Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL BUSINESS PLAN PESANTREN

EL-FURO: HEALTHY AND REFRESHING


BISNIS AIR MINUM KEMASAN

PONDOK PESANTREN SALAFIYAH AL FURQON


MAGELANG

PROGRAM BANTUAN INKUBASI BISNIS KEMENTRIAN


AGAMA RAPUBLIK INDONESIA
TAHUN ANGGARAN 2022
A. Profil Bisnis
EL-FURO: Healthy and Refresing adalah bisnis air minum dengan konsep
pemberdayaan sumberdaya yang tersedia di lingkungan Pondok Pesantren Salafiyah Al
Furqon (PPS Al Furqon) Magelang. Menggunakan salah satu ruang strategis yang ada di
pondok pesantren ini, EL-FURO memberikan suasana tersendiri dalam upaya membangun
kemandirian ekonomi pondok pesantren.
Brand EL-FURO muncul dari singkatan Al Furqon yang mampu membawa nama
pondok sekaligus memiliki keunikan dari produk-produk air minum kemasan lainnya.
Hasil dari penelusuran di internet, nama EL-FURO sebagai sebuah brand air minum
kemasan belum ada yang memakai, hal ini akan mampu mendukung keunikan produk dan
juga akan bisa didaftarkan Hak Cipta merek dagang.
Kualitas dan keunggulan produk ini adalah yang utama merupakan hasil dari
pemberdayaan sumberdaya pondok pesantren, kemudian juga berbasis komunitas Yayasan
Al Furqon yang dimana akan mampu menyerap produk secara optimal, belum lagi jika
dipasarkan keluar komunitas. Keunggulan lainnya adalah air minum ini aman dan sehat
dikonsumsi karena akan diuji laboratorium professional dan diajukan juga untuk sertifikat
Halal dan BPOM. Dengan jaringan komunitas Yayasan Islam Al Furqon produk air minum
ini juga memiliki layanan gratis antar di area sekitar mitra pemasaran (amal usaha Yayasan
Al Furqon).
Logo yang digunakan bisa dilihat pada gambar 1, arti pada logo ini adalah sebagai
berikut: terdapat dua gunung adalah menggambarkan Gunung Merapi dan Merbabu, warna
hijau menggambarkan kesegaran, dan warna biru menunjukkan ketenangan dan
kepercayaan.

Gambar 1 Logo EL-FURO

Slogan yang digunakan pada produk ini adalah “Healthy and Refreshing”, yang bermaksud
agar masyarakat mampu menjadikan produk ini tidak hanya sebagai pemasok cairan tubuh
dan juga mampu menyegarkan tubuh dan berguna untuk mendukung Kesehatan.
Tempat dan infrastruktur EL-FURO akan menggunakan salah satu ruang strategis
yang ada di pondok ini. Ruang sudah tersedia, tinggal instalasi alat dan kelengkapannya.
Sarana prasarana memang menjadi bagian yang penting dalam sebuah usaha, sehingga
pondok ini sudah menyiapkan tempat yang strategis dan layak untuk menjadi tempat
produksi EL-FURO.
Pengawasan kualitas produk akan dilakukan oleh tim yang ditunjuk khusus untuk
mengelola usaha ini, serta didasarkan pada Standard Operating Procedure (SOP) yang
dibuat untuk menjaga kualitas produk secara berkelanjutan. SOP ini akan dibuat untuk
semua lini operasional, baik itu produksi, manajemen, pemasaran, pelayanan dan lainnya.

2
Strategi pemasaran yang dilakukan menggunakan prinsip Marketing 4P: Product (Produk)
yaitu dengan memberikan produk air minum yang sehat dan berkualitas, Price (Harga)
yaitu dengan harga yang bersaing dari produk-produk lain sejenis, Place (Tempat) yaitu
akan dibangun kemitraan baik didalam komunitas Yayasan Islam Al Furqon. Ataupun
diluar itu agar produk banyak menyebar ke berbagai tempat, dan Promotion (Promosi)
yaitu dengan memanfaatkan media promosi yang efektif seperti media sosial yang mampu
menjangkau wilayah yang luas. Meskipun begitu, dengan jaringan komunitas Yayasan Al
Furqon, minimal serapan produk diyakini akan tinggi, sehingga tidak perlu dikuatirkan
akan mengalami kerugian.

