Anda di halaman 1dari 21

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PRODUK PERTANIAN

Dosen Pengampu: Dr. Linda Tri Wira Astuti, SP. MP

Oleh:
Afif Hamzah 01.02.19.068
Anggi Apriliani 01.02.19.069
Muhammad Ramadhan 01.02.19.082
Suwandi 01.02.19.094
Wulan Dari Yunaidi 01.02.19.098

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERKEBUNAN PRESISI


JURUSAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Makalah Pemasaran Produk Agribisnis yang
berjudul “Permintaan dan Penawaran Produk Pertanian ini ditulis untuk
melengkapi tugas mata kuliah Pemasaran Produk Agribisnis dan sebagai syarat
untuk mengikuti mata kuliah Pemasaran Produk Agribisnis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama kepada
dosen pengampu Dr. Linda Tri Wira Astuti, SP. MP sebagai pembimbing yang
dengan sabar telah membimbing dan mengarahkan.
Penulis menyadari bahwa Makalah Pemasaran Produk Agribisnis ini masih
banyak kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis akan berusaha
semaksimal mungkin untuk memperbaikinya. Penulis juga sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga Makalah
Pemasaran Produk Agribisnis ini bisa memberikan manfaat bagi pembacanya.

Medan, Mei 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sektor pertanian cukup memiliki peranan penting dalam upaya mendukung
perekonomian Indonesia. Namun disisilain, terkadang banyak kelompok
masyarakat tidak diuntungkan akibat permasalahan yang timbul karena rantai
distribusi produk pertanian tersebut yang cukup panjang terutama bagi
petani dan konsumen (end user). Tentu saja keadaan tersebut harus diperbaiki,
agar hasil pertanian Indonesia dapat dinikmati oleh konsumen atau petani dengan
layak.
Salah satu usahanya adalah dengan membangun sistem pemasaran berbasis
e-Commerce di bidang pertanian. Sistem pemasaran berbasis e-Commerce dapat
dijadikan sebagai alternatif bagi petani petani, dijadikan sebagai media promosi,
komunikasi dan informasi serta dapat memotong rantai distribusi pemasaran hasil
pertanian. Manfaat yang dirasakan oleh para petani dan konsumen secara
langsung dan tidak langsung memberi pengaruh positif, terutama dari semakin
luasnya jalur pemasaran hasil pertanian dapat meningkatkan permintaan produksi
serta memacu pengadaan produksidi kalangan petani dan juga harga di tawarkan
ke konsumen akan dapat lebih murah sehingga penjualan di hasil pertanian dapat
lebih meningkat dan menguntungkan bagi petani.
Menurut Prathama Raharja (2015), permintaan adalah keinginan konsumen
membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Dengan kata lain, permintaan baru bisa terjadi pada saat konsumen memiliki
kebutuhan akan barang tersebut dan juga memiliki daya beli untuk mendapatkan
produk tersebut. Permintaan yang didukung oleh kekuatan daya beli dikenal
dengan istilah permintaan efektif, sedangkan permintaan yang hanya didasarkan
atas kebutuhan saja disebut dengan permintaan potensial. Daya beli konsumen itu
sendiri disokong oleh dua faktor mendasar, yakni pendapatan sang konsumen dan
juga harga produk yang dikehendaki.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi permintaan dan pemasaran produk pertanian?
2. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi permintaan dan pemasaran produk
pertanian?
3. Apa saja kendala dalam permintaan dan pemasaran produk pertanian?
4. Bagaimana kurva pergeseran permintaan dan pemasaran produk pemasaran?
5. Bagaimana fungsi permintaan dan penawaran produk pertanian?
6. Bagaimana konsep elastisitas permintaan dan penawaran produk pertanian?
7. Apa saja contoh permintaan dan penawaran produk pertanian?

