Anda di halaman 1dari 24

Analisis Masalah

Rangkul

Disusun oleh:
Kelompok K1-T06

Dimas Farhan Anshari / 18219001


Indira Damayanti / 18219051
Rahmat Fabhian A. / 18219055

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi


Sekolah Teknik Elektro dan Informatika - Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

Program Studi Nomor Dokumen Jumlah Halaman


Sistem dan Teknologi
Informasi
STEI – ITB ISD02/K1-T06 24
Daftar Isi
Daftar Isi 2
Daftar Tabel 3
Daftar Gambar 5
BAB I 6

Analisis Sistem 6

Tujuan Dokumen 6

Deskripsi Umum Sistem 6


Konteks Sistem 6
Penjelasan Umum 6
Legenda 7
System Stakeholder 7
System Capabilities 8
System Constraints 9
Asumsi 10
Ketergantungan 10

Analisis Masalah dan Peluang 10


Analisis Masalah 10
Analisis Fungsional Sistem 11
Proses Internal 11
Proses Eksternal 12
Analisis Entitas Sistem 13
Analisis Perilaku Sistem 14
Analisis Peluang 15
Penilaian Masalah dan Peluang 15

BAB II 17

Pengumpulan Kebutuhan 17

Metode Pengumpulan Kebutuhan 17


Metode Wawancara 17
Metode Observasi 17

BAB III 18

Analisis Kebutuhan 18

Customer Needs Statements 18

Klasifikasi Kebutuhan 19

Penilaian Prioritas Kebutuhan 20

Lampiran 22
Log Wawancara 22
Halaman 2 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


Daftar Tabel

Tabel 1 Legenda Context Diagram 7


Tabel 2 Fungsi Stakeholder 8
Tabel 3 Stakeholder Analysis 8
Tabel 4 System Capabilities 8
Tabel 5 Analisis Fungsional Sistem Internal 12
Tabel 6 Analisis Fungsional Sistem Eksternal 13
Tabel 7 Analisis Entitas Sistem 13
Tabel 8 Analisis Perilaku Sistem 14
Tabel 9 Analisis Peluang 15
Tabel 10 Matriks Penilaian Masalah dan Peluang 15
Tabel 11 Metode Wawancara 17
Tabel 12 Metode Observasi 17
Tabel 13 Customer Needs Statement 18
Tabel 14 Klasifikasi Kebutuhan 19
Tabel 15 Standar Penilaian 20
Tabel 16 Deskripsi Kelompok Kebutuhan 20
Tabel 17 Rasionalisasi Kelompok Kebutuhan 21

Halaman 3 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


Daftar Gambar

Gambar 1 Context Diagram 6


Gambar 2 Stakeholder Wheel 7
Gambar 3 Internal Activity Diagram 11
Gambar 4 External Activity Diagram 12
Gambar 5 Class Diagram 13
Gambar 6 State Diagram 14
Gambar 7 Wawancara dengan CEO Perusahaan Rangkul 21

Halaman 4 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


BAB I
Analisis Sistem
1. Tujuan Dokumen
Tujuan dari dokumen analisis masalah ini adalah untuk menganalisis apakah sistem perusahaan
Rangkul telah atau belum memenuhi standar untuk meningkatkan efisiensi kerja sistem. Selain itu,
dokumen ini juga bertujuan untuk merancang sistem baru maupun menyempurnakan sistem yang
sudah ada sebelumnya.

2. Deskripsi Umum Sistem


2.1 Konteks Sistem
2.1.1 Penjelasan Umum
Sistem yang akan dianalisis menggunakan context diagram adalah sistem
pemesanan baju secara online. Setelah sistem merencanakan peluncuran batch baru,
sistem akan secara serentak melakukan pemesanan kain, pemesanan label, dan
pemesanan packaging. Input yang sistem dapat mencakup bahan baku pakaian, label,
dan ready-to-use packaging. Bahan baku pakaian serta label yang telah diterima
dikirimkan ke vendor penjahit. Setelah pakaian hasil sulaman jadi, dijalankan proses
packing di dalam sistem dan penyimpanan produk di logistik. Jika ada masukan order
dari customer, sistem akan memberi konfirmasi pesanan untuk customer lalu request
produk pesanan pada logistik. Logistik akan memberi produk pesanan dan secara
teratur meng-update laporan jumlah stock. Sistem akan mencatat laporan keuangan dan
administrasi yang dipengaruhi oleh pesanan customer. Setelah pakaian diberikan
logistik, sistem akan membuat request pengiriman ke agen shipping untuk diantar ke
customer.

Gambar 1 Context Diagram


Halaman 5 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


2.1.2 Legenda
Berikut adalah arti dan makna dari simbol-simbol sebagai komponen diagram yang telah
digunakan di atas.

Tabel 1 Legenda Context Diagram

No Simbol Deskripsi

1 Process : Simbol berbentuk lingkaran yang


mewakilkan sistem yang sedang dianalisis.

2 External entity : Simbol berbentuk persegi


panjang yang melambangkan entitas yang
berhubungan dengan sistem dan
menghasilkan input dan/atau output.

3 Data flow : Simbol berbentuk panah satu


arah yang melambangkan aliran proses.

4 Data store : Simbol berbentuk 2 panah yang


melambangkan adanya input dan output
yang dihasilkan dan diterima oleh sistem.

2.2 System Stakeholder

Gambar 2 Stakeholder Wheel

Halaman 6 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


Tabel 2 Fungsi Stakeholder

No Stakeholder Penjelasan

1 CEO Sebagai penggerak serta penentu arah


berjalannya perusahaan.

2 CMO, CFO, COO Sebagai penanggung jawab keberjalanan


perusahaan dan pengeksekusi rencana yang
dihasilkan dari rapat periodik bersama CEO.

3 Staff Sebagai tenaga kerja bantuan yang ahli pada


bidangnya masing-masing untuk membantu
keberjalanan dari perusahaan.

4 Customer Sebagai pengguna dari produk yang diproduksi


perusahaan.

5 Supplier Sebagai penyedia bahan mentah (supply)


sebelum diproduksi menjadi suatu produk oleh
perusahaan.

6 Vendor Sebagai pemroses bahan baku menjadi produk


yang siap pakai dan dapat dipasarkan.

Tabel 3 Stakeholder Analysis

Stakeholder Analysis Interest

Low High

Influence High - Vendor - CEO


- Supplier - CFO
- COO
- CMO

Low - Customer
- Staff

2.3 System Capabilities


Tabel 4 System Capabilities

Jenis Capability

Strategic Capabilities Strategic capabilities merupakan strategi yang menawarkan


faktor pembeda antara Rangkul dan perusahaan lain. Aspek
yang berkaitan dengan konteks ini, antara lain :
- Pengangkatan isu self-love, insecurity, dan FOMO
dapat memberikan sebuah unique value yang
Halaman 7 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


membedakan Rangkul dari clothing line lain.
- Pembagian power yang setara dalam kepemilikan
Rangkul dapat membuat sebuah diferensiasi dalam hal
keharmonisan antar anggota.

Core Capabilities Core capabilities merupakan proses inti yang terjadi di dalam
sistem perusahaan Rangkul. Dalam konteks ini, aspek-aspek
yang berkaitan adalah sebagai berikut :
- Proses penjahitan.
- Proses penentuan desain.
- Quality control.
- Digital marketing.
- Penyimpanan produk jadi.

Context Capabilities Context capabilities merupakan proses yang dapat mendukung


Core capabilities dalam perjalanan prosesnya. Dalam konteks
ini, aspek-aspek yang berkaitan adalah sebagai berikut :
- Pencarian bahan untuk penjahitan.
- Rapat internal untuk menentukan desain.
- Pembuatan konten media sosial.
- Gudang penyimpanan.

Foundational Capabilities Foundational capabilities merupakan proses yang tidak


memberi dampak secara signifikan, namun tetap dibutuhkan
perusahaan dalam berjalannya sistem. Dalam konteks ini,
aspek-aspek yang berkaitan adalah sebagai berikut :
- Pengiriman barang.
- Pendataan ulang pesanan.

2.4 System Constraints


- Activity
Dengan adanya pandemi COVID-19, beberapa aktivitas yang dilakukan di dalam sistem
mengalami hambatan. Salah satunya, komunikasi antar staf menjadi lebih terbatas dengan
hanya menggunakan online meeting. Pemasaran pun juga hanya bisa melalui media sosial,
tidak bisa secara direct.

- Material
Bahan produk yang berbasis rajutan di satu sisi memang memberikan sebuah unique value.
Tetapi, hal ini juga dapat menjadi suatu hambatan mengingat proses produksi tidak dapat
dilakukan dengan cepat.

- People
Saat ini, tim marketing Rangkul belum memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai
pemasangan iklan di media penjualan daring, seperti Instagram dan Shopee. Cakupan
medianya pun hanya di dua aplikasi tersebut, sehingga optimasi digital marketing kurang
maksimal.

Halaman 8 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


- Design
Rangkul saat ini menjadikan topik mental health sebagai inspirasi dalam pembuatan desain.
Walaupun hal ini merupakan sebuah unique value, membatasi cakupan kreativitas dalam
mendesain dapat menghambat efisiensi designer dalam membuat karya.

- Market
Pasar untuk produk fashion saat ini memang sedang meluas. Namun, dengan banyaknya
kompetitor di bidang yang sama dan masing-masing membawa unique value tersendiri,
inovasi yang dilakukan pun akan menjadi terbatas.

- Agreement
Dalam setiap peluncuran batch, dibutuhkan sebuah rapat universal dari seluruh tim untuk
mendiskusikan langkah selanjutnya dari peluncuran tersebut. Hal ini dapat menjadi hambatan
bila dalam suatu waktu, tidak semua anggota dapat hadir dan menyebabkan rapat tersebut
ditunda.

2.5 Asumsi
Di bagian ini, akan disebutkan beberapa hal yang diasumsikan dari perusahaan yang
dianalisis.
● Perusahaan memiliki supplier tetap dan tidak tergantikan.
● Perusahaan telah melakukan riset pasar sebelum memulai produksi.
● Perusahaan memiliki rencana jangka panjang untuk setiap batch produk.
● Perusahaan mengeluarkan batch baru setiap bulan.

2.6 Ketergantungan
Dalam konteks eksternal, ditemukan bahwa Rangkul memiliki ketergantungan yang
cukup tinggi terhadap vendor yang dipakai. Toko Padasuka dan Klambi memiliki high power
dalam keberlangsungan jalannya sistem karena Rangkul bertumpu hanya pada satu vendor
untuk tiap produk. Akan dibutuhkan waktu yang lama untuk mencocokkan standar kualitas
yang Rangkul terapkan dengan hasil produksi vendor lain.

Dalam konteks internal, Rangkul menyerahkan tanggung jawab pembuatan desain produk
kepada salah satu staf di divisi creative design. Hal ini menyebabkan adanya bottleneck pada
penyelesaian desain jika designer tersebut sedang mengemban project lain. Selain itu, ada
ketergantungan yang cukup tinggi pada staf marketing dikarenakan workload yang cukup
banyak. Rangkul juga masih bergantung pada teknik pemasaran personal selling, yaitu
pendekatan personal langsung kepada calon pembeli. Hal ini menyebabkan segmentasi pasar di
luar SBM ITB belum terjangkau.

3. Analisis Masalah dan Peluang


3.1 Analisis Masalah
Di bagian ini, dianalisis masalah yang dapat terjadi pada sistem melalui tiga sudut pandang
yang direpresentasikan dengan diagram yang berbeda, yakni secara fungsional, entitas dan
behavior.

Halaman 9 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


3.1.1 Analisis Fungsional Sistem
Telah dibuat dua buah activity diagram yang merepresentasikan fungsional sistem
perusahaan berdasarkan dua proses, internal dan eksternal pada Dokumen Kelayakan
Perusahaan. Di bagian ini, akan dilakukan analisis terhadap dua activity diagram tersebut
yang implementasinya disajikan dalam sebuah tabel untuk masing-masing proses.

A. Proses Internal

Gambar 3 Internal Activity Diagram

Halaman 10 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


Tabel 5 Analisis Fungsional Sistem Internal

Masalah Deskripsi Dampak

Kekurangan SDM pada Pada quality control, dibutuhkan Workload untuk staf
quality control banyak sumber daya manusia operasional sangat besar,
saat produksi sedang dilakukan sehingga mengurangi
secara masif. Sedangkan, SDM efektifitas kerja dan
operasional cukup terbatas. meningkatnya risiko
ketidaktelitian quality
control. Hal ini
menyebabkan standar
produk tidak terpenuhi dan
customer satisfaction tidak
tercapai.

Kesulitan dalam Pada pemasaran, dibutuhkan Produk yang telah


pemasaran produk strategi promosi yang taktis agar diluncurkan kurang
dapat menjangkau calon mendapat atensi dari
customer. Namun, Rangkul konsumen, sehingga
mengalami kesulitan yang penjualan pun diprediksi
dikarenakan kurang handalnya akan stagnan.
staf marketing untuk
memaksimalkan fungsi media
sosial dan juga terbatasnya ruang
gerak akibat COVID-19 sehingga
pemasaran hanya secara online.

B. Proses Eksternal

Gambar 4 External Activity Diagram

Halaman 11 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


Tabel 6 Analisis Fungsional Sistem Eksternal

Masalah Deskripsi Dampak

Pengemasan pesanan Dengan jumlah staf operasional Segala aktivitas yang terjadi
Rangkul yang saat ini cukup setelah pengemasan dapat
terbatas, masalah akan muncul tertunda.
apabila jumlah pesanan
melonjak tinggi sehingga
dibutuhkan SDM yang banyak.

3.1.2 Analisis Entitas Sistem


Di bagian ini, dianalisis sistem dari Rangkul menggunakan sebuah class diagram untuk
mengetahui bagian apa saja yang perlu dianalisis yang kemudian hasilnya disajikan secara
spesifik dalam tabel.

Gambar 5 Class Diagram

Tabel 7 Analisis Entitas Sistem

Masalah Deskripsi Dampak

Pendataan pesanan Karena Rangkul menjual Proses dalam pemesanan

Halaman 12 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


produknya melalui 2 platform, berpotensi tertunda.
yaitu Shopee dan Instagram,
akan sulit untuk mendata hasil
penjualan secara manual dari 2
sumber berbeda tersebut.

3.1.3 Analisis Perilaku Sistem


Sebelumnya, telah dibuat state diagram yang merepresentasikan fungsional perusahaan dari
sikap yang diambil Rangkul di tiap state yang berada di diagram tersebut. Di bawah ini akan
diimplementasikan hasil analisis tersebut dalam bentuk tabel.

Gambar 6 State Diagram

Tabel 8 Analisis Perilaku Sistem

Masalah Deskripsi Dampak

Penolakan produk Dalam proses di sistem ini, Produk yang telah


produk yang ditolak akan diproduksi namun gagal
langsung mengarah ke final seleksi dapat membuat
state dimana produk tidak perusahaan rugi secara
diproses ke penjualan. finansial.

3.1.4 Kesimpulan
Dari analisis masalah yang telah dilakukan di bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan ini sebenarnya tidak memiliki banyak masalah dalam sistemnya. Namun
permasalahan besarnya justru datang dari seberapa signifikan masalah tersebut terhadap
perusahaan ini dimana ada beberapa masalah yang muncul secara redundant, seperti
Halaman 13 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


kurangnya SDM dalam sistem Rangkul sehingga dapat mempengaruhi sistem secara
signifikan.

3.2 Analisis Peluang


Tabel 9 Analisis Peluang

Peluang Deskripsi Dampak

Bonus pembelian yang unik Dapat dibuat suatu bonus di Bonus pembelian tersebut
tiap pembelian produk oleh dapat menambah unique
konsumen. Bonus ini dapat value Rangkul di mata
berupa stiker sehingga tidak pembeli, karena masih
memberatkan finansial jarang kompetitor lain yang
Rangkul secara signifikan, melakukan hal tersebut.
dan bonus tersebut pun perlu
didesain secara unik pula.

Daur ulang barang Produk yang gagal melewati Meminimalisir pengeluaran


quality control dan dalam produksi di batch
kondisinya defected (cacat) selanjutnya, mengingat
dapat didaur ulang bahannya barang yang defect tidak
menjadi komponen dari dapat dijual ke konsumen.
produk lain.

3.3 Penilaian Masalah dan Peluang


Dalam bagian ini, kami memberi penilaian dari tiap aspek dan peluang yang sudah disebutkan
diatas dengan mengimplementasikannya dalam Eisenhower’s Matrix sebagai berikut:

Tabel 10 Matriks Penilaian Masalah dan Peluang

Urgent Not Urgent

I - Kesulitan dalam pemasaran - Bonus pembelian yang unik.


m produk. - Pendataan pesanan.
p - Penolakan produk. - Pengemasan pesanan.
o - Kesulitan dalam Quality
r Control.
t
a
n
t

Halaman 14 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


N - Daur ulang barang.
o
t
I
m
p
o
r
t
a
n
t

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan di Urgency-Important Matrix diatas, kami memilih
satu masalah/peluang untuk dijadikan acuan dalam dokumen berikutnya:

Masalah/Peluang Lokasi

Penolakan produk Urgent-Important

Halaman 15 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


BAB II
Pengumpulan Kebutuhan

1. Metode Pengumpulan Kebutuhan


1.1 Metode Wawancara
Metode pertama yang digunakan dalam pengumpulan kebutuhan ini adalah wawancara. Di
metode ini, dilakukan wawancara secara langsung dengan CEO dari perusahaan Rangkul.
Berbagai pernyataan yang dijelaskan mengenai sistem Rangkul saat ini akan dilampirkan di
bagian Lampiran.

Tabel 11 Metode Wawancara

Tanggal Anggota Kelompok Narasumber Divisi Durasi

- Dimas Farhan
Anshari
17-03-2021 - Indira Damayanti Made CEO 1 jam
- Rahmat Fabhian
Aminuddin

1.2 Metode Observasi


Metode kedua digunakan dalam pengumpulan kebutuhan ini adalah observasi. Di metode ini,
dilakukan pengumpulan melalui tindakan, aktivitas dan proses yang dilakukan ini secara
keseluruhan secara spesifik dengan implementasi di bawah ini.

Tabel 12 Metode Observasi

Tanggal Anggota Kelompok Narasumber Divisi Durasi

- Dimas Farhan Anshari


16-03-2021 - Indira Damayanti Rangkul N/A N/A
- Rahmat Fabhian Aminuddin

Halaman 16 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


BAB III
Analisis Kebutuhan

1. Customer Needs Statements


Tabel 13 Customer Needs Statement

Jenis Kebutuhan Customer Statement Interpretasi Kebutuhan

Di dalam rangkul ada 17 orang Dibutuhkan sistem yang dapat


yang ngerti bisnis, efektif sih memaksimalkan produktivitas
efektif ya, cuma ga produktif. anggota.

Kalo misalnya udah ada solusi, Dibutuhkan sistem yang dapat


memaksimalkan pertukaran
baru rapat besar.
informasi.

Jadi di awal udah antisipasi Dibutuhkan sistem yang dapat


Kelebihan dari sistem sama beberapa hal yang
saat ini mengakomodasi rencana
krusial, kaya pengiriman, antisipasi kendala sehingga
packaging, quality control, dan dapat diimplementasikan
segala macem. dengan sebaik mungkin.

Ada pembukuan dari buku


besar, segala macem lengkap Dibutuhkan sistem yang
mengatur data administrasi dan
sih. Ada cashflow juga. Udah
keuangan secara terstruktur.
bener bener rapi sih.

Gara-gara sekarang online jadi Dibutuhkan suatu kegiatan


untuk mempererat relasi antar
kurang bonding.
anggota.

Kedudukan tiap jabatannya Dibutuhkan hierarki jabatan


punya power yang sama, yang jelas agar ada
karena semua employees itu differentiation power di setiap
Kekurangan dari sistem juga owner dari Rangkul. jabatannya.
saat ini
Mungkin yang paling berat di Dibutuhkan perekrutan SDM
marketing. untuk divisi marketing.

Kita juga nyari yang gratisan.


Soalnya project kecil-kecilan Dibutuhkan investor untuk
susah lah buat ngeluarin budget mendanai modal.
yang banyak.

Halaman 17 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


Kalo misalnya udah 2000 Dibutuhkan mesin pencetak
pesanan gitu kita bakal ngikut dan penjahit yang dapat
meminimalisir biaya
beli si mesin buat produksi. operasional.

Terus kita juga ketergantungan


sama designer, anak rangkul Dibutuhkan designer kontrak
sendiri. Emang dia freelancer, atau pembelian desain per
kalo dia lagi sibuk banget, kita batch.
Perbaikan yang nungguin project dia selesai.
disarankan
Dibutuhkan daur ulang bahan
Kalo ada produksi masif kan untuk produk yang gagal
kita pake sample. Nah disitu melewati quality control
kita quality check banget. menjadi produk baru yang bisa
dijual.

Sebenarnya harus belajar Dibutuhkan pelatihan social


tentang IG ads dan media marketing untuk staf
meningkatkan awareness. pemasaran.

2. Klasifikasi Kebutuhan
Tabel 14 Klasifikasi Kebutuhan

Klasifikasi Kebutuhan Kebutuhan

Butuh antisipasi akan kegagalan dalam quality Butuh suatu proses yang dapat mengantisipasi
control produk. kegagalan tersebut, seperti daur ulang bahan
produk yang gagal tersebut menjadi produk
baru yang siap dijual.

Butuh perekrutan atau penambahan SDM di Butuh penambahan SDM di beberapa divisi
beberapa divisi di dalam perusahaan. untuk mengurangi beban kerja dari tiap divisi,
lebih spesifik ke beban tugasnya. Agar
operasional berjalan lebih produktif dan lebih
cepat.

Butuh proses untuk mempererat bonding antar Butuh suatu games yang dapat menyelesaikan
anggota mengingat kondisi saat ini harus online. masalah tersebut untuk membuat sebuah
kenyamanan di lingkungan Rangkul sehingga
memperkuat bonding.

Butuh investor untuk mengembangkan digital Butuh dana dari investor untuk memaksimalkan
marketing. pemasaran produk Rangkul agar bisa
menggunakan fitur iklan secara lebih baik dan
berkolaborasi dengan influencer. Selain iklan,
modal dari investor juga dipakai untuk
mendanai pelatihan marketing untuk divisi
pemasaran.
Halaman 18 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


3. Penilaian Prioritas Kebutuhan
Tabel 15 Standar Penilaian

Standar Penilaian

Nilai Keterangan

1 Proses tidak dibutuhkan

2 Proses tidak penting

3 Proses akan bagus untuk diimplementasikan,


namun tidak dibutuhkan

4 Proses sangat dibutuhkan oleh perusahaan

5 Proses ini kritis untuk keberjalanan sistem

Tabel 16 Deskripsi Kelompok Kebutuhan

Kelompok Kebutuhan Deskripsi Kebutuhan Nilai

Butuh antisipasi akan kegagalan Butuh suatu proses yang dapat mengantisipasi
dalam quality control produk. kegagalan tersebut, seperti daur ulang bahan produk
5
yang gagal tersebut menjadi produk baru yang siap
dijual.

Butuh penambahan SDM di beberapa divisi untuk


Butuh perekrutan atau
mengurangi beban kerja dari tiap divisi, lebih
penambahan SDM di beberapa 3
spesifik ke beban tugasnya. Agar operasional
divisi di dalam perusahaan.
berjalan lebih produktif dan lebih cepat.

Butuh proses untuk mempererat Butuh suatu games yang dapat menyelesaikan
bonding antar anggota masalah tersebut untuk membuat sebuah
3
mengingat kondisi saat ini harus kenyamanan di lingkungan Rangkul sehingga
online. memperkuat bonding.

Butuh investor untuk Butuh dana dari investor untuk memaksimalkan


mengembangkan digital pemasaran produk Rangkul agar bisa menggunakan
marketing. fitur iklan secara lebih baik dan berkolaborasi
5
dengan influencer. Selain iklan, modal dari investor
juga dipakai untuk mendanai pelatihan marketing
untuk divisi pemasaran.

Halaman 19 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


Tabel 17 Rasionalisasi Kelompok Kebutuhan

Kelompok Kebutuhan Nilai Rasionalisasi

Butuh antisipasi akan Proses ini kritis untuk meminimalisir kerugian finansial
kegagalan dalam quality 5 yang dihadapi perusahaan saat ada produk yang gagal
control produk. dalam quality control.

Proses ini sangat bagus untuk diimplementasikan agar


Butuh perekrutan atau beban kerja dari employee tiap divisinya tidak begitu
penambahan SDM di beberapa 3 berat namun, proses ini belum begitu dibutuhkan
divisi di dalam perusahaan. mengingat sistem perusahaan sejauh ini masih dapat
berjalan dengan cukup baik.

Butuh proses untuk Proses ini bagus untuk dimiliki perusahaan dikarenakan
mempererat bonding antar kondisi online saat ini mempersulit untuk bonding,
anggota mengingat kondisi saat 3 namun proses ini belum begitu dibutuhkan juga
ini harus online. mengingat sistem perusahaan sejauh ini masih dapat
berjalan dengan cukup baik.

Butuh investor untuk Proses ini sangat krusial dalam perkembangan


mengembangkan digital perusahaan dikarenakan pemasaran merupakan salah
5
marketing. satu core capabilities. Dengan pemasaran yang baik dan
tepat sasaran, penjualan Rangkul akan meningkat.

Kesimpulan Sistem
Dari kelompok-kelompok kebutuhan yang telah disampaikan, kami menarik kesimpulan bahwa
sistem atau proses yang statusnya urgent untuk diimplementasikan adalah antisipasi akan kegagalan
dalam quality control produk dan kebutuhan akan investor. Antisipasi kegagalan tersebut menjadi
prioritas karena sistem atau proses ini dapat memaksimalkan keuntungan dengan mengolah kembali
produk hasil dari kegagalan produksi. Selain itu, sistem atau proses ini juga dapat meminimalisir
kerugian di aspek finansial karena pada saat produk gagal lolos quality control, produk akan
dialokasikan ke tempat pendauran ulang. Tujuan dari proses ini adalah agar produk yang gagal tidak
dibuang dan bisa dimanfaatkan kembali dengan diolah menjadi sebuah produk lain.

Kedua, disampaikan bahwa Rangkul membutuhkan investor karena saat ini beberapa aspek di
Rangkul tidak dapat dilaksanakan secara maksimal, khususnya di bagian digital marketing. Hal ini
menjadi urgent karena digital marketing merupakan sebuah core capabilities dari sistem perusahaan
dan berperan signifikan dalam pertumbuhan dari Rangkul ke depannya. Selain itu, investor juga
dapat berperan sebagai differentiation power dalam pengambilan keputusan, dimana salah satu
kekurangan dari Rangkul saat ini adalah kesamaan power yang dimiliki tiap anggota yang membuat
proses pengambilan keputusan tidak efektif.

Halaman 20 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


Lampiran

Log Wawancara

*Keterangan:
p = Penanya (Kami), n = Narasumber (Made, CEO dari Rangkul)

p : menurut lo kelebihan sistem lo apa?


n : sama sama aja kaya bisnis yang lain, gaada yang spesial. mungkin banyak sumber daya manusianya kalo
misalnya ada project atau masalah cepet kelar
p : menurut lo kekurangan sistem lo apa?
n ; sebenernya ga bagus saham tertinggi bukan dipegang sama semua
n : fungsi strategis lah, kedepannya mau gimana gitu. ga semuanya harus ikut. kalo misalnya udah ada solusi,
baru rapat besar. disitu tujuannya buat mendelegasikan. buat ngasih tau kita mau kesini kesini. udah ada
visibility analysis.
p : kalo misalnya kekurangan sistem lo kira kira apa?
n : gara-gara sistem online juga kekurangan sih menurut gua. ini bisnis ada, tapi orangnya belum pernah
ketemu. jadi kurang bonding.
p : selama ini tuh, kalo misalnya ngeluncurin batch ada kesulitan gasih?
n : ngejualnya aja sih, setiap pelaku usaha pasti kendalanya satu, gimana caranya produk bisa laku. itu
mungkin kendala juga di Rangkul.
p : kalo menurut lo itu didasari oleh apa?
n : banyak sih faktornya. jadi ini kan idenya ide bersama. sebenernya sih ga bagus kalo misalkan ketika
sebuah ide kita mau memuaskan segala macem pihak. misalkan nyari segmentasi cowo. oh ternyata cowo
sukanya pakaian yang biasa aja, gausah colorful dan macem macem, terus high quality materials. terus kalo
perempuan maunya yang fashionable, colorful, yang aneh aneh lah. kalo kita kempal itu semua ide buat
memuaskan segala macem pihak, ya kita ga dapet keduanya, jadi produknya aneh. kalo di rangkul sendiri, kita
belajar dari produk batch 1 sih, kita tuh gabisa memuaskan segala segmentasi. at least kita tau buyers persona
kita itu siapa. nah dari situ kita lebih mudah ngejualnya walaupun harganya lumayan mahal.
Halaman 21 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


p : kalo misalnya lo pake teknik ide bersama dengan personil lain dari rangkul, menurut lo, itu lo mau ubah
atau gituin aja?
n : ngga, jadi udah gue ubah sih. jadi untuk produk batch ke 2 jadi cuma anak RnD aja sama operasional yang
bakal bikin ini produk kaya gimana sih kedepannya buat batch selanjutnya. gara-gara bercermin dari kasus yg
kemaren jadi lebih ready lah buat ke market.
p : menurut lo dari sistem lo ini ada yg bisa lo tingkatin gak buat kedepannya?
n : banyak sih. banyak hal yang kurang di bisnis ini. mungkin udah bagus sih dari sisi finance, operation,
marketing. cuma, kita itu gak scalable, buat project aja. ngga scale up ke stage yang selanjutnya. baru small
milestones aja.
p : tadi kan lo bilang rangkul kurang bonding, menurut lo cara ngatasinnya gimana?
n : jadi kalo gue tiap bulan ngeadain game. udah jalan dari september. terus ada Human Capital Management
ngadain per bulan ada peer review, kira kira apa sih kekurangannya, kira kira apa sih yang perlu ditingkatin.
gimana sih kinerja peer di divisi kalian. itu sifatnya private. terus nentuin improvement plannya buat kinerja
peernya di divisi tersebut. nanti juga ada best staff terus dikirimin hadiah. ada database anggotanya jadi udah
tau alamat dan makanan kesukaan.
p : nah kan ada peer review nih, biasanya mereka ngomongin apa aja?
n : belum ada masalah krusial sih.
p : kalo misalnya pas quality control ga memenuhi standar lo, terus diapain?
n : ini krusial sih, jadi ada anggota kita yang kenal sama yang punya vendor. jadi agak risky. kita gapunya
alternatif vendor yang lain terus juga qc udah percaya sama mereka, soalnya di produk pertama kerjanya cepet
dan kualitasnya oke. kalo ada produksi masiv kan kita pake sample. nah disitu kita quality check banget. kira
kira udah meet sama apa yang kita mau belom. nah kalo belom revisi lagi. yaudahdeh ditentuin massive
production. quality control di inbound logistics tuh ngecek ke vendor semua udah sesuai apa belom. jadi
defect ga banyak.
p : kalo banyak defect gimana?
n : kita udah teliti dari awal sih, diceknya tuh waktu di vendornya. jadi di vendor kita cek, kalo udah clear, jadi
udah deh selesai urusan sama kita. ga ada kita nerima semuanya terus banyak defect.
p : untuk memperluas market lo, lo mau pake media lain buat jualan gak?
n : ya pengen pengen aja sih, cuma kita kan ngeliat dulu kemampuan digital marketing kita kaya gimana, kita
juga pernah pake ig ads ternyata gak sebagus yang kita harapkan. jadi kalo misalnya ads itu kita harus ulang
berkali kali biar si AI ketemu sama buyers persona kita kaya gimana. kalo misalkan kita ga melakukan repeat
ads ini, buyers persona kita belum yang Rangkul banget, masih general. kita gatau yang paling tepat tuh siapa
sih. kita juga pernah nyoba pake influencer, tapi belum ketemu aja yang cocok siapa, kita juga nyari yang
gratisan. soalnya project kecil kecilan susah lah buat ngeluarin budget yang banyak. lagian tujuan pake
influencer tuh bukan buat ngeliat reachnya seberapa besar, tapi buat wadah belajar aja.
p : kalo yang bisa ditingkatin dari, misalnya rangkul mau semuanya lanjut. menurut lo rangkul bakal beli alat
cetak gitu gasih buat percetakan?
n : Kalo misalnya udah 2000 pesenan gitu kita bakal ngikut beli si mesin buat produksi.
p : setelah memakai ig ads, keliatan pertambahan reach gak?
n : lupa tepatnya, kalau nggak salah sekitar 7000-14000, ngga tau sih lupa juga yang CPC Cost per Click.
p : pake ig ads ada dampak signifikannya nggak?
n : nggak soalnya belum ada hasil penjualan dari memakai ig ads. semua barang yang terjual masih
bergantung dengan personal selling. sebenernya harus belajar tentang ads dulu dan ningkatin awareness
p : ada kekurangan di supplier lo nggak?
n : belom ada sih, sejauh ini belom ada.
p : ada kekurangan orang di tiap divisi ngga?

Halaman 22 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


n : menurut gue justru kelebihan. di skala rangkul yang kecil dan berisikan 17 orang, harusnya justru bisa
produktif banget dan lebih scalable. cuman gara-gara equitasnya kecil, jadi lingkupnya juga kecil. jadi
delegasi tiap responsibilites dari staffnya jadi lebih ringan. mungkin yang paling berat di marketing.
p : kalian marketing kalo ga salah ada 4 orang ya?
n : marketing sebenernya ada 5 orang. gue juga udah delegasiin pembagian tugas yang bener-bener spesifik ke
masing-masing staff marketing. ada bagian shopee, instagram, whatsapp, copywriting, dan konsep. begitu
juga dengan pembagian operasional. ada yang ngurus vendor, packaging, detail, logistik, dan inventory
manager. harusnya kerjaannya ringan.
p : dengan orang yang banyak ini, menurut lo meningkatkan efektivitas di rangkul atau nggak?
n : efektif sih efektif ya, cuma ga produktif. produktif tuh output dibagi input. output kita tuh masih kecil,
input kita gede.
p : goal untuk batch 2 ini apa?
n : penjualan exceeds semua.
p : ada ketergantungan thd sesuatu gitu gak?
n : kita ketergantungan sama satu vendor, kalo vendornya kenapa-napa kita tamat. terus kita juga
ketergantungan sama designer, anak rangkul sendiri. emang dia freelancer, kalo dia lagi sibuk banget, kita
nungguin project dia selesai. kalo buat penjualan, kita ketergantungan sama personal selling. jadi kita belom
bisa ngereach segmentasi di luar dari lingkungan kita. dalam arti belum bisa mencakup strangers.
p : lo nyatet laporan finance sm administrasi tuh gimana?
n : jadi kita sistemnya pake google drive semua. marketing isinya ada design, management marketing, postnya
jam berapa, kapan aja. kalo di finance accountingnya ada foldernya, terus ada recap per month, dan ada recap
sampe ada financial statement dari jurnal, ada pembukuan dari buku besar, segala macem lengkap sih. ada
cash flow juga. udah bener bener rapi sih menurut gue.
p : jadi gaada kendala ya disitu?
n : gaada sih soalnya anaknya pada rajin rajin.
p : lo ada ngelakuin suatu adjustment gitu ga sih di batch 2?
n : ada sih, nyesuaiin sama customer satisfaction juga. paling modifikasi yang lebih ke plain.
p : ada kendala di pengiriman barang ngga?
n : gapernah sejauh ini. jadi di awal gue udah antisipasi sama beberapa hal yang krusial, kaya pengiriman,
packaging, quality control, dan segala macem. di awal, sebelum itu terjadi, kita udah rapat sama orang yang
berkepentingan. misalkan, buat pengantaran. sebelum kita launching, dilakukan beberapa kali rapat per divisi
buat nentuin apa yang kurang. setelah udah dirapatin, banyak banget kendalanya ternyata. kita butuh
inventory management, communication flownya gimana. dari situ, kita bikin antisipasi, business process
model nya yang pas dan cocok buat kita. dari dulu ampe sekarang belum ada masalah gara-gara kita udah
antisipasi semuanya di awal.
p : kelebihan sistem lo ada lagi gak?
n : ya paling yang detail detail tadi. sama rangkul tuh didiriin sama 17 anak SBM yang emang paham bisnis,
jadi lebih terstruktur dan lebih lancar daripada yang lain.
p : kenapa nentuin sharesnya sama tiap staff? kenapa ga pake investor?
n : karena ethical issues sih, takutnya mereka cuma ketergantungan sama nilai buat project ini. jadi
antisipasinya biar nanti gaada selek2an karena investor jadi mereka kerjanya asal-asalan. kita kan gaada
bargaining powernya istilahnya kalo pake investor, jadi ya mending semua sama aja, jadi kalo misalnya salah
satu pihak ada yang gak rata, takutnya kenapa kenapa di depannya. jadi gue selalu antisipasi detail sih yang
bakal berdampak besar di masa depan.
p : lo lebih melihat itu sebagai kelebihan atau kekurangan?
n : kekurangan sih. kalo gue berkaca sama rangkulnya, itu bisa kelebihan. tapi kalo di sisi bisnisnya ini tuh
jelek loh.
p : kenapa lo lebih mementingkan internal rangkulnya daripada sisi bisnisnya?

Halaman 23 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06


n : karena kalo misalnya kita dipercayain buat ngelead project berarti kita kan dipercaya, terus kepercayaan ini
harus ngebawa kepercayaan orang-orang yang bersama kita. jadi, gak bikin mereka kecewa kalo misalkan ada
kesalahan di depan. itu kan yang diliat pasti paling depannya. gue ga mau hal itu terjadi. jadi buat
meminimalisir hal tersebut, apalagi ini hubungan krusial sama nilai indeks matkul, takutnya ada
kenapa-kenapa sama orang di dalemnya.

Halaman 24 dari 24

Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi STEI ITB AKS02/K1-T06

Anda mungkin juga menyukai