barito Timur (KH - K*), Kabupaten Murung Raya (KH - M*), Kabupaten Katingan (KH
- N*/U*), Kabupaten Seruyan (KH - P*), Kabupaten Lamandau (KH - R*), Kabupaten Sukamara (KH -
S*)
Kalimantan Timur:
Kota Balikpapan (KT - A**/K*/L*/Y*/Z*), Kota Samarinda (KT - B**/I*/M*/N*/W*/X*), Kabupaten
KT Kutai Kartanegara (KT - C**/O*/U*), Kota Bontang (KT - D**/Q*), Kabupaten Paser (KT - E**),
Kabupaten Berau (KT - G**), Kabupaten Kutai Barat (KT - P**), Kabupaten Kutai Timur (KT - R**),
Kabupaten Penajam Paser Utara (KT - V*)
KU Kalimantan Utara
Catatan:

 Untuk plat nomor Kalimantan Selatan, penggunaan angka 1000-1999 digunakan untuk truk, 9000-9999
digunakan untuk mobil pick up, 2000-2999 dan 9000-9999 digunakan untuk bus. Untuk mobil penumpang selalu
menggunakan angka 1-999 dan 7000-8999.
 Untuk plat nomor Kalimantan Timur, penggunaan angka 7000-7999 dan 9000-9999 digunakan untuk bus. Ada
juga plat mobil yang menggunakan kode tertentu (tidak mengikuti kode-kode registrasi di Kaltim): Polri (KT -
PR) dan Instansi Pemerintahan (KT - SR), TNI (KT - TR).
 DA dipakai di seluruh Kalimantan sebelum pembagian provinsi.
 Untuk Kalimantan Selatan, kendaraan yang dimutasi menggunakan kode T* dengan (*) sebagai kode wilayah
registrasi. Contohnya: DA 8564 TWF adalah plat nomor kendaraan mutasi dari kota Banjarmasin.
 Plat nomor Kalimantan Utara (KU) mulai berlaku sejak bulan April 2017.[8]

Sulawesi
Sulawesi Utara (Daratan):
Kota Manado (DB - A*/L*/M*/R*), Kabupaten Minahasa (DB - B*), Kota Bitung (DB - C*),
Kabupaten Bolaang Mongondow (DB - D*), Kabupaten Minahasa Selatan (DB - E*), Kabupaten
DB
Minahasa Utara (DB - F*), Kota Tomohon (DB - G*), Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (DB -
H*), Kabupaten Minahasa Tenggara (DB - J*), Kota Kotamobagu (DB - K*), Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur (DB - N*), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (DB - P*)
Sulawesi Barat:
DC Kabupaten Mamuju (DC - A*), Kabupaten Majene (DC - B*), Kabupaten Polewali Mandar (DC - C*),
Kabupaten Mamasa (DC - D*), Kabupaten Mamuju Utara (DC - E*)
Sulawesi Selatan (bagian selatan):
Kota Makassar (DD - A*/K*/Q*), Kabupaten Gowa (DD - B*/L*), Kabupaten Takalar (DD - C*),
DD
Kabupaten Maros (DD - D*), Kabupaten Pangkajene Kepulauan (DD - E*), Kabupaten Bantaeng (DD -
F*), Kabupaten Jeneponto (DD - G*), Kabupaten Bulukumba (DD - H*), Kabupaten Selayar (DD - J*)
Sulawesi Utara (Kepulauan):
DL Kabupaten Kepulauan Sangihe (DL - A*), Kabupaten Kepulauan Talaud (DL - B*), Kabupaten
Kepulauan Sitaro (DL - C*)
Gorontalo:
Kota Gorontalo (DM - A*), Kabupaten Gorontalo (DM - B*), Kabupaten Boalemo (DM - C*),
DM
Kabupaten Pohuwato (DM - D*), Kabupaten Bone Bolango (DM - E*), Kabupaten Gorontalo Utara
(DM - F*)
Sulawesi Tengah:
Kota Palu (DN - A*/V*/Y*), Kabupaten Donggala (DN - B*), Kabupaten Banggai (DN - C*/R*),
Kabupaten Toli-Toli (DN - D*), Kabupaten Poso (DN - E*), Kabupaten Buol (DN - F*), Kabupaten
DN Morowali (DN - G*), Kabupaten Banggai Kepulauan (DN - H*), Kabupaten Parigi Moutong (DN -
J*/K*), Kabupaten Tojo Una-Una (DN - L*), Kabupaten Sigi (DN - M*), Kabupaten Banggai Laut (DN
- Q*), Kabupaten Morowali Utara (DN - U*)
Sulawesi Selatan (bagian utara):
Kota Parepare (DP - A*), Kabupaten Barru (DP - B*), Kabupaten Sidenreng Rappang (DP - C*/M*),
DP Kabupaten Pinrang (DP - D*/R*), Kota Palopo (DP - E*), Kabupaten Luwu (DP - F*), Kabupaten Luwu
Timur (DP - G*), Kabupaten Luwu Utara (DP - H*), Kabupaten Enrekang (DP - I*), Kabupaten Tana
Toraja (DP - J*), Kabupaten Toraja Utara (DP - K*)
Sulawesi Tenggara:
Kabupaten Konawe (DT - A*), Kabupaten Kolaka Utara (DT - B*), Kabupaten Wakatobi (DT - C*),
DT Kabupaten Muna (DT - D*), Kota Kendari (DT - E*), Kabupaten Buton Utara (DT - F*), Kabupaten
Buton (DT - G*), Kabupaten Konawe Selatan (DT - H*), Kabupaten Kolaka (DT - J*), Kabupaten
Bombana (DT - K*), Kabupaten Konawe Utara (DT - M*)
Sulawesi Selatan (bagian tengah):
DW Kabupaten Bone (DW - A*), Kabupaten Wajo (DW - B*), Kabupaten Soppeng (DW - C*/Y*),
Kabupaten Sinjai (DW - D*/Z*)
Catatan:
 Untuk plat nomor Sulut, penggunaan angka 1-4999 digunakan untuk mobil penumpang. Untuk sepeda motor
selalu menggunakan angka 2000-6999 dan 9000-9999.
 Untuk plat nomor Sultra, kendaraan angkutan umum menggunakan tanda U* (seperti Jatim) dengan tanda (*)
menunjukkan kode wilayah registrasi.

Maluku dan Papua


Maluku:
Kota Ambon (DE - A*), Kabupaten Maluku Tengah (DE - B*), Kabupaten Buru (DE - D*), Kabupaten
DE Maluku Tenggara (DE - E*), Kabupaten Buru Selatan (DE - F*), Kabupaten Maluku Tenggara Barat
(DE - J*), Kabupaten Maluku Barat Daya (DE - K*), Kabupaten Seram Bagian Timur (DE - L*),
Kabupaten Kepulauan Aru (DE - N*), Kabupaten Seram Bagian Barat (DE - O*), Kota Tual (DE - T*)
Maluku Utara:
Kota Ternate (DG - A*), Kota Tidore Kepulauan (DG - B*), Kabupaten Halmahera Timur (DG - D*),
DG Kabupaten Kepulauan Sula (DG - E*), Kabupaten Halmahera Selatan (DG - K*), Kabupaten Halmahera
Tengah (DG - L*), Kabupaten Halmahera Barat (DG - M*), Kabupaten Halmahera Utara (DG - N*),
Kabupaten Pulau Morotai (DG - U*)
Papua:
Kota Jayapura (PA - A*), Kabupaten Jayawijaya (PA - B*), Kabupaten Paniai (PA - C*), Kabupaten
PA Mimika (PA - D*), Kabupaten Nabire (PA - E*), Kabupaten Merauke (PA - G*), Kabupaten Jayapura
(PA - J*), Kabupaten Biak Numfor (PA - K*), Kabupaten Kepulauan Yapen (PA - L*), Kabupaten
Puncak Jaya (PA - P*)
Papua Barat:
Kabupaten Teluk Bintuni (PB - B*), Kabupaten Fakfak (PB - F*), Kabupaten Kaimana (PB - K*),
PB
Kabupaten Manokwari (PB - M*), Kota Sorong (PB - S*), Kabupaten Sorong Selatan (PB - T*),
Kabupaten Maybrat (PB - V*), Kabupaten Teluk Wondama (PB - W*)
Catatan:

 Kota/kabupaten yang dicetak miring di Provinsi Papua (pada waktu itu, DS) mulai beralih ke kode baru PB
(Papua Barat) setelah Mei 2013.
 Mulai Juli 2016, kode Provinsi Papua (DS) akan diubah jadi PA.[9]

Anda mungkin juga menyukai