Anda di halaman 1dari 111

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA TERHADAP NIAT

MENINGGALKAN ORGANISASI DENGAN KOMITMEN


ORGANISASIONAL SEBAGAI PEMEDIASI PADA KARYAWAN
HOTEL MERCURE PADANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Ekonomi (SE) di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

OLEH :

IHSAN WERLEAM
15059132/2015

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
ABSTRAK

Ihsan Werleam : Pengaruh ketidakamanan kerja terhadap


(2015/15059132) niat meninggalkan organisasi dengan
komitmen organisasional sebagai pemediasi
pada karyawan Hotel Mercure Padang

Dosen Pembimbing : Dr. Syahrizal, SE.,M.Si

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) Ketidakamanan


kerja terhadap niat meninggalkan organisasi pada karyawan Hotel Mercure
Padang. (2) Ketidakamanan kerja terhadap komitmen oganisasional pada
karyawan Hotel Mercure Padang. (3) Pengaruh komitmen oganisasional terhadap
niat meninggalkan organisasi pada karyawan Hotel Mercure Padang. (4)
Ketidakamanan kerja terhadap niat meninggalkan organisasi pada karyawan Hotel
Mercure Padang melalui komitmen oganisasional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan di Hotel Mercure Padangyang berjumlah 143 orang.
Sedangkan jumlah responden dalam penelitian ini yaitu berjumlah 105 orang
dengan menggunakan purposive cluster random sampling. Teknik analisis yang
digunakan adalah analisis SEM mengunakan smart PLS3.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ketidakamanan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat meninggalkan organisasi pada
karyawan Hotel Mercure Padang. (2) Ketidakamanan kerja berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap komitmen oganisasional pada karyawan Hotel Mercure
Padang. (3) Komitmen oganisasional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
niat meninggalkan organisasi pada karyawan Hotel Mercure
Padang.(4)Ketidakamanan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat
meninggalkan organisasi dengan komitmen oganisasional sebagai variabel
pemediasi pada karyawan Hotel Mercure Padang

Kata Kunci: Ketidakamanan Kerja, Komitmen Oganisasional dan Niat


Meninggalkan Organisasi.

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “Pengaruh ketidakamanan kerja

terhadap niat meninggalkan organisasi dengan komitmen organisasional

sebagai pemediasi pada karyawan Hotel Mercure Padang”

Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Strata

Satu pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Dalam penelitian dan penulisan skripsi ini Penulis banyak mendapatkan bantuan,

dorongan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu Penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Syahrizal,SE,M.Si. selaku pembimbing yang telah

membimbing Penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Ibu Rini Sarianti, SE, M.Si. selaku penguji 1, dan Bapak Okki Trinanda,

SE, MM selaku penguji 2 dan Ibu Chichi Andriani, SE.,MM sebagai

pemibimbing akademik yang sesalumem berikan saran, masukan dan

kritikan untuk membuat skripsi ini menjadi lebih baik.

3. Bapak Prof. Dr. Idris M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Padang.

4. Bapak Perengki Susanto, SE., M.Sc. PhD selaku Ketua Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

ii
5. Bapak Supan Weri Munandar, A.Md selaku tata usaha Jurusan

Manajemen yang telah membantu dalam kelancaran proses administrasi.

6. Bapak dan ibu staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

yang telah memberikan ilmu dalam penulisan skripsi ini, serta kepada

karyawan dan karyawati yang telah membantu di bidang administrasi.

7. Bapak dan Ibu Staf perpustakaan pusat dan ruang baca Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Padang yang telah memberikan penulis kemudahan

dalam mendapatkan bahan bacaan.

8. Teristimewa keluarga besar dari Penulis.

9. Kak Sherli dan Tedi memberikan motivasi serta mendoakan penulis demi

terwujudnya cita-cita penulis.

10. Sahabat Bor Ikhsan mades, Husnul, Mimo, Apter, Lutfi, Hendra dan

keluarga Ucok Family yang telah memberi motivasi, dorongan dan juga

bantuan agar terselesaikannya skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu.

11. Rekan-rekan Manajemen 2015 yang seperjuangan serta semua pihak yang

tidak mungkin disebutkan namanya satu persatu.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi kebaikan dan diridho

oleh Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya hasil penelitian ini masih

memiliki kekurangan dan jauh dari kesempurnaan baik dari sistematika penulisan

maupun dari pemilihan kata yang digunakan. Untuk itu penulis mengharapkan

kritik yang membangun demi kesempurnaan penelitian penulis yang lain di masa

yang akan datang.

iii
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi kita semua.

Atas perhatian dari semua pihak penulis mengucapkan terima kasih

Padang, November 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 6

C. Batasan Masalah 6

D. Perumusam Masalah 6

E. Tujuan Penelitian 7

F. Manfaat Penelitian 7
BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA 10
KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 10

1. Teory of Reason Action 10

2. Niat Meniggalkan Organisasi 11

3. Ketidakamanan kerja 13

4. Komitmen Orgasasional 16

5. Hubungan Antar Variabel 18


22
B. Penelitian Relevan
24
C. Kerangka Konseptual

D. Hipotesis Penelitian 24

BAB III METODELOGI PENELITIAN 26


A. Desain Penelitian 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian 26
C. Populasi dan Sampel 26
1. Populasi 26

v
2. Sampel 27
D. Jenis dan Sumber Data 28
E. Teknik Pengumpulan Data 28
1. Data Primer 28
F. Teknik Pengumpulan Data 29
G. Definisi Operasional 30

H. Instumen Penelitian 31
I. Metode Analisis Data 31

1. Analisis Deskriptif 32

a) Persentase 32
b) Mean (rata-rata) 32
c) TCR (Total Capaian Responden) 33
2. Analisis Statistik Inferensial 34
a) Uji Validitas 35
b) Uji Reaabilias 37
c) Model Pengukuran 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 41


1. Sejarah Prusahaan 41
2. Lokasi Hotel Mercure Padang 41
B. Hasil Penelitian 42
1. Deskripsi Responden 42
C. Analisis Data 51
1. Penguukuran Model (Outer Model) 51
2. Pengukuran Model Struktural ( Inner Model) 55
56
3. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan 61
BAB V PENUTUP 68
A. Kesimpulan 68
B. Saran 79

vi
C. Keterbatasan 70
DAFTAR PUSTAKA 71
LAMPIRAN 75

vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Data Turnover 2
Tabel 2 : Penelitian Relevan 14
Tabel 3 : Rekapitulasi Jumlah Karyawan Pada Hotel Mercure Padang 18
Tabel 4 : Rekapitulasi SampelPada Karyawan Hotel Mercure Padang 20
Tabel 5 : Variabel dan Indikator Penelitian 23
Tabel 6 : Bobot Penilaian 23
Tabel 7 : Rentang Skala Tingkat Capaian Responden (TCR) 26

Tabel 8 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 34

Tabel 9 : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 34


Tabel 10 : Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang 35
Pendidikan
Tabel 11 : Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja 35

Tabel 12 : Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja 36

Tabel 13 : Distribusi Frekuensi Meninggalkan Pekerjaan 37

Tabel 14 : Distribusi Frekuensi KetidakamanaanKeja 38

Tabel 15 : Distribusi Frekuensi Komitmen Organisasional 41


Tabel 16 : Dimensi Variabel Niat meninggalkan organisasi,
Ketidakamanan kerja, Komitmen Organisasional 46

Tabel 17 : Hasil Analisis Square Root of Average (AVE) 46

Tabel 18 : Hasil Analisis Composite Reliability 47

Tabel 19 : Hasil Analisis R-square 48

Tabel 20 : Hasil Analisis Inner Model 49

Tabel 21 : Perhitungan Koefisien Variabel Tidak Langsung 51


Tabel 22 : Pengaruh Ketidakamanan kerja(X), Niat Meninggalan 51
Pekerjaan (Y) Komitmen Organisasioal(Z)

viii
ix
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri perhotelan di Kota Padang mengalami pertumbuhan yang

pesat diimbangi dengan bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara. Pada saat ini, topik pembahasan yang selalu menarik untuk di

perbincangan adalah niat meninggalkan organisasi. Dengaan banyaknya riset-

riset terdahulu memperkuat penulis untuk melakukan penelitian yang

berkaitan dengan niat meninggalkan organisasi

Niat meninggalkan organisasi haruslah disikapi sebagai suatu

fenomena dan perilaku manusia yang penting dalam kehidupan suatu hotel,

baik dari sudut pandang individu maupun sosial, mengingat bahwa tingkat

niat meninggalkan organisasi karyawan tersebut akan berdampak cukup

signifikan bagi hotel dan individu yang bersangkutan. Kondisi tingginya

tingkat keluarnya karyawan sangat berpengaruh pada industri hotel

dikarenakan usaha hotel memiliki fokus dalam memberikan pelayanan sesuai

dengan harapan tamu.

Keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan memberikan dampak

yang negatif bagi hotel, hal ini berakibat pada kualitas pelayanan.Manuel dan

Rahyuda (2015) menyatakan bahwa penurunan tingkat keinginan karyawan

untuk meninggalkan pekerjaan berimplikasi pada penurunan biaya pelatihan

dan perekrutan. Hal tersebut berarti ketika keinginan karyawan untuk

meninggalkan pekerjaan pada hotel meningkat maka hotel harus

mengeluarkan biaya lebih untuk merekrut kembali karyawannya. Setelah


3

proses perekrutan dilakukan, hotel juga harus kembali mengeluarkan biaya

untuk pelatihan karyawan tersebut.

Penelitian ini dilakukan pada karyawan Hotel Marcure Padang. Hotel

Mercure Padang adalah sebuah institusi atau hotel yang bergerak dalam

bidang pelayanan perhotelan. Hotel Mercure Padang merupakan salah satu

pelopor hotel bintang 4 yang ada di kota Padang. Hotel ini terletak Jl. Purus

IV No. 8, 25116 Padang. Hotel bintang 4 ini dilengkapi dengan banyak

fasilitas, seperti restoran, fasilitas rapat, gedung serba guna, pusat kebugaran,

kolam berenang, restoran dll. Hotel Mercure Padang sendiri sebagai hotel

bintang 4 mempunyai jumlah kamar yang mencapai 146 kamar.

Banyaknya fasilitas dan besarnya reputasi Hotel Mercure Padang inilah

yang menjadi alasan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada hotel

ini. Berdasarkan observasi lapangan pada bulan Januari tahun 2020, penulis

melihat fenomena tingginya niat meninggalkan organisasi pada karyawan

hotel serta tingginya niat karyawan untuk mencari pekerjaan lain yang lebih

potensial. Fenomena yang ditemukan penulis didukung oleh data yang

diperoleh dari bagian HRD Hotel Mercure yang dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Data rata-rata keluarnyakaryawan pada Hotel Mercure Padang

2014 2015 2016 2017 2018 Rata-


Jml Out (%) Jml Out (%) Jml Out (%) Jml Out (%) Jml Out (%) rata
keluar
161 10 6.21 211 52 24.64 193 107 55.44 153 67 43.79 142 32 22.54 31.16

Sumber : Departemen HRD Hotel Mercure Padang , 2019

Dapat dilihat dari tabel diatas sejak 2014 sampai dengan 2018, angka

karyawan keluar pada Hotel Mercure Padang tergolong tinggi. Pada Tahun
4

2014dengan jumlah karyawan 161 dengan karyawan yang keluar berjumlah

10 orang atau mencapai (6,21%). Pada tahun 2015 dengan jumlah karyawan

211 orang dengan karyawan yang keluar berjumlah 52 orang atau mencapai

(24,64%). Pada tahun 2016 dengan jumlah karyawan 193 dengan karyawan

yang keluar 107 orang atau (55,44%). Pada tahun 2017 dengan jumlah

karyawan 153 denga karyawan yang keluar 67 atau (43,79%). Pada tahun

2018 dengan jumlah karyawan 142 dengan jumlah karyawan yang keluar 32

orang atau (22,54%)

Dapat diambil kesimpulan jumlah karyawan yang keluar dari hotel

Mercure Padang cukup tinggai di karenakan berbagai sebab seperti

ketidakamanan kerja dan komitmen organisasional. Dengan alasan tersebut

maka karyawan merasa terancam terhadap pekerjaannya mengakibatkanniat

meninggalkan organisasi karyawan juga ikut tinggi.

Fenomena keluarnya karyawan dari Hotel Mercure Padang merupakan

sebuah keinginan yang membuat seorang karyawan berniat untuk keluar dan

mencari pekerjaan lain.Ada banyak faktor dan alasan yang menyebabkan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan diantaranya ketidakamanan kerja

(Chalim, 2018), komitmen organisasional (Chalim 2018; Sjoberg & Magnus

2000), dukungan organisasi ( Susijawai et al., 2019).

Pada Hotel Mercure Padang, umumnya karyawan berstatus kontrak

yang belum jelas pengangkatannya,rendahnya kesempatan belajar dan

pelatihan, kurangnya promosi dan ruang pengembangan individu, hubungan

interpersonal. Kondisi ini menimbulkan ketidakamanan kerja bagi karyawan.

Ketidakamanan kerja kerjamenjadi faktor dominan menyebabkan tingginya


5

niat meninggalkan organisasinya. Ketidakamanan kerja dianggap sebagai fase

pertama sebelum seorang karyawan akan kehilangan pekerjaannya (Bosman et

al.,2005). Ketidakamanan kerja merupakan ketidak berdayaan karyawan untuk

mempertahankan kesinambungan pekerjaannya. (Kanget al.,2012)

menyebutkan bahwa ketidakamanan kerja merupakan suatu kegelisahan yang

dirasakan karyawan pada saat bekerja dimana mereka dihadapkan pada

kondisi yang tidak menyenangkan.

Ketidakamanan kerja yang dirasakan oleh karyawan dapat meningkat

karena ketidakstabilan status kepegawaian. Kondisi ini dapat berdampak pada

tingginyaniat meninggalkan organisasi. Dalam jangka pendek ketidakamanan

kerja berdampak terhadap keterlibatan kerja, komitmen organisasional, serta

berdampak terhadap kurangnya kepercayaan terhadap pemimpin yang

nantinya akan berdampak pada tingginya tingkat kesalahpahaman antara

pemimpin dengan bawahan, sedangkan dalam jangka panjang ketidakamanan

kerja akan berdrampak pada kesehatan fisik, kesehatan mental, performa

kerja, dan yang paling parah akan berdampak pada tingginya keinginan

karyawan untuk meninggalkan pekerjaan (Septiari & Andara 2016).

Selain faktor ketidakamanan kerja, faktor lain yang banyak diuji

adalah komitmen organisasional. Komitmen organisasional dapat

berpengaruh terhadap tingginya niat meninggalkan organisasinya.(Luz et al.

2018) menyatakan bahwa komitmen organisasional merupakan kekuatan

untuk mengidentifikasi seseorang dan keterlibatan seseorang di dalam suatu

organisasi. Seorang karyawan yang memiliki komitmen tinggi akan memiliki

identifikasi terhadap organisasi, pimpinan dihadapkan pada komitmen untuk


6

mempercayakan tugas dan tanggung jawab ke bawahan. Para Karyawan yang

memiliki komitmen yang kuat akan tetap tinggal bersama organisasi karena

mereka ingin tinggal sedangkan para karyawan yang memiliki komitmen

yang rendah, mereka akanmeninggalkan organisasi (Musadieq &

Frianty,2016)

Komitmen organisasional dapat juga berperan sebagai pemediasi pada

hubungan antara ketidakamanan kerja dengan niat meninggalkan organisasi.

Berdasarkan Theory of Reason Action yang kemudian berkembang menjadi

Theory of Planned Behavior bahwa perilaku individu merupakan aktivitas

yang dilakukan secara sadar yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Niat

meninggalkan organisasi dapat dipicu oleh sikap individu terhadap

organisasinya, seperti komitmen organisasional. Sedangkan komitmen

organisasional dapat dipengaruhi oleh situasi yang tidak nyaman, seperti

ketidakamanan kerja.

Penelitian Lee dan Jeong (2017) membuktikan bahwa komitmen

organisasional dapat memediasi hubungan antara ketidakaman kerja dengan

niat meninggalkan organisasi. Penelitian ini didasarkan pada teori pertukaran

sosial. Dalam artian ketidakaman kerja berhubungan negatif dengan

komitmen organisasional. Selanjutnya komitmen organisasional berhubungan

negatif dengan niat meninggalkan organisasi.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian guna mengetahui adannya pengaruh antara

ketidakamanan kerja terhadap niat meninggalkan organisasi dengan

komitmen organisasional sebagai variable mediasi. Peneliti melihat perlu


7

melakukan penelitian pada karyawan Hotel Mercure Padang untuk

menyelesaikan proposal dengan mengambil judul “Pengaruh

ketidakamanan kerja terhadap niat meninggalkan organisasi dengan

komitmen organisasional sebagai pemediasi pada karyawan Hotel

Mercure Padang”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan dapat

ditemukan bahwa adanya karyawan yang meninggalkan pekerjaan pada

karyawan Hotel Mercure Padang. Kondisi ini dapat merugikan dan

menyebabkan ketidakseimbangan pada Hotel Mercure Padang, apalagi jika

karyawan yang meninggalkan organisasi adalah karyawan yang memiliki

kemampuan dan keterampilan yang tinggi.

C. Batasan Masalah

Terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi niat meninggalkan

organisasipada suatu organisasi. Oleh karena itu agar penelitian ini lebih

terarah dan terfokus, penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini pada

pengaruh ketidakamanan kerja terhadap niat meninggalkan organisasi dengan

komitmen organisasional sebagai valiabel pemediasi pada karyawan Hotel

MercurePadang

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang diteliti

sebagai berikut :
8

1) Apakah ketidakamanan kerja berpengaruh terhadap niat meninggalkan

organisasi pada karyawan Hotel Mercure Padang?

2) Apakah ketidakamanan kerja berpengaruh terhadap komitmen

organisasional pada karyawan Hotel Mercure Padang?

3) Apakah komitmen organisasional berpengaruh terhadap niat

meninggalkan organisasi pada karyawan Hotel Mercure Padang?

4) Apakah komitmen organisasional memediasi pada hubungan

ketidakamanan kerja denganniat meninggalkan organisasipada karyawan

Hotel Mercure Padang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, adapun tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menguji:

1) Pengaruh ketidakamanan kerja terhadap niat meninggalkan organisasi

pada karyawan Hotel Mercure Padang.

2) Pengaruhketidakamanan kerja terhadap komitmen organisasional pada

karyawan Hotel Mercure Padang.

3) Pengaruh komitmen organisasional terhadap niat meninggalkan

organisasi pada karyawan pada Hotel Mercure Padang..

4) Peran komitmen organisasional dalam memediasi ketidakamanan kerja

terhadap niat meninggalkan organisasi pada karyawan Hotel Mercure

Padang.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :
9

1) Bagi Penulis

Penelitian ini dapat memperdalam pengetahuan penulis khususnya pada

niat meninggalkan organisasi, komitmen organisasional, dan

ketidakamanan kerja.

2) Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan manejemen

sumberdaya manusia khususnya tentang pengaruh ketidakamanan kerja

terhadap niat meninggalkan organisasi

3) Bagi hotel

Sebagai masukan kepada Hotel Mercure Padang dalam mengelola turn-

over karyawan.
BAB II

KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA KONSEPTUAL

DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Theory of Reasoned Action

Teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action) yang

diusulkan oleh Ajzen dan Fishbein (1980), dan diperbaharui dengan teori

perilaku direncanakan (Theory of Planned Behavior) oleh Ajzen (1991).

Teori tindakan beralasan Ajzen dan Fishbein, (1980), mengasumsikan

perilaku ditentukan oleh keinginan individu untuk melakukan atau tidak

melakukan suatu perilaku tertentu atau sebaliknya. Keinginan ditentukan

oleh dua variabel independen termasuk sikap dan norma subyektif. Teori

perilaku direncanakan ini dikembangkan dari teori tindakan beralasan

dengan memasukkan tambahan yaitu membangun perilaku kontrol yang

dirasakan.

Ajzen dan Fishbein (1980), dalam “theory of reasoned

action”bahwa norma subjektif adalah determinan dari keinginan

berperilaku. Norma subjektif adalah suatu konvensi sosial yang mengatur

kehidupan manusia. Norma subjektif adalah suatu fungsi keyakinan

individu dalam hal menyetujui atau tidak menyetujui perilaku tertentu.

Menyetujui atau tidak menyetujui suatu perilaku, didasari oleh suatu

keyakinan yang dinamakan dengan keyakinan normatif. Faktor

lingkungan keluarga merupakan orang yang dapat mempengaruhi

10
11

tindakan individu, seorang individu akan melakukan atau berperilaku

apabila persepsi orang lain terhadap perilaku tersebut bersifat positif.

Individu mempersepsikan bahwa perilaku individu tersebut

diperbolehkan atau sebaliknya tidak diperbolehkan

2. Niat Meninggalkan Organisasi

a. Pengertian Niat Meninggalkan Organisasi


Zaenuri dan Santosa (2017) menyatakan niat meninggalkan

organisasi merupakan suatu kehendak yangdibarengi dengan

tindakan, dan merupakan barometer untuk meluruskan suatu

tindakan. Januartha dan Adnyani (2019) mengatakan niat

meninggalkan organisasi merupakaan sebuah keinginan yang

membuat seorang karyawan ingin keluar. Ertas (2015)

beragumentasi bahwa tingkat meninggalkan organisasiyang tinggi

biasanya menunjukkan bahwa karyawan tidak puas yang

dikarenakan kurang puasnya dalam menerima gaji dan merasa tidak

dihargai di posisinya borganisasi atau merasa tidak puas pula

dalam jabatan yg mereka tempati. Apabila niat seseorang baik,

maka tindakan yang dihasilkan menjadi baik.Sebaliknya, apabila

niat seseorang buruk maka tindakan yang dihasilkan juga menjadi

buruk. Ada banyak alasan yang menyebabkan keinginan timbulnya

niat meninggalkan organisasi di antaranya keinginan keluar dengan

alasan ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik

Dari beberapa defenisi yang dikemukakan oleh ahli dapat

disimpulkan bahwa meninggalkan pekerjaan adalah suatu


12

dorongan dari diri sendiri untuk ingin keluar dari pekerjaan

dengan alasan yang beragam contonya, masalah gaji, jabatan,

dan hubungan antar karyawan.

b. IndikatorNiat Meninggalkan Organisasi

Indikator variabel niat meninggalkan organisasidapat dilihat dari

beberapa indikatir yang dikemukakan oleh Mobley(1978).:

1) Memikirkan untuk keluar (thinking of quitting)

Tetap berada di lingkungan pekerjaan. Diawali ketidakpuasan

kerja yang dirasakan oleh karyawan, kemudian karyawan

berpikir untuk keluar dari tempat bekerjanya saat ini.

2) Pencarian alternatif pekerjaan (intention to search for

alternatives)

Mencerminkan individu berkeinginan untuk mencari pekerjaan

untuk organisasi lain. Jika karyawan sudah mulai sering

berfikir untuk keluar dari pekerjaannya, karyawan tersebut

akan mencoba mencari pekerjaan diluar organisasi yang dirasa

lebih baik.

3) Aspekniat untuk keluar(intention to quit)

Meliputi mencerminkan individu yang berniat untuk keluar.

Karyawan berniat untuk keluar apabila telah mendapatkan

pekerjaan yang lebih baik dan nantinya akan diakhiri dengan

keputusan karyawan tersebut untuk tetap tinggal atau keluar dari

pekerjaannya.
13

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat Meninggalkan

Organisasi

Sun et al. (2013) menyatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi niat meninggalkan organisasiseperti gaji, rendahnya

kesempatan belajar dan pelatihan, kurangnya promosi dan ruang

pengembangan individu, hubungan interpersonal, stres kerja,

pengaruh sibuk bekerja, kondisi kerja, keluarga, lingkungan hidup,

perwujudan nilai individu, dan suasana penelitian ilmiah.

Faktor lainnya yang dapat memicu timbulnya niat

meninggalakan organisasi dikemukakan oleh Lee dan Jeong

(2017), yaitu ketidakamanan kerja dan komitmen organisasional.

3. Ketidakamanan kerja

a. Pengertian Ketidakamanan kerja

Ketidakamanan kerjaadalah kondisi dimana karyawan

merasakan adanya kondisi yang serba tidakpasti yang melingkupi

pekerjaannya di masa yang akan datang, reward yang didapat dan

masa kerja (Kuding & Kurnia, 2011). Ketidakamanan kerja

merupakan suatu tingkat dimana para pekerja merasa

pekerjaannyaterancam dan merasa tidak berdaya untuk melakukan

apa pun terhadap situasi tersebut. Ketidakamanan kerja yang

dirasakan terus menerus oleh karyawan dapatmempengaruhi

kualitas kerja

Begitu pula menurut Sora et al,..(2010) berpendapat bahwa

ketidakamanan kerja adalah perasaan ketidakberdayanya untuk


14

mempertahankan kelanjutan pekerjaan karena ancaman situasi dari

pekerjaan. Sedangkan menurut Sanny dan Kristanti (2012)

menyatakan ketidakamanan kerjaan adalah kondisi di mana

karyawan merasa terancam oleh ketidakpastian keberlanjutan

dalam bekerja di organisasi mereka.

Penampilan ketidakamanan kerja akan menimbulkan

dampak negatif terhadap fisik dan psikologis karyawan baik dalam

jangka pendek dan jangka panjang. Andrinirina et al,. (2015)

mengartikan ketidakamanan kerja sebagai kondisi psikologis

seseorang karyawan yang menunjukan rasa bingung atau merasa

tidak aman dikarenakan kondisi lingkungan yang berubah-ubah

(perceivedimpermanence)..

Berdasarkan definsi yang disampaikan oleh sejumlah ahli,

maka dapat dijelaskan bahwaketidakamanan kerjaadalah suatu

kondisidimana karyawan merasa pasrah serta tidak mampu dalam

melakukan apapun untuk masa depan di tempat kerja.

b. Indikator Ketidakamanan kerja

Indikator ketidakamanan kerjadalam penelitian ini, menurut De

Cuyper et al. (2010) adalah sebagai berikut:

1) Rasa tidak aman tentang masa depan pekerjaan.

Mulai merasakan adanya keyakinan akan di berhentikan dari

pekerjaan atau jabatan yang sedang di pegang.


15

2) Keyakinan karyawan bisa mempertahankan pekerjaan.

Kepercayaan diri akan tetap bisa bertahan untuk waktu yang

lama dan merasa suatu saat akan memegang jabatan penting.

3) Kemungkinan akan segera kehilangan pekerjaan, dan

Anggapan dari seorang yang akan segera di keluarkan dari

prusahaan

4) Kekhawatir kehilangan pekerjaan

Mulai mencari pekerjaan baru dalam mengatasi masalah , apa

bila akan segera di keluarkan

c. Dampak dari Ketidakamanan kerja

Menurut Modrek & Cullen (2013) ketidakamanan kerja

berdampak pada timbulnya stress kerja yang memiliki efek

merugikan pada kesehatan. Sedangkan menurut Wageenar et al,.

(2012:764) dalam Nurfauzan dan Halilah(2017) berpendapat

bahwa ketidakamanan kerja memiliki dampak terhadap kesehatan

seperti stress kerja dan berdampak pula terhadap kesejahteraan

karyawan, karena pekerjaan merupakan pusat kehidupan banyak

orang karena memenuhi kebutuhan sebagai pendapatan dan

kontak sosial. Begitu pula menurut Nurfauzan danHalilah (2017)

diketahui bahwa ketidakamanan kerja yang tinggi akan dirasakan

karyawan berhubungan dengan:

1) Keinginan untuk mencari pekerjaan baru,

2) Komitmen organisasionalyang rendah,

3) Kepercayaan organisasi rendah, dan


16

4) Kepuasan kerja yang rendah.

4. Komitmen Organisasional

a. Pengertian Komitmen Organisasional

Zainuri dan Santoso (2017) menegaskan bahwa komitmen

organisasional sebagai suatu keadaan karyawan memihak kepada

organisasi tertentu dan tujuannya, serta berniat memelihara

keanggotaannya dalam organisasi. Musadieqdan Afrianty (2016)

menyatkan bahwa komitmen organisasional adalah tingkat sampai

dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional serta

berkeinginan untuk tinggal bersama organisasi. Menurut Sianipar &

Haryanti (2014) menjelaskan bahwa komitmen adalah sebuah

keinginan karyawan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya

dalam sebuah organisasi dan bersedia melakukan usaha yang tinggi

untuk tujuan pencapaiantujuan organisasiKuding & kurnia (2019)

Strategi management untuk meningkatkan komitmen organisasional

karyawan dilakukan dengan menciptakan situasi yang mampu

menumbuhka perasaan memiliki pada setiap karyawan terhadap

perusahan tempat karyawan tersebut bekerja.

Menurut Kuding & kurnia (2019) komitmen

organisasionalMengatakan bahwa suatu daya dari seseorang dalam

mengidentifikasikan keterlibatannya di dalam suatu bagian

organisasi. Oleh karena itu komitmen organisasional menimbulkan

rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi pekerja terhadap

organisasi.
17

Komitmen organisasional merupakan tingkat kesetiaan dan

dukungan yang ditunjukkan karyawan kepada organisasi. Dimensi

komitmen organisasional terdiri dari komitmen afektif, komitmen

keberlanjutan, dan komkitmen normatif (Luz et al, 2018). Komitmen

afektif adalah keadaan psikologis berdasarkan emosi yang

mendorong karyawan untuk tetap bersama organisasi tertentu karena

rasa cinta atau kasih sayang. Komitmen organisasional adalah

keputusan seseorang untuk tetap bersama organisasi berdasarkan

pada menimbang biaya yang terkait dengan meninggalkan orgaisasi.

Komitmen normatif adalah ketika seorang karyawan ingin tetap

berada pada organisasi dengan adanya kewajiban dan tanggung

jawab Puangyoykeaw et al, (2015).

Dari penjelasan sejumlah ahli diatas, dapat disimpulkan

bahwakomitmen organisasional merupakan keadaan dimana

karyawan merasa terikat secara emosional dengan pekerjaannya serta

berkeinginan untuk tetap berada di dalam organisasi tersebut dan

bersedia terlibat didalam setiap kegiatan organisasi.

b. Indikator Komitmen Organisasional

Komitmen organisasional adalah tingkat sampai dimana

karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional serta

berkeinginan untuk tinggal bersama organisasi (Nurandini 2014).

Adapun indikator intensi keluar yang digunakan dalam penelitian ini

adalah berdasarkan tiga indikator sebagai berikut :


18

1) Affective commitment terjadi apabila karyawan ingin menjadi

bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional.

2) Continuance commitment muncul apabila karyawan tetap

bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan

keuntungan-keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut

tidak menemukan pekerjaan lain.

3) Normative commitment timbul dari nilai-nilai dalam diri

karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi

karena adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap

organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.

5. HubunganAntar Variabel

1) Ketidakamanan kerja dengan Niat Meninggalkan Organisasi

(Putri & Rivai2019) menjelaskan bahwa dalam hal

pengalaman ketidakamanan kerja, hubungan dengan niat untuk

meninggalkan ditemukan menjadi positif di antara perawat Inggris

dan Belanda. Jelas, para perawat ini mempertimbangkan untuk pergi

mencari tempat kerja yang lebih aman, dan mereka berasumsi bahwa

mungkin ada peluang yang lebih baik untuk melakukannya di luar

sektor keperawatan. Di sisi lain, hubungan antara ketidakamanan

kerja dan keinginan untuk pergi adalah negatif bagi perawat Jerman

dan Polandia. Agaknya, mereka yang takut menjadi pengangguran

puas dengan hanya memiliki pekerjaan. Mereka tidak ingin

meninggalkan profesi karena mereka tidak dapat melihat alternatif di

bursa kerja, dan mereka masih percaya pada keperawatan. Tentunya,


19

ada juga peluang kerja yang lebih baik untuk perawat dengan lebih

banyak pelatihan di luar sektor keperawatan.

Akgunduz et al,.(2018) menyelidiki peran mediator dari

intensi meninggalkan dalam pengaruh dukungan rekan kerja dan

ketidakamanan kerja yang bersifat afektif (emosionalitas sebagai

ketakutan kehilangan pekerjaan) dan kognitif (kemungkinan yang

dirasakan karyawan terhadap kehilangan pekerjaan) pada perilaku

social loafing menemukan bahwaketidakamanan kerja afektif dan

kognitif akan meningkatkan niat meninggalkan organisasi. Meskipun

ketidakamanan kerja yang afektif meningkatkan niat meninggalkan

organisasi, namun ketidakamanan kerja yang bersifat kognitif tidak

meningkatkan niat meninggalkan organisasi. Disini dapat diartikan

bahwa ketakutan karyawan tentang kehilangan pekerjaan

meningkatkan niat meinggalkan pekerjaan.

Dengan kata lain, ketidakamanan kerja dirasakan karyawan

jika mereka sadar tentang kemungkinan kehilangan pekerjaan

mereka akan meningkatkan niat mereka untuk meninggalkan

organisasi. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka dapat

disimpulkan hipotesis Ketidakamanan kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap niat meninggalkan organisasi.

2) Hubungan Ketidakamanan kerja Terhadap Komitmen

Organisasional.

Penelitian yang dilakukan oleh Rohman (2018) menunjukkan

bahwa karyawan mempersepsikan ketidakamanan kerja yang tinggi


20

menunjukkan komitmen organisasi afektif yang kurang. Penelitian

lain yang dilakukan oleh Bababola (2013) menemukan bahwa

ketidakamanan kerja dan komitmen organisasi menjadi salah satu

faktor utama dalam perubahan yang ada dalam organisasi. Dalam

penelitian Adewale dan Adekiya (2015) juga menunjukkan bahwa

pada tingkat organisasi, ketidakamanan kerja yangdirasakan dapat

mengakibatkan kepuasan pekerjaan, komitmen organisasi menjadi

lebih rendah, dan secara keseluruhan produktivitas / profitabilitas

organisasi juga rendah.

3) Komitmen Organisasional Terhadap Niat Meninggalkan

Organisasi.

Luz et al,.(2018) mengatakan komitmen organisasionaladalah

tingkat kesetiaan dan dukungan yang ditunjukkan karyawan kepada

organisasi, sedangkan menurut Putri & Rivai (2019) , “korelasi

positif antara komitmen dan keinginan untuk tetap berada di dalam

organisasi”. Dalam penelitian Luz et al(2018) ditemukan hasil bahwa

komitmen afektif dan normatif dan kepuasan dengan gaji, kepuasan

dengan promosi dan kepuasan dengan sifat pekerjaan yang

berkorelasi dengan niat negatif secara signifikan.

Di antara faktor demografi, hanya usia menunjukkan korelasi

negatif dengan niat meninggalkan organisasi. Dengan melakukan

analisis regresi berganda, Luz et al,.(2018) mengidentifikasi bahwa

variabel yang paling mempengaruhi niat meninggalkan organisasi

adalah komitmen afektif, kepuasan dengan gaji dan komitmen


21

normatif. Bagian kualitatif dari penelitian ini dicapai melalui konten

analisis dari bentuk pertanyaan terbuka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sub-dimensi komitmen

emosional dari akademisi merupakan elemen inti dan niat

meniggalkan organisasi adalah rendah. Variabel gender dan status

perkawinan ditemukan tidak berpengaruh pada hubungan antara

komitmen organisasionaldan niat meninggalkan organisasi. Di sisi

lain, akademisi dengan peran administratif menampilkan perbedaan

yang berarti. Sehubungan dengan hasil korelasi dalam skala, ada

hubungan negatif dan tingkat menengah antara tingkat komitmen

emosional dan niat meninggalkan organisasi, dan hubungan tingkat

negatif dan rendah antara tingkat komitmen normatif dan kasus kerja.

Dalam konteks ini, dapat dikatakan bahwa di antara komitmen

organisasional, yang sebagian besar terkait dengan komitmen

emosional tinggi dan temuan dalam penelitian ini diperoleh sesuai

dengan literatur. Hasil menunjukkan perbedaan antara komitmen

organisasional dan niat meninggalkan organisasi dari akademisi yang

telah ditemukan sesuai dengan variabel seperti jenis kelamin mereka,

status perkawinan dan ketentuan pekerjaan.

4) Penngaruh Komitmen Oganisasional Sebagai Pemediasi

Hubungan Antara Ketidakamanan kerja Terhadap Niat

Meningalkan Organisasi .

Hasil penemuan Lee dan Yeong (2017) menyebutkan

bahwa ketidakamana kerja secara positif mempengaruhiniat


22

meninggalkan organisasi serta menyebutkan bahwa komitmen

organisasional memediasi hubungan antara ketidakamanan kerja dan

niat meninggalkan organisasi.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian terdahulu penting sebagai pijakan dalam rangka

penyusunan penelitian ini. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah

dilaksanakan oleh peneliti terdahulu terkait mengenai analisis pengaruh

ketidakamanan kerjaterhadap niat meninggalkan organisasi dengan komitmen

organisasional sebagai variabel mediasi adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Penelitian Relevan

NO PENULIS JUDUL TEKNIK POPULA HASIL


ANALISIS SI DAN
SAMPEL
1 Lee dan Job Insecurity and Regresi Sampel Komitmen
Jeong Turnover Intention: Berganda sebanyak organisasional
(2017) Organisasional 459 sebagai pemediasi
CommitmentAs Mediator prusahaan ketidakamanan kerja
terhadap niat
meninggalkan
organisasi,
2 Setiawan Pengaruh Job Insecurity analisis jalur Sampel Hasil analisis
dan Terhadap Kepuasan Kerja (path 65-orang. menunjukkan bahwa
Putra dan Turnover Intention anaylsis) job
(2016) Pada Hotel Village Hotel insecurityberpengaru
h positif dan
signifikan terhadap
turnover intention.
3 Septiari Pengaru Job Regresi Sampel Job
dan Insecuritydan Stres Kerja Berganda 51- orang. insecurityberpengaru
Ardana Terhadap Turnover h signifikan terhadap
(2016) IntentionPada Hotel turnover intention.
AsanaAgung Putra Bali
4 Basuki& Komitmen Organisasional PLS 97 Komitmen
Tunggal Sebagai Pemediasi responden organisasional
(2016) Pengaruh Karakteristik sebagai pemediasi
Pekerjaan dan ketidakamanan kerja
KetidakamananKeja terhadap iat
Terhadap Niat meninggalkan
23

Meninggalkan Organisasi organisasi,

5 Sukmawati Penagruh Work Regresi Sampel 48 Komitmen organisasi


, Purwanti, Atmosphere dan orang. tidak berpengaruh
Herlina Komitmen Organisasi terhadap turnover
(2019) Terhadap Turnover intention
IntentionPekerjaan
6 Sari dan Peran Tempat Kendali Teknik Jumlah Hasil penelitian
Marijam Pada Hubungan sampel membuktikan bahwa
Regresi
Thawil Ketidakamanan kerja, 143 ketidakamanan
(2016) Komitmen dan Kepuasan mahasissa kerjaberhubungan
Keja negativ dengan
kepuasan kerja dan
komitmen.
7 Andy Analisis Pengaruh Regresi Sampel Ketidakamanan kerja
Putranda KetidakamananKeja sebanyak berhubungan dengan
Oemboe Terhadap Kepuasan Kerja 154 komitmen
Pangat dan Komitmen karyawan. organisasional
(2013) Organisasional Serta
Dampaknya Terhadap
Kinerja Kryawan
Outsourcing PT Upaya
Kelola Proitama
8 Kadek Pengaruh Komitmen Regresi Sampel 51 Komitmen
Arya Organisasional dan linier karyawan. organisaisonal
Ramana KetidakamananKeja berganda berpengaruh negatif
Putra& Terhaddap Niat dan signifikan
I Wayan meninggalkan organisasi terhadap niat
Suana Pada Kryawan Arma meninggalkan
(2016) Museum & Resort UBUD organisasi sedangkan
job insecurity
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap niat
meninggalkan
organisasi.
9 A.A Gede Pengaruh Regresi Sampel Ketidakamanan kerja
Agung KetidakamanaanKeja dan linier sebanyak berpengaruh secara
Januartha Kepuasan Kerja Terhadap berganda 75 positif dan
&I G.A Niat meninggalkan karyawan. signifikanterhadap
Dewi organisasi Pada niat meninggalkan
Adnyani Karyawan organisasi,
(2019) Hotel.

C. Kerangka Konseptual
24

Kerangka konseptual ini dimaksudkan sebagai konsep untuk

menjelaskan, mengungkapkan, dan menunjukkan presepsi yang berkaitan

antara variabel yang akan diteliti berdasarkan rumusan masalah. Penelitian ini

bertujuan untuk mengkaji keterkaitan ketidakamanan kerja yang dipengaruhi

niat meninggalkan perkerjaan dan dimediasi oleh komitmen organisasional.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah

ketidakamanan kerja dan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah niat

meninggalkan organisasi, dan yang menjadi variabel pemediasi hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat adalah komitmen organisasional

(Z), lebih ringkas penulis sajikan dalam kerangka konseptual pada gambar 2.

H1 NIAT
KETIDAKAMANAN
MENINGGALKAN
KERJA ORGANISASI

H2 H3 H3
KOMITMEN
H4
ORGANISASIONAL

H4

D. Hipotesis Penelitian
25

Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1 :Ketidakamanan kerja berpengaruh positif terhadap niat meninggalkan

organisasi pada karyawan Hotel Mercure Padang.

H2 : Ketidakamanan kerja berpengaruh negatif terhadap komitmen

organisasional pada karyawan Hotel Mercure Padang.

H3 : Komitmen organisasional berpengaruhnegatif terhadap niat

meninggalkan organisasipada karyawan Hotel Mercure Padang.

H4 : Komitmen oganiosasional memediasi pengaruh ketidakamanan kerja

terhadap niat meninggalkan organisasi pada karyawan Hotel Mercure

Padang.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Desain penelitian yang akan dilakuka tergolong pada penelitian deskriptif

kausatif. Penelitian kausatif menunjukkan arah hubungan sebab akibat antara

variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat

seberapa besar variable bebas mempengaruhi variable terikat. Penelitian ini

dilakukan untuk melihat pengangruh ketidakamanan kerja terhadap niat

meninggalkan organisasi dengan komitmen organisasional sebagai pemediasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Hotel Mercure Padang, Jl. Purus IV No.8,

Purus, Kec. Padang Barat Kota Padang, Sumatra Barat (25115). Sedangkan

waktu penelitian ini di mulai bulan januari 2020 sampai selesai.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi dalam penelitian ini

adalah karyawan Hotel MercurePadang yang berjumlah 143 orang.

Tabel 3: Rekapitulasi Jumlah Karyawan Pada Hotel Mercure Padang.


No Department Jumlah
1. Front Office 25
2. Food & Beverage 3
3. Housekeeping 23
4. Accounting 14
5. Ob Produk 20
6. Enginering 8
7. Cleaning Service 25
8. Adm General 3
9. Hrd 2
10. Security 4
11. Universal 16
Total 143
Sumber : HRD Hotel Mercure Padang 2020

26
27

2. Sampel

Sampel adalah sub kelompok atau sebagian dari populasi. Dengan

mempelajari sampel peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang

dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian (Sekarang,

2006:123).Dalam penelitian ini banyaknya sampel ditentukan

menggunakan rumus Slovin (Mahi, 2014):

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒)2

Di mana :

𝑛 = Ukuran sampel/ jumlah responden

N = Ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang dapat ditolerir atau diinginkan,

misalnya 5%.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 143 karyawan,

batas toleransi kesalahan adalah 5% dan hasil perhitungan dapat

dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel

penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:

143
𝑛=
1 + 141(0.05)2

141
𝑛 = 1.35 = 105,92 ; disesuaikan oleh peneliti menjadi 105

responden

Disesuaikan peneliti menjadi 105 responden.


28

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode cluster propotional sampling yaitu jumlah sampel

diambil pada setiap kelas atau kelompok sesuai dengan proporsinya.

Tabel 4 : Rekapitulasi sampel pada karyawan Hotel Mercure Padang


UKURAN SAMPEL
NO DEPARTMENT JUMLAH
SAMPEL
1. FRONT OFFICE 25 105 25/143*105 = 18
2. FOOD & BEVERAGE 8 105 8/143*105 = 5
3. HOUSE KEEPING 33 105 33/143*105 = 24
4. ACCOUNTING 14 105 14/143*105 = 11
5. OB PRODUK 20 105 20/143*105 = 15
6. ENGINERING 8 105 8/143*105 = 6
7. ADM GENERAL 3 105 3/143*105 = 2.
8. HRD 2 105 2/143*105 = 2
9. SECURITY 14 105 14/143*105 = 10
10. UNIVERSAL 16 105 16/143*105 = 12
TOTAL 143 105
Sumber : Data sekunder (diolah) tahun 2020

D. Jenis Sumber Data

1. Data Primer

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa data hasil

kuesioner yang akan diisi oleh karyawan Hotel Mercure Padang yang

diolah langsung oleh peneliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah hal yang sangat penting

diperhatikan dalam sebuah penelitian. Teknik pengumpulan data adalah cara

bagaimana kita mengumpulkan data yang kita butuhkan untuk penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk membahas masalah yang

ada dalam penelitian ini yaitu dengan Kuesioner. Kuesioner merupakan

rencana teknik pengumpulan data dengan cara memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan tentang ketidakamanan kerja, komitmen


29

organisasionaldan niat meninggalkan organisasi pada karyawan Hotel

Mercure Padang.

F. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi antara penulis dan pembaca, maka

penulis akan mengemukakan variabel penelitian dan definisi operasional

masing-masing variabel yang digunakan, yaitu:

1. Defenisi Operasional

Untuk memberikan kejelasan mengenai variable penelitian yang

akan dilakukan yang terdiri dari niat meninggalkan organisasi,

ketidakamanan kerja, dan komitmen orgaisasional. Berikut inidirumuskan

definisi operasional dari masing-masing variabel:

a. Niat Meninggalkan Organisasi

Adalah keadaan dimana seseorang karyawan Hotel Mercure

Padangmerasa tidak nyaman dengan situasi yang membuatnya

ingin keluar dari organisasi dengan alasan yang beragam baik itu

eksternal maupun internal.Adapun indikator yang digunakan

dalam penelitian ini adalah berdasarkan tiga indensi(Setiawan dan

Putra 2016) sebagai berikut :

1) Munculnya keinginan meninggalkan organisasi.

2) Munculnya keinginan untuk mencari pekerjaan baru.

3) Keinginan untuk meninggalkan organisasi dalam beberapa bulan

mendatang.
30

b. Ketidakamanan kerja

Merupakan suatu keadaan dimana karyawan yang bekerja di

Hotel Mercure Padang merasa cemas akan segera kehilangan

pekerjaan dan dari ancaman yang diberikan di Hotel Mercure Padang.

Adapun indikator intensi keluar yang digunakan dalam penelitian

ini adalah berdasarkan tiga dimensi menurut(Setiawan dan Putra

2016) sebagai berikut:

1) Ancaman terhadap aspek-aspek dalam pekerjaan.

2) Ancaman kehilangan pekerjaan secara keseluruhan.

3) Ketidak berdayaan.

c. Komitmen organisasional

Merupakan tingkat sampai dimana karyawan hotel Mercure

Padang yakin dan menerima tujuan organisasional serta berkeinginan

untuk tinggal bersama organisasi. Adapun indikator komitmen

organisasionalyang digunakan dalam penelitian ini adalah

berdasarkan tiga dimensi (Nurandini 2014)sebagai berikut :

1) Affective commitment.

2) Continuance commitment.

3) Normativecommitment.

G. Instrumen Penelitian

Insrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data penelitian. Pada penelitian ini, data yang

dikumpulkan dengan menggunakan metode koesioner yaitu memberikan

daftar pertanyaan kepada responden. Responden akan diminta untuk mengisi


31

atau memberikan tanggapan atas angkat yang diberikan dengan memberikan

tanda ceklis pada salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia .

Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert

yang mempunyai gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif dan untuk

keperluan analisis kualitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor 1 sampai 5.

Skala ini meminta responden menunjukkan tingkat persetujuannya terhadap

serangkaian pernyataan tentang suatu objek.

Tabel 5: Variabel dan Indikator Penelitian


Variabel Indikator Skala Pengembangan
Niat meninggalkan 1. Munculnya keinginan Likert
organisasi(Y) meninggalkan hotel
2. Munculnya keinginan untuk
mencari pekerjaan baru
3. Keinginan untuk meninggalkan
hotel
Ketidakamanan kerja 1. Rasa tidak aman tentang masa Likert
(X) depan pekerjaan,
2. Keyakinankaryawan bisa
mempertahankan pekerjaanh,
3. Kemungkinan akan
segerakehilangan pekerjaan
4. Kekhawatir kehilangan
pekerjaan
Komitmen 1. Affective commitment Likert
organisasional(Z) 2. Continuance commitment
3. Normative commitment
Sumber: Dataprimer diolah ( 2020 )

Tabel 6:Bobot Penilaian Skala Likert


Alternatif Pertanyaan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber:SkalaLikert Sekaran (2006:32)

H. Metode Analisi Data

Teknik analisis data pata penelitian ini pertama menggunakan Analisis

deskriptif yang memberikan gambaran empiris atas data yang telah


32

dikumpulkan dalam penelitian ini. Kedua menggunakan analisis induktif/

inferensial untuk menganalisis data sampel dan hasilnya kan diberlakukan

untuk populasi.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif, yaitu memberikan gambaran atau deskriptif

empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian. Data tersebut

berasal dari jawaban-jawaban responden atas item-item yang terdapat

dalam kuesioner dan akan diolah dengan cara dikelompokkan dan

ditabulasikan kemudian diberi penjelasan. Pada tahap awal yaitu

verifikasi data yang merupakan memeriksa kembali kuesioner yang telah

diisi oleh responden, apakah semua pertanyaan telah dijawab dengan

lengkap oleh responden.

