SKRIPSI
Oleh
SKRIPSI
Oleh
Puji syukur berkat kehadirat Allah SWT, atas segala kenikmatan dan kesempatan
yang selalu diberikan ditengah-tengah perjalanan hidup hamba-Nya. Shalawat
teriring salam tidak lupa pula selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar
Muhammad SAW, yang cinta dan setianya berpendar-pendar sehingga terciptalah
kedamaian sebagaimana yang telah diajarkannya, atas nikmat yang diberikan
Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Yang paling utama dari segalanya..Sembah Sujud Serta Syukur Kepada Allah
SWT. Taburan Cinta dan Kasih Sayang-Mu telah memberiku kekuatan,
membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta.
Saya persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat aku sayangi
dan aku cintai, sebagai tanda baktiku, hormatku, dan rasa terima kasihku terhadap
orang yang saya cintai. Aku persembahkan karya kecilku kepada AYAHANDA
ku (KAHARUDDIN ANDRI) yang telah mengorbankan jiwa raganya hanya
untuk kepentingan anak-anaknya dan IBUNDAKU (MELFA HIDAYATI
PASARIBU) meski engkau telah tiada, namun pengorbananmu dan kasih
sayangmu takkan lekang oleh waktu. Dan teruntuk saudarku kakak ( eka, fitri,
leni dan bayu) serta adindaku ( rezha ) terima kasih atas doa dan bantuan kalian,
hanya karya kecil ini yang dapat kupersembahkan.
Teruntuk dosen-dosenku terima kasih atas segala arahan dan bimbigan yang telah
kau berikan kepadaku, dan teman seperjuangku (STC SQUAD) terima kasih atas
dukungan, doa, nasehat, dan semangat yang telah kalian berikan.
Untuk tujuan yang ingin dicapai, dan untuk impian yang dikejar, maka terusla
berjuang belajar, berusaha dan berdoa.
‘Amin, Amin Ya Robbal Alamin’
MOTTO
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari
hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua
kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan
apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
( Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta, Depag. RI 1987 hal 552 )
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha ‘Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga
skripsi ini dapat dirampungkan, salawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I selaku Wakil Dekan I dan Bapak Dr.
Zawaqi Afdhal Jamil, M.Pd.I selaku Wakil Dekan II dan Bapak Dr. H.
Kemas Imron Rosyadi, M.Pd. selaku Wakil Dekan III. Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN STS Jambi
4. Bapak Drs. Alfian, M.Pd selaku Pembimbing I dan Ibu Reny Safita, M.Pd,
selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan
pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Sahabat-sahabat mahasiswa Tahun Masuk 2013 yang telah menjadi patner
diskusi dalam penyusunan skripsi ini.
6. Orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan motivasi tiada henti
hingga menjadi kekuatan pendorong bagi Penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data jenis-jenis keong apa saja yang
ada dan mengetahui keanekaragaman keong sawah (Achatina fulica) yang
terdapat di persawahan Desa Lambur Luar. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode survey dan penempatan plot dilakukan secara purposive sampling
berdasarkan umur tanaman padi menggunakan kuadrat plot yang diletakkan
secara acak beraturan (ordinal sampling). Dari hasil penelitian ini didapat bahwa
jenis moluska ordo gastropoda yang terkoleksi dari 4 plot di persawahan Desa
Lambur Luar terdapattigajenisyaitu, Achatina fulica, helix pomatia, dan pomacea
canalicula. Dan keanekaragaman jenis keong sawah (achatinafulica) tertinggi
pada pengambilan data ketiga dengan nilai indeks 2,05 H.
This research aims to obtain data on what types of snails are available and find out
the diversity of rice field snails (Achatina fulica) in Lambur Luar village. This
research used survey method and plot placement is done by purposive sampling
based on the age of rice plants using the square of the plot placed randomly
ragularly (ordinal sampling). From the result of this research, it was found that the
type of mollusca of the order of gastropods collected from 4 plots in the rice fields
of Lambur Luar village were 3 types, namely Achatina fulica, helix pomatia, and
pomacea canalicuai. And varieties of rice field snail (Achatina fulica) the highest
is the third data collection with an index value of 2,05 H.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................8
C. Rumusan Masalah ..........................................................................8
D. Tujuan Penelitian............................................................................9
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................9
F. Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................38
B. Saran .............................................................................................38
Dapat dilihat pada table 1.1, dimana penggunaan lahan pada desa
lambur luar
Tabel I.1. Komposisi Penggunaan Lahan Desa Lambur
No Penggunaa Luas Persentase
1 Pemukiman 599 9,36
2 Ladang/sawah 413 6,55
3 Kebun kelapa 738 11,53
4 Hutan bakau 27,4 0,43
5 Lahan tidur 310 4,84
6 Kantor/sekolah/mesjid 20,35 0,32
7 Jalan 30,4 0,47
8 Sungai 3848 60,12
9 Pemakaman umum 4,5 0,07
10 Lapangan olahraga 3 0,05
11 Gedung walet 5,9 0,09
12 Penggilingan padi 27,4 0,43
13 Belukar 367,05 5,74
Jumlah 6.400 100
B. Identifikasi Masalah
1. Terdapat banyak keong di kawasan persawahan desa lambur luar yang
belum pernah di identifikasikan.
2. Belum adanya pengetahuan petani tentang kegunaan dan kerugian yang
di akibatkan keong di kawasan persawahan desa lambur luar.
C. Rumusan Masalah
1. Jenis keong apa saja yang terdapat di persawahan desa lambur luar?
2. Bagaimana keanekaragaman keong sawah yang terdapat di persawahan
desa lambur luar ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendapatkan jenis-jenis keong apa saja yang terdapat di
persawahan desa lambur luar ?
2. Untuk mengetahui keanekaragaman keong sawah yang terdapat di
persawahan desa lambur luar ?
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini dilakukan baik
manfaat dalam hal teoritis maupun praktis adalah:
1. Manfaat dalam hal teoritis adalah: Data hasil penelitian dapat digunakan
sebagai acuan penelitian keanekaragaman bekicot (Achatina fulica) di
daerah persawahan desa lambur luar.
2. Manfaat dalam hal praktis yaitu: Petani dapat mengetahui keragaman dan
manfaat bekicot (Achatina fulica) yang terdapat didaerah persawahan desa
lambur luar.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang mempunyai
ketertarikan dengan masalah penelitian yang sama desa lambur luar.
4. Sebagai salah satu bahan untuk memperoleh gelar sarjana bagi peneliti.
A. Kajian Teoritik
1. Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah semua kehidupan di
atas bumi ini (tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme) serta
berbagai materi genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem
ekologi tempat mereka hidup. Termasuk didalamnya kelimpahan dan
keanekaragaman genetik dari organisme-organisme yang berasal dari
semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan
lainnya (Bauquni, 2007).
Keanekaragaman hayati adalah variabilitas antara makhluk hidup
dari semua sumber daya, sepuluh persen dari ekosistem alam berupa suaka
alam, suaka marga satwa, taman nasional, hutan lindung dan sebagian lagi
digunakan untuk kepentingan pembudidayaan plasma nutfah (Arief, 2001).
Keanekaragaman hayati yaitu keanekaragaman berbagai organisme
yang meliputi keanekaragaman semua sumber daya alam hayati meliputi
antara lain daratan, lautan, ekosistem perairan lainnya, dan kompleksitas
ekologinya, termasuk keanekaragaman dalam spesies, antar spesies, dan
ekosistem KEMENTAN (2011) dalam Febriana (2012).
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah jumlah jenis yang
dapat ditinjau dari tiga tingkat sebagai berikut :
a. Pada tingkat gen dan kromosom yang merupakan pembawa sifat
keturunan.
