Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian
dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
RumahSakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai
jenistenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi
danbersinergi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
yangberkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam
rangkapemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya
permasalahan dalam Rumah Sakit
Menurut penjelasan Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 yang
dimaksud dengan keselamatan pasien (patient safety) adalah proses dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di
dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan manajemen risiko terhadap terhadap pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden,
dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko/
B. Latar Belakang
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat ( UU No. 36 Tahun Tentang Kesehatan 2009, psl 1 angka 7 ). Salah satu
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan adalah
Rumah Sakit. Yang dimaksud Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,dan gawat darurat ( UU No. 44 Tahun
2009, psl 1 ayat 1 ). Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
C. Tujuan Khusus
F. Pelaksanaan
a. Identifikasi resiko
1. Menentukan dan mengelompokan jenis resiko yang mungkin terjadi
dilingkungan Rumah sakit
2. Membuat denah area beresiko dirumah sakit
3. Membuat rambu sesuai area yang beresiko
4. Menunjuk petugas
b. Memerikas sarana dan prasarana
1. Pengaturan jadwal prefentif untuk kegiatan pemeriksaan sarana dan
prasarana
2. Penunjukan petugas
3. Petugas saat melakukan pemeriksaan disertai dengan uji fungsi
4. Pembuatan pelaporan yang diketahui oleh kepala instalasi.
c. Pemeliharaan sarana dan prasarana
1. Pengaturan jadwal pemeliharaan sarana dan prasarana baik yang dilakukan
oleh internal Rumah Sakit atau pihak ketiga
2. Melakukan kalibrasi alat:
Alat medis Oleh pihak ketiga yang memiliki lisensi setahun sekali
3. Dibuat pelaporan dan di ketahui oleh kepala instalasi
G. Sasaran
1. Pasien
2. Keluarga pasien
3. Pengunjung
4. Staf / Petugas
5. Masyarakat dan lingkungan sekitar
6. Vendor