Anda di halaman 1dari 32

Final Document

Smart Integrated Refrigerator System


II3240 Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi

Dipersiapkan oleh:

Kelompok 05

Shelly Valencia 18219016

Ahmad Fadhil Ramadhan 18219026

Zahra Salsabila 18219042

Dirasiella Damasari H. 18219072

Warren Gabriel Mulyawan 18219096

PROGRAM STUDI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI


SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022
Daftar Isi

Daftar Tabel 4

Daftar Gambar 5

Pendahuluan 6

Research Clarification 7
Permasalahan 7
Terminologi Umum 7
Tujuan Penelitian 8
Fokus Penelitian 8
Pertanyaan Penelitian 8
Keterbatasan Penelitian 9
Hipotesis 9
Kontribusi Penelitian 9

Descriptive Study I 10
Reference Model 10
Impact Model 11
Identifikasi Teknologi Pendukung 11
Skenario Sistem Referensi 12
Alternatif Skenario Sistem 13
Functional Requirement 14
Non-Functional Requirement 14

Prescriptive Study 15
Task Clarification 16
Conceptualization 18
Elaboration 20
Realization 21

Kesimpulan dan Saran 30

Daftar Pustaka 32
Daftar Tabel

Tabel 1. Tabel Rencana Pengujian 28


Daftar Gambar

Gambar 1. Reference Model 10


Gambar 2. Impact Model 11
Gambar 3. Skenario sistem 12
Gambar 4. Alternatif Skenario Sistem 13
Gambar 5. Initial Impact Model 16
Gambar 6. Diagram Arsitektur Sistem 18
Gambar 7. Diagram Konsep Sistem 18
Gambar 8. Sequence Diagram 20
Gambar 9. Prototipe Tampilan Website 1 21
Gambar 10. Prototipe Tampilan Website 2 22
Gambar 11. Mockup website 1 23
Gambar 12. Mockup website 2 24
Gambar 13. Mockup website 3 25
Gambar 14. Simulasi pindai QR Code 26
Gambar 15. Tabel isi_kulkas 27
Gambar 16. Tabel meal_plan 28
Gambar 17. Tabel recipes 28
1. Pendahuluan
Pada tugas akhir mata kuliah II3240 Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi, kami
memutuskan untuk merekayasa sistem as-is dari kulkas atau refrigerator. Adapun
pertimbangan kami ialah melihat bahwa kulkas saat ini telah menjadi bagian penting dalam
hidup manusia dalam melindungi makanan dengan menyimpan, mendinginkan atau
membekukan makanan dan minuman serta mempertahankan kesegaran sayur, buah, daging,
dan berbagai bahan makanan lainnya. Makanan yang dimasukkan ke dalam kulkas dapat
bertahan beberapa hari hingga bulan lebih lama dari batas waktu kerusakannya. Namun, sering
kali makanan yang diletakkan di dalam kulkas akan terlupakan dan menjadi terlalu lama di
kulkas hingga busuk yang berakhir pada peningkatan food waste di tingkat rumah tangga.
Maka dari itu, dibutuhkanlah sebuah sistem yang mampu mencatatkan makanan, bahan
makanan, ataupun minuman yang telah dimasukkan ke dalam kulkas hingga memberikan
notifikasi terkait keadaan bahan makanan atau minuman tersebut. Sistem ini pun dapat
terhubung dengan suatu perangkat yang dapat memudahkan pengguna dalam mengakses
sistem dan mengecek ketersediaan pada kulkas pengguna tersebut.

Melihat dari keadaan tersebut, kami memutuskan untuk memberikan solusi dengan pendekatan
metodologi DRM (Design Research Methodology) dengan pertimbangan sebagaimana berikut
ini.
● Metodologi penelitian desain generik yang dapat menghubungkan pertanyaan penelitian
dan menyediakan DUKUNGAN untuk menyelesaikannya secara SISTEMATIS.
● Telah melalui pengembangan selama bertahun-tahun.
● Membantu penelitian rekayasa dan desain di industri menjadi lebih relevan, efektif, dan
efisien.
● Memberikan gambaran dari customer's values.
● Menciptakan efisiensi dalam waktu dan uang untuk bisnis.
● Mengetahui peluang yang lebih baik.

Adapun cakupan langkah dari metodologi DRM yang kami terapkan dari penelitian kami ialah :
● Research Clarification
● Descriptive Study I
● Prescriptive Study
2. Research Clarification
Pada tahap ini, dirumuskan tujuan penelitian yang realistis dan bermanfaat. Peneliti mencari
berbagai bukti pendukung yang mendukung penelitian.

a. Permasalahan
Pada tahun 2011, FAO mempresentasikan perkiraan bahwa sekitar sepertiga dari makanan
yang diproduksi untuk konsumsi manusia hilang atau terbuang secara global, yang berjumlah
sekitar 1,3 miliar ton per tahun. Dilansir dari Economist Intelligence Unit tahun 2016, Indonesia
merupakan negara pembuang makanan kedua di dunia yang membuang 300 kg/orang/tahun.
Edisi terbaru dari State of Food Security and Nutrition in the World, yang diterbitkan pada 2020,
memperkirakan bahwa hampir 690 juta orang kelaparan pada 2019, naik 10 juta dari 2018, dan
hampir 60 juta dalam lima tahun. Makanan yang terbuang juga menyebabkan emisi gas rumah
kaca, yang berkontribusi pada perubahan iklim.

Salah satu penyebab terbuangnya makanan adalah orang-orang yang sering kali membeli
bahan makanan yang tidak mereka butuhkan. Ini karena mereka tidak dapat mengingat apakah
mereka sudah memiliki bahan makanan tersebut di rumah atau tidak. Oleh karena itu,
dibutuhkan sebuah sistem yang memungkinkan pengguna melihat apa yang ada di kulkas
secara real-time dari mana saja.

Berdasarkan permasalahan tersebut, rumusan masalah dalam proyek ini adalah sebagai
berikut.
i. Bagaimana Smart Integrated Refrigerator System dapat mencegah terbuangnya makanan?
ii. Apa saja teknologi yang tersedia untuk membangun Smart Integrated Refrigerator System?
iii. Bagaimana merancang antarmuka Smart Integrated Refrigerator System yang mudah
dioperasikan pengguna?
iv. Bagaimana cara kerja Smart Integrated Refrigerator System?

b. Terminologi Umum
Refrigerator System adalah kulkas yang dapat menyimpan bahan makanan atau minuman
untuk mencegah terjadinya kebusukan makanan. Adapun kebusukan makanan tersebut
dihindari dengan menyediakan sebuah lingkungan yang terisolasi dengan spesifikasi tertentu.
Spesifikasi tersebut ialah lingkungan terisolasi dengan suhu yang berkondisi mencapai titik
freeze yaitu 0 hingga -10 derajat celcius dan lingkungan terisolasi dengan suhu yang berkondisi
mencapai titik dingin yaitu 2 hingga 5 derajat celsius.

c. Tujuan Penelitian
Berdasarkan terminologi umum tersebut, maka berikut tujuan dari penelitian ini:
i. Membangun smart integrated refrigerator system yang dapat menambah tingkat
kenyamanan user.
ii. Menentukan rekomendasi resep dan tertranslasi dengan daily meal plan sehingga user
dapat mengolah bahan makanan yang tersimpan dalam refrigerator secara efektif dan
efisien.
iii. Smart Integrated Refrigerator System dilengkapi dengan fitur yang memudahkan
pemantauan food waste.
iv. Smart Integrated Refrigerator System memiliki antarmuka yang mudah dan nyaman untuk
digunakan.

d. Fokus Penelitian
Fokus dari penelitian ini adalah membangun Smart Integrated Refrigerator System yang dapat
menampilkan rekomendasi integrasi resep dan dapat tertranslasi dengan fitur daily meal plan
serta pemantauan food waste dengan terintegrasinya sistem yang dapat memberikan notifikasi
kedaluwarsa bahan makanan ataupun minuman melalui ponsel pengguna yang mudah
dioperasikan.

e. Pertanyaan Penelitian
Berikut merupakan pertanyaan yang memfokuskan tujuan penelitian kami.
i. Apa dampak SMART Integrated Refrigerator System terhadap kehidupan rumah tangga
pengguna?
ii. Mengapa SMART Integrated Refrigerator System dapat memengaruhi kehidupan pengguna
dalam kegiatan rumah tangga, seperti belanja kebutuhan pokok dan memasak?
iii. Bagaimana SMART Integrated Refrigerator System dapat mempengaruhi kehidupan rumah
tangga pengguna?
iv. Apa saja komponen dan tools yang diperlukan untuk membangun SMART Integrated
Refrigerator System?
v. Berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk membangun SMART Integrated Refrigerator
System?
f. Keterbatasan Penelitian
Kulkas pada sistem yang dibangun hanya bisa menerima input automasi berupa barcode/qr
code dari bahan makanan atau minuman yang memiliki barcode/qr code dan input manual bagi
bahan makanan atau minuman yang tidak memiliki barcode/qr code. Selain itu pula, sistem
yang dibangun memiliki keterbatasan dalam variasi integrasi resep yang tersedia.

g. Hipotesis
Berikut merupakan hipotesis dari penelitian kami.
i. Kemampuan rekomendasi resep makanan berdasarkan bahan yang dimiliki dapat
mencegah bahan makanan terbuang karena kedaluwarsa sehingga membantu menerapkan
zero waste.
ii. Kemampuan memberikan notifikasi bahan makanan atau minuman yang akan atau sudah
dalam masa kedaluwarsa dapat memperingatkan user untuk segera mengolah bahan
makanan tersebut sehingga dapat terciptanya zero waste dalam lingkup rumah tangga.
iii. Dengan fitur yang tersedia, dapat tercipta penurunan biaya pengolahan sampah dan
sustainable lifestyle di lingkup rumah tangga.
iv. Penerapan User Experience Design (UX Design) dapat meningkatkan kegunaan,
kemudahan dan kesenangan pelanggan dalam menggunakan aplikasi dari sistem.

h. Kontribusi Penelitian
i. Model smart integrated refrigerator ini dapat menjadi salah satu solusi dalam
mengupayakan zero waste dan sustainable lifestyle.
ii. Model smart integrated refrigerator ini dapat menjadi referensi untuk penelitian yang akan
datang.
3. Descriptive Study I
Pada tahap ini, didapatkan tujuan dan fokus yang jelas melalui ulasan literatur untuk
menguraikan deskripsi awal situasi yang ada dengan penekanan pada identifikasi pada
faktor-faktor yang memberikan pengaruh lebih.

a. Reference Model
Berikut merupakan reference model yang kami dapatkan dari penelitian kami.

Gambar 1. Reference Model


b. Impact Model
Berikut ini merupakan impact model yang diciptakan dari penelitian kami.

Gambar 2. Impact Model

c. Identifikasi Teknologi Pendukung


Berikut merupakan teknologi pendukung yang dikonsiderasikan untuk digunakan pada
penelitian kami.
i. GROW GM66 GM67 USB Serial Barcode Scanner
Merupakan Barcode dan QR Code Scanner yang bisa koneksi USB dan Serial/TTL/UART
ii. Mikrokontroler ESP8266 + Modul WiFi (NodeMCU)
Merupakan mikrokontroler yang berfungsi untuk menghubungkan rangkaian dengan
internet.
iii. PostgreSQL Database
Merupakan database yang berfungsi sebagai penyimpanan data terpusat.
iv. Amazon Web Services
Amazon Web Services adalah sekumpulan layanan-layanan berbasis Cloud Computing
yang disediakan oleh Amazon.
v. Android
Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak
layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet.
vi. iOS
iOS adalah sistem operasi perangkat lunak yang dikembangkan oleh Apple, secara khusus
untuk mendukung pengoperasian produk mobile device atau perangkat genggam.
vii. Visual Studio Code
Visual Code Studio adalah sebuah code editor gratis yang bisa dijalankan di perangkat
desktop berbasis Windows, Linux, dan MacOS.

d. Skenario Sistem Referensi


Berikut merupakan skenario sistem referensi dari penelitian kami.

Gambar 3. Skenario sistem

Adapun melihat dari diagram tersebut, sistem as-is yang ada saat ini adalah kulkas biasa yang
dapat menyimpan dan mempertahankan kesegaran makanan.
e. Alternatif Skenario Sistem
Berikut merupakan alternatif skenario sistem dari penelitian kami.

Gambar 4. Alternatif Skenario Sistem

Dengan konsiderasi sistem referensi yang ada, sistem to-be yang akan dibangun adalah smart
integrated refrigerator system yang dapat diterapkan pada kulkas mana pun, sekalipun kulkas
tersebut bukan kulkas pintar sekalipun. Jika pengguna ingin memasukkan bahan makanan atau
minuman baru, pengguna dapat menggunakan scanner untuk memindai barcode/qr code yang
kemudian informasi dari makanan tersebut akan disimpan dalam basis data sistem. Selain itu
pula, terdapat opsi lain yakni memasukan input manual di laman aplikasi bagi bahan makanan
atau minuman yang tidak memiliki barcode/qr code. Untuk mendapatkan rekomendasi resep
berdasarkan bahan makanan yang tersedia di dalam kulkas, pengguna dapat menekan tombol
rekomendasi resep. Saat melihat resep tersebut, pengguna dapat menambahkan resep kepada
daily meal plan pengguna. Sistem kemudian akan menampilkan daily meal plan pada fitur daily
meal plan. Adapun sistem akan memberikan notifikasi berupa informasi kedaluwarsa produk
yang tersedia di kulkas kepada pengguna.

f. Functional Requirement
Berikut ini merupakan functional requirement dari sistem to-be kami.
1. Sistem dapat membaca barcode dari suatu produk berdasarkan standar EAN-13.
2. Sistem dapat menerima input makanan secara manual melalui aplikasi.
3. Sistem dapat menyimpan data produk bahan makanan ataupun minuman ke database.
4. Sistem dapat memungkinkan pengguna untuk mengecek isi kulkas melalui smartphone.
5. Sistem dapat memberikan rekomendasi resep makanan berdasarkan bahan yang
dimiliki.
6. Sistem dapat membangun meal plan secara berkala.
7. Sistem dapat memberikan pemberitahuan terkait waktu kedaluwarsa produk.
g. Non-Functional Requirement
Berikut ini merupakan non-functional requirement sistem
1. Sistem mampu membaca barcode dalam waktu kurang dari sama dengan 1 detik.
2. Sistem dapat berfungsi dengan Smart Refrigerator.
3. Sistem dapat berfungsi dengan iOS.
4. Sistem dapat berfungsi dengan Android.
5. Sistem dapat diakses sepanjang waktu yaitu selalu tersedia setiap saat selama 24/7.
6. Sistem memiliki font yang mudah dibaca.
7. Sistem memiliki tampilan yang mudah dipelajari dan diingat.
8. Sistem memastikan data pada database sesuai dengan pada kulkas.
9. Sistem memastikan data pada aplikasi sesuai dengan database.
10. Sistem dapat memberikan tampilan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris.
4. Prescriptive Study
Prescriptive Study pada Design Research Methodology bertujuan untuk mengembangkan
dukungan yang membahas faktor-faktor kunci dengan cara yang sistematis dan
mewujudkannya secara detail sehingga dapat dilakukan evaluasi pengaruhnya terhadap
Measurable Success Criteria. Selain itu, Prescriptive Study juga bertujuan untuk menyusun
garis besar dari rencana evaluasi yang akan dilakukan.

Proses pada Prescriptive Study Design Research Methodology (DRM) meliputi :

1. Task Clarification : menetapkan masalah yang harus dipecahkan oleh dukungan, untuk
memperjelas persyaratannya dan mendefinisikan situasi yang diinginkan dengan lebih
baik.
2. Conceptualisation : menentukan fungsi utama sistem, menghasilkan dan memilih
konsep dukungan, beserta rencana pendahuluan.
3. Elaboration : mengidentifikasi interaksi pengguna yang diperlukan dan cara yang sesuai.
4. Realisation : merealisasikan hasil penelitian.
5. Support Evaluation : memverifikasi ketercapaian persyaratan penelitian.
a. Task Clarification
Penelitian akan berlangsung sesuai dengan ide, konsep, metode yang telah ditetapkan
sebelumnya. Berikut ini merupakan Initial Impact Model pada Smart Integrated Refrigerator
System.

Gambar 5. Initial Impact Model

Pada Initial Impact Model tersebut, success criteria yaitu ‘pembangunan sistem smart
refrigerator’; Measurable success criteria yaitu barcode terscan, data makanan tersimpan, suhu
pada kulkas mencapai titik dingin yaitu 2 hingga 5 derajat celcius, suhu pada kulkas mencapai
titik freeze yaitu 0 hingga -10 derajat celcius, jumlah dan expire date makanan tercatat, dan
daily meal plan ditampilkan; key factor yaitu ‘tingkat kebusukan makanan turun’.

Pada studi sebelumnya, telah ditentukan requirement yang dibutuhkan dan dilakukan
pengecekan apakah requirement tersebut telah terpenuhi untuk dilakukan dan menggambarkan
konsep penelitian secara menyeluruh. Requirement tersebut terdiri atas functional dan
non-functional requirement.
Functional requirements :
1. Sistem dapat membaca barcode dari suatu produk berdasarkan standar EAN-13.
2. Sistem dapat menerima input makanan secara manual melalui aplikasi.
3. Sistem dapat menyimpan data produk bahan makanan ataupun minuman ke database.
4. Sistem dapat memungkinkan pengguna untuk mengecek isi kulkas melalui smartphone.
5. Sistem dapat memberikan rekomendasi resep makanan berdasarkan bahan yang
dimiliki.
6. Sistem dapat membangun meal plan secara berkala.
7. Sistem dapat memberikan pemberitahuan terkait waktu kedaluwarsa produk.
Non-functional requirements :
1. Sistem mampu membaca barcode dalam waktu kurang dari sama dengan 1 detik.
2. Sistem dapat berfungsi dengan Smart Refrigerator.
3. Sistem dapat berfungsi dengan iOS.
4. Sistem dapat berfungsi dengan Android.
5. Sistem dapat diakses sepanjang waktu yaitu selalu tersedia setiap saat selama 24/7.
6. Sistem memiliki font yang mudah dibaca.
7. Sistem memiliki tampilan yang mudah dipelajari dan diingat.
8. Sistem memastikan data pada database sesuai dengan pada kulkas.
9. Sistem memastikan data pada aplikasi sesuai dengan database.
10. Sistem dapat memberikan tampilan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris.

Berikut merupakan terminologi umum yang tercipta dari smart integrated refrigerator system ini.
Smart Integrated Refrigerator System adalah sebuah sistem yang melakukan scan barcode
berformat EAN-13/qr code terhadap produk makanan yang pada akhirnya tercatat produk serta
jumlah makanan yang akan tersimpan pada kulkas (refrigerator), membaca input oleh user
mengenai expire date tiap produk makanan yang kemudian akan terintegrasi sebuah resep
makanan yang ditampilkan perharinya pada smartphone user berdasarkan produk yang
tersedia. Selain itu pula, dengan informasi yang tersedia, sistem akan memberikan notifikasi
kepada user apabila produk dalam kulkas mendekati atau telah mencapai masa expirednya.
Smart Integrated Refrigerator System memudahkan pengguna dalam mengatur tingkat produksi
food waste berdasarkan pengolahan informasi produk makanan dalam kulkas.
b. Conceptualization
Melihat dari task clarification yang sudah didefinisikan sebelumnya, berikut ini diagram
rancangan arsitektur sistem dan diagram konsep sistem.

Gambar 6. Diagram Arsitektur Sistem

Gambar 7. Diagram Konsep Sistem


Pada Smart Integrated Refrigerator System akan menggunakan beberapa komponen hardware
yaitu barcode & qr code scanner, mikrokontroller, dan smartphone. Sistem juga menggunakan
mobile application untuk dapat terhubung dan terintegrasi dengan pengguna. Penggunakan
akan mengakses mobile application pada smartphone untuk dapat menggunakan sistem seperti
melihat data makanan dan minuman yang telah discan dan input manual pada kulkas,melihat
rekomendasi resep makanan sesuai dengan bahan makanan yang ada di kulkas, melihat daily
meal plan serta menerima notifikasi kedaluwarsa makanan dan minuman. Untuk dapat
menyimpan data, sistem menggunakan sebuah basis data. Berikut merupakan rincian
mengenai alur sistem.
1. Sistem membaca barcode melalui barcode scanner. Pada sistem ini akan digunakan
GROW GM66 GM67 USB Serial Barcode Scanner.
2. Mikrokontroler kemudian akan menerjemahkan barcode tersebut menjadi suatu data
yang sesuai dengan data yang tersimpan pada barcode.
3. Sistem mengirimkan data ke webserver dengan perantara modul Wi-Fi
4. Sistem akan menyimpan data yang tersedia pada barcode tersebut pada basis data.
Data yang tersimpan yaitu nomor identitas atau kode produk, nama produk, quantity
produk serta tanggal kedaluwarsa produk.
5. Pengguna membuka mobile application pada smartphone untuk dapat melihat informasi
mengenai produk yang saat ini tersedia di kulkas pengguna.
6. Sistem juga dapat menampilkan rekomendasi resep dengan menyesuaikan pada data
produk yang saat ini tersedia di kulkas pada database.
7. Sistem dapat memberikan opsi pembuatan daily meal plan sesuai dengan rekomendasi
resep yang tersedia pengguna dengan melihat pada database.
c. Elaboration
Berikut ini merupakan sequence diagram untuk Smart Integrated Refrigerator System.

Gambar 8. Sequence Diagram

Sistem diawali dengan pengguna yang melakukan registrasi atau login. Lalu, sistem
menampilkan halaman utama dari aplikasi. Pengguna dapat melakukan scan barcode/QR code
suatu produk pada barcode/QR code scanner. Dari barcode/QR code tersebut, sistem
membaca informasi produk. Data produk tersebut akan diterima oleh mikrokontroler dan
kemudian dikirimkannya ke webserver. Data tersebut akan disimpan pada database dan
dikirimkan ke aplikasi. Selanjutnya, pengguna diminta untuk menginput informasi tambahan
berupa waktu kedaluwarsa dan kuantitas produk. Pengguna kemudian dapat mengakses
aplikasi untuk dapat melihat informasi mengenai produk yang tersimpan pada kulkas, melihat
rekomendasi resep, daily meal plan, serta menerima notifikasi jika ada produk yang mendekati
waktu kedaluwarsa.

d. Realization
Berikut ini merupakan prototipe tampilan website sistem yang menjadi interface atau antarmuka
pengguna dengan sistem.

Gambar 9. Prototipe Tampilan Website 1


Gambar 10. Prototipe Tampilan Website 2

Berikut ini merupakan mockup tampilan website sistem.


Gambar 11. Mockup website 1
Gambar 12. Mockup website 2
Gambar 13. Mockup website 3

Adapun panduan terhadap cara kerja Smart Integrated Refrigerator System dirincikan
sebagaimana berikut ini.
1. Pilih salah satu kulkas yang ingin diterapkan sistem Smart Integrated Refrigeration
System.
2. Pasang perangkat keras dari Smart Integrated Refrigerator System di pintu kulkas baik
di dalam ataupun luar yang mudah dijangkau untuk melakukan scan barcode/qr code
produk.
3. Unduh aplikasi Smart Integrated Refrigerator System dan lakukan pendaftaran akun.
4. Pada halaman utama aplikasi, klik opsi ‘’Scan Produk’ lalu lakukan scan produk di
depan perangkat hardware Smart Integrated Refrigerator System.
5. Lakukan pengisian tambahan informasi mengenai tanggal kadaluarsa serta jumlah
produk yang akan disimpan pada kulkas, kemudian klik ‘Simpan’.
6. Apabila produk yang akan disimpan tidak memiliki barcode/qr code, maka lakukan
pengisian manual dengan kembali ke halaman aplikasi, klik opsi ‘Input Manual Produk’.
Lakukan pengisian informasi sesuai yang diminta.
7. Tunggu sejenak, dikarenakan sistem sedang melakukan kalkulasi rekomendasi resep
dari data produk yang tersedia.
8. Apabila user ingin melihat integrasi resep apa saja yang tersedia, silahkan kembali pada
halaman utama, lalu klik opsi ‘Rekomendasi Resep’.
9. Apabila user ingin menambahkan salah satu rekomendasi resep, klik tombol ‘+
Mealplan’ dan pilih opsi harinya.
10. Apabila user ingin melihat meal plan yang sudah dibentuk, maka silahkan kembali ke
halaman utama dan klik tombol ‘Daily Meal Plan’.
11. Apabila user ingin melihat produk yang sudah terdata beserta deskripsi informasi di
kulkas, maka silahkan kembali ke halaman utama dan klik tombol ‘Lihat Isi Kulkas’.
12. User akan menerima notifikasi pop-up pada layar smartphonenya apabila terdapat
produk dalam kulkas yang akan mendekati atau sudah dalam masa kadaluarsa.

Berikut merupakan contoh implementasi QR Code scanner sederhana menggunakan Python


serta kamera built-in laptop. Diasumsikan akan ada API untuk menerima data detail produk
berdasarkan nomor registrasi produk yang terdeteksi pada QRCode. Adapun sebagai catatan,
pada implementasi prototyping yang dilakukan oleh kami mengalami keterbatasan biaya dalam
membeli perangkat keras yang dirancang sebelumnya. Dengan itu, alternatif lain untuk
melakukan testing yakni menggunakan kamera built-in laptop.

Gambar 14. Simulasi pindai QR Code


Detail produk tersebut pun akan disimpan ke database. Berikut penampakan database yang
telah berhasil dilakukan pindai produk. Adapun untuk quantity, dapat diisi pada bagian lain
nantinya di aplikasi.

Gambar 15. Tabel isi_kulkas

Selain itu, database juga menyimpan kumpulan meal plan harian pada tabel meal_plan serta
kumpulan resep pada tabel recipes. Berikut isi dari tabel meal_plan dan recipes.
Gambar 16. Tabel meal_plan

Gambar 17. Tabel recipes

Terlihat bahwa dalam proses pembuatan implementasi prototyping database, kami menemukan
pula keterbatasan dalam konten produk dan diperlukan kerja sama dengan BPOM untuk
mengakses database produk-produk di Indonesia agar sistem dapat memetakan hasil bacaan
barcode atau qr code produk ke produk aslinya.

e. Support Evaluation
Berikut ini merupakan beberapa testing yang akan dilakukan terhadap requirements yang telah
ditentukan sebelumnya.
Tabel 1. Tabel Rencana Pengujian

No Use Case Pengujian Jenis Identifikasi


Pengujian

1. Use Case 1. Skenario pengguna memindai 1. Blackbox 1. U1-01


Pemindaian barcode suatu produk A 2. Blackbox 2. U1-02
2. Skenario pengguna memindai
barcode suatu produk B

2. Use Case 1. Skenario penyimpanan data 1. Blackbox 1. U2-01


Penyimpan hasil pemindaian produk A pada 2. Blackbox 2. U2-02
database
2. Skenario penyimpanan data
hasil pemindaian produk B pada
database

3. Use Case Lihat 1. Skenario melihat informasi 1. Blackbox 1. U3-01


Isi Kulkas produk A pada website 2. Blackbox 2. U3-02
2. Skenario melihat informasi
produk B pada website
5. Kesimpulan dan Saran
Untuk mengatasi permasalahan peningkatan tingkat food waste di dunia ini, kami merancang
sebuah sistem bernama SMART Integrated Refrigerator System. Sistem ini mampu
mentransformasi sebuah kulkas atau refrigerator umum menjadi sebuah SMART refrigerator.
Sistem mampu membaca barcode atau qr code yang terdapat pada sebuah produk dan
mencatatkan produk tersebut ke sebuah database yang memuat segala hal yang berada di
dalam kulkas. Tanggal kedaluwarsa dan kuantitas produk juga dicatat seiring dengan nama
produk. Sistem juga memiliki fitur tambahan di mana pengguna dapat melihat resep masakan
dan rekomendasi meal plan berdasarkan bahan-bahan yang ada di dalam kulkas. Sistem ini
akan terhubung ke perangkat pengguna dalam rupa aplikasi sebagai antarmuka sistem ke
pengguna.

Sistem ini membutuhkan kerjasama dengan BPOM untuk mengakses database produk-produk
di Indonesia agar sistem dapat memetakan hasil bacaan barcode atau qr code produk ke
produk aslinya. Hasil bacaan beberapa barcode atau qr code produk tidak memuat tanggal
kedaluwarsa dari produk tersebut, sehingga pengguna butuh memasukkan tanggal
kedaluwarsa secara manual. Mockup dari sistem menampilkan bahwa barcode atau qr code
scanner berada dalam aplikasi. Akan tetapi pada sistem idealnya, barcode/qr code scanner
akan diintegrasikan pada kulkas agar pengguna dapat langsung memindai barcode/qr code
langsung pada kulkas pengguna.

Berikut adalah beberapa saran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem kedepannya.

1. Sistem perlu memerhatikan kemudahan pemasangan sistem pada kulkas pengguna,


serta perawatan perangkat keras sistem agar pengguna tidak mengalami kesusahan
dalam merawat perangkat keras dari sistem.
2. Untuk mengatasi keterbatasan variansi resep, penerapan teknologi machine learning
dan AI dapat dilakukan agar sistem dapat mencari,menyimpan, mengolahdata mengenai
resep makanan yang banyak dan beragam agar pengguna dapat memiliki banyak
pilihan dalam merancang daily meal plan mereka.
3. Sistem dapat menerima resep custom dari pengguna untuk dapat mengakomodasi
pengguna yang ingin menggunakan resep pribadi mereka.
4. Sistem dapat memantau kondisi kulkas agar sistem dapat melihat kondisi bahan
makanan dengan lebih baik. Perlu diperhatikan bahwa beberapa bahan makanan dapat
bertahan lebih lama dalam suhu dingin, seperti roti dan susu. Maka, dengan memantau
kondisi kulkas, sistem dapat melihat kondisi bahan makanan dengan lebih presisi.
6. Daftar Pustaka
[1] A. Floarea and V. Sgârciu, "Smart refrigerator: A next generation refrigerator connected to
the IoT," 2016 8th International Conference on Electronics, Computers and Artificial Intelligence
(ECAI), 2016, pp. 1-6, doi: 10.1109/ECAI.2016.7861170, Feb 2017. [Online]. Available :
https://ieeexplore.ieee.org

[2] H. Nasir, W. B. W. Aziz, F. Ali, K. Kadir and S. Khan, "The Implementation of IoT Based
Smart Refrigerator System," 2018 2nd International Conference on Smart Sensors and
Application (ICSSA), 2018, pp. 48-52, doi: 10.1109/ICSSA.2018.8535867, Nov 2018. [Online].
Available : https://ieeexplore.ieee.org

[3] M. A. Abrar and R. Rajesh, “Implementation of Smart Refrigirator based on Internet of


Things”, International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering (IJITEE),
ESSN: 2278-3075, Vol. 9, Issue 2, Dec. 2019. [Online]. Available: www.academia.edu

[4] K. Rokde , M. Patle , T. Kalamdar , R. Gulhane and R. Hiware, “Peltier Based Eco-Friendly
Smart Refrigerator for Rural Areas”, International Journal of Advanced Research in Computer
Science and Software Engineering, ISSN: 2277-128X, Vol. 7, Issue 5, May 2017.[Online].
Available: www.ijarcsse.com

[5] Ms. P. C. Sane, Prof. H. K. Barapatre and Prof. A. Sanghavi, “Smart Refrigerator using IoT
and Android”, Open Access International Journal of Science and Engineering, Vol. 6, Issue 4,
Apr 2018.[Online]. Available: www.oaijse.com

[6] R. Sudha and G. Indirani, “A Food Management Based on Smart Refrigerator System”,
Asian Journal of Computer Science and Technology, Vol. 7, No.S1, Nov 2018.[Online].
Available: www.trp.org.in

[7] M. A. Khan, M. H. Bin Shahid, H. Mansoor, U.Shafique and M. Burhan Khan, “IoT based
Grocery Management System: Smart Refrigerator and Smart Cabinet”, 2019 International
Conference on Systems of Collaboration Big Data, Internet of Things & Security (SysCoBIoTS),
ISBN : 978-1-7281-4216-6, Issue Dec 2019. [Online]. Available : https://ieeexplore.ieee.org
[8] H. H. Wu and Y. T. Chuang, “Low-Cost Smart Refrigerator”, 2017 IEEE International
Conference on Edge Computing (EDGE), ISBN : 978-1-5386-2017-5, Issue Sep 2017. [Online].
Available : https://ieeexplore.ieee.org

[9] R. Parada, A. Palazón, C. Monzo, and J. Melià-Seguí, “RFID Based Embedded System for
Sustainable Food Management in an IoT Network Paradigm”, Future Internet, ISSN: 1999-5903.
Vol. 11, Issue 9, Sep. 2019. [Online] Available: http://www.mdpi.com/journal/futureinternet/

[10] J. Rouillard, “The Pervasive Fridge. A smart computer system against uneaten food loss”,
Seventh International Conference on Systems (ICONS2012), Issue Feb. 2012. [Online]
Available: https://hal.archives-ouvertes.fr

Anda mungkin juga menyukai