Anda di halaman 1dari 4

Nama : Luqman Harun Al Roshid

NIM : 2020021030

Prodi : DKV

SMT :6

UAS PRODUKSI FILM

1. Jelaskan dengan bahasa anda perbedaan yang paling mencolok antara Manajemen
Produksi Progragam TV dengan Manajemen Produksi Film?
Jawab :
- Durasi dan format:
Program TV umumnya memiliki durasi yang lebih singkat dibandingkan dengan
film. Program TV sering kali memiliki format episodik dengan episode yang
berdurasi antara 30 menit hingga 1 jam, sementara film memiliki durasi yang lebih
panjang, biasanya antara 1,5 jam hingga 3 jam.
- Proses produksi:
Proses produksi program TV cenderung lebih cepat dan intensif karena sering
memiliki jadwal tayang yang teratur, seperti mingguan atau harian. Dalam
produksi program TV, seringkali ada tekanan waktu yang tinggi untuk
menyelesaikan episode baru dalam waktu singkat. Di sisi lain, produksi film
biasanya memiliki jadwal yang lebih fleksibel dan lebih lama, dengan tahapan
produksi yang melibatkan pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi yang lebih
terperinci.
- Anggaran:
Anggaran produksi film lebih besar dibandingkan dengan program TV. Film
sering kali melibatkan produksi yang lebih besar, menggunakan teknologi canggih,
efek khusus, dan lokasi yang luas. Program TV memiliki anggaran yang lebih
terbatas karena sering kali dihasilkan dalam jumlah episode yang lebih banyak
dan menggunakan lokasi yang terbatas.
- Tim produksi:
Produksi program TV biasanya melibatkan tim produksi yang terbagi-bagi dalam
tim episode atau segmen. Sementara itu, produksi film melibatkan tim produksi
yang besar tetapi lebih terfokus pada satu proyek film.
- Distribusi dan penayangan:
Program TV biasanya ditayangkan di saluran televisi atau platform streaming,
dengan episode baru yang dirilis secara teratur. Film, di sisi lain, biasanya
ditayangkan di bioskop terlebih dahulu sebelum kemudian tersedia di saluran
televisi, platform streaming, atau media lainnya.

2. Dalam sebuah produksi Film sangat rentan terjadinya konflik antar crew khususnya
masalah teknis ketika di lapangan. Apa yang harus dilakukan dan bagaimana peran
Sutradara untuk mengatasi masalah ini?
Jawab :
Sutradara memiliki peran penting dalam mengatasi masalah tersebut. Berikut
adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh Sutradara:
- Komunikasi yang efektif
Sutradara harus mendengarkan keluhan crew dan mencari solusi secara kooperatif.
- Pemimpin yang tenang
Sutradara perlu menjaga ketenangan dan menghindari konfrontasi yang tidak
produktif.
- Penyelesaian masalah kolaboratif
Sutradara harus memfasilitasi diskusi kelompok dan mencari solusi yang saling
menguntungkan.
- Memperjelas ekspektasi
Sutradara harus mengkomunikasikan ekspektasi dengan jelas dan menetapkan
standar kualitas.
- Mendorong kerjasama
Sutradara perlu mendorong kerjasama tim dan membangun kepercayaan di antara
crew.
- Mengambil tindakan tepat waktu
Sutradara harus siap mengambil tindakan jika konflik tidak dapat diatasi melalui
komunikasi dan kolaborasi.
3. Sebutkan siapa saja crew yang terlibat sebagai ujung tombak ketika sudah sampai
pada tahap Paska Produksi!
Jawab :
Berikut adalah beberapa crew yang terlibat sebagai ujung tombak dalam tahap Paska
Produksi:
- Editor:
Bertanggung jawab untuk memilih, mengatur, dan menyunting rekaman gambar
dan suara agar sesuai dengan visi sutradara dan cerita yang diinginkan.
- Colorist:
Menyesuaikan dan memperbaiki warna serta tampilan visual dalam film untuk
mencapai tampilan yang diinginkan dan menciptakan atmosfer yang sesuai
dengan cerita.
- Visual Effects (VFX) Artist:
Bertanggung jawab untuk membuat dan mengintegrasikan efek visual khusus,
seperti efek khusus, adegan aksi, dan penghilangan green screen, untuk
meningkatkan kualitas visual film
- Penyunting Efek Visual (Visual Effects Editor):
Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan menggabungkan efek visual
yang dibuat oleh VFX artist dengan rekaman gambar utama.
- Desainer Suara:
Merancang dan menyusun elemen audio seperti efek suara, musik, dan dialog
untuk menciptakan pengalaman audio yang kohesif dan mendukung cerita.
- Sound Mixer:
Menggabungkan dan menyeimbangkan elemen audio seperti dialog, musik, dan
efek suara untuk menciptakan soundscape yang seimbang dan berkualitas tinggi.
- Penyunting Musik (Music Editor):
Memilih dan menyunting musik yang akan digunakan dalam film, termasuk
pemotongan, penyesuaian, dan sinkronisasi dengan gambar.
- Penyunting Naskah (Script Editor):
Memeriksa dan menyunting naskah untuk memastikan kesesuaian cerita, alur,
karakter, dan konsistensi dalam film.
4. Penulis Naskah bisa Ketika dilapangan akan menjadi “tangan kanan” sang sutradara.
Jelaskan pengertian tersebut!
Jawab :
Dalam konteks produksi film, pengertian "penulis naskah sebagai 'tangan
kanan' sang sutradara" mengacu pada hubungan kerja yang erat antara penulis naskah
dan sutradara di lapangan. Ini berarti bahwa penulis naskah memiliki peran yang
sangat penting dan mendukung sutradara dalam menjalankan visi kreatif mereka dan
membantu mewujudkan cerita yang ditulis dalam naskah.
Dengan hubungan yang erat ini, penulis naskah dan sutradara dapat bekerja
secara kolaboratif dan saling mendukung untuk menghasilkan film yang sesuai
dengan visi kreatif dan cerita yang ingin disampaikan.

5. Sebuah karya yang berhasil adalah karya yang mendapat apresiasi yang bagus dari
penontonnya. Jelaskan pernyataan kalimat di atas!
Jawab :
Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa keberhasilan suatu karya, baik itu film,
buku, musik, atau bentuk karya seni lainnya, dapat diukur dari sejauh mana karya
tersebut mendapat apresiasi yang positif dan baik dari penonton atau konsumennya.
Apresiasi yang bagus dari penonton mengindikasikan bahwa karya tersebut
telah berhasil menarik perhatian, menarik emosi, atau memberikan pengalaman yang
berarti bagi penonton. Penonton merasa terhubung dengan karya tersebut, mungkin
karena ceritanya yang kuat, karakter yang memikat, musik yang menggugah, atau
pesan yang disampaikan dengan baik.
Apresiasi yang bagus juga dapat tercermin melalui respon positif penonton,
seperti umpan balik yang menggembirakan, ulasan yang positif, atau popularitas yang
meningkat. Penonton memberikan dukungan dan rekomendasi kepada orang lain,
serta mungkin memperoleh kepuasan pribadi dari karya tersebut.
Namun, penting untuk dicatat bahwa apresiasi yang bagus dari penonton
bukan satu-satunya penentu keberhasilan sebuah karya. Selera dan preferensi
penonton dapat bervariasi, dan sebuah karya juga dapat memiliki pengaruh yang
mendalam atau signifikan meskipun tidak mendapatkan apresiasi yang luas dari
penonton pada awalnya.

Anda mungkin juga menyukai