Anda di halaman 1dari 18

MENUJU INVESTIGATOR

YANG HANDAL DAN


PROFESIONAL
DISAMPAIKAN OLEH :
KETUA SUB KOMITE INVESTIGASI KECELAKAAN
PERKERETAAPIAN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN
TRANSPORTASI

Rapat Dinas Komite Nasional Keselamatan Transportasi


Yogjakarta, 7 Agustus 2020
Pentingnya Transportasi dan Keselamatan 2

Peranan Transportasi
Pergerakan orang Pembangunan
Kegiatan dan Barang PoleksosbudHanKam
Supply Vs Demand

TRANSPORTASI Kualitas
Unsur Modes
1. Prasarana 1. Jalan Hidup
2. Sarana/Kendaraan 2. Kereta Api Masyarakat
3. SDM 3. Pelayaran
4. Penerbangan

Indeks Kinerja Transportasi (KPI)


Selamat, Aman, Nyaman, Cepat, Efisien, Tepat, Tertib
dan Teratur,

Peranan Pengguna Transportasi Selamat Korban Luka, Meninggal dan


Keselam Kerusakan
atan
Operator Regulators Manufaktur

KNKT
Rekomendasi Keselamatan Investigasi Kecelakaan
TUJUAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI
UU No. 22/ Th. 2009 TTG UU. No. 23/ 2007 TTG UU. No. 17 Th. 2008 TTG UU. No. 1/ Th. 2009 TTG
LLAJ PELAYARAN PENERBANGAN
PERKERETAAPIAN

a. Terwujudnya pelayanan memperlancar a. Memperlancar arus perpin a. Penyelenggaraan


LLAJ yang aman, perpindahan orang dahan orang dan/atau barang penerbangan yang tertib,
selamat, tertib, lancar, dan/atau barang perairan guna memperlancar teratur, selamat, aman,
dan terpadu untuk secara massal dengan kegiatan pereonomian nasional; nyaman, dengan harga yang
mendorong selamat, aman, b. Membina Jiwa kebaharian; wajar dan menghindari praktek
perekonomian, nyaman, cepat dan c. Menjunjung kedaulatan negara; persaingan tida sehat;
b. Memajukan lancar, tepat, tertib dan d. Menciptakan daya saing industri b. Memperlancar perekonomian;
kesejahteraan teratur, efisien, serta angkutan perairan nasional; c. Membina Jiwa kedirgantaraan;
umum, persatuan menunjang e. Menunjang, menggerakkan dan d. Menjunjung kedaulatan
dan kesatuan, serta pemerataan, mendorong pencapaian tujuan negara;
menjunjung tinggi pertumbuhan, pembangunan nasional e. Menciptakan daya saing
martabat bangsa; stabilitas, pendorong, dengan mengembangkan
f. Memperukuh kesatuan dan
c. Terwujudnya etika dan penggerak teknologi dan industri
persatuan bangsa;
berlalu lintas dan pembangunan angkutan udara nasional;
nasional. g. Meningkatkan ketahanan
budaya bangsa; f. Menunjang, menggerakan dan
nasional mendorong pencapaian
d. Terwujudnya
penegakan hukum dan pembangunan nasional;
kepastian hukum. Pembinaan Pelayaran diarahkan g. Memperukuh kesatuan dan
antara lain untuk memperlancar persatuan bangsa;
perpindahan orang/barang secara h. Meningkatkan ketahanan
massal, dengan Selamat, aman, nasional;
cepat, lancar, tertib dan teratur, i. Mempererat hubungan antar
nyaman dan berdaya guna dengan bangsa
biaya yang terjangkau.
(Psl 5 ayat (6. a)
TRANSPORT ACCIDENT IN INDONESIA 2007 - 2018 4

NUMBER OF ACCIDENT GROWTH/YEAR


YEAR ROAD RAIL MARITIME AVIATION
TOTAL
 

2007 48,508 139 145 21 48,813 -


2008 59,164 126 138 24 59,452 22%
2009 63,218 69 124 25 63,436 7%
2010 68,677 42 109 18 68,846 9%
2011 101,940 33 178 34 102,185 48%
2012 114,635 25 153 27 114,840 12%
2014 95,906 13 41 30 95,990 -16%
2015 98,970 53 45 28 99,096 3%
2016 106,644 50 70 45 106,809 8%
2017 104,327 19 74 37 104,457 -2%
2018 107,968 24 47 30 108,069 3%
TOTAL 969,957 593 1,124 319 971,993  

AVERAGE/YEAR 88,178 54 102 29 88,363 9%

AVERAGE/HOUR 10 0.01 0.01 0.00 10  


5

DEATH OF TRANSPORT ACCIDENT VICTIM IN INDONESIA 2004 - 2018


YEAR 2014-2018
NUMBER OF DEATH
TAHUN TOTAL
ROAD RAIL MARITIME AVIATION
2014 28,297 1 22 169
28,489
2015 26,495 0 85 65
26,645
2016 31,262 1 77 30
31,370
2017 30,694 0 145 44
30,883
2018 29,083 1 82 186
29,352
TOTAL 145,831 3 411 494
146,739
AVG/YEAR 29,166 1 82 99
29,169
AVG/DAY 80 0.00 0.23 0.27 80

AVG/HOUR 3.33 0.00 0.01 0.01 3.35


6
Permasalahan Keselamatan Transportasi Indonesia
Tingginya dan meningkatnya Angka Kecelakaan Transportasi ( 10 Kewjadian per Jam wirh
pertumbuhan 3 % fper tahun pada 2018) dimana 3 orang meninggal per jam menunjukkan
bahwa kondisi transportasi masih lemah dan perlu diperbaiki.
Issu Keselamatan Transportasi
 Keterbatasan Pengetahuan dan Rendahnya Kesadaran terhadap Keselamatan terutama
pada key person :
 Uncompetence factors
 iniscipline Factors

 Lemahnya Implementasi Rekomendasi Keselamatan Transportasi;


 Kemauan dan Kemampuan Pengguna untuk mempelajari Laporan Hasil Investigasi
 Sumber Daya Kurang memadai untuk menerapkan Rekomendasi Keselamatan
 Lemahnya Rekomendasi disebabkan Investigasi dan Analisa yang Kurang Tepat

 Lemahnya Koordinasi antara Pemangku Kepentingan (Operators, Manufaktur,


Regulator dan KNKT)
 Menimbulkan pemahaman berbeda dan Aksi Keselamatan Yang kurang Optimal

 Pelanggaran Hukum/SOP
 Menimbulkan Prilaku dan Kondisi Membahayakan
Solutions for Safety Transport 7

  Capacity Bulding dalam Pengetahuan Keselamatan


Pelatihan, Asessmen, Sertifikasi Kompetensi bagi Key Person dalam Keselamatan

 Sosialisasi dan Penegakan Budaya Keselamatan


Keselamatan adalah bagian dari Budaya Organisasi dimana Pegawai Perduli dengan
resikoSafety is a part of organizational culture, that emplyee share in relation to risks within
Organisasi dan Komitmen dalam penangnan potensi bahaya dan isu keselamatan.
 Peningkatan Investigasi Kecelakaan/Keselamatan
Peningkatan Kompetensi Investigator dalam Metode Investigasi, Teknik Analisa, Teori
Engineering terkait Jalan, KA, Pelayaran dan Penerbangan.
Penyediaan Anggaran dan Peralatan secara meadai untuk kegiatan Investigasi; dan Analisa

 Organisational Development of the investigation Body/unit


Expand investigation body/unit to be a more independent and powerfull Investigation
Body/unit concerning Investigation, safety recommendation and Evaluation

 Improvement of Communication and Cooperation


Effective Communication and appropriate Cooperation may affect Investigation result and
implementation of safety recommendation.
 Improvement Of Law Enforcement
As Law enforcement may push individuals and organization to apply safety recommendation
or safety behaviour and to comply safety requirements in operating business.
Improving Performance of KNKT (1) 8

