Makalah Manajemen Risiko Pasar 1
Makalah Manajemen Risiko Pasar 1
Disusun Oleh :
Lestari 2020.04.020
Dosen Pengampu :
AL-ITTIFAQIAH INDRALAYA
TAHUN 2022
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah tentang “Manajemen Risiko Pasar 1 ( risiko tingkat suku bunga)”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
2.3 Pengukuran Risiko Pasar pada Trading Book maupun Banking Book Bank..6
3.1 Kesimpulan......................................................................................................8
Pasar modal telah menjadi isu yang menarik dalam kehidupan masyarakat bisnis,
dimana keinginan masyarakat untuk mencari alternatif sumber pembiayaan usaha selain
bank. Selain itu, juga perkembangan pasar modal juga dipengaruhi oleh meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk berinvestasi. Diharapkan hasil investasi tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa
yang akan datang. Akan tetapi, dari berinvestasi investor akan berhadapan dengan
ketidakpastian berupa risiko.
Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko tersebut sehingga kita bisa
memperoleh hasil yang paling optimal. Dalam konteks organisasi, organisasi juga akan
menghadapi banyak risiko. Jika organisasi tersebut tidak bisa mengelola risiko dengan baik,
maka organisasi tersebut bisa mengalami kerugian. Karena itu risiko yang dihadapi oleh
organisasi juga harus dikelola, agar organisasi bisa bertahan, atau barangkali mengoptimalkan
risiko. Menurut Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 577/KMK.01/2019 tentang
Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Keuangan, tujuan manajemen risiko adalah
meningkatkan kemungkinan pencapaian visi, misi, sasaran organisasi dan peningkatan
kinerja dan melindungi dan meningkatkan nilai tambah organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
3. Jelaskan Tentang Pengukuran Risiko Pasar pada Trading Book maupun Banking Book
Bank !
1.3 Tujuan
3. Untuk Mengetahui Pengukuran Risiko Pasar pada Trading Book maupun Banking
Book Bank
BAB II
PEMBAHASAN
Risiko bisa didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan atau kemungkinan hasil
yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan. Risiko ada di mana-mana, bisa datang
kapan saja, dan sulit dihindari. Menurut KMK Nomor 577/KMK.01/2019, risiko merupakan
kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak terhadap pencapaian sasaran
organisasi. Jika risiko tersebut menimpa suatu organisasi, maka hal tersebut dapat berdampak
negatif pada organisasi. Dalam kemungkinan situasi terburuk, risiko tersebut bisa
mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut.
Risiko bisa dikelompokkan ke dalam risiko murni yaitu risiko dengan kemungkinan
kerugian tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada, dan risiko spekulatif yaitu risiko dimana
kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Di samping kategorisasi murni
dan spekulatif, risiko juga bisa dibedakan antara risiko dinamis yang muncul dari perubahan
kondisi tertentu (perubahan kondisi masyarakat, perubahan teknologi, yang dapat
memunculkan jenis-jenis risiko baru) dan risiko statis yang muncul dari kondisi
keseimbangan tertentu (secara praktis risiko tidak berubah dari waktu ke waktu). Risiko juga
bisa dikelompokkan ke dalam risiko subjektif, risiko yang berkaitan dengan persepsi
seseorang terhadap risiko, dan risiko objektif, risiko yang didasarkan pada observasi
parameter yang objektif.
Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko tersebut sehingga kita bisa
memperoleh hasil yang paling optimal. Dalam konteks organisasi, organisasi juga akan
menghadapi banyak risiko. Jika organisasi tersebut tidak bisa mengelola risiko dengan baik,
maka organisasi tersebut bisa mengalami kerugian. Karena itu risiko yang dihadapi oleh
organisasi juga harus dikelola, agar organisasi bisa bertahan, atau barangkali mengoptimalkan
risiko. Menurut Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 577/KMK.01/2019 tentang
Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Keuangan, tujuan manajemen risiko adalah
meningkatkan kemungkinan pencapaian visi, misi, sasaran organisasi dan peningkatan
kinerja dan melindungi dan meningkatkan nilai tambah organisasi.
Ada beberapa definisi dari manajemen risiko organisasi/perusahaan pada umumnya,
diantaranya:
1. Manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang
dipunyai organisasi, untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan eksposur
organisasi terhadap risiko (SBC Warburg, The Practice of Risk Management,
Euromoney Book, 2004)
2. Enterprise Risk Management adalah kerangka yang komprehensif, terintegrasi,
untuk mengelola risiko kredit, risiko pasar, modal ekonomis, transfer risiko, untuk
memaksimumkan nilai perusahaan (Lam, James, Enterprise Risk Management,
Wiley, 2004)
3. Enterprise Risk Management (ERM) adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh
manajemen, board of directors, dan personel lain dari suatu organisasi, diterapkan
dalam setting strategi, dan mencakup organisasi secara keseluruhan, didesain untuk
mengidentifikasi kejadian potensial yang mempengaruhi suatu organisasi, mengelola
risiko dalam toleransi suatu organisasi, untuk memberikan jaminan yang cukup
pantas berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi. (COSO, COSO Enterprise
Risk anagement - Integrated Framework. COSO, 2004).
Proses Manajemen Risiko merupakan bagian yang terpadu dengan proses manajemen
secara keseluruhan, khususnya perencanaan strategis, manajemen kinerja, penganggaran dan
sistem pengendalian internal, serta menyatu dalam budaya dan proses bisnis organisasi.
Proses Manajemen Risiko di Kementerian Keuangan diterapkan secara periodik selama 1
(satu) tahun dan terdiri atas tahapan yaitu komunikasi dan konsultasi, perumusan konteks,
identifikasi Risiko, analisis Risiko, evaluasi Risiko, mitigasi Risiko, pemantauan dan review.
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif, termasuk
transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko
perubahan harga option. Manajemen risiko pasar tidak hanya terbatas pada pengelolaan
risiko, namun juga pengawasan atas seluruh risiko yang dihadapi Bank akibat dari pergerakan
faktor pasar (diantaranya suku bunga dan nilai tukar) yang dapat berasal dari banking book
maupun trading book.
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko pasar adalah untuk meminimalkan
kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan
Bank. Struktur Organisasi Manajemen Risiko Pasar
2. Membentuk Assets and Liabilities Commmite (ALCO) dan Komite Investasi yang
secara berkala membahas hal-hal terkait pengelolaan risiko pasar, baik pada posisi
trading book maupun Banking book, agar Bank dapat melakukan pemantauan
terhadap risiko ini secara rutin dan/atau berkala.
Manajemen risiko pasar tidak hanya terbatas pada pengelolaan risiko, namun juga
pengawasan atas seluruh risiko yang dihadapi Bank akibat dari pergerakan faktor pasar
(diantaranya suku bunga dan nilai tukar), dapat berasal dari trading book dan banking book.
1. Pengelolaan risiko suku bunga dan nilai tukar terhadap instrument keuangan
dalam trading book dan banking book
2. Menerapkan beberapa metode untuk memitigasi kerugian yang dapat timbul dari
risiko pasar, diantaranya melalui penetapan limit berdasarkan jenjang organisasi dan
kebijakan mengenai limit cut loss sehingga lebih efektif dalam memonitor risiko
pasar yang dihadapi Bank.
Book Bank
Pengukuran Risiko Pasar pada Trading Book maupun Banking Book Bank
menerapkan beberapa metode dalam mitigasi kerugian yang mungkin timbul dari risiko
pasar. Metode tersebut diantaranya:
1. Menetapkan limit-limit kegiatan unit bisnis untuk menjaga tingkat eksposur agar
tetap sesuai dengan risk appetite Bank dan stress test ketahanan modal terhadap
pergerakan faktor pasar yang sangat signifikan; serta
Dalam perhitungan ATMR untuk risiko pasar, Bank mengacu kepada Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.03/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Umum, serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 38/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman
Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar.
Langkah Antisipasi terhadap Risiko Pasar atas Transaksi Mata Uang Asing Dalam
mengantisipasi risiko pasar atas transaksi yang terkait dengan risiko nilai tukar dan suku
bunga, Bank menetapkan dan melakukan kontrol limit risiko pasar, seperti limit cut loss serta
melakukan stress test. Dalam pengungkapan, Bank Victoria telah memuat informasi berikut
dalam Lampiran Pengungkapan Kuantitatif Eksposur Risiko sebagai berikut: Tabel
Pengungkapan Kuantitatif Eksposur Risiko Pasar dengan menggunakan metode standar
secara individual dan secara konsolidasi dengan Entitas Anak. Pengungkapan mengenai
Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) Bank berada dalam kelompok BUKU II dan
tidak memenuhi kriteria untuk mengungkapkan laporan perhitungan Interest Rate Risk in
Banking Book (IRRBB) sesuai SEOJK No. 12/SEOJK.03/2018 tanggal 21 Agustus 2018
tentang Penerapan Manajemen Risiko dan Pengukuran Risiko Pendekatan Standar Untuk
Risiko Suku Bunga dalam Banking Book (IRRBB) Bagi Bank Umum. Dalam hal
mengendalikan risiko suku bunga pada banking book, Bank menggunakan analisa sensitivitas
berdasarkan maturity gap yang disusun dalam rangka pemenuhan ketentuan mengenai
penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan penerapan manajemen risiko bagi Bank
Umum. Parameter tersebut dapat memberikan indikasi atas risiko terhadap perspektif nilai
ekonomis dan perspektif pendapatan Bank yang timbul dari pergerakan skenario suku bunga
dalam kondisi shock yang mempengaruhi posisi banking book pada Bank.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jakarta/baca-artikel/14069/Pengelolaan-
Risiko-yang-Optimal-Melalui-Manajemen-Risiko.html
https://victoriabank.co.id/uploads/2022-03-22_Kualitatif%20AR%202020.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22436/BAB%20I.pdf?
sequence=2&isAllowed=y