C. Manfaat
1. Untuk mengetahui permintaan dan pemasaran produk pertanian.
2. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengarufi permintaan dan
pemasaran produk pertanian.
3. Untuk mengetahui kurva pergerakan permintaan dan pemasaran produk
pemasaran.
4. Untuk mengetahui kendala dalam permintaan dan pemasaran produk
pertanian.
5. Untuk mengetahui permintaan dan penawaran produk pertanian.
6. Untuk mengetahui konsep elastisitas permintaan dan penawaran produk
pertanian.
7. Untuk mengetahui contoh permintaan dan penawaran produk pertanian.
BAB II
ISI

A. Permintaan Produk Pertanian


1. Definisi Permintaan Produk Pertanian
Konsep dasar teori permintaan dibangun berdasarkan unit analisis
konsumen individu setiap konsumen yang dihadapkan pada masalah pilihan.
Konsumen memiliki sejumlah besar kebutuhan, karakteristik personal, dan
lingkungan fisik serta sosial. Di sisi lain, konsumen memiliki pendapatan yang
terbatas. Jadi masalah konsumen adalah memilih produk spesifik yang dapat
memberikan tingkat kepuasan tertinggi sesuai dengan anggaran yang dimilikinya
Permintaan konsumen didefinisikan sebagai sejumlah komoditi yang
konsumen bersedia dan mampu membayar pada beberapa tingkatan harga, cateris
paribus. Permintaan konsumen ini dapat dinyatakan dengan dua cara yaitu tabulasi
(skedul permintaan) dan grafis atau fungsi aljabar (kurva permintaan)
Permintaa n pasar adalah generalisasi konsep permintaan konsumen yang
didefinisikan sebagai alternative kuantitas yang konsumen bersedia dan mampu
membeli pada berbagai tingkat harga, cateris prebius. Permintaan pasar
merupakan penjumlahan dari seluruh permintaan konsumen individual (Yusuf
bachtiar,2015).
Dengan kata lain, permintaan baru bisa terjadi pada saat konsumen
memiliki kebutuhan akan barang tersebut dan juga memiliki daya beli untuk
mendapatkan produk tersebut. Permintaan yang didukung oleh kekuatan daya beli
dikenal dengan istilah permintaan efektif, sedangkan permintaan yang hanya
didasarkan atas kebutuhan saja disebut dengan permintaan potensial. Daya beli
konsumen itu sendiri disokong oleh dua faktor mendasar, yakni pendapatan sang
konsumen dan juga harga produk yang dikehendaki (S Badriah. 2017).

PERMINTAAN
5
4
3 D
HARGA

2 Linear (D)
1
0
0 1 2 3 4 5
JUMLAH BARANG
2. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan
Menurut Wijaya terdapat banyak faktor yang mempengaruhi permintaan
selain harga barang itu sendiri, antara lain:
a. Harga
Harga barang akan mempengaruhi seseorang dalam membeli suatu barang,
jika harga suatu barang mengalami kenaikan, orang akan mengurangi jumlah
barang yang diminta. Begitu juga sebaliknya, orang akan menambah jumlah
barang yang diminta jika harga menurun.
b. Pendapatan
Pendapatan seseorang dapat memengaruhi permintaan terhadap suatu
barang, jika pendapatan seseorang meningkat, jumlah barang yang diminta orang
tersebut juga bertambah dan begitu juga sebaliknya.
c. Harga barang lain
Jika harga barang lain mengalami penurunan, orang akan lebih banyak
membeli barang yang mengalami penurunan tersebut dibandingkan dengan barang
yang sebenarnya yang ingin dibeli.
d. Selera
Selera merupakan faktor yang dapat mempengaruhi permintaan konsumen
terhadap suatu barang. Berapapun harga barang yang diturunkan jika konsumen
tidak memiliki selera untuk menggunakan barang tersebut, tidak terjadi
permintaan terhadap barang tersebut, begitu juga sebaliknya.
e. Ekspektasi akan terjadinya perubahan harga
Perkiraan terhadap situasi masa yang akan datang juga dapat memengaruhi
permintaan suatu barang.

3. Kendala dan Solusi Dalam Permintaan Produk Pertanian


a. Sulitnya memprediksi permintaan produk
Masalah utama yang sering di hadapi oleh produsen yang tidak memiliki
pelopor canggih. Membuat mereka harus mereka tidak tahu seberapa banyak
produk yang memang harus di persiapkan untuk beberapa bulan ke depan. Hal ini
membuat kebutuhan tidak sesuai. Hasil yang di dapatkan akan kurang maksimal
dan kurang memuaskan. Karena produsen tidak tahu apa yang memang sedang di
butuhkan oleh pelanggan.
Solusi: Untuk mengetahui permintaan pelanggan terkait produk pertanian.
Maka dalam menjalankan manufaktur sebaiknya memiliki perangkat lunak yang
melibatkan fitur pelaporan akurat. Hal ini memberikan kemudahan anda untuk
mengetahui target penjualan dan tahu seberapa banyak produk yang di siapkan.
Selain itu juga bisa mempertimbangkan berdasarkan kejadian-kejadian eksternal
layaknya kurs mata uang, kenaikan harga bahan bakar minyak, trend pasar dsb.