B. Kondisi Saat Ini


Pondok Pesantren Salafiah Al Furqon Magelang adalah sebuah pondok pesantren
yang mengedepankan kualitas pendidikan. Prondok pesantren ini dibawah Yayasan Islam
Al Furqon, dimana Yayasan ini memiliki amal usaha yang tersebar diberbagai wilayah,
yang memiliki 17 kelompok amal usaha dengan total 3.008 sivitas. PPS Al Fuqon terletak
diantara Gunung Merapi dan Merbabu. Dengan jumlah amal usaha civitas tersebut, potensi
pengembangan usaha oleh PPS Al Furqon yang berbasis komunitas (Yayasan Islam Al
Furqon) bisa dikatakan tinggi. Komunitas Yayasan Islam Al Furqon Menjadi sumberdaya
yang sangat penting dalam pemasaran dan pengembangan usaha, minimal produk bisa
terserap di lingkungan komunitas. Apalagi jika produk usaha tersebut dipasarkan diluar
komunitas, maka hasilnya akan lebih baik lagi.
Air minum merupakan salah satu kebutuah pokok kehidupan manusia, semua orang
pasti membutuhkannya agar bisa bertahan hidup. Konsumsi air minum dalam sehari tiap
orang memang berbeda-beda, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan
agar tiap orang dalam sehari minimal minum air sebanyak 8 gelas, atau setara dengan dua
liter. Konsumsi sejumlah itu secara ilmiah mampu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Secara umum memang banyak yang mengkonsumsi air minum hasil rebusan air di rumah
masing-masing, tetapi seiring dengan kesibukan aktivitas manusia dan perkembangan
teknologi, muncul air minum kemasan yang secara praktis bisa dibeli dimana saja dan
dikonsumsi kapan saja. Industri minum pada mulanya memang didominasi oleh satu
pemain saja, tetapi seiring berjalannya waktu, banyak industri air minum yang tumbuh dan
berkembang dengan berbagai inovasinya, mulai dari kemasan sampai pada kandungannya
yang diklaim lebih sehat ataupun yang lainnya.
PPS Al Furqon sendiri juga secara umum juga mengkonsumsi air minum yang banyak
karena santri dan juga tenaga pendidik beserta karyawan juga banyak. Air minum kemasan
menjadi salah satu penyumbang kebutuhan air minum, dalam satu bulan sekitar Rp. 1 juta
rupiah dikeluarkan untuk membeli air minum kemasan. Kebutuhan air minum kemasan ini
tidak hanya terjadi disini, akan tetapi juga terjadi di pondon lainnya, termasuk juga
masyarakat umum yang terbilang besar konsumsi air minum kemasannya. Kondisi itu
menjadi latar belakang usaha air minum ingin dibangun, karena prospeknya tampak jelas.
Usaha air minum kemasan EL-FURO ini akan memberikan manfaat secara ekonomi
dan juga sosial, baik itu untuk pondok, komunitas dan juga masyarakat sekitar. Manfaat
ekonomi yaitu dengan adanya usaha air minum ini akan mampu menambah pendapatan
pondok yang sejauh ini masih tergantung pada infaq santri dan juga donatur. Bahkan akan
mampu membuat pondok mandiri secara ekonomi dan bermanfaat untuk pihak banyak.
Secara sosial, kebermanfaatan yang bisa dihasilkan adalah masyarakat sekitar bisa
diberdayakan untuk menjadi tenaga kerja, kemudian kebutuhan air minum kemasan untuk
komunitas dan masyarakat sekitar bisa terpenuhi dengan lebih dekat dan lebih murah.

