Rangkul
Disusun oleh:
Kelompok K1-T06
Analisis Sistem 6
Tujuan Dokumen 6
BAB II 17
Pengumpulan Kebutuhan 17
BAB III 18
Analisis Kebutuhan 18
Klasifikasi Kebutuhan 19
Lampiran 22
Log Wawancara 22
Halaman 2 dari 24
Halaman 3 dari 24
Halaman 4 dari 24
No Simbol Deskripsi
Halaman 6 dari 24
No Stakeholder Penjelasan
Low High
Low - Customer
- Staff
Jenis Capability
Core Capabilities Core capabilities merupakan proses inti yang terjadi di dalam
sistem perusahaan Rangkul. Dalam konteks ini, aspek-aspek
yang berkaitan adalah sebagai berikut :
- Proses penjahitan.
- Proses penentuan desain.
- Quality control.
- Digital marketing.
- Penyimpanan produk jadi.
- Material
Bahan produk yang berbasis rajutan di satu sisi memang memberikan sebuah unique value.
Tetapi, hal ini juga dapat menjadi suatu hambatan mengingat proses produksi tidak dapat
dilakukan dengan cepat.
- People
Saat ini, tim marketing Rangkul belum memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai
pemasangan iklan di media penjualan daring, seperti Instagram dan Shopee. Cakupan
medianya pun hanya di dua aplikasi tersebut, sehingga optimasi digital marketing kurang
maksimal.
Halaman 8 dari 24
- Market
Pasar untuk produk fashion saat ini memang sedang meluas. Namun, dengan banyaknya
kompetitor di bidang yang sama dan masing-masing membawa unique value tersendiri,
inovasi yang dilakukan pun akan menjadi terbatas.
- Agreement
Dalam setiap peluncuran batch, dibutuhkan sebuah rapat universal dari seluruh tim untuk
mendiskusikan langkah selanjutnya dari peluncuran tersebut. Hal ini dapat menjadi hambatan
bila dalam suatu waktu, tidak semua anggota dapat hadir dan menyebabkan rapat tersebut
ditunda.
2.5 Asumsi
Di bagian ini, akan disebutkan beberapa hal yang diasumsikan dari perusahaan yang
dianalisis.
● Perusahaan memiliki supplier tetap dan tidak tergantikan.
● Perusahaan telah melakukan riset pasar sebelum memulai produksi.
● Perusahaan memiliki rencana jangka panjang untuk setiap batch produk.
● Perusahaan mengeluarkan batch baru setiap bulan.
2.6 Ketergantungan
Dalam konteks eksternal, ditemukan bahwa Rangkul memiliki ketergantungan yang
cukup tinggi terhadap vendor yang dipakai. Toko Padasuka dan Klambi memiliki high power
dalam keberlangsungan jalannya sistem karena Rangkul bertumpu hanya pada satu vendor
untuk tiap produk. Akan dibutuhkan waktu yang lama untuk mencocokkan standar kualitas
yang Rangkul terapkan dengan hasil produksi vendor lain.
Dalam konteks internal, Rangkul menyerahkan tanggung jawab pembuatan desain produk
kepada salah satu staf di divisi creative design. Hal ini menyebabkan adanya bottleneck pada
penyelesaian desain jika designer tersebut sedang mengemban project lain. Selain itu, ada
ketergantungan yang cukup tinggi pada staf marketing dikarenakan workload yang cukup
banyak. Rangkul juga masih bergantung pada teknik pemasaran personal selling, yaitu
pendekatan personal langsung kepada calon pembeli. Hal ini menyebabkan segmentasi pasar di
luar SBM ITB belum terjangkau.
Halaman 9 dari 24
A. Proses Internal
Halaman 10 dari 24
Kekurangan SDM pada Pada quality control, dibutuhkan Workload untuk staf
quality control banyak sumber daya manusia operasional sangat besar,
saat produksi sedang dilakukan sehingga mengurangi
secara masif. Sedangkan, SDM efektifitas kerja dan
operasional cukup terbatas. meningkatnya risiko
ketidaktelitian quality
control. Hal ini
menyebabkan standar
produk tidak terpenuhi dan
customer satisfaction tidak
tercapai.
B. Proses Eksternal
Halaman 11 dari 24
Pengemasan pesanan Dengan jumlah staf operasional Segala aktivitas yang terjadi
Rangkul yang saat ini cukup setelah pengemasan dapat
terbatas, masalah akan muncul tertunda.
apabila jumlah pesanan
melonjak tinggi sehingga
dibutuhkan SDM yang banyak.
Halaman 12 dari 24
3.1.4 Kesimpulan
Dari analisis masalah yang telah dilakukan di bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan ini sebenarnya tidak memiliki banyak masalah dalam sistemnya. Namun
permasalahan besarnya justru datang dari seberapa signifikan masalah tersebut terhadap
perusahaan ini dimana ada beberapa masalah yang muncul secara redundant, seperti
Halaman 13 dari 24
Bonus pembelian yang unik Dapat dibuat suatu bonus di Bonus pembelian tersebut
tiap pembelian produk oleh dapat menambah unique
konsumen. Bonus ini dapat value Rangkul di mata
berupa stiker sehingga tidak pembeli, karena masih
memberatkan finansial jarang kompetitor lain yang
Rangkul secara signifikan, melakukan hal tersebut.
dan bonus tersebut pun perlu
didesain secara unik pula.
Halaman 14 dari 24
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan di Urgency-Important Matrix diatas, kami memilih
satu masalah/peluang untuk dijadikan acuan dalam dokumen berikutnya:
Masalah/Peluang Lokasi
Halaman 15 dari 24
- Dimas Farhan
Anshari
17-03-2021 - Indira Damayanti Made CEO 1 jam
- Rahmat Fabhian
Aminuddin
Halaman 16 dari 24
Halaman 17 dari 24
2. Klasifikasi Kebutuhan
Tabel 14 Klasifikasi Kebutuhan
Butuh antisipasi akan kegagalan dalam quality Butuh suatu proses yang dapat mengantisipasi
control produk. kegagalan tersebut, seperti daur ulang bahan
produk yang gagal tersebut menjadi produk
baru yang siap dijual.
Butuh perekrutan atau penambahan SDM di Butuh penambahan SDM di beberapa divisi
beberapa divisi di dalam perusahaan. untuk mengurangi beban kerja dari tiap divisi,
lebih spesifik ke beban tugasnya. Agar
operasional berjalan lebih produktif dan lebih
cepat.
Butuh proses untuk mempererat bonding antar Butuh suatu games yang dapat menyelesaikan
anggota mengingat kondisi saat ini harus online. masalah tersebut untuk membuat sebuah
kenyamanan di lingkungan Rangkul sehingga
memperkuat bonding.
Butuh investor untuk mengembangkan digital Butuh dana dari investor untuk memaksimalkan
marketing. pemasaran produk Rangkul agar bisa
menggunakan fitur iklan secara lebih baik dan
berkolaborasi dengan influencer. Selain iklan,
modal dari investor juga dipakai untuk
mendanai pelatihan marketing untuk divisi
pemasaran.
Halaman 18 dari 24
Standar Penilaian
Nilai Keterangan
Butuh antisipasi akan kegagalan Butuh suatu proses yang dapat mengantisipasi
dalam quality control produk. kegagalan tersebut, seperti daur ulang bahan produk
5
yang gagal tersebut menjadi produk baru yang siap
dijual.
Butuh proses untuk mempererat Butuh suatu games yang dapat menyelesaikan
bonding antar anggota masalah tersebut untuk membuat sebuah
3
mengingat kondisi saat ini harus kenyamanan di lingkungan Rangkul sehingga
online. memperkuat bonding.
Halaman 19 dari 24
Butuh antisipasi akan Proses ini kritis untuk meminimalisir kerugian finansial
kegagalan dalam quality 5 yang dihadapi perusahaan saat ada produk yang gagal
control produk. dalam quality control.
Butuh proses untuk Proses ini bagus untuk dimiliki perusahaan dikarenakan
mempererat bonding antar kondisi online saat ini mempersulit untuk bonding,
anggota mengingat kondisi saat 3 namun proses ini belum begitu dibutuhkan juga
ini harus online. mengingat sistem perusahaan sejauh ini masih dapat
berjalan dengan cukup baik.
Kesimpulan Sistem
Dari kelompok-kelompok kebutuhan yang telah disampaikan, kami menarik kesimpulan bahwa
sistem atau proses yang statusnya urgent untuk diimplementasikan adalah antisipasi akan kegagalan
dalam quality control produk dan kebutuhan akan investor. Antisipasi kegagalan tersebut menjadi
prioritas karena sistem atau proses ini dapat memaksimalkan keuntungan dengan mengolah kembali
produk hasil dari kegagalan produksi. Selain itu, sistem atau proses ini juga dapat meminimalisir
kerugian di aspek finansial karena pada saat produk gagal lolos quality control, produk akan
dialokasikan ke tempat pendauran ulang. Tujuan dari proses ini adalah agar produk yang gagal tidak
dibuang dan bisa dimanfaatkan kembali dengan diolah menjadi sebuah produk lain.
Kedua, disampaikan bahwa Rangkul membutuhkan investor karena saat ini beberapa aspek di
Rangkul tidak dapat dilaksanakan secara maksimal, khususnya di bagian digital marketing. Hal ini
menjadi urgent karena digital marketing merupakan sebuah core capabilities dari sistem perusahaan
dan berperan signifikan dalam pertumbuhan dari Rangkul ke depannya. Selain itu, investor juga
dapat berperan sebagai differentiation power dalam pengambilan keputusan, dimana salah satu
kekurangan dari Rangkul saat ini adalah kesamaan power yang dimiliki tiap anggota yang membuat
proses pengambilan keputusan tidak efektif.
Halaman 20 dari 24
Log Wawancara
*Keterangan:
p = Penanya (Kami), n = Narasumber (Made, CEO dari Rangkul)
Halaman 22 dari 24
Halaman 23 dari 24
Halaman 24 dari 24