Anda di halaman 1dari 2

Judul 1

“”Analisis Hukum terkait Kreditur sebagai Pihak yang dapat mengajukan permohonan PKPU”

A. Keaslian Penelitian

1. “TINJAUAN YURIDIS KREDITUR DALAM PENGAJUAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN


UTANG (STUDI PASAL 222 AYAT (3) UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG
KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG)”

Penelitian ini merupakan jurnal dengan penelitian yuridis normatif dengan menggunakan

jenis pendekatan perundang-undangan, konseptual, analitis dan perbandingan. Adapaun

kemiripan pada penelitian ini yaitu bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

dan menganalisis ketepatan Pasal 222 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

Pembayaran Utang mengenai pemberian hak untuk dapat mengajukan permohonan

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang kepada kreditur ditinjau dari asas Kelangsungan

Usaha dalam hukum kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang yang berlaku

di Indonesia. Sedangkan, judul penelitian yang penulis angkat yaitu “Analisis Hukum terkait

Kreditur sebagai Pihak yang dapat mengajukan permohonan PKPU” bertujuan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis konsep kreditur sebagai pihak yang dapat mengajukan

permohonan PKPU dengan hak yang diperoleh dari UU Kepailitan dan PKPU dengan

menghubungkan antara konsep kreditur dan konsep PKPU itu sendiri yang akan dibahas

lebih lanjut dalam penelitian.

Judul 2

“Pengecualian Kreditur Separatis Pemegang Hak Jaminan sebagai Pihak yang Dapat Mengajukan
Permohonan Pailit”

A. Keaslian Penelitian

1. PERLINDUNGAN HUKUM BAGI BANK SEBAGAI KREDITUR SEPARATIS PEMEGANG HAK

TANGGUNGAN DALAM KEPAILITAN DEBITUR, (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor


033/K/N/2006 Perkara Kepailitan: PT. BANK MAYORA melawan PT. BERUANGMAS PERKASA dan

PT. OXEDON ENTERPRISES LIMITED)

Penelitian ini berfokus kepada perlindungan hukum Bank selaku kreditur separatis oemegang

hak tanggungan dalam kepailitan debitur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

UU Kepailitan dan PKPU dapat melindungi kepentingan Kreditur Seapratis Pemegang Hak

Tanggungan yang mana dalam hasil penelitian tesis tersebut ditemukan kesimpulan bahwa UU

Kepailitan dan PKPU tidak cukup dapat melindungi kepentingan Kreditur Separatis Pemegnang

Hak Tanggungan dalam Kepailitan Debitur diakrenakan diberlakukannya masa stay yaitu tidak

diperbolehkannya mengeksekusi objek jaminan utang debitur oleh kreditur, sehingga mengikis

kepentingan kreditur separatis pemegang hak tanggungan bila ingin mengeksekusi jaminannya.

Sedangkan, judul penelitian penulis yaitu “Pengecualian Kreditur Separatis Pemegang Hak

Jaminan sebagai Pihak yang Dapat Mengajukan Permohonan Pailit” bermaksud untuk

menghapuskan keberadaan kreditur separatis atau kreditur pemegang hak tanggunan sebagai

salah satu bagian dari kreditur dalam ranah hukum kepailitan, sebab kreditur separatis atau

kreditur pemegang jaminan semestinya tetap tunduk dan berjalan sesuai dengan koridor hukum

jaminan sebagaimana telah berlaku bahwa ketika utang telah jatuh tempo dan debitur

wanprestasi, maka kreditur dapat megneksekusi jaminan pituangnya.

Anda mungkin juga menyukai