Anda di halaman 1dari 5

Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018

SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas UMKM Di


Kabupaten Bandung Barat Menggunakan TOPSIS
Inggit Sumirah1), Gunawan Abdillah2), Agus Komarudin3)

Universitas Jenderal Achmad Yani


Jln. Trsn. Jenderal Sudirman, Cimahi 40513, telp/fax (022)663 1302
e-mail: Inggit_Sumirah@yahoo.com

Abstrak untuk menyumbang Produk Domestik Bruto (PBD)


Penentuan prioritas Usaha Mikro Kecil dan Menengah sekitar 60% dari total PBD [1].
(UMKM) yang produktif perlu dilakukan untuk Salah satu langkah yang strategis untuk meningkatkan
mengurangi kesenjangan atau tingkat kemiskinan di dan memperkuat dasar perekonomian Indonesia adalah
Indonesia. Dengan menentukan prioritas UMKM yang dengan memajukan UMKM. Memajukan UMKM dapat
produktif pemerintah dapat memberikan bantuan kepada menyediakan lapangan pekerjaan dan dapat mengurangi
pelaku UMKM untuk lebih mengembangkan usahanya kesenjangan/tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia
karena UMKM berperan penting dalam penyerapan khususnya di Kabupaten Bandung Barat. Sektor UMKM
tenaga kerja untuk mendistribusikan hasil-hasil dapat dimajukan melalui bantuan-bantuan yang
pembangunan. Menentukan pelaku UMKM yang diberikan pemerintah dan pelatihan-pelatihan yang
produktif dapat membantu pemerintah dalam mampu menunjang kelangsungan usaha mereka.
menyalurkan segala bantuannya dengan tepat sasaran. Data UMKM diperoleh dari Dinas Koperasi dan UMKM
Penelitian ini telah membangun sistem yang mampu Kabupaten Bandung Barat atau Instasi Pemerintah
merekomendasikan pelaku usaha UMKM yang produktif Daerah setempat. Data tersebut digunakan untuk
dari segi omset, aset, jumlah produksi, jumlah menentukan prioritas pelaku UMKM yang produktif.
permintaan, jumlah penjualan, tenaga kerja dan kualitas Selain itu, data tersebut dapat membantu pemerintah
produk dengan bobot yang ditentukan oleh pengguna. menjalankan program kerja dalam pembangunan dan
Metode yang digunakan adalah Technique for Order pengembangan UMKM. Data UMKM sering digunakan
Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). untuk menganalisis strategi pengembangan usaha dari
Hasil dari pengujian blackbox sistem ini menghasilkan segala aspek yang mempengaruhinya. Salah satu
nilai sebesar 100%, selain itu hasil dari penelitian ini penelitian yang menggunakan data UMKM yaitu strategi
berupa perangkingan rekomendasi pelaku usaha yang pengembangan bisnis yang tepat sesuai kondisi UKM
produktif. Adapun hasil dari pengujian perhitungan batik Garutan RM [2]. Penelitian lain menunjukan
sistem terhadap perhitungan manual yang telah diuji, bahwa strategi dalam peningkatan sektor UKM di Kota
dengan 30 data menghasilkan nilai akurasi sebesar Bandung dapat mempermudah program pengembangan
86,66%. UMKM sesuai visi dan misinya[3].
Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Technique Sistem pendukung keputusan sudah banyak digunakan
for Order Preference by Similarity to Ideal Solution oleh Institusi Pemerintah untuk membantu dalam
(TOPSIS), UMKM. pengambilan keputusan. Salah satunya menggunakan
Technique for Order Preference by Similarity to Ideal
Solution (TOPSIS) untuk membantu mengambil
1. Pendahuluan keputusan penerimaan beasiswa kepada peserta didik
baru, hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki TOPSIS memberikan beberapa alternatif dari beberapa
peran penting dan strategi untuk pembangunan ekonomi kriteria yang berbeda pada tiap beasiswa yang ada [4].
nasional dan penyerapan tenaga kerja. Selain hal tersebut Penelitian lain menunjukan bahwa strategi yang
UMKM berperan dalam mendistribusikan hasil diprioritaskan menggunakan TOPSIS dapat menentukan
pembangunan. Kondisi ini dapat dilihat dari berbagai karyawan terbaik dalam waktu 0,9531 detik dari 300
data yang mendukung bahwa pertumbuhan UMKM di karyawan[5]. Sedangkan pada penelitian lainnya
Indonesia sangat dominan. Berdasarkan data dari menunjukan bahwa faktor tenega kerja, investasi,
Kementrian Koperasi dan UMKM pada tahun 2012, kapasitas produksi, nilai pproduksi dan bahan baku dapat
jumlah UMKM tercatat 56,5 juta unit atau 99,9% dari menentukan prioriitas pengembangan IKM di Lampung
total unit usaha. Dari total unit UMKM yang tercatat Tengah[6].
jumlah Usaha Kecil (UK) 1.11%, jumlah Usaha Mikro Penelitian ini akan memberikan seberapa akurat sistem
(Mi) 98,79% dan jumlah Usaha Menengah (UM) 0,09% yang digunakan untuk mengambil keputusan penentuan
dari keseluruhan total UMKM pada tahun 2012. Setiap
prioritas UMKM, sistem ini juga akan memberikan
unit investasi pada sektor UMKM dapat menyerap 107,6
alternatif-alternatif yang ada untuk membantu peran
juta tenaga kerja atau 97,16% dari total angkatan kerja pemerintah mengambil keputusan pelaku UMKM mana
yang berkerja ditahun 2012. UMKM juga berkontribusi

