Robert Budi Hartono adalah wirausahawan sukses dibalik besarnya perusahaan rokok PT.
Djarum Super.
Djarum sendiri awalnya merupakan perusahaan kecil bernama Djarum Gramophon. Pada
1951, Djarum Gramophon dibeli oleh ayah Budi Hartono dan rebranding dengan nama
Djarum.
Namun, pabrik tembakau Djarum sempat mengalami kebakaran besar di tahun 1963 dan
nyaris tak bersisa. Untuk bangkit kembali, Budi dan adiknya melakukan inovasi dengan
menciptakan berbagai varian produk rokok terbaru.
Tak sampai disitu, Budi Hartono kini juga menjadi pemegang saham terbesar Bank Central
Asia (BCA).
Tak heran, Robert Budi Hartono didapuk sebagai pebisnis sukses sekaligus orang terkaya
nomor satu di Indonesia selama 11 tahun oleh Forbes. Total kekayaannya pun mencapai
USD21.3 miliar atau setara dengan Rp303 triliun.
2. Anthony Salim
Nama Bisnis: Group Salim
Bidang Bisnis: Makanan, Ritel, Perbankan, Telekomunikasi, dan Energi
Anthony Salim merupakan pemimpin Salim Group, yang membawahi dua perusahaan besar
yaitu Indofood dan Bogasari.
Karena berasal dari keluarga Salim Group, langkah Anthony untuk terjun ke bidang bisnis
tentu mudah, bukan? Kenyataannya, tentu tidak semulus itu. Nyatanya, pada 1998, Anthony
harus memutar otak untuk menyelamatkan Salim Group dari hutang 55 miliar dan nyaris
bangkrut.
Salah satu kunci keberhasilan bisnis Anthony yang dapat Anda contoh adalah inovasi dan
ekspansi. Kedua prinsip bisnis tersebut sukses membuat Anthony memiliki kekayaan sebesar
USD8.5 miliar atau setara dengan Rp91 triliun!
Contoh ekspansi yang dilakukan Anthony Salim seperti membuka waralaba di lini bisnis
Indomaret pada 1997, yang berhasil menghasilkan sebanyak 18.113 minimarket di seluruh
Indonesia.
Contoh inovasi pada produk Indomie dengan varian rasa dan ekspor ke berbagai negara
terbukti berhasil. Hal tersebut menjadikan Indomie sebagai brand mie instan terbesar di dunia
dengan laba sebesar USD5,8 miliar.
Kisah wirausahawan sukses Anthony Salim makin paten dengan mulai melebarkan sayap ke
bidang teknologi, khususnya Data Center. Wah, sangat menginspirasi, bukan?
3. Dato’ Sri Tahir
Kisah wirausahawan sukses selanjutnya berasal Dato’ Sri Tahir yang berhasil
membangun Mayapada Group sejak tahun 1986.
Lahir dari ibu penjaga toko kecil dan ayah seorang tukang becak, membuat Tahir hidup
dalam kondisi yang serba kekurangan. Dari keluarga tersebut, nilai kejujuran, kerja keras,
dan berbagi tanpa pamrih selalu tertanam di benak Tahir.
Laba dari setiap bisnis Tahir pun tidak main-main. Contohnya saja, Bank Mayapada yang
mencatatkan laba Rp64,16 miliar pada laporan keuangan 2020.
Sudah kaya tetap dermawan, merupakan sebutan yang pas untuk Tahir. Hal itu karena Tahir
juga terkenal sebagai pengusaha sukses di Indonesia yang juga menjadi filantropis dengan
Tahir Foundation.
4. Chairul Tanjung
“Si Anak Singkong”, begitulah panggilan Chairul Tanjung, seorang wirausahawan sukses
yang meniti karir dari nol semenjak usia muda.
Kisah bisnis Chairul Tanjung dimulai dari usaha kecil-kecilan, seperti bisnis fotocopy dan
menjual buku ketika kuliah, mendirikan toko perlengkapan kedokteran, hingga bisnis sepatu
anak-anak.
Pada 1987, Chairul Tanjung mendirikan perusahaannya sendiri yaitu Para Corp yang berubah
nama menjadi CT Corp pada 2011.
Bermodal kerja keras dan membangun networking, CT Corp kini menaungi banyak unit
bisnis berskala nasional. Sebut saja Bank Mega, Trans Corp, Transmart, dan masih banyak
lainnya.
Anda suka ngopi? Pastinya sudah familiar dengan Kopi Kenangan, bukan? Nah, tokoh
kewirausahaan dibalik suksesnya kopi kekinian tersebut adalah Edward Tirtanata dan James
Prananto.
Mereka berdua melihat adanya masalah kesenjangan antara cafe kelas atas dengan kedai kopi
kecil pinggir jalan. Dari sanalah muncul ide Kopi Kenangan, yang menjadi alternatif kopi
berkualitas dengan harga terjangkau.
Kesuksesan Kopi Kenangan tidak lepas dari beberapa hal yang dilakukan Edward Tirtanata
dan James Prananto, yaitu:
Tak heran, Edward Tirtanata dan James Prananto menjadi contoh orang sukses yang masuk
dalam Forbes 30 Under 30 sebagai tokoh kewirausahaan muda di Asia Pasific.
Dimas Harry Priawan dan Aruna Harsa adalah pengusaha sukses di Indonesia. Mereka
berhasil mengembangkan startup di bidang home improvement bernama Dekoruma.
Kisah sukses mereka dimulai pada 2015 ketika merintis Dekoruma pertama kali, dengan
Dimas sebagai CEO dan Aruna menggawangi posisi CTO.
Keduanya sangat jeli melihat peluang di sektor kebutuhan primer, di mana pemain
bisnisnya masih sangat jarang, yaitu papan.
Awalnya, Dekoruma dirilis sebagai marketplace yang menjual berbagai produk furniture dan
perabotan rumah. Tetapi, mereka tak berhenti berinovasi dengan merambah segmen home
improvement lainnya, seperti menawarkan material bangunan, jasa desain interior, hingga
jasa pembangunan.
Kini, Dekoruma berhasil memiliki satu juta pelanggan, dengan menyediakan 100.000 produk
dan memiliki 400 merchant. Tak sampai disana, Dimas dan Aruna memperluas mitra
bisnis dengan lebih dari 250 desainer interior.
7. Achmad Zaky
Tokoh wirausahawan yang sukses selanjutnya adalah Achmad Zaky melalui marketplace
Bukalapak. Sesuai namanya, Bukalapak yang berasal dari kata “membuka lapak”, memiliki
misi “fair economy for all”.
Strategi bisnis Achmad Zaky sukses membuat Bukalapak memiliki 110+ juta pengguna dan
15 juta mitra UMKM. Bahkan, marketplace ini berhasil menjadi startup unicorn dengan
valuasi USD 1,5 miliar atau Rp21,9 triliun pada tahun 2017.
8. Ferry Unardi
Ferry Unardi adalah tokoh wirausahawan yang sukses dengan startup Traveloka. Kisah bisnis
Ferry bermula sejak semester satu perkuliahannya Harvard, dimana Ia menjajal bisnis jual
beli tiket pesawat terbang.
Hal tersebutlah yang menginspirasi Ferry untuk membuat bisnis penjualan tiket berbasis
online, dengan membuat satu platform yang bisa diakses dengan mudah dan real
time oleh pengguna.
Selain itu, Traveloka berhasil menjadi startup unicorn pada 2017 dengan total investasi
sebesar USD 1,2 miliar atau setara Rp17,7 triliun!
Nah, terdapat beberapa kunci sukses lainnya yang dilakukan Ferry Unardi dalam Traveloka,
yaitu:
Berinvestasi besar pada aset teknologi, seperti membuat website dan aplikasi.
Bermitra dengan banyak pihak, seperti maskapai penerbangan, lokasi wisata, hotel,
dan lainnya.
Memperluas networking untuk mendapatkan investasi.
Karena berbasis online, Traveloka mencatatkan total kunjungan website 12,8 juta per bulan.
Kebayang seberapa besar transaksi yang terjadi di website Traveloka?
Tak heran, dengan strategi bisnis tersebut, Ferry menjadi pengusaha sukses di Indonesia dan
masuk ke daftar Forbes 30 Under 30 pada 2016.
9. Andre Soelistyo
GoTo adalah startup hasil merger dua startup terbesar di Indonesia, Gojek dan Tokopedia.
Keberhasilan GoTo tidak lepas dari tangan wirausahawan sukses Andre Soelistyo.
Keberhasilan tersebut membuat nilai valuasi GoTo mencapai USD 18 miliar. Hingga 2020,
GoTo berhasil mencatatkan nilai transaksi hingga USD 22 miliar atau setara dengan Rp319
triliun pada 2020.
Kisah wirausahawan sukses terakhir yaitu Amanda Susanti, founder Sayurbox, sebuah
startup ecommerce di bidang pangan. Amanda berhasil mengambil peluang beralihnya
metode belanja kebutuhan pokok secara online.
Awalnya, para petani tidak memiliki akses langsung ke pasar, melainkan harus melalui
beberapa tahapan pengepul atau tengkulak. Sehingga, harga sayur mayur menjadi melambung
dan di sisi lain harga yang ditawarkan ke petani pun terpaksa ditekan.
Namun, Amanda sempat menghadapi tantangan yang sempat dihadapi. Misalnya, tidak
memiliki pendanaan, UI UX aplikasi yang kurang memuaskan, server sering down, dan
sebagainya.
Untungnya, Amanda mampu melewatinya, hingga kini Sayurbox setidaknya memiliki 1000
pesanan per hari. Pesanan tersebut dipasok dari 300 mitra peternakan dan petani lokal untuk
50.000 pelanggan.