Problems
Factors Investigator Kurang Memadai terhadap peningkatan kasus

 Sumber Daya Kurangnya pengetahuan dan Rendahnya Budaya Kerja


Manusia Lack of performance evaluation and career development
(SDM)
Keterbatsan Anggaran untuk investigasi dan FGD
 Fasilitas Kerja Peralatan Yang Kurang Memadai
Kurangnya Gudang untuk penyimpanan bukti Fisik dan
Dokumen Investigasi

Dikoordinasi oleh Kementerian


 Status Kelembagaan Anggaran Sekretarian dibawah Kementerian
(Belum Sepenuhnya
Independent) Laporan dan Rekomendasi Keselamatan kepada Presiden
melalui Kementerian
Improving Performance
Pemecahan (1) of KNKT (2) 9

Perlu Peningkatan Kapasitas KNKT dalam berkontribusi terhadap


Keselamatan Transportasi dalam Jangka Pendek, Menengah dan
Panjang.
Peningkatan Kinerja SDM khususnya Investigator
 Strategi JK Penyusunan dan Penegakkan SOP untuk Investigator secara
Pendek Profesional
(1-2 Tahun)
Sosialisasi KNKT untuk mendapatkan dukungan Masyarakat
untuk meningkat menjadi Lembaga yang lebih Kuat dan
Independen
Terus Mengoptimalkan Komunikasi dan saling bersinergi;

Kolaborasi dengan Pemda dalam membentuk Unit Kerja Investigasi


 Medium-term di Daerah;
Strategy
(3-4 Year)
Peningkatan Kerjasama dengan lembaga Internasional
dibidang Keselamatan transportasi melalui program Magang
dan pertukaran Investigator programs

Peningkatan Kerjasama Pendanaan dalam Kegiatan Sponsorship


Collaboration for supporting KNKT Acitivites
Improving Performance of KNKT (3) 10

Solutions (2)

Penerbitan Undang-Undang dan Peraturan


Pemerintah sebagai dasar untuk meningkatkan
 Stragtegi Jk Peranan dan Kewenangan KNKT sebagai lembaga
Panjang Independen sepenuhnya
(> 5 Tahun)
Pembentukan KNKT baru sebagai Lembaga
Pemerintah dengan Sekretariatnya setingkat Eselon
1 dan dilengkapi beberapa kantor perwakilan yang
menyebar pada beberapa provinsi di Indonesia.
PENGELOLAAN INVESTIGATOR (1)
UU NO. 5 TAHUN 2014 TTG APARATUR SIPIL NEGARA

PP 11 TAHUN 2017 PP NO. 49 TAHUN 2018 TTG


MANAJEMEN PNS MANAJEMEN PPPK
INVESTIGASI KECELAKAAN

Perpres No. 2 TAHUN 2012 TTG KNKT

PP 51 ATHUN 2012 TTG


TRANSPORTASI
PP 62 TAHUN 2013

SDM BIDANG
TRANSPORTASI

1. Peraturan Men PAN-RB


2. Peraturan Menhub
3. Peraturan Ketua KNKT
SDM BIDANG TRANSPORTASI
BIDANG (MODA) TRANSPORTASI
LLAJ Per Pelayaran Penerbangan Multimoda
keretaapian
1. Lalu Lintas 1. Sarana KA 1. Angk di 1. Pesawat 1. LLAJ
2. Angk.Umum 2. Prasarana perairan Udara 2. PER KA
3. Kendaraan KA 2. Kepelabuhan 2. Angk. Udara 3. Pelayaran
4. Prasarana an 3. Kebandarudar 4. Penerbangan
REGULATOR

OPERATOR
5. Keselamatan 3. Keselamatan aan
dan 4. Navigasi
keamanan Penerbangan
4. Perlindungan 5. Keselamatan
lingk. Maritim Penerbangan
6. Keamanan

TENAGA KERJA TRANSPORTASI (MANUFAKTUR)


Sumber : PP No. 51 Tahun 2012 Tentang Sumber Daya Manusia Di Bidang Transportasi
JENIS-JENIS PROFESI DIBIDANG
PERKERETAAPIAN
Pejabat
Struktural Auditor
Penjaga
Perlintasan
Inspektur

