Disusun oleh :
MAN 1 LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : Jumat
Vita Amalia
NIP.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
BAB IV............................................................................................................................
................................................................................................................................................
Kata Pengantar
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada peneliti sehingga peneliti berhasil menyelesaikan
laporan penelitian etnografi ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“Tradisi Tasyakuran Malam 17 Agustus di Desa Miru, Kecamatan Sekaran, Kabupaten
Lamongan”
Laporan ini berisikan tentang latar belakang tradi tasyakuran malam 17 Agustus
di desa Miru, kecamatan Sekaran, kabupaten Lamongan. Harapan peneliti semoga
laporan ini dapat membantu dan menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu peneliti
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Sehingga peneliti dapat memperbaiki bentuk
maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Akhir kata, peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
PENDAHULUAN
Ingin mengetahui hal apa yang mendorong warga desa mengadakan acara
syukuran malam 17 Agustus.
Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka peneliti dapat
memberitahukan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk menginformasikan kepada pembaca tentang adanya acara
tasyakuran malam 17 agustus di desa Miru, kecamatan Sekaran,
kabupaten Lamongan.
2. Untuk menginformasikan kepada pembaca tentang sejarah adanya
acara tasyakuran malam 17 agustus di desa Miru, kecamatan
Sekaran, kabupaten Lamongan.
1
https://pramuka.ulm.ac.id/sekilas-pengertian-hari-kemerdekaan-indonesia/
2
http://e-journal.uajy.ac.id/17653/4/MTA022223.pdf
3
https://sumsel.tribunnews.com/2021/08/18/perbedaan-arti-tasyakur-dan-tafakur-istilah-
dalam-islam-dan-penjelasan-contoh-penggunaan-katanya
4. Nasi tumpeng memiliki makna pengharapan untuk diberikan umur yang panjang.
Sementara itu, warna merah dan putih pada nasi tumpeng merepresentasikan
bendera Indonesia.4
5. Manfaat dari tradisi tasyakuran adalah untuk mengenang jasa para pahlawan yang
telah berjuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Untuk
mendoakan para pahlawan agar mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah
SWT. Untuk mencontoh semangat juang dan cinta tanah air dengan mengisi
kemerdekaan supaya Indonesia menjadi negara yang maju, aman, damai dan
sejahtera. Membiasakan memperingati kemerdekaan dengan ekspresi umgkapan
syukur kepada Allah tuhan yang Maha Esa dengan doa-doa yang dipanjatkan
kepada Allah dan menghindari ekspresi-ekspresi yang tidak baik.yang melanggar
aturan agama dan negara. Sebagai media warga desa untuk berkumpul,
bersilaturrahmi dan bergotong-royong untuk mrngadakan kegiatan malam
tasyakuran.(M. Suhari, 2022)
BAB II
METODE PENELITIAN
Peneliti memilih tempat desa Miru, kecamatan Sekaran, kabupaten Lamongan dengan
alasan:
1. Di desa Miru terdapat kebiasaan atau tradisi memperingati hari ulang tahun RI dengan
mengadakan malam tasyakuran di setiap RT yang diikuti oleh seluruh warga secara
rutin dan meriah sehingga menarik untuk diteliti.
2. Desa tersebut tidak jauh dari domisili peneliti atau desa peneliti sendiri sehingga
memudahkan dalam mengadakan penelitian baik dari segi lokasi yang tidak jauh dan
tidak menghabiskan banyak biaya, menentukan dan komunikasi dengan narasumber.
BAB III
7
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40244/1/SYIFA%20FAUZIAH-
FDK.pdf
8
http://eprints.peradaban.ac.id/446/4/40214125_BAB%20III.pdf
DESKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN
Jarak Desa Miru dari pusat pemerintahan kecamatan ±500 m, sedangkan jarak
dari ibu kota Kabupaten berjarak 16 km. Secara administrasi, Desa Miru terbagi dalam 13
(tiga belas) RT dan 4 (empat) RW yang masing-masing RW terdapat 4 RT.
Kondisi Demografi
Jumlah penduduk di Desa Miru pada tahun 2018 adalah 3.042 jiwa, terdiri dari
1509 laki-laki dan 1533 perempuan. Secara umum penduduk Desa Miru bermata
pencaharian sebagai petani, wirausahawan, pegawai negeri, dan karyawan perusahaan
swasta.
INFORMASI
Sejarah Tempat Penelitian
Sesepuh Desa Miru adalah Mbah Wirojoyo atau Abu Huroiroh. Beliau adalah murid dari Sunan
Giri. Suatu ketika Mbah Wirojoyo mengadakan suatu perjalanan dan sampailah pada suatu
tempat yang sekarang disebut Made Gondo. Beliau kemudian menetap bersama pengikutnya.
Lama-kelamaan tempat tersebut menjadi sebuah perkampungan.
Namun, tempat tersebut selalu mendapatkan gangguan. Baik gangguan dari makhluk
halus--karena tempat tersebut sangat angker, juga sering mendapatkan gangguan dari
para perampok. Maka untuk menghindari gangguan-gangguan tersebut, maka Abu
Hurairah dan para pengikutnya berpindah (miret) sedikit ke arah Barat Laut yang terdapat
pohon Kemiri. Yang sekarang menjadi bagian dari desa Miru dengan sebutan Pojok
Kemiri.
GAMBARAN UMUM
Peneliti memilih tempat desa Miru, kecamatan Sekaran, kabupaten Lamongan dengan
alasan:
3. Di desa Miru terdapat kebiasaan atau tradisi memperingati hari ulang tahun RI dengan
mengadakan malam tasyakuran di setiap RT yang diikuti oleh seluruh warga secara
rutin dan meriah sehingga menarik untuk diteliti.
4. Desa tersebut tidak jauh dari domisili peneliti atau desa peneliti sendiri sehingga
memudahkan dalam mengadakan penelitian baik dari segi lokasi yang tidak jauh dan
tidak menghabiskan banyak biaya, menentukan dan komunikasi dengan narasumber.
1. Jl. P. Diponegoro
2. Yos sudharso
3.