Anda di halaman 1dari 4

Integrasi sosial dalam masyarakat Indonesia dapat dimaknai sebagai penyatu Paduan secara utuh antar

seluruh komponen Multikultural di seluruh Penjuru Nusantara( Erwin 2010)


Dekat integrasi telah di ikrarkan untuk pertama kali melalui sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928, Dan
puncaknya pada proklamasi kemerdekaan republik Indonesia pada 17 Agustus 1945
Christiene drake (dalam nasution,2010) mengemukakan empat faktor yang mendorong integrasi
nasional adalah sebagai berikut
a. Dimensi historis politis yang menekankan kepada persamaan nasib selaku rakyat terjajah,
sehingga membangun kesadaran bersama demi mencapai kemerdekaan.
b. Dimensi sosiokultural, yang mencakup kesamaan atribut atribut budaya bahasa agama dan
unsur unsur lainnya hingga kemudian menuju pada kesepakatan bersama untuk bersatu di
dalam kerangka kebangsaan Indonesia.
c. Dimensi interaktif yaitu kontak yang terbangun antar individu pada wilayah yang kini menjadi
wilayah negara kesatuan republik Indonesia. Hal ini mendorong terciptanya kondisi saling
memahami tanpa mengabaikan eksistensi adat dan tradisi masing masing.
d. Dimensi ekonomi yakni kesaling tergantungan ekonomi antar wilayah yang ada di Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan ke saling tergantungan tersebut justru
berkesempatan untuk diatur kembali secara lebih baik.
Setelah integrasi terbentuk tentunya harus diikat oleh sejumlah unsur Pemersatu. Mengenai hal ini
Erwin Putra (2010) dan Kansil( 2011) berpendapat bahwa ada beberapa hal yang mengikat integrasi
sosial dalam masyarakat Indonesia yaitu sebagai berikut.
a. Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam pasal 36 UUD 1945
bersumber dari bahasa yang di ikrarkan dalam sumpah pemuda (28 oktober 1928). Secara
konkrit merujuk pada undang undang nomor 24 tahun 2009 tentang kamera bahasa dan
lambang negara serta lagu kebangsaan bangsa Indonesia digunakan sebagai bahasa resmi
kenegaraan pengantar pendidikan komunikasi tingkat nasional pengembangan kebudayaan
nasional transaksi dan dokumentasi niaga sarana pengembangan dan pemanfaatan IPTEK (ilmu
pengetahuan teknologi dan seni) serta bahasa media massa.
b. Pancasila
Pancasila sebagaimana termaktub pada pembukaan undang undang dasar negara republik
Indonesia tahun 1945 telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara. Pancasila sebagai
dasar dan idiologi negara merupakan jiwa yang menginspirasi seluruh pengaturan kehidupan
masyarakat Berbangsa dan bernegara.
c. Prinsip Bhinneka tunggal Ika
Bhinneka tunggal Ika yang bermakna meskipun berbeda beda tetap satu jua adalah semboyan
negara yang menjadi modal untuk mempertahankan integrasi. Oleh sebab itu keberagaman
harus diterima, di akui, dihargai dan dijunjung tinggi sesuai semboyan Bhinneka tunggal Ika.
Wawasan ke Bhinneka An menerima dan memberi ruang hidup bagi Rakan perbedaan seperti
agama atau keyakinan, budaya, dan bahasa daerah serta unit unit politik tertentu sebagai
warisan tradisi budaya.
d. Bendera merah putih( bendera negara)
bendera negara Sang merah putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3
dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua
bagian nya berukuran sama. Penggunaan bendera negara dapat berupa pengibaran atau
pemasangan.
e. UUD 1945
UUD 1945 sebagai hukum dasar merupakan kesepakatan (Konsensus) ke umum warga negara
mengenai norma dan aturan dasar dalam kehidupan bernegara . Kesepakatan ini utamanya
menyangkut tujuan dan cita cita bersama, Thre rule of law sebagai landasan penyelenggaraan
negara dan bentuk institusi dan prosedurke tata negaraan.
f. Negar kesatuan republik Indonesia.
negara kesatuan republik Indonesia merupakan bentuk negara yang dipilih sebagai komitmen
bersama untuk mewadahi keberagaman bangsa. Konsepsi para pendiri bangsa tentang bentuk
negara Indonesia yang menganut bentuk negara kesatuan (unitary) dimaksudkan demi
menjunjung tinggi otonomi dan ke khususan daerah sesuai budaya dan adat istiadat nya. Bentuk
tersebut oleh sebagian besar pendiri bangsa dipercaya bisa menjamin kokohnya integrasi
Indonesia. Meskipun memilih bentuk negara kesatuan, para pendiri bangsa sepakat bahwa
untuk mengelola negara sebesar,seluas dan semajemuk Indonesia tidak bisa ter Sentralisasi.
g. Wawasan nusantara
wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta
lingkungannya yang beragam dan bernilai strategis, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta wilayah menuju tercapainya tujuan nasional. Wawasan Nusantara
berfungsi sebagai pedoman bagi penyelenggara negara dan menentukan segala
kebijaksanaanmu, keputusan, tindakan, dan perbuatan.
h. Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional dapat dimaknai sebagai puncak dan sari segala kebudayaan yang bernilai
dan berjiwa nasional dari sepenjuru Nusantara. Dalam perjalanannya,bangsa Indonesia telah
berkali-kali mengalami masalah maupun konflik yang mengancam keutuhan integrasi sosial.Tak
jarang intensitas konflik sedemikian tinggi, sehingga Berujung pelanggaran hak asasi manusia
terhadap perseorangan atau kelompok yang menyebabkan penderitaan baik fisik, mental, juga
emosional, kerugian ekonomi, ataupun pengabaian, pengurangan, maupun Perampasan hak hak
dasarnya.
Adapun hal hal yang mendukung proses re integrasi adalah sebagai berikut.
a. Memastikan penyelesaian konflik dan pelanggaran hak asasi. Demi memastikan tiap konflik
terselesaikan secara tuntas, Indonesia telah memiliki undang undang nomor 7 tahun 2012
tentang penanganan konflik sosial.
Tujuan penanganan konflik adalah sebagai berikut.
1. Menciptakan kehidupan masyarakat yang aman, tentram, damai, dan sejahtera.
2. Memelihara kondisi damai dan Harmonis dalam hubungan sosial kemasyarakatan.
3. Meningkatkan Tenggang rasa dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
4. Memelihara keberlangsungan fungsi pemerintahan.
5. Melindungi jiwa, harta benda, serta sarana dan prasarana umum.
6. Memberikan perlindungan dan pemenuhan hak korban.
7. Memulihkan kondisi fisik dan mental masyarakat serta sarana dan prasarana umum.
Dalam rangka reintegrasi sosial, penanganan konflik sejatinya perlu di fokuskan pada upaya pemulihan
pasca konflik, yakni serangkaian kegiatan untuk mengembalikan keadaan dan memperbaiki hubungan
yang tidak Harmonis dalam masyarakat akibat konflik.
Upaya pemulihan ini mencakup tiga aspek, yaitu sebagai berikut.
1. Rekonsiliasi, yang terdiri atas perundingan secara damai, pemberian Restitusi ( pengganti
kerugian),, dan pemanfaatan.
2. Rehabilitasi, yang terdiri atas sejumlah kegiatan berikut.
a. Pemulihan psikologis korban konflik dan perlindungan kelompok rentan.
b. Pemulihan kondisi sosial, ekonomi, budaya, keamanan, dan ketertiban.
c. Perbaikan dan pengembangan lingkungan daerah perdamaian.
d. Penguatan relasi sosial yang adil untuk kesejahteraan masyarakat.
e. Penguatan kebijakan publik yang mendorong pembangunan lingkungan dan daerah
perdamaian berbasiskan hak masyarakat.
f. Pemulihan ekonomi dan hak ke perdataan serta peningkatan pelayanan pemerintahan.
g. Pemenuhan kebutuhan dasar spesifik perempuan, anak anak, lanjut usia, dan kelompok
orang yang berkebutuhan khusus.
h. Pemenuhan kebutuhan dan pelayanan kesehatan reproduksi bagi kelompok
perempuan.
i. Peningkatan pelayanan kesehatan anak anak.
j. Memfasilitasi serta melakukan mediasi pengembalian dan pemulihan aset korban
konflik.
3. Rekonstruksi, yang terdiri atas sejumlah kegiatan berikut.
a. Pemulihan dan peningkatan fungsi pelayanan publik di lingkungan atau daerah Paskah
konflik.
b. Pemulihan dan penyediaan akses pendidikan atau kesehatan, dan mata pencaharian.
c. Perbaikan sarana dan prasarana umum daerah konflik.
d. Perbaikan berbagai struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan ketidaksetaraan dan
ketidak adilan, termasuk kesenjangan ekonomi.
e. Perbaikan dan penyediaan fasilitas pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar spesifik
perempuan, anak anak, lanjut usia, dan kelompok orang yang berkebutuhan khusus.
f. Perbaikan dan pemulihan tempat ibadah.
Sementara itu untuk menyelesaikan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi akibat konflik masa lalu
di luar pengadilan, mewujudkan perdamaian dan persatuan bangsa, serta memungkinkan rekonsiliasi
dan reiintegrasi dalam semangat saling pengertian, pemerintah juga membentuk komisi kebenaran dan
rekonsiliasi (KKR) melalui undang undang nomor 27 tahun 2004 tentang komisi kebenaran dan
rekonsiliasi.
b. Dialog dan komunikasi intensif antar unsur masyarakat pelaksanaan dialog dan komunikasi
intensif haruslah melibatkan seluruh unsur masyarakat, dengan tujuan sebagai berikut.
1. Meningkatkan Pemahaman terhadap karakter sosial masing masing kelompok atau
komunitas yang berbeda, sehingga memungkinkan semakin beratnya Jalinan hubungan.
2. Mengantisipasi setiap potensi konflik sehingga dapat dikelola dengan baik demi tetap
terjaganya integrasi sosial masyarakat.
3. Mengembangkan toleransi dan sikap saling menghargai keberagaman nilai serta norma
sosial dalam masyarakat Multikultural.
4. Mengikis sikap saling curiga dan Primordialisme yang berpotensi menjerumuskan kehidupan
Berbangsa dan bernegara dalam jurang perpecahan.
5. Memberikan Pemahaman mengenai pentingnya Supremasi hukum, yakni mengedepankan
penyelesaian masalah (konflik) berlandaskan peraturan perundang undangan yang mengikat
seluruh warga negara tanpa terkecuali.
6. Merumuskan kembali konsep nasionalisme sesuai kondisi kekinian.
c. Menghapuskan segala bentuk diskriminasi dalam catatan sejarah bangsa Indonesia, Diskriminan
nasi ras dan etnis telah berulang kali mengakibatkan keresahan, ancaman disintegrasi, serta
kekerasan fisik, mental, dan sosial dimaksudkan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Penghapusan diskriminasi ras dan etnis wajib dilakukan dengan memberikan:
1. Perlindungan, kepastian, dan kesamaan kedudukan di dalam hukum kepada semua warga
negara untuk hidup bebas dari diskriminasi ras dan etnis.
2. Jaminan tidak adanya hambatan bagi prakarsa perseorangan, kelompok orang, atau
lembaga yang membutuhkan perlindungan dan jaminan kesamaan penggunaan hak sebagai
warga negara.
3. Pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pluralisme dan penghargaan hak
asasi manusia melalui penyelenggaraan pendidikan nasional.
Perlindungan terhadap warga negara dari segala bentuk tindakan diskriminasi ras dan etnis
diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat, serta melibatkan partisipasi
seluruh warga negara yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Dalam rangka penyelenggaraan perlindungan terhadap warga negara, pemerintah, dan pemerintahan
daerah wajib:

1. Memberikan perlindungan yang efektif kepada setiap warga negara yang mengalami
tindakan diskriminasi dan menjamin terlaksananya secara efektif upaya penegakan hukum
terhadap setiap tindakan diskriminasi yang terjadi melalui proses peradilan yang dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
2. Menjamin setiap warga negara untuk memperoleh pertolongan, penyelesaian, dan
penggantian yang adil atas segala kerugian dan penderitaan akibat diskriminasi.
3. Mendukung dan mendorong upaya penghapusan diskriminasi, serta menjamin aparatur
negara dan lembaga lembaga pemerintahanbertindak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
4. Melakukan tindakan yang efektif guna memperbarui, mengubah, mencabut, atau
membatalkan peraturan perundang undangan yang mengandung diskriminasi.
Sementara itu, setiap warga negara wajib pula berperan serta dalam upaya penyelenggaraan
perlindungan dan pencegahan terhadap diskriminasi ras dan etnis.
Peran serta warga negara ini dilaksanakan dengan cara:
1. meningkatkan keutuhan, kemandirian, dan pemberdayaan anggota masyarakat
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan serta kepeloporan masyarakat
3. Menumbuhkan sikap Tanggap anggota masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial
4. Membantu mencegah terjadinya diskriminasi ras dan etnis serta,
5. Memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab kepada pihak yang berwenang jika
mengetahui terjadinya diskriminasi ras dan etnis
b. Menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia
Indonesia, negara kepulauan yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, dan memiliki
kemajemukan suku serta ragam budaya tradisi sebagai ciri khas daerah masing masing.
Sejumlah kekayaan budaya tradisi yang membanggakan dan telah diikuti oleh dunia,
diantaranya sebagai berikut.
1. Wayang kulit
Mada bulan November 2003, UNESCO (united nations educational) scientific and cultural
organization)
Telah mengakui wayang kulit(flat leather shadow puppet) sebagai karya kebudayaan yang
mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang Indah dan berharga.
2. Batik
pada bulan Oktober 2009, batik Indonesia telah secara resmi di akui UNESCO(united nations
aducational,scientific and cultural or ganization) dengan pencantuman ke dalam daftar
representatif sebagai budaya tak benda warisan manusia.
3. Angklung
pada bulan November 2010, Antuk Indonesia Dicantumkan oleh UNESCO(united nations
edicational, scientific and cultural organization) dalam daftar representatif sebagai budaya
tak benda warisan manusia.

Anda mungkin juga menyukai