Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
KELAS 44.5I.01
Depok
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pembuatan sebuah film banyak hal-hal yang harus diperhatikan ketika
dalam pembuatannya karena itu akan mempengaruhi kualitas sebuah film tersebut.
Seperti sinematografinya, tata kostum, seting tempat, cahaya, dan paling penting
adalah suara. Suara adalah pemapatan mekanis atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair,
padat, dan gas. Jadi, gelombang bunyi itu dapat merambat melalui sebuah benda,
misalnya dalam air, batubara atau udara. Dalam film teori ini masih digunakan
ketikadalam produksinya untuk menghasilkan suara yang baik ketika proses pasca
produksi dan sampai proses penayangan agar tidak terjadi kesalahan yang membuat
satu informasi tidak dapat tersampaikan dengan baik.
B. Batasan Masalah
Agar analisis ini lebih terarah, penulis melakukan analisis dengan menonton
kedua film yang akan dianalisis dan juga membaca teori-teori yang sudah didapatkan
di Tata Suara 1 untuk menganalisis penataan suara sebuah film yang baik.
C. Rumusan Masalah
Tujuan analisis ini adalah mengetahui perbedaan penataan suara pada film comedy
dan bagaimana penataan suara yang baik dalam sebuah film comedy.
E. Manfaat penelitian
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Suara
Suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair,
padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara,
atau udara. Kebanyakan suara merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara
murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang
diukur dalam Hrtz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran
dalam disebel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di
udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi
yang dapat didengar oleh telinga manusiakira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada
amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20
kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.
A. Kesimpulan
Dalam proses pembuatan film banyak aspek yang harus diperhatikan baik itu
dalam proses pra produksi, produksi dan pasca produksi diantaranya adalah proses
penataan suara atau yang biasa disebut dengan film scoring untuk membangun
suasana yang diinginkan dari film yang akan kita garap. Dalam penataan suara harus
mempertimbangkan kualitas suara yang dihasilkan sebagai nilai seni yaitu mengatur,
menempatkan dan memanfaatkan berbagai sumber suara sesuai dengan etika dan
estetika untuk suatu tujuan tertentu. Dalam film komedi yang sempat buming di
Indonesia COMIC 8 banyak referensi untuk kita bisa ambil dalam menciptakan
suatu suasana tegang tetapi tidak mengurangi kelucuan dari film khususnya dalam
pembuatan film bertemakan comedy action. menekankan efek suara agar penonton
masuk kedalam cerita dan mengiring penonton dalam emosi yang naik turun dalam
film bertemakan komedi action sehingga penonton tidak cepat bosan.
B. Saran
Penulis memiliki banyak hal ditemukan sebagai bahan pengalaman. Dari yang banyak
penulis temukan kemudian akan muncul beberapa saran untuk beberapa pihak terkait
yang mungkin dapat digunakan.
1. Hendaknya sebelum kita membuat film, kita harus tau genre apa yang akan
dipilih.
2. Jika memilih sebuah film Komedi atau Action Komedi, maka perhatikanlah
penekanan pada suara yang memberikan efek yang menyenangkan,
mengasyikkan, ringan.
3. Memperhatikan komposisi dalam penataan suara agar emosi cerita pada film dapat
tersampaikan.
Referensi :
https://jeo.kompas.com/music-scoring-elemen-penting-film-yang-sering-terabaikan
https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-suara-dan-jenis-jenisnya.html
https://music.tutsplus.com/how-to-score-comedy--audio-20733t