Anda di halaman 1dari 40

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH - UPT PUSKESMAS NYOMPOK KECAMATAN KOPO

LAPORAN REALISASI ANGGARAN


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2017 dan 2016
(Dalam Rupiah)

NO. URALAN Anggaran 2017 Realisasi 2017 % Realisasi 2016

1 PENDAPATAN
2 Pendapatan jasa layanan dari masyarakat: 1,050,420,163 816,832,601 77.76% -
Pendapatan Retribusi 70,200,000 71,629,000 102.04% -
Pendapatan Kapitasi 882,890,163 657,606,601 74.48% -
Pendapatan Non Kapitasi 97,330,000 87,597,000 90.00% -
3 Pendapatan jasa layanan dari entitas - - -
akuntansi/entitas pelaporan
4 Pendapatan hasil kerja sama - - -
5 Pendapatan hibah - - -
6 Pendapatan Usaha lainnya - - -
7 Pendapatan APBN/APBD: 942,235,908 940,790,908 99.85% -
Pendapatan APBN - - #DIV/0! -
Pendapatan APBD 942,235,908 940,790,908 99.85% -
8 Jumlah Pendapatan (2 s.d. 7) 1,992,656,071 1,757,623,509 88.21% -
9
10 BELANJA
11 BELANJA OPERASI
12 Belanja Pegawai 99,217,000 93,917,000 94.66% -
13 Belanja Barang dan Jasa: 1,830,830,792 1,629,785,408 89.02% -
14 Bunga - - -
15 Belanja Lain-lain - - #DIV/0! -
16 Jumlah Belanja Operasi (12 s.d. 15) 1,930,047,792 1,723,702,408 89.31% -
17
18 BELANJA MODAL
19 Belanja modal perlengkapan kantor
20 Belanja modal peralatan dan mesin- pengadaan 8,882,500.00 8,882,500.00 100.00% -
elektrik generating set
21 Belanja modal peralatan dan mesin- pengadaan - - -
unit pemeliharaan lapangan
22 Belanja modal peralatan dan mesin - - - -
Pengadaan perkakas standar
23 Belanja modal peralatan dan mesin - Pengadaan - - -
perkakas standar Puskesmas
24 Belanja modal peralatan dan mesin - - - -
Pengadaan Alat Kantor
25 Belanja modal peralatan dan mesin - Pengadaan 1,181,600.00 1,181,600.00
Alat penyimpanan perlengkapan kantor

26 Belanja modal Peralatan dan mesin - Pengadaan 10,812,179.00 8,136,364.00 75.25% -


alat kantor lainnya
27 Belanja modal peralatan dan mesin - - - -
Pengadaan Alat Rumah Tangga
28 Belanja modal peralatan dan mesin - Pengadaan - - -
mebeleir
29 Belanja modal peralatan dan mesin- Pengadaan 8,000,000.00 8,000,000.00 -
Alat Pendingin
30 Belanja modal peralatan dan mesin- Pengadaan - - -
Alat rumah tangga lainnya
31 Belanja modal peralatan dan mesin -pengadaan
Pemadam kebakaran
32 Belanja modal Peralatan dan mesin - - - #DIV/0! -
Pengadaan komputer
33 Belanja modal peralatan mesin- pengadaan 9,732,000.00 9,732,000.00 -
personal komputer (laptop/PC)
34 Belanja Modal Peralatan mesin - Pengadaan mini 3,000,000.00 3,000,000.00 -
Komputer
35 Belanja Modal Peralatan dan Mesin -Pengadaan - - -
Peralatan personal komputer (printer/scenner)

36 Belanja Modal Peralatan dan Mesin -Pengadaan - - -


peralatan jaringan internet (tower)
37 Belanja modal peralatan mesin-Pengadaan
alat studio
38 Belanja pengadaan alat studio visual (LCD) 6,000,000.00 5,641,700.00 94.03% -
39 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - - - -
Pengadaan alat Kedokteran
40 Belanja Modal Peralatan dan Mesin -Pengadaan 5,000,000.00 4,893,088.00 -
alat kedokteran umum
41 Belanja modal peralatan dan mesin - pengadaan - - -
alat kedokteran gigi
42 Belanja modal peralatan dan mesin - pengadaan - - -
alat kedokteran Kebidanan
43 Belanja modal peralatan dan mesin-Pengadaan - - #DIV/0! -
alat-alat kedokteran anak
44 Belanja modal peralatan dan mesin- - - -
pengadaan unit-unit Laboratorium
45 Belanja modal peralatan dan mesin - Pengadaan - - -
alat Laboratorium umum
46 Belanja modal peralatan dan mesin - Pengadaan - - -
alat Laboratorium kedokteran
47 Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan - 10,000,000.00 9,628,300.00 -
pengadaan jaringan distribusi
48 Jumlah Belanja Modal (19 s.d. 47) 62,608,279.00 59,095,552.00 94.39% -
49
50 Jumlah Belanja (16+48) 1,992,656,071.00 1,782,797,960.00 89.47% -

1
51
52 SURPLUS/DEFISIT (8-50) - (25,174,451.00) -
53
54 PEMBIAYAAN
55 PENERIMAAN
56 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DALAM
NEGERI
57 Penerimaan Pinjaman
58 Penerimaan SILPA tahun lalu 25,233,715.00 -
59 Penerimaan dari Investasi
60 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada pihak lain

61 Jumlah Penerimaan Pembiayaan Dalam - 25,233,715.00 -


Negeri (57 s.d. 60)
62
63 PENGELUARAN
64 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DALAM
NEGERI
65 Pembayaran Pokok Pinjaman
66 Pengeluaran Penyertaan Modal
67 Pemberian Pinjaman kepada pihak lain
68 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Dalam - - -
Negeri (65 s.d. 67)
69
70 PEMBIAYAAN NETO (61-68) - 25,233,715.00 -
71
72 Sisa lebih/kurang pembiayaan - 59,264.00 -
anggaran (SiLPA/SiKPA)
(52+70)

2
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH - UPT PUSKESMAS NYOMPOK KECAMATAN
KOPODENGAN 31 DESEMBER 2017 dan 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI
(Dalam Rupiah)

NO URAIAN 2017 2016

1 Saldo Anggaran Lebih Awal 25,233,715.00 -

2 Penggunaan SAL 25,233,715.00 -

3 Subtotal (1-2) - -

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran


4 59,264.00 -
(SiLPA/SiKPA)

5 Subtotal (3+4) 59,264.00 -

Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun


6
Sebelumnya

7 Lain lain

8 Saldo Anggaran Lebih Akhir (5+6+7) 59,264.00 -

3
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH - UPT PUSKESMAS NYOMPOK KECAMATAN KOPO
NERACA
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)