b. Kesulitan mengontrol persediaan


Beberapa produsen agribisnis dengan skala kecil, mereka masih
memanfaatkan material secara manual. Ketika terus menerus melakukan
pengecekan secara manual, tentu saja ini tidak efisien. Bahkan kesalahan pun bisa
terjadi, hal ini membuat perhitungan tidak akan akurat.
Solusi: Dalam industri manufaktur guna menghindari pembelian berbagai
bahan dan peralatan yang sebenarnya tidak diperlukan. Atau mungkin
menghindari terjadinya kekurangan persediaan bahan yang berakibat pada
kepuasan pelanggan. Maka strategi manajemen persediaan yang baik sangatlah
diperlukan. Dalam pemeriksaan pun harus di lakukan secara rutin. Supaya cepat
dalam proses pengecekan, maka anda bisa melihat melalui barcode scanner.

c. Kesulitan meningkatkan efisiensi.


Banyak dari produsen yang mencari cara agar mengurangi biaya serta
meningkatkan efisiensi. Beberapa memilih untuk mengurangi kualitas produk
agar biaya tidak membengkak. Namun ini justru mengurangi kepuasan pembeli
dan tidak ingin melakukan pembelian.
Solusi: Salah satu cara terbaik untuk mengurangi biaya ialah mengurangi
pekerjaan yang membuang banyak waktu dan tenaga. Tak hanya itu saja,
produsen juga perlu mengurangi pembuangan material dan mengoptimalkan
peralatan produksi dengan meminimalkan kerusakan.
d. Kesulitan mengelola prospek penjualan
Kesalahan yang sering terjadi ialah melakukan prospek dengan cara yang
sama. Mereka juga memilih peluang yang tidak menjanjikan bahkan lupa
melakukan follow up.
Solusi: Setiap produsen harus paham terhadap prospek. Tentu saja ini bisa
di lakukan ketika team penjualan menghubungi atau menemui prospek secara
langsung. Namun produsen juga harus memiliki satu sistem yang memberikan
kemudahan untuk melakukan penyimpanan, pengelolaan, melacak informasi
dengan mudah.

B. Penawaran Produk Pertanian


1. Definisi Penawaran Produk Pertanian
Penawaran dapat didefinisikan sebagai daftar yang menunjukan jumlah
suatu barang dimana produsen ingin menjual pada berbagai tingkat harga untuk
periode waktu tertentu. Cateris paribus. Hukum penawaran pada dasarnya
menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang semakin banyak jumlah
barang tersebut yang akan ditawarkan, sebaliknya semakin rendah harga suatu
barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.
Terdapat dua perbedaan penting antara kurva permintaan dan penawaran.
Yang pertama adalah pentingnya factor waktu dalam hal penawaran. Yang kedua
adalah pengaruh harga terhadap jumlah yang ditawarkan biasanya tidak dapat
dibalikkan (irreversible).
Fungsi penawaran adalah hubungan antara harga dan kuantitas yang dijual
produsen per unit waktu, cateris paribus. Harga dan kuantitas permintaan
berbanding lurus, sehingga kurva permintaan berslope positif.

Penawaran
5
4
3 s
harga

2 Linear (s)
1
0
0 1 2 3 4 5
jumlah barang
2. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pemasaran
Faktor yang mempengaruhi tingkat pemasaran produk, antara lain:
a. Faktor Internal
Faktor internal ialah kegiatan perusahaan yang dapat dikendalikan. Artinya
untuk mencapai tujuan dan menjalankan setrategi pemasaran, pemasaran mamu
melakukan pengendalian atau pengaturan atas ooperasi kegiatan-kegiatan tersebut
seperti yang dikehendaki perusahaan, antara lain:
1) Kondisi dan Kemampuan Penjual
Disini penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat
berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan, untuk maksud
tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat
berkaitan.
2) Modal
Akan lebih sulit bagi penjualan, apabila barang yang dijual tersebut belum
dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat
penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu
barangnya ke tempat pembeli.
3) Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh
bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang
tertentu/ahli di bidang penjualan.
4) Promosi Promosi
Merupakan upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau
jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli produk atau
jasa yang ditawarkan tersebut.

b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal hanya memfokuskan pada kondisi pasar. Pasar sebagai
kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula
mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun factor-faktor kondisi pasar yang
perlu diperhatikan yaitu kelompok pembeli atau segmen pasarnya, serta keinginan
dan kebutuhan

3. Kendala dalam Pemasaran Produk Pertanian


Masalah utama yang dihadapi pada pemasaran produk pertanian meliputi,
antara lain:
a. Kesinambungan Produksi
Salah satu penyebab timbulnya berbagai masalah pemasaran hasil petanian
berhubungan dengan sifat dan ciri khas produk pertanian, yaitu: Pertama, volume
produksi yang kecil karena diusahakan dengan skala usaha kecil (small scale
farming). Pada umumnya petani melakukan kegiatan usaha tani dengan luas lahan
yang sempit, yaitu kurang dari 0,5 ha. Di samping itu, teknologi yang digunakan
masih sederhana dan belum dikelola secara intensif, sehingga produksinya belum
optimal; Kedua, produksi bersifat musiman sehingga hanya tersedia pada waktu-
waktu tertentu.
Kondisi tersebut mengakibatkan pada saat musim produksi yang dihasilkan
melimpah sehingga harga jual produk tersebut cenderung menurun. Sebaliknya
pada saat tidak musim produk yang tersedia terbatas dan harga jual melambung
tinggi, sehingga pedagang-pedagang pengumpul harus menyediakan modal yang
cukup besar untuk membeli produk tersebut.

b. Kurang Memadainya Pasar


Kurang memadainya pasar yang dimaksud berhubungan dengan cara
penetapan harga dan pembayaran. Ada tiga cara penetapan harga jual produk
pertanian yaitu: sesuai dengan harga yang berlaku; tawar-menawar; dan borongan.
Pemasaran sesuai dengan harga yang berlaku tergantung pada penawaran dan
permintaan yang mengikuti mekanisme pasar. Penetapan harga melalui tawar-
menawar lebih bersifat kekeluargaan, apabila tercapai kesepakatan antara penjual
dan pembeli maka transaksi terlaksana.

c. Panjangnya Saluran Pemasaran


Panjangnya saluran pemasaran menyebabkan besarnya biaya yang
dikeluarkan (marjin pemasaran yang tinggi) serta ada bagian yang dikeluarkan
sebagai keuntungan pedagang. Hal tersebut cenderung memperkecil bagian yang
diterima petani dan memperbesar biaya yang dibayarkan konsumen. Panjang
pendeknya saluran pemasaran ditandai dengan jumlah pedagang perantara yang
harus dilalui mulai dari petani sampai ke konsumen akhir.

d. Rendahnya Kemampuan Tawar-Menawar


Kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan masih
terbatas karena keterbatasan modal yang dimiliki, sehingga ada kecenderungan
produk-produk yang dihasilkan dijual dengan harga yang rendah. Berdasarkan
keadaan tersebut, maka yang meraih keuntungan besar pada umumnya adalah
pihak pedagang.

e. Berfluktuasinya Harga
Harga produksi hasil pertanian yang selalu berfluktuasi tergantung dari
perubahan yang terjadi pada permintaan dan penawaran. Naik turunnya harga
dapat terjadi dalam jangka pendek yaitu per bulan, per minggu bahkan per hari
atau dapat pula terjadi dalam jangka panjang. Untuk komoditas pertanian yang
cepat rusak seperti sayur-sayuran dan buah-buahan pengaruh perubahan
permintaan pasar kadang-kadang sangat menyolok sekali sehingga harga yang
berlaku berubah dengan cepat.
Hal ini dapat diamati perubahan harga pasar yang berbeda pada pagi, siang
dan sore hari. Pada saat musim produk melimpah harga rendah, sebaliknya pada
saat tidak musim harga meningkat drastis. Keadaan tersebut menyebabkan petani
sulit dalam melakukan perencanaan produksi, begitu juga dengan pedagang sulit
dalam memperkirakan permintaan.

f. Kurang tersedianya informasi pasar


Informasi pasar merupakan faktor yang menentukan apa yang diproduksi, di
mana, mengapa, bagaimana dan untuk siapa produk dijual dengan keuntungan
terbaik. Oleh sebab itu informasi pasar yang tepat dapat mengurangi resiko usaha
sehingga pedagang dapat beroperasi dengan margin pemasaran yang rendah dan
memberikan keuntungan bagi pedagang itu sendiri, produsen dan konsumen.
C. Kurva Pergeseran Permintaan dan Pemasaran Produk Pemasaran
Pergeseran kurva disebabkan oleh perubahan selain perubah harga. Factor
yang mempengaruhi bergesernya kurva permintaan adalah Pendapatan, harga
barang lain yang berkaitan, selera, distribusi pendapatan dan jumlah penduduk.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran adalah biaya
produksi, tingkat teknologi tujuan perusahan dan lainnya.

Dengan perubahan yang sama daripada kurva permintaan, harga dapat naik
atau turun banyak tergantung pada elastisitas harga daripada kurva penawaran.
Jika kurva penawaran berbentuk garis vertical (e=0) maka perubahan harga dapat
besar sekali, lebih besar daripada kurva penawaran lebih elastis. Inilah salah satu
penyebab yang dapat menerangkan mengapa fluktuasi harga hasil-hasil pertanian
lebih besar daripada hasil-hasil industri. Untuk hasil industri kenaikan mendadak
permintaan dapat diatasi dengan pemenuhan melakukan kerja lembur atau
menambah tenaga kerja akan tetapi tidak dapat diterapkan dalam pertanian. Cara
mengatasinya adalah dengan mengolah atau menyimpan hasil pertanian dalam
gudang yang dapat tahan lama, maka elastisitas penawaran dapat dinaikkan
permintaan yang naik mendadak dapat terpenuhi dengan persediaan yang ada
D. Fungsi Pemasaran dan Penawaran Produk Pertanian
1. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara banyak jumlah barang
yang diminta pada tingkat harga tertentu. Didalam teori ekonomi dijelaskan
bahwa jika harga barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan
turun/berkurang, dan jika harga harga barang turun maka jumlah barang yang
diminta akan bertambah (Cateris paribus= faktor lain tetap). Pergeseran kurva
permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh
faktor-faktor lain selain harga itu sendiri. Pergeseran kurva permintaan
ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri.
Suatu kurva menggambarkan pola hubungan antar variabel jumlah barang
yang diminta (kuantitas/quantity = Q) dengan variabel tingkat harga tersebut
(Price/P). Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
diminta oleh konsumen dengan harga produk. Didalam teori ekonomi dijelaskan
bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang diminta turun, demikian juga jadi
bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang diminta naik, jadi grafik fungsi
permintaan memiliki lereng negatif (miring ke kiri).
Rumus Fungsi Permintaan
Notasi fungsi permintaan akan barang tertentu adalah
D : Q = f ( P ) atau D : P = f ( Q )
Qd = A – bp

2. Fungsi penawaran

Fungsi penawarn menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang


ditawarkan oleh pengguna untuk dijual dengan harga produk. Didalam teori
ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan
bertambah, demikian juga jadi bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan turun, jadi grafik fungsi permintaan memiliki lereng positif (miring ke
kanan).
Rumus fungsi penawaran
Notasi fungsi penawaran akan barang tertent adalah
S : QS = f ( P )
S : P = f ( QS )
QS = -a + Bp
Dimana
QS : Jumlah produk yang ditawarkan
A : Jumlah Produk minimum yang ditawarkan
b : Jumlah produk yang ditawarkan dipengaruhi oleh harga produk
P : Sebuah harga produk per unit

E. Konsep Elastisitas Permintaan dan Penawaran Produk Pertanian


1. Elastisitas Harga
Untuk mengukur besar kecilnya perubahan jumlah barang yang diminta
konsumen sebagai akibat perubahan harga. Konsep elastisitas menyatakan
perbandingan antar persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan
persentase perubahan harga.
e = %perubahan jumlah barang yang diminta
%perubahan harga

Semakin besar e berarti permintaan semakin elastis dan sebaliknya tidak atau
kurang elastis bila e kecil. Tanda negative di awal menunjukkan bahwa harga naik
diikuti oleh penurunan jumlah yang diminta dan sebaliknya harga turun dengan
kenaikan jumlah yang diminta.
Pengukuran angka elastis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. elastisitas pada satu titik di dalam kurva permintaan
dQ P
e= x
dP Q
Ddengan Q adalah jumlah barang yang diminta, P adalah harga
b. elastisitas di antara dua titik pada kurva
ΔQ P1+ P 2
e= x
ΔP Q1+Q 2
Dimana ∆Q = perubahan jumlah yang diminta, ∆P = perubahan harga, P1 = harga yang
pertama, P2 = harga yang ke dua, Q1 = jumlah barang yang pertama, Q2 = jumlah yang
kedua.
Angka elastis 1 atau unitary elasticity mempunyai arti ekonomi penting
yaitu setiap perubahan harga membawa perubahan proporsionil dalam jumlah
yang diminta. Jika ditinjau dari sudut penjual maka kurva permintaan seperti ini
memberikan penerimaan yang konstan apakah harganya tinggi atau rendah. Pada
elastis nol kurva permintaannya merupakan garis vertical yang berarti berapapun
harga barang, jumlah yang diminta tidak terpengaruh. Pada elastis tak terhingga
perubahan harga barang mempunyai dua akibat yaitu jumlah yang diminta tak
terhingga atau sama dengan nol dan kurvanya berbentuk garis horizontal.

