Anda di halaman 1dari 6

Kisah Nabi Harun As Lengkap Dari Lahir Sampai Wafat

Nama Nabi Harun As disebutkan di dalam Al-quran sebanyak 20 kali.


Beliau mempunyai nama lengkap Harun Bin Imran Bin Qahats Bin Azar Bin
Lawi Bin Ya’qub Bin Ishak Bin Ibrahim. Nabi Harun As sendiri merupakan
kakak Nabi Musa As. Selang Empat tahun kemudian, baru Nabi Musa hadi
di tengah-tengah keluarganya.

Nabi Harun As adalah seorang utusan Allah untuk mendampingi dan


membantu Nabi Musa dalam berdakwah menyebarkan agama Allah. Nabi
Harun di angkat menjadi seorang Rosul guna ditugaskan untuk memberi
peringatan dan mengajak kepada Fir’aun dan juga Bani Israil di Mesir
menginjak jalan yang lurus, yakni ajaran Allah swt.

Nabi Harun As di anugrahi kelebihan yang sangat luar biasa, dalam beliau
berbicara sangatlah pandai. Dan mempunyai pendirian yang sangat tegas
dan berani. Sehingga, beliau di tugaskan untuk mendampingi Nabi Musa
dalam berdakwah menegakkan ajaran Allah swt. Bahkan, kelebihannya
dalam diakui oleh Nabi Musa dalam riwayatnya.

Beliau pun di tetapkan sebagai juru bicara Nabi Musa As. Tentu saja bukan
tanpa ada alasan Nabi harun di angkat menjadi juru bicara Nabi Musa As.
Pada suatu hari, saat Firaun menyuruh Nabi Musa untuk memilih api dan
juga roti, pada saat itulah lidah Nabi Musa As menjadi kaku dan tidak dapat
berbicara dengan fasih. Allah pun memberikan petunjuk kepada Nabi Musa
untuk memilih api agar beliau selamat dari Fir’aun.

Dengan hadirnya Nabi Harun di samping Nabi Musa, bisa meringankan 


beban dakwah yang dipikul oleh Nabi Musa. Bahkan, Nabi Harun As juga
sering membantu dan menggantikan posisi Nabi Musa untuk memimpin
para umat. Salah satunya adalah Fir’aun yang Nabi Harun yang di
hadapinya, Firaun adalah sosok ayah angkat Nabi Musa As.

Nabi Harun dan Nabi Musa Menghadap Fir’aun


Pada suatu saat, ketika para Bani Israel miris karena di bawah belenggu
dan  ke dzoliman Firaun. maka Nabi Musa dan Nabi Harun pun melakukan
dakwah dan memberikan peringatan kepada raja Fir’aun. Nabi Harun As
pun sangat senang dan bersyukur karena sebentar lagi Bani Israil akan
segera bebas dari kekuasan firaun dan dikeluarkan dari Mesir. Nabi harun
dan Nabi Musa pun berharap kepada Allah agar menyelamatkan dan
memberikan kekuatan kepada mereka kaum bani israil.

Ketika Nabi Musa Dan Nabi Harun Aa sedang memberikan suatu


peringatan dan arahan kepada Fir’aun. Fir’aun pun sangat marah kepada
Nabi Musa, karena Nabi Musa yang dirawatnya sejak kecil justru
menentang atas kekuasaan Fir’aun.

Bahkan, Fir’aun pun menegaskan bahwa Nabi Musa adalah orang gila
yang mengaku menjadi rosul. Karena Fir’aun sama sekali tidak percaya
akan di utusnya Nabi Musa menjadi Rosul. Kemudian, Fir’aun meminta
suatu bukti kepadanya sehingga kerasulan Nabi Musa As bisa diakui,
permintaanya pun di turuti oleh Nabi Musa.

Kemudian Nabi Musa langsung melemparkan tongkatnya, dan seketika itu


tongkat tersebut berubah menjadi ular. Ketika Nabi Musa mengulurkan
tangannya terhadap ular tersebut, ular itu pun menjadi sebuah tongkat
kembali. Dan saat Nabi Musa As memasukkan tangan ke saku, maka
keluarlah cahaya putih yang berkilau.

Menyaksikan hal tersebut, Fir’aun pun langsung menuduh Nabi Musa


bahwa ia adalah seorang penyihir. Namun, Nabi Musa dan Nabi Harun As
sama sekali tidak menyerah akan perjuanganya. Akhirnya, Nabi Musa di
tandingkan dengan penyihir-penyihir lainnya. Namun, saat Nabi Musa As
tampil, semua orang terheran-heran. Karena semua orang mengakui
bahwa apa yang dilakukan oleh Nabi Musa As bukanlah sihir.

