Anda di halaman 1dari 69

Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Pengembangan SPAM Sederhana

LAMPIRAN

213
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

LAMPIRAN–1
METODE PENGUKURAN DEBIT AIR BAKU

1) Pengukuran dengan menggunakan alat ukur Cipoletti

a. Alat yang diperlukan


− Sekat trapesoidal yang sisi-sisi dalam sekat itu meruncing, seperti terlihat pada Gambar L1-1,
dibuat dari pelat logam (baja, aluminium, dan lain-lain) atau dari kayu lapis. Sekat ini tetap
dipasang pada lokasi pengukuran atau hanya sementara saja.
− Penggaris, tongkat ukur atau pita ukur

b. Cara pengukuran
− Tempatkan sekat pada aliran (sungai kecil, pelimpah mata air, dan sebagainya) yang akan
diukur, pada posisi yang baik sehingga sekat betul-betul mendatar atau “h” pada kedua sisinya
adalah sama
− Ukur h dengan penggaris, tongkat ukur atau pita ukur

c. Perhitungan debit
− Debit dihitung dengan persamaan:

Q = 0,0186 . bh3/2

dengan:
Q dalam liter/detik
b dalam cm
h dalam cm

d. Keadaan untuk pengukuran


− Aliran di hulu dan di hilir sekat harus tenang
− Aliran hanya melalui sekat, tidak ada kebocoran pada bagian atas atau samping sekat
− Air harus mengalir bebas dari sekat, tidak menempel pada sekat (lihat Gambar L1-1)

214
Gambar L1-1 Alat ukur Cipoletti

baca disini

harus melimpah sempurna


a
h gelembung udara

c
b

Catatan: a:c - 4:1 Catatan: air harus mengalir bebas dari sekat
Petunjuk Teknis Pelaks
(lihat pada gambar) Prasarana Air Minum Sede

Sekat Cipoletti : Q = 0,0186 . bh3/2 (L/dt)


b: dalam cm
h: dalam cm

Lampiran–1 Metode Pengukuran Debit Air Baku

215
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

2) Pengukuran dengan menggunakan alat ukur Thompson

a. Alat yang diperlukan


− Sekat V-notch, seperti terlihat pada Gambar L1-2, dibuat dari pelat logam (baja, aluminium, dll)
atau dari kayu lapis
− Penggaris, tongkat ukur atau pita ukur

b. Cara pengukuran
− Tempatkan sekat pada aliran yang akan diukur, pada posisi yang baik sehingga sekat betul-
betul mendatar atau “h” pada kedua sisinya adalah sama
− Ukur h dengan penggaris, tongkat ukur atau pita ukur

c. Perhitungan debit
− Debit dihitung dengan persamaan:

Q = 0,0134 . h5/2

dengan:
Q: dalam liter/detik
h: dalam cm

d. Keadaan untuk pengukuran


− Aliran di hulu dan di hilir sekat harus tenang
− Aliran hanya melalui sekat, tidak ada kebocoran pada bagian atas atau samping sekat
− Air harus mengalir bebas dari sekat, tidak menempel pada sekat (lihat Gambar L1-2)

216
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

Gambar L1-2 Alat ukur Thompson

SEKAT THOMPSON: Q = 0,01365 . h5/2

13

12

11

10

7
h dalam cm

6 CONTOH:
h=8.5cmjadi:
5 Q2.85l/detik

0.5 1 2 3 4 5 6 7 8

Qdalaml/detik

bacadisini

h h gelembungudara
90°

Catatan:
Ketika memasang sekat:
Pilih daerah aliran yang tenang
Letakan sekat mendatar (h tiap sisi sama)
Cegah jangan ada kebocoran
Air harus mengalir bebas dari sekat (lihat pada gambar)

217
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

3) Pengukuran dengan metoda benda apung

a. Alat yang diperlukan


− Bahan yang dapat mengapung di air (bola pingpong, gabus, dan lain-lain)
− Alat ukur panjang (penggaris, tongkat ukur atau pita ukur)
− Alat ukur waktu (stopwatch)

b. Cara pengukuran
− Pilih lokasi yang baik pada beban air dengan lebar, kedalaman, kemiringan dan kecepatan yang
dianggap tetap sepanjang + 2 meter. Harus diperhatikan agar tidak ada rintangan, halangan
atau gangguan lain di sepanjang lintasan pengamatan.
− Tetapkan titik awal (T1) dan titik akhir (T2) pengukuran. Catat panjang lintasan yang akan
digunakan (L) (lihat Gambar L1-3a)
− Jatuhkan bahan yang terapung pada T1. Pada waktu bersamaan, hidupkan alat ukur waktu
(stopwatch)
− Hentikan alat ukur waktu pada saat benda terapung mencapai titik T2. Catat waktu yang
terhitung (t)
− Antara T1 dan T2 dibagi menjadi beberapa titik penampang (misalnya Ta, Tb, Tc… Tn). Hitung
luas penampang aliran pada titik-titik tersebut (lihat Gambar L1-3b)
− Pada titik-titik ini hitung luas penampang aliran
− Ukur kedalaman air pada beberapa titik penampang aliran, juga lebar penampang itu. tepi dan
tengah saluran di masing-masing titik penampang (h1, h2, h3)
− Lakukan di beberapa tempat

c. Perhitungan debit
− Hitung luas penampang basah di setiap titik penampang dengan persamaan:

A = (b1 + b2)/2 . (h1 + h2 + h3)/3

dengan:
A = luas penampang basah (m2)
b1; b2 = lebar penampang atas; bawah (m)
h1;h2;h3 = kedalaman air (m)

− Luas penampang basah rata-rata dihitung dengan menggunakan persamaan:

Arata-rata = (AT1 + AT2 + ATa + ATb + ATc) / 5

dengan:
Arata-rata = luas penampang basah rata (m2)
AT1,T2,Ta,Tb,Tc = luas penampang basah di T1, T2, Ta, Tb, Tc (m2)
5 = jumlah titik pengukuran mulai T1 sampai T2

− Debit dihitung dengan persamaan:

Q = Arata-rata x L x t x 1000

dengan:
Q = debit aliran (L/dt)
Arata-rata = luas penampang basah rata (m2)
L = panjang lintasan dari T1 ke T2 (m)
t = waktu tempuh dari T1 ke T2 (detik)

d. Keadaan untuk pengukuran


− Pengukuran dilakukan pada ruas yang relatif lurus (lihat Gambar L1-3)
− Lakukan di beberapa ruas lurus untuk mendapatkan nilai debit rata-rata

218
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

Gambar L1-3 Pengukuran dengan Laju Aliran

aliran sumber air

T1 Ta Tb Tc T3
A

Gambar L1-3a Tampak Atas

A = luas penampang basah rata-rata

h1 h2 h3

Gambar L1-3b Potongan A–A

219
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

LAMPIRAN–2. STANDAR KUALITAS AIR

I. STANDAR KUALITAS AIR DI PERAIRAN UMUM


(sesuai Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990)

Kadar Maksimum
No. Parameter Satuan
Gol. A Gol. B Gol. C Gol. D

FISIKA
1. Bau - - - - -
2. Jumlah zat padat terlarut (TDS) mg/L 1000 1000 1000 1000
3. Kekeruhan Skala NTU 5
4. Rasa -
5. Warna Skala TCU 15
o
6. Suhu C Suhu udara
7. Daya hantar listrik Umhos/cm 2250

KIMIA Anorganik
1. Air raksa mg/L 0.001 0.001 0.002 0.005
2. Aluminium mg/L 0.2 -
3. Arsen mg/L 0.005 0.05 1 1
4. Barium mg/L 1 1
5. Besi mg/L 0.3 5
6. Fluorida mg/L 0.5 1.5 1.5
7. Kadmium mg/L 0.005 0.01 0.01 0.01
8. Kesadahan CaCO3 mg/L 500
9. Klorida mg/L 250 600 0.003
10. Kromium, valensi 6 mg/L 0.005 0.05 0.05 1
11. Mangan mg/L 0.1 0.5 2
12. Natrium mg/L 200 60
13. Nitrat sebagai N mg/L 10 10
14. Nitrit sebagai N mg/L 1.0 1 0.06
15. Perak mg/L 0.05
16. pH 6.5 – 8.5 5–9 6–9 5–9
17. Selenium mg/L 0.01 0.01 0.05 0.05
18. Seng mg/L 5 5 0.02 2
19. Sianida mg/L 0.1 0.1 0.02
20. Sulfat mg/L 400 400
21. Sulfida sebagai H2S mg/L 0.05 0.1 0.002
22. Tembaga mg/L 1.0 1 0.02 0.1
23. Timbal mg/L 0.05 0.01 0.3 1
24. Oksigen terlarut (DO) mg/L - >6 >3
25. Nikel mg/L - 0.5
26. SAR (Sodium Absorption Ratio) mg/L 1.5 – 2.5

KIMIA Organik
1. Aldrin dan dieldrin mg/L 0.0007 0.017
2. Benzona mg/L 0.01
3. Benzo (a) Pyrene mg/L 0.00001
4. Chlordane (total isomer) mg/L 0.0003
5. Chlordane mg/L 0.03 0.003
6. 2,4 D mg/L 0.10
7. DDT mg/L 0.03 0.042 0.002
8. Detergen mg/L 0.5
9. 1,2-dichloroethane mg/L 0.01
10. 1,1-dichloroethane mg/L 0.0003
11. Heptachlor dan heptachlor epoxide mg/L 0.003 0.018
12. Hexachlorobenzene mg/L 0.00001
13. Lindane mg/L 0.004 0.056
14. Metoxychlor mg/L 0.03 0.035
15. Pentachlorophenol mg/L 0.01
16. Pestisida total mg/L 0.1
17. 2,4,6-trichlorophenol mg/L 0.01
18. Zat organik (KMnO4) mg/L 10
Mikrobiologis….

220
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

STANDAR KUALITAS AIR DI PERAIRAN UMUM (lanjutan)


(sesuai Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990)

Kadar Maksimum
No. Parameter Satuan
Gol. A Gol. B Gol. C Gol. D

19. Endrin mg/L - 0.001 0.004


20. Phenol mg/L - 0.002 0.001
21. Karbon klorofom ekstrak mg/L - 0.05
22. Minyak dan lemak mg/L - Nihil 1
23. Organofosfat dan carbanat mg/L - 0.1 0.1
24. PCD mg/L - Nihil
25. Senyawa aktif biru metilen mg/L - 0.5 0.2
26. Toxaphene mg/L - 0.005
27. BHC mg/L - 0.21 0.21

Mikrobioligis
1. Koliform tinja Jml/100 ml 0 2000
2. Total koliform Jml/100 ml 3 10000

Radioaktivitas
1. Gross alpha activity Bq/L 0.1 0.1 0.1 0.1
2. Gross beta activity Bq/L 1.0 1.0 1.0 1.0

Keterangan:
Gol. A : air untuk air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu
Gol. B : air yang dipakai sebagai bahan baku air minum melalui suatu pengolahan
Gol. C : air untuk perikanan dan peternakan
Gol. D : air untuk pertanian dan usaha perkotaan, industri dan PLTA
mg = mili gram
mL = mili liter
L = liter
Bq = Baquerel
NTU = Nephtelometrik Turbidity Unit
TCU = True Color Unit

221
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

II. PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM


(sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002)

1. BAKTERIOLOGIS

Kadar Maksimum yang


Parameter Satuan Keterangan
Diperbolehkan

a. Air Minum
E. Coli atau fecal coli Jumlah per 0
100 ml sampel
b. Air yang masuk sistem distribusi
E. Coli atau fecal coli Jumlah per 0
100 ml sampel
Total bakteri coliform Jumlah per 0
100 ml sampel
c. Air pada sistem distribusi
E. Coli atau fecal coli Jumlah per 0
100 ml sampel
Total bakteri coliform Jumlah per 0
100 ml sampel

2. KIMIA
A. Bahan-bahan Inorganik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan)
Kadar Maksimum yang
Parameter Satuan Keterangan
Diperbolehkan

Antimony mg/L 0.005


Air raksa mg/L 0.001
Arsenik mg/L 0.01
Barium mg/L 0.7
Boron mg/L 0.3
Cadmium mg/L 0.003
Kromium mg/L 0.05
Tembaga mg/L 2
Sianida mg/L 0.07
Fluoride mg/L 1.5
Timah mg/L 0.01
Molybdenum mg/L 0.07
Nikel mg/L 0.02
Nitrat (sebagai NO3-) mg/L 50
Nitrit (sebagai NO2-) mg/L 3
Selenium mg/L 0.01

B. Bahan-bahan Inorganik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen)


Kadar Maksimum yang
Parameter Satuan Keterangan
Diperbolehkan

Ammonia mg/L 1.5


Aluminium mg/L 0.2
Klorida mg/L 250
Copper mg/L 1
Kesadahan mg/L 500
Hidrogen Sulfida mg/L 0.05
Besi mg/L 0.3
Mangan mg/L 0.1
pH mg/L 6,5 – 8,5
Sodium mg/L 200
Sulfat mg/L 250
Total padatan terlarut mg/L 1000
Seng mg/L 3

C. Bahan-bahan Organik…

222
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

C. Bahan-bahan Organik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan)


Kadar Maksimum yang
Parameter Satuan Keterangan
Diperbolehkan

Chlorinated alkanes
Carbon tetrachloride mg/L 2
Dichloromethane mg/L 20
1,2-dichloromethane mg/L 30
1,1,1-trichloromethane mg/L 2000

Chlorinated ethenes
Vinyl chloride mg/L 5
1,1-dihloroethene mg/L 30
1,2-dichloroethene mg/L 50
Trichloroethene mg/L 70
Tetrachloroethene mg/L 40

Aromatic hydrocarbons
Benzene mg/L 10
Toluene mg/L 700
Xylenes mg/L 500
Benzoat (a) pyrene mg/L 0.7

Chlorinated benzenes
Monochlorobenzene mg/L 300
1,2-dichlorobenzene mg/L 1000
1,4-dichlorobenzene mg/L 300
Trichlorobenzene (total) mg/L 20

Lain-lain
di(2-(ethylhexil)adipate mg/L 80
di(2-(ethylhexil)phtalate mg/L 8
Acrylamide mg/L 0.5
Epichlorohydrin mg/L 0.4
Hexachlorobutadine mg/L 0.6
Edetic acid (EDTA) mg/L 200
Tributylin oxide mg/L 2

C. Bahan-bahan Organik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen)


Kadar Maksimum yang
Parameter Satuan Keterangan
Diperbolehkan

Toluene mg/L 24 – 270


Xylene mg/L 20 – 1800
Ethylbenzene mg/L 2 – 200
Styrene mg/L 4 – 2600
Monochlorobenzene mg/L 10 – 120
1,2-dichlorobenzene mg/L 1 – 10
1,4-dichlorobenzene mg/L 0.3 – 30
Trichlorobenzene (total) mg/L 5 – 50

Desinfeksi dan hasil sampingannya


Chlorine mg/L 600 – 1000
2-chlorophenol mg/L 0.1 – 10
2,4-dichlorophenol mg/L 0.3 – 40
2,4,6-trichlorophenol mg/L 2 – 300

C. Pestisida…

223
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

C. Pestisida
Kadar Maksimum yang
Parameter Satuan Keterangan
Diperbolehkan

Alachlor mg/L 20
Aldicarb mg/L 10
Aldrin/dieldrin mg/L 0.03
Atrazine mg/L 2
Bentazone mg/L 30
Carbofuran mg/L 5
Chlordane mg/L 0.2
Chlorotoluron mg/L 30
DDT mg/L 2
1,2-dibromo-3-chloropropane mg/L 1
2,4-D mg/L 30
1,2-dichloropropane mg/L 20
1,3-dichloropropane mg/L 20
Heptachlor dan Heptachlor epoxide mg/L 0.03
Hexachlorobenzene mg/L 1
Isoproturon mg/L 9
Lindane mg/L 2
MCPA mg/L 2
Methoxychlor mg/L 20
Metolachlor mg/L 10
Molinate mg/L 6
Pendimethalin mg/L 20
Pentachlorophenol mg/L 9
Permethrin mg/L 20
Propanil mg/L 20
Pyridate mg/L 100
Simazine mg/L 2
Trifuralin mg/L 20
Chlorophenoxy herbicides selain
2,4-D dan MCPA
2,4-DB mg/L 90
Dichlorprop mg/L 100
Fenoprop mg/L 9
Mecoprop mg/L 10
2,4,5-T mg/L 9
Monochloramine mg/L 3
Chlorine mg/L 5
Bromate mg/L 25
Chlorite mg/L 200
Chlorophenol
2,4,6-trichlorophenol mg/L 200
Formaldehyde mg/L 900
Trihalomethanes
Bromoform mg/L 100
Dibromochloromethane mg/L 100
Bromochloromethane mg/L 60
Chloroform mg/L 200
Chlorinated acetic acid
Dichloroacetic acid mg/L 50
Trichloroacetic acid mg/L 100
Chloral hydrate
(Trichloroacetal-dehyde) mg/L 10
Halogenated acetonitriles
Dichloroacetonitrile mg/L 90
Dibromoacetonitrile mg/L 100
Trichloroacetonitrile mg/L 1
Cyanogen chloride
(sebagai CN) mg/L 70

3. RADIOAKTIVITAS…

224
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

3. RADIOAKTIVITAS
Kadar Maksimum yang
Parameter Satuan Keterangan
Diperbolehkan

Gross alpha activity Bq/L 0.1


Gross beta activity Bq/L 1

4. FISIK
Kadar Maksimum yang
Parameter Satuan Keterangan
Diperbolehkan

Warna TCU 15
Rasa dan bau - - Tidak berbau dan berasa
o
Temperatur C Suhu udara + 3oC
Kekeruhan NTU 5

225
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

LAMPIRAN–3
L-3.a EVALUASI KUALITAS AIR

No Parameter Masalah Kualitas Alternatif Pengolahan Kesimpulan

1 Bau Bau tanah Kemungkinan dengan saringan Dapat dipakai jika percobaan
karbon aktif pengolahan berhasil
Bau besi Aerasi + saringan pasir lambat Bisa dipakai dengan pengolahan
atau aerasi + saringan karbon
aktif)
Bau sulfur Kemungkinan aerasi Dapat dipakai jika percobaan
pengolahan berhasil
Bau lain Tergantung jenis bau Dapat dipakai jika percobaan
pengolahan berhasil
2 Rasa Rasa asin/payau Aerasi + saringan karbon aktif Tergantung kadar Cl dan
pendapat masyarakat
Rasa besi Aerasi + saringan pasir lambat Bisa dipakai dengan pengolahan
atau aerasi + saringan karbon
aktif
Rasa tanah tanpa Saringan karbon aktif Mungkin bisa dipakai dengan
kekeruhan pengolahan
Rasa lain Tergantung jenis rasa Tidak dapat dipakai
3 Kekeruhan Kekeruhan sedang, Saringan Pasir lambat Bisa dipakai bila dengan
coklat (dari lumpur) pengolahan
Kekeruhan tinggi, Pembubuhan PAC + saringan Bisa dipakai bila dengan
coklat dari lumpur pasir lambat pengolahan, dengan biaya relatif
besar
putih Pembubuhan PAC Dapat dipakai jika percobaan
pengolahan berhasil
Agak kuning sesudah Aerasi + saringan pasir lambat Dapat dipakai jika percobaan
air sebentar diember atau aerasi + saringan karbon pengolahan berhasil
aktif

4 Warna Coklat tanpa kekeruhan Kemungkinan dengan saringan Dapat dipakai jika percobaan
karbon aktif pengolahan berhasil
Coklat bersama dengan Sama dengan kekeruhan Sama dengan kekeruhan
kekeruhan
Putih Mungkin dengan pembubuhan Tidak dapat dipakai kecuali
PAC percobaan pengolahan berhasil
Lain Tergantung jenis warna Tidak bisa dipakai kecuali
percobaan pengolahan berhasil

L-3.b Klasifikasi Pelayanan SPAM Komunal

Pelayanan
Radius Pelayanan Jumlah Penduduk
(Kepala Keluarga/KK)

5 KK < 100 m 25 - 30 jiwa

10 KK < 100 m 50 - 60 jiwa

20 KK < 100 m 100 - 120 jiwa


Sumber: Hasil Perhitungan, 2005

226
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

LAMPIRAN–4
CONTOH PERHITUNGAN PERENCANAAN SARINGAN PASIR LAMBAT (SPL)

1) Luas penampang atas (A) dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:

Q
A= (1)
V

Misalkan:
Q = 5 L/det = 5 x 10-3 m3/det
V = 0,2 m/jam = 0,2/3600 m/det

maka,
5 x 10-3 m3/det
A = = 90 m2
0,2/3600 m/det

2) Ukuran panjang (P) dan lebar (L) dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:

A=PxL ------------------------------------------------------------------------------ (2)

P : L = (1 s/d 2) : 1

Ditentukan: P:L=2:1
P = 2L
A = 2 L2

L= A
2

Misalkan: A = 90 m2, maka:

90 m2
L= = 6,7 m
2

P = 2L = 2 x 6,7 m = 13,4 m

Contoh perhitungan untuk debit = 1 – 5 L/det dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Contoh Hasil Perhitungan Luas Penampang Atas Bak Saringan Pasir
Lambat untuk Debit: 1, 2, 3, 4 & 5 L/det

KECEPATAN LUAS PENAMPANG


DEBIT
PENYARINGAN ATAS BAK (A)
L/det
m/jam m2
1,0 0,1 – 0, 4 9 – 36
2,0 0,1 – 0, 4 18 – 72
3,0 0,1 – 0, 4 27 – 108
4,0 0,1 – 0, 4 36 – 144
5,0 0,1 – 0, 4 45 – 180

227
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

3) Ukuran kedalaman (D) dapat ditetapkan berdasarkan persyaratan pada tabel dengan
mempertimbangkan kesesuaian antara kedalaman bak dengan kondisi lahan yang tersedia
Contoh kedalaman yang diambil sebagai berikut:
ƒ Tinggi bebas = 0,30 m
ƒ Kedalaman air di atas media pasir = 1,00 m
ƒ Tebal pasir penyaring = 0,75 m
ƒ Tebal kerikil penahan = 0,40 m
ƒ Underdrain = 0,30 m
ƒ Ukuran kedalaman bak saringan = 2,75 m

4) Penentuan media pasir penyaringan


i. Ukuran efektif (Effective Size – ES) dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

ES = P10 -------------------------------------------------------------------- (3)

P10
UC = (4)
P60

dengan pengertian:
ES = ukuran efektif butiran (effective size)
UC = koefisien keseragaman butiran (uniformity coefficient)
Besaran untuk P10 dan P60 dapat diambil berdasarkan gambar grafik dari hasil analisis ayakan.
Sebagai contoh dapat dibaca pada grafik (lihat Gambar A). dari gambar tersebut dapat diketahui:
P10 = ES = 0,27 mm (antara 0,2 – 0,4)
P60 = 0,62 mm
UC = 0,62 : 0,27 = 2,3 (antara 2 – 3)
Jadi gradasi pasir (ES dan UC) memenuhi syarat untuk media penyaring pasir lambat.

ii. Kadar SiO2, kelarutan pasir dalam air dan HCl serta berat jenis pasir ditetapkan melalui analisis
kualitas pasir.
Contoh hasil analisis kualitas pasir sebagai berikut:
ƒ Kadar SiO2 = 92% > 90%
ƒ Kelarutan pasir dalam air selama 24 jam = 0,58% < 3%
ƒ Kelarutan pasir dalam HCl selama 4 jam = 2,71% < 3,5%
ƒ Berat jenis pasir = 2,60 gr/cc (antara 2,55 – 2,65)
Jadi kualitas pasir memenuhi syarat untuk media penyaring pasir lambat.
4) Gradasi media kerikil
Gradasi media kerikil diambil/ditetapkan dengan lapisan paling atas dengan butiran dan berurutan ke
lapisan bawah dengan butiran besar. Contoh gradasi media kerikil yang sudah ditetapkan dapat
diperiksa pada tabel berikut:

228
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

Tabel Contoh Pemakaian Gradasi Kerikil

GRADASI
TEBAL LAPISAN LAPISAN
KERIKIL

4 mm 10 mm Ke – 1 (teratas)
15 mm 10 mm Ke – 2
20 mm 12 mm Ke – 3
60 mm 13 mm Ke – 4 (terbawah)

229
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

LAMPIRAN–5
JENIS DAN DETAIL SUMUR POMPA TANGAN (SPT)

Gambar 5-1
SPT Dangkal dengan Pompa Tangan

230
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

Gambar 5-2
SPT Dangkal dengan PVC

231
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

Gambar 5-3
SPT Dalam Sistem I

232
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

Gambar 5-4
SPT Dalam Sistem II

233
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

Gambar 5-5
SPT Dalam Sistem III

234
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

LAMPIRAN–6
TIPIKAL BANGUNAN PENGAMBILAN AIR BAKU: SUMBER AIR PERMUKAAN

1. Model Intake Bebas dengan Pintu Air dan Saluran Penghubung Terbuka
(dibangun pada sungai dengan bantaran cukup lebar)

Gambar L6–1a Denah

Gambar L6–1b Potongan 1-1

235
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

2. Model Intake Bebas dengan Pintu Air pada Tepi Sungai

Gambar L6–2a Denah

Gambar L6–2b Potongan 1-1

236
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

3. Model Intake Bebas tanpa Pintu Air

Gambar L6–3a Denah

Gambar L6–3b Potongan 1-1

237
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

4. Model Intake Bendung

Gambar L6–4a Denah

Gambar L6–4b Potongan 1-1

Gambar L6–4c Potongan 2-2

238
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

5. Model Intake Tipe Ponton

Gambar L6–5a Denah

Gambar L6–5b Potongan 1-1

239
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

6. Model Intake Tipe Jembatan

Gambar L6–6a Denah

Gambar L6–6b Potongan 1-1

240
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

7. Model Intake Tipe Infiltrasi Galeri

Gambar L6–7a Denah

Gambar L6–7b Potongan 1-1

241
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

LAMPIRAN–7
KURVA DAERAH KERJA UNTUK BERBAGAI MACAM POMPA

Gambar L7–1 Kurva Daerah Kerja Pompa Non-Clogging Submersible


Jenis Sudu: Aksial
Sumber: Tata Cara Rancang Teknik Perpompaan (AB-D/RE/TC/022/98), Departemen Pekerjaan Umum

Gambar L7–2 Kurva Daerah Kerja Pompa Non-Clogging Submersible


Jenis Sudu: Vortex
Sumber: Tata Cara Rancang Teknik Perpompaan (AB-D/RE/TC/022/98), Departemen Pekerjaan Umum

242
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

Gambar L7–3 Kurva Daerah Kerja Pompa Non-Clogging Submersible


Jenis Sudu: Shrouded Channel
Sumber: Tata Cara Rancang Teknik Perpompaan (AB-D/RE/TC/022/98), Departemen Pekerjaan Umum

Gambar L7–4 Kurva Daerah Kerja Pompa Non-Clogging Submersible


Jenis Sudu: Open Impeller
Sumber: Tata Cara Rancang Teknik Perpompaan (AB-D/RE/TC/022/98), Departemen Pekerjaan Umum

243
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

Gambar L7–5 Kurva Daerah Kerja Pompa – Deep Well Turbine Pump
Sumber: Tata Cara Rancang Teknik Perpompaan (AB-D/RE/TC/022/98), Departemen Pekerjaan Umum

Gambar L7–6 Kurva Daerah Kerja Pompa – Deep Well Submersible Pump
Sumber: Tata Cara Rancang Teknik Perpompaan (AB-D/RE/TC/022/98), Departemen Pekerjaan Umum

244
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

Gambar L7–7 Kurva Daerah Kerja Pompa – Sentrifugal Single Suction (putaran 1450
rpm)
Sumber: Tata Cara Rancang Teknik Perpompaan (AB-D/RE/TC/022/98), Departemen Pekerjaan Umum

Gambar L7–8 Kurva Daerah Kerja Pompa – Sentrifugal Single Suction


(putaran 2900 rpm)
Sumber: Tata Cara Rancang Teknik Perpompaan (AB-D/RE/TC/022/98), Departemen Pekerjaan Umum

245
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan SPAM Sederhana

Gambar L7–9 Kurva Daerah Kerja Pompa – Sentrifugal Double Suction


Sumber: Tata Cara Rancang Teknik Perpompaan (AB-D/RE/TC/022/98), Departemen Pekerjaan Umum

246
LAMPIRAN–8
CONTOH PERHITUNGAN KEBUTUHAN DAYA POMPA

KASUS:
Rencana sistem penyediaan air bersih perdesaan:
ƒ Sistem perpipaan
ƒ Pengaliran distribusi menggunakan pompa
1) Data operasi:
ƒ Tahap pertama : 10 L/det
ƒ Tahap kedua : 10 L/det
2) Data tekanan kerugian:
ƒ Tekanan statis maksimum : 9m
ƒ Tekanan kerugian perpipaan distribusi : 10 m pada 20 L/det

PERENCANAAN:
1) Tipe pompa sentrifugal
2) Perancangan instalasi (lihat Tabel 3.37 Instalasi Perpompaan Distribusi – Sentrifugal Single Suction):
ƒ Jumlah pompa : 3 buah instal
2 operasi paralel
1 cadangan
ƒ Diameter pipa hisap : 150 mm
ƒ Diameter reducer : 150 mm x 65 mm
ƒ Diameter suction : 65 mm
ƒ Diameter pipa discharge : 50 mm
ƒ Diameter reducer : 50 mm x 80 mm
ƒ Diameter pipa header : 150 mm
3) Setelah diperoleh jumlah pompa dan ukuran pipa, maka dapat dibuat instalasi perpipaan bangunan
distribusi dan dituangkan dalam gambar.
4) Perhitungan tekanan yang diperlukan menggunakan persamaan berikut:

Hreq = Hs + HI (Q1/Q2)2

dengan pengertian:
Hreq = tekanan yang diperlukan (m)
HS = tekanan statis, perbedaan tinggi muka air (m)
HI = tekanan kerugian sistem perpipaan pada akhir tahun rencana (Q2)
Q1 = kapasitas pada akhir tahun rencana
Q2 = kapasitas aliran

dengan data sebagai berikut:


− Tekanan statis (Hs) : 9 m
− Tekanan kerugian sistem perpipaan pada akhir tahun rencana (HI) : 10 m
− Q2 : 20 L/det

Sehingga persamaan tersebut menjadi:

Hreq = 9 + 10 (Q1/20)2

Dengan persamaan di atas, dihitung tekanan yang diperlukan untuk beberapa besaran Q1 seperti
terlihat pada Tabel L7-1.

247
Tabel L8-1 Perhitungan Tekanan yang Diperlukan

Tekanan Statis Kehilangan Tekanan yang


No. Kapasitas Maksimum Tekanan Diperlukan Maksimum
(m) (m) (m)

1. 0 9 0.00 9.00
2. 10 9 2.50 11.50
3. 20 9 10.00 19.00
4. 30 9 22.50 31.50
5. 40 9 22.50 31.50
6. 50 9 62.50 71.50
Sumber: Tata Cara Rancang Teknik Perpompaan (AB-D/RE/TC/022/98)

5) Daerah kerja pompa:


− Jenis : sentrifugal
− Tipe : single suction
− Putaran : 1450 rpm
− Diameter suction : 200 mm
− Diameter discharge : 150 mm

6) Perhitungan daya pompa (lihat Tabel 3.41):


P = ρ . g . Q . H / n . SF
= 1000 x 9,8 x (10/1000) x 21 / 0,73 x 1,3
= 3,7 kW

7) Spesifikasi pompa
− Jumlah pompa : 3 unit
: 2 operasi paralel
: 1 cadangan
− Kapasitas : 10 L/det
− Tekanan : 21 m
− Putaran : 1450 rpm
− Daya : 3,7 kW
− Tegangan : 220 V / 380 V, 50 Hz, 3 phasa
− Jenis pompa : sentrifugal

248
Lampiran-9. Penangkap Mata Air Tipe IA
D
E

200 200
200 1400 Variabel 400 1000
200
500
Lapisan aspal pasir t = 3 m m
Sal. pem buang
S a l . p em bua ng
Pas. batu lingkar
P as. batu kali
F F Vent Batu kosong 150-200 m m Lem pung
M anhole 500 x 500 m m Pas. batu kali

200
Tanah urug
Lem pung

300 100
100

1800
ke rikil Ø 1 50-2 00m m
Lem pung

200
Tanah keras

O utlet

Lem pung
V e nt O ver flow 1000
Pas. batu kali
M an ho le 50 0 x 5 00m m PO TO NG AN D -D

P e ng uras
Saluran pembuang
P ip a ou tlet S a l. P e m buang
K e po m pa boster
O ver flow Vent Bambu tiap 1 m
E
D Tanah urug
Manhole 500 x 500 mm
SIT U A SI M A T A A IR B R O N KA P T ER IN G Pas. batu kali

Saluran pembuang
Lempung

Tanah asli

Pas. batu kali


Tanah keras

POTONGAN E-E

249
Lampiran-10. Penangkap Mata Air Tipe IB
S IT U A S I M A T A A IR / B R O N K A P TE R IN G

III
P ipa overflow
P ipa outlet
P ipa penguras

S aluran pem buang

IV IV

V ent

I I
P ipa saringan

A sphalt pasir

S aluran terbuka

P ipa saringan

II
III

300 600 300

15 15 12 0°
Pas. batu kali
Bam bu tiap 1 m
T a n a h le m p u n g

Variabel
T a n a h u ru g
L a p is a n a s p a l p a s ir 3 m m P a s . b a tu k a li

600
P a s ir u r u g P ip a b a m b u t ia p 1 m

L e m b a r a n p la s t ik S a lu r a n p e m b u a n g DETAIL PIPA SARINGAN Ø 150 PVC


K e r ik il 1 5 0 - 2 5 0 m m P la t b e t o n
T a n a h a s li
500
Plat beton
P a s . b a tu k a li
15 15 12 0°

Variabel
T a n a h u ru g Perm ukaan tanah asli

T a n a h a s li
P ip a s a r i n g a n
T a n a h k e ra s

DETAIL PIPA SARINGAN Ø 200 PVC PO TO N G AN II - II

1000
T a n a h le m p u n g
POTONGAN I - I

250
Lampiran-11. Penangkap Mata Air Tipe IC

251
Lampiran-12. Penangkap Mata Air Tipe ID

252
Lampiran-13. Potongan A – A Bangunan Penangkap Mata Air Tipe ID

.
.

253
Lampiran-14. Bak Penampung Tipe I (Volume 2m3)

Pipa inlet GI Ø 3"

Kolom 12 x 12 B Manhole 50 x 50

15

Pipa vent
GI Ø 3"

200
A A

15
20
15
Pipa penguras & dop GI Ø 3"
Pipa peluap G I Ø 3"
B
15 15
100 100 100

DENAH

Plat beton 1PC:2PS:3KR Pipa vent GI Ø3"


Plat beton 1PC:2PS:3KR Pipa vent G I Ø 3"
15 15
5 100 5 15 15
5 200 5
Ring balk Ring balk
5
Pas bata 1PC:2PS Pas bata 1PC:2PS
Pipa peluap
Plester 1PC:2PS 30 Plester 1PC:2PS G I Ø3"

Plat beton bertulang


1PC:2PS:3KR Pasir padat
130 Plat beton bertulang
Tanah urug
1PC:2PS:3KR Pipa penguras GI Ø 3"
Pasir padat
Kran 3/4"
Tanah urug
Pipa inlet
Beton tumbuk 7
GI Ø 3"

60
Pas batu kali Pas batu kali
1PC:4PS
10 1PC:4PS
Batu kosong Batu kosong
10 25
Pasir padat
Pasir padat 25
25 25
60 15
100 60 60 100 60
20

POTONGAN A-A POTONGAN B-B


254
Lampiran-15. Bak Penampung Tipe 2 (Volume 5m3)

Pipa inlet GI Ø 3"

Kolom 12 x 12 B Manhole 50 x 50

15

Pipa vent
GI Ø 3"

250
A A

15
20
15
Pipa penguras & dop GI Ø 3"

B Pipa peluap GI Ø 3"

15 15
100 200 100

DENAH

Plat beton 1PC:2PS:3KR Pipa vent GI Ø3"


Plat beton 1PC:2PS:3KR Pipa vent GI Ø3"
15 15
5 200 5 15 15
Ring balk 5 250 5
Pas bata 1PC:2PS Ring balk
Plester 1PC:2PS
5 Pas bata 1PC:2PS
Pipa peluap
30 Plester 1PC:2PS
GI Ø3"

Plat beton bertulang


1PC:2PS:3KR
Plat beton bertulang
Kran 3/4" 100 1PC:2PS:3KR Pipa penguras GI Ø3"
Pasir padat
Pasir padat
Tanah urug Tanah urug
Pipa inlet
Beton tumbuk 7 GI Ø3"

60
Pas batu kali Pas batu kali
1PC:4PS 1PC:4PS
10
Batu kosong Batu kosong
10 Pasir padat
Pasir padat 25 25
25 25
60 15
100 60 60 100 60
20

POTONGAN A-A POTONGAN B-B

255
Lampiran-16. Sumur Gali Tipe IA

15 260 15 15 80 15

A
15

120
Tiang
Pasangan bata
Cincin beton
Lantai sumur

80
kemiringan 2%
Saluran
pasangan beton
15
260

5 15
5
15 75 75 20

Pas. cincin beton

min 320
15 20

A
Tanah asli

Ke saluran
DENAH SUMUR GALI (SGL) POTONGAN A-A

256
Lampiran-17. Sumur Gali Tipe IB

15 260 15
15 80 15

A
15

120
Tiang
Pasangan bata
Cincin beton
Lantai sumur

80
kemiringan 2%
Saluran
pasangan beton
15
260

5 15
5
15 75 75 20

Pas. cincin beton

min 320
15 20

A
Tanah asli

Ke saluran
DENAH SUMUR GALI (SGL) POTONGAN A-A
257
Lampiran-18. Sumur Pompa Tangan Dangkal

Beton1PC:2PS:3KR

Lantai sumur
Pas. bata kemiringan2%

50
5 15

15

20
40 15 15
15 15 40

85 85

POTONGANA-A

258
Lampiran-19. Denah SPT Dangkal

210
A A

15 15 180 15 15

DENAH

259
Lampiran-20. Sumur Pompa Tangan Dalam

10

45

20

15 7,5 40

Pipa selubung PVC


75
Ø dalam = 4"

Tanah isian

L = 30 - 40 m
15

1
Sok turunan dalam 4" x 1 4" 10 200

10 cm
15
Kerikil

170 cm
Saringan PVC A A

7,5
70 cm
15
Dop

7,5
15

200
POTONGAN A-A
DENAH

260
Lampiran-21. Hidran Umum Tampak Depan

VENT Ø 5

30

Pipa Masuk Ø 3/4

120 Katup Kupu-Kupu Ø 3/4

Penjepit Pipa

Box Meter
60 Saluran Drainase

30 100 200 100 30

261
Lampiran-22. Hidran Umum Potongan A-A

VENT Ø 5

Fiber Glass T-4mm

lantai Kerja
Pasir Urug

Saluran Drainase

Beton Tumbuk
Lantai Kerja
Pasir Urug

3 3
4 4
20

262
Lampiran-23. Hidran Umum Potongan B-B

B a ja R O D Ø 1 0 m m
P la t B a ja T - 3 m m

P la t G a lv a n is

K a t u p P e m b a c a A lir a n Ø 3 / 4

M e t e r A ir Ø 3 / 4

K a tu p Ø 3 /4

15 50 15

263
Lampiran-24 Sarut Pembubuhan PAC

60 60
SARUT PEMBUBUHAN
PAC
PAC

Socket drat dalam


90 90
Ring karet

Socket drat dalam

Papan 3/20
3 Socket drat luar
1 Boll valve

35 Socket drat luar

8/12 8/12 Pipa PVC Ø 3/4"

Dop Ø 3/4"
8/12
40 2 80

Bend 90°
PVC Ø 3/4"
10 25 Kran Ø 1/2"
5

50 20
20 100
Sa
150 lu r an
pe
m bu
POTONGAN A-A POTONGAN B-B a ng
Kerikil kasar 5 cm
Kerikil jagung 10 cm
Pasir 40 cm

Bagian drum terbuka

Bagian drum tertutup


B
Dinding sarut
Bagian drum tertutup

Bagian drum terbuka Pasir Ring karet


40 Boll valve
A Pipa PVC Ø 3/4"
A

Socket drat luar


Socket drat dalam
Saluran pembuang

Pipa penguras Pipa penguras DETAIL 3


B 10 Kerikil jagung
PEMASANGAN PIPA
PADA WADAH
DENAH 5 Kerikil kasar

DETAIL SARINGAN

264
Lampiran-25

PAC
SARUT PEMBUBUHAN PAC

Socket drat dalam Dinding sarut

Ring karet
Ring karet
Boll valve

A Socket drat dalam

Socket drat luar


Socket drat luar
Boll valve Socket drat dalam

DETAIL A "PEMASANGAN PIPA


Socket drat luar
PADA WADAH"

Pipa PVC Ø 3/4"

Dop Ø 3/4"

A B
Bend 90°
PVC Ø 3/4"
Kran Ø 1/2"

Kerikil kasar 5 cm
Kerikil jagung 10 cm
Pasir 40 cm

265
Lampiran-26 Detail Sambungan Sarut

C
8/12
12
8 4
4
4
B 8

8/12
8
B
6
A

8/12
A

Papan3/30

Papan3/30

B
B
C
A

DETAILSAMBUNGAN1 DETAILSAMBUNGAN2

266
Lampiran-27

SARUT PENURUN Fe

Dinding sarut
A Ring karet
Boll valve

Socket drat luar


2 Socket drat dalam
1
A DETAIL A "PEMASANGAN PIPA
B PADA WADAH"
40 Media pasir halus

5 CARA OPERASI
3 FILTRASI
5 Media kerikil jagung

5 Media kerikil kasar 1. Air tanah mengandung kadar besi (Fe) dipompakan ke drum B
2. Buka valve 1 dan air bersih di manfaatkan melalui boll valve kran 2
(valve lain dalam keadan tertutup)
4
PENCUCIAN

1. Buka valve 3 sambil menggerakan air yang berada diatas


permukaan pasir (valve 4 dalam keadaan tertutup)
kotoran keluar melalui drain (d)

2. Secara periodik ± 2 bulan lakukan pengurasan air balik


dengan cara :
- buka valve 3 (valve 4 dalam keadaan tertutup)
- wadah air bersih A dalam keadaan penuh (valve 1 tertutup)
- buka valve 1, aliran air balik akan mencetak flok keluar melalui
drain (d)

267
Lampiran-28 Detail Pemasangan Pipa Pada Wadah

SARUT PENURUN Fe

Pipa Ø 3/4"

Pompa tangan A
Media pasir 40 cm sumur pantek
Media kerikil jagung 5 cm 2
1 Media pasir halus 40 cm

Media kerikil kasar 5 cm B


Media kerikil jagung 5 cm

5 Media kerikil kasar 5 cm


3
Pipa penguras Ø 3/4"
Drain 4

20 20
30
20
TAMPAK MUKA 20
75 20

Media pasir halus 40 cm

Media kerikil jagung 5 cm


Media kerikil kasar 5 cm
A
Pompa tangan

POTONGAN B-B
Dinding sarut
Ring karet Boll valve

Pipa penguras Socket drat luar


Socket drat dalam
B DETAIL A
DENAH PEMASANGAN PIPA
PADA WADAH

268
Lampiran-29
TYPE II
SARUT ARANG KELAPA

A
Wadah Penampung Media arang kelapa t = 5 cm
Air Baku (dibungkus kasa plastik)

Bend 90°
B
A Kran Ø 1/2"

2 Dinding sarut
3
Ring karet Boll valve

Socket drat luar


Socket drat dalam

DETAIL A
PEMASANGAN PIPA
Media kerikil kasar t = 5 cm PADA WADAH
Media kerikil jagung t = 5 cm
Media pasir halus t = 35 cm

269
Lampiran-30 Sarut Arang Kelapa

TYPE II
SARUT ARANG KELAPA

60 Variabel 60

A Kran Ø 1/2" Media arang kelapa t = 5 cm


(dibungkus kasa plastik)

5 Media arang kelapa Bend 90°


90
(dibungkus kasa plastik)

Kran Ø 1/2"
35 Media pasir halus

5 Media kerikil jagung


5 Media kerikil kasar

TAMPAK MUKA
60

Media kerikil kasar t = 5 cm


10 Media kerikil jagung t = 5 cm
Media arang kelapa
(dibungkus kasa plastik) Media pasir halus t = 35 cm
30
A
5 Media pasir halus

Bagian drum terbuka Media kerikil jagung


35
Bagian drum tertutup Media kerikil kasar

5
5

POTONGAN A-A

Dinding sarut

Ring karet
Boll valve

Saluran pembuang
Socket drat luar

Pembuangan Socket drat dalam


A DETAIL A
DENAH PEMASANGAN PIPA
PADA WADAH

270
LAMPIRAN 31

FORM PEMANTAUAN DAN PELAPORAN DAK


BIDANG INFRASTRUKTUR

TAHUN 2007

SUBBIDANG PRASARANA AIR BERSIH

271
RANGKUMAN PENYAMPAIAN LAPORAN PROVINSI KE TIM TEKNIS
DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TAHUN 2007, PRASARANA DAN SARANA AIR BERSIH PERDESAAN/ PERKOTAAN
PEMANTAUAN PUSAT
FORM AB - T1
Propinsi Triwulan ke
Kabupaten/Kota Status Progres Per

semester awal semester akhir Lainnya Jumlah Nilai Tingkat Kepatuhan (%)
No. Provinsi
AB-P1 AB-P3 Lamp. AB-P2 AB-P3 Lamp. DUD SPAM Peta SPAM Kab/kota Laporan Semester awal Semester akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0!
Diisi oleh tim teknis sesuai waktu pelaporan dan dilaporkan ke koordinator tim pusat setiap semester
Form-form Laporan dari Kab/Kota dilampirkan

Keterangan:
Kolom 1 : diisi nomor urutan kabupaten/kota
Kolom 2 : diisi nama provinsi
Kolom 3-15 : diisi dengan jumlah kabupaten/kota yang mengirimkan Laporan yang dimaksud
Kolom 16 : diisi dengan jumlah kab/kota seluruhnya dalam provinsi tersebut
Kolom 17 : diisi dengan Jumlah kabupaten/kota yang mengirimkan semua Laporan (dalam softcopy sudah built-in formula)
Kolom 24 : diisi dengan persentase Rata-Rata Kabupaten/Kota yang Mengirimkan Laporan terhadap Jumlah Seluruh Kabupaten/Kota (dalam
softcopy sudah built-in formula)
DUD : data umum demografi kabupaten, kecamatan, dan desa lokasi kegiatan
SPAM : gambaran umum SPAM dan data pelayanan eksisting kabupaten/kota dan desa lokasi kegiatan
Peta SPAM : pemetaan lokasi SPAM eksisting

272
PEMANTAUAN KESESUAIAN KEGIATAN
DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TAHUN 2007, PRASARANA DAN SARANA AIR BERSIH PERDESAAN/ PERKOTAAN

PEMANTAUAN PROV
FORM AB - P1
Propinsi
Kabupaten/Kota

Kesesuaian RD Kesesuaian
dengan juknis kegiatan Kelengkapan dokumen (ada/tidak) Nilai Tingkat
Nama Paket/ Lokasi Desa/ Kelurahan, Alasan kesesuaian/
No. penggunaan DAK dengan RD Kesesuaian
Kegiatan Kecamatan ketidaksesuaian
(sesuai/ tidak) (sesuai/ tidak)
Gambar Spesifikasi RAB
Bobot 35% Bobot 35% Bobot 10% Bobot 10% Bobot 10% 100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Diisi lengkap oleh provinsi dan disampaikan pusat pada laporan triwulan awal

Keterangan:
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : Diisi nama paket/kegiatan
Kolom 3 : diisi lokasi kegiatan meliputi nama kecamatan dan nama desa
Kolom 4 : diisi dengan penilaian kesesuaian RD dengan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK (Subbidang Air Bersih) dengan skala 0-100
Kolom 5 : diisi dengan penilaian kesesuaian kegiatan dengan RD dengan skala 0-100
Kolom 6 : diisi alasan kesesuaian/ketidaksesuaian dengan juknis penggunaan DAK
Kolom 7-9 : diisi dengan nilai 10 apabila ada dan nilai 0 apabila tidak ada
Kolom 10 : diisi dengan tingkat kesesuaian berdasarkan hasil penilaian

273
PEMANTAUAN KESESUAIAN PELAKSANAAN FISIK DENGAN SPESIFIKASI TEKNIS/ DOKUMEN TENDER
DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TAHUN 2007, PRASARANA DAN SARANA AIR BERSIH PERDESAAN/ PERKOTAAN

PEMANTAUAN PROV
FORM AB - P2
Propinsi
Kabupaten/Kota

Kesesuaian Pelaksanaan Fisik


dengan Nilai Tingkat
Kualitas Akhir
Nama Paket/ Unit Lokasi Desa/ Kelurahan, Jenis Prasarana Desain/ Kesesuaian
No. Kondisi Setempat Pekerjaan
Kegiatan Kecamatan SPAM Perencanaan (%)
(sesuai/tidak) (sesuai/tidak)
Bobot 30% Bobot 30% Bobot 40% 100%
1 2 3 4 5 6 7 8
.

Diisi dengan lengkap oleh provinsi dan disampaikan ke pusat pada triwulan akhir

Catatan:
Pencapaian tujuan, sasaran, dan manfaat akan diperhitungkan sesuai dengan investasi berdasarkan masing-masing wilayah sebagai dasar
evaluasi penilaian kinerja penggunaan DAK

274
RANGKUMANLAPORANTRIWULANANKABUPATEN/KOTAKEPROVINSI
DAKBIDANGINFRASTRUKTURTAHUN2007, PRASARANADANSARANAAIRBERSIHPERDESAAN/ PERKOTAAN
PEMANTAUANPROV
FORMAB- P3
Propinsi Triwulan ke
Kabupaten/Kota Status Tanggal

triwulan 1 triwulan 2 triwulan 3 triwulan 4 Lainnya Jumlah Nilai Tingkat Kepatuhan (%)
No. Kabupaten/Kota
RD AB-K1 AB-K2 AB-K2 AB-K3 AB-K2 AB-K3 AB-K2 AB-K3 AB-K5 DUD SPAM Peta SPAM Laporan Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 0% 0% 0% 0%
0 0% 0% 0% 0%
0 0% 0% 0% 0%
0 0% 0% 0% 0%
0 0% 0% 0% 0%
0 0% 0% 0% 0%
0 0% 0% 0% 0%
0 0% 0% 0% 0%
0 0% 0% 0% 0%
0 0% 0% 0% 0%
Diisi dengan lengkap oleh provinsi sesuai waktu pelaporan (triwulanan) dan dikirimkan ke pusat setiap triwulan
Form-formLaporan dari Kab/Kota dilampirkan

Keterangan:
Kolom1 : diisi nomor urutan kabupaten/kota
Kolom2 : diisi nama kabupaten/kota
Kolom3-15 : diisi dengan angka 1 apabila Laporan yang dimaksud ada dan diisi dengan angka 0 apabila Laporan tidak ada
Kolom16 : diisi dengan jumlah Laporan yang dikirimkan oleh Kab/Kota (dalamsoftcopy sudah built-in formula)
Kolom17-20 : diisi dengan tingkat kepatuhan pengiriman laporan per triwulan (dalamsoftcopy sudah built-in formula)
DUD : data umumdemografi kabupaten, kecamatan, dan desa lokasi kegiatan
SPAM : gambaran umumSPAMdan data pelayanan eksisting kabupaten/kota dan desa lokasi kegiatan
Peta SPAM : pemetaan lokasi SPAMeksisting
275
PELAPORANDATAPELAKSANAANKEGIATAN
DAKBIDANGINFRASTRUKTURTAHUN2007, PRASARANADANSARANAAIRBERSIHPERDESAAN/ PERKOTAAN

LAPORANKAB/KOTA
FORMAB- K1
Propinsi
Kabupaten/Kota

NamaPaket/ Volume Biaya(Rp. Xjuta) Tgl./No Tgl. Selesai/


No. Kecamatan Desa/ Kelurahan Tgl. SPMK Keterangan
Kegiatan Pendamping/ Kontrak SerahTerima
Jumlah Satuan DAK Total
APBD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Diisi denganlengkapolehkab/kotadandisampaikankeprovinsi padatriwulanpertama

276
PELAPORANKEMAJUANFISIKDANKEUANGANPELAKSANAANKEGIATAN
DAKBIDANGINFRASTRUKTURTAHUN2007, PRASARANADANSARANAAIRBERSIHPERDESAAN/ PERKOTAAN

LAPORANKAB/KOTA
FORMAB- K2
Propinsi Triwulanke
Kabupaten/Kota StatusProgresPer

FISIK KEUANGAN
Lokasi Desa/ Hidran
Nama Jaringan
Kelurahan MataAir Sumur Dalam IPAS SRM Umum/ Nilai Progres
No. Paket/ Perpipaan Progres Pagu Penyerapan Keterangan
dan Tangki Air Kontrak Keuangan
Kegiatan Fisik(%) Dana(Rp.) (Rp.)
Kecamatan (Rp.) (%)
Jml Kap. Jml Kap. Jml Kap. Panjang Jml Jml
(unit) (L/s) (unit) (L/s) (unit) (L/s) (m) (unit) (unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Diisi lengkapolehkab/kotadandisampaikankeprovinsi setiaptriwulan

277
PELAPORANPERMASALAHANDANUPAYAPENYELESAIANMASALAH
DAKBIDANGINFRASTRUKTURTAHUN2007, PRASARANADANSARANAAIRBERSIHPERDESAAN/ PERKOTAAN

LAPORANKAB/KOTA
FORMAB- K3
Propinsi Triwulanke
Kabupaten/Kota Status Progres Per

Lokasi Desa/ Kelurahan, Masalah/ Hambatan Upaya Pemecahanyang PenanggungJawab Status Perkembangan
No. Nama Paket/ Kegiatan
Kecamatan Selama Pelaksanaan Dilakukan PenyelesaianMasalah Penyelesaian

1 2 3 4 5 6 7

Diisi dengan lengkap oleh kab/kota dan disampaikan ke provinsi setiap triwulan
278
PELAPORAN DOKUMENTASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN
DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TAHUN 2007, PRASARANA DAN SARANA AIR BERSIH PERDESAAN/ PERKOTAAN

LAPORAN KAB/KOTA
FORM AB - K4
Propinsi
Kabupaten/Kota

Kecamatan
Desa/lokasi
Foto sebelum pelaksanaan kegiatan (0%) Foto sebelum pelaksanaan kegiatan (50%) Foto sebelum pelaksanaan kegiatan (100%)

Kecamatan
Desa/lokasi
Foto sebelum pelaksanaan kegiatan (0%) Foto sebelum pelaksanaan kegiatan (50%) Foto sebelum pelaksanaan kegiatan (100%)

Diisi dengan lengkap oleh kab/kota dan disampaikan ke provinsi pada triwulan akhir
279
PELAPORANTUJUAN, SASARAN, DANMANFAATKEGIATAN
DAKBIDANGINFRASTRUKTURTAHUN2007, PRASARANADANSARANAAIRBERSIHPERDESAAN/ PERKOTAAN

LAPORANKAB/KOTA
FORMAB- K5
Propinsi
Kabupaten/Kota

TujuandanSasaran
NamaPaket/ Unit Peningkatan Lembaga Operasional PenerimaManfaat
No. Kecamatan Desa/ Kelurahan Peningkatan Keterangan
Kegiatan Pelayanan Pengelola(Ada/ PrasaranaSPAM Kegiatan(Jiwa)
Kapasitas(L/s)
SR/HU(unit) Tidak) (Beroperasi/ Tidak)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Diisi denganlengkapolehkab/kotadandisampaikankeprovinsi padatriwulanakhir

280
DAFTAR REFERENSI

− SNI 03-3981-1995 Tata Cara Perencanaan Instalasi Saringan Pasir Lambat


− SNI 19-6774-2002 Tata Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air
− AB-D/LW/TC/015/98 Tata Cara Pemasangan Hidran Umum
− AB-D/RE/TC/020/98 Tata Cara Rancang Teknik Bangunan Pengambilan Air Baku
− AB-D/RE/TC/022/98 Tata Cara Rancang Teknik Perpompaan
− AB-K/RE-RT/TC/012/98 Tata Cara Perancangan Teknik Unit Distribusi dan Pelayanan
− AB-K/RE-RT/TC/027/98 Tata Cara Rancangan Bangunan Pengambilan Sumber Mata Air
− AB-K/RE-RT/TC/038/98 Tata Cara Rancangan Penampung Air Hujan untuk Penyediaan Air Minum
− AB-K/RE-RT/TC/050/98 Tata Cara Rancangan Bangunan Pengambilan Sumber Air Permukaan
− AB-K/RE-RT/TC/051/98 Tata Cara Perencanaan Bangunan Pengambilan Sumber Air Tanah
− AB-D/LW/ST/001/98 Spesifikasi Teknis Sumur Pompa Tangan (SPT)
− AB-D/LW/ST/006/98 Spesifikasi Teknis Perlindungan Mata Air (PMA)
− AB-D/LW/ST/002/98 Spesifikasi Teknik Penampung Air Hujan (PAH)
− AB-D/LW/ST/006/98 Spesifikasi Teknik Perlindungan Mata Air (PMA)
− AB-D/LW/TC/004/98 Tata Cara Pembuatan Saringan Rumah Tangga (SARUT)
− AB-D/LW/TC/006/98 Tata Cara Pembuatan Saringan Pipa Resapan (SPR)
− AB-K/LW/ST/001/98 Spesifikasi Teknik Konstruksi Bangunan Pengambil Air Baku
− Pedoman Teknis Proyek Air Bersih Perdesaan dengan Sistem Perpipaan dan Sumur Artesis (PAB-PPSA), Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departeman
Pekerjaan Umum, 1985
− Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidram dalam Penyediaan Air Bersih, Puslitbang Permukiman, Departemen Pekerjaan Umum, 2001
− Direktori Standar Nasional Indonesia – Teknologi Tepat Guna dan Jasa Pelayanan Teknologi Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Penelitian
dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum, Edisi Maret 2004
− Revisi SNI 03-2916-1992, Puslitbang Permukiman, Departemen Pekerjaan Umum, 2004
− Tata Cara Perencanaan Destilator Surya Atap Kaca, Puslitbang Permukiman, Departemen Pekerjaan Umum, 2004

281

Anda mungkin juga menyukai