3. Elastisitas silang atas permintaan


Dalam kehidupan nyata suatu barang konsumsi biasanya tidak berdiri
sendri, tetapi mempunyai hubungan yang erat dengan barang yang lain dalam
fungsinya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya beras dengan jagung,
keduanya dapat dipertukarkan. Karena sifatnya yang dapat dipertukarkan maka
harga dari masing-maasing produk saling berhubungan erat. Dalam keadaan yang
demikian perubahan harga barang satu mempengaruhi jumlah yang diminta
barang lain. Definisi elastis silang
persenyase perubahan jumlah yang diminta atas barang X
e=
persentase harga barang Y

Perubahan jumlah barang X yang diminta diakibatkan oleh perubahan harga


barang Y. selain angka elastisisat silang tanda juga berperan penting untuk
mengetahui jenis barang. Tanda yang positif berarti barang X dan Y adalah barang
pengganti sedangkan tanda negative berarti barang X dan Y adalah barang
konplementer ( saling melengkapi).

4. Elastisitas atas pendapatan


Perubahan jumlah yang diminta disebabkan oleh perubahan pendapatan dari
konsumen.
persentase perubahan jumlah barang yang diminta
e=
persentase perubahan pendapatan
Dengan catatan bahwa pendapata adalah satu-satunya factor pengubah dan
factor-faktor lain ceteris paribus. Tanda pada elastisitas pendapatan atas
permintaan hampir selalu positif. Konsumen yang menjadi lebih kaya karena
pendapatan bertambah mempengaruhi naiknya daya beli. Untuk barang yang
elastis angka lebih dari satu, sedangkan yang tidak elastis kurang dari satu.

5. Elastisitas penawaran
Pada prinsipnya semua hal yang terdapat pada permintaan terdapat pula
dipenawaran dan elastisitas penawaran dihitung dengan cara yang sama.
Elastisitas harga atas penawaran adalah nol bila kurva penawaran merupaka garis
vertical (harga tidak berpengaruh pada jumlah yang ditawarkan), dan tak
terhingga (~) bila kurva penaran berbentuk horizontal yang berarti bahwa jumlah
yang ditawarkan tidak terbatas pada harga tertentu.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa ada dua perbedaan penting antara
kurva permintaan dan penawaran. Yang pertama adalah pentingnya factor waktu
dalam hal penawaran. Yang kedua adalah pengaruh harga terhadap jumlah yang
ditawarkan biasanya tidak dapat dibalikkan (irreversible). Factor waktu sangat
penting sekali Karena hasil pertanian bersifat musiman, yaitu bulanan atau
tahunan sehingga suatu kenaikan harga di pasar tidak dapat segera diikuti dengan
naiknya penawaran jika panen belum tiba. Ini berarti bahwa elastisitas harga atas
penawaranadalah inelastic dalam jangka pendek. Disamping itu pengaruh harga
tidak dapat dibalikkan karena jika kenaikan harga setelah beberapa waktu tertentu
mendorong kenaikan jumlah yang ditawarkan maka penurunan harga tidak akan
dapat mengembalikan jumlah yang ditawarkan pada sebelumnya . investasi tidak
dapat ditarik kembali setelah harga komoditi turun.
Persoalan lain yang tidak kalah penting adalah peranan pedagang atau
lembaga pemasaran. Dalam kenyataan terdapat harga pada tingkat petani
(producers price), dan harga pada tingkat konsumen (retail price) disamping harga
pedagang. Harga yang murni terjadi pada tingkat harga perdagangan besar
(wholesale price) karena hanya pada tingkat ini terdapat persaingan yang agak
sempurna dan pada umumnya penjual dan pembeli mengetahui pengetahuan yang
baik tentang situasi pasar pada suatu waktu. Harga eceran dan harga petani
biasanya memperhitungkan harga pedagang besar (grosir) yaitu dengan
menambahkan dan mengurangi yang disebut margin pemasaran.

6. Penaksiran elastisitas penawaran


Ukuran elastisitas
persentase perubahan jumlah yang ditawarkan
e=
persentase perubahan harga
Dengan catatan dan anggapan harga merupakan satu-satunya factor
penyebab, factor lain ceteris paribus. Semakin besar angka elastis semakin elastis
kurva penawarannya, artinya perubahan harga relative kecil mengakibatkan
perubahan jumlah yang ditaearkan relative besar. Elastisitas harga atas permintaan
memiliki efek subtitusi dan efek pendapatan.
Dalam efek subtitusi maka suatu penurunan harga beras mengakibatkan
petani mengganti tanaman padinya dengan jagung yang relative menguntungkan
ataupun berlaku sebaliknya. Efek pendapatan dari suatu perubahan harga terhadap
produksi pertanian dapat bersifat positif atau negative. Hal ini tergantung pada
banyak factor. Misalnya kenaikan harga beras yang menyebabkan naiknya
pendapatan petani hingga mendorong pettani lebih banyak menggunakan pupuk
untuk tanaman padi berikutnya, maka efek pendapatan adalah positif. Sebaliknya
jika pendapatan petani naik akan tetapi petani merasa puas dan mengurangi
kegiatannya maka efek pendapatan adalah negative karena akan dapat
mengkompensir nilai positif dari efek subtitiusi dan terjadilah kurva penawaran
yang berbalik (backward bending supply curve) dimana kenaikan harga hasil
pertanian mengakibatkan turunnya jumlah yang ditawarkan.
Pada umumnya elastisitas harga atas penawaran hasil pertanian lebih rendah
daripada elastisitas harga atas penawaran hasil industry. Dikarenakan struktur
pertanian adalah lebih tegar (rigid) daripada struktur industry. Menaikkan dan
menurunkan hasil produksi pertanian adalah jauh lebih sukar daripada menaikkan
atau menurunkan hasil-hasil industry yang semuanya dibuat di pabrik dan tidak
terikat langsung pada factor-faktor alam.

7. Elastisitas silang dari penawaran

persentase perubahan jumlah barang X yang ditawarkan


e=
persentase perubahan hargabarang Y

Apabila elastisitas ini positif maka barang X dan barang Y merupakan


barang yang dihasilkan bersama (joint product). Misalnya beras dan dedak yang
dihasilkan bersalam dalam penggilingan padi. Sedangkan apabila elastisitas silang
ini negative artinya kenaikan harga barang Y mengakibatkan penurunan jumlah
barang X yang ditawarkan maka barang X dan Y adalah barang yang bersaing
(competing-products), misalnya padi dan tembakau. Besar kecilnya anngka
elastisitas mengukur erat tidaknya hubungan antara produk pertanian itu.

F. Keseimbangan Pasar
Pasar adalah pertemuan antara pembeli dan penjual, baik dalam pengertian
langsung atau tidak (secara komunikatif). Harga pasar adalah harga yang terjadi
pada titik kesimbangan pasar, yaitu titik pertemuan permintaan dan penawaran
pasar suatu barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila
jumlah barang yang diminta pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan. Kapan harga yang terjadi dipasar lebih tinggi daripada keseimbangan
akan mengakibatkan terjadi kelebihan penawaran. Ini artinya pada tingkat harga
pasar tersebut sebenarnya banyak produk pengguna yang bersedia menjual
barangnya, akan tetapi pembelinya terbatas. Kapan harga yang terjadi lebih
rendah dari harga keseimbangan akan mengakibatkan pasar terjadi kelebihan
permintaan. Ini artinya pada tingkat harga tersebut sebenarnya masih banyak
pembeli yang bersedia membeli barang tersebut akan tetapi jumlah barang yang
ditawarkan terbatas.
Rumus Keseimbangan Pasar
Secara matematik dNs garfik ditunjukkan oleh kesamaan :
Qd = Qs atau Pd = Ps
Perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran
Dimana :
Qd : Jumlah Permintaan Produk
Qs : Jumlah Penawaran Produk
Pd : Harga Beli Produk Per Unit
Ps : Harga Jual Produk Per Unit
G. Contoh Permintaan dan Penawaran Produk Pertanian
Permintaan dan penawaran bersifat saling berkebalikan. Keduanya akan
mencapai titik keseimbangan pasar ketika saling bertemu, itulah yang kemudian
disebut sebagai hukum permintaan dan penawaran. Hukum permintaan dan
penawaran ini menjelaskan hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan.
Hal ini kemudian dihubungkan dengan kurva permintaan dan penawaran. Contoh
dari hukum permintaan adalah ada sebuah toko pertanian yang menjual aglonema
yang sangat unik sehingga banyak orang yang menginginkannya dan menyerbu
toko pertanian itu, tiba-tiba harga aglonema tersebut naik dua kali lipat karena si
pemilik merasa tetap akan ada yang membeli tanamannya. Hal tersebut sangatlah
tidak benar, aglonema yang tadinya laku terjual akan terbuang sia-sia. Karena para
konsumen akan berpikir dua kali sebelum membelinya apalagi dengan harga yang
tinggi
Contoh dari hukum penawaran adalah ketika aglonema tersebut sudah tidak
laku, akhirnya pemilik memutuskan untuk menurunkan harganya. Namun pemilik
hanya akan menjualnya sedikit untuk mempertahankan persediaan para pemasok.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Permintaan konsumen didefinisikan sebagai sejumlah komoditi yang
konsumen bersedia dan mampu membayar pada beberapa tingkatan harga,
cateris paribus. Pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen dan dalam proses tersebut diperlukan
suatu kegiatan pemasaran sebagai suatu rangkaian kegiatan atau jasa yang
dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik
konsumen.
2. Faktor yang mempengaruhi tingkat pemasaran produk dibedakan menjadi
faktor internal dan faktor eksternal.
3. Kendala dan solusi dalam permintaan produk pertanian, antara lain: sulitnya
memprediksi permintaan produk, kesulitan mengontrol persediaan, kesulitan
meningkatkan efisiensi. Kendala dalam penawaran produk, antara lain:
kesinambungan produksi, kurang memadainya pasar, panjangnya saluran
pemasaran, rendahnya kemampuan tawar-menawar
4. Pergeseran kurva disebabkan oleh perubahan selain perubah harga. Factor
yang mempengaruhi bergesernya kurva permintaan adalah Pendapatan, harga
barang lain yang berkaitan, selera, distribusi pendapatan dan jumlah
penduduk. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva
penawaran adalah biaya produksi, tingkat teknologi tujuan perusahan dan
lainnya.
5. Elastisitas harga atas penawaran adalah nol bila kurva penawaran merupaka
garis vertical (harga tidak berpengaruh pada jumlah yang ditawarkan), dan tak
terhingga (~) bila kurva penaran berbentuk horizontal yang berarti bahwa
jumlah yang ditawarkan tidak terbatas pada harga tertentu.
6. Pemasaran hasil pertanian dianggap sebagai unik dan layak mendapatkan
perhatian khusus dikarenakan terdapat fakta bahwa sebagian besar produk
pertanian adalah makanan pokok, sehingga harga yang diberlakukan diatur
dan dikontrol oleh pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

Besty Trymastuty, Hernanda Rizqi Alfannisa, Firstya Evi Dianastiti. 2020.


Pemasaran Produk Hasil Pertanian Desa Pasuruhan Kecamatan
Mertoyudan Melalui Media Sosial: Strategi Pendampingan Terstruktur.
Abdipraja: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol. 1, No. 1. e-ISSN:
2746-1823, p-ISSN: 2745-8415

Dedy Ansari Harahap. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Keputusan Pembelian Konsumen Di Pajak USU (Pajus) Medan. Jurnal
Keuangan dan Bisnis Vol. 7, No. 3

Deni Apriadia, Arie Yandi Saputra. 2017. E-Commerce Berbasis Marketplace


Dalam Upaya Mempersingkat Distribusi Penjualan Hasil Pertanian. Jurnal
RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol. 1 No. 2 (2017)
131– 136

Evi Sugiatni. 2018. Analisis Permintaan Dan Penawaran Agregatif. Universitas


Islam Negri Makassar (UIN) Makassar

Muhammad David Rusdi, Made Suparta. 2016. Analisa Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Permintaan Daging Sapi di Kota Surabaya. Jurnal
Ekonomi & Bisnis, Hal 283 - 300 Volume 1, Nomor 2.

Nikolas Fajar Wuryaningrat. 2016. Pemasaran Produk Pertanian: Masalah Dan


Solusinya. Tasharruf: Journal Economic and Business Of Islam. Vol. 1 No.
2. e-ISSN; 2528-0325

Anda mungkin juga menyukai