2. Taksonomi Keong
Keong adalah salah satu jenis hewan yang tergolong kedalam moluska
yakni ordo gastropoda. Tubuh gastropoda sangat berfariasi dalam bentuk dan
ukurannya. Gastropoda memilii cangang tunggal berulir, kepala yang
berkembang baik, dilengkapi dengan tentakel dan mata. Kaki lebar dan
berotot untuk merayap dan mendukung massa viseral (pechenik 2000).
Keong dewasa memiliki tinggi sekitar 7 cm (2,5 inci), dan mereka
dapat mencapai panjang 20 cm (8 inci) atau lebih. Cangkang bentuknya
kerucut, yang luasnya dua kali lipat dari tinggi tubuhnya.Cangkang
bentuknya searah jarum jam (sinistral) atau berlawanan arah dari jarum
jam.Warna cangkang sangat variabel, dan bergantung pada
makanan.Biasanya, coklat adalah warna utama dan cangkang terikat.
Achatina fulica merupakan protandrous wadam.Dewasa laki-laki dan
perempuan memiliki organ seksual, dengan laki-laki organ maturing
sebelumnya. Kematangan seksual laki-laki terjadi dalam waktu kurang dari
satu tahun, kadang-kadang sebagai muda sebagai lima bulan. Setelah
persetubuhan mereka dapat menyimpan sperma, membuat telur-turut setelah
peletakan mungkin hanya satu perkawinan. Beberapa ratus telur per kopling
mungkin diungkapkan.
Mereka adalah telur warna kekuning-kuningan-putih ke kuning, agak
oval dengan bentuk dan ukuran 4 hingga 5,5 mm (kurang lebih ¼ inci) dan
panjang sekitar 4 mm lebar. Shell mungkin ukuran hingga 20 cm (8 inci) dan
panjang 12 cm (hampir 5 inci) di diameter maksimum. Umumnya terdapat
tujuh dengan sembilan whorls dan jarang sebanyak sepuluh whorls. Achatina
fulica lebih lingkungan yang kaya akan kalsium carbonate, seperti batu
gamping, marl, dan dibangun atas tempat terdapat banyak semen atau
beton..Kapur di daerah-daerah yang kaya kerang orang dewasa cenderung
kental dan kabur.Remaja umumnya memiliki tipis, shell lebih jelas dan lebih
rapuh.Perlu dicatat bahwa bahkan di posting ini berhubung dgn lembaga-ciri
remaja yang dipotong columella sudah jelas. Setelah muncul dari kulit telur
panjang pos-berhubung dgn lembaga remaja shell tindakan sekitar 4 mm
(sekitar 1 / 6 inci). Walaupun shell pewarnaan variabel mungkin karena
kondisi lingkungan dan gizi, umumnya adalah cokelat kemerahan dengan
cahaya kekuning-kuningan, vertikal (aksial) streaks. Shell dua warna tidak
berbeda dari satu sama lain dan agak buram atau bimbang dalam tampilan.
Lain shell variasi warna menyerupai cahaya warna kopi.
Warna secara perlahan dengan usia di awal whorls muncul terang atau
kurang kuat, menjadi gelap dan lebih bersemangat terdekat badan ulir. Tubuh
hewan yang hidup ini memiliki dua pasang tentacles, satu rendah singkat
pasangan yang berkenaan dgn peraba dan chemotactic, dan satu lagi atas
pasangan dengan bintik-bintik pada mata tips. Tubuh itu sendiri lembab,
berlumpur dan elastis.Tubuh pewarnaan dapat berupa burik coklat atau lebih
jarang yang pucat warna cream.Footsole adalah yang rata, dengan kasar
tubercles paling nyata laterally di atas permukaan tubuh diperpanjang.
Dengan garis-besar, shell Mei agak berbeda, bahkan di dalam satu koloni,
dari lanjai ke cukupan obese. Spesimen yang lebih luas dengan jumlah yang
sama whorls cenderung singkat di shell panjang. Shell biasanya conically
khas narrowed runcing dan ditarik keluar tapi hampir di puncak. Yang akan
dibulatkan whorls terkesan dengan cukupan sutures antara whorls.
Kecepatan rana yang relatif singkat dan memiliki ovate-bentuk semi
bulan.Adalah bibir yang tajam, cembung, tipis dan merata ke laur biasa semi
elips. Shell permukaan relatif halus, dengan pertumbuhan kusam aksial baris.
Salah satu yang paling penting identifikasi fitur Achatina fulica merupakan
columella yang truncates atau tiba-tiba berakhir, fitur jelas sepanjang sisa
jangka hidup dari siput. Columella yang umumnya kelung; kurang concaved
columella cenderung agak sinting. Kerang yang lebih luas cenderung
memiliki lebih cekung columella. The columella dan parietal belulang yang
kebiru-biruan atau putih-putih tanpa jejak dari pink.
Morfologi Gastropoda terwujud dalam cangkangnya yang digunakan
untuk melindungi diri dari ancaman bahaya. Umumnya cangkang yang
melingkar-lingkar itu memilin ke kanan searah putaran jarum jam bila dilihat
dari ujungnya yang runcing, namun ada pula yang memilin ke kiri.
Pertumbuhan cangkang yang melilin bagai spiral disebabkan karena
pengendapan bahan cangkang di sebelah luar berlangsung lebih cepat dari
yang sebelah dalam (Nontji, 1987, h. 161). Cangkang Gastropoda terdiri atas
tiga lapisan, yaitu periostrakum, prismatik, dan nakreus. Periostrakum
merupakan lapisan terluar dan tipis, prismatik merupakan lapisan tengah,
tebal, dan mengandung zat kapur, sedangkan nakreus merupakan lapisan
terdalam dan tipis dan warna cangkang Gastropoda berasal dari lapisan
periostrakum (Barnes, 1994 dalam Andrianna, 2016, h.14). Struktur umum
cangkang Gastropoda terdiri atas: Apex (puncak atau ujung cangkang),
Aperture: (lubang tempat keluar masuknya kepala dan kaki),Operculum
(penutup cangkang), sebelum (body whorl), Suture (garis yang terbentuk oleh
perlekatan antar spire), Umbilicus (lubang yang terdapat di ujung kolumela
(pusat putaran cangkang).
Ukuran dewasa yang mencapai sekitar enam bulan, yang kemudian
akan memperlambat pertumbuhan tetapi tidak pernah berhenti. Harapan
Hidup umumnya lima atau enam tahun dalam tahanan, tetapi untuk hidup
snails Mei hingga sepuluh tahun. Mereka aktif di malam hari dan
menghabiskan hari terkubur di bawah tanah. East African Land Snail mampu
aestivating untuk sampai tiga tahun pada saat kemarau ekstrim, sealing
sendiri ke dalam tempurung oleh keluarnya dari calcerous kompleks yang
dries pada kontak dengan udara. Ini adalah kedap; siput yang tidak akan
kehilangan apapun air selama periode ini.
Keong terkenal sebagai organisme yang memiliki kemampuan hidup
tingkat tinggi dan mampu bertahan dari segala kondisi lingkungan yang
ekstrem seperti kekeringan, musim dingin, hujan, panas, dan hal-hal lain.
Secara formal siklus hidup merupakan rantai atau rangkaian biologi yang
terjadi selama hidup individu keong. Siklus hidup biasanya dimulai dari
deposisi telur dan diakhiri dengan peletakan telur oleh dewasa betina.
Cakupan siklus hidup dibatasi dengan satu generasi. Seiring berevolusinya
keong, terdapat kecenderungan umum ke arah makin kompleknya siklus
hidup. Dalam bentuk yang lebih maju, kekomplekan ini merupakan hasil dari
makin besarnya perbedaan struktur tubuh dan perilaku antara keong muda
dan telah menjadi terspesialisasi pada aktivitas makan dan proses tumbuh,
sementara itu keong dewasa terspesialisasi pada proses reproduksi dan
penyebaran. Berdasarkan derajat kekomplekan dan pola metamorfosis, kita
dapat membedakan empat model siklus hidup keong yaitu tidak
bermetamorfosis, metamorfosis gradual, metamorfosis tidak sempurna, dan
metamorfosis sempurna. Kategori ini dibuat untuk mempermudah
pembahasan siklus hidup (Hadi, Tarwojo dan Rahardian, 2009).
Tingkah laku sosial pada keong dijumpai pada beberapa kelompok
yaitu keong, cumi, beberapa siput. Keong sosial mempunyai atribut yang
umum sebagai pemeliharaan anak bersifat kooperatif, sehingga individu
sering memberikan makan anak-anak yang bukan anaknya sendiri, dan
terdapat generasi yang tumpang tindih, beberapa anak membantu generasi
yang lebih tua dalam memelihara anak lebih lanjut.
Tingkah laku kawin menggunakan komunikasi efektif antar anggota
dari jenis kelamin yang berbeda dapat berguna dalam beberapa fungsi:
1. Sinyal dapat digunakan untuk menarik anggota dari jenis kelamin
yang berbeda dari jarak jauh.
2. Pasangan harus mengenal satu sama lain sebagai anggota dari spesies yang
sama, yaitu menghindari penghamburan gamet, sebagaimana juga waktu
energi, oleh perkawinan yang tidak semestinya.
4. Keong betina dapat memilih keong jantan yang menghasilkan stimuli yang
paling efektif, jadi menjamin bahwa keturunannya menerima gen yang
paling unggul (Hadi, Tarwojo dan Rahardian 2009).
Berikut ini adalah klasifikasi yang dikenal dengan nama keong mas
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Famili : Achatinidae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica
3. Taksonomi padi
Sejak dahulu padi dikenal di kepulauan Indonesiadan kepulauan di
lautan pasifik. Wajarlah bila para ahli yang menyatakan asal mula tanaman
padi dari daerah lautan pasifik (New zeland), china, thailand, india Amerika
selatan, atau Indonesia, karena tanaman padi terutama tumbuh baik di
daerah Khatulistiwa dengan suhu sekitar 27 derajat celcius. Sebelum
Indonesia merdeka (pada tahun 1940), maka produksi padi di luar pulau
Jawa mencapai 750.000 ton, yang umumnya diolah menjadi beras dan
tepung. Sedangkan produksi dari pulau jawa, sekitar 450.000 ton jadi beras.
Sedangkan produksi dari pulau Jawa, sekitar 450.000 ton kebanyakan
dipergunakan untuk keperluan dapur (Suhardiman, 1985).
Hampir semua bagian dari tanaman ini bisa dimanfaatkan manusia.
Batangnya bisa digunakan untuk bahan makanan ternak, akarnya untuk
obat, daunnya untuk berbagai anyaman, untuk masakan dan makanan
(Soekardi, 2012).
Adapun ciri morfologi padi batangnya mengarah lurus ke atas dan tidak
bercabang, tinggi batangnya bisa mencapai 1 m dengan garis tengah 2-3 cm,
tergantung iklim, buah padi yang masih berwarna hijau dan yang sudah
tua warnanya kuning kecoklatan. Seperti tumbuhan monokotil lainnya akar
pada padi merupakan akat serabut, akar serabut pertama pada pangkal
batang, mendahului tumbuhnya daun yang pertama. Setelah berkecambah
selama 3 hari, maka benih akan tumbuh akar pertama dengan panjang 3-
5,cm. Akar-akar serabut bercabang-cabang dan rambut akar berfungsi
sebagai pengisap air dan unsur hara tanaman. Pertumbuhan dan
pembentukan daun, dimulai sejak biji berkecambah dan pada tingkat
pertama di bentuk 4 - 6 helai daun meyirip sedangkan pada tanaman dewasa
cukup bnyak daun dengan panjang kurang lebih 1/2 meter . Bunga padi
merupakan bunga bulir-bulir yang terletak pada cabang kedua, sedangkan
sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang.Malai dapat
mencapai 100-200 bunga (Aak,1992).
Padi merupakan keluarga graminae umumya tidak bercabang dan
mempunyai berkas yang berbentuk cincin. Daunnya menyirip atau
berbentuk rerumputan, mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk,
susunan, atau juga bagiannya. bunga umumnya keluar dari buku paling atas
dinamakan malai. seperti tanaman padi ( Oriza sativadan lain-lain.
Dalam dunia tumbuhan padi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : poales
Familia : graminae
Genus : Oriza linn
Spesies : Oriza sativa L
C. Kerangka Pikir
Desa lambur luar kecamatan muara sabak timur kabupaten Tanjung
Jabung Timur merupakan desa yang perekonomian masyarakatnya Bertani,
nelayan, pedagang, dan sebagai pegawai, namun bertani merupakan mayoritas
oekerjaan masyarakat desa lambur luar. Petani di desa lambur luar memilii lahan
pertanian seperti sawah, kebun kelapa, ladang cabai.
Desa lambur luar memliki persawahan yang dimana persawahan disana
terdapat molussca yang diantaranya berjenis Achatina fulica. Peneliti mengambil
sampel dan melakukan pengawetan basah menggunakan alcohol,setelah
diawetkan peneliti melakukan analisis data dan mengidentifikasi karakteristik
morfologi menggunakan Buku dan Jurnal, Sehingga mendapatkan hasil Indeks
Keanekaragamannya yang dominasi dan mengetahui tingkat spesiesnya.
Dapat dilihat pada Diagram Alir Penelitian berikut ini.
PERSAWAHAN
MOLUSCA PENGAWETAN
BASAH
ANALISIS DATA
Achatina fulica
menggunakan : SIMPSON
1. BUKU
2. JURNAL
INDEKS KEANEKARAGAMAN
INDEKS DOMINASI
Tingkat Spesies
2. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang konkrit dan memiliki relevansi dengan
permasalahan yang ada, teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah.
a. Observasi
Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis psikhologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Jadi observasi
adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan
menadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal yang diamati
(Sugiyono 2009).
Observasi dalam penelitian ini berguna untuk mendapatkan
informasi mengenai gambaran umum tentang lokasi penelitian dan jenis-
jenis keong. Observasi ini peneliti gunakan untuk memperoleh data- data
sehingga peneliti dapat mengetahui dengan baik bagaimana letak, situasi
dan kondisi areal persawahan di Desa Lambur Kecamatan Muara Sabak
Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
b. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) (Arikunto, 2010).
Wawancara yang dilakukan adalah sebagai data tambahan untuk
melengkapi informasi sesuai dengan permasalahan yang penulis angkat.
Data yang diperoleh dengan bertanya langsung kepada masyarakat desa
lambur luar yang berprofesi sebagai pekebun kelapa yang berkenaan
dengan umur tanaman padi, luas perkebunan, umur produktif kelapa,
kerusakan yang terjadi pada tanaman padi dan jenis keong yang ada di
areal persawahan tersebut.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya
catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, dan lain-lain. Dokumen yang
berbentuk gambar misalnya gambar dan foto atau video (Sugiyono, 2009).
Pada metode dokumentasi ini peneliti mencari data mengenai
keanekaragaman jenis keong (molusca) ordo gastropodadi areal
persawahan desa Lambur Luar kecamatan Muara Sabak Timur kabupaten
Tanjung Jabung Timur dengan menggunakan kamera digital dan hasil
observasi dari berbagai jenis keong (molusca) ordo gastropoda serta semua
kegiatan proses identifikasi keong yang dilakukan peneliti di laboratorium
FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS.
d. Pengambilan Spesimen
1) Pengambilan Sampel di Lapangan
Dalam mengumpulkan keong, keong diketahui bersifat aktif
malam hari (nocturnal) namun ada juga yang aktif disiang hari.
Oleh karena itu koleksi ordo gastropoda dapat dilakukan dengan
menggunakan perangkap jaring dan rumpun. (Noerditjo, 2011).
3. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis data
adalah metode kualitatif, yaitu cara menganasis data yang berupa data
kualitatif kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan pola pikir
induktif yaitu cara berfikir berangkat dari fakta-fakta yang khusus,
peristiwa-peristiwa konkrit dari hasil riset, kemudian ditarik
generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum.
Proses pemikiran ini digunakan untuk memecahkan permasalahan
di persawahan desa lambur luar yaitu tentang banyaknya keong yang
ada di persawahan desa lambur luar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Ciri-ciri utama Gastropoda adalah mempunyai cangkang tunggal,
sehingga dulu kelas ini disebut sebagai univalve. Akan tetapi, tidak semua
anggota kelas ini mempunyai cangkang. Siput yang tidak bercangkang
disebut juga siput telanjang; hewan ini telah kehilangan cangkangnya
karena proses evolusi. [3]Hewan pada kelas Gastropoda biasanya memiliki
kepala dengan dua sampai empat tentakel yang berfungsi sebagai reseptor
kimiawi atau mekanis, dengan mata pada ujungnya. Hewan lunak ini juga
memiliki kaki pada bagian ventralnya. Kaki bagian paling depan disebut
dengan propodium yang berfungsi untuk mendorong sedimen saat siput
merayap.Karakteristik hewan ini dalam hal memperoleh makanan adalah
dengan struktur seperti tali atau lidah kasar yang disebut radula. Radula
ini sering disebut juga lidah parut, yang terdari dari ratusan gigi
mikroskopis yang digunakan untuk mengikis (memarut) makanan seperti
ganggang dan zat makanan lain.
Morfologi Gastropoda terwujud dalam cangkangnya yang
digunakan untuk melindungi diri dari ancaman bahaya. Umumnya
cangkang yang melingkar-lingkar itu memilin ke kanan searah putaran
jarum jam bila dilihat dari ujungnya yang runcing, namun ada pula yang
memilin ke kiri. Pertumbuhan cangkang yang melilin bagai spiral
disebabkan karena pengendapan bahan cangkang di sebelah luar
berlangsung lebih cepat dari yang sebelah dalam (Nontji, 1987, h. 161).
Cangkang Gastropoda terdiri atas tiga lapisan, yaitu periostrakum,
prismatik, dan nakreus. Periostrakum merupakan lapisan terluar dan tipis,
prismatik merupakan lapisan tengah, tebal, dan mengandung zat kapur,
sedangkan nakreus merupakan lapisan terdalam dan tipis dan warna
cangkang Gastropoda berasal dari lapisan periostrakum (Barnes, 1994
dalam Andrianna, 2016, h.14). Struktur umum cangkang Gastropoda
terdiri atas: Apex (puncak atau ujung cangkang), Aperture: (lubang tempat
keluar masuknya kepala dan kaki),Operculum (penutup cangkang),
sebelum (body whorl), Suture (garis yang terbentuk oleh perlekatan antar
spire), Umbilicus (lubang yang terdapat di ujung kolumela (pusat putaran
cangkang)
1. Achatina fulica
Klasifikasi bekicot :
Kingdom : Animalia
Subphylum : Invertebrata
Phylum : Moluska
Kelas : Gastropoda
Sub kelas : Pulmonata
Ordo : Stylomatophora
Family : Achatinidae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Subphylum : invertebrata
Phylum : Moluska
Kelas : Gastropoda
Sub kelas : Pulmonata
Ordo : Stylomatophora
Family : Helicidae
Genus : Helix
Spesies : Helix pomatia
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui
bahwa, Helix pomatamerupakan salah satu spesies dari Mollusca yang
habitatnya di air tawar. Bentuk cangkangnya bulat spiral dengan ukuran
yang cukup besar. Tekstur cangkangnya agak kasar. Bagian tubuhnya
terdiri dari kepala, leher, dan kaki.Sama halnya dengan Achatina
fulica, pada bagian kepala Helix pomatia ini juga terdapat sepasang
tentekel yang panjang dan yang pendek namun lebih panjang dari
tentakelnya Achatina fulica. Tentakel yang panjang berfungsi sebagai
alat penglihat dan yang pendek sepagai alat pembau. Bila ditempatkan
di daerah yang kurang menguntungkan kepala dan tubuhnya akan
disimpannya di dalam cangkangnya.
Tubuhnya terdiri atas kepala, leher, kaki, dan punuk, viceral
(jerohan). Pada kepala terdapat sepasang tentakel yaitu : sepasang yang
pendek sebagai alat pembau. Sepasang yang panjang sebagai alat
pelihat. Dibawah kepala terdapat kelenjar mucosa yang membasahi
kaki.Kakinya lebar dan pipih menyerupai alat untuk berjalan dan selalu
basah. Kaki dan kepala dapat disimpan dalam cangkok jika keadaan
tidak mengizinkan. Cangkok yang spiral melindungi alat veceral yang
terdiri atas : alat pencernaan, alat sirkulasi, alat respirasi, alat
reproduksi. Mantel pembungkus seluruh tubuh dalam cangkok. Mantel
tebal kecuali di daerah yang berbatasan dengan kaki. Mantel didaerah
tersebut tipis dan membentuk leher yang tebal yang akan menghasilkan
ekskresi untuk membuat cangkok dalam rangka untuk membesarkan
diri. Di daerah tertentu krah tersebut mempunyai muara yang menuju ke
ruang mantel dimana terdapat saluran respirasi. Anus terbuka di daerah
seberang muara mantel.Sedang lubang genital terdapat di dekat kepala.
Darah siput tidak berwarna, terdiri dari : plasma darah, butir-butir
darah,. Fungsi darah : mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh dan
mengambil atau mengangkut sisa-sisa pembakaran. Jantung terletak
jantung terletak di sebelah muka kloaka terdiri dari rongga perikardium,
auriclum (serambi), ventriculum (bilik). Ventriculum memompa darah
secara ritmis melalui saluran darah. Sebuah aorta tumbuh pada sebuah
apex pada ventriculum. Selanjutnya kedua cabang posterior yang
memberi darah ke daerah alat pencernaan makanan dan cabang anterior
memberi darah kepala dan kaki. Darah dari arteri kapiler ke vena
kapiler melalui sinus, dari sinus pergi ke mantel, dinding tubuh dan
dinding rongga mantel dimana darah mengambil oksigen dan
melepaskan karbondioksida. Kemudian darah ke vena paru-paru,
selanjutnya membawa darah ke auriculum dan akhirnya ke antriculum.
3. Pamacea canalicula L.
B. Pembahasan
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai achatina fulica di
waktu yang berbeda.
2. Adanya upaya pelestarian lingkungan dengan penggunaan bahan
pestisida yang efesien oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Pengalaman-pengalaman
Pendidikan formal
1. Sekolah Dasar Negeri 14 Desa Lambur Luar, Tamat Tahun 2007
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Desa Lambur Luar Tamat Tahun 2010
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi Tamat Tahun 2013
4. S1 Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi Tamat Tahun …
Pengalaman Berorganisasi
1. Menjadi anggota HMJ Tadris Biologi 2014-2015.
2. Pengurus IKAMALAKHA (Ikatan Mahasiswa Lambur dan Kota Harapan)
Motto Hidup :Hargai Waktumu, Hargai Dirimu, dan Hargai HidupMu, maka
Kau akan Dihargai Orang lain.
Jambi, 16 Oktober 2018
Penulis