Awak
Sarana KA
Penguji

SDM
Konsultan
SDM
Kontraktor
Pemeriksa
Perawat
PENGELOLAAN INVESTIGATOR (1)

Pengadaan
Perlindungan Penilaian Kinerja

Pemberhentian INVESTIGATOR Penggajian dan


Tunjangan

Pengembangan
Pemberian
Disiplin Kompetensi
Penghargaan
PENGELOLAAN INVESTIGATOR (2)
PNS (PP. 11 Tahun 2017) PPPK (PP. 49 Tahun 2018)

Jenis Jabatan 1. Jabatan Administrasi (JA) 1. Jabatan Fungsional


2. Jabatan Fungsional /JF 2. Jabatan Pimpinan Tinggi (utama/madya)
(Ketrampilan dan Keahlian) 3. Jabatan lain (Non Struktural) yg
3. Jabatan Pimpinan Tinggi/JPT ditetapkan MenPAN-RB
Manajemen 1. Penyusunan dan Penetapan 1. Penetapan Kebutuhan
(Pengelolaan) Kebutuhan 2. Pengadaan
2. Pengadaan 3. Penilaian Kerja
3. Pangkat dan Jabatan 4. Penggajian dan Tunjangan
4. Pengembangan Karir 5. Pengembangan Kompetensi
5. Pola Karir 6. Pemberian Penghargaan
6. Promosi 7. Disiplin
7. Mutasi 8. Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
8. Penilaian Kerja 9. Perlindungan
9. Penggajian dan Tunjangan
10. Penghargaan Perjanjian Kerja memuat (psl 33):
11. Disiplin a. Tugas
12. Pemberhentian b. Target
13. Jaminan Pensiun dan Hari c. Masa Perjanjian Kerja
Tua d. Hak dan Kewajiban
14. Perlindungan e. Larangan
f. Sanksi
PENGELOLAAN INVESTIGATOR (3)

PNS (PP. 11 Tahun 2017) PPPK (PP. 49 Tahun 2018)

Penilaian 1. Setiap Pejabat harus menjamin 1. Dilakukan berdasarkan perjanjian


Kinerja akuntabilitas jabatannya kerja
meliputi terlaksananya seluruh 2. Dilakukan scr objentif, terukur,
kegiatan yang sudah akuntabel, partisipatif dan transparan.
direncanakan dengan baik dan 3. Penilaian kinerja didelegasikan scr
efisien sesuai SOP dan berjenjang kpd atasan langsung
terselenggaranya peningkatan 4. PPPK yang dinilai oleh atasan dan tim
kinerja secara penilai kerja, jika tidak mencapai
berkesinambungan. target kinerja yang telah disepakati
2. Setiap unsur penilaian prestasi diberhentikan dari PPPK.
kerja paling sedikit bernilai
baik setiap tahun;
PENGELOLAAN INVESTIGATOR (4)

PNS (PP. 11 Tahun 2017) PPPK (PP. 49 Tahun 2018)


Pemberhenti a. Mengundurkan diri (paling lama 1 a. Jangka Waktu Perjanjian kerja
an Jabatan tahun); berakhir (Termasuk batas usia)
b. Diberhentikan sementara sbg PNS; b. Meninggal Dunia
c. Menjalani cuti diluartanggungan c. Mengundurkan dir/permintaan
negara lebih dr 6 bulan; sendiri
d. Ditugaskan secara penuh diluar d. Perampingan Organisasi atau
Jabatan; kebijakan pemerintah
e. Tidak memenuhi persyaratan e. Tidak cakap jasmani dan
Jabatan; Rohani
f. Tidak melaksanakan kewajiban f. Dihukum penjara berdasarkan
untuk memenuhi persyaratan putusan pengadilan
kualifikasi dan tingkat pendidikan; g. Melakukan pelanggaran disiplin
g. Terjadi penataan organisasi PPPK tk berat;
h. Diberhentikan dari status PNS h. Tidak memenuhi target kinerja
i. Pensiun yang telah dipakati
j. Meninggal Dunia i. Melakukan penyelewengan
terhadap Pancasila dan UUD
1945
j. Menjadi Anggota/pengurus
Parpol
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai