Anda di halaman 1dari 21

Lampiran

Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum UJB


Nomor : 007/A.6/D/FH-UJB/VII/2014
Tanggal : 01 Juli 2014
Tentang : Ketentuan tentang Pedoman Penulisan Skripsi

KETENTUAN TENTANG PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

Penulisan Skripsi adalah karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa berdasarkan
penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan menurut Metodologi Ilmu Hukum dan
Metodologi Karya Tulis ilmiah.
Pembuatan Penulisan Skripsi berkenaan dengan salah satu disiplin Ilmu Hukum,
merupakan syarat yang harus dipenuhi sebagai salah satu syarat kelengkapan untuk
memperoleh gelar Sarjana Hukum yang berlaku untuk semua bagian dalam lingkungan
Fakultas Hukum Universitas Janabadra.
Mahasiswa diwajibkan mengambil Penulisan Skripsi sesuai dengan pilihannya dengan
syarat-syarat tertentu yang telah ditentukan oleh Fakultas. Adapun mengenai bagian yang
tersedia adalah :
1. Bagian Hukum Perdata
2. Bagian Hukum Dagang
3. Bagian Hukum Pidana
4. Bagian Hukum Tata Negara
5. Bagian Hukum Internasional

I. SYARAT DAN PROSEDUR PENGAMBILAN PENULISAN SKRIPSI


A. Syarat Pengambilan
1. Telah lulus Mata Kuliah sekurang-kurangnya : 127 SKS (termasuk mata
kuliah Metode Penelitian & Penulisan Hukum/MPPH)
2. Indeks Prestasi Komulatif (sementara) sekurang-kurangnya : 2,25.
3. Telah memperoleh nilai Mata Kuliah Keahlian dan Ketrampilan (MKK)
khusus/sesuai bagian yang akan diambil yaitu B dan C dengan ketentuan :
No. Bagian Mata Kuliah dengan Nilai : B dan C
1. Hukum Perdata Hukum Perdata dan Hukum Keluarga & Harta
kekayaan
2. Hukum Dagang Hukum Dagang dan Hukum Perniagaan
Internasional
3. Hukum Pidana Hukum Pidana dan Hukum Pidana Khusus
4. Hukum Tata Negara HTN dan Hukum kenegaraan & per-UU-an
HAN dan HAPAN
5. Hukum Internasional Hukum Organisasi Internasional dan Hukum
Internasional

Buku Panduan Penulisan Skripsi 3


B. Prosedur Pengambilan
1. Mahasiswa mengisi blangko yang disediakan, dan dikonsultasikan dengan
Dosen Wali dengan menunjukkan Transkrip nilai dan dimintakan
tandatangan.
2. Mahasiswa menghadap Wakil Dekan I untuk minta persetujuan dan
kemudian membayar sesuai dengan ketentuan dan berlaku untuk jangka
wakttu 1 tahun.
3. Setelah mendapat persetujuan Wakil Dekan I, dibawa ke Ketua Bagian
untuk menunjuk Dosen Pembimbing.

II. UJIAN
A. Syarat Akademik
1. Telah lulus Teori dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebanyak 140 SKS, tanpa
nilai E.
2. Indeks Prestasi Komulatif (sementara) sekurang-kurangnya : 2,25
3. Jumlah Nilai D tidak boleh lebih dari 15% dari jumlah keseluruhan SKS.
4. Nilai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) minimal C.
5. Memenuhi persyaratan administrasi lainnya yang ditentukan.

B. Prosedur Pendaftaran
1. Mahasiswa mengambil blanko permohonan ujian Penulisan Skripsi,
dibagian pengajaran dan transkrip nilai di bagian akademik.
2. Setelah blangko tersebut diisi kemudian menghadap Dosen
Wali/Pembimbing Akademik dengan menunjukkan transkrip nilai dan
halaman persetujuan skripsi untuk mendapatkan persetujuan.
3. Selanjutnya berkas-berkas tersebut dibawa menghadap Wakil Dekan I untuk
mendapat persetujuan.
4. Membayar biaya ujian Penulisan Skripsi melalui Bank yang ditunjuk.
5. Berkas permohonan ujian lengkap beserta 3 eksemplar Penulisan Skripsi
dimasukkan ke bagian pengajaran untuk didaftar sebagai peserta ujian.
6. Jadwal ujian dikeluarkan oleh Bagian Pengajaran dan ditempel di papan
yang telah ditentukan.

III. PEDOMAN PENULISAN HUKUM/SKRIPSI


A. Ketentuan Umum
1. Jangka Waktu
a. Jangka waktu Penulisan Skripsi maksimal 1 tahun sejak tanggal Persetujuan
persyaratan akademik oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik terpenuhi
sampai dengan pengesahan Penulisan Skripsi.
b. Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun mahasiswa yang bersangkutan
belum berhasil menyelesaikan Penulisan Skripsi dengan persetujuan

Buku Panduan Penulisan Skripsi 4


dosen pembimbingnya, maka mahasiswa yang bersangkutan diberi
kesempatan untuk memperpanjang waktu sampai dengan 1 (satu) semester
dengan mengajukan permohonan ke Fakultas dan disetujui Dosen
Pembimbing dengan melakukan pembayaran kembali.