No. Uraian 2017 2016 %


1 ASET
2
3 ASET LANCAR
4 Kas di Bendahara Pengeluaran
5 Kas pada BLUD 59,264.00 - #DIV/0!
6 Kas Lainnya Setara Kas
7 Investasi Jangka Pendek BLUD
8 Piutang dari Kegiatan Operasional BLUD
9 Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLUD
10 Penyisihan Piutang Tidak Te rtagih
11 Belanja dibayar dimuka
12 Uang Muka Belanja
13 Persediaan BLUD 156,716,463.00 - #DIV/0!
14 Jumlah Aset Lancar (4 s.d. 13) 156,775,727.00 - #DIV/0!
15
16 ASET TETAP
17 Tanah - o #VALUE!
18 Gedung dan Bangunan 407,627,833 - #DIV/0!
19 Peralatan dan Mesin 563,230,400 - #DIV/0!
20 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 9,628,300 -
21 Aset Te tap Lainnya #DIV/0!
22 Konstruksi Dalam Pengerjaan
23 Akumulasi Penyusutan (355,640,769) -
24 Jumlah Aset Tetap (17 s.d. 23) 624,845,764.00 - #DIV/0!
25
26 PIUTANG JANGKA PANJANG
27 Tagihan Penjualan Angsuran
28 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
29 Penyisihan Piutang Tidak Te rtagih
30 Jumlah Piutang Jangka Panjang (27 s.d. 29) - -
31
32 ASET LAINNYA
33 Kemitraan dengan Pihak Ketlga
34 Dana Kelolaan
35 Aset yang dibatasi Penggunaannya
36 Aset Tak Berwujud
37 Aset Lain-lain -
38 Akumulasi amortisasi
39 Jumlah Aset Lainnya (33 s.d. 38) - -
40
41 JUMLAH ASET (14+24+30+39) 781,621,491.00 - #DIV/0!
42
43 KEWAJIBAN
44
45 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
46 Utang Usaha
47 Utang Pihak Ketiga
48 Utang Pajak
49 Utang kepada Kasda
50 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
51 Belanja yang masih harus dibayar
52 Pendapatan Diterima Dimuka
53 Utang Jangka Pendek Lainnya
54 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (46 s.d. 53) - -
55
56 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
57 Utang Jangka Panjang
58 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (57) - -
59 JUMLAH KEWAJIBAN (64+58) - -
60
61 EKUITAS
62 Ekuitas 781,621,491.00 - #DIV/0!
63 JUMLAH EKUITAS (62) 781,621,491.00 - #DIV/0!
64
65 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (59+63) 781,621,491.00 - #DIV/0!

4
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH - UPT PUSKESMAS NYOMPOK KECAMATAN KOPO
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2017 dan 2016
(Dalam Rupiah)

Kenaikan/
No URAIAN 2017 2016 %
Penurunan
1 KEGIATAN OPERASIONAL
2 PENDAPATAN
3 Pendapatan jasa layanan dari masyarakat 816,832,601.00 - 816,832,601.00 #DIV/0!
4 Pendapatan jasa layanan dari entitas akuntansi/entitas - - -
5 Pendapatan hasil kerja sama - - -
6 Pendapatan hibah - - -
7 Fendapatan Usaha lainnya - - -
8 Pendapatan APBN/APBD 940,790,908.00 - 940,790,908.00 #DIV/0!
9 JUMLAH PENDAPATAN (3 s.d. 8) 1,757,623,509.00 - 1,757,623,509.00 #DIV/0!
10
11 BEBAN
12 Beban Pegawai 93,917,000.00 - 93,917,000.00 #DIV/0!
13 Beban Persediaan 536,496,396.00 - 536,496,396.00 #DIV/0!
14 Beban Jasa 751,147,519.00 - 751,147,519.00 #DIV/0!
15 Beban Pemeliharaan 26,821,955.00 - 26,821,955.00 #DIV/0!
16 Beban Langganan Daya dan Jasa 95,733,636.00 - 95,733,636.00 #DIV/0!
17 Beban Perjalanan Dinas 132,685,000.00 - 132,685,000.00 #DIV/0!
18 Beban Penyusutan Aset 109,916,909.00 0.00 109,916,909.00 #DIV/0!
19 Beban Penyisihan Piutang - - -
20 Beban Bunga - - -
21 Beban Lainnya - - - #DIV/0!
22 Jumlah Beban (12 s.d. 21) 1,746,718,415.00 - 1,746,718,415.00 #DIV/0!
23
24 Surplus/Defisit Operasional (9-22) 10,905,094.00 - 10,905,094.00 #DIV/0!
25
26 KEGIATAN NON OPERASIONAL
27 Surplus/Defisit Penjualan Aset Non lancar -
28 Kerugian (Penurunan) Nilai Aset -
29 Surplus/Defisit dari Kcgiatan Non Operasional Lainnya -
30 JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN
- - -
NON OPERASIONAL (27 s.d. 29)
31 -
32 SURPLUS/ DEFISIT SEBELUM POS LUAR
10,905,094.00 - 10,905,094.00 #DIV/0!
BIASA (24-30)
33 -
34 POS LUAR BIASA -
35 Pendapatan Luar Biasa -
36 Beban Luar Biasa -
37 JUMLAH POS LUAR BIASA (35 s.d.36) - - -
38 -
39 SURPLUS/DEFISIT-LO (32 + 37) 10,905,094.00 - 10,905,094.00 #DIV/0!

5
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH - UP T PUSKESMAS NYOMPOK KECAMATAN KOPO
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah)

NO URAIAN 2017 2016

1 EKUlTAS AWAL - -

2 SURPLUS/DEFISIT-LO 10,905,094.00 -

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN


3
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR:

4 Koreksi Nilai Persediaan 156,716,463.00 -

5 Selisih Revaluasi Aset Tetap 613,940,670.00 -

6 Koreksi Kas 59,264.00 -

8 Koreksi Aset Lainnya -

9 Lain-lain

10 EKUITAS AKHIR (1+2+(4 s.d. 9)) 781,621,491.00 -

6
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH - UPT PUSKESMAS NYOMPOK KECAMATAN KOPO
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 December 2017 dan 2016
(Dalam Rupiah)

NO URAIAN 2017 2016


1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2 Arus Masuk Kas
3 Pendapatan jasa layanan dari masyarakat 816,832,601.00 -
Pendapatan jasa layanan dari entitas akuntansi/entitas
4 - -
pelaporan
5 Pendapatan hasil kerja sama - -
6 Pendapatan hibah - -
7 Pendapatan Usaha lainnya - -
8 Pendapatan APBN/APBD 940,790,908.00 -
9 Jumlah Arus Masuk Kas (3 s.d. 8) 1,757,623,509.00 -
10 Arus Keluar Kas
11 Pembayaran Pegawai 93,917,000.00 -
12 Pembayaran Barang 1,629,785,408.00 -
13 Pembayaran Bunga - -
14 Pembayaran Lainnya - -
15 Jumlah Arus Keluar Kas (11 s.d. 14) 1,723,702,408.00 -
16 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (9 - 15) 33,921,101.00 -
17 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
18 Arus Masuk Kas
19 Penjualan atas Tanah
20 Penjualan atas Peralatan dan Mesin
21 Penjualan atas Gedung dan Bangunan
22 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan
23 Penjualan Aset Tetap Lainnya
24 Penjualan Aset Lainnya
25 Penerimaan Penjualan Investasi dalam Bentuk Sekuritas
26 Jumlah Arus Masuk Kas (19 s.d. 25) - -
27 Arus Keluar Kas
28 Perolehan Tanah - -
29 Perolehan Peralatan dan Mesin 59,095,552.00 -
30 Perolehan Gedung dan Bangunan - -
31 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan - -
32 Perolehan Aset Tetap Lainnya - -
33 Perolehan Aset Lainnya - -
Pengeluaran Pembelian Investasi dalam Bentuk Sekuritas
34
(Penyertaan Modal)
35 Jumlah Arus Keluar Kas (28 s.d. 34) 59,095,552.00 -
36 Arus Kas Bersih dart Aktivitas Investasi (26 - 35) (59,095,552.00) -
37 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
38 Arus Masuk Kas
39 Penerimaan Pinjaman
40 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada pihak lain
41 Jumlah Arias Masuk Kas (39 s.d. 40) - -
42 Arus Keluar Kas
43 Pembayaran Pokok Pinjaman
44 Pemberian Pinjaman kepada pihak lain
45 Penyetoran ke Kas Negara
46 Jumlah Arus Keluar Kas (43 s.d. 45) - -
47 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan (41-46) - -
48 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
49 Arus Masuk Kas
50 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
51 Jumlah Arus Masuk Kas (50) - -
52 Arus Keluar Kas
53 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
54 Jumlah Arus Keluar Kas (53) - -
55 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris (51-54) - -
56 Kenaikan/Penurunan Kas BLUD (16+36+47+55) (25,174,451.00) -
57 Saldo Awal Kas Setara Kas BLUD 25,233,715.00 -
58 Saldo Akhir Kas Setara Kas BLUD (56+57) 59,264.00 -

7
BAB I. PENDAHULUAN

1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1.1. Maksud Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Puskesmas Tahun Anggaran 2017 disusun sebagai


bentuk akuntabilitas dan perwujudan ketaatan terhadap ketentuan
pasal 5 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.2. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Tujuan Penyusunan Laporan keuangan yaitu:

1) Memberikan informasi mengenai Realisasi Anggaran dan


Pendapatan beserta hambatan pencapaian targetnya;

2) Memberikan informasi tentang aset, kewajiban, ekuitas dan posisi


uang pemerintah daerah;

3) Memberikan Informasi yang relevan mengenai posisi keuangan


dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh pemda selama satu
periode.