Untuk melihat bagaimana persepsi responden terhadap item-item

pertanyan yang diajukan, digunakan rumus berikut:

a. Persentase
𝑥
𝑝 = 𝑛 ×100%

Keterangan :

𝑝 = persentase hasil yang diperoleh

𝑥 = Jumlah pegawai yang menjadi sampel

𝑛 = jumlah sampel

b. Mean (rata-rata)

Mean (rata-rata) digunakan untuk mengukur total persepsi

maka digunakan rumus:


33

(5.A)+(4.B)+(3.C)+(2.D)+(1.E)
Mean = N

Dimana :

𝑥 = Jumlah pegawai yang menjadi sampel

𝐴 = Sangat Kuat/Sangat Setuju

𝐵 = Kuat/Setuju

𝐶 = Cukup/Netral

𝐷 = Lemah/Tidak Setuju

𝐸 = Sangat Lemah/Sangat Tidak Setuju

c. TCR(Total Capaian Responden)

Menghitung nilai TCR (Total Capaian Responden) masing-

masing kategori jawaban dari deskriptif variabel,maka dapat dihitung

dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2005 : 74)

𝑅𝑠
𝑇𝐶𝑅 = × 100%
𝑛

Dimana :

TCR = Total Capaian Responden

Rs = Skor rata-rata jawaban responden

n = Nilai skor jawaban

Kriteria jawaban responden (TCR) :

Tabel 7: Rentang Skala Tingkat Capaian Responden (TCR)

Interval Jawaban Responden Keterangan


81 – 100 % Tinggi
61 – 80 % Cukup
41 – 60 % Agak rendah
21 – 40 % Rendah
0 – 20 % Sangat Rendah
34

Total capaian responden (TCR) digunakan untuk melihat

tingkat jawaban yang di berikan responden sehingga penelitian bisa

menyimpulkan permasalahan yang terjadi pada hotel tersebut. Jika

interval jawaban responden semakin tinggi maka permasalahan yang

terkait dengan penelitian semakin jelas yang di teliti tersebut, namun

sebaliknya interval jawaban semakin rendah maka penelitian perlu di

pertimbangkan.

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial, adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

Sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian

ini analisis data statistik inferensial diukur dengan menggunakan

software SmartPLS 3 (Partial Least Square) mulai dari pengukuran

model (outer model), struktur model (inner model), pengujian hipotesis

dan model sobel.

PLS (Partial Least Square) menggunakan metodePrinciple

Component Analiysis dalam model pengukuran, yaitu blok ekstraksi

varian untuk melihat hubungan indikator dengan konstruk latennya

dengan menghitung total varian yang terdiri atas varian umum (common

variance), varian spesifik (specific variance), dan varian error (error

variance). Sehingga total varian menjadi tinggi.

Terdapat beberapa alasan penulis yang menjadi penyebab digunakan PLS

dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini alasan-alasan tersebut yaitu:


35

1) Berdasarkan kerangka konseptual, terdapat pengaruh langsung dan

tidak langsung terhadap variabel penelitian.

2) PLS (Partial Least Square) dapat digunakan untuk menganalisis

teori yang masih dikatakan lemah, karena PLS (Partial Least

Square) dapat digunakan untuk prediksi.

3) Pada pendekatan PLS, diasumsikan bahwa semua ukuran variance

dapat digunakan untuk menjelaskan. Terakhir dapat digunakan

untuk konstruk formatif dan reflektif.

4) PLS (Partial Least Square) merupakan alat yang handal untuk

prediksi kausalitas yang digunakan untuk pengembangan teori.

a. Model Pengukuran (Outer Model)

Model pengukuran (outer model) digunakan untuk menilai

validitas dan realibilitas model. Outer model sering juga disebut

(outer relation atau measurement model) yang mendefinisikan

bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel

latennya.

1) Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan

instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji

validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak sahnya suatu

kuisioner. Kuisioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada

kuisioner mamapu mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh

kuisioner itu.
36

Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan

komputer melalui softwareSmartPLS3. Uji validitas diukur

dengan convergen validity dan discriminant validity. Validitas

konvergen dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara

item/skor komponen dengan skor konsturk) validitas konvergen

tercapai ketika indikator memiliki nilai outer loading > 0,7 dan

AVE > 0,5 (Jogiyanto, 2011:71).Namun demikian untuk

penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai

loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup (Chin: 1998, dalam

Ghozali, 2008:24). Sedangkan validitas diskriminan dinilai

berdasarkan Cross Loading pengukuran dengan konstruk. Jika

korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada

ukuran konstruk lainnya, maka hal itu menunjukkan bahwa

konstruk laten memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik

dari pada ukuran blok lainnya.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat

ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan

untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item

pernyataan dalam kuesioner atau instrument penelitian. Kuisioner

dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap kuisioner

stabil dari waktu kewaktu.Reliabilitas menunjukkan akurasi,

konsisten dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan

pengukuran (Hartono, 2008).


37

Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

softwareSmartPLS3.Ujireliabilitas dilakukan dengan

menggunakan dua metode, yaitu Cronbach alpha dan Composite

reliability. Cronbach alpha mengukur batas bawah nilai

reliabilitas suatu konstruk sedangkan Composite reliability

mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas dalam suatu konstruk

(Chin,1995). Konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach

alpha dan Composite reliability diatas 0,7 meskipun nilai 0,6

masih dapat diterima (Hair et al.,2010).

Outer model dalam penelitian ini ada tiga buah yang

pertama outermodel dari variabel ketidakamanan kerja, yang ke

dua outer model dari niat meninggalkan organisasi, dan yang

ketiga ada outer model dari komitmen organisasional .

b. Model Struktural (Inner Model)

Inner model (inner relation, structural model dan substantive

theory) menggambarkan hubungan antara variabel laten atau variabel

endogen terhadap variabel eksogen berdasarkan pada teori substantif.

Model struktral dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk

melihat berapa persentase pengaruh variabel eksogen terhadap

variabel endogen dan uji t untuk signifikansi variabel eksogen

terhadap variabel endogen. Dalam menilai model dengan PLS dimulai

dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten endogen.

Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh


38

variabel laten eksogen tertentu terhadap variabel laten endogen,

apakah mempunyai pengaruh yang substantif.

Nilai koefesien inner model menunjukkan tingkat signifikansi

dalam pengujian Hipotesis. Skor inner model yang ditunjukkan oleh

nilai T-statistik, harus di atas 1,96 untuk hipotesis dua ekor (two-

tailed) dan diatas 1,64 untuk hipotesis satu ekor (one-talied) untuk

pengujian hipotesis pada alpha 5 persen dan power 80 persen (Hair et

al., 2010).

Nilai koefesien inner model menunjukkan tingkat sgnifikansi

dalam pengujian Hipotesis. Skor inner model yang ditunjukkan oleh

nilai T-statistic, harus di atas 1,96 untuk hipotesis dua ekor (two—

tailed) dan diatas 1,64 untuk hipotesis satu ekor (one-talied) untuk

pengujian hipotesis pada alpha 5 persen dan power 80 persen (Hair

et al., 2006).

c. Pengujian Hipotesis

Sugiyono (2010:70) berpendapat bahwa hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan

hanya didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan pada fakta-

fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Uji hipotesis

dapat dilakukan dengan evaluasi kelayakan (goodness of fit) model

pengukuran, goodness of fit dilakukan untuk melihat tingkat

ketepatan dan tingkat keyakinan dari model penelitian, jika nilai R-


39

square diatas 1 maka model penelitian bisa dikatakan baik, kuat dan

handal, sebaliknya jika R-square dibawah 1 maka hasilnya bisa

dikatakan tidak bagus, belum kuat dan belum handal.

1. Hipotesis satu, dua, dan tiga

Proses akhir dari pengujian ini adalah untuk melihat

terjawab tidaknya hipotesis yang diteliti, dimana untuk

mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis dapat dilihat dari

nilai T-statistik. Jika t-statistik besar dari 1,96 maka hipotesis

diterima sebaliknya t-statistik kecil dari 1,96 maka hipotesis

ditolak.

2. Hipotesis empat

Hipotesis empat pada penelitian ini yaitu untuk variabel

mediasi. Pada pengujian efek mediasi, ouput parameter uji

signifikansi dilihat pada tabel total effect tidak pada tabel

koefisien, karena pada efek mediasi tidak hanya dilakukan

pengujian efek langsung variable independen ke variabel

dependen, tetapi juga hubungan tidak langsung antara variabel

independen ke variabel dependen (indirect effect) melalui variabel

mediasi.

Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan

prosedur yang dikembangkan oleh sobel dan dikenal dengan uji

sobel (Sobel test). Uji sobel dilakukan dengan cara :

a) Menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel

independen (X) ke variabel dependen (Y) melalui variabel


40

mediasi (Z).

b) Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui Z dihitung dengan

cara mengalikan X→Z (a) dengan jalur Z→Y (b) atau ab.

Standard error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb,

besarnya standar error pengaruh tidak langsung (indirect

effect) .

c) Dan untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung,

maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab.

d) Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu

>1,96. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka

dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi Sanusi, (2011 ).


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah hotel

Hotel Mercure Padang adalah salah satu hotel moderen klasifikasi

hotel bintang 4 yang di bangun oleh Bapak Awi, Bapak Arman, Bapak

Johan, Ibu Vera pada tahun 2010. Hotel Mercure Padang merupakan

bagian dari Accor Group yang berpusat di Perancis. Manajemen pengelola

Hotel Mercure Padang saat ini di pimpin oleh general manager, di bantu

oleh executive assistant manager dan dalam struktur organisasinya terdiri

dari, front office, housekeeping, f&b product, f&b service, sales marketing,

egineering, accounting,human resources,dan security.

Hotel MercurePadang berada di bawah naungan Accor Group yang

merupakan jaringan hotel Internsional yang memiliki 2800 hotel di 93 kota

di 5 benua, dan berpusat di Perancis pada tahun 2010. Hotel ini melakuan

soft opening pada tanggal 10 juli 2011 dengan nama Hotel Mercure Padang

yang berkapasitas bintang 4 yang terdiri dari 146 kamar. Mercure Padang

Hotel sebagai hotel yang bernuansakan Asia sekaligus modern tanpa

melakukan nilai historis dan ciri khas Accor.

2. Lokasi Hotel Mercure Padang

Alamat Hotel Mercure Padangterletak di daerah Jalan Purus IV

No.8, Padang Barat, Sumatera Barat.

41
42

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Responden

Karakteristik responden yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

berdasarkan jenis kelamin, umur, latar belakang pendidikan, masa kerja dan

status karyawan.

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada penelitian

ini dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Laki-laki 48 45.71 %
2 Perempuan 57 54.29 %
Jumlah 105 100 %
Sumber: Data primer yang diolah, September 2020.

Berdasarkan Tabel 8 diatas, dapat dilihat bahwa responden

penelitian paling banyak adalah karyawan perempuan yaitu 57 orang

(45.71 %) sedangkan karyawan laki-laki sebanyak 48 orang (45.71%).

Maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin didominasi oleh karyawan perempuan.

b. Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 6

berikut:

Tabel 9: Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)


1 20-30 tahun 58 55.23 %
2 31-40 tahun 34 32.38 %
3 >40 tahun 13 12.38 %
Jumlah 105 100 %
Sumber: Data primer yang diolah, September 2020
43

Berdasarkan tabel 9 diatas dapat diketahui bahwa responden yang

paling banyak dalam pengisian kuesioner ini adalah karyawan yang

berusia pada rentang usia 20-30 tahun, yaitu berjumlah 58 orang atau

55.23% dari jumlah keseluruhan responden. Maka dapat disimpulkan

bahwa pada karyawan Hotel Mercure Padang didominasi oleh karyawan

yang berusia pada rentang usia 20-30 tahun.

c. Berdasarkan latar belakang pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan latar belakang pendidikan

terakhir dapat dilihat pada tabel 10 berikut:

Tabel 10: Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan


No Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 SMA/SMU (Sederajat) 69 65.71 %
2 Diploma 24 22.86 %
3 S1 12 11.43%
Jumlah 105 100 %
Sumber: Data primer yang diolah, September 2020

Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui bahwa responden yang paling

banyak dalam pengisian kuesioner yaitu karyawan yang tamatan

SMA/Sederajat berjumlah 69 orang atau 65.71%. Maka dapat

disimpulkan bahwa pada karyawan Hotel Mercure Padang didominasi

oleh karyawan dengan latar belakang pendidikan SMA/Sederajat.

d. Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada

tabel 11 berikut:

Tabel 11: Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja


No Masa Kerja Jumlah (orang) Persentase (%)
1 1-2 tahun 50 47.62 %
2 3-5 tahun 35 33.33 %
3 6-9 tahun 20 19..04%
Jumlah 105 100%
Sumber: Data primer yang diolah, September 2020
44

Dari tabel 11, terlihat bahwa responden yang paling banyak

adalah yang memiliki masa kerja 1-2 tahun yang berjumlah 50 orang atau

47.62 %Maka dapat disimpulkan bahwa pada karyawan HotelMercure

Padang didominasi oleh karyawan yang telah bekerja antara 1-2 tahun.

e. Berdasarkan Status Karyawan

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada

tabel 12 berikut:

Tabel 12: Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja


No Masa Kerja Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Karyawan Tetap 44 41.90 %
2 Karyawan Kontrak 61 58.10 %
Jumlah 105 100%
Sumber: Data primer yang diolah, Januari 2020

Dari tabel 12, terlihat bahwa responden yang paling banyak

adalah responden yang memiliki statuskaryawan kontrak yang berjumlah

61 orang atau 58.10%. Maka dapat disimpulkan bahwa karyawan Hotel

MercurePadang didominasi oleh karyawan denganstatus sebagai

karyawan kontrak.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Pada bagian ini, penulis mengemukakan tentang deskripsi masing-

masing variabel, baik variabel bebas, variabel terikat maupun variabel

mediasi. Data masing-masing variabel bebas, variabel terikat maupun

variabel mediasi akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan

memberikan interpretasinya.

a. Distribusi frekuensi niat meninggalkan organisasi

Didalam model penelitian ini variabel pertama yang digunakan

adalahniat meninggalkan organisasi. Dalam mengukur niat meninggalkan


45

organisasidigunakan 3 indikator dengan 12 item pernyataan. Berdasarkan

hasil penghitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan diperoleh

ringkasan hasil terlihat pada tabel 13 berikut :

Tabel 13. Distribusi frekuensi niat meninggalkan organisasi


No. SS S N TS STS Skor Rata-
No Indikator n TCR Kategori
Item fi % fi % fi % fi % fi % 100% Total Rata
1 6 5,71 22 20,95 37 35,24 36 34,29 4 3,81 105 100% 305 2,90 58,10 Cukup
Thinking 2 0 0,00 29 27,62 41 39,05 35 33,33 0 0,00 105 100% 309 2,94 58,86 Cukup
1
of Quitting 3 1 0,95 20 19,05 51 48,57 33 31,43 0 0,00 105 100% 304 2,90 57,90 Cukup
4 9 8,57 15 14,29 51 48,57 29 27,62 1 0,95 105 100% 317 3,02 60,38 Cukup
RATA-RATA INDIKATOR 1235 2,94 58,81 Cukup
Intention 5 5 4,76 28 26,67 43 40,95 29 27,62 0 0,00 105 100% 324 3,09 61,71 Cukup
to search 6 7 6,67 17 16,19 49 46,67 30 28,57 2 1,90 105 100% 312 2,97 59,43 Cukup
2
for 7 4 3,81 21 20,00 49 46,67 31 29,52 0 0,00 105 100% 313 2,98 59,62 Cukup
alternatives 8 3 2,86 20 19,05 57 54,29 25 23,81 0 0,00 105 100% 316 3,01 60,19 Cukup
RATA-RATA INDIKATOR 1265 3,01 60,24 Cukup
9 7 6,67 21 20,00 55 52,38 22 20,95 0 0,00 105 100% 328 3,12 62,48 Cukup
intention to 10 6 5,71 22 20,95 51 48,57 26 24,76 0 0,00 105 100% 323 3,08 61,52 Cukup
3
quit 11 5 4,76 30 28,57 51 48,57 18 17,14 1 0,95 105 100% 335 3,19 63,81 Cukup
12 3 2,86 17 16,19 52 49,52 33 31,43 0 0,00 105 100% 305 2,90 58,10 Cukup
RATA-RATA INDIKATOR 1291 3,07 61,48 Cukup

JUMLAH 3791 9,03 180,52


RATA-RATA 3,01 60,17 Cukup

Pada tabel 13 terlihat indikator pertama yang digunakan untuk

mengukur variabel niat meninggalkan organisasiadalah berfikir untuk

keluar, skor total untuk indikator ini yaitu 1235, rata-rata keseluruhan

pernyataan dihasilkan rata-rata skor sebesar 2,94 dengan TCR 58,81%

dalam kategori cukup, dapat disimpulkan bahwa dimensi pertama yaitu

berikir untuk keluar dalam mendeskripsikan variable niat meninggalkan

organisasi dinyatakan cukup.

Indikator kedua yang digunakan untuk mengukur variabel niat

meninggalkan organisasi adalah niat untuk mencari alter natif, skor

total untuk indikator ini yaitu 1265, rata-rata keseluruhan pernyataan

dihasilkan rata-rata skor sebesar 3,01 dengan TCR 60,24% dalam

kategori cukup, dapat disimpulkan bahwa dimensi kedua yaitu niat


46

untuk mencari alternativedalam mendeskripsikan variabelniat

meninggalkan organisasidinyatakan cukup.

Indikator terakhir yang digunakan untuk mengukur variabel niat

meninggalkan organisasi adalah berniat untuk keluar , skor total untuk

indikator ini yaitu 1291, rata-rata keseluruhan pernyataan dihasilkan

rata-rata skor sebesar 3,07 dengan TCR 61,48% dalam kategori cukup,

dapat disimpulkan bahwa dimensi terakhir yaitu berniat untuk keluar

dalam mendeskripsikan variable niat meninggalkan organisasi

dinyatakan cukup.

Total keseluruhan tiga indikator yang digunakan untuk

mengukur niat meninggalkan organisasimenghasilkan akumulasi rata-

rata skor adalah 3,01 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar

60,17%, dapat disimpulkan bahwa tingkat niat meninggalkan

organisasi pada karyawan Hotel Mercure Padang dinyatakan cukup

tinggi ini berarti niat meninggalkan organisasi pada karyawan Hotel

Mercure Padang perlu untuk ditindak lanjuti.

b. Distribusi frekuensi ketidakamanan kerja

Didalam model penelitian ini variabel kedua yang digunakan

adalah ketidakamanan kerja. Dalam mengukur ketidakamanan

kerjadigunakan 4 dimensi dengan 9 item pernyataan. Berdasarkan hasil

penghitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan diperoleh

ringkasan hasil terlihat pada tabel 14 berikut:


47

Tabel 14. Distribusi frekuensi ketidakamanan kerja

No. SP P KP TP STP Skor Rata-


No Indikator n TCRKategori
Item fi % fi % fi % fi % fi % 100% Total Rata
rasa tidak aman 1 2 1,90 26 24,76 51 48,57 26 24,76 0 0,00 105 100% 319 3,04 60,76Cukup
1
tentang masa 2 4 3,81 3 2,86 43 40,95 22 20,95 0 0,00 105 100% 337 3,21 64,19Cukup
656 3,12 62,48Cukup
keyakinan 2 9 8,57 28 26,67 58 55,24 10 9,52 0 0,00 105 100% 351 3,34 66,86Cukup
2 karyawan bisa 4 6 5,71 18 17,14 50 47,62 27 25,71 4 3,81 105 100% 310 2,95 59,05Cukup
mempertahankan 5 14 13,33 17 16,19 56 53,33 1 0,95 1 0,95 105 100% 341 3,25 64,95Cukup
1002 3,18 63,62Cukup
kemungkinan akan 6 2 1,90 28 26,67 45 42,86 2 1,90 5 4,76 105 100% 312 2,97 59,43Cukup
3
segera kehilangan 7 3 2,86 16 15,24 44 41,90 41 39,05 1 0,95 105 100% 294 2,80 56,00Cukup
606 2,89 57,71Cukup
kehawatir 8 7 6,67 32 30,48 43 40,95 21 20,00 2 1,90 105 100% 336 3,20 64,00Cukup
4
kehilangan 9 7 6,67 28 26,67 42 40,00 28 26,67 0 0,00 105 100% 329 3,13 62,67Cukup
RATA-RATA INDIKATOR 665 3,17 63,33Cukup

JUMLAH 2929 12,36 63,33


RATA-RATA 3,09 61,79Cukup

Pada tabel 14 terlihat dimensi pertama yang digunakan untuk

mengukur variabel ketidakamanan kerja adalah rasa tidak aman tentang

masa kerja, skor total untuk dimensi ini yaitu 652, rata-rata keseluruhan

pernyataan dihasilkan rata-rata skor sebesar 3,12 dengan TCR 62,48%

dalam kategori cukup, dapat disimpulkan bahwa dimensi pertama yaitu

rasa tidakaman tentang masa kerja dinyatakan cukup bisa dalam

mendeskripsikan variabel ketidakamanan kerja.

Dimensi kedua yang digunakan untuk mengukur variabel

ketidakamanan kerja adalahkeyakinan karyawan bisa mempertahankan

pekerjaan, skor total untuk dimensi ini yaitu 1002, rata-rata keseluruhan

pernyataan dihasilkan rata-rata skor sebesar 289 dengan TCR 64,95%

dalam kategori cukup, dapat disimpulkan bahwa dimensi kedua yaitu

keyakinan karyawan bisa mempertahankan dinyatakan cukup bisa

dalam mendeskripsikan variabel ketidakamanan kerja.


48

Dimensi ketiga yang digunakan untuk mengukur variabel

ketidakamanan kerja adalahkemungkinan akan segera kehilangan

pekerjaan, skor total untuk dimensi ini yaitu 606, rata-rata keseluruhan

pernyataan dihasilkan rata-rata skor sebesar 3,18 dengan TCR 57,71%

dalam kategori cukup, dapat disimpulkan bahwa dimensi ketiga yaitu

kemungkinan akan segera kehilangan pekerjaan dinyatakan cukup bisa

dalam mendeskripsikan variabel ketidakamanan kerja.

Dimensi keempat yang digunakan untuk mengukur variabel

ketidakamanan kerja adalah kekhawatiran kehilangan pekerjaan, skor

total untuk dimensi ini yaitu 665, rata-rata keseluruhan pernyataan

dihasilkan rata-rata skor sebesar 3,17 dengan TCR 63,33% dalam

kategori cukup, dapat disimpulkan bahwa dimensi keempat yaitu

kekhawatiran kehilangan pekerjaan dinyatakan cukup bisa dalam

mendeskripsikan variabel ketidakamanan kerja.

Total keseluruhan empat dimensi yang digunakan untuk

mengukur ketidakamanan kerja menghasilkan akumulasi rata-rata skor

sebesar 3,09 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 61,79%,

dapat disimpulkan bahwa tingkat ketidakamanan kerja pada karyawan

Hotel Mercure Padang dinyatakan cukup tinggi, ini berarti

ketidakamanan kerja karyawan Hotel Mercure Padang perlu untuk

ditinjau kembali.

c. Distribusi frekuensi komitmen organisasional

Didalam model penelitian ini variabel ketiga yang digunakan

adalah komitmen organisasional. Dalam mengukur komitmen


49

organisasionaldigunakan 3 dimensi dengan 18 item pernyataan.

Berdasarkan hasil penghitungan distribusi frekuensi yang telah

dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 15 berikut:

Tabel 15. Distribusi frekuensi komitmen organisasional

No. SS S N TS STS Skor Rata-


No Indikator n TCR Kategori
Item fi % fi % fi % fi % fi % 100% Total Rata
1 17 16,19 47 44,76 30 28,57 11 10,48 0 0,00 105 100% 385 3,67 73,33 Cukup
2 19 18,10 43 40,95 35 33,33 8 7,62 0 0,00 105 100% 388 3,70 73,90 Cukup
Komitmen 3 24 22,86 44 41,90 27 25,71 10 9,52 0 0,00 105 100% 397 3,78 75,62 Cukup
1
Afective 4 25 23,81 36 34,29 32 30,48 9 8,57 3 2,86 105 100% 386 3,68 73,52 Cukup
5 26 24,76 32 30,48 34 32,38 13 12,38 0 0,00 105 100% 386 3,68 73,52 Cukup
6 24 22,86 36 34,29 32 30,48 10 9,52 3 2,86 105 100% 383 3,65 72,95 Cukup
RATA-RATA INDIKATOR 2325 3,69 73,81 Cukup
7 34 32,38 32 30,48 30 28,57 7 6,67 2 1,90 105 100% 404 3,85 76,95 Cukup
8 22 20,95 36 34,29 38 36,19 9 8,57 0 0,00 105 100% 386 3,68 73,52 Cukup
Komitmen
9 24 22,86 43 40,95 33 31,43 5 4,76 0 0,00 105 100% 401 3,82 76,38 Cukup
2 Continuan
10 25 23,81 43 40,95 26 24,76 11 10,48 0 0,00 105 100% 397 3,78 75,62 Cukup
ce
11 31 29,52 30 28,57 33 31,43 6 5,71 5 4,76 105 100% 391 3,72 74,48 Cukup
12 16 15,24 54 51,43 26 24,76 9 8,57 0 0,00 105 100% 392 3,73 74,67 Cukup
RATA-RATA INDIKATOR 2371 3,76 75,27 Cukup
13 26 24,76 36 34,29 30 28,57 13 12,38 0 0,00 105 100% 390 3,71 74,29 Cukup
14 29 27,62 31 29,52 32 30,48 13 12,38 0 0,00 105 100% 391 3,72 74,48 Cukup
Komitmen 15 25 23,81 37 35,24 31 29,52 8 7,62 4 3,81 105 100% 386 3,68 73,52 Cukup
3
Normatif 16 29 27,62 38 36,19 30 28,57 6 5,71 2 1,90 105 100% 401 3,82 76,38 Cukup
17 31 29,52 38 36,19 23 21,90 13 12,38 0 0,00 105 100% 402 3,83 76,57 Cukup
18 26 24,76 34 32,38 37 35,24 7 6,67 1 0,95 105 100% 392 3,73 74,67 Cukup
RATA-RATA INDIKATOR 2362 3,75 74,98 Cukup

JUMLAH 7058 11,20 224,06


RATA-RATA 3,73 74,69 Cukup

Pada tabel 15 terlihat dimensi pertama yang digunakan untuk

mengukur variabel komitmen organisasional adalah komitmen afektif,

skor total untuk dimensi ini yaitu 2325, rata-rata keseluruhan

pernyataan dihasilkan rata-rata skor sebesar 3,69 dengan TCR 73,1%

dalam kategori cukup, dapat disimpulkan bahwa dimensi pertama yaitu

komitmen afektifdinyatakan cukup bisa dalam mendeskripsikan

variabel komitmen organisasional.

