1
Uraian
• Statistik Investigasi
• Kecelakaan Menonjol
• Isu Penting
• Capaian Kinerja
2
Statistik Investigasi
3
Jumlah Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian
Tahun 2015-2021
12
10
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
JUMLAH KECELAKAAN 6 6 7 11 7 2 5
• Investigasi kecelakaan perkeretaapian kurun waktu 2015 s.d. 2021 sebanyak 44 kejadian.
4
Kategori Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian
Tahun 2015-2021
7
6
5
4
3
2
1
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
TABRAKAN 4 0 1 0 0 0 2
ANJLOKAN/TERGULING 2 6 6 4 6 2 3
TERBAKAR 0 0 0 1 0 0 0
LAIN - LAIN 0 0 0 6 1 0 0
5
Jumlah Korban Kecelakaan Perkeretaapian
Tahun 2015-2021
60
50
40
30
20
10
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
MENINGGAL 0 1 1 0 0 0 0
LUKA - LUKA 50 0 0 0 17 0 1
6
Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian
Tahun 2021
7
Kecelakaan Menonjol
8
TABRAKAN RANGKAIAN KERETA UJICOBA TS 29
dan TS 20 LRT JABODEBEK
25 Oktober 2021
9
Kronologis (1)
• Pada pukul 12.30 WIB, terjadi tabrakan antara rangkaian ujicoba TS 29 (susunan rangkaian
MC2, M2, T2, T1, M1, MC1) dan TS 20 (MC1, M1, T1, T2, M2, MC2) di track 1 pada Km
12+720 antara Stasiun Ciracas – Stasiun Harjamukti, Jawa Barat.
• Kedua rangkaian sedang melakukan proses langsir untuk mengosongkan track 2 Stasiun
Harjamukti untuk kepentingan pengujian sarana oleh DJKA dan pengujian balise oleh LRT
Jabodebek.
• Rangkaian TS LRT Jabodebek untuk stabling dan testing dilakukan di lintas karena belum
tersediadnya Depo
12
Informasi Faktual
Titik berhenti
setelah tabrakan Taspat 80 Km/h
Rencana
berhenti TS 29 TS 20 mulai
terlihat
Braking distance
Harjamukti ?
Ciracas
245,8 m
Arah perjalanan KA
13
Braking Distance Informasi Faktual
Skenario 1 Skenario 2
Emergency Brake diaktifkan Pengereman dengan Service Brake
15
SUN VISOR
Informasi Faktual
Simulasi Jarak Pandang (Sun Visor tertutup penuh)
18
Informasi Faktual
SDM
1. Teknisi TS 29 merupakan pegawai anak perusahaan pabrikan trainset LRT
Jabodebek.
2. Umur Teknisi TS 29 berumur 24 Tahun dan merupakan lulusan SMK.
3. Mulai bekerja tahun 2018 dan terlibat sebagai Teknisi LRT Palembang, Teknisi
KRL Bandara Soetta dan Teknisi Lokomotif CC 300.
4. Pada tahun 2021 bertugas sebagai Teknisi LRT Jabodebek.
5. Telah mengikuti pelatihan sebelum bertugas sebagai Driver LRT Jabodebek
selain untuk mengendalikan rangkaian uji coba juga melakukan troubleshooting
dan maintenance.
19
KESIMPULAN
20
Temuan
1. Jarum speedometer analog pada MC1 TS 29 berhenti pada posisi 50 Km/jam.
2. SOP langsir di mainline sesuai Taspat dan diturunkan menjadi 3 Km/jam ketika melihat kereta di
depannya.
3. SOP langsir belum mengatur metode komunikasi, pada kejadian tersebut mereka menggunakan aplikasi
whatsapp dari telepon seluler.
4. Titik berhenti langsir tidak jelas.
5. Pada lengkung sebelum lokasi kecelakaan pandangan terhalang adanya pepohonan.
6. Hasil download kedua HMI TS 29 tidak sesuai dengan tanggal dan waktu kejadian.
7. SDiag (on board diagnostic) belum dikonfigurasi.
8. Teknisi TS 29 mengalami distraction akibat penggunaan ponsel.
9. Teknisi TS 29 tidak fokus melihat kecepatan dan posisi kereta.
10. Sun visor tertutup sebagian, sehingga membatasi pandangan bebas Teknisi kedepan.
11. Ergonomi kabin tidak optimal (desain kursi berputar).
12. Terdapat plat cover pada tombol emergency brake button.
22
Kesimpulan
21
SAFETY RECOMMENDATION
23
Rekomendasi (1)
1. Mereview prosedur langsir dan pengujian kereta dengan memperhitungkan ketika terjadi
suatu kegagalan.
2. Mereview kembali desain kabin (attendant seat) serta sun visor. Selain itu perlu dibuat
regulasi tentang ergonomi pada perkeretaapian.
3. Melakukan pengunduhan secara berkala terhadap sistem perekaman di dalam TCMS (SDiag
sebagai on board diagnostic dan HMI) dan di-review untuk mengetahui semua fungsi kereta,
terutama sistem software bekerja sesuai dengan standar yang diinginkan.
4. Menerapkan penjaminan kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sebagai train
driver (baik itu untuk operasional maupun testing) LRT Jabodebek.
5. Melengkapi Depo untuk perawatan maupun perbaikan baik saat uji coba ataupun saat
operasional.
24
Rekomendasi (2)
6. Memberikan pelatihan pemahaman digitalisasi pada seluruh personel atau SDM yang
berkaitan dengan pengoperasian, perawatan dan penjaminan kualitas mengingat kompleksitas
pengoperasian GoA 3.
7. Menerapkan proses sertifikasi melalui tahap verifikasi dan validasi sesuai dengan life cycle
yang terdapat dalam RAMS procedures sesuai analisis safety critical items yang ditetapkan di
awal desain. Hasil evaluasi RAMS untuk subsystem maupun integrasi sistemnya harus
terdokumentasi dengan baik mengacu pada RAM Plan dan Safety Plan.
8. Melakukan subsystem test serta overall system test menggunakan software maupun secara
real scenario sesuai predicted failure mode dan untuk mengetahui effect serta response to
failure. Hal ini untuk menjamin kesesuaian safety integrity level sesuai analisis critical items
pada system dan subsystem.
9. Mereview prosedur tanggap darurat dan melakukan tabletop exercise serta wet drill untuk
evakuasi penumpang, juga melakukan evaluasi fungsi train attendant.
RAMS : Reliability, Availability, Maintainability and Safety
25
SAFETY ACTIONS
26
Safety Actions
1. Ditjen Perkeretaapian, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT. INKA (Persero) telah
menyampaikan safety actions yang dilakukan sebagai tindak lanjut rekomendasi keselamatan yang
telah diberikan KNKT.
2. Safety actions mencakup testing procedures, aspek teknis sarana, ergonomi, pembinaan SDM dan
monitoring pergerakan sarana selama testing. Selain itu direncanakan pula pembaharuan regulasi
terkait pengujian sarana perkeretaapian.
3. Terhadap perkembangan teknologi LRT, direncanakan dilakukan pembaharuan regulasi terkait
pengujian sarana perkeretaapian yang saat ini telah dilaksanakan dalam manufaktur pembuatan
LRT Jabodebek.
27
Isu Penting
28
KESELAMATAN JEMBATAN KERETA API
Pada tanggal 11 Januari 2021 telah
terjadi robohnya jembatan BH 1120
KM 305+5/6 jalur hulu antara St.
Linggapura – St. Bumiayu Daop 5
Purwokerto.
29
Safety Issues
1. Berdasarkan informasi yang diterima KNKT, saat ini terdapat lebih dari 6000 jembatan KA yang
berusia di atas 100 tahun dimana usia tersebut sudah melewati usia desainnya (design life) atau
masa manfaatnya.
2. Banyak terdapat jembatan KA yang mendekati atau berada di tikungan sungai yang berpotensi
mengakibatkan gerusan (scouring) pada dinding sungai sekitar pilar jembatan, sehingga kondisi
pilar-pilar tersebut menjadi kritis dan rawan roboh.
3. Degradasi kondisi struktur dan substruktur jembatan akibat fatigue damage (pembebanan
dinamik), environmental damage (korosi) dan accidental damage (longsor, gerusan, dll.) belum
risk assessment dengan mengkategorisasikan kondisi jembatan dengan Merah, Kuning atau
Hijau, sehingga dapat dilakukan mitigasi dengan baik dan sedini mungkin, hal ini dapat
mencegah kerusakan semakin parah yang pada akhirnya perbaikan kondisi struktur jembatan
akan membutuhkan biaya yang cukup besar.
4. Perawatan jembatan KA masih bersifat korektif dan belum yang berdasarkan tipe kerusakan
atau temuan kondisi jembatan saat ini untuk menjadi bahan pertimbangan perawatan
preventif.
30
Rekomendasi
1. Kepada Ditjen Perkeretaapian, Kemenhub :
31
Rekomendasi
2. Kepada PT KAI (Persero) :
32
Capaian Kinerja
33
PENYELESAIAN LAPORAN INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN
TAHUN 2021
a. Anjlokan KA 1722 KRL Commuter Line di Km 51+800/900 Petak Jalan Antara St. Cilebut - St.
Bogor, Daop I Jakarta.
c. Anjlokan KA PLB 3153C BBM di Km 407+2/3 Emplasemen St. Banjarsari, Divre III Palembang.
STATUS REKOMENDASI
JUMLAH JUMLAH
TAHUN OPEN CLOSE
LAPORAN REKOMENDASI
JUMLAH PERSENTASE JUMLAH PERSENTASE OPEN
38
2015 6 45 0 0% 45 100% 18%
2016 6 53 6 11% 47 89% CLOSE
173
2017 7 30 2 7% 28 93% 82%
2018 11 71 27 38% 44 62%
2019 3 12 3 25% 9 0%
2020 0 0 0 0% 0 0%
2021 0 0 0 0% 0 0%
TOTAL 33 211 38 18% 173 82%
• 38 Rekomendasi yang berstatus Open ditujukan kepada : DJKA sebanyak 18 rekomendasi dan PT
KAI sebanyak 20 rekomendasi.
• 173 Rekomendasi yang berstatus Close ditujukan kepada : DJKA sebanyak 44 rekomendasi, PT KAI
sebanyak 100 rekomendasi, PT KCI sebanyak 15 rekomendasi, PT INKA sebanyak 8 rekomendasi,
PT Railink sebanyak 3 rekomendasi dan PT AP II sebanyak 3 rekomendasi.
Sumber : Database KNKT Desember 2021
35
KATEGORI REKOMENDASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN
TAHUN 2015 - 2021
KATEGORI (CLASSIFICATION)
TOTAL REKOMENDASI
(TOTAL RECOMMENDATION) PENGATURAN/ATURAN SARANA PRASARANA PENGENDALIAN/PENGAWASAN
(REGULATION) (ROLLING STOCK) (INFRASTRUCTURE) (CONTROL AND OVERSIGHT)
PENGATURAN/ATURAN
(REGULATION)
36
17%
SARANA (ROLLING STOCK)
21
PENGENDALIAN/PENGAWASAN 10%
(CONTROL AND OVERSIGHT) PRASARANA
115 (INFRASTRUCTURE)
55% 39
18%
37
KEGIATAN MONITORING TINDAK LANJUT REKOMENDASI DAN
PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
38
KEGIATAN MONITORING TINDAK LANJUT REKOMENDASI DAN
PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
39
TERIMA KASIH
Gedung Perhubungan Lantai 3
Jl. Medan Merdeka Timur No. 5, Jakarta - 10110 INDONESIA
Telp: (021) 384 7601, 3517606 ; Fax: (021) 351 7606
Telp Seluler (24 jam): +62 812 12655155
Website : http://knkt.dephub.go.id/knkt/
E-mail : knkt@dephub.go.id
40