Setelah menyaksikan sendiri, para penyihir pun ada yang mengakui bahwa
mukjizat Nabi Musa As, mendengar hal tersebut, Fir’aun pun merasa
geram dan dendam terhadap Nabi Musa.

Kisah Nabi Harun dan Samiri


Pada suatu hari, setelah Nabi Musa dan Nabi Harun beserta
rombongannya berhasil keluar dari mesir, Nabi Harun Dan Nabi Musa As
melanjutkan perjalannya ke negri kan’an. di tengah-tengah perjalanan
mereka harus melewati bukit yang diberi nama bukit Sinai. Di atas bukit
tersebut lah, Nabi Musa menerima wahyu dari Allah yang berupa kitab
taurat. Hal ini disebutkan di dalam Al-Qur’an QS Al-A’raf: 142.

Kitab Taurat tersebut beliau terima selama 40 hari. Di sinilah Nabi Musa
meninggalkan kaumnya untuk sementara dan di gantikan kepemimpinanya
oleh Nabi Harun As. Karena beliau merasa khawatir akan kembalinya
kaum Bani Israil membuat suatu kerusakan jika di negeri tersebut tidak ada
yang memimpin. Karena itulah, Nabi Musa memberi amanat kepada Nabi
Harun As untuk menggantikan kepememimpinanya.

Namun, dalam pimpinan Nabi Harun As, ada permasalahan yang tidak
dapat beliau atasi. Semua kaum Bani Israil kembali menyembah berhala
dan  membuat sebuah patung sapi berbahan dasar emas yang mereka
bawa. Hal ini bisa terjadi karena atas bujukan dan pengaruh Samiri.

Melihat hal tersebut, sebenarnya Nabi Harun As sudah berusah dengan


sungguh-sungguh untuk mengingatkan mereka. Namun mereka semua
menghiraukan peringatan tersebut, semua Kaum Bani Israil tetap
menyembah patung sapi dari emas yang mereka buat sendiri.

Nabi Musa
Hingga tibalah waktunya Nabi Musa As kembali ke lokasi kaumnya di
gunung Sinai. Nabi Musa pun marah besar saat melihat perilaku kaumnya
yang kembali menyembah berhala. Selain marah kepada kaumnya, beliau
juga marah kepada Nabi Harun karena dianggap tidak bisa menjaga
amanah yang ia berikan selama ia pergi.

Karena merasa kecewa dan marah kepada Nabi Harun, Nabi musa pun
memegangi kepala dan juga janggutnya seraya berkata:

“Hai Harun, apa yang sudah menghalangi saat engkau menyaksikan


bahwa mereka telah sesat? (QS Taaha: 92)” Untuk mengikuti perjalananku
ke gunung Sinai bersama dengan kaum yang beriman, apakah engkau
memilih untuk melanggar perintahku dengan kesengajaan?”(QS Taaha:
93).

Mendengar hal tersebut, akhirnya Nabi Harun pun menjawab:


“Wahai engkau yang menjadi putra ibuku. Jangan kau ambil janggut dan
juga rambutku. Aku merasa takut jika engkau nantinya akan mengatakan,
engkau telah memecah kaum Bani Israil dan tidak lagi mengindahkan apa
yang aku katakan’’ (QS Thaaha: 94).

Kemudian Nabi Harun pun menjelaskan apa yang telah terjadi selama di
tinggalkan Nabi Musa. Bahwasanya ia sudah memberikan peringatan
kepada kaum Bani Israil. Namun, mereka tetap membangkang dan
menghiraukan bahkan hampir membunuh Nabi Harun As. Setelah itu,
beliau juga menjelaskan bahwa yang memicu semua ini adalah pengaruh
dari Samiri. Setelah di jelankan oleh Nabi Harun, salah faham antara Nabi
Musa dan Nabi Harun pun berakhir.

Selanjutnya, Nabi Musa pun menghacurkan seluruh patung yang ada


hingga tak tersisa satu pun.

Sesudah kejadian tersebut, Allah pun memberitahu kepada Nabi Musa


bahwa Nabi Harun sudah bersungguh-sungguh berusaha untuk
menghentikan mereka. Namun yang ia lakukan tak menuaikan hasil.
Akhirnya, Nabi Musa pun merasa tenang karena saudaranya tidak
melakukan perbuatan syirik terhadap Allah.

Dan pada akhirnya, Nabi Musa pun sadar bahwa Nabi Harun telah
menjalankan tugasnya dengan sebaik-baik mungkin. Sehingga, Nabi Musa
pun memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang beliau dan
saudaranya telah lakuka. Sedangkan Samiri yang telah mengajak umatnya
menyimpang akhirnya di asingkan dan tidak diperbolehkan lagi bergaul
dengan kaumnya.

Karena ulahnya, Samiri pun terkena suatu azab, yang mana apabila dirinya
disentuh ataupun menyentuh manusia, maka tubuhnya akan terasa panas.
Itulah yang akan menjadi siksaan yang akan ia alami baik di dunia maupun
di akhirat nanti. Sesaat sesudah itu, Nabi Musa pun memberikan perintah
kepada kaumnya untuk bertaubat kepada Allah dengan bersungguh-
sungguh.

Kisah Nabi Harun dan Pemberontakan Korah


Nabi Harun dan Nabi Musa As memiliki seorang sepupu yang bernama
Korah Bin Yizhar Bin Kehat Bin Lewi. Korah mengajak anak-anak Eliab, On
Bin Pelet, Abiram dan Datan serta orang-orang kaum bani israil untuk
memberontak Nabi Musa dan Nabi Harun As. Mirisnya, pemberontakan
tersebut melibatkan pemimpin-pemimpin besar beserta kaumnya.

Sebenarnya, semua hal yang telah dilakukan oleh Korah, lantaran dirinya
iri dengan kedudukan Nabi Harun dan Nabi Musa As.

Kemudian berkumpulah orang-orang yang memberontak Nabi Harun Dan


Nabi Musa As, termasuk Korah salah satunya. Atas perintah dari Allah,
Dimana Nabi Musa menyerahkan semua keputusan kepadaNya. Akhirnya,
bumi pun terbelah, tepat di bawah kelompok Korah, dan menelan orang-
orang tersebut. Tidak hanya itu saja, rumah mereka pun juga ikut tertelan
oleh bumi.

Bumi telah menutup kehidupan mereka, semua itu karena berbuatan dari
mereka sendiri yang semena-mena dan berbuat kedzaliman terhadap
Nabiyullah. Setelah di lahap olrh bumi, kemudian keluarlah api besar yang
langsung dikirimkan oleh Allah pada kala itu, Api tersebut membskar
semua orang yang ada, termasuk 250 orang Israel yang turut
memberontak kepada Nabi Musa dan Nabi Harun As, Na’udubillah.

Keesokan harinya, semua kaum bani israil merasa heran dan kagum
dengan Nabi Musa dan Nabi Harun. Sesaat setelah itu, turunlah wahyu
dari Allah untuk Nabi Musa dan Nabi Harun untuk menuju ke tengah-
tengah umat. Dan pada akhirnya mereka membuat suatu perdamaian
kepada semua ummat.

Kisah Wafatnya Nabi Harun


Nabi Harun dan Nabi Musa As tidak diperkenankan untuk masuk ke
kawasan tanah Kan’an. karena kesalahan yang pernah beliau lakukan  di
kawasan mata air Meriba yang tempatnya berada di kota kadesh. Beliau
keluar dari kawasan Kadesh untuk menuju ke suatu daerah. Hingga,
tibalah mereka di salah satu gunung yang dikenal dengan nama gunung
Hor di kawasan perbatasan Edom.
Pada saat itu, Nabi Harun dan Nabi Musa mendaki gunung tersebut
bersama salah seorang putranya yang bernama Eleazar. Hal ini mereka
beliau laksanakan karena atas perintah Allah. Setelah sampai, Nabi Musa
pun melepaskan pakaian Nabi Harun, Kemudian memakaikannya kepada
putra Nabi Harun yaitu Eleazar.

Setelah Nabi Musa memakaikan baju Nabi Harun kepada putranya, Nabi
Harun pun di jemput oleh Malaikat maut di puncak gunung Hor tersebut.
Kemudian, Berita tentang meninggalnya Nabi Harun pun terdengar olah
semua umat. Bangsa Israel pun menangisinya karena merasa kehilangan
sosok panutan, bahkan hingga mencapai 30 hari sesudah kematiannya.

Nabi Harun As meninggal dunia tepat setelah 40 tahun bangsa Israel


keluar dari kawasan Mesir. Dan berdasarkan kepercayaan Islam, makam
Nabi Harun As terletak di kawasan gunung Harun. Tempat ini tergolong
sangat dekat dengan Petra yang terletak di Yordania.

Anda mungkin juga menyukai