Anda di halaman 1dari 9

3 Jenis Siklus Air disertai Gambar dan Penjelasannya

Siklus Air
Jumlah air di dunia ini sangat banyak, bahkan permukaan Bumi sendiri sebagian besar tertutupi oleh air.
Namun meski jumlahnya banyak, penggunaan air juga sangat banyak. Kita bisa membayangkan sendiri berapa
banyak air yang digunakan setiap harinya. Namun pernahkah kita berfikir tentang cadangan air di dunia ini?
Mengapa tidak habis padahal selalu digunakan setiap hari? terlebih di musim kemarau. Nah, hal ini karena
adanya siklus air. Siklus air merupakan siklus perputaran air dari asalnya, kemudian hujan dan kembali lagi ke
tanah atau asalnya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa air selalu cukup untuk digunakan setiap hari. Siklus
air bisa kita temukan dalam kehidupan sehari- hari, khususnya dalam peristiwa proses terjadinya hujan. Siklus
air ternyata memiliki banyak jenis yang berbeda- beda. Jenis- jenis siklus air ini perlu kita ketahui melalui
penjelasan yang akan kita paparkan di bawah ini.

Jenis- jenis Siklus Air


Siklus air memiliki banyak jenis, jenis- jenis air ini dibagi berdasarkan prosesnya atau tahapannya. Beberapa
jenis siklus air dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari. Jenis- jenis siklus air di sekitar kita antara lain
sebagai berikut:

1. Siklus Hidrologi Pendek (Siklus Kecil)

Jenis siklus hidrologi yang pertama adalah siklus hidrologi pendek atau yang dikenal juga dengan siklus
hidrologi kecil. Siklus hidrologi kecil ini merupakan siklus yang paling sederhana karena hanya melibatkan
beberapa tahapan saja. adapun beberapa tahapan yang ada di dalam siklus hidrologi pendek atau siklus hidrologi
kecil ini antara lain sebagai berikut:

 Sinar matahari mengenai sumber- sumber air di Bumi dan akan membuat sumber air tersebut menjadi
menguap
 Karena penguapan tersebut maka terjadi kondensasi sehingga kemudian membentuk awan yang
mengandung uap air
 Awan yang mengandung uap air kemudian mengalami kejenuhan dan turunlah hujan di permukaan
laut.

Karena hujan di siklus hidrologi pendek ini terjadi langsung di atas permukaan laut maka tidak ada tahapan
pengaliran menuju ke laut lagi. Air hujan yang turun ke laut tersebut kemudian bercampur kembali dan
mengalami siklus air kembali.
2. Siklus Sedang

Siklus air yang selanjutnya adalah siklus sedang. Siklus sedang tentunya memiliki proses yang sedikit lebih
panjang daripada siklus hidrologi pendek. Adapun beberapa tahapan dari siklus hidrologi sedang ini antara lain
sebagai berikut:

 Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk sumber- sumber air (macam- macam laut, samudera
dan launnya), sehingga sumber- sumber air terebut mengalami penguapan.
 Kemudian terjadi evaporasi
 Uap air yang telah terbentuk (hasil pemanasan) bergerak karena tertiup oleh angin ke darat.
 Terbentuklah awan akibat dari pemanasan itu tadi.
 Hujan turun di atas permukaan daratan Bumi
 Air yang turun di daratan akan mengalir ke sungai kemudian mengalir lagi ke laut untuk kembali
mengalami siklus hidrologi.

3. Siklus Panjang (Siklus Besar)

Selanjutnya adalah siklus hidrologi panjang atau siklus hidrologi besar. Siklus hidrologi panjang atau besar
ini memiliki tahapan yang lebih kompleks daripada dua siklus di atas. Beberapa tahapan dari siklus hidrologi
panjang antara lain sebagai berikut:

 Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk sumber- sumber air (laut, samudera dan launnya),
sehingga sumber- sumber air terebut mengalami penguapan.
 Kemudian terjadi evaporasi
 Kemudian uap air mengalami sublimasi
 Uap air yang telah terbentuk dan mengalami sublimasi kemudian menyebabkan terbentuknya awan
yang mengandung kristal- kristal es.
 Awan yang terbentuk kemudian bergerak ke darat karena tiupan angin
 Kemudian terjadilah hujan di atas daratan Bumi
 Air yang turun di daratan akan mengalir ke sungai kemudian mengalir lagi ke laut untuk kembali
mengalami siklus hidrologi.

Lapisan Atmosfer Beserta Penjelasannya Lengkap Dengan Gambar


Pengertian Lapisan Atmosfer

Bagi sebagian kalian mungkin sudah tahu apa itu yang dinamakan atmosfer. Atmosfer adalah lapisan udara
yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 560 km. Udara merupakan salah satu komponen yang sangat
penting bagi kehidupan semua makhluk hidup yang ada di muka bumi. Atmosfer bumi memiliki kandungan
utama yang terdiri dari campuran berbagai gas, yaitu nitrogen (78, 17%). Oksigen (20.97%). Argon (0.9%). Dan
sejumlah kecil gas yang lainnya

Lapisan atmosfer berdasarkan temperaturnya

lapisan atmosfer (medium.com)

Berdasarkan temperaturnya, lapisan atmosfer terdiri atas lima bagian, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer,
termosfer, dan eksosfer.

1. Troposfer

ilustrasi lapisan troposfer (pixabay.com)


Troposfer adalah lapisan udara yang menempel di permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan terendah
dari semua lapisan atmosfer yang ada. Di atas khatulistiwa, lapisan ini mencapai ketinggian 19 km. Sedangkan
diatas kutub mencapai ketinggian 8 km.

Di dalam lapisan troposfer merupakan tempat segala jenis cuaca, segala perubahan suhu, hembusan angin, tekan
dan kelembapan yang bisa secara langsung kita rasakan. Oleh karena itu di lapisan ini lah letak terjadinya
peristiwa cuaca, mulai, dari hujan,angin, salju, kemarau, dan lain sebagainya.

Karakteristik lapisan troposfer adalah sebagai berikut:

1. Temperatur makin turun seiring dengan bertambahnya ketinggian. Tiap naik 100
m.temperatur udara berkurang 0,60.
2. Di dalam lapisan troposfer terdapat gejala cuaca seperti terjadinya hujan, angin, halilintar,
munculnya pelengi, dan halo. Oleh karena itu, lapisan ini sangat penting bagi kehidupan
manusia.

2. Stratosfer

ilustrasi pesawat sedang terbang di lapisan stratosfer (pixabay.com)

Lapisan stratosfer berada di atas tropopause sampai ketinggian 50 km. Di dalam lapisan ini angin berhembus
sangat kencang dan memiliki pola aliran tertentu. Di stratosfer merupakan tempat terbangnya pesawat.

Di dalam stratosfer terdapat lapisan yang sangat penting, yaitu lapisan ozon. Ozon merupakan gas yang
mengandung banyak unsur kimia dan bersifat racun bagi makhluk hidup.

Secara umum, di dalam lapisan stratosfer inilah sinar ultra violet disaring dan diserap karena mengandung
lapisan ozon yang sampai sekitar 90%. Sehingga sinar ultra violet yang masuk kedalam permukaan bumi tidak
berlebihan yang dapat menyebabkan banyak kerugian.

Lapisan ini dibagi lagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan isothermal dan lapisan inversi.

1. Lapisan isothermal berasal dari kata iso yang berarti sama dan term yang berarti panas. Artinya adalah
temperatur udaranya tetap, yaitu sekitar -600 Lapisan ini terdapat pada ketinggian 11-20 km.
2. Lapisan invesi terdapat pada ketinggian 20-50 km. Makin keatas temperaturnya makin meningkat dan
pada ketinggian 50 km temperaturnya masih dibawah beku (-50 C). Kenaikan temperatur udara pada
lapisan ini karena terdapat gas ozon. Puncak stratosfer di batasi oleh lapisan stratopause, yaitu batas
antara stratosfer dan mesosfer.
3. Mesosfer

ilustrasi meteor yang bergesekan dengan lapisan mesosfer (pixabay.com)

Ketinggian mesosfer antara 50-85 km dengan ciri makin ke atas, temperatur udara makin rendah. Setiap
kenaikan 1000 m, temperatur udara turun 2,50-30 C. pada mesosfer bagian atas, temperaturnya mencapai -900 C.
Puncak mesosfer dibatasi oleh lapisan mesopause.

Pada bagian lapisan yang satu ini merupakan bagian yang dapat mengikis benda-benda langit yang masuk ke
dalam permukaan bumi. Diantaranya adalah komet, meteor, debu angkasa, atau benda-benda asing angkasa
lainnya.

Proses pengikisan benda-benda tersebut adalah dengan terkikis sedikit demi sedikit dan terbakar karena
bergesekan dengan udara yang terkandungdi dalam lapisan ini

4. Termosfer

aurora yang terbentuk di dalam lapisan termosfer (pixabay.com)

Lapisan ini terletak pada ketinggian 85-500 km. Lapisan atmosfer yang satu ini dinamakan juga lapisan
panas (hot layer). Karena pada lapisan ini terjadi transisi kenaikan temperatur yang sangat tinggi.