72
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

yang berhak diberikan bantuan sesuai dengan kriteria Penelitian ini menggunakan metode TOPSIS dalam
yang telah ditentukan sebelumnya. menentukan prioritas UMKM di kabupaten Bandung
Bantuan yang diberikan pemerintah untuk pelaku Barat. Pada metode penelitian dalam membangun sistem
UMKM produktif seringkali tidak tepat sasaran pendukung keputusan bantuan UMKM terbagi menjadi
dikarenakan staf pemerintah harus mencari pelaku lima tahapan mulai dari pengumpulan data UMKM yang
UMKM produktif dari 1791 data UMKM. Permasalahan ada di kabupaten Bandung Barat yang telah memiliki
utama dari penelitian ini adalah merekomendasikan izin usaha, identifikasi kriteria yang dapat menentukan
pelaku UMKM produktif berdasarkan data omset, aset, UMKM yang produktif, perancangan sistem bantuan
jumlah produksi, jumlah permintaan, jumlah penjualan, UMKM produktif di kabupaten Bandung Barat,
jumlah tenga kerja, dan kualitas produk, untuk setiap pembuatan perangkat lunak, dan publikasi ilmiah.
data yang mempengaruhi rekomendasi UMKM produktif Tahap pertama adalah pengumpulan data UMKM, data
diberikan nilai bobot kepentingan sehingga dapat didapatkan dengan melakukan wawancara terhadap
memeberikan rekomendasi pelaku UMKM produktif instansi terkait dengan penelitian ini, seperti Dinas
dari 1791 data dalam waktu singkat. Koperasi dan UMKM kabupaten Bandung Barat. Data
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun yang dikumpulkan berupa jumlah data UMKM yang ada
sebuah sistem yang dapat merangking pelaku UMKM di kabupaten Bandung Barat, sektor UMKM, jumlah
produktif menggunakan metode TOPSIS sehingga UMKM yang telah memiliki izin usaha dan data-data
sistem dapat memberikan rekomendasi pelaku UMKM lainnya yang melekat pada pelaku UMKM.
produktif pada Dinas Koperasi dan UMKM untuk Tahap kedua adalah mengidentifikasi kriteria yang dapat
diberikan bantuan berupa dana atau barang. menentukan alternatif terbaik untuk penentuan prioritas
Untuk memfokuskan penelitian, maka ruang lingkup UMKM, dalam penelitian ini menggunakan tujuh
penelitian dibatasi sebagai berikut: kriteria yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
a. Mengelola data pelaku UMKM yang telah memiliki UMKM yaitu: omset, aset, jumlah produksi, jumlah
Izin Usaha Mikro (IUM). penjualan, jumlah permintaan,kualitas produk,dan
b. Mengelola data UMKM pada sektor kuliner, fashion, jumlah tenaga kerja.
dan kerajinan. Tahap ketiga adalah perancangan sistem pendukung
c. Data UMKM yang akan dikelola hanya data pelaku keputusan penentuan bantuan UMKM di kabupaten
usaha mikro tahun 2015. Bandung barat dengan menggunakan data UMKM dan
2. Pembahasan kriteria yang telah didapatkan pada tahap sebelumnya.
Sistem pendukung keputusan penentuan prioritas Perancanga sistem ditunjukan pada Gambar 1.
UMKM dibangun menggunakan metode TOPSIS
dimana terdapat tujuh kriteria yang akan menjadi Proses
pertimbangan dalam menentukan pelaku UMKM yang Masukan Pembentukan Keluaran :
produktif. Tujuh kriteria tersebut didapatkan dari hasil 1. Asset matriks keputusan Ranking
wawancara dengan petugas Dinas Koperasi dan UMKM 2. Omset bobot
Kabupaten Bandung Barat. Tujuh kriteria tersebut dapat 3. Jumlah pelaku
Produksi Pembentukan UMKM
dilihat pada Tabel 1.
4. Jumlah matriks keputusan yang
Tabel 1 Kriteria Penentuan Prioritas UMKM Permintaan ternormalisasi produktif
Kode Kriteria 5. Jumlah
K1 Asset (Rp) penjualan
6. Jumlah Pembentukan
K2 Omset (Rp)
tenaga kerja matriks keputusan
K3 Jumlah Produksi 7. Kualitas ternormalisasi
K4 Jumlah Permintaan produksi terbobot
K5 Jumlah Penjualan
K6 Tenaga Kerja
K7 Kualitas Produksi Matriks solusi ideal
positif dan negatif
Kualitas produk dinilai berdasarkan nilai real yang
diberikan oleh dinas Koperasi dan UMKM kabupaten
Jarak tiap alternatif
Bandung Barat dimana nilai real tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 1 Kemungkinan Nilai Kualitas Produk Preperensi alternatif
Nilai Kualitas Produk Keterangan
1 Standar
Gambar 1 Perancangan Sistem Penentuan Prioritas
2 Bagus
UMKM
3 Sangat Bagus
Membangun matriks keputusan, dengan X mengacu
terhadap alternatif (m) yang akan di evaluasi
berdasarkan kiteria (n), dimana Xij adalah pengukuran

73
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

alternatif dari ai dengan acuan atribut Xj, seperti pada Nilai V yang tertinggi menunjukan bahwa alternatif V
persamaan (2.1). akan mendapatkan rangking pertama dan akan dipilih.
Langkah awal dalam menentukan pelaku UMKM yang
produktif adalah dengan membentuk matriks keputusan
dari data pelaku usaha dari sektor kuliner. Langkah
.......................... (2.1)
kedua adalah membentuk matriks ternormalsasi. Dalam
penelitian ini menggunakan kasus dari sektor usaha
kuliner sebagai sample dari tiga sektor yang diujikan.
Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi (R), Langkah ketiga adalah membentuk matriks
dengan mentransformasikan setiap elemen Xij dari ternormalisasi terbobot. Dimana matriks ii akan
matriks X dimana rij adalah elemen dari matriks yang membentuk kriteria berdasarkan pada kepentingan. Nilai
telah ternormalisasi. bobot kepentingan berada pada range 1 sampai lima,
yaitu :
1 : tidak penting
.................................................... (2.2) 2 : tidak terlalu penting
Keterangan: 3 : cukup penting
rij = index dari matriks X yang telah ternormalisasi 4 : penting
Xij = index dari matriks X 5 : sangat penting
Matriks keputusan ternormalisasi terbobot, dimana Wj Langkah selanjutnya adalah melakukan terhadap matriks
adalah bobot dari kriteria ke-j, dimana Vij elemen ternormalisasi terbobot, menentukan matriks solusi ideal
matriks ternormalisasi terbobot V, sedangkan rij elemen positif dan solusi ideal negatif. Langkah kelima adalah
matriks keputusan ternormalisasi. menentukan jarak tiap alternatif dan langkah terakhir
..................................................... (2.3) adalah menentukan nilai preferensi dari setiap alternatif
Keterangan: yang ada.
Vij = index dari matriks ternormalisasi terbobot V Sistem pendukung keputusan penentuan prioritas
Wj = bobot dari kolom ke-j UMKM telah diimplementasikan dalam bentuk
Rij = index dari matrik ternormalisasi R perangkat lunak yang ditunjukan pada gambar 2. Dalam
Menentukan nilai matrik tertinggi (benefit) dan nilai gambar 2 menampilkan menu utama yang ada dalam
matrik terendah (cost), dimana benefit dinotasikan A+, sistem pendukung keputusan penentuan prioritas
sedangkan cost dinotasikan A-. Vij merupakan elemen UMKM di Kabupaten Bandung Barat, dimana dalam
matriks keputusan ternormalisas terbobot V. menu utama sistem ini terdapat tiga menu yaitu menu
............................................(2.4) tambah data, rekomendasi, dan laporan.
..........................................(2.5)
Keterangan:
A+ = mencari nilai tertinggi
A- = mencari nilai terendah
Jarak tiap alternatif, dimana D+ merupakan jarak dari
setiap nilai benefit sedangkan D - merupakan jarak dari
setiap nilai cost

.....(2.6)

.....(2.7)
Keterangan:
Di+ = mencari jarak setiap nilai benefit
Di- = mencari jarak setiap nilai cost
Yij = index dari setiap kolom kali baris
y- = nilai cost dari setiap baris/kriteria Gambar 2 Implentasi Sistem Pendukung Keputusan
y+ = nilai benefit dari setiap baris/kriteria Penentuan Prioritas UMKM
Preperensi alternatif, kedekatan terhadap solusi ideal
dihitung berdasarkan persamaan berikut: Dalam halaman tambah data pelaku UMKM, dapat
menambahkan, menghapus, mengubah dan mencari data
pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Bandung barat.
...............................(2.8)
Halaman tambah data pelaku UMKM ditunjukan pada
Keterangan:
Gambar 3.
V = niali preperensi / bobot setiap alternatif
Di- = nilai cost untuk setiap alternatif
Di+ = nilai cost untuk setiap alternatif

74
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

bagian Dinas Koperasi dan UMKM di Kabupaten


Bandung Barat.

Gambar 3 Halaman Iput Data UMKM

Halaman rekomendasi adalah halaman yang akan


menampilkan pelaku UMKM yang produktif untuk Gambar 6 Halaman Laporan Kuliner
setiap sektor usaha yang telah diproses menggunkan
metode TOPSIS. Gambar 4 menunjukan sektor usaha Tabel 3, Tabel 4, dan Tabel 5 merupakan hasil dari
kuliner yang akan diproses menggunkan metode pengujian sistem terhadap perhitungan manual. Terdapat
TOPSIS, sebelum menentukan pelaku UMKM yang 30 data yang akan dihitung oleh sistem menggunakan
produktif user harus menentukan nilai bobot kepentingan metode TOPSIS dan disesuaikan dengan perhitungan
untuk setiap kriteria yang akan mempengaruhi manual. Tabel 3 menunjukan kesesuaian dari hasil
perengkingan pelaku usaha. Sedangkan untuk hasil akhir perhitungan manual dengan perhitungan sistem pada
dari proses metode TOPSIS dalam menentukan siapa sektor usaha kuliner, pada tabel 4 adalah hasil
yang mendapatkan rangking tertinggi dalam sektor usaha kesesuaian dari hasil perhitungan manual dan sistem
kuliner dapat ditunjukan pada Gambar 5. pada sektor usaha fashion, sedangkan pada tabel 5
adalah hasil kesesuaian dari hasil perhitngan manual
dengan sistem dari sektor usaha kerajinan.

Tabel 3 Hasil Uji perhitungan Manual Dan Keluaran


Sistem Sektor usaha Kuliner.
Altern Hasil
Hasil Rekomendasi Hasil
atif Rekomendasi
Keluaran Sistem kesesuaian
ke- hitungan Manual
1 Abasa Mandiri Abasa Mandiri Sesuai
Keripik Jamur Azla Keripik Jamur Sesuai
2
Azla
3 Baso Goreng Mira Baso Goreng Mira Sesuai
Gambar 4 Halaman Rekomendasi UMKM 4 Abon Bidadari Abon Bidadari Sesuai
5 Abon Mak war Abon Mak war Sesuai
Al Farid Permen Al Farid Permen Sesuai
6
Susu Susu
Aromanis Jegot Aromanis Jegot Sesuai
7
Naga Naga
8 Azaria Yoghurt Azaria Yoghurt Sesuai
9 Baglen Arennt Baglen Arennt Sesuai
10 Comring Salsa Comring Salsa Sesuai

Tabel 4 Hasil Uji perhitungan Manual Dan Keluaran


Sistem Sektor usaha Fashion.
Hasil Hasil
Alternatif Hasil
Rekomendasi Rekomendasi
ke - kesesuaian
hitungan Manual Keluaran Sistem
1 Albasith Albasith Sesuai
Gambar 5 Halaman Hasil Rekomendasi Azzura Baby and Azzura Baby and
2 Sesuai
Kids Kids
3 Elmima Fashion Elmima Fashion Sesuai
Halaman laporan adalah halaman yang akan 4 Fajar Mandiri Fajar Mandiri Sesuai
menampilkan laporan pelaku UMKM yang telah 5 Hanin Hanin Sesuai
dirangking untuk setiap sektor usaha. Gambar 6 6 Invictus Invictus Sesuai
7 Nilarinsa Nilarinsa Sesuai
menunjukan laporan UMKM pada sektor usaha kuliner 8 Padatala Padatala Sesuai
dimana user dapat mencetak laporan tersebut sebagai 9 Pazz collection Pazz collection Sesuai
arsip secara fisik maupun untuk laporan kepada kepala 10 Rani Collection Rani Collection Sesuai

75
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018
Seminar Nasional teknologi Informasi dan Multimedia., vol. 26,
no. 2, pp. 2302-3805, 2016.
Tabel 5 Hasil Uji perhitungan Manual Dan Keluaran
Sistem sektor usaha kerajinan.
Altern Hasil
Hasil Rekomendasi Hasil Rekomendasi
atif kesesu
hitungan Manual Keluaran Sistem
ke- aian
Angklung& Pernak- Angklung& Pernak- Tidak
1
Pernik Pernik Sesuai
Ukiran Ukiran
2 Sesaui
Kaligrafi/hiasan Kaligrafi/hiasan
3 Bamboo Art Bamboo Art Sesuai
4 Bot Boneka karakter Bot Boneka karakter Sesuai
Tidak
5 Terriza Craft Terriza Craft
Sesuai
Ukiran Kayu Karya Ukiran Kayu Karya Tidak
6
Mandiri Mandiri Sesuai
7 Wawan Craft Wawan Craft Sesuai
Tidak
8 Wayang Palasara Wayang Palasara
Sesuai
9 Yaniku handycraft Yaniku handycraft Sesuai
10 Yudi Wood Art Yudi Wood Art Sesuai

Hasil dari pengujian sistem didapatkan nilai


akurasi sebesar 86,66% dari hasil uji perhitungan sistem
yang dibandingkan dengan hasil perhitungan manual.
3. Kesimpulan
Penelitian ini menghasilkan sistem pendukung
keputusan penentuan prioritas UMKM di Kabupaten
Bandung Barat menggunakan metode TOPSIS, dimana
proses perhitungan ini membutuhkan kriteria yang terdiri
dari aset, omset, jumlah produksi, jumlah permintaan,
jumlah penjualan, tenaga kerja, kualitas produk. Sistem
ini akan menghasilkan rekomendasi penetuan prioritas
UMKM di Kabupaten Bandung Barat dengan
merengking setiap pelaku usaha. Hasil perengkingan ini
didapatkan dari perhitungan metode TOPSIS,
berdasarkan dari hasil pengujian kualitas yaitu pengujian
blackbox pada sistem ini mencapai 100%. Maka dapat
disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan
penetuan prioritas UMKM ini memiliki hasil yang baik.
Sedangkan berdasarkan dari pengujian perhitungan
sistem terhadap perhitungan manual dari 30 data yang
diujikan maka didapatkan hasil akurasi sebesar 86,66%.

Daftar Pustaka
[1] Depkop, “Perkembangan Data Usaha Mikro , Kecil , Menengah
( Umkm ) Dan Usaha Besar ( Ub ) Perkembangan Data Usaha
Mikro , Kecil , Menengah ( Umkm ) Dan Usaha Besar ( Ub ),”
Www.Depkop.Go.Id, no. 1, pp. 2011–2012, 2012.
[2] D.Taofik, H.Rukmi, and A.Bakar, “Strategi Pengembangan
UKM Batk,” vol. 3, no. 3, pp. 206–217, 2015.
[3] S. Machmud and I. Sidharta, “Model Kajian Pendekatan
Manajemen Strategik,” Jurnal Computer Bisnis, vol. 7, no. 1,
pp. 56–66, 2013.
[4] N. G. Perdana and T. Widodo, “Sistem Pendukung Keputusan
Pemberian Beasiswa Kepada Peserta Didik Baru Menggunakan
Metode TOPSIS,” Seminar nasional Teknologi Informasi dan
Komunikasi Terapan. 2013 (Semantik 2013), vol. 2013, no.
November, pp. 265–272, 2013.
[5] I.Herman, G.Abdilllah and F.renaldi, “Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Kryawan Terbaik Menggunakan Metode
AHP dan TOPSIS,” Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
(Sentika 2016), vol. 2016, no. Maret. pp. 2089–8815, 2016.
[6] H.Nurdiyanto, and H.Meila, “Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Prioritas Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah di Lampung Tengah menggunakan Metode AHP,”

76

Anda mungkin juga menyukai