Dimensi kedua yang digunakan untuk mengukur variabel

komitmen organisasional adalah komitmen continuance, skor total

untuk dimensi ini yaitu 2371 rata-rata keseluruhan pernyataan


50

dihasilkan rata-rata skor sebesar 3,76 dengan TCR 75,27% dalam

kategori cukup, dapat disimpulkan bahwa dimensi pertama yaitu

komitmen continuance dinyatakan cukup bisa dalam mendeskripsikan

variabel komitmen organisasional.

Dimensi ketiga yang digunakan untuk mengukur variabel

komitmen organisasional adalah komitmen normatif, skor total untuk

dimensi ini yaitu 2362 rata-rata keseluruhan pernyataan dihasilkan rata-

rata skor sebesar 3,75 dengan TCR 74,69% dalam kategori cukup, dapat

disimpulkan bahwa dimensi pertama yaitu komitmen

normativedinyatakan cukup bisa dalam mendeskripsikan variabel

komitmen organisasional.

Total keseluruhan 3 dimensi yang digunakan untuk mengukur

variable komitmen organisasional menghasilkan akumulasi rata-rata

skor sebesar 3,73 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar

74,69%, dapat disimpulkan bahwa tingkat komitmen organisasional

pada karyawan Hotel Mercure Padang dinyatakan cukup, ini berarti

komitmen organisasional pada karyawan Hotel Mercure Padang perlu

untuk ditingkatkan lagi.

C. Analisa Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data PLS3 (Partial Least

Square) yang merupakan analisis persamaan struktural (SEM) berbasis varian

yang secara simultan dapat melakukan pengujian model pengukuran sekaligus

pengujian model struktural. Model pengukuran digunakan untuk uji validitas


51

dan reabilitas, sedangkan model struktural digunakan untuk uji kausalitas

(pengujian hipotesis dengan model prediksi).

1. Pengukuran Model (Outer Model)

Model pengukuran (outer model) digunakan untuk menilai

validitas dan reliabilitas model. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui

kemampuan instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur

dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur

konsistensi responden dalam menjawab item pernyataan dalam kuesioner

atau instrument penelitian. Convergent validity dari measurement model

dapat dilihat dari korelasi antara skor dimensi dengan skor variabelnya.

Dimensi dianggap valid jika memiliki nilai AVE diatas 0,5 atau

memperlihatkan seluruh outer loading dimensi variabel memiliki nilai

loading> 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran tersebut

memenuhi kriteria validitas.

a. Uji Validitas

Untuk uji validitas dari konstruk dengan dimensi refleksif dapat

dilihat dari korelasi antara skor dimensi dengan skor konstruknya.

Dimensi individu akan dianggap valid jika memiliki nilai korelasi diatas

0.7. Namun, untuk loading 0.50 sampai 0.60 masih dapat diterima

dengan melihat hasil output korelasi antara dimensi dengan

konstruknya. Skor faktor loadings untuk setiap konstuk dikatakan valid

dan dapat diterima yaitu faktor loadings yang ≥ dari 0.5. Namun pada

penelitian ini sendiri peneliti mengambil nilai 0.5. Selanjutnya untuk


52

menentukan apakah discriminan validity konstruk telah memadai dilihat

dari nilai cross loadings, yaitu dengan cara membandingkan korelasi

dimensi suatu konstruk tersebut dengan konstruk lainnya. Jika korelasi

dimensi konstruk memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan

korelasi dimensi tersebut terhadap konstruk lain, maka dikatakan

konstruk memiliki diskriminan validitas. Berikut ini gambar model

awal dari hubungan variabel niat meninggalkan organisasi,

ketidakamanan kerja, dankomitmen organisasional:

Gambar 3. Model Awal Hubungan Variabel Yang Diteliti

Gambar 3 memperlihatkan bentuk awal dari model antar

konstruk. Pada model awal terlihat bahwa kontruk telah valid karena

memiliki nilai korelasi diatas 0.5. Namun meski telah memenuhi nilai

korelasi, ternyata konstruk ini tidak memiliki nilai discriminant validity

yang memadai. Hal ini disebabkan karena nilai korelasi dimensi


53

konstruk yang tidak lebih tinggi jika dibandingkan dengan dimensi

konstruk lainnya. Oleh karena itu diperlukan re-estimasi model

konstruk awal dengan mendrop dimensi-dimensi yang masuk kedalam

katagori discriminant validity sebanyak 4 item pertanyaan (X7, Y12

dan Y3, Z10, ZZ16,Z14,Z2 dan Z4) dimana nilainya dibawah faktor

loadings yang ≥ dari 0.5, sehingga hasil akhir output SmartPLS tampak

sebagai berikut:

Gambar 4. Model Akhir Hubungan Variabel Yang Diteliti

Setelah dilakukan re–estimilasi model konstruk, maka diperoleh

bentuk akhir model antar konstruk yang dapat dilihat pada gambar

diatas. Berikut adalah dimensi-dimensi yang telah didrop karena tidak

memenuhi discriminat validity:


54

Tabel 16.Dimensi variable niat meninggalkan organisasi,


ketidakamanan kerja dan komitmen organisasional
yang didrop
Kode Niat Kode Ketidakamanan Kode Komitmen
meninggalkan kerja Organisasional
organisasi
Y12 0.474 X7 0.231 Z10 0.160
Y3 0.058 - - Z14 -0.171
- - - - Z16 -0.135
- - - - Z2 0.208
- - - - Z4 -0.208

Sumber: Data primer yang diolah, lampiran 6, halaman 128

Table diatas menjelaskan nilai-nilai outer loading yang tidak

valid atau nilai outer loading yang berada di bawah signifikansi 0,5.

Namun setelah dilakukan re-estimasi dan membuang nilai outer loading

yang tdak valid, maka dapat disimpulkan bahwa semuaouter loading

akhirdimensi masing-masing konstruk memberikan nilai convergent

validityyang tinggi, karena semua telah berada di atas 0,5.Begitu juga

dengan nilai cross loading menunjukkan discriminant validity yang

baik.

Metode lain untuk menilai discriminant validity adalah dengan

membandingkan Square Root of Average (AVE) untuk setiap konstruk

dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model.

Konstruk dikatakan valid jika memiliki nilai AVE >0.5.


55

Tabel 17Hasil Analisis Square Root of Average (AVE)


AVE
Ketidakamanan kerja 0,559
Komitmen Oeganisasional 0,536
Niat meninggalkan organisasi 0,524
Sumber: Data primer yang diolah,

Berdasarkan tabel 17, dapat disimpulkan bahwa masing-masing

konstruk memiliki validitas diatas 0.5. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

konstruk memiliki tingkat validitas yang baik.

b. Uji reliabilitas

Uji ini dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dari

blok dimensi yang mengukur konstruk. Hasil composite reability akan

menunjukkan nilai yang memuaskan jika di atas 0.7. Berikut adalah

hasil composite reliability dari output SmartPLS.

Tabel 18. Hasil Analisis Composite Reliability


Reliabilitas
Komposit
Ketidakamanan kerja 0,910
Komitmen organisasional 0,938
Niat meninggalkan organisasi 0,916
Sumber: Data primer yang diolah,

Tabel 18 diatas menunjukkan bahwa nilai composite reability

untuk semua konstruknya adalah di atas 0.7 yang menunjukkan bahwa

semua konstruk pada model yang diestimasi memenuhi kriteria atau

reliable.

2. Pengukuran Model Struktural (Inner Model)

Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk

melihat hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari

model penelitian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-

square untuk konstruk dependen uji t serta signifikansi dari koefisien


56

parameter jalur struktural.Dalam menilai model dengan PLS dimulai

dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen. Berikut

hasil estimasi R-square dengan menggunakan SmartPLS.

Tabel 19. Hasil Analisis R-square


Adjusted R
R Square
Square
KOMITMEN
0,666 0,663
ORGANISASIONAL
NIAT MENINGGALKAN
0,708 0,702
ORGANISASI
Sumber: Data primer yang diolah, Lampiran 8, Hal 133

Tabel 19 menunjukkan nilai R-square variabel niat meninggalkan

organisasi diperoleh sebesar 0.708, hasil ini menunjukkan 70,8% variabel

niat meninggalkan organisasidapat dipengaruhi oleh variabel

ketidakamanan kerja. Sedangkan untuk variabel komitmen organisasional

diperoleh sebesar 0,666, hasil ini menunjukkan 66,6% variabel komitmen

organisasional dan ketidakamanan kerjadapat dipengaruhi oleh variabel

niat meninggalkan organisasi.

3. Pengujian Hipotesis

Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi

yang sangat berguna mengenai hubungan antara variabel-variabel

penelitian. Dasar yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah nilai

yang terdapat pada output result for inner weight. Berikut output estimasi

untuk pengujian model struktural.

a. Hipotesis Pengaruh Langsung

Uji hipotesis pengaruh langsung dilakukan dengan melihat t-

statistic yang di hasilkan model structural (Inner model). Hipotesis


57

penelitian dapat diterima jika t-statistic>1,96. Berikut adalah hasil uji

hipotesis pengaruh langsung :

Tabel 20. Hasil Analisis Inner Model


Rata-rata Standar
Sampel T Statistik
Sampel Deviasi P Values
Asli (O) (O/STDEV)
(M) (STDEV)
KETIDAKAMANAN
KERJA-> KOMITMEN -0,816 -0,818 0,035 23,237 0,000
ORGANISASIONAL
KETIDAKAMANAN
KERJA->NIAT
0,200 0,196 0,097 2,059 0,040
MENINGGALKAN
ORGANISASI
KOMITMEN
ORGANISASIONAL ->NIAT
-0,671 -0,675 0,078 8,563 0,000
MENINGGALKAN
ORGANISASI
Sumber: Hasil dari pengolahan SmartPLS3, Lampiran 9, Hal 134

Dalam PLS3 pengujian secara statistik setiap hubungan yang

dihipotesiskan dilakukan dengan menggunakan simulasi. Dalam hal ini

dilakukan metode bootstrapping terhadap sampel. Pengujian dengan

bootstrapping juga dimaksudkan untuk meminimalkan masalah ketidak

normalan data penelitian. Hasil pengujian dengan bootstrapping dari

analisis PLS adalah sebagai berikut:

1) Pengujian hipotesis 1: Pengaruh ketidakamanan kerja terhadap niat

meninggalkan organisasi.

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa

variabel ketidakamanan kerja denganniat meninggalkan organisasi

menunjukkan nilai t hitung sebesar 2.059. Nilai tersebut lebih besar

dari nilai t tabel (1.96). Hasil ini berarti bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara ketidakamanan kerja dengan niat

meninggalkan organisasi. Nilai koefisien jalur sebesar 0.200berarti

jika ketidakamanan kerja yang dimiliki semakin tinggi, maka akan


58

berdampak terhadap tingginya tingkat niat meninggalkan organisasi.

begitu pula sebaliknya, apabila ketidakamanan kerja yang dimiliki

rendah maka akan akan berdampak terhadap rendahnya niat

meninggalkan organisasi di suatu hotel.

2) Pengujian hipotesis 2: Pengaruh ketidakamanan kerja terhadap

komitmen organisasional.

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel

ketidakamanan kerja dengankomitmen organisasional menunjukkan

nilai t hitung sebesar 23.237. Nilai tersebut lebih besar dari nilai t

tabel (1.96). Hasil ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara ketidakamanan kerja dengan komitmen

organisasional. Nilai koefisien jalur sebesar -0.816berarti jika

ketidakamanan kerjayang dimiliki semakin tinggi, maka akan

berdampak terhadap rendahnya tingkat komitmen organisasional.

begitu pula sebaliknya, apabila ketidakamanan kerja yang dimiliki

rendah maka akan akan berdampak terhadap tingginya tingkat

komitmen karyawan di suatu hotel

3) Pengujian hipotesis 3: Pengaruh komitmen organisasional terhadap

niat meninggalkan organisasi.

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa

variabel komitmen organisasional denganniat meninggalkan

organisasimenunjukkan nilai t hitung sebesar 8,563. Nilai tersebut

lebih besar dari nilai t tabel (1.96). Hasil ini berarti bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasional dengan


59

niat meninggalkan organisasi. Nilai koefisien jalur sebesar -

0,671berarti jika komitmen organisasional yang dimiliki karyawan

semakin tinggi, maka akan berdampak terhadap rendahnya tingkat

niat meninggalkan organisasi. begitu pula sebaliknya, apabila

komitmen organisasional yang dimiliki rendah maka akan akan

berdampak terhadap tingginya tingkat niat meninggalkan organisasi

karyawan di suatu hotel.

b. Hipotesis pengaruh tidak langsung

Hipotesis pengaruh tidak langsung dapat diterima jika menghasilkan t-

statistic > 1,96.

1) Pengujian hipotesis empat: Pengaruh ketidakamanan kerja terhadap

niat meninggalkan organisasimelalui komitmen organisasional.

Tabel 21. Perhitungan Koefisien Variabel Tidak Langsung

sampel Rata-rata standar


T Statistik
asli (O) sampel deviasi
Ketidakamanan
kerja->komitmen
organisasional ->Niat 0,547 0,553 0,067 8,162
meninggalkan
organisasi

Sumber: Hasil dari pengolahan SmartPLS3

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien variabel tidak

langsung didapat nilai t-statistic pengaruh tidak langsung

ketidakamanan kerja terhadap niat meninggalkan organisasi

karyawan melalui komitmen organisasional sebesar 8.162 > 1.96,

dengan original sampel 0.547, dapat disimpulkan bahwa

ketidakamanan kerja berpengaruh signifikan terhadap niat

meninggalkan organisasi karyawan melalui komitmen organisasional


60

pada karyawan Hotel Mercure Padang. Hal ini berarti bahwa apabila

ketidakamanan kerjayang dimiliki karyawan rendah dalam suatu

organisasi, maka akan meningkatkan secara signifikan tingkat

komitmen karyawan, serta akan mengurangi tingkat niat

meninggalkan organisasi pada karyawan Hotel Mercure Padang.

c. Pengaruh Total

Pengaruh total variabel ketidakamanan kerja terhadap niat

meninggalkan organisasikaryawan melalui komitmen organisasional.

Tabel 22. Pengaruh Total Ketidakamanan kerja (X), Niat meninggalkan


organisasi (Y) dan Komitmen organisasional (Z)

Koefisien jalur
Pengaruh variabel Tidak
t-
t- langsung Total
statistik
Langsung Statistik melalui Z
Ketidakamanan kerja->
Komitmen -0,816 23,237 - - -0,816
organisasional
Ketidakamanan kerja-
>Niat meninggalkan 0,200 2,059 0,547 8,162 0,747
organisasi
Komitmen
organisasional ->Niat -0,671 8,563 - - -0,671
meninggalkan organisasi
Sumber: Hasil dari pengolahan SmartPLS3

Penjelasan dari tabel 22 adalah pengaruh ketidakamanan kerja

dengan niat meninggalkan organisasi secara langsung koefisiennya

yaitu 0.200 dengan t statistik 2.059. Sementara itu pengaruh

ketidakamanan kerja terhadap komitmen organisasional secara

langsung koefisiennya yaitu -0,816 dengan t-statistik 23,237, kemudian

pengaruh komitmen organisasional terhadap niat meninggalkan

organisasi secara langsung koefisiennya yaitu -0.671 dengan t-statistik

8.563, lebih besar dari pada pengaruh ketidakamanan kerja terhadap

niat meninggalkan organisasi melalui komitmen organisasional secara


61

tidak langsung dengan koefisiennya yaitu 0,547 dengan t-statistik

8,162, serta pengaruh total yaitu 0,747 (didapatkan dari jumlah

pengaruh langsung dan tidak langsung). Hal ini berarti hipotesis 4 dapat

diterima karena 8,162>1,96. Apabila hotel dapat mengelola tingkat

ketidakamanan kerja dengan baik, hal tersebut akan berdampak

terhadap tingginyan tingkat komitmen karyawan dan selanjutnya akan

mengurangi tingkat niat meninggalkan organisasikaryawan selama

bekerja.

4. Pembahasan

Penelitian ini menguji pengaruh ketidakamanan kerja terhadap niat

meninggalkan organisasi dengan komitmen organisasional sebagai

variabel pemediasi pada karyawan Hotel Mercure Padang.

a. Pengaruh ketidakamanan kerjaterhadap niat meninggalkan

organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

ketidakamanan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat

meningggalkan pekerjaan pada karyawan hotel Mercure Padang. Dalam

permasalahan ketidakamanan kerja, pihak hotel kurang memperhatikan

karyawannya memnyebabkan karyawan ingin meninggalkan organisasi

sehingga karyawan ingin mencari ketempat lain.

Dari indikator ketidakamanan kerja, yaitu rasa tidak aman tentang

masa depan pekerjaan yang tergolong cukup, sehingga menunjukan

masih tingginya tingkat kecemasan karyawan akan masa depan


62

pekerjaannya di Hotel Mercure Padang, hal ini menjadi pertimbangan

bagi pihak manajemen Hotel untuk lebih bisa memperhatikan tingkat

ketidakamanan kerja yang dirasakan karyawan sehingga hal ini dapat

mengurangi niat meninggalkan organisasinya.

Kemudian indikator keyakinan karyawan bisa mempertahankan

pekerjaan juga tergolong cukup, hal ini menunjukan adanya niat

keryawan ingin mempertahankan untuk berada dalam organisasi, maka

menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen Hotel untuk lebih bisa

memperhatikan tingkat ketidakamanan kerja yang dirasakan karyawan

sehingga hal ini dapat mengurangi niat meninggalkan organisasi.

Indikator lainya kemungkinan akan segera kehilangan pekerjaan

yang tergolong cukup, hal ini menujukkan ada kemungkinan karyawan

untuk kehilangan pekerjaan saat ini. maka menjadi pertimbangan bagi

pihak manajemen Hotel untuk lebih bisa memperhatikan tingkat

ketidakamanan kerja yang dirasakan karyawan sehingga hal ini dapat

mengurangi niat meninggalkan organisasi.

Indikator lainya kekhawatiran kehilangan pekerjaan tergolong

cukup, hal ini menujukkan ada kekhawatiran karyawan untuk kehilangan

pekerjaan, maka menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen Hotel

untuk lebih bisa memperhatikan tingkat ketidakamanan kerja yang

dirasakan karyawan sehingga hal ini dapat mengurangi niat

meninggalkan organisasi.

Jadi dapat disimpulkan jika ketidakamanan kerja yang dirasakan

pada karyawan Hotel Mercure Padang semakin tinggi, maka hal ini
63

akan berada di dalam organisasi akan lebih memilih untuk mencari

pekerjaan ditempat lain atau keluar dari organisasi yang membuatnya

merasa terancam dengan pekerjaannya. Kemudian Laine et al (2009)

dalam penelitiannya juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang

positif dan signifikan terhadap peningkatan niat meninggalkan

organisasi. Jika karyawan merasakan adanya kecemasan dan tingginya

tingkat ketidakamanan kerja yang dirasakan oleh karyawan , hal ini

akan meningkatkan keinginan karyawan untuk meninggalkan

pekerjaannya saat ini.

Temuan ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh

Zeng et al, (2014:428) yang menyatakan bahwa ketidakamanan kerja

dapat menumbuhkan kecenderungan kuat atau keinginan untuk keluar

dari organisasi. Hal ini dapat disebabkan karena seseorang yang merasa

tidak aman.

b. Pengaruh ketidakamanan kerja terhadap komitmen

organisasional.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

ketidakamanan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

komitmen organisasional pada karyawan Hotel Mercure Padang. Dalam

permasalahan ketidakamanan kerja, pihak hotel kurang memperhatikan

karyawannya memnyebabkan komitmen karyawan menurun.

Dari indikator ketidakamanan kerja, yaitu rasa tidak aman tentang

masa depan pekerjaan yang tergolong cukup, sehingga menunjukan

masih tingginya tingkat kecemasan karyawan akan masa depan


64

pekerjaannya di Hotel Mercure Padang, hal ini menjadi pertimbangan

bagi pihak manajemen Hotel untuk lebih bisa memperhatikan tingkat

ketidakamanan kerja yang dirasakan karyawan sehingga hal ini dapat

meningkatkan komitmen organisasional.

Kemudian indikator keyakinan karyawan bisa mempertahankan

pekerjaan juga tergolong cukup, hal ini menunjukan adanya niat

keryawan ingin mempertahankan untuk berada dalam organisasi, maka

menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen Hotel untuk lebih bisa

memperhatikan tingkat ketidakamanan kerja yang dirasakan karyawan

sehingga hal ini dapat meningkatkan komitmen organisasional.

Indikator lainya kemungkinan akan segera kehilangan pekerjaan

yang tergolong cukup, hal ini menujukkan ada kemungkinan karyawan

untuk kehilangan pekerjaan saat ini, maka menjadi pertimbangan bagi

pihak manajemen Hotel untuk lebih bisa memperhatikan tingkat

ketidakamanan kerja yang dirasakan karyawan sehingga hal ini dapat

meningkatkan komitmen organisasional.

Indikator lainya kekhawatiran kehilangan pekerjaan tergolong

cukup, hal ini menujukkan ada kekhawatiran karyawan untuk kehilangan

pekerjaan, maka menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen Hotel

untuk lebih bisa memperhatikan tingkat ketidakamanan kerja yang

dirasakan karyawan sehingga hal ini dapat meningkatkan komitmen

organisasional.

Jadi dapat disimpulkan jika ketidakamanan kerja yang dirasakan

oleh karyawan semakin tinggi, maka hal ini berdampak terhadap


65

rendahnya tingkat komitmen karyawan dalam sebuah prusahaan.

Tingginya tingkat kecemasan karyawan terhadap ketidakamanan kerja

saat karyawan tersebut melakukan pekerjaannya hal ini akan berdampak

terhadap rendahnya komitmen karyawan dalam bekerja sehingga akan

berdampak pada rendahnya kinerja karyawan tersebut dalam sebuah

prusahaan.

Temuan ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh

Yunanti (2014) menyatakan bahwa adanya hubungan negatif antara

komitmen organisasionaldengan ketidakamanan kerja

c. Pengaruh komitmen organisasional terhadap niat meninggalkan

organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

komitmen organisasional berpengaruh signifikan dan negatif terhadap

niat meninggalkan organisasipada karyawan Hotel Mercure

Padang.Dalam permasalahan komitmen organisasional sudah tepat

karena dalam penelitian menghasilkan pengaruh negatif dan it berarti

komitmen orgnisasional sudah bagus terhadap niat meninggalkan

ogrganisasi, pihak hotel kurang memperhatikan karyawannya

memnyebabkan komitmen karyawan menurun. Dari indikator

komitmen organisasional , yaitu komitmen afektif yang tergolong

cukup, sehingga menunjukan masih tingginya tingkat kecemasan

karyawan akan masa depan pekerjaannya di Hotel Mercure Padang, hal

ini menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen Hotel untuk lebih bisa
66

memperhatikan tingkat ketidakamanan kerja yang dirasakan karyawan

sehingga hal ini dapat meningkatkan komitmen organisasional.

Indikator lainya komitmen keberlanjutan tergolong cukup, hal ini

menujukkan adanya niat mempertahankan pekerjaan untuk tetap berada

di, maka menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen Hotel untuk

lebih bisa memperhatikan tingkat ketidakamanan kerja yang dirasakan

karyawan sehingga hal ini dapat meningkatkan komitmen

organisasional.

Indikator lainya komitmen normatif tergolong cukup, hal ini

menujukkan adanya niat mempertahankan pekerjaan di dorong dengan

kemauan sendiri tanpa adanya paksaan untuk tetap berada di prusaan,

maka menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen Hotel untuk lebih

bisa memperhatikan tingkat ketidakamanan kerja yang dirasakan

karyawan sehingga hal ini dapat meningkatkan komitmen

organisasional

Jadi dapat disimpulkan jika komitmen organisasional yang

dirasakan oleh karyawan semakin tinggi, maka hal ini berdampak

terhadap rendahnya tingkat niat meninggalkan organisasi jika rendanya

komitmen organisasional dalam sebuah prusahaan maka niat

meninggalkan organisasi akan semakin tinggi. Tingginya tingkat

komitmen organisasional terhadap niat meninggalkan organisasi

tersebut melakukan pekerjaannya hal ini akan berdampak terhadap

rendahnya komitmen karyawan dalam bekerja sehingga akan


67

berdampak pada rendahnya kinerja karyawan tersebut dalam sebuah

prusahaan.

d. Komitmen organisasional sebagai variabel pemediasi pada

pengaruh ketidakamanan kerjaterhadap niat meninggalkan

organisasi

Ketidakamanan kerja berpengaruhsignifikan terhadap niat

meninggalkan organisasimelalui komitmen organisasional. Hal ini

menunjukan bahwa variabel komitmen organisasionalmampu

meningkatkan peran ketidakamanan kerja terhadap niat meninggalkan

organisasi dan memberikan pengaruh pemediasi yang signifikan positif.

