Makalah Komunikasi Kelompok 6 Tentang Komunikasi Pada Setiap Proses Keperawatan
Makalah Komunikasi Kelompok 6 Tentang Komunikasi Pada Setiap Proses Keperawatan
Oleh Kelompok 6:
Dosen Pengampu:
Reflita, SK.p.M.Kep
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Komunikasi tentang “Komunikasi pada
setiap proses keperawatan” tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu
mata kuliah ini yakni ibu Reflita, SK.p.M.Kep yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Dan juga
kedua orang tua yang telah memberikan semangat dan motivasinya kepada kami.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan.Kritik dan sarannya sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang. Semoga hasil yang dituangkan dapat
dimengerti dan bermanfaat bagi yang memerlukan.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
diwawancara (klien).Dengan kontak secara langsung, pewawancara (perawat)
dapat memperoleh data langsung yang ditunjukkannya dalam perilaku verbal
ataupun nonverbalnya dari orang yang diwawancarai (pasien).
Keuntungan wawancara secara langsung ini sebagai berikut.
a. Meningkatkan kecakapan profesional perawat.
b. Data yang diperoleh lebih spesifik dan nyata sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
c. Lebih efektif jika dibandingkan dengan wawancara secara tidak
langsung karena langsung mendapatkan feedback secara langsung dari
klien.
3
15—20 menit, dan ibu tetap saja istirahat di atas
tempat tidur ini”.
b. Fase Kerja : “Apakah yang ibu rasakan sekarang?” “Jelaskan
bagaimana asal mula penyakit yang ibu rasakan
sekarang!” (tunggu respon klien). “Apakah
pengobatan atau tindakan yang telah dilakukan
selama ibu di rumah?” (tunggu respons klien)
c. Fase Terminasi :
Evaluasi subjektif/ objektif :“Bagaimanakah perasaan ibu sekarang?”
(tunggu respons pasien). “Berdasarkan data hasil
wawancara dapat kita identifikasi bersama bahwa
ibu mengalami nyeri pada lambung dan mual-
muntah jika makan”.
Kontrak yang : “Baiklah, Bu. Saya akan berkonsultasi dengan
dokter akan datang dan 10 menit lagi saya
akan kembali untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai hasil kesepakatan dengan
dokter”.
Rencana Tindak Lanjut : “Ibu harus terus mencoba makan dan minum
melalui
mulut, minum air hangat atau teh manis, dan
makanan yang tidak menimbulkan rasa mual.
Cobalah biskuit ringan untuk memulai”.
4
Pemeriksaan fisik dan observasi biasanya dilakukan bersamaan dengan
wawancara atau setelah kegiatan wawancara selesai. Dengan demikian, strategi
pelaksanaan (SP) komunikasi dapat menyatu dengan SP komunikasi saat
wawancara. Berikut ini contoh komunikasi dengan fokus fase kerja untuk
menerapkan teknik klarifikasi dan berbagi persepsi.
Contoh komunikasi fase kerja:
a. Sambil melakukan palpasi perut klien, perawat berkata, “Apakah di
daerah sini yang terasa nyeri yang menyebabkan ibu sering merasa
mual dan muntah?”
b. “Saya lihat, ibu tampak sangat khawatir dan tertekan dengan kondisi
ibu sekarang”.
C. Pengumpulan data dari dokumen lain
Perawat menggunakan catatan medik, laboratorium, foto rontgen, dll
sebagai bentuk komunikasi tertulis dengan anggota tim kesehatan lain untuk
melengkapi dan mengklarifikasi data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan
fisik dan observasi.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi trapeutik adalah suatu proses dimana perawat menggunakan
keahliannya dalam interaksi interpersonal yang bermanfaat bagi pasiennya.
Komunikasi terapeutik diterapkan oleh perawat dalam berintraksi dengan pasien
untuk meningkatkan rasa saling percaya satu sama lain, dan apabila tidak diterapkan
akan menggangu hubungan terapeutik yang berdampak pada ketidakpuasan pasien,
komunikasi terapeutik yang baik juga dapat mempercepat kesembuhan bagi pasien.
Penerapan komunikasi terapeutik dalam pelayanan dan asuhan keperawatan
menggunakan tahapan proses keperawatan mulai pengkajian, merumuskan diagnosis
keperawatan, perencanaan keperawatan, serta implementasi dan evaluasi asuhan
keperawatan. Proses keperawatan adalah metode ilmiah dan sistematis untuk
menyelesaikan masalah klien melalui kerja sama antara perawat dan klien dengan
tahapan-tahapan pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, serta implementasi
dan evaluasi.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, kami selaku penulis tentu tidak sempurna dalam
menuliskan materi serta masih banyak yang harus kami pelajari. Oleh karena itu, akan
sangat membantu jika makalah ini dapat diberi masukan berupa tambahan ataupun
kritikan agar dapat lebih baik lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/
Komunikasi-dalam-Keperawatan-Komprehensif.pdf