Temperatur lapisan ini 90-5000 C. Tinggi temperatur tersebut disebabkan molekul oksigen mengabsorpsi
(menyerap) radiasi energi surya. Radiasi ini mengakibatkan sebuah reaksi kimia yang membentuk lapisan
bermuatan listrik.

Sebelum satelit dikenal, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio. Karena lapisan
atmosfer ini dapat memantulkan gelombang radio.
5. Eksosfer

Lapisan ini merupakan lapisan atmosfer yang terletak paling luar. Lapisan eksosfer berada pada ketinggian
500 km ke atas. Pada lapisan ini, molekul-molekul udara bergerak dengan cepat dan pengaruh gaya  grafitasi
bumi sudah jauh berkurang. Sehingga gesekan-gesekan benda diudara sudah jarang terjadi. Pengaruh angkasa
luar sudah terasa.

ilustrasi lapisan atmosfer (commons.wikimedia.org)

GEJALA OPTIK DI ATMOSFER

1# Halo

Halo yang dimaksud di sini adalah suatu gejala optic ya. Halo adalah suatu kabut putih yang terkadang
tampak melingkari bulan atau matahari. Halo dapat terjadi karena adanya kristal-kristal es awan yang dibiaskan
oleh sinar bulan atau pun sinar matahari.

2# Aurora

Aurora juga sering disebut sebagai cahaya kutub. Yang dimaksud dengan aurora adalah berupa gejala dalam
bentuk cahaya di sekitar wilayah lingkaran kutub yang tampak bersinar pada malam hari.

Aurora dapat terbentuk apabila terdapat partikel – partikel yang bermuatan listrik dari sun spots (bintik-bintik
matahari) yang mengalir ke arah bumi dan tertarik oleh gaya geomagnetik utara dan selatan bumi.
Sandikala
Sandikala adalah cahaya berwarna merah kekuningan yang muncul ketika matahari
terbit dan terbenam.
Aurora dapat terjadi di kutub utara bumi maupun di kutub selatan. Aurora yang bersinar di kutub selatan disebut
sebagai aurora australis atau aurora selatan. Sedangkan aurora yang bersinar di kutub utara disebut sebagai
aurora borealis atau cahaya utara.

3# Pelangi

Pelangi merupakan suaut gejala optic di atmosfer yang umumnya terjadi karena titik-titik hujan. Pelangi
tampak dalam bentuk setengah lingkaran (lengkungan) di udara yang tarjadi saat sinar matahari mengenai
partikel – partikel air di udara.

Partikel – partikel air tersebut berupa uap atau titik-titik air yang tipis dan tembus pandang dan berperan sebagai
prisma yang memantulkan (refleksi) dan membiaskan (refraksi) spektrum warna yang ada pada cahaya
matahari.
4# Kilat

Kilat merupakan suatu fenomena yang terjadi di atmosfer berupa aliran atau loncatan listrik dalam bentuk
cahaya (sinar) yang terjadi di antara dua awan atau antara awan dengan bumi yang bermuatan listrik
berlawanan. Kilat dapat terjadi ketika udara bermuatan listrik yang saling berlawanan ini bertemu.

5# Guntur

Guntur merupakan suara yang menggelegar yang terjadi setelah kilat. Terjadinya suara
menggelegar ini disebabkan oleh udara yang secara tiba – tiba memuai karena dipanasi oleh
kilat.

Di lapisan atmosfer sana, guntur dan kilat terjadi secara bersamaan. Hanya saja, kita di bumi baru bisa
mendengar suara guntur ini setelah kilat karena cahaya merambat lebih cepat daripada suara.
6# Fatamorgana

Fatamorgana merupakan suatu ilusi optic yang terjadi akibat pembiasan sinar matahari oleh udara
dengan tingkat kerapatan yang berbeda. Fatamorgana umumnya tampak berupa kenampakan genangan
air di tengah padang pasir atau dapat juga di permukaan jalan beraspal yang terkena panas terik
matahari.

Kenampakan yang terjadi tersebut sebenarnya hanya merupakan sinar matahari yang dibiaskan oleh massa udara
dengan kerapatannya yang renggang. Pada umumnya tampak pada permukaan padang pasir atau jalan beraspal

7# Sandikala

Sandikala adalah cahaya berwarna merah kekuningan yang muncul ketika matahari terbit dan
terbenam.

Anda mungkin juga menyukai