Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PERENCANAAN USAHA

Disusun oleh :

Nama : - Almas Aqmarina Putri (03)

- Noor Nailla Camalia (25)

Kelas : XI IBB

MAN 1 LAMONGAN

TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang .......................................................................................

I.2 Kegunaan Kegiatan ................................................................................

BAB II ISI UTAMA LAPORAN

II.1 Rencana Kegiatan .................................................................................

II.2 Proses Pelaksanaan Kegiatan ................................................................

II.3 Laporan Keuangan ................................................................................

II.4 Kelemahan Kegiatan .............................................................................

BAB III KESIMPULAN & SARAN

III.1 Kesimpulan ..........................................................................................

III.2 Saran ....................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mahar atau mas kawin adalah barang wajib yang tidak boleh terlewatkan disetiap
proses pernikahan masyarakat Indonesia. Mahar merupakan sesuatu yang penting dalam
acara pernikahan. Mahar sebagai pemberian calon suami kepada istri sebagai kesungguhan
dan cerminan kasih sayang calon suami, besar kecilnya ditetapkan atas persetujuan kedua
belah pihak yang bersangkutan dalam acara pernikahan. Bahkan dalam beberapa agama
tanpa adanya mahar pernikahan di anggap tidak sah.
Mahar diberikan oleh calon suami untuk menunjukan kemulaian akan pentingnya
akad perkawinan dan penetapan mas kawin bukan merupakan sebuah timbal balik,
kewajiban menyerahkan mahar bukan berarti calon istri dengan pemberian mahar
sepenuhnya telah dimiliki suaminya, yang seenaknya suami akan memperlakukan istri.
Akan tetapi,suami dan istri hanya sama-sama memiliki hak berkumpul dalam satu atap
sebagai pasangan suami istri dan dengan adanya akad nikah mereka terikat berbagai hak dan
kewajiban seperti apa yang telah ditetapkan agama islam.
Agama islam telah menetapkan bahwa perempuan memiliki hal-hak tersendiri,
seperti hak menerima mahar. Suami tidak berhak sedikitpun menjamah apalagi
menggunakan mahar tersebut, bila ia telah mencampuri istrinya nanti. Pemberian itu bukan
semata-mata pemberian, akan tetapi sebagai tanda awal bagi masa depan keluarga itu
sendiri. mahar hanya diberikan oleh calon suami kepada calon istri bukan kepada wanita
lainnya atau siapa pun yang dekat dengannya atau orang kecuali dengan keridhoan dan
kerelaan istri.

1.2 Kegunaan Kegiatan


kegunaan dari pembuatan hantaran mahar rumah adat Minangkabau yang telah kami
perbuat adalah sebagai berikut:
1) Untuk berlatih kegiatan kreatif.
2) Untuk memupuk dan mengembangkan kegiatan kreatif dan inovatif.
3) k bekal keterampilan yang bisa dikembangkan untuk masa depan siswa.
4) Untuk memperindah hantaran mahar.
5) Untuk tujuan komersial.
BAB II
ISI UTAMA LAPORAN

2.1 Rencana Kegiatan

a) Alat
 Cutter
 Double tape
 Gunting
 Isi lem tembak
 Isi pulpen
 Lem Astero
 Lem tembak
 Penggaris
 Pulpen
 Selotip

b) Bahan
 Figura Mahar
 Kardus ukuran 30x40 cm
 Kertas Buffalo berwarna hitam ukuran 50x60cm
 Kertas kado berwarna hitam
 Kertas sampul batik
 Uang kertas mainan

2.2 Proses Pelaksanaan Kegiatan


Berikut ini adalah cara membuat hantarn mahar sebagai berikut:
1. Menentukan tema.
Tema yang kami ambil dalam membuat hantaran mahar adalah rumah adat
Minangkabau (Rumah Gadang).
2. Membuat Sketsa.
Berikut ini sketsa mahar rumah Gadang yang kami buat sebagai berikut:
3. Siapkan kardus yang sudah tesampul kertas kado berwarna hitam.
4. Siapkan uang kertas mainan yang telah disediakan lalu gulung menggunakan isi pulpen
sesuai dengan pola yang diditentukan.
5. Tempelkann semua bagian mahar diatas alas mahar yang telah dibuat.
6. Tambahkan beberapa hiasan tambahan untuk mempercantik mahar.
7. Masukkan mahar kedalam figura mahar.
8. Mahar siap digunakan.
2.3 Laporan Keuangan
NO Nama Barang Harga Satuan Banyak Biaya
.
1. Cutter - 1 -
2. Double tape Rp3.000,00 3 Rp. 9.000,00
3. Gunting 1 -
4. Isi lem tembak Rp. 2.000,00- 5 Rp. 10.000,00-
5. Lem Astero Rp. 12.000,00- 1 Rp. 12.000,00-
6. Lem tembak 1 -
7. Penggaris 1 -
8. Pulpen 1 -
9. Selotip 2
10. Figura Mahar Rp. 10.000,00- 1 Rp. 10.000,00-
ukuran 30x40 cm
11. Kardus ukuran Rp. 5.00,00- 1 Rp. 1.000,00-
30x40cm
12. Kertas Buffalo Rp. 1.000,00- 1 Rp. 1.000,00-
warna hitam
13. Kertas kado 1 Rp. 2.500,00-
berwarna hitam
14. Kertas sampul 1 Rp. 2.500,00-
batik
15. Uang kertas Rp. 1.000,00- 5 bks Rp. 5000,00-
mainan
JUMLAH Rp. 50.000,00-

2.4Kelemahan Kegiatan
Dari kegiatan yang telah penulis lakukan dapat menyimpulkan kelemahan dari kegiatan ini
yaitu : Uang mainan mudah sobek, model mahar sangat bervarian maka uang mainan harus
dibentuk sesuai model yang kita inginkan tapi adakalanya saat proses membentuk uang
mainan menjadi yang kita inginkan uang mainannya sobek dan harus diganti baru itu
membuat uang mainan yang dibutuhkan sangat banyak.
BAB III
KESIMPULAN & SARAN

3.1 Kesimpulan
Dari kegiatan yang telah penulis lakukan dapat disumpulkan bahwa :
 Model mahar sangat bervarian dari model yang simple sampai ke model yang sulit
 Tingkat kesulitan dalam pembuatan mahar ditentukan dari model mahar
 Selama proses pembuatan mahar dibutuhkan kesabaran untuk menyelesaikan mahar
 Waktu penyelesaian mahar ditentukan oleh model mahar serta kecepatan pembuatan

3.2 Saran
Pembuatan mahar memang membutuhkan waktu yang lama tergantung dari tingkat
kesusahan model mahar. Penulis ingin menyampaikan kepada pembaca yang ingin membuat
mahar tapi masih pemula sebaiknya mencobanya dengan model yang simple dan tingkat
kesulitan yang rendah, karena dikhawatirkan pembaca akan mengalami kesulitan dalam
membuat mahar.

Anda mungkin juga menyukai