leave a comment
Salah satu momen kunci keberhasilan Polri mengungkap pelaku Bom Bali I (12 Oktober
2002) adalah saat para perwira identifikasi Polri berhasil mengidentifikasi nomor chassis
mobil L-300 yang digunakan Imam Samudra cs sebagai pengangkut bom. Dari identifikasi
nomor rangka kemudian polisi bisa melacak siapa-siapa saja yang pernah menjadi pemilik
mobil maut tersebut yang akhirnya bermuara pada para pelaku.
Sebenarnya informasi apa sih yang dapat diperoleh dari sebuah nomor chassis/rangka ?
Apakah penulisan nomor rangka sama untuk seluruh kendaraan yang ada di dunia?
Dalam otomotif dunia, nomor rangka atau nomor chassis (kadang disebut juga nomor esekesek ) dikenal sebagai Vehicle Identification Number (VIN) alias Nomor Identitas
Kendaraan (NIK). Secara garis besar ada dua standar penulisan nomor chassis. Yang pertama
adalah standard ISO 3779 yang banyak dipakai oleh Uni Eropa dan kedua standar Amerika
Utara. Keduanya menggunakan jumlah digit yang sama (17 digit) dimana setiap digitnya bisa
berupa huruf maupun angka. Indonesia dan negara-negara Asia pada umumnya menggunakan
standar Amerika Utara. Aturan baku penulisan VIN versi Amerika Utara adalah sebagai
berikut:
Peruntukan
Identifikasi
Perusahaan
Perakit
Atribut
Kendaraan
Check
Digit
Kode
Tahun
Kode
Assy
Plant
No digit ke #
1-2-3
4-5-6-7-8
10
11
12-13-14-15-16-17
tersebut. Yang penting kode-kode yang dikeluarkan oleh ATPM tersebut dilaporkan dan
didaftarkan ke Kepolisian RI
Digit kesepuluh mengindikasikan tahun perakitan. Yang berlaku saat ini adalah 1 untuk mobil
yang dirakit tahun 2001, 2 untuk 2002, dan seterusnya. Setelah melewati tahun kesepuluh,
kode yang digunakan biasanya berupa huruf.
Digit kesebelas berisi informasi kota/provinsi tempat pabrik perakitan berada. J adalah kode
untuk Jawa Barat sedangkan K untuk DKI Jakarta. (Pertanyaan saya, apakah ada tempat lain
di Indonesia yang ada pabrik perakitan mobil selain DKI Jakarta dan Jawa Barat?).
Enam digit terakhir merupakan nomor seri produksi yang ketentuannya diatur oleh perakit
yang bersangkutan.
Nah, sekarang jika Anda punya mobil (mobil tetangga atau temen juga boleh) silahkan lihat
nomor VIN/NIK nya. Untuk mobil yang berstruktur Body on Frame (menggunakan chassis
yang terpisah dari body) letaknya biasanya ada di frame utama sebelah kiri agak ke depan
(dekat ban depan kiri). Sedangkan untuk mobil yang unibody atawa monocoque, VIN
biasanya diletakkan di area ruang mesin.
VIN merupakan identifikasi kendaraan yang sangat penting bagi Kepolisian. Pastikan kondisi
fisik penulisan No Chassis mobil Anda dalam keadaan baik (tidak rusak karena karat, bekas
benturan dll.) Kendaraan dengan VIN yang rusak atau diganti dapat dicurigai sebagai
kendaraan curian. Bila ada kesalahan atau penggantian VIN dari pabrik, polisi membutuhkan
legalisir dari ATPM yang bersangkutan untuk meyakinkan bahwa penggantiannya benarbenar dilakukan oleh pabrik.
Untuk pemilik Isuzu Panther, berikut adalah contoh pembacaan VIN kendaraaan anda
Kode
Engine Kode Wheel
Jenis
Thn
Penggerak (54
Base (E: SWB, Perakitan
=4JA1
4X2
F:LWB)
:
)
2011
Arti
Identifikasi
Perusahaan
Perakit (PT
IAMI)
Body
Tipe
Bonnet
Kelas
Tonase
0.5T
Kode
M-H-C
5-4
Digit
ke#
1-2-3
7-8
10
11
Lokasi Plant :
DKI Jakarta
Tiga digit pertama yang menjelaskan tentang World Manufacturer Indentifier yang
menunjukkan identitas produsen kendaraan. Dua digit pertama menunjukkan kode negara
pembuat. Sedangkan digit ketiga menunjukkan pabrik yang memproduksi kendaraan tersebut.
Berikut kode dua digit pertama yang menunjukkan negara di mana mobil tersebut dibuat:
JA-J0: Jepang
LA-L0: China
MA-ME: India
MF-MK: Indonesia
ML-MR: Thailand
PL-PR: Malaysia
RL-RR: Vietnam
SA-SM: Inggris
WA-W0: Jerman
6A-6W: Australia
Sedangkan kode digit ketiga merupakan kode lokasi produsen kendaraan. Misalkan Suzuki
Karimun Estilo digit ke tiganya menunjukkan angka 3(tiga) yang menunjukkan lokasi
pabrik Maruti Suzuki di India, jika mobil Suzuki tersebut diproduksi di Indonesia
maka kode digit 3-nya adalah huruf Y. Berikut kode produsen mobil yang dirakit di
Indonesia:
Y=Suzuki
F=Toyota
R=Honda
K=Daihatsu
Digit ke 4 sampai ke 9:
Digit posisi ke 4 ke 8 pada nomor VIN adalah bagian deskripsi kendaraan atau VDS. Ini
digunakan masing-masing produsen mobil untuk mengidentifikasi jenis kendaraan yang
mencakup informasi platform mobil yang digunakan, model, tipe kendaraan, jenis mesin
hingga posisi setir(kanan atau kiri). Masing-masing produsen memiliki sistem yang unik
untuk mendesikripsikan rangkaian angka di urutan ke 4 hingga 9 ini, sayangnya pabrikan
menyimpan informasi ini untuk tidak diketahui secara luas. Beberapa informasi dapat dilihat
di sini.
Digit ke 10 hingga 17:
Jika urutan ke 4 hingga 9 digunakan produsen untuk mengidentifikasi spek mobil, maka digit
ke 10 hingga ke 17 adalah kode tahun dan urutan nomor produksi. Digit ke 10 merupakan
kode tahun produksi dan digit ke 11 hingga 17 adalah nomor urut produksi(nomor seri
produksi) kendaraan.
Urutan angka ke 10 merupakan tahun porduksi kendaraan. Jika untuk seluruh rangkaian
VIN hurut I, O dan Q tidak dipergunakan, maka khusus pada digit ke 10 ini huruf U, Z dan
angka 0 juga digunakan untuk kode tahun produksi. Berikut ini kode huruf atau angka yang
tertera untuk mengetahui tahun produksi kendaraan: