Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KERJA

TIM KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT
(K3RS)
TAHUN 2022

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Permata Bunda


Jl. Ngeksigondo No. 56 Prenggan Kotagede Yogyakarta
55172 Telepon : 0274-376092 / 081285653664
Email : rskiapermatabunda@gmail.com, Website: www.rskiapermatabunda.com
BAB I

A. Pendahuluan
Dalam UU No. 23/1992 pasal 23, tentang kesehatan kerja, pada ayat 1
menerangkan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja
secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekitar agar dapat
diperoleh produktifitas kerja yang optimal sejalan dengan program tenaga kerja.
Pada ayat 2 juga menerangkan bahwa upaya kesehatan kerja merupakan
penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja dan pelayanan
kesehatan kerja mencakup upaya peningkatan kesehatan, seperti pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit dan pemulihan penyakit. Kesehatan kerja mempunyai syarat fisik
dan psikis sesuai dengan jenis pekerjaannya, persyaratan baku, peralatan, proses kerja
serta persyaratan tempat atau lingkungan kerja.
Yang dimaksud dengan tempat kerja adalah tempat yang terbuka, tertutup, bergerak
atau tidak bergerak yang dipergunakan untuk memproduksi barang atau jasa oleh jasa
oleh satu atau beberapa orang pekerja, pengertian ini sesuai dengan UU No. 23/1992
tentang kesehatan kerja.
RSKIA PERMATA BUNDA di Yogyakarta, yang memiliki kurang lebih 50 orang
pekerja dan mempunyai resiko bahaya dan keselamatan dan kesehatan kerja wajib
melaksanakan K3, karena itu perlu kebijakan dan program kerja K3.

B. Latar Belakang
Penilaian kinerja Rumah sakit merupakan paradigma baru, kinerja merupakan
dimensi utama dari mutu pelayanan Rumah Sakit (Katz & Green, tahun 1997). Untuk
menilai kinerja Rumah Sakit diperlukan indikator, terutama untuk mengukur outcome.
Evaluasi mutu pelayanan Rumah Sakit dapat dilakukan melalui Akreditasi, JCI, ISO, dan
lainnya.
Paradigma baru ini telah mengeser sistem penilaian kinerja RS dari fokus penilaian
pada input dan proses pengukuran terhadap hasil output atau outcome/impact. Standar
pelayanan kesehatan berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui, memantau dan
menyimpulkan apakah pelayanan Rumah Sakit yang diselenggarakan sudah mengikuti
dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan dalam standar tersebut.
Bila pelayanannya sudah mengikuti dan sesuai dengan persyaratan-persyaratan
dapat disimpulkan dalam pelayanan paling sedikit sudah dapat dipertanggungjawabkan,
termasuk mutunya. Bila suatu pelayanan dapat dipertanggungjawabkan maka dapat
dikatakan bahwa mutu pelayanan Rumah Sakit juga harus dianggap baik.
Dalam kegiatan peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit perlu ada suatu program
yang berencana dan berkesinambungan sebagai pedoman pelayanan dalam mengevaluasi
dan membuat rencana tindak lanjut sehingga tercapai peningkatan mutu pelayanan yang
diharapkan. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit, Komite K3
RS membuat kerja yang tetap mengacu pada Visi dan Misi RSKIA PERMATA BUNDA.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Tersedianya fasilitas yang aman, berfungsi dan mendukung bagi pasien, keluarga, staf
dan pengunjung.
2. Tujuan Khusus
Mengelola risiko lingkungan di mana pasien dirawat dan staf bekerja yang meliputi :
a. Keselamatan dan Keamanan;
b. Bahan Berbahaya;
c. Manajemen Emergensi;
d. Pengamanan Kebakaran;
e. Peralatan Medis;
f. Sistem Utilitas;

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan Pokok :
a. Mengidentifikasi risiko lingkungan di mana pasien dirawat dan staf bekerja.
b. Memeriksa Fasilitas Rumah Sakit
c. Memelihara Fasilitas Rumah Sakit
d. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan (awal, berkala, khusus)
e. Program Vaksinasi/ Imunisasi
f. Evaluasi Program K3 RS

2. Rincian Kegiatan:
a. Mengidentifikasi risiko yang disebabkan oleh Fasilitas Rumah Sakit, meliputi :
1) Risiko Keselamatan dan Keamanan seperti : Lantai Licin, Langit-langit jebol,
jalan rusak, bangunan rusak atau runtuh, wc mampet, kendaraan
transportasi mogok, pompa air rusak, listrik mati, tegangan listrik tidak stabil,
kabel-kabel electrode putus, alat tidak dikalibrasi, distribusi air terganggu,
kualitas air bersih/minum tidak sesuai standar, air limbah tidak memenuhi
syarat, suhu ruangan terlalu panas menyebabkan malfungsi alat.
2) Risiko Bahan Berbahaya : terkena tumpahan cairan iritan, terhirup uap bahan
berbahaya, ledakan tabung gas, tertelan bahan beracun, terpapar bahan
berbahaya dan beracun. Selain itu juga dilakukan pemantauan di gudang
penyimpanan B3, unit Laboratorium, dan Radiologi.
3) Risiko manajemen emergensi : kebakaran, bencana alam, kerusuhan massal,
keracunan massal, ancaman peledakan, kerusakan bangunan dan runtuhnya
gedung dan air bah banjir.
4) Risiko Kebakaran : korsleting listrik, ledakan tabung gas LPG, ledakan tabung
gas Oksigen, sambaran petir, penyimpanan bahan mudah terbakar.
5) Risiko Peralatan Medis : salah diagnose, tersengat aliran listrik, luka bakar,
terpapar infeksi nosokomial.
6) Risiko sistem utilitas (Listrik, air bersih/minum, air limbah, AC dan
Oksigen): kegiatan operasional pelayanan terganggu untuk listrik di Poliklinik
rawat jalan, Laboratorium, Poli Gigi, Billing System, Laundry, Sanitasi, Gizi,
Administrasi dan Rawat Inap. Untuk air bersih dan air minum akan
mengganggu kegiatan operasional pelayanan
utamanya di rawat inap, Laundry, Gizi, Poli rawat jalan, gedung administrasi.
Air limbah tidak sesuai baku mutu sehingga mencemari lingkungan,
kerusakan AC menyebabkan terganggunya fungsi alat, tidak tersedianya
Oksigen dapat mengganggu kegiatan pelayanan.
b. Memeriksa Fasilitas Rumah Sakit
1) Jadwal pemeriksaan Fasilitas Rumah Sakit
2) Form checklist pemeriksaan
3) Laporan hasil pemeriksaan
c. Memelihara Fasilitas Rumah Sakit
1) Jadwal pemeliharaan fasilitas rumah sakit
2) Kalibrasi fasilitas Rumah Sakit
3) Laporan hasil pemeliharaan fasilitas rumah sakit.
d. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan (awal, berkala, khusus)
e. Program Vaksinasi Imunisasi
f. Evaluasi Program K3 RS

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Proses identifikasi :
1) Menentukan dan mengelompokkan jenis risiko yang mungkin terjadi di
lingkungan rumah sakit sesuai faktor penyebabnya.
2) Membuat denah dan pemasangan rambu-rambu meliputi area berbahaya, tempat-
tempat berisiko dan jalur evakuasi.
3) Menunjuk petugas yang kompeten dan bertanggung jawab.
b. Memeriksa Fasilitas Rumah Sakit :
1) Dibuatkan jadwal harian untuk kegiatan memeriksa fasilitas rumah sakit dengan
mengisi form checklist sesuai jenis pemeriksaan.
2) Ditunjuk petugas pelaksana yang kompeten dan bertanggungjawab.
3) Petugas saat melakukan pemeriksaan fasilitas rumah sakit disertai dengan uji
fungsi.
4) Dibuat pelaporan yang diketahui atasan langsung.
c. Memelihara Fasilitas Rumah Sakit
1) Dibuatkan jadwal pemeliharaan atau servis fasilitas rumah sakit baik yang
dilakukan oleh petugas rumah sakit maupun pihak ketiga pada setiap bulan, tiga
bulan, enam bulan dan satu tahun sekali.
2) Dilakukan kalibrasi :
Kalibrasi internal rumah sakit : setiap satu tahun sekali oleh petugas rumah
sakit, yaitu alat termometer dan tensimeter.
Kalibrasi eksternal : dilakukan oleh pihak ketiga yang memiliki sertifikat
terkalibrasi setiap satu tahun sekali.
3) Dibuat pelaporan yang diketahui oleh atasan langsung.
d. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan (awal, berkala, khusus)
1) Pemeriksaan kesehatan awal dilakukan untuk calon karyawan RSKIA
PERMATA BUNDA
2) Pemeriksaan kesehatan berkala, dilakukan bagi:
a. Usia > 45 tahun dilakukan tiap tahun
b. Usia 35 – 44 tahun dilakukan 2 tahun sekali
c. Usia > 35 dilakukan tiap 3 tahun sekali
3) Pemeriksaan kesehatan khusus, dilakukan bagi karyawan yang berisiko tinggi
mdan berhubungan langsung dengan sumber pajanan yang mungkin terjadi di area
kerjanya.
e. Program Vaksinasi/ Imunisasi
Influenza: Semua petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien
f. Evaluasi Program K3 RS

F. Sasaran
Sasaran Program Kerja K3 RS adalah :
1. Pasien
2. Keluarga pasien
3. Pengunjung
4. Staf/petugas
5. Masyarakat sekitar Rumah Sakit
6. Vendor.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan (terlampir)

H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan
Acuan yang dipakai dalam pencatatan kegiatan adalah :
a. Kasus di lapangan
b. Frekuensi kejadian kasus
c. Jumlah kejadian/kasus dalam periode tertentu
d. Jumlah kasus teratasi
e. Jumlah kasus tidak teratasi
f. Penyebab dan akibat kasus tidak teratasi
g. Pelimpahan kepada pihak ketiga terhadap kasus yang tidak teratasi
2. Pelaporan
Laporan program kerja/kegiatan dibuat setiap 1 (satu) tahun sekali dan
diserahkan kepada Direktur Utama.
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan secara berkala
sesuai jadwal.
a. Indikator Masukan (Input)
b. Indikator Proses (Proces)
c. Indikator Keluaran (Output)

Menyetujui, Yogyakarta, 3 Maret 2022


KETUA K3RS
DIREKTUR

dr. Riyo Pungki Irawan


drg. Wiwik Lestari, MPH NIP 3.0222.112
NIP 3.0222.111
Lampiran
JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM KOMITE K3 RS 2022

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Mengidentifikasi risiko lingkungan
dimana pasien dirawat dan staf
a. Risiko Keselamatan dan
b. Risiko Bahan Berbahaya
c. Risiko Manajemen Emergensi
d. Risiko Pengamanan Kebakaran
e. Risiko Peralatan Medis
f. Risiko Utilitas
2 Pemeriksaan Fasilitas
a. Jadwal pemeriksaan
Fasilitas Rumah Sakit
b. Form checklist pemeriksaan
c. Laporan hasil pemeriksaan
3 Pemeliharaan Fasilitas RS
a. Jadwal pemeliharaan fasilitas
rumah sakit
b. Kalibrasi fasilitas Rumah Sakit
c. Laporan hasil
pemeliharaan fasilitas
4 Pemeriksaan Kesehatan Karyawan
a. Pemeriksaan kesehatan awal
b. Pemeriksaan kesehatan berkala
c. Pemeriksaan kesehatan mental
5 Program vaksinasi/ imunisasi
Influenza
Evaluasi Program K3RS
4

Anda mungkin juga menyukai