Anda di halaman 1dari 7

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

Tidak ada bagian dalam


produk ini yang boleh diperbanyak,disebarkan, disiarkan atau diproduksi ulang
dalam berbagai cara apapun, termasuk secara elektronik atau mekanik. Dilarang
keras untuk penggunaan tanpa izin tertulis dari penulis untuk mencetak ulang,
atau menyebarluaskan penerbitan ini.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 19 TAHUN 2002
Pasal 72

(1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan
ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1
(satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,


mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang
hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah).

(3) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak


penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
MILLIONAIRE
MINDSET

Mardigu wowiek
SCALE UP VS BONSAI
Oleh : Mardigu WP

Scaling-up atau membesarkan bisnis setelah sebuah perusahaan baru

atau UKM mencapai “product-market fit” adalah tantangan terbesar pengusaha.

Terdapat data di amerika bahwa 75% perusahaan baru berdiri gagal

karena tak mampu membesarkan diri (premature scaling) alias layu sebelum

berkembang. Dan di asia lebih tinggi lagi yaitu 80% perusahaan muda gagal

kembang.

Ini masalah mindset kah? Bisa jadi, karena apa yang kita katakan adalah

doa. Mindset sudah kita bahas lewat buku Sadar Kaya dan pelatihan MMBC.

Kembali ke bahasan awal, Sebagian besar UKM adalah “perusahan

bonsai” karena sepanjang hidupnya kecil terus tidak pernah membesar karena

tak tahu dan tak mampu melakukan scaling-up.

Ini tantangan terbesar pebisnis pemula, bagaimana berkembang dan

tidak terbonsai, kecil terus.


Apa rahasia suskes sebuah scaling-up? Ada dua prasarat dasar di tinjau

dari sisi internal dan eksternal perusahaan. Pertama secara internal, bisnis yang

kita bangun harus memiliki skala ekonomi (projected economies of scale). Kedua

secara eksternal, ia harus memiliki pasar yang cukup besar (large addressable

market) untuk tumbuh.

Nah disini kita mulai masuk ke dalam bisnis secara rinci. Pemahaman

berbisnis seseorang pemula harus meningkat dari sekedar jualan dan mengelola

(manajemen) perusahaan menjadi membuat skala keekonomian.

Saya faham tulisan bisnis tidak popular di Indonesia. Peminatnya sedikit

sekali. Namun saya percaya banyak sahabat yang ingin makmur, jadi saya terus

banjiri dengan informasi beginian, boleh?

Economies of Scale adalah sebuah perhitungan bisnis yang bisa massif

membesar atau bahasa lainya Skala ekonomi terjadi jika biaya per-satuan (unit

cost) turun jika output perusahaan bertambah besar. Bisnis yang mengalami hal

ini disebut bisnis tersebut: scalable.


Seperti misalnya bisnis computer dan dunia internet. Semakin banyak

yang beli, semakin banyak yang pakai, biaya produksi semakin turun persatuan

unitnya.

Misalnya flat screen TV di awal keluarnya harga TV 42 inci bisa Rp 20 juta,

sekarang ukuran yang sama bisa hanya 4 juta perunitnya. Laptop, mobil, dan

banyak lagi scalable bisnis semacam ini.

Disisi lain misalnya warteg, ongkos nya flat. Satu piring modal 5000 jual

15.000. ketika 1000 pring, tetap sama modal 5000 juga. Bahkan naik karena

perlu ruangan ektras, malah bisa jadi 6000 modalnya.

Umumnya professional services seperti guru, pengacara, konsultan, atau

pembicara/motivator tidak scalable atau sulit di-scaling-up.

Faktor kedua adalah market size atau addressable market. Bisnis Anda tak

akan bisa besar jika market size dari industri yang Anda masuki kecil. Karena itu

agar bisa scaling-up, Anda harus memastikan bahwa total potensi market size

yang bisa diambil harus sangat besar.


Kita beri contoh ya? Karena contoh ini harus di pahami dari pengelola

Negara sampai ibu rumah tangga. Kalau pengelola Negara ngak faham scaling

up, bisa-bisa perkembangan ekonomi di arahkan ke sesuatu yang bonsai semua.

Bahkan regulasi saat ini banyak yang membonsai pengusaha sehingga tidak bisa

scaling up, dan masih ngak nyadar juga yang membuat bangsa Indonesia di

jajah ekonominya oleh asing, eh malah pada sibuk bagaimana 2019 berkuasa.

Lanjut?.

Anda mungkin juga menyukai