4) Memberikan informasi kepada masyarakat dan stakeholder


pengguna laporan.

2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Yang menjadi landasan hukum penyusunan Laporan Keuangan yaitu :

1) Undang – Undang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya bagian


yang mengatur Keuangan Negara;

2) Undang – Undang Nomor17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3) Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara;

4) Undang – Undang Nomor15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

5) Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-

8
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

6) Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan antara Pusat dan Daerah;

7) Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi


Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentangSistemInformasiKeuangan
Daerah;

8) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah;

9) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan


Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

10) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang


Negara/Daerah;

11) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan;

12) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang


Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;

13) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


217/Pmk.05/2015 Tentang Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual Nomor 13 Tentang Penyajian Laporan
Keuangan Badan Layanan Umum;

14) Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan


Provinsi Banten

15) Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

16) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

17) Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan Negara

18) Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

9
19) Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 20 tahun 2011 tentang
pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Serang,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan daerah Kabupaten Serang
Nomor 2 Tahun 2014 tentang perubahan atas peraturan Daerah
Kabupaten Serang Nomor 20 Tahun 2011 tentang pembentukan
organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Serang

3. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Sistematika penyusunan Laporan Keuangan per 31 Desember 2017 yaitu


sebagai berikut:

1) Kata Pengantar;

2) Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Untuk Tahun Yang Berakhir 31


Desember 2017;

3) Lporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) Untuk Tahun Yang


Berakhir 31 Desember 2017;

4) Neraca per 31 Desember 2017;

5) Laporan Operasional (LO) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember


2017;

6) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Untuk Tahun Yang Berakhir 31


Desember 2017;

7) Laporan Arus Kas Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2017;

8) Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK);

9) Lampiran – lampiran Pendukung.

(1.Rekening Koran per 31 Desember 2016 dan 2017)

(2.Berita Acara Pemeriksaan Kas per 31 Desember 2016 dan 2017)

(3.Berita Acara Pemeriksaan Persediaan (Inspektorat)

(4.Aktiva Tetap – Neraca Aset Tetap)

(5.Aktiva Tetap - Laporan Penyusutan Tahun 2017)

(6.Aktiva Tetap -KIB A,KIB B,KIB C,KIB D,KIB E tahun 2017)

10
BAB II. IKHTISAR CAPAIAN KINERJA KEUANGAN
1. Ikhtisar Realisasi Capaian Anggaran Kinerja Keuangan

LEBIH /
NO. URAIAN ANGGARAN REALISASI %
(KURANG)
I PENDAPATAN 1.992.656.071 1.757.623.509 235.032.562 88,21
I.1 Pendapatan Jasa Layanan
dari Masyarakat 1.050.420.163 816.832.601 233.527.562 77,76
1 Pendapatan JKN 882.890.163 657.606.601 (225.283.562) 74,48
2 Pendapatan Non Kapitasi 97.330.000 87.597.000 (9.733.000) 90,00
3 Retribusi/Pentor 70.200.000 71.629.000 1.429.000 102,04

I.2 Pendapatan APBD 942.235.908 940.790.908 (1.445.000) 99,85


1 Operasional 138.998.136 137,569,136 (1.429.000) 99,97
2 BOK 263.281.000 263.265.000 (16.000) 99,99
3 Droping Obat dan Alkon 274.519.791 274.519.791 - 100
4 Droping Bahan Habis Pakai 265.436.981 265.436.981 - 100
5 Droping Gaji dan TPP - - -
6 Droping Aset Tetap (Belanja - - -
Modal)

II BELANJA 1.992.656.071 1.782.797.960 (209.858.111) 89


II.1 BELANJA OPERASI 1.930.047.792 1.723.702.408 (206.345.384) 89
1 Belanja Pegawai 99.217.000 93.917.000 (5.300.000) 94,66
2 Belanja Barang dan Jasa 1.890.830.792 1.629.785.408 (261.045.384) 89,02
3 Belanja Bunga - - -
4 Belanja Lain-lain - - -
II.2 BELANJA MODAL 62.608.279 59.095.552 (3.512.727) 94,39
1 Belanja Tanah - - - -
2 Belanja Peralatan dan
52.608.279 49.467.252 (3.141.027) 94,02
Mesin
3 Belanja Gedung dan
-
Bangunan
4 Belanja Jalan, Irigasi dan
10.000.000 9.628.300 (371.700) 96,28
Jaringan
5 Belanja Aset Tetap Lainnya
III SURPLUS / (DEFISIT) - (25.174.451)

IV PEMBIAYAAN NETTO -
IV.1 PENERIMAAN
PEMBIAYAAN DALAM - 25.233.715 -
NEGERI -
1 Penerimaan Pinjaman - - - -
2 Penerimaan SILPA tahun
- 25.233.715 -
lalu -
3 Penerimaan dari Investasi - - -
4 Penerimaan Kembali
- - -
Pinjaman kepada pihak lain -
Jumlah Penerimaan
- - - -
Pembiayaan Dalam Negeri
- - - -
IV.2 PENGELUARAN - - - -

11
PEMBIAYAAN DALAM
NEGERI
1 Pembayaran Pokok
- - -
Pinjaman
2 Pengeluaran Penyertaan
- - - -
Modal
3 Pemberian Pinjaman
- - - -
kepada pihak lain
Jumlah Pengeluaran
- - - -
Pembiayaan Dalam Negeri

SILPA - 59.264
Dari tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Realisasi Pendapatan
untuk per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.757.623.509,00 atau
88,20% dari anggaran pendapatan pada periode tersebut sebesar Rp.
1.992.656.071,00.

2. Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapain Kinerja Keuangan


Pada prinsipnya pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah UPT Puskesmas
Kecamatan Pamarayan Tahun Anggaran 2017 berjalan sesuai dengan
rencana kerja yang telah ditetapkan tetapi ada beberapa hal yang menjadi
kendala dalam pelaksanaan Capaian Kinerja Keuangan diantaranya:
1. Konsistensi Perencanaan jadwal kegiatan dihubungkan dengan
pelaksanaan kegiatan sehingga berpengaruh terhadap proses penyerapan
Anggaran;
2. Rekonsiliasi penyesuaian serapan dan sisa anggaran belum optimal
dilaksanakan antara Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
3. Pelaksanaan kegiatan yang menumpuk diakhir Tahun terutama
penyerapan kegiatan Belanja Modal;
4. Kurangnya Sumber Daya Manusia dari segi Quantitas terutama Pengelola
Keuangan.

12
BAB III. PENJELASAN POS – POS
LAPORAN KEUANGAN

I PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

1. PENDAPATAN - LRA
Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Realisasi Pendapatan - LRA untuk periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.757.623.509,00 atau 88.20% dari
anggaran pendapatan pada periode tersebut sebesar Rp. 1.992.656.071,00
Penjelasan lebih lanjut dari pos-pos pendapatan dapat dirinci sebagai
berikut:
1.1. Pendapatan Jasa Layanan Dari Masyarakat - LRA
Realisasi Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat – LRA terdiri dari:
Uraian Nilai
a. Retribusi Rp 71.629.000,00
b. Dana Kapitasi JKN 657.606.601,00
c. Dana Non Kapitasi JKN 87.597.000,00
Jumlah Rp 816.832.601,00
Penjelasan Realisasi Pendapatan tersebut di atas adalah sebagai berikut:
a. Realisasi Pendapatan Retribusi sampai dengan 31 Desember 2017 adalah
sebesar. Rp. 71.629.000,00.
b. Realisasi Dana Kapitasi JKN –LRA sampai dengan 31 Desember 2017
adalah sebesar Rp. 657.606.601,00 atau 74,48% dari anggaran
pendapatan sebesar Rp. 882.890.163,00.
c. Realisasi Dana Non Kapitasi JKN – LRA sampai dengan 31 Desember
2017 adalah sebesar Rp. 87.597.000,00 atau 90% dari anggaran
pendapatan sebesar Rp. 97.330.000,00.

1.2. Pendapatan Jasa Layanan Dari Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan


Selama tahun 2017 tidak terdapat pendapatan tunai atas jasa layanan dari
korporasi.

13
1.3. Pendapatan Hasil Kerja Sama
Selama tahun 2017 tidak terdapat pendapatan tunai yang berasal dari hasil
kerja sama.

1.4. Pendapatan Hibah.


Selama tahun 2017 tidak terdapat pendapatan hibah baik dari pemerintah
pusat/provinsi maupun pihak ketiga.

1.5. Pendapatan Abpd/Apbn


Merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber APBN dan APBD melalui
mekanisme penganggaran secara tunai sesuai Permendagri No 13 Tahun
2006, dengan rincian sebagai berikut:

Pendapatan 2017

Pendapatan APBN -
Pendapatan APBD Provinsi -
Pendapatan APBD Kabupaten Serang

 Dana BOK 263.265.000


 Droping Obat dan Alkon 274.519.791
 Droping Bahan Habis Pakai 265.436.981

 Dana BOP 137,569,136

 Lainnya -

JUMLAH 940.790.908

1.6. Pendapatan Lain-Lain


Selama tahun 2017 tidak terdapat pendapatan lain-lain.

2. BELANJA
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Realisasi Belanja periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017
adalah sebesar Rp. 1.782.797.960,00 atau 89,47% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp 1.992.656.071,00.
Penjelasan lebih lanjut dari pos-pos Belanja dapat diuraikan sebagai berikut:

14
2.1 BELANJA OPERASI
Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
pemerintah daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi
antara lain meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, bunga,
subsidi, bantuan sosial, hibah dan belanja operasi lainnya.
Realisasi Belanja Operasi periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.723.702.408,00 atau 89,31% dari
anggaran yang tersedia sebesar Rp. 1.930.047.792,00.
Realisasi Belanja Operasi terdiri dari:
Uraian Nilai
2.1.1 Belanja Pegawai Rp 93.917.000,00
2.1.2 Belanja Barang dan Jasa Rp 1.629.785.408,00
2.1.3 Belanja Bunga Rp
2.1.4 Belanja Lain-lain Rp
Jumlah Belanja Operasi Rp 1.723.702.408,00
Penjelasan lebih lanjut dari pos-pos Belanja Operasi adalah sebagai berikut:

2.1.1 Belanja Pegawai


Realisasi Belanja Pegawai periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp. 93.917.000,00 atau 94,66% dari
anggaran yang tersedia sebesar Rp. 99.217.000,00.
Rincian Belanja Pegawai terdiri dari:
Uraian Nilai
a. Honorarium Tim Pengelola BOK
Tingkat Puskesmas Rp 23.400.000,00
b. Honorarium Panitia Pelaksana
Teknis Kegiatan 7.200.000,00
c. Honorarium Pejabat pelaksana
kegiatan 13.000.000,00
d. Honorarium PPHP/Pejabat Penerima
Hasil Pekerjaan 1.800.000,00
e. Honorarium Uang Saku PNS 4.500.000,00
f. Honorarium Uang Saku Non PNS 40.575.000,00
g. Uang Lembur PNS 1.092.000,00
h. Uang Lembur Non PNS 2.350.000,00
Jumlah Rp 93.917.000,00

15
2.1.2 Belanja Barang Dan Jasa
Realisasi Belanja Barang dan Jasa periode 1 Januari 2017 sampai dengan
31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.629.785.408,00 atau 77,61% dari
anggaran yang tersedia sebesar Rp. 1.830.830.792,00.
Realisasi Belanja Barang dan jasa tersebut terdiri dari:
Uraian Nilai
Belanja Bahan Pakai Habis
 Belanja Alat Tulis Kantor Rp -
 Belanja Alat Listrik dan Elektronik Rp 2.700.000,00
 Belanja Perangko, Materai dan Benda -
Pos Lainnya
 Belanja Peralatan Kebersihan dan 2.850.000,00
Bahan Pembersih Rp
 Belanja Pengisian Tabung Pemadam -
Kebakaran
 Belanja Suku Cadang Komputer -
 Belanja Suku Cadang Alat Studio -
Belanja Bahan/Material
 Belanja Bahan Baku Bangunan Rp 19.871.000,00
 Belanja Bahan Obat-obatan Rp 9.993.175,00
 Belanja Bahan Laboratorium/Reagent Rp 1.000.000,00
 Belanja Bahan Alat Habis Pakai RS Rp 17.252.965,00
 Belanja Bahan Peralatan Dapur Rp -
 Repaking Rp 3.000.000,00
Belanja Jasa Kantor
 Belanja Listrik Rp 11.648.636,00
 Belanja Air Rp -
 Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Rp 12.000.000,00
Kabel/TV Satelit
 Belanja Jasa Transaksi Keuangan Rp 85.000,00
 Belanja Dokumentasi Rp 1.000.000,00
 Belanja Jasa Kebersihan Rp 36.000.000,00
 Belanja Promosi dan Publikasi Rp -
 Belanja Sopir Rp 31.200.000,00

16
 Belanja Pertukangan Rp 3.800.000
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
 Belanja Jasa Service Rp -
 Belanja Penggantian Suku Cadang Rp 10.374.455,00
 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Rp 12.000.000,00
dan pelumas
 STNK Rp 2.447.500,00
 Belanja Service Kendaraan Bermotor Rp 2.000.000,00
Belanja Cetak dan Penggandaan
 Belanja Cetak Rp 10.081.700,00
 Belanja Fotocopy Rp 11.366.686,00
 Belanja Cetak Spanduk Rp 5.325.000,00
Belanja Makanan dan Minuman
 Belanja Makanan dan Minuman Rp 12.500.000,00
Rapat
 Belanja Makanan dan Minuman Rp 85.405.000,00
Kegiatan
Belanja Perjalanan Dinas
 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Rp 132.685.000,00
Daerah
 Belanja Perjalanan Dinas Luar Rp -
Daerah
 Belanja Peningkatan Kapitasi SDM Rp 13.000.000,00
Kesehatan
Belanja Pemeliharaan
 Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor Rp -
 Belanja Pemeliharaan Peralatan Rp -
Gedung Kantor
Belanja Jasa Layanan Kesehatan
 Belanja Jasa Layanan Kesehatan Rp 521.642.519,00
Kapitasi JKN
 Belanja Penyuluh Promkes Rp 107.000.000,00
Belanja tenaga Rp
Ahli/Instruktur/Narasumber
 Belanja Instruktur Rp 8.800.000,00

17
 Belanja Narasumber Rp 2.800.000,00
Jumlah Rp 1.089.828.636,00
2.1.3. Belanja Bunga
Merupakan pengeluaran anggaran untuk membayar bunga pinjaman.
Selama tahun 2017 tidak terdapat belanja bunga.

2.1.4. Belanja Lain-lain


Merupakan pengeluaran anggaran untuk pembayaran selain dalam kategori
belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bunga dan belanja modal.
Selama tahun 2017 tidak terdapat belanja lain-lain.

2.2. BELANJA MODAL


Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Belanja modal meliputi antara lain belanja modal untuk perolehan tanah,
gedung dan bangunan, peralatan, dan aset tak berwujud.
Realisasi Belanja Modal periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember
2017 adalah sebesar Rp. 59.095.552,00 atau 94.39% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp. 62.608.279,00.
Realisasi Belanja Modal terdiri dari:
Belanja Modal Anggaran Realisasi %
2.2.1 Tanah 0 0
2.2.2 Peralatan dan
52.608.279,00 49.467.252,00 94.03%
Mesin
2.2.3 Gedung dan
0 0
Bangunan
2.2.4 Jalan, Irigasi &
10.000.000,00 9.628.300,00 96.28%
Jaringan
2.2.5 Aset Tetap
0 0
Lainnya
Jumlah 62.608.279,00 59.095.552,00 94.39%
Penjelasan Belanja Modal dirinci sebagai berikut:

18
2.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin periode 01 Januari 2017
sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 49.467.252,00 atau
94.03% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 52.608.279,00.
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin tersebut terdiri dari:
Uraian Nilai
Belanja modal peralatan dan mesin -
-
Pengadaan Alat Kantor
Belanja modal peralatan dan mesin-
8.882.500,00
Pengadaan elektrik generating set
Belanja modal peralatan dan mesin -
Pengadaan Alat penyimpanan perlengkapan Rp 1.181.600,00
kantor
Belanja modal Peralatan dan mesin -
8.136.364,00
Pengadaan alat kantor lainnya
Belanja modal peralatan dan mesin -
-
Pengadaan Alat Rumah Tangga
Belanja modal peralatan dan mesin -
-
Pengadaan mebeleir
Belanja modal peralatan dan mesin-
8.000.000,00
Pengadaan Alat Pendingin
Belanja modal peralatan dan mesin-
-
Pengadaan Alat rumah tangga lainnya
Belanja modal peralatan dan mesin -
-
pengadaan Pemadam kebakaran
Belanja modal Peralatan dan mesin -
-
Pengadaan komputer
Belanja modal peralatan mesin- pengadaan
9.732.000,00
personal komputer (laptop/PC)
Belanja Modal Peralatan mesin - Pengadaan
3.000.000,00
mini Komputer
Belanja modal peralatan mesin-Pengadaan
-
alat studio
Belanja pengadaan alat studio visual (LCD) 5.641.700,00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin -
-
Pengadaan alat Kedokteran

19
Belanja Modal Peralatan dan Mesin -Pengadaan
4.893.088,00
alat kedokteran umum
Belanja modal peralatan dan mesin -
-
pengadaan alat kedokteran gigi
Belanja modal peralatan dan mesin -
-
pengadaan alat kedokteran Kebidanan
Belanja modal peralatan dan mesin-Pengadaan
-
alat-alat kedokteran anak
JUMLAH Rp 49.467.252,00

3. PEMBIAYAAN
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan Puskesmas, baik
penerimaan maupun pengeluaran yang akan dibayar atau diterima kembali
yang dalam penganggarannya dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan dapat berasal
dari pinjaman, hasil divestasi, dan SILPA tahun sebelumnya; sedangkan
pengeluaran pembiayaan digunakan antara lain untuk pembayaran kembali
pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, penyertaan modal
oleh Pemerintah Daerah dan pembentukan dana cadangan.
Selama periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 terdapat
penerimaan pembiayaan berupa SILPA tahun 2016 sebesar Rp.
25.233.715,00.

4. SILPA TAHUN BERJALAN


Merupakan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran yaitu selisih
lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu
periode pelaporan, Perhitungan SiLPA per 31 Desember 2017 sebesar Rp.
59.264,00 adalah sebagai berikut:

URAIAN 2017

Pendapatan LRA 1.757.623.509,00


Belanja 1.782.797.960,00
Surplus/Defisit LRA (25.174.451,00)
Pembiayaan Netto 25.233.715,00
SILPA/SIKPA 59.264,00

20
II. PENJELASAN POS-POS LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN
LEBIH
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun 2017 dengan rincian sebagai berikut:
1. Saldo Anggaran Lebih/Kurang awal
Merupakan saldo awal atas saldo anggaran lebih/kurang per 1 Januari 2017
sebesar Rp. 25.233.715,00.
2. Penggunaan SAL
Merupakan penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun 2017
sebesar Rp. (25.174.451,00).
3. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Angaran (SILPA/SIKPA)
Merupakan saldo SILPA/SIKPA dari perhitungan Laporan Realisasio Anggaran
tahun 2017 sebesar Rp. 59.264,00.
4. Koreksi Kesalahan Tahun Sebelumnya
Merupakan koreksi kesalahan mendasar yang dilakukan tahun sebelumnya
yang mempengaruhi Saldo Anggaran Lebih/Kurang tahun 2017 sebesar Rp.
0,00.
5. Lain-lain
Merupakan mutasi SAL/SAK yang mempengaruhi Saldo Anggaran
Lebih/Kurang dan tidak dapat dikategorikan pada poin-poin di atas. Selama
tahun 2017 tidak terdapat mutasi lain-lain.
6. Saldo Anggaran Lebih/Kurang akhir
Merupakan saldo akhir atas saldo anggaran lebih/kurang per 31 Desember
2017 sebesar Rp. 59.264,00.

21
III. PENJELASAN POS - POS NERACA
Per
31 Desember 2017
1. KAS DI BENDAHARA JKN-
KAPITASI 59.264,00
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran JKN-Kapitasi per 31 Desember 2017
adalah sebesar Rp. 59.264,00. Saldo kas di Bendahara JKN adalah sisa
Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kabupaten Serang dan disimpan pada
rekening Bendahara JKN masing-masing FKTP/Puskesmas pada Bank
Jabar Banten Cabang Serang Nomor 0059087223001

Per
31 Desember 2017
2. PERSEDIAAN 156.716.463,00
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
Laporan Persediaan disajikan dalam laporan Keuangan Dinas Kesahatan
adapun persediaan per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai

1. Persediaan Obat-obatan Rp 96.995.685,00


2. Persediaan BHP Rp 25.920.346,00
3. Persediaan Alkon Rp 33.800.432,00
Persediaan per 31 Desember 2017 Rp 156.716.463,00

Per
31 Desember 2017
3. ASET TETAP 624.845.764,00
Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset Tetap dicatat sebesar biaya
perolehan, apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya

22
perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai
wajar pada saat perolehan.
Saldo Aset Tetap UPT Puskesmas Nyompok Kecamatan Kopo Kabupaten
Serang sebelum penyusutan per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.
980.486.533,00 Terdiri dari:
Penjelasan Aset Tetap selengkapnya adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
1. Tanah Rp 0,00
2. Peralatan dan Mesin Rp 563.230.400,00
3. Gedung dan Bangunan Rp 407.627.833,00
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 9.628.300,00
5. Aset Tetap Lainnya Rp 0,00
Sub Jumlah 1 Rp 980.486.533,00
6. Konstruksi dalam Pengerjaan Rp 0,00
Sub Jumlah 2 Rp 0,00
Jumlah (1+2) Rp 980.486.533,00

Per
31 Desember 2017
3.1. Tanah 0,00
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap adalah tanah yang diperoleh
dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap pakai.

Per
31 Desember 2017
3.2. Peralatan dan Mesin 250.872.701.00
Aset tetap peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan
bermotor, alat elektronik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan
lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua
belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.
Saldo aset tetap peralatan dan mesin per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp. 250.872.701.00 dengan rincian sebagai berikut:

23
Uraian Nilai
Aset Tetap Peralatan dan Mesin Rp 563.230.400,00
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Peralatan
dan Mesin Rp 312.357.699,00
Nilai Buku Rp 250.872.701.00
Rincian Aset Tetap Peralatan dan Mesin sebagai berikut :
Uraian Nilai
 Alat Generator Rp 18,327,857.00
 Alat-alat Angkutan 101.265.287,00
 Alat Bengkel dan Alat Ukur -
 Alat Pertanian -
 Alat Kantor Lainya 50,945,754.00
 Alat Elektronik Laptop, computer, printer 61,218,581.00
 Alat-alat Kedokteran 19,115,222.00
 Alat-alat Laboratorium -
 Alat Persenjataan -
Nilai Buku Rp 250.872.701,00

Per
31 Desember 2017
3.3. Gedung dan Bangunan 364.585.470,00
Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.
Nilai Gedung dan Bangunan sampai dengan 31 Desember 2017 sebelum
penyusutan adalah sebesar Rp. 407.627.833,00 merupakan gedung dan
bangunan milik UPT Puskesmas Nyompok Kecamatan Kopo Kabupaten
Serang.
Nilai buku aset tetap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 setelah
penyusutan adalah sebesar Rp 364.585.470,00, hal tersebut setelah
mengakomodir nilai penyusutan aset tetap Gedung dan Bangunan sampai
dengan tahun 2017. Perhitungan nilai buku tersebut adalah sebagai berikut:

Uraian Nilai

24
Aset Tetap Gedung dan Bangunan Rp 407.627.833,00
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Gedung dan
Bangunan Rp (43.042.363,00)
Nilai Buku Rp 364.585.470,00

Per
31 Desember 2017
3.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan 9.387.593,00
Jalan, irigasi dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah
dan dalam kondisi siap pakai.
Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan Pemerintah Kabupaten Serang sebelum
penyusutan sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp2.500.000,00
adalah nilai dari bangunan jalan, jembatan, gorong-gorong, trotoar,
bangunan air dan saluran irigasi.
Nilai Buku Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan pada UPT Puskesmas
Nyompok Kecamatan Kopo Pemerintah Kabupaten Serang per 31 Desember
2017 sebesar Rp. 9.387.593,00, hal tersebut setelah mengakomodir nilai
penyusutan aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan sampai dengan tahun
2017. Perhitungan nilai buku tersebut adalah sebagai berikut:
Uraian Nilai
Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 9.628.300,00
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Jalan, Irigasi dan
Jaringan Rp 240.707,00
Nilai Buku Rp 9.387.593,00

Per
31 Desember 2017
3.5. Aset Tetap Lainnya 0,00
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
Nilai Aset Tetap Lainnya sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0,00
adalah aset tetap yang tidak termasuk dalam Aset Tetap Tanah, Peralatan

25
dan Mesin, Gedung dan Bangunan serta Jalan, Irigasi dan Jaringan. Aset
Tetap Lainnya berupa buku perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

PENJELASAN EKSTRAKOMPTABEL
Barang Ekstrakomptabel adalah Barang Milik Daerah berupa Aset Tetap
yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi dimana nilai perolehannya kurang
dari Rp1.000.000,00 per unit sesuai dengan Peraturan Bupati ---- Nomor ....
Tahun 201... tanggal ,..... tentang Perubahan Kedua atas Peraturan ...
Nomor ... Tahun 201... tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten
Serang.
Selain nilai Aset Tetap tersebut di atas terdapat Aset Ekstrakomptabel
sebesar Rp. 30.814.541,00 yang terdiri dari Peralatan dan Mesin sebesar Rp.
30814.514,00 dan Aset Tetap Lainnya sebesar Rp0,00.

Per
31 Desember 2017
3.6. Akumulasi Penyusutan (355.640.770,00)
Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset. Penyusutan adalah alokasi yang
sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable
assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai penyusutan
untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset
tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional.
Penyusutan tidak dilakukan terhadap :
1. Aset tetap tanah dan konstruksi dalam pengerjaan;
2. Aset tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang
sah dan telah diusulkan kepada pengelola barang untuk dilakukan
penghapusan;
3. Aset tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada pengelola barang untuk dilakukan penghapusan;
4. Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan
tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan
penghapusan pada saat Aset Tetap Lainnya tersebut sudah tidak dapat
digunakan atau mati.
Penentuan nilai Aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets)
dilakukan untuk setiap unit aset tetap tanpa adanya estimasi Nilai
Sisa/Nilai Residu.

26
Metode penyusutan yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten ----- adalah
metode garis lurus dengan estimasi masa manfaat. Rumus metode garis
lurus adalah sebagai berikut :

Nilai Yang Dapat


Penyusutan Perperiode = Disusutkan
Masa Manfaat
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya
karena terjadi perubahan kebijakan tentang akuntansi pemerintahan dari
basis kas menuju akrual (cash toward accrual) ke basis akrual (accrual
basis) maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap aset tetap dengan
melakukan perhitungan penyusutan untuk aset tetap yang diperoleh sampai
dengan tahun 2017.
Berdasarkan perhitungan penyusutan terhadap aset tetap yang diperoleh
sampai dengan tahun 2017 diperoleh nilai akumulasi penyusutan sebesar
Rp(355.640.770,00). Saldo akumulasi penyusutan aset tetap terdiri dari:

Uraian Nilai
1. Akumulasi Penyusutan Peralatan Dan Mesin Rp 312.357.699,00
2. Akumulasi Penyusutan Gedung Dan
Bangunan Rp 43.042.363,00
3. Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi Dan
Jaringan Rp 240.708,00
Jumlah Rp 355.640.770,00

Perhitungan penyusutan dilakukan per bulan, mulai bulan perolehan aset


tetap. Aset tetap yang waktu perolehannya pada pertengahan dan/ atau akhir
bulan, penyusutannya tetap dihitung 1 (satu) bulan.

4. ASET LAIN-LAIN
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 0,00, jumlah
tersebut merupakan nilai Aset Tetap dengan kondisi rusak berat.
Adapun Aset Lain-lain terdiri dari :
Uraian Nilai
1. Alat Kedokteran (Tensimeter) Rp -
Jumlah Rp -

27
Per
31 Desember 2017

0,00
5. KEWAJIBAN
Selama tahun 2017 tidak terdapat kewajiban.

Per
31 Desember 2017
6. EKUITAS 781.621.491,00
Saldo Ekuitas per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 781.621.491,00
Jumlah tersebut merupakan selisih antara Aset Lancar dengan Kewajiban
Jangka Pendek. Jumlah tersebut diambil dari Jumlah Aset di kurangi Jumlah
Kewajiban.
Adapun perhitungan ekuitas terdiri dari:
URAIAN 2017
Ekuitas Awal per 1 Januari 2017 -
Mutasi -
Ekuitas Akhir per 31 Desember 2017 781.621.491,00

28
IV. PENJELASAN POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

2. PENDAPATAN - LO
Pendapatan Laporan Operasional adalah hak pemerintah yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
Realisasi Pendapatan Laporan Operasional untuk periode 1 Januari 2017
sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 816.832.601,00.
Penjelasan lebih lanjut dari pos-pos pendapatan - LO dapat dirinci sebagai
berikut:

1.7. Pendapatan Jasa Layanan Dari Masyarakat - LO


Realisasi Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat – LO terdiri dari:
Uraian Nilai
d. Retribusi Rp 71.629.000,00
e. Dana Kapitasi JKN 657.606.601,00
f. Dana Non Kapitasi JKN 87.597.000,00
Jumlah Rp 816.832.601,00
Penjelasan Realisasi Pendapatan tersebut di atas adalah sebagai berikut:
d. Realisasi Pendapatan Retribusi sampai dengan 31 Desember 2017 adalah
sebesar. Rp. 71.629.000,00
e. Realisasi Dana Kapitasi JKN –LRA sampai dengan 31 Desember 2017
adalah sebesar Rp. 657.606.601 atau 74,48% dari anggaran pendapatan
sebesar Rp. 882.890.163,00.
f. Realisasi Dana Non Kapitasi JKN – LRA sampai dengan 31 Desember
2017 adalah sebesar Rp. 87.597.000,00 atau 90,00% dari anggaran
pendapatan sebesar Rp. 97.330.000,00.

1.8. Pendapatan Jasa Layanan Dari Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan


Selama tahun 2017 tidak terdapat pendapatan tunai atas jasa layanan dari
korporasi.

1.9. Pendapatan Hasil Kerja Sama


Selama tahun 2017 tidak terdapat pendapatan tunai yang berasal dari hasil
kerja sama.

29
1.10. Pendapatan Hibah.
Selama tahun 2017 tidak terdapat pendapatan hibah baik dari pemerintah
pusat/provinsi maupun pihak ketiga.

1.11. Pendapatan Abpd/Apbn


Merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber APBN dan APBD melalui
mekanisme penganggaran secara tunai sesuai Permendagri No 13 Tahun
2006, dengan rincian sebagai berikut:

Pendapatan 2017

Pendapatan APBN -
Pendapatan APBD Provinsi -
Pendapatan APBD Kabupaten Serang
 Dana BOK 263,265,000,00
 Droping Obat dan Alkon 274,519,791,00
 Droping Bahan Habis Pakai 265,436,981,00
 Dana BOP 137,569,136,00

JUMLAH 940.790.908,00

1.12. Pendapatan Lain-Lain


Selama tahun 2017 tidak terdapat pendapatan lain-lain.

3. BEBAN
Beban periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp 1.746.718.415,00 atau 87,65% dari anggaran yang tersedia
sebesar Rp 1.992.656.071,00.
Realisasi Beban terdiri dari:
Uraian Nilai
Beban Pegawai Rp 93.917.000,00
Beban Persediaan Rp 536.496.396,00
Beban Jasa Rp 751.147.519,00
Beban Pemeliharaan Rp 26.821.955,00
Beban Langganan Daya dan Jasa Rp 95.733.636,00
Beban Perjalanan Dinas Rp 132.685.000,00
Behan Penyusutan Aset Rp 109.916.909

30
Uraian Nilai

Beban Penyisihan Piutang Rp -


Behan Bunga Rp -
Beban Lainnya Rp -
Jumlah Beban Rp 1.746.718.415,00
Penjelasan lebih lanjut dari pos-pos Beban - LO dapat dirinci sebagai
berikut:
2.1 Beban Pegawai
Beban Pegawai periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017
adalah sebesar Rp. 93.917.000,00 atau 94,66% dari anggaran yang tersedia
sebesar Rp. 99.217.000,00.
Rincian Beban Pegawai terdiri dari:
Uraian Nilai
i. Honorarium tim pengelola BOK tingkat
Rp 23.400.000,00
Puskesmas
j. Honorarium panitia pelaksana teknis
7.200.000,00
kegiatan
k. Honorarium pejabat pelaksana
13.000.000,00
kegiatan
l. Honorarium tim pengadaan barang
-
dan jasa (BarJas)
m.Honorarium pejabat penerima hasil
1.800.000,00
pekerjaan (PPHP)
n. Honorarium uang saku PNS 4.500.000,00
o. Honorarium uang saku Non PNS 40.575.000,00
p. Uang lembur PNS 1.092.000,00
q. Uang lembur Non PNS 2.350.000,00
Jumlah Rp 93.917.000,00
2.2 Beban Persediaan
Merupakan pengeluaran atau konsumsi untuk penggunaan/pemakaian
persediaan yaitu:

Uraian 2017

Persediaan Awal 69.815.561,00

31
Perolehan persediaan:

Belanja Bahan Pakai Habis 270.986.981,00

Belanja Bahan/ Material 41.123.965,00

Belanja Cetak dan Penggandaan 26.773.386,00

Belanja bahan obat-obatan 284.512.966,00

Jumlah 623.397.298,00

Persediaan tersedia 693.212.859,00

Saldo Akhir Persediaan 156.716.463,00

Jumlah Pemakaian Persediaan 536.496.396,00

2.3. Beban Jasa


Merupakan pengeluaran atas jasa tenaga ahli dengan rincain:

Beban 2017

Belanja makanan dan minuman 97.905.000,00

Belanja peningkatan kapasitas SDM 13.000.000,00

Belanja Jasa Layanan kesehatan 628.642.519,00

Belanja Jasa Tenaga Ahli/ Instruktur/


11.600.000,00
Narasumber/ Moderator/ Fasilitator PNS

JUMLAH 751.147.519,00

2.4. Beban Pemeliharaan


Merupakan pengeluaran atau konsumsi untuk pemeliharaan aset tetap
berupa:

Beban 2017

Belanja penggantian suku cadang 10.374.455,00

Belanja bahan bakar minyak/gas dan 12.000.000,00

32
pelumas

STNK 2.447.500,00

Belanja servis kendaraan bermotor 2.000.000,00

JUMLAH 26.821.955,00

2.5. Beban Langganan Daya dan Jasa


Merupakan pengeluaran atau konsumsi untuk langganan listrik, air,
telepon, internet, Koran dan sebagainya (beban jasa kantor). Beban
langganan daya dan jasa untuk tahun 2017 adalah sebesar Rp.
95.733.636,00.

2.6. Beban Perjalanan Dinas


Merupakan pengeluaran atau konsumsi untuk perjalanan dinas baik dalam
kota, luar kota maupun luar negeri. Beban perjalanan dinas untuk tahun
2017 adalah sebesar Rp. 132.685.909,00.

2.7. Beban Penyusutan Aset


Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap
yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset
yang bersangkutan. Sedangkan beban penyusutan adalah alokasi
penyusutan untuk tahun yang bersangkutan, yang terdiri atas:

Beban Penyusutan atas 2017

Peralatan dan Mesin 312.357.699,00

Gedung dan Bangunan 43.042.363,00

Jalan, Irigasi dan Jaringan 240.708,00

Aset Tetap Lainnya 0

JUMLAH 355.640.770,00

Sampai dengan laporan keuangan disusun belum diketahui beban


penyusutan.

2.8. Beban Penyisihan Piutang

33
Penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan melalui estimasi
berdasarkan umur piutang (aging schedule). Piutang dalam aging schedule
dibedakan menurut jenis piutang, baik dalam menetapkan umur
maupun penentuan besaran yang akan disisihkan.
Beban penyisihan piutang untuk tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Penyisihan Piutang atas 2017

Piutang Retribusi 0

Piutang JKN Kapitasi 0

Piutang JKN Non Kapitasi 0

Piutang klaim 0

Biaya Dibayar Dimuka 0

Piutang Lain-lain 0

Jumlah 0
Selama tahun 2017 tidak terdapat beban penyisihan piutang.

2.9. Beban Bunga


Merupakan kewajiban untuk membayar bunga pinjaman yang telah jatuh
tempo. Selama tahun 2017 tidak terdapat Beban bunga.

2.10. Beban Lainnya


Merupakan kewajiban/beban operasional selain dalam kategori beban
pegawai, beban barang dan jasa, beban bunga, beban penyisihan piutang
dan beban penyusutan.
Selama tahun 2017 tidak terdapat belanja lain-lain.

3. KEGIATAN NON OPERASIONAL


Merupakan pendapatan dan beban non operasional yang terdiri atas:

URAIAN 2017

Surplus/Defisit Penjualan Aset Nonlancar Rp 0,00

(Kerugian) Penurunan Nilai Aset Rp 0,00

Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional


Rp 0,00
Lainnya

34
Selama tahun 2017 tidak terdapat kegiatan non operasional.

4. POS LUAR BIASA


Merupakan pos untuk mencatat pendapatan dan beban yang timbul atas
kejadian luar biasa karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan
operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar
kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
Selama tahun 2017 tidak tedapat Pos Luar Biasa.

5. SURPLUS/DEFISIT LO
Merupakan selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu periode
pelaporan, setelah diperhitungkan dengan surplus/defisit dari kegiatan non
operasional dan pos luar biasa., dengan rincian sebagai berikut:

URAIAN 2017

Pendapatan LO 1.757.623.509,00
Beban 1.746.718.415,00
Surplus/Defisit Kegiatan Operasional 10.905.094,00

Kegiatan Non Operasional 0


Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa 10.905.094,00

Pos Luar Biasa 0


Surplus/Defisit LO 10.905.094,00

V. PENJELASAN POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

35
1. Ekuitas Awal
Nilai ekuitas awal per tanggal 1 Januari 2017 sebesar Rp. 0,00.

2. Surplus (Defisit) LO
Jumlah Surplus/Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 adalah sebesar Rp. 10.905.094,00 Defisit LO merupakan selisih lebih/
kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan
non operasional, dan pos luar biasa.

3. Dampak Kumulatif atas Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar


Merupakan dampak atas diterapkankannya kebijakan akuntansi dan koreksi
kesalahan atas akun sebagai berikut:
1) Koreksi Persediaan
Nilai Persediaan mencerminkan atas nilai persediaan yang diakibatkan
karena pemakaian dalam penilaian persediaan yang terjadi pada periode
sebelumnya. Nilai persediaan untuk tahun 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp. 156.716.463,00
2) Selisih Revaluasi Aset Tetap
Merupakan selisih atas terjadinya perubahan nilai aset tetap pada suatu
periode tertentu. Selisih nilai aset tetap untuk tahun 2017 sebesar Rp
613.940.670,00
3) Koreksi kas
4) Koerksi aset lainnya
5) lain-lain.
Merupakan koreksi atas ekuitas yang tidak dapat dikategorikan
sebagaimana poin di atas. Selama tahun 2017 tidak terdapat koreksi
4. Ekuitas akhir
Merupakan hasil dari ekuitas awal, surplus/defisit LO dan dampak kumulatif
atas Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar per 31 Desember 2017
sebesar Rp 781.621.491,00.

VI. PENJELASAN POS-POS LAPORAN ARUS KAS

36
Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama
periode pelaporan yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
pendanaan, dan transitoris sebagai berikut
Uraian 2017
Arus Kas dari Aktivitas Operasi 1.757.623.509,00
Arus Kas dari Aktivitas Investasi -
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan -
Arus Kas dari Aktivitas Transitoris -
Jumlah Arus Kas Bersih 1.757.623.509,00
Saldo Kas per 1 Januari 25.233.715,00
Saldo Akhir Kas per 31 Desember 59.264,00

1. Aktivitas Operasi
Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan
kemampuan operasi Puskesmas dalam menghasilkan kas yang cukup untuk
membiayai aktivitas operasionalnya dimasa yang akan datang tanpa
mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas
operasional adalah sebagai berikut :
Uraian 2017
Arus Kas dari Aktivitas Operasi 1.757.623.509,00
Arus Masuk Kas
Pendapatan APBN
Pendapatan APBD 940.790.908,00
Pendapatan Kapitasi 657.606.601,00
Pendapatan Non Kapitasi 87.597.000,00
Pendapatan Retribusi 71.629.000,00
Pendapatan jasa layanan dari entitas
-
akuntansi/entitas pelaporan
Pendapatan hasil kerja sama -
Pendapatan hibah -
Pendapatan Usaha lainnya -
Jumlah Arus Masuk Kas 1.757.623.509,00
Arus Keluar Kas
Beban Pegawai 93.917.000,00
Beban Barang dan Jasa 1.629.785.408,00

37
Belanja Bunga -
Beban Lain-lain -
Jumlah Arus Keluar Kas 1.723.702.408,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
33.921.101,00
Operasi

2. Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan
pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mendukung pelayanan Puskesmas Xxxx kepada masyarakat di masa yang
akan datang. Arus kas dari aktivitas investasi adalah sebagai berikut :
Uraian 2017
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Masuk Kas
Penjualan atas Tanah -
Penjualan atas Peralatan dan Mesin -
Penjualan atas Gedung dan Bangunan -
Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan -
Penjualan Aset Tetap Lainnya -
Penjualan Aset Lainnya -
Penerimaan dari Divestasi -
Penerimaan Penjualan Investasi dalam Bentuk
Sekuritas -
Jumlah Arus Masuk Kas
Arus Keluar Kas -
Perolehan Tanah -
Perolehan Peralatan dan Mesin 59.095.552,00
Perolehan Gedung dan Bangunan -
Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan
Perolehan Aset Tetap Lainnya -
Perolehan Aset Lainnya -
Pengeluaran Penyertaan Modal -
Pengeluaran Pembelian Investasi dalam Bentuk
Sekuritas
Jumlah Arus Keluar Kas 59.095.552,00

38
(59.095.552,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi )

3. Aktivitas Pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas yang berhubungan dengan perolehan atau pemberian
pinjaman jangka panjang, dengan rincian sebagai berikut:
Uraian 2017
Arus Masuk Kas
Penerimaan Pinjaman -
Penerimaan Kembali Pinjaman kepada pihak lain -
Jumlah Arus Masuk Kas -
Arus Keluar Kas
Pembayaran Pokok Pinjaman -
Pemberian Pinjaman kepada pihak lain -
Penyetoran ke Kas Negara -
Jumlah Arus Keluar Kas -
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan -

4. Aktivitas Transitoris
Arus kas dari aktivitas transitoris mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan, beban, dan
pendanaan pemerintah, dengan rincian sebagai berikut:
Uraian 2017
Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
Arus Masuk Kas
Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) -
Jumlah Arus Masuk Kas -
Arus Keluar Kas
Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) -
Jumlah Arus Keluar Kas -
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris -

39
BAB VII. PENUTUP

Berdasarkan uraian pada Bagian dan Bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan


sebagai berikut:

Laporan Realisasi Anggaran periode 1 Januari 2017 s.d 31 Desember 2017,


menunjukkan Realisasi Pendapatan sebesar Rp. 1.757.623.509,00 atau 88,21%
dari target pendapatan tahun 2017 sebesar Rp. 1.992.656.071,00. Realisasi
Belanja sebesar Rp. 1.782.797.960,00 atau 89,47% dibandingkan dengan anggaran
Belanja sebesar Rp. 1.992.656.071,00. Dari Realisasi Pendapatan dan Realisasi
Belanja periode 1 Januari 2017 s.d 31 Desember 2017 tersebut diperoleh Defisit
sebesar (Rp. 209.858.111). Tidak terdapat Realisasi Pembiayaan dalam tahun
2017. Dengan demikian terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 31
Desember 2017 sebesar (Rp.59.264,00)

Saldo Anggaran Lebih Akhir UPT Puskesmas Nyompok Kecamatan Kopo


.periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp.25.233.715,00.

Saldo Neraca UPT Puskesmas Nyompok Kecamatan Kopo per 31 Desember


2017 ditutup dengan jumlah Aset serta Kewajiban dan Ekuitas Dana masing-
masing sebesar Rp.781.621.491,00.

Realisasi Pendapatan Laporan Operasional untuk periode 1 Januari 2017


sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.757.623.509,00. Realisasi
Beban sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.746.718.415,00
sehingga Surplus LO sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.
(10.905.094,00).
Nilai Ekuitas awal sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.
0,00. Surplus LO UPT Puskesmas Nyompok Kecamatan Kopo sampai dengan 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp.(10.905.094,00) Sehingga Ekuitas Akhir
Puskesmas Nyompok Kecamatan Kopo per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp.781.621.491,00

Serang, 31 Agustus 2018

dr. Siti Mulhaidah


NIP. 19780310 201001 2 010

40

Anda mungkin juga menyukai