Keaslian Penelitian Hukum Kepailitan
Keaslian Penelitian Hukum Kepailitan
“”Analisis Hukum terkait Kreditur sebagai Pihak yang dapat mengajukan permohonan PKPU”
A. Keaslian Penelitian
Penelitian ini merupakan jurnal dengan penelitian yuridis normatif dengan menggunakan
kemiripan pada penelitian ini yaitu bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
dan menganalisis ketepatan Pasal 222 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang kepada kreditur ditinjau dari asas Kelangsungan
Usaha dalam hukum kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang yang berlaku
di Indonesia. Sedangkan, judul penelitian yang penulis angkat yaitu “Analisis Hukum terkait
Kreditur sebagai Pihak yang dapat mengajukan permohonan PKPU” bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis konsep kreditur sebagai pihak yang dapat mengajukan
permohonan PKPU dengan hak yang diperoleh dari UU Kepailitan dan PKPU dengan
menghubungkan antara konsep kreditur dan konsep PKPU itu sendiri yang akan dibahas
Judul 2
“Pengecualian Kreditur Separatis Pemegang Hak Jaminan sebagai Pihak yang Dapat Mengajukan
Permohonan Pailit”
A. Keaslian Penelitian
Penelitian ini berfokus kepada perlindungan hukum Bank selaku kreditur separatis oemegang
hak tanggungan dalam kepailitan debitur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
UU Kepailitan dan PKPU dapat melindungi kepentingan Kreditur Seapratis Pemegang Hak
Tanggungan yang mana dalam hasil penelitian tesis tersebut ditemukan kesimpulan bahwa UU
Kepailitan dan PKPU tidak cukup dapat melindungi kepentingan Kreditur Separatis Pemegnang
Hak Tanggungan dalam Kepailitan Debitur diakrenakan diberlakukannya masa stay yaitu tidak
diperbolehkannya mengeksekusi objek jaminan utang debitur oleh kreditur, sehingga mengikis
kepentingan kreditur separatis pemegang hak tanggungan bila ingin mengeksekusi jaminannya.
Sedangkan, judul penelitian penulis yaitu “Pengecualian Kreditur Separatis Pemegang Hak
Jaminan sebagai Pihak yang Dapat Mengajukan Permohonan Pailit” bermaksud untuk
menghapuskan keberadaan kreditur separatis atau kreditur pemegang hak tanggunan sebagai
salah satu bagian dari kreditur dalam ranah hukum kepailitan, sebab kreditur separatis atau
kreditur pemegang jaminan semestinya tetap tunduk dan berjalan sesuai dengan koridor hukum
jaminan sebagaimana telah berlaku bahwa ketika utang telah jatuh tempo dan debitur