3
Kepala Pondok Kepala Unit Usaha

Manajer HR-GA Manajer Operasional dan Manajer Pemasaran dan


Produksi Kerjasama

Staff Staff Staff

Gambar 2 Struktur Organisasi

Dalam kepengurusan usaha air minum ini, terdapat Kepala Unit Usaha yang
memimpin jalannya usaha dibawah Kepala Pondok, meskipun dibawah akan tetapi unit
usaha ini dipimpin secara professional dan mandiri (Gambar 2). Kepala Unit Usaha
bertugas untuk mengelola dan memastikan semua operasional perusahaan mulai dari SDM,
sarana prasarana, produksi dan pemasaran bisa berjalan dengan baik dan sesuai target.
Kemudian terdapat tiga divisi yang dipimpin oleh manajer dan terdapat staff-staff yang
mendukungnya, ketiga divisi itu adalah Human Resources - General Affairs (HR-GA),
operasional dan produksi, dan pemasaran dan Kerjasama. Berikut penjelasan detail
masing-masing divisi dan kelengkapan personalianya:
1. HR-GA
Divisi ini meliputi manajer dan staff. Tugas dari manajer yaitu memaksimalkan
SDM dan urusan umum, payroll, meningkatkan kualitas SDM dan mengevaluasinya.
Sedangkan staff tugasnya membantu secara teknis instruksi dari manajer.
2. Operasional dan Produksi
Divisi ini meliputi manajer dan staff. Tugas dari manajer yaitu melakukan
perencanaan dan pengorganisasian produksi, menilai proyek dan sumber daya
persyaratan, serta memastikan proses produksi berjalan lancara. Sedangkan staff
tugasnya membantu secara teknis instruksi dari manajer.
3. Pemasaran dan Kerjasama
Divisi ini meliputi manajer dan staff. Tugas dari manajer yaitu merencanakan dan
mengatur strategi pemasaran, serta menjalin Kerjasama strategis dengan mitra baik itu
suplyer, distributor ataupun konsumen. Sedangkan staff bertugas untuk menjalankan
hal-hal teknis sesuai dengan instruksi dari manajer.

Sebagai upaya untuk mengantisipasi dan memprediksi permasalahan yang muncul


dalam pengembangan usaha ini, dilakukan analisis SWOT. Hasil dari analisis SWOT
(Tabel 1) menunjukkan bahwa kekuatan dari usaha ini adalah memiliki bahan baku yang
mudah didapatkan dan terjangkau dan biaya produksinya juga rendah. Hal ini didukung
oleh peluang yaitu pasar usaha yang bisa memanfaatkan komunitas Yayasan Islam Al
Furqon dan mitra Pondok yang jumlahnya banyak dan tersebar di berbagai wilayah, belum
lagi masyarakat umum yang memiliki tingkat konsumsi air minum kemasan yang cukup
tinggi. Akan tetapi ada ancama dalam usaha ini yaitu banyak pesain dan produk mudah
ditiru, hal ini akan diatasi dengan memberikan harga yang terjangkau dan branding yang

4
menarik. Dalam kaitannya sama kelemahan, produk ini belum dikenal oleh pasar, sehingga
strategi yang akan dilakukan yaitu dengan pemasaran di komunitas Yayasan Islam Al
Furqon dan mitra pondok secara masiv, serta melakukan diversifikasi produk.

Tabel 1 Analisis SWOT


Weakness
Strengths (Kekuatan)
(Kelemahan)
1) Ketersediaan bahan baku (air 1) Produk baru yang
Faktor Internal pegunungan) terjamin belum dikenal
2) Bahan baku alami dan pasar
terjangkau
3) Kebutuhan air minum kemasan
yang tinggi
4) Biaya produksi rendah
Faktor Eksternal
5) Tenaga kerja berasal dari
ahlinya

Opportunities (Peluang) SO WO
1) Memanfaatkan jaringan • Penjualan air minum kemasan • Pemasaran ke
Yayasan Islam Al Furqon minimal bisa ke komunitas mitra pondok dan
untuk pemasaran Yayasan Islam Al Furqon komunitas Yayasan
2) Air minum kemasan menjadi • Peluang pasar air minum Islam Al Furqon
kebutuhan sehari-hari kemasan sangat besar secara masiv
masyarakat
3) Mitra Pondok Pesantren
menjadi peluang konsumen
Threats (Ancaman) ST WT
1) Banyak pesaing • Dengan harga yang • Mengembangkan
2) Produk mudah ditiru terjangkau dan branding yang usaha dengan
menarik bisa mengungguli diversifikasi
kompetitor produk

C. Rencana Ke Depan
Sebuah bisnis atau usaha akan bisa berjalan dengan lancar dan menghasilkan secara
maksimal bila faktor bisnis yang ada dan operasionalnya bisa diselaraskan dengan baik.
Pada usaha ini, ada 4 faktor bisnis yang digunakan agar mampu berkembang dengan baik,
yaitu: goal atau tujuan, tim, produk, dan strategi pemasaran (Gambar 3).

Gambar 3 Faktor Bisnis Bisnis EL-FURO

5
Goal, usaha ini memiliki goal untuk menghasilkan usaha yang mampu menjadi motor
penggerak kemandirian ekonomi PPS Al Furqon, karena sejauh ini baru ada usaha kantin
dan toko kelontong yang belum bisa signifikan mampu mendukung kemandirian ekonomi
pondok.
TIM, untuk mendukung goal tersebut, dibentuklah tim dengan SDM yang berkuliatas
dan istiqomah untuk mendukung pengembangan usaha ini. Dengan tim yang solid,
berkualitas, dan istiqomah, quality control terhadap produk bisa dijaga dengan baik. Akan
dibuat SOP yang mampu menjaga kualitas pada semua lini proses mulai dari manajemen,
produksi dan pemasaran. Kondisi ini akan mampu juga mendukung pelayanan konsumen
yang baik.
PRODUK, selain itu juga produknya yaitu air minum kemasan, dibuat semenarik
mungkin dengan harga yang terjangkau, agar bisa terjual dengan baik.
STRATEGI PEMASARAN, agar produk bisa dipasarkan dengan baik dan terserap
oleh konsumen, maka strategi pemasaran sangat dibutuhkan. Pada ada usaha ini akan
menerapkan Marketing 4P: Product (Produk) yaitu dengan memberikan produk air minum
yang sehat dan berkualitas, Price (Harga) yaitu dengan harga yang terjangkau, Place
(Tempat) yaitu akan dibangun kemitraan baik didalam komunitas Yayasan Islam Al
Furqon, ataupun diluar itu agar produk banyak menyebar ke berbagai tempat, dan
Promotion (Promosi) yaitu dengan memanfaatkan media promosi yang efektif seperti
media sosial yang mampu menjangkau wilayah yang luas. Selain itu, pemasaran juga
berbasis komunitas dimana dari Yayasan Islam Al Furqon yang berjumlah 17 kelompok
amal usaha dengan total 3.008 sivitas, produk yang terserap bisa tinggi ditambah lagi
dengan mitra pondok dan masyarakat umum yang bisa dijadikan sasaran pemasaran air
minum kemasan ini. Pada daerah yang terjangkau, maka layanan antar gratis akan
dilakukan.
Dalam proses pemasaran, juga akan dibangun hubungan yang baik dengan distributor
dan konsumen, terutam melalui divisi pemasaran dan kerjasama. Segmen pasar pertama
yaitu komunitas memang perlu dibangun kerjasama yang erat agar konsumen puas dan
menjadi setia. Sedangkan segmen pasar masyarakat umum perlu strategi khusus agar air
minum ini bisa dikenal dan mendapatkan hati masyarakat, oleh karena itu promosi lewat
media sosial, banner di tempat keramaian, komunikasi dengan komunitas-komunitas
masyarakat, dll. bisa dilakukan.
Business sustainability sangat penting, tanpa keberlanjutan, usaha tidak akan bertahan
lama dan akan banyak yang dikecewakan. Ada beberapa strategi untuk menjaga
keberlanjutan usaha ini:
1. Memegang Goal secara kuat
2. Menentukan target kinerja pada semua lini bisnis
3. Mengatur strategi pengembangan usaha secara berkala
4. Melakukan monitoring dan evaluasi capaian kinerja
5. Melakukan perbaikan-perbaikan untuk setiap permasalahan
6. Selalu berinovasi mengikut perkembangan selera konsumen dan pasar

D. Pendanaan
Dalam perhitungan kebutuhan dana dalam memulai usaha EL-FURO ini digunakan
analisis laba rugi, dan juga kelayakan menggunakan Net Present Value (NPV), Internal
Rate Return (IRR) dan juga payback period (PBP). Dana investasi bisa dilihat pada tabel
3.

6
Tabel 2 Perhitungan Dana Investasi
Harga Jumlah Umur Nilai Nilai
Jumlah
No Komponen Biaya Satuan per Satuan Biaya Ekonomis Penyusutan Sisa Proyek
Fisik
Rp Rp (tahun) Rp Rp
1 Perizinan PIRT 1 2,500,000 2,500,000
Uji Laboratorium 1 2,500,000 2,500,000
Ijin BPOM 1 2,500,000 2,500,000
Sertifikat Halal 1 2,500,000 2,500,000
2 Renovasi Bangunan m2 64 100,000 6,400,000 10 640,000 4,480,000
5 Alat produksi dan Pengemas 0
a. Mesin Produksi Air Mineral unit 1 40,000,000 40,000,000 5 8,000,000 8,000,000
b. Mineral Water Cup Filling
Machine unit 1 75,000,000 75,000,000 5 15,000,000 15,000,000
c. Tandon air Lucky Gold unit 2 2,250,000 4,500,000 5 900,000 900,000
d. Galon Kosong buah 500 35,000 17,500,000
d. Instalasi mesin unit 2 5,000,000 10,000,000
6 Peralatan lainnya 0
a. Laptop unit 1 5,000,000 5,000,000 3 1,666,667
b. Printer Unit 1 3,150,000 3,150,000
c. Papan Nama unit 1 500,000 500,000 3 166,667
d. Cap Merek dan Kode
Produksi unit 4 50,000 200,000 3 66,667
Jumlah 172,250,000 26,440,000 28,380,000

Biaya operasional terdiri dari biaya variable dan biaya tetap, dari situ akan terlihat kebutuhan
modal kerjanya.

Tabel 3 Perhitungan Biaya Variabel


Biaya per Jumlah biaya Jumlah biaya
Jumlah
No Struktur biaya Satuan satuan 1 bulan 1 tahun
Fisik
Rp Rp Rp
1 Bahan baku
Cup Pack (Isi 50) 1,000 2,000 2,000,000 24,000,000
Botol Buah 3,000 1,500 4,500,000 54,000,000
Tutup Galon Pack (Isi 100) 5 50,000 250,000 3,000,000
4 Bahan Pengemasan
a. Kardus Unit 1,200 2,000 2,400,000 28,800,000
b. Stiker Botol Lembar 3,000 1,000 3,000,000 36,000,000
c. Stiker galon Lembar 500 2,000 1,000,000 12,000,000
Pack (Untuk
d. Plastik tutup cup 1000) 10 50,000 500,000 6,000,000

Total Biaya Variabel 13,650,000 163,800,000

7
Tabel 4 Perhitungan Biaya Tetap
No Uraian Jumlah Unit Biaya Per Total Biaya 1 Total Biaya
Unit Bulan 1 Tahun
1 Tenaga Kerja
a. Kepala Unit Usaha 1 OB 1,500,000 1,500,000 18,000,000
b. Manajer 3 OB 1,000,000 1,000,000 12,000,000
c. Staff 3 OB 700,000 700,000 8,400,000
3 Air 1 Bulan 500,000 500,000 6,000,000
4 Listrik 1 Bulan 500,000 500,000 6,000,000
7 ATK 1 Bulan 100,000 100,000 1,200,000
8 Biaya lain-lain 1 Bulan 100,000 100,000 1,200,000
10 Perawatan Mesin 1 Bulan 200,000 200,000 2,400,000
TOTAL 4,600,000 55,200,000

