Anda di halaman 1dari 8

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

LATAR BELAKANG
Atas desakan FATF (Financial Action Task Force)
Dibentuk tahun 1989 oleh negara-negara G-7 Merupakan
Inntergovernmental body sekaligus police making body
Berisi para pakar dibidang hukum, keuangan dan penegakan
hukum, keuangan dan penegakan hukum
Tugas utamanya : monitoring, melakukan kajian mengenai ML
trens, techniques dan counter measures, dan mempromosikan
pengadopsian dan pelaksanaan standar AML
• FATF pada juni 2001 memasukan Indonesia
bersama 15 negara lainnya mendapat ancaman
sanksi internasional dimasukkan sebagai negara
tidak kooperatif dalam pemberantasan
pencucian uang (Non Coorperative and teritories
to Combat Money Laudering / NCCT)
• Alasan FATF : Indonesia tidak konsekuen sebab
th.1997 telah meratifikasi United Convention and
Psychotropic Substancess 1988, seharusnya
segera melakukan upaya pemberantasan
pencucian uang. Hal itu ditengarai Indonesia
sebagai surga bagi pencucian uang
• April 2002 setelah punya UU TPPU ternyata
masih di black list bersama 11 negara lainnya.
Alasan belum memperlihatkan kesungguhan
dan diminta unruk memberikan draf
implementasi yang akan dinilai kembali dalam
pertemuan anggota FATF. Di Seoul (14-18 Juni
2004)
• Pada prinsipnya FATF ingin melihat pelaksanaan
UUTPPU, paling tidak penyelesaian pembobolan
BNI 1,7 trilun. Penegakan hukum terhadap kasus
pencucian uang belum ada yang sampai ke
Pengadilan pada waktu itu, misal transaksi
mencurigakan dari 7000 yang diproses PPATK
hanya 5% dan baru satu yang sampai kejaksaan
• REGULASI
Undang-undang No. 15 th 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian
Uang diubah dengan Undang-Undang No. 25 th. 2003
DIGANTI DENGAN
Undang-undang No. 8 Th. 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
• PENGERTIAN PENCUCIAN UANG
Upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang
yang dihasilkan dari suatu tindakan kejahatan sehingga nampak
seolah-olah berasal dari tindakan yang sah
PROSES PENCUCIAN UANG
 Placment : Penempatan dana yang dihasilkan dari tindak
kejahatan kedalam sistem keuangan
 Layering : memindahkan atau mengubah benyuk dana
melalui transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka
mempersulit pelacakan (audit trial) asal usul dana
 Intregration : mengembalikan dana yang telah tampak sah
kepada si pelaku sehingga dapat digunakan dengan aman
• TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (pasal 3)
 Setiap orang yang dengan sengaja :
a. Menempatkan
b. Mentransfer
c. Membayarkan atau membelanjakan
d. Menghibahkan atau menyumbangkan
e. Menitipkan
f. Membawa ke luar negeri
g. Menukarkan atau perbuatan lainnya atas harta
Kekayaan yang diketahuinya atau patut perbuatan lainnya atas
harta merupakan hasil tindak pidana dengan mata uang atau
surat berharga lainnya, dengan maksud menyembunyikan asal-
usul harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya
merupakan hasil tindak pidana
• TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (pasal 5)
Setiap orang yang menerima atau menguasai :
a. Penempatan
b. Pentransferan
c. Pembayaran
d. Penghibahan
e. Penitipan atau
f. Penukaran
Harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduga merupakan
hasil tindak pidana
• Ketentuan ini tidak berlaku bagi penyedia jasa keuangan yang
melaksanakan kewajiban pelaporan transaksi keuangan
PREDICATE OF CRIMES / CORE CRIMES (PASAL 2)
1. Korupsi 14. Terorisme
2. Penyuapan 15. Pencurian
3. Penyelundupan barang 16. Penggelapan
4. Penyelundupan tenaga kerja 17. Penipuan
5. Penyelundupan imigran 18. Pemalsuan uang
6. Perbankan 19. Perjudian
7. Pasar modal 20. Prostitusi
8. Asuransi 21. Perpajakan
9. Narkotika 22. Kehutanan
10. Psikotropika 23. Lingkungan hidup
11. Perdagangan manusia 24. Kelautan
12. Pertdagangan senjata gelap 25. Tindak pidana lain dengan ancaman
pidana penjara lebih dari 4 tahun
13. Penculikan

Anda mungkin juga menyukai