B. Format Penulisan
1. Diketik dengan kertas HVS ukuran Kuarto 80 mg
2. Tinta Hitam
3. Jenis huruf menggunakan Time New Roman, font size 12.
4. Bilangan diketik dengan angka, misalnya 10 m kecuali pada permulaan
kalimat atau mengutip sesuai dengan aslinya.
5. Bilangan desimal ditandai dengan koma bukan titik, misalnya 12,5 tahun
kecuali mengutip dari aslinya.
6. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik dibelakang,
misalnya : m (meter), kg (kilogram) dan sebagainya.
7. Alinea dimulai dengan menjorok masuk 7 ketukan, jarak baris dibuat 2
spasi (spasi ganda), kecuali intisari (abstrak). Kutipan yang lebih dari 5
baris, jadwal, daftar (tabel) dan isinya, serta daftar pustaka diketik dengan
jarak 1 spasi. Jarak antara judul bab dan naskah 4 spasi.
8. Batas tepi pengetikan diukur dari tepi kertas sebagai berikut :
a. Batas atas : 4 cm
b. Batas bawah : 3 cm
c. Batas kiri : 4 cm
d. Batas kanan : 3 cm
9. Halaman naskah diisi penuh, artinya pengetikan dimulai dari batas tepi kiri
sampai batas kanan dan jangan sampai ada ruangan kosong.
10. Judul, Sub Judul, Anak Sub Judul.
a. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), tidak ada singkatan, tidak
digaris bawahi atau tidak ditulis diantara tanda kutip. Semua diatur
secara simetris, tanpa diakhiri dengan titik, dengan bentuk segitiga
terbalik.
b. Sub Judul diketik dari batas tepi kiri. Semua kata dimulai dengan
huruf besar (kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan.
c. Anak Sub Judul diketik mulai dari batas tepi, hanya huruf pertama
saja yang menggunakan huruf besar (kapital), tanpa diakhiri dengan
titik. Sub Anak Sub Judul, yang membedakan dengan anak sub
judul hanya pada nomornya saja.
Contoh
BAB I
JUDUL BAB
A. Sub Judul
1. Anak sub judul
a. Anak sub sub judul
1) Anak sub sub judul
a) Anak sub sub judul
(1) Anak sub judul

Buku Panduan Penulisan Skripsi 5


(a) dan seterusnya

C. Jumlah Halaman Dan Sampul


1. Jumlah halaman Usulan Penelitian minimal 12 - 20 halaman.
2. Jumlah halaman Penulisan Skripsi minimal 70 halaman dengan pembagian
pada tiap bab yang seimbang.
Sampul Usulan Penelitian berwarna merah, sedangkan sampul Penulisan
Skripsi berupa kertas tebal manila/bufalo dengan warna sesuai dengan
bagian masing-masing yaitu :
a. Hukum Perdata warna sampul Biru Tua
b. Hukum Dagang warna sampul Hijau Tua
c. Hukum Pidana warna sampul Merah Tua
d. Hukum Tata Negara warna sampul Coklat Tua
e. Hukum Internasional warna sampul Merah Muda

D. Penomoran
1. Bagian awal Penulisan Skripsi, mulai dari halaman Judul sampai dengan
daftar Lampiran (kalau ada) diberi nomor halaman angka romawi kecil.
2. Bagian utama sampai dengan akhir, yaitu mulai dari pendahuluan (Bab I)
sampai dengan halaman akhir, memakai angka Arab sebagai nomor
halaman.
3. Nomor halaman di sebelah kanan atas, untuk halaman bab, penomorannya
ditengah bagian bawah.
4. Apabila terdapat tabel, maka penulisan tabel sebagai berikut :
a. Tiap tabel diberi nomor yang diikuti dengan judul tanpa diakhiri titik
dan tabel tidak boleh dipenggal.
b. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisah satu dan lainnya
cukup tegas.
c. Apabila tabel lebih besar dari ukuran kertas, sehingga harus dibuat
memanjang, maka bagian atas tabel diletakkan di sebelah kiri atas.

E. Penggunaan Bahasa
1. Bahasa yang dipakai adalah Bahasa Indonesia yang baik dengan
memperhatikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
2. Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua
(saya, aku, kita, penulis, peneliti dan sebagainya), tetapi disusun dalam
bentuk kalimat pasif, kecuali dalam penyajian ucapan terima kasih pada kata
pengantar.
3. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan.
Jika menggunakan istilah asing, harus menggunakan huruf italic atau ditulis
dengan huruf miring pada istilah tersebut.

F. Pedoman Usulan Penelitian


1. Bagian Awal
a. Judul Penelitian

Buku Panduan Penulisan Skripsi 6


1) sebaiknya memuat lebih dari satu variable
2) menggambarkan permasalahan (legal issue) yang akan diteliti
b. Halaman Judul
Halaman judul memuat : judul usulan penelitian, lambang Universitas
Janabadra, tujuan usulan penelitian, nama dan nomor mahasiswa,
program studi, bagian, nama universitas, nama fakultas, nama kota,
dan tahun pengajuan. (lihat lampiran 1)
c. Halaman Persetujuan
Halaman ini memuat judul, identitas penulis, persetujuan Dosen
Pembimbing I dan Pembimbing II (Jika ada) lengkap dengan tanda
tangan dan diketahui oleh Dekan (lihat lampiran 2)

2. Latar Belakang Masalah


Pada bagian ini menguraikan/menjelaskan tentang alasan-alasan
permasalahan yang dikemukakan dipandang menarik antara lain :
a. Situasi atau keadaan dimana diduga bahwa masalah yang ingin diteliti
tadi timbul.
b. Alasan-alasan atau sebab-sebab mengapa peneliti ingin menelaah
masalah-nasalah yang telah dipilihnya secara mendalam.
c. Hal-hal yang telah diketahui atau belum diketahui mengenai masalah
yang akan diteliti.
d. Pentingnya penelitian tersebut, baik secara teoritis dan praktis.
e. Penelitian yang dilakukan dapat mengisi kekosongan-kekosongan yang
ada.

3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah harus menunjukkan persoalan hukum atau
sebab-sebab/kesenjangan yang dituangkan dalam kalimat tanya atau
kalimat pernyataan.

4. Tujuan Penelitian
a. Tujuan penelitian harus bersifat khusus dan erat kaitannya dengan
rumusan masalah.
b. Dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang menggambarkan manfaat
yang akan didapat dari penelitian.

5. Hipotesa (jika ada), dirumuskan dalam kalimat deklaratif bertingkat.

6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dapat berisi tentang peraturan perundang-undangan,
doktrin, pendapat ahli atau teori-teori yang relevan dengan obyek yang akan
diteliti maupun uraian hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya
dengan penelitian yang sedang di teliti.
7. Metode Penelitian
a. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1) Jenis penelitian

Buku Panduan Penulisan Skripsi 7


Menguraikan tentang jenis penelitian yaitu : penelitian hukum
normatif atau penelitian hukum empiris.
2) Metode pendekatan, ialah sudut pandang yang digunakan peneliti
dalam menyelesaikan permasalahan.
Pendekatan yang digunakan dapat berupa :
Pendekatan yuridis, yaitu menganalisis permasalahan dari sudut
pandang/menurut ketentuan hukum/perundang-undangan yang
berlaku.
a) Pendekatan sosiologis, yaitu menganalisis permasalahan dari
sudut pandang/menurut pendapat masyarakat
b) Pendekatan komparatif, yaitu menganalisis permasalahan dari
sudut pandang kesamaan dan perbedaan berlakunya hukum
dalam suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
b. Sumber Data :
1) Sumber data primer (data yang diperoleh dari lapangan)
2) Sumber data sekunder (bisa terdiri dari bahan hukum primer,
bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier).
c. Responden/Nara Sumber
1) Responden adalah, pihak-pihak atau orang yang dipilih oleh
peneliti untuk memberikan pendapat, informasi atau keterangan
terhadap masalah yang diteliti, berdasarkan pengalaman, jabatan
dan kewenangannya.
2) Nara Sumber yaitu pihak-pihak atau orang-orang yang dipilih
oleh peneliti untuk memberikan pendapatnya, informasi atau
keterangan berdasarkan kepakaran atau keahliannya.
d. Populasi, Sampel dan Teknik Sample
1) Populasi adalah keseluruhan dari responden atau subyek
penelitian.
2) Sample adalah wakil dari populasi yang dipilih.
3) Pada umumnya teknik sampling ada dua :
a) Random Sampling, yaitu mengambil sample dengan cara
acak
b) Non Random Sampling, yaitu mengambil sample dengan
cara dipilih yang didasarkan atas adanya kesesuaian sample
dengan permasalahan penelitian. Non random sampling ini
antara lain berupa : purposive sampling (menentukan
sample berdasarkan tujuan penelitian terhadap satu populasi
yang homogen, misalnya ; kelompok orang dalam profesi
tertentu), dan startiffet random sampling (menentukan
sample berdasarkan klasifikasi tertentu, misalnya ;
berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan)

e. Teknik Pengumpulan Data


1) Data primer, dilakukan dengan cara wawancara, daftar pertanyaan
(questionire), dan observasi

Buku Panduan Penulisan Skripsi 8


2) Data sekunder, dilakukan dengan studi kepustakaan, studi
dokumentasi
f. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara :
1) Deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh disajikan secara
deskriptif dan dianalisis secara kualitatif (content analysis)
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Data penelitian diklasifikasikan sesuai dengan
permasalahan penelitian
b) Hasil klasifikasi data selanjutnya disistematisasikan
c) Data yang telah disestematisasikan kemudian dianalisis
untuk dijadikan dasar dalam mengambil kesimpulan
2) Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh disajikan dalam bentuk
table atau statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Data penelitian diklasifikasikan sesuai dengan
permasalahan penelitian
b) Hasil klasifikasi data selanjutnya disistematisasikan dalam
tabulasi atau statistik
c) Data yang telah ditabulasi atau distatistikkan kemudian
dianalisis untuk dijadikan dasar dalam mengambil
kesimpulan

8. Kerangka Penulisan Skripsi


Dalam kerangka Penulisan Skripsi ini memuat suatu kerangka pemikiran
yang akan dituangkan dalam bab-bab (bagian pokok) Penulisan Skripsi dan
disusun secara sistematis, serta harus memuat alasan-alasan logis mengapa
suatu materi ditulis dalam bab-bab tertentu dan keterkaitan antara satu bab
dengan bab yang lain.

9. Daftar Pustaka
Pemuatan daftar pustaka harus ada relevansinya dengan judul dan
permasalahan yang diteliti, jadi hanya literatur/bahan-bahan yang dijadikan
acuan dalam usulan penelitian (minimal 5 buah buku acuan ditambah
dengan sumber-sumber acuan yang lain)

11. Lampiran usulan penelitian yang berupa kuisioner.

G. Sistematika Penulisan Skripsi


Sistematika Penulisan Hukum/Skripsi terdiri dari :
1. Bagian Awal
2. Bagian Utama
3. Bagian Akhir

1. Bagian Awal terdiri dari


a. Halaman Sampul Depan meliputi
1) Judul Penulisan Hukum/Skripsi

Buku Panduan Penulisan Skripsi 9


2) Tujuan (Penulisan Hukum/Skripsi ini disusun untuk memenuhi
persyaratan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Hukum)
3) Lambang Universitas Janabadra
4) Nama, Nomor Mahasiswa, Program Studi, dan Bagian
5) Nama Universitas, Fakultas Hukum,
6) Nama Kota (Yogyakarta)
7) Tahun Pembuatan
b. Halaman Judul (sama dengan halaman sampul depan)
c. Halaman Persetujuan
d. Halaman Pengesahan (lihat lampiran)
e. Halaman Pernyataan Keaslian penelitian
f. Halaman Kata Pengantar
g. Halaman Abstrak
h. Halaman Daftar Isi
i. Halaman Daftar Tabel (jika ada)
j. Halaman Daftar Lampiran (jika ada)

2. Bagian Utama
a. Pendahuluan
Didalam Pendahuluan ini memuat latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan analisis data.
b. Tinjauan Pustaka (bukan judul bab)
Isinya berupa :
1) Nilai, asas, teori, pendapat para ahli (doktrin) maupun norma.
2) Hal-hal yang merupakan wacana aktual yang ada kaitannya
dengan pokok/permasalahan.
c. Penyajian dan Analisis Hasil Penelitian (bukan judul bab)
1) Diskripsi tentang obyek/kasus
2) Penyajian data dan analisis data (dapat terpisah atau digabung)
d. Bab Penutup
1) Bab ini terdiri dari Kesimpulan dan Saran
2) Bagian Kesimpulan berisi Jawaban atas permasalahan yang
diteliti, oleh karena itu sebaiknya jumlah kesimpulan sama
dengan jumlah permasalahan.
3. Bagian Akhir
Bagian Akhir dari Penulisan Hukum/Skripsi terdiri dari :
1) Daftar Pustaka.
2) Lampiran-lampiran : Perijinan, Bukti Penelitian, Putusan Pengadilan,
Peraturan Tertentu, dan sebagainya.

H. KETENTUAN TENTANG KUTIPAN DAN CATATAN KAKI


1. Kutipan

Buku Panduan Penulisan Skripsi 10


a. Kutipan langsung harus sama dengan aslinya baik mengenai susunan
kata-katanya, ejaannya, maupun mengenai tanda bacanya. Kalau
huruf asli kutipan yang bersangkutan bukan huruf latin (misalnya
huruf Arab, Kanji, Jawa dan lain-lain) harus diganti dengan huruf
latin.
b. Kutipan yang panjangnya kurang dari 5 baris dimasukkan ke dalam
teks biasa berspasi 2 dengan menggunakan tanda petik pada awal dan
akhir kalimat kutipan. Kutipan yang panjangnya 5 baris atau lebih,
diketik berspasi 1 dengan mengosongkan 4 karakter dari kiri.
Misalnya :
Narkotika sangat bermanfaat untuk pengobatan dan pelayanan
kesehatan. “Adapun jenis narkotika yang sering disalahgunakan
adalah candu atau opium”.1)
OC. Kaligis menyatakan bahwa :
Ketentuan perundang-undangan yang mengatur masalah
narkotika telah disusun dan diberlakukan, namun demikian
kejahatan yang menyalahgunakan narkotika belum dapat
diredakan dalam banyak kasus terakhir, banyak penyebaran dan
penyalahgunaan telah mendapatkan sanksi yang berat namun
pihak lainnya seolah tidak acuh dan memperluas daerah
operasinya.1)
c. Apabila dalam kutipan perlu dihilangkan beberapa bagian, maka
bagian-bagian yang dihilangkan diketik jarang (ellipsis point)
diselangi satu ketukan ketik dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
1). Tiga titik digunakan sebagai pengganti satu kata sampai
beberapa kalimat dalam satu paragraf. Akan tetapi bagian yang
dihilangkan itu tidak terputus oleh kata-kata yang dihilangkan.
2). Empat titik jika yang dihilangkan adalah.
a) Bagian akhir kalimat
b) Bagian awal kalimat berikutnya.
3). Jika menghilangkan satu paragraf atau lebih, digunakan ellipsis
panjang mulai dari tepi kiri sampai tepi sisi kanan.
d. Kalau perlu diselipkan sesuatu ke dalam kutipan, pergunakan tanda
kurung besar [………].
e. Kalau dalam kutipan yang panjangnya kurang dari lima baris terdapat
sisipan, tanda kutip diganti dengan tanda kutip satu koma.

2. Catatan Kaki
Setiap pendapat atau fakta (dapat bersumber dari buku, peraturan
perundang-undangan, jurnal, majalah, koran, dan data elektronik lainnya)
yang dikutip dalam proposal penelitian dan skripsi harus dibuat catatan
kaki (foot notes) dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Nomor catatan kaki harus ditulis yang sama dengan halaman letak
kutipan.

Buku Panduan Penulisan Skripsi 11


b. Nomor catatan kaki disusun secara berurutan di dalam setiap bab.
Maksudnya, catatan kaki pada setiap bab dimulai dari nomor 1
(pertama), dengan tetap berpedoman pada tata cara penulisan catatan
kaki (foot note).
c. Penulisan identitas sumber kutipan urut-urutannya adalah : nama
pengarang tanpa gelar akademik, judul buku dengan cetak miring,
cetakan, edisi (jika ada), nama penerbit, kota penerbitan, tahun
penerbitan, dan halaman letak sumber kutipan.
d. Pengutipan pendapat atau fakta yang berasal dari kutipan orang lain,
urutan penulisan identitasnya adalah, nama pengarang asli dan judul
buku dengan cetak miring, (disambung dengan kata-kata : dalam) dan
nama pengarang yang mengutip, judul buku, nomor cetakan, edisi
(jika ada), nama penerbit, kota penerbitan, tahun penerbitan, dan
halaman letak sumber kutipan.
e. Pengutipan pendapat atau fakta yang berasal dari bunga rampai,
urutan penulisan identitasnya adalah, nama pengarang dan judul
tulisan dengan tanda kutip, (disambung dengan kata-kata : dalam)
dan nama editor, judul buku, nomor cetakan, edisi (jika ada), nama
penerbit, kota penerbitan, tahun penerbitan, dan halaman letak
sumber kutipan.
f. Pengutipan pendapat atau fakta yang berasal dari jurnal, urutan
penulisan identitasnya adalah, nama pengarang dan judul tulisan
dengan tanda kutip, (disambung dengan kata-kata : dalam) dan nama
jurnal, kota penerbitan, volume/edisi, dan halaman letak sumber
kutipan.
g. Pengutipan pendapat atau fakta yang berasal dari makalah yang
diseminarkan, urutan penulisan identitasnya adalah, nama pengarang
dan judul tulisan dengan tanda kutip, (disambung dengan kata-kata :
dalam) tema seminar, penyelenggaraan, tempat penyelenggara,
tanggal dan halaman letak kutipan diambil.
h. Penulisan identitas sumber kutipan terjemahan dari bahasa asing,
urut-urutannya adalah : nama pengarang tanpa gelar akademik, judul
buku dengan cetak miring, (ditambah dengan kata-kata : terjemahan
oleh), nama penerjemah, cetakan nama penerbit, kota penerbit, dan
halaman letak sumber kutipan.
i. Catatan kaki untuk kutipan dari Putusan Pengadilan
Negeri/Tinggi/Putusan Kasasi/Peninjauan Kembali, ditulis dengan
cara : menuliskan kata “Putusan” dilanjutkan dengan penyebutan
pengadilan pada tingkat mana perkara diajukan, dilanjutkan dengan
nomor perkara tersebut dilanjutkan dengan nomor halaman yang
dirujuk.
j. Catatan kaki untuk Putusan Badan Internasional, misalnya Resolusi
PBB, ditulis dengan cara : mencantumkan kata “Resolusi”,
dilanjutkan dengan organisasi yang menerbitkan, diikuti oleh nomor
resolusi tersebut, lengkap dengan nomor halaman yang dirujuk.

Buku Panduan Penulisan Skripsi 12


k. Catatan kaki untuk kutipan dari artikel pada internet ditulis dengan cara:
nama pengarang (jika ada), judul artikel dicetak miring, ditambah
kata: terdapat dalam, alamat URL (the Uniform Resource Locator)
atau alamat yang nampak pada address window internet.
l. Catatan kaki untuk kutipan dari artikel jurnal pada internet ditulis
dengan cara : nama pengarang (jika ada), judul artikel dengan tanda
kutip, nama jurnal dicetak miring, ditambah kata: terdapat dalam,
alamat URL (the Uniform Resource Locator) atau alamat yang
nampak pada address window internet.
m. Catatan kaki untuk kutipan informasi selain artikel atau buku dalam
internet ditulis dengan cara: alamat URL ( the Uniform Resource
Locator) atau alamat yang nampak pada address window internet,
dan dibelakangnya ditambah dengan tanggal tayang, jam tayang;
n. Catatan kaki untuk kutipan dari CD ROM ditulis dengan cara: nama
penulis, judul tulisan, halaman, kata-kata : edisi CD Rom, penerbit,
kota penerbitan, tahun penerbitan.
o. Apabila mengutip dari e-mail (electronic mail), maka harus ditulis:
nama pengirim e-mail, inisial pelengkap penulis misalnya jabatan
yang dipegang (apabila ada), nama penerima e-mail, ditambah bulan,
tanggal, tahun dan jam pengriman, ditulis dalam kurung. Sesudah itu
ditambah lagi keterangan pada siapa e-mail itu berada, juga ditulis
dalam kurung.
p. Pengutipan kembali dari sumber kutipan, menggunakan pedoman
memakai penunjukan identitas referensi dengan ibid, op.cit, dan
loc.cit, kecuali data elektronik, ditulis seperti semula.

Bentuk dan contoh-contoh Catatan Kaki


Berikut ini diuraikan bentuk-bentuk dan contoh-contoh catatan kaki
untuk sumber kutipan dari buku, makalah, surat kabar, karya yang tidak
diterbitkan, wawancara, ensiklopedia dan lain-lain.

a. Buku
Yang dicantumkan berturut-turut adalah nomor “foot note”
nama pengarang (nama kecil atau nama depan atau nama keluarga),
judul buku, jilid, cetakan, penerbit, tempat diterbitkan, tahun
penerbitan,dan nomor halaman yang dikutip, judul buku diberi garis
atau cetak miring (italic). Jilid dan cetakan tidak selalu ada :
1). Mengutip dari buku yang ditulis oleh seorang pengarang :
a) Tahir Azhary, Negara Hukum, Bulan Bintang, Jakarta,
1992, h.63
b) Lon, L. Fuller, Jurisprudence, The Foundation Press,
Mineola, New York, 1949, h. 14
2). Mengutip dari buku yang ditulis oleh dua atau tiga orang
pengarang, maka nama pengarang dicantumkan seluruhnya :

Buku Panduan Penulisan Skripsi 13


a) Sudargo Gautama & Riswanto Winata, Pembaharuan
Hukum Merek Indonesia (dalam Rangka WTO, Trips),
1997, Citra Aditnya Bakti, Bandung, h.25
b) Leon Boim, Glen G. Morgan dan Alexander W.
Rudzinki, Legal Cotrales in The Soviet Union, A.W.
Sijthof, Leiden, 1966, h. 302.
3). Mengutip dari buku yang ditulis oleh lebih dari tiga orang
pengarang, hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan
diikuti et. Al, artinya dengan orang lain atau kawan-kawan :
Elliot E. Cheatham et. Al., Conflict of law, cet. V, The
Foundation Press, Mineeola, New York, 1959, h.104
4). Mengutip dari kumpulan karangan seperti mengutip dari
majalah :
John Stanner, Family Law and Customary Law in Asia :
A Contemporary Legal Prespective, Martinus Nijlhoof,
The Hague, 1968, h.202.
5). Tidak ada pengarang tertentu : sebagai pengarang dicantumkan
tetap nama badan, lembaga, perkumpulan, perusahaan dan
sebagainya.
Negara, Konperensi Tingkat Tinggi Asean, Bali 23-25
Nop 2001, h.85.
6). Mengutip dari buku yang diterjemahkan : yang dicantumkan
tetap nama pengarang aslinya, dibelakang judul buku nama
penterjemah.
a) F. J. H. M Van der Ven, Pengantar Hukum Kerja, cet II,
Terjemahaan Sridadi, Kanisius, Yogyakarta, 1968.
b) N. M. Spelt dan J. B. J. M. Teen Berge, Pengantar
Hukum Perijinan, disunting oleh Philipus M Hadjon,
Yuridika, Surabaya,1993, h.2-3.

b. Majalah
Yang dicantumkan berturut-turut : nama penulis (seperti pada
buku), judul tulisan cetak miring, nama majalah, nomor, tahun
majalah dalam angka romawi (kalau ada), bulan dan tahun
penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip.
Oemar Seno Adji, Perkembangan Delik Khusus dalam
Masyarakat yang mengalami Moderinasi, Hukum dan
Pembangunan, No. 2 tahun X, Maret 1980, h.13.
Kalau tidak diketahui, nama pengarang ditiadakan, jadi “foot note”
dimulai dengan judul karangan.

c. Surat Kabar
Seperti dalam majalah nama penulis mungkin dicantumkan
mungkin juga tidak.
Lim, “Sudah Tiba Waktunya Hukum Intergentil Ditinggalkan
sebagai Mata Kuliah “, Harian Kompas, 28 Agustus 1979, h. III.

Buku Panduan Penulisan Skripsi 14


Apabila tidak mencantumkan penulis dapat ditulis :
Revisi UU Merek Perlu Mengatur Domain Name, Harian
Kompas, 3 Oktober 2000, h. 14.

d. Karya yang tidak diterbitkan


Harun Alrasid, Masalah Pengisian Jabatan Presiden, Disertasi,
Universitas Indonesia, Jakarta,1993, h. 163.

e. Wawancara
Wawancara dengan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya, 16 Juni
2002.

f. Tulisan dan Ensiklopedia


Nama Penulis diketahui atau tidak diketahui :
1) Erwin N. Girsworld “ Legal Education” Encyclopedia
Americana XVII,1997, h. 164.
2) “Ipellation”, Encyclopedia Britannica XII, 1955, h. 534.

g. Mengutip dari bab yang dikutip


Penulis yang langsung dikutip dicantumkan lebih dahulu, kemudian
nama penulis asli :
William H. Burton, The Guidance of Learning Activities, D.
Aaplleton – century Company, Inc. New York,1952, h. 186,
dikutip dari Ernest Hilgard, Theories of Learning, Appleton
New York, 1984, h. 37.

h. Mengutip dari Internet


Charlote Waelde, Domain Names and TradeMarks : What’s in
A Name? Tersedia di Internet dengan alamat http :
//www.jmls.edu/cyber/index.html, diakses tahun 2000.

Mempersingkat Catatan Kaki


Kalau suatu sumber sudah pernah dicantumkan lengkap dalam
catatan kaki yaitu pada pertama kali, maka catatan kaki itu selanjutnya
dapat disingkat dengan menggunakan ibid., op.cit., dan loc.cit.
a. Pemakaian Ibid
Ibid kependekan dari ibidem, artinya pada tempat yang sama. Ibid
dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang
langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara
kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman. Ibid., Tanpa nomor
halaman. Jika bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang
berbeda, maka digunakan ibid, dengan nomor halaman.
Ibid tidak boleh dipakai, jika diantara dua sumber terdapat sumber
lain. Dalam hal ini dipakai op.cit ata loc.cit.
b. Pemakaian Op.cit.

Buku Panduan Penulisan Skripsi 15


Op.cit. kependekan dari opere sitato, artinya dalam karya yang
telah disebut. Op.cit dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang
telah disebut sebelumnya dengan lengkap, tetapi telah diselingi oleh
sumber lain.
Pemakaian op.cit harus diikuti nomor halaman yang berbeda. Kalau
dari seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih maka
untuk menghindarkan kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang
dimaksud dengan mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi
besar, I, II dan seterusnya pada foot note sesudah tahun penerbitan
dua tanda kurung.
Contoh :
1) Sudarga Gautama, Hukum Agraria Antar Golongan, Alumni,
Bandung,1973 (selanjutnya disingkat Sudarga Gautama I), h.
131.
2) Sudarga Gautama, Masalah Agraria, berikut peraturan-perturan
dan contoh-contoh, Cet. II, Alumni, Bandung, 1973
(selanjutnya disingkat Sudarga Gautama II), h. 98.
3) Sudigdo Hardjosudarmo, Masalah Tanah di Indonesia suatu
studi di sekitar pelaksanaan Landreform di Jawa dan Madura,
Bharata, Jakarta, 1970, h.54.
4) Sudarga Gautama I, op.cit., h. 139.
Yang dikutip adalah dari karya Sudarga Gautama dalam foot
note nomor 16 (bukan 17).
Hal ini juga berlaku dalam pemakaian loc.cit, kalau mengutip
dari seseorang pengarang yang menulis dua buku atau labih.

c. Pemakaian Loc.Cit.
Loc.Cit kependekan dari loco citato, artinya pada tempat yang
telah disebut Loc.Cit digunakan kalau menunjuk pada halaman yang
sama dari suatu sumber yang disebut sebelumnya dengan lengkap,
tetapi diselingi dengan sumber lain.
Nomor halaman tidak dicantumkan karena dengan sendirinya
sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya.
Contoh pemakaian loc. Cit.
1) Kuntjoro Purbopranoto, Beberapa Catatan Hukum Tata
Pemerintahan dan Peradilan Administrasi Negara, cet. II,
Alumni, Bandung, 1978, h.86.
2) Michael P. Barber, Public Administrasi, McDonald & Evans
Ltd., London,1972, h.212.
3) Kuntjoro Purbopranoto, loc. Cit. (berarti foot note diambil dari
buku Kuncoro h. 86).

Contoh pemakaian ibid.,op.cit. dalam rangka foot note :


1) Kuntjoro Purbopranoto, Beberapa Catatan Hukum Tata
Pemerintahan dan Peradilan Administrasi Negara, cet. II,
Alumni, Bandung, 1978, h.86.

Buku Panduan Penulisan Skripsi 16


2) Ibid., ( foot note ini juga diambil dari buku Kuncoro h.86).
3) Ibid., h.90, (diambil dari buku Kuncoro dari halaman yang
berbeda, yaitu dari halaman 90).
4) Michael P. Barber, Public Administrasi, McDonald & Evans
Ltd., London,1972, h.212.
5) Michael P. Barber, op.cit., h.215. (diambil dari halaman yang
berbeda).
6) Kuntjoro Purbopranoto, loc. Cit. (berarti diambil dari buku
Kuncoro Purbopranoto pada h. 90, dari foot note nomor 3 ;
apabila diambil dari halaman 86, maka digunakan op. cit., hal.
86).
3. Catatan Ekor atau Inside Note
a. Cara penulisan
Pencantuman nama sumber ditulis langsung dibelakang kutipan pada teks
yang sama dengan cara mencantumkan Nama, tahun penerbitan ; halaman
yang dikutip diantara tanda kurung dengan tanpa nomor kutipan.
b. Contoh :
………………………… (Sudargo Gautama, 1973 : 131)
………………………….. (Nama. Web Side, Tahun ; Hal.)
………………………… (Nama Media, Tanggal Bulan Tahun, Hal.)
I. DAFTAR PUSTAKA
Penyusunan Daftar Pustaka dapat disistematisasikan sebagai berikut :
1. Buku
2. Jurnal/Majalah
3. Putusan Pengadilan
4. Putusan/Resolusi Organisasi Internasional
5. Surat Kabar/Tabloid
6. Data Elektronik

1. Penyusunan Daftar Pustaka Berupa Buku


Daftar pustaka berupa buku disusun berdasarkan urutan abjad nama
pengarang, dengan tata urutan : nama pengarang diakhiri titik, tahun
penerbitan diakhiri titik, judul buku denga cetak miring, jilid atau bagian,
cetakan, penerbit, kota penerbitan, tahun penerbitan. Beberapa buku ditulis
oleh satu orang diurutkan sesuai dengan terbitan terawal. Nama pengarang
yang mempunyai lebih dari satuan nama, penulisannya tidak perlu dibalik,
contoh :
Arief, Barda Nawawi, 1996, Bunga Rampai, Kebijakan Hukum Pidana,
Citra Aditya Bakti, Bandung.
Daniel S. Lev. 1990. Hukum dan Politik di Indonesia : Kesinambungan dan
Perubahan, diterjemahkan oleh Aswab Mahasin, ctk. Pertama,
LP3ES, Jakarta
Darmodiarjo, Darji & Sidharta, 1995, Pokok-pokok Filsafat Hukum, apa
dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.

Buku Panduan Penulisan Skripsi 17


M. Yamin, Pembahasan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, ctk.
Pertama, Prapanca, Jakarta, tanpa tahun.
Surjono Soekanto, 1983. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan
Hukum, Rajawali, Jakarta.

2. Penyusunan Daftar Pustaka berupa jurnal dan makalah


Daftar pustaka berupa jurnal adalah ditulis dengan urutan; nama
jurnal, edisi, volume, tahun terbit, dan halaman yang dikutip. Sedangkan
makalah ditulis dengan urutan; nama penulis, titik, tahun, titik, judul
makalah dengan tanda petik pembuka dan penutup, keterangan di mana
makalah dipresentasikan, dan kapan makalah dipresentasikan, contoh :
Jurnal Hukum, edisi no. 5 Vol. 3, 1996, hlm. 3
Bagir Manan, 1997. “Peranan Tugas dan Wewenang Penyidik PNS di
lingkungan Pemda dalam Menunjang Penyelenggaraan Pemerintah
di Daerah”, makalah Lokakarya Pembinaan dan Operasional
Penyidik PNS Pemerintah Daerah, Yogyakarta.

3. Penyusunan Daftar Pustaka berupa putusan pengadilan


Daftar pustaka ditulis sama seperti penulisan dalam catatan kaki,
hanya nomor halaman ditiadakan. Yakni ditulis dengan cara : menuliskan
kata “Putusan” dilanjutkan dengan penyebutan pengadilan pada tingkat
mana perkara diajukan.

4. Penyusunan Daftar Pustaka berupa putusan atau Resolusi Organisasi


Internasional
Catatan kaki untuk putusan badan internasional, misalnya Resolusi
PBB, ditulis sebagaimana dalam catatan kaki, hanya tidak usah diberikan
nomor halamannya, yakni dengan cara : mencantumkan kata “Resolusi”
dilanjutkan dengan organisasi yang menerbitkan, diikuti oleh nomor
resolusi tersebut.

5. Penyusunan Daftar Pustaka berupa Majalah dan Surat Kabar


Penyusunan daftar pustaka yang berupa majalah dan surat kabar
adalah berdasarkan nama majalah atau surat kabar, nomor penerbitan
(khusus untuk majalah), tanggal penerbitan, serta disusun berdasarkan
abjad nama majalah lebih dahulu lebih dahulu, kemudian dilanjutkan
dengan urutan abjad nama surat kabar :
Contoh :
a. Tempo, Nomor 52 Tahun XVII, 27 Februari 1990
b. Kedaulatan Rakyat, tanggal 29 Oktober 1999
c. Kedaulatan Rakyat, tanggal 13 Agustus 2000

6. Penyusunan Daftar Pustaka berupa Data Elektronik


Penulisan Daftar Pustaka untuk data elektronik ditulis sama seperti
untuk catatan kakinya, kecuali, apabila naskah yang dikutip itu
mencantumkan nomor halaman, maka nomor halaman tersebut dihapus.

Buku Panduan Penulisan Skripsi 18


Daftar Pustaka dari artikel jurnal pada internet ditulis dengan cara : nama
pengarang (jika ada), judul artikel dengan tanda kutip, nama jurnal dicetak
miring, ditambah kata : terdapat dalam, alamat URL (the Uniform Resource
Locator) atau alamat yang nampak pada address window internet. Catatan
kaki untuk kutipan informasi selain artikel atau buku dalam internet ditulis
dengan cara : alamat URL (the Uniform Resource Locator) atau alamat
yang nampak pada address window internet, dan dibelakangnya ditambah
dengan tanggal tayang, jam tayang. Catatan kaki untuk kutipan dari CD
ROM ditulis dengan cara : nama penulis, judul tulisan, halaman, kata-kata :
edisi CD Rom, penerbit, kota penerbitan, tahun penerbitan.

Contoh :
http://www.kompas.com/berita/1609/24 Juni 2005, 10.00
J.J. Rousseau, The Spirit of law, dalam http://www.legal source.com

Buku Panduan Penulisan Skripsi 19


Contoh halaman Persetujuan Usulan Penelitian :

PERTANGGUNG JAWABAN TINDAK PIDANA PENCABULAN


YANG DILAKUKAN OLEH ORANG LANJUT USIA TERHADAP
ANAK DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

Nama : Agung Widodo


Nomor Mahasiswa : 02110195
Program Studi : Ilmu Hukum
Bagian : Hukum Pidana

Disetujui pada tanggal :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

H. Tasmilan, SH., MH JS. Murdomo, SH., M. Hum

Mengetahui
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Janabadra

Eko Nurharyanto, SH., M. Hum

Buku Panduan Penulisan Skripsi 20


Contoh sampul muka Penulisan Skripsi :

PERTANGGUNG JAWABAN TINDAK PIDANA PENCABULAN


YANG DILAKUKAN OLEH ORANG LANJUT USIA TERHADAP
ANAK DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

Penulisan Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Pada Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta

Nama : Agung Widodo


Nomor Mahasiswa : 02110195
Program Studi : Ilmu Hukum
Bagian : Hukum Pidana

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


KOPERTIS WILAYAH V YOGYAKARTA
UNIVERSITAS JANABADRA
FAKULTAS HUKUM
YOGYAKARTA
2014

Buku Panduan Penulisan Skripsi 21


Contoh halaman Persetujuan Pembimbing :

PERTANGGUNG JAWABAN TINDAK PIDANA PENCABULAN


YANG DILAKUKAN OLEH ORANG LANJUT USIA TERHADAP
ANAK DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

Nama : Agung Widodo


Nomor Mahasiswa : 02110195
Program Studi : Ilmu Hukum
Bagian : Hukum Pidana

Disahkan pada tanggal :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

H. Tasmilan, SH., MH JS. Murdomo, SH., M. Hum

Mengetahui
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Janabadra

Eko Nurharyanto, SH., M. Hum

Buku Panduan Penulisan Skripsi 22


Contoh halaman Pengesahan Penguji :

PERTANGGUNG JAWABAN TINDAK PIDANA PENCABULAN


YANG DILAKUKAN OLEH ORANG LANJUT USIA TERHADAP
ANAK DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

Nama : Agung Widodo


Nomor Mahasiswa : 02110195
Program Studi : Ilmu Hukum
Bagian : Hukum Pidana

Penulisan Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji pada tanggal 28
Oktober 2014

Ketua

H. Tasmilan, SH., MH

Anggota Anggota

JS. Murdomo, SH., M. Hum Hartanti, SH., MH

Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Janabadra

EKo Nurharyanto, SH., M. Hum

Buku Panduan Penulisan Skripsi 23

Anda mungkin juga menyukai