Tabel 5 Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja


Kategori 1 bulan 1 tahun
Biaya Produksi 18,250,000 219,000,000
Jumlah Modal Kerja 18,250,000 219,000,000
Modal Kerja 4 bulan 73,000,000

Tabel 6 Perhitungan Proyeksi Produksi dan Pendapatan Kotor


PENJUALAN PENJULAN
NO Produk VOLUME UNIT HARGA JUAL
1 BULAN 1 TAHUN

1 Air Cup 1,000 Pack 15,000 15,000,000 180,000,000


2 Air Botol 3,000 3,000 9,000,000 108,000,000
3 Galon 500 12,000 6,000,000 72,000,000
TOTAL 30,000,000 360,000,000

Tabel 7 Proyeksi Laba Rurgi


Tahun
No Uraian
1 2 3
A Penerimaan
Total Penerimaan 360,000,000 360,000,000 360,000,000
B Pengeluaran
i. Biaya Variabel 163,800,000 163,800,000 163,800,000
ii. Biaya Tetap 55,200,000 55,200,000 55,200,000
iii. Depresiasi 26,440,000 26,440,000 26,440,000
iv. Angsuran Bunga
v. Biaya Pemasaran/Distribusi - -
Total Pengeluaran 245,440,000 245,440,000 245,440,000
C R/L Sebelum Pajak 114,560,000 114,560,000 114,560,000
F Pajak (15%) 17,184,000 17,184,000 17,184,000
G Laba Setelah Pajak 97,376,000 97,376,000 97,376,000
H Profit on Sales 27.05% 27.05% 27.05%

I BEP: Rupiah 149,798,165 149,798,165 149,798,165


Jumlah Produk 187,248 187,248 187,248

8
Tabel 8 Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan
Tahun
No Uraian
0 1 2 3
A Arus Masuk
1. Total Penjualan 360,000,000 360,000,000 360,000,000
2. Kredit
a. Investasi 121,467,500
b. Modal Kerja 118,333,688
3. Modal Sendiri
a. Investasi 8,612,500
b. Modal Kerja 3,650,000
4. Nilai Sisa Proyek 28,380,000
Total Arus Masuk 130,080,000 481,983,688 360,000,000 388,380,000
Arus Masuk unt Menghitung IRR - 360,000,000 360,000,000 388,380,000

B Arus Keluar
1. Biaya Investasi 172,250,000 - - 75,000,000
2. Biaya Variabel 163,800,000 163,800,000 163,800,000
3. Biaya Tetap 55,200,000 55,200,000 55,200,000
4. Pajak 17,184,000 17,184,000 17,184,000
Total Arus Keluar 172,250,000 236,184,000 236,184,000 311,184,000
Arus Keluar unt Menghitung IRR 172,250,000 236,184,000 236,184,000 311,184,000

C Arus Bersih (NCF) (42,170,000) 245,799,688 123,816,000 77,196,000


CASH FLOW UNTUK
D MENGHITUNG IRR (172,250,000) 123,816,000 123,816,000 77,196,000
Discount Factor (14%) 1.0000 0.8772 0.7695 0.6750
Present Value (172,250,000) 108,610,526 95,272,392 52,105,101
E CUMMULATIVE (172,250,000) (63,639,474) 31,632,918 83,738,019

ANALISIS KELAYAKAN
F USAHA
NPV (14%) Rp. 83,738,019
IRR 43.64%
Net B/C 1.49
Pay Back Period 1.4 Tahun

Tabel 9 Dana yang Diajukan


Investasi Rp. 172,250,000
Operasional 4 bulan Rp. 73,000,000
Total Rp. 245,250,000

Total dana yang diajukan adalah sebanyak Rp. 245.250.000.

E. Timeline Rencana Usaha/Business Plan


Dalam menjalankan usaha, diperlukan rencana yang matang dan disusun berdasarkan
periode tertentu. Timeline rencana usaha ini memang perlu dilakukan sebagai bentuk acuan
target capaian pembangunan usaha, tanpa timeline, goal dari sebuah usaha bisa saja tidak
bisa menghasilkan hasil sesuai yang diharapkan. Timeline rencana usaha air minum ini

9
bisa dilihat pada tabel 10, dalam timeline tersebut tampak rencana mulai dari setting
bangunan sampai pada pengembangan produk dengan periode rencana selama tiga tahu,
ini disesuaikan perhitungan anggaran pada bab sebelumnya.

Tabel 10 Timeline Rencana Usaha

Berikut adalah detail dari masing-masing kegiatan:


1. Setting Bangunan
Hal pertama yang dilakukan pada perencanaan usaha ini adalah setting bangunan
atau ruang yang sudah disiapkan. PPS Al Furqon sendiri sudah menyiapkan ruang
untuk memulai usaha ini (Gambar 4). Ukuran dari ruang ini adalah seperti pada Gambar
5, dengan ukuran 52 m2, cukup untuk menjadi tempat produksi air minum kemasan.
Setting ruang ini dilakukan pada bulan pertama tahun 1, dilihat dari infrastruktur yang
sudah ada, setting akan fokus pada mengatur ruang agar bisa digunakan untuk mesin
produksi air mineral, dan juga mesin air minum dalam kemasan (AMDK).

Gambar 4 Rencana Ruang Produksi

Gambar 5 Ukuran Ruang

2. Pengadaan Barang & Mesin


Timeline kegiatan yang perlu dilakukan diawal juga adalah pengadaan barang dan
mesin. Barang yang dimaksud disini seperti galon kosong, tandon air, laptop, printer,
papan nama, dan kebutuhan operasional seperti cup, botol, kardus, stiker merek, dan

10
yang lainnya. Kemudian untuk mesin yaitu mesin produksi air mineral, dan mesin
mineral water cup filling machine. Pengadaan barang dan mesin ini akan dilakukan
secara profesional dengan vendor yang terpercaya. Kegiatan ini ditargetkan dilakukan
pada bulan pertama tahun 1.

3. Instalasi Mesin
Setelah mesin sudah ada, akan dilakukan pemasangan dan instalasi di ruang yang
sudah disediakan. Instalasi ini akan dilakukan oleh pihak vendor agar sesuai dengan
kualitasnya. Kegiatan ini dilakukan pada bulan kedua tahun 1.

4. Uji Laboratorium
Air minum yang diproduksi oleh pondok ini akan diuji di laboratorium pengujian
air minum untuk mengetahui kandungan didalamnya seperti besi (Fe), timbal Pb), dan
juga bakteri, sehingga bisa memenuhi standar pengajuan ijin usaha air minum kemasan.
Kegiatan ini akan dilakukan pada bulan ketiga tahun 1.

5. Ijin PIRT
Setelah mendapatkan hasil uji laboratorium dan memenuhi standar air mineral yang
layak dijual, akan diajukan ijin PIRT agar usaha ini bisa menjual produknya secara
legal. Kegiatan ini akan dilakukan pada bulan ketiga tahun 1.

6. Ijin BPOM
Pengajuan ijin BPOM akan dilakukan bersamaan dengan PIRT agar bisa
mendapatkan ijin edar bersamaan dengan PIRT. Kegiatan ini akan dilakukan pada
bulan ketiga tahun 1.

7. Sertifikat Halal
Untuk sertifikat Halal juga akan diajukan pada bulan ketiga tahun 1, hal ini
dilakukan agar proses perijinan bisa berjalan sinergis, dan bisa segera dijual produk air
minum ini.

8. Produksi
Setelah mendapatkan ijin baik itu PIRT, BPOM dan Halal, air minum ini akan
diproduksi secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan agar proses pemasaran bisa
dilakukan dan menunjukkan ke orang bahwa air minum ini ada dan memiliki
keunggulan untuk bisa dikonsumsi secara rutin oleh masyarakat.
Dalam prosesnya, produksi ini akan dilakukan secara profesional dengan standard
yang terjamin. SOP akan dibuat agar kualitas produk bisa terjaga. Tenaga kerja juga
akan dilatih terlebih dahulu agar mampu memenuhi tuntutan kualitas. Menjaga kualitas
adalah salah satu dari upaya menujukkan keunggulan produk air minum ini.

9. Pemasaran
Pemasaran adalah hal yang krusial dalam sebuah usaha, tanpa strategi yang tepat,
usaha tidak akan bisa berkembang. Strategi pemasaran adalah 4P seperti yang
dijelaskan di bab sebelumnya. Pada bagian ini akan dijelaskan langkahnya untuk bisa
secara maksimal memasarkan produk air minum ini.

11
Memanfaatkan Kerjasama dengan Aman usa Yayasan
Jaringan Yayasan pengurus pusat diarahkan untuk
yayasan memberli air minum
Islam Al Furqon dari usaha ini

Kerjasama dengan
Memanfaatkan komunitas pondok Memberikan
jaringan pondok pesantren baik pelayanan khusus
pesantren tingkat lokal atau (termasuk harga)
regional

Mengenalkan air Pemberian pelayanan


minum ini kepada Promosi secara masiv prima, termasuk
layanan antar untuk
masyarakat umum area

Gambar 6 Langkah Strategi Pemasaran


Dari gambar 6 tampak bahwa Langkah strategi pemasaran usaha air minum ini
dimulai dari komunitas Yayasan Al Furqon yang jumlah civitasnya terbilang banyak
dan tersebar di berbagai wilayah, yaitu dengan bekerjasama dengan pengurus pusat
Yayasan, kemudian mengarahkan keperluan air minum kemasan kepada usaha ini.
Upaya lain pada strategi pemasaran yaitu dengan memanfaatkan jaraingan pondon
pesantren baik pada level lokal ataupun regional, upaya yang dilakukan yaitu dengan
memberikan pelayanan khusus termasuk masalah harga. Selanjutnya tidak berhenti
pada itu, upaya pemasaran juga dilakukan untuk masyarakat umum, hal ini dilakukan
dengan promosi yang masiv dan pemberian pelayanan yang prima (termasuk layanan
antar gratis).

10. Monitoring dan Evaluasi


Mulai dari perencanaan, pembangunan, produksi, pemasaran dan yang lainnya,
akan dilakukan monitoring, selanjutnya hasilnya akan dievaluasi. Hasil dari evaluasi
akan disusun rencana tindak lanjut kemudian dieksekusi menjadi perbaikan dan
pengembangan. Pihak yang melakukan monitoring dan evaluasi adalah dari atas
kebawah, semisal dari manajer melakukan monitoring dan evaluasi kepada staff. Akan
tetapi hal ini bukan berarti menutup peluang staff dari memberikan masukan untuk
pengambangan perusahaan, karena dalam proses penyusunan rencana tindak lanjut,
pihak staff akan diajak untuk berdiskusi.

11. Pengembangan Produk


Kegiatan ini dilakukan agar kualitas produk dan juga kepuasan konsumen bisa
dipertahankan, lebih lagi jika masyarakat umum bisa menerima dan menjadi konsumen
setia. Proses pengambangan produk bisa datang dari internal usaha dan juga eksternal
yaitu konsumen atau mitra lainnya. Lewat hasil dari masukan atau penjaringan pikiran
dari internal dan eksternal, akan bisa dilakukan research and development (R&D)
pengembangan produk, agar produk bisa lebih bisa diterima dan mendapatkan
konsumen yang setia.

12
Internal

R&D
Eksternal

Gambar 7 Proses Pengembangan Produk

13

Anda mungkin juga menyukai