Anda di halaman 1dari 7

Tugas.

Opened: Monday, 31 October 2022, 12:00 AM


Due: Monday, 14 November 2022, 3:00 PM

Nama : Deswita
Nim : 257026305
Kelas : 2b/2
Mata : Kuliah : Pengembangan Kurikulum &
Pokjar : Upbj Bandar Lampung

Tugas Tutorial 2
1. Kurikulum di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan mulai dari 1968 sampai dengan
kurikulum 2013. Berdasarkan pernyataan tersebut anda diminta untuk:
a. Menjelaskan berdasarkan teori relevan mengenai perubahan kurikulum!
b. Apa jadinya apabila kurikulum tidak berubah?

2. Pada Kurikulum 2013 digunakan pendekatan saintifik dalam pelaksanaan pembelajarannya.


Anda diminta untuk menjelaskan:
a. Urutan dan penjelasan dari pendekatan saintifik
b. Membuat rencana pembelajaran sederhana yang sesuai dengan pendekatan tersebut.

3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan situasional terkait
dengan kurukum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda diminta untuk menjelaskan
a. Mengapa perlu dilakukannya penyederhanaan kurikulum pada saat pandemik ini?
b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan situasi seperti sekarang
ini!
1. Kurikulum di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan mulai dari 1968 sampai dengan
kurikulum 2013. Berdasarkan pernyataan tersebut anda diminta untuk:
a. Menjelaskan berdasarkan teori relevan mengenai perubahan kurikulum!

JAWAB :

a. sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945, kurikulum2 pendidikan nasional memang telah
berulangkali mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975,
1984, 1994, dan 2004, 2006 serta yang terbaru adalah kurikulum 2013. Perubahan
tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial
budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab,
kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis
sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat, Seiring dengan
perkembangan zaman, dengan berbagai alasan dan rasionalisasi kurikulum Indonesia
terus mengalami pergantian dari periode ke periode. Keberadaan kurikulum memberi
pengaruh yang signifikan bagi kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Oleh karena
itu, melalui tulisan ini, penulis menganggap penting untuk mengurai lebih mendalam dan
cermat akan kurikulum pendidikan Indonseia dari periode ke periode, sekaligus
memperbandingannya, sehingga sebagai pelaku pendidikan tulisan ini diharapkan dapat
menjadi bahan diskusi solutif untuk memahami pokok permasalahan pendidikan
Indonesia dalam perspektif kurikulum.
b. Apabila kurikulum tidak dikembangkan, maka akan sulit dalam mengatasi situasi yang
cepat berubah dan penuh dengan ketidakpastian yang merupakan kompetensi penting
dalam menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Apabila kurikulum
tidak dikembangkan, maka akan sulit dalam mengatasi situasi yang cepat berubah dan
penuh dengan ketidakpastian yang merupakan kompetensi penting dalam menghadapi
abad ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

2 .Pada Kurikulum 2013 digunakan pendekatan saintifik dalam pelaksanaan pembelajarannya.


Anda diminta untuk menjelaskan:
a. Urutan dan penjelasan dari pendekatan saintifik
JAWAB:
Dalam perspektif Kurikulum 2013, pendekatan saintifik merupakan sebuah pendekatan yang
menggunakan tahapan saintifik dalam proses pembelajaran. Adapun tahapan itu:
1. Mengamati
Mengamati berarti melihat, membaca, mendengar, dan menyimak hal-hal atau fenomena yang
ada di sekitar kehidupan. Dengan mengamati, siswa akan menemukan berbagai masalah untuk
dipecahkan dalam pembelajaran. Agar tahapan mengamati ini berjalan efektif, maka guru harus
jeli dalam menyediakan objek yang akan diamati siswa sesuai konteks materi yang akan
diajarkan. Sebagai contoh, misalnya ketika ingin mengajarkan tentang materi virus, maka
sebaiknya guru menyiapkan gambar virus, data perkembangan virus, video pertumbuhan virus,
dll, untuk diamati siswa.
2. Menanya
Menanya berarti mempertanyakan sesuatu yang menjadi masalah dari apa yang telah diamati.
Dalam konteks menanya, siswa harus didorong untuk bertanya dan/atau membuat rumusan
masalah-bahkan kalau perlu membuat hipotesa. Sebagai contoh, setelah mengamati berbagai
media tentang virus, maka siswa akan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan proses
pertumbuhan virus, dampak virus bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Peran guru dalam tahap
menanya ini adalah menyemangati dan tidak mendesak siswa untuk bertanya serta memberikan
pujian terhadap pertanyaan sesuai ukuran bahasa siswa.

3. Mencoba
Mencoba berarti melakukan sesuatu untuk memecahkan masalah sekaligus menemukan
kebenaran hipotesa. Cara mencoba bisa dengan melakukan eksperimen, dan menggunakan rumus
dalam menghitung. Bekerja secara kolaboratif merupakan hal terbaik dalam tahap mencoba.
Sebagai contoh, ketika siswa akan memecahkan masalah tentang bagaimana proses pertumbuhan
virus, maka dapat dilakukan eksperimen atau percobaan bagaimana virus tumbuh dalam media
protein. Dalam tahap mencoba ini, guru harus berperan sebagai mentor yang proaktif dalam
membantu siswa bereksperimen.

4. Menalar
Menalar berarti memahami, menganalisis, mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain.
Dalam menalar siswa didorong untuk mencari berbagai sumber referensi-baik secara manual
maupun digital Sumber referensi yang ada digunakan untuk mengolah data hasil percobaan. Pada
akhirnya akan diperoleh sebuah kesimpulan dari rumusan masalah dan hipotesa yang
sebelumnya sudah dibuat. Peran guru pada tahap menalar ini sebagai pemantau dari satu
kelompok ke kelompok siswa yang lain untuk memberikan scaffolding.

5. Mempresentasikan
Mempresentasikan berarti mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang telah diolah dan
disimpulkan. Dalam mempresentasikan, siswa dapat menggunakan produk teknologi, seperti lcd
projektor laptop, dan powerpoint. Peram guru dalam tahapan ini adalah memberikan
penghargaan serta memperkuat konsep yang telah ditemukan siswa.

b. Membuat rencana pembelajaran sederhana yang sesuai dengan pendekatan tersebut.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan                    :  SDN 3 TELUK PANDAN


Kelas Semester                         :  I (Satu), 2 (Dua)
Tema                                         :  Pengalamanku (Tema 5)
Sub Tema                                  :  Pengalaman Masa Kecil (Sub Tema 1)
Muatan Terpadu                        :  B Ind, PPKn, SBDP
Pembelajaran ke                        :  1 (Satu)
Alokasi waktu                             :  1 (Satu) Hari
A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan mendengarkan lagu bertempo cepat, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri sebuah
lagu yang memiliki ketukan cepat dengan tepat dan percaya diri.
2. Dengan mendengarkan lagu bertempo lambat, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri sebuah
lagu yang memiliki ketukan lambat dengan tepat dan percaya diri.
3. Dengan melakukan gerak berjalan di tempat, siswa dapat mempraktikkan lagu ”Burung
Kakaktua” bertempo cepat dengan benar dan percaya diri.
4. Dengan menyalin contoh kalimat pujian, siswa dapat menuliskan ungkapan pujian dengan
tepat.
5. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menuliskan ungkapan pujian dengan tepat.
6. Dengan mengamati poster berisi teks Pancasila, siswa dapat mengidentifikasi isi sila-sila
Pancasila dengan benar.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

 Melakukan Pembukaan dengan Salam dan


Dilanjutkan Dengan Membaca Doa (Orientasi)
 Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi
Pendahuluan yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan
10 menit
dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
(Sintak Model Discovery Learning)

Ayo Bernyanyi

 Siswa menyanyikan lagu “Bunda Piara” sambil


bermain gitar.
 Siswa menyanyikan lagu berikutnya, ”Burung
Kakaktua”, bersama-sama untuk membangun
semangat dan motivasi mereka dalam mengikuti
kegiatan belajar.(Creativity and Inovation)

Ayo Mengamati

Kegiatan Inti  Guru membacakan cerita yang berkaitan dengan


pujian (cerita dapat dibuat berdasarkan kreativitas 150 menit
guru).
 Selesai bercerita, lakukan tanya jawab dengan
siswa mengenai isi dari cerita yang telah
dibacakan. (Critical Thinking and Problem
Solving)

Ayo Berlatih

 Siswa diminta menyalin contoh kalimat atau


ungkapan pujian yang terdapat dalam buku siswa.
 Setelah tersusun sesuai bunyi sila kedua, siswa
diminta membaca bunyinya dengan lantang.
(Literasi)
 Guru menyampaikan tugas di rumah kerja sama
dengan Orang Tua, Siswa menyelesaikan tugas
rumah sendiri dengan bimbingan orang tua.

Peserta Didik :

 Membuat resume (CREATIVITY) dengan


Kegiatan Penutu
bimbingan guru tentang point-point penting yang 15 menit
p muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi
yang baru dilakukan.

Guru :

 Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai 


langsung diperiksa.

 C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan  sesuai kebutuhan guru, yaitu dari pengamatan
sikap, tes pengetahuan  dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik
penilaian.

3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan situasional terkait
dengan kurukum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda diminta untuk menjelaskan
a. Mengapa perlu dilakukannya penyederhanaan kurikulum pada saat pandemik ini?

JAWAB:

a. Karena pada saat pandemi kegiatan belajar mengajar secara tatap muka sangat terbatas. Dari
yang biasanya enam hari seminggu bisa jadi empat atau tiga hari seminggu, atau bahkan malah
tidak sama sekali. Hal ini mempengaruhi kualitas belajar anak, karena kebanyakan anak didik
akan lebih mudah mengerti ketika dijelaskan secara langsung daripada melalui gawai. Sementara
itu, para peserta didik harus terus mengejar materi, padahal materi sebelumnya saja belum tentu
sudah dikuasai. Oleh karena itu, diperlukan penyederhanaan kurikulum agar kegiatan belajar
mengajar dapat terlaksana dengan baik tanpa mengganggu mental peserta didik.
b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan situasi seperti
sekarang ini!

Proses pembelajaran pada masa kini ialah memnggunakan k13 atau kurikulum merdeka, pada
situasi saat ini.

Perpanjangan masa pendidikan daring ini memicu munculnya berbagai opsi kreativitas beberapa
institusi perguruan tinggi agar kegiatan pembelajaran tetap berjalan secara optimal walaupun
harus dilakukan secara daring (online). Namun, masih banyak juga perguruan tinggi di negara
kita ini yang belum benar-benar siap menerapkan sistem daring (online) secara utuh. Tidak lain
dan tidak bukan, alasanya adalah belum siapnya infrastruktur yang ada, baik institusi itu sendiri
atau pun lokasi dimana institusi tersebut berada. Integrated curriculum atau bisa disebut dengan
kurikulum terpadu, berasal dari istilah “integrasi” yang bisa diartikan sebagai penyatuan,
perpaduan, penggabungan dari satu objek dengan objek lain. Pada integrated curriculum
pembelajaran dilakukan secara terpusat pada satu topik bahasan yang diangkat. Berbasis pada
proyek tertentu yang melibatkan berbagai mata pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai