Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH PLAT NOMOR KENDARAAN

sejarah pelat nomor kendaraan dimulai dari Perancis pada 1893 silam. Kala itu tujuannya adalah
meregistrasikan kendaraan, supaya bisa diambil pajaknya untuk pembangungan infrastruktur.

Wilayah yang pertama kali menggunakannya plat nomor sebagai identitas kendaraan adalah
Departemen Seine. Kemudian menyebar hingga ke seantero Perancis pada tahun 1901.

Uniknya, pelat nomor ini terdiri dari tanpa pengenal yang langsung dibuat secara personal oleh
pemilik kendaraan. Tak lama berselang, tepatnya di tahun 1904, Jerman pun memutuskan untuk
melakukan hal yang sama.

Sayangnya, baik Perancis maupun Jerman belum mengesahkan legalitas dari pelat nomor ini,
sehingga Belanda pun menjadi negara pertama yang mengumumkan plat nomor sebagai identitas
kendaraan secara sah di mata hukum dan wajib dimiliki oleh setiap pemilik kendaraan di tahun 1898.

Setelah mengetahui sejarah dunia, bagaimana dengan asal-usul plat nomor Indonesia? Di Tanah Air
sendiri, kemunculan pelat nomor kendaraan berawal dari masa penjajahan Hindia Belanda. Pada
masa itu, hanya orang-orang kaya atau berdarah bangsawanlah yang memiliki kendaraan.

Meski belum banyak jumlahnya dan masih berpusat di Pulau Jawa, pemerintah kolonial tetap
memberlakukan aturan pembuatan plat nomor kendaraan atau TNKB. Supaya memudahkan
pendataan, Hindia Belanda menerapkan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) menggunakan
kode wilayah berdasar karesidenan.

Buat kamu yang belum tahu karesidenan, itu merupakan sebutan wilayah pada zaman Hindia
Belanda. Kini karesidenan digantikan dengan kabutapen dan kota.

Oleh karenanya kode pelat nomor Indonesia agak unik sampai sekarang. Ambil contoh Jakarta punya
identitas dengan huruf B. Kemudian Bogor, pakai F. Surabaya menggunakan huruf L. Ternyata semua
itu adalah peninggalan Hindia Belanda.

Pemerintah Indonesia juga membuat peraturan agar pelat nomor lebih seragam. Salah satu
upayanya dengan mewajibkan dua buah untuk tiap kendaraan. Masing-masing plat terpasang di
bagian depan dan belakang. Jadi, identitas kendaraan bisa terlihat baik dari banyak sisi.

Di samping itu, pemerintah menentukan ukuran pelat nomor Indonesia. Khusus motor, dimensinya
275 x 110 mm. Sementara untuk mobil adalah 430 x 135 mm. Ukuran baru ini berlaku pada 2014,
dibuat lebih besar dari sebelumnya supaya lebih mudah dibaca oleh pengguna jalan.

Lalu, untuk huruf dan angka yang tercantum berderet juga tidak asal. Angka tersebut disesuaikan
dengan nomor urut ketika mendaftarkan kendaraan di Kantor Samsat. Jumlah angkanya antara satu
sampai empat.

Aturan untuk angka pelat nomor Indonesia, seara garis besar untuk mobil akan mendapat antara 1
hingga 1999, sementara motor mulai dari 2000 hingga 6999. Beda lagi dengan bus, nomor yang
diberikan adalah antara 7000 hingga 7999. Kemudian kendaraan pengangkut bPemerintah Indonesia
juga membuat peraturan agar pelat nomor lebih seragam. Salah satu upayanya dengan mewajibkan
dua buah untuk tiap kendaraan. Masing-masing plat terpasang di bagian depan dan belakang. Jadi,
identitas kendaraan bisa terlihat baik dari banyak sisi.

Di samping itu, pemerintah menentukan ukuran pelat nomor Indonesia. Khusus motor, dimensinya
275 x 110 mm. Sementara untuk mobil adalah 430 x 135 mm. Ukuran baru ini berlaku pada 2014,
dibuat lebih besar dari sebelumnya supaya lebih mudah dibaca oleh pengguna jalan.

Lalu, untuk huruf dan angka yang tercantum berderet juga tidak asal. Angka tersebut disesuaikan
dengan nomor urut ketika mendaftarkan kendaraan di Kantor Samsat. Jumlah angkanya antara satu
sampai empat.

Aturan untuk angka pelat nomor Indonesia, seara garis besar untuk mobil akan mendapat antara 1
hingga 1999, sementara motor mulai dari 2000 hingga 6999. Beda lagi dengan bus, nomor yang
diberikan adalah antara 7000 hingga 7999. Kemudian kendaraan pengangkut b

Anda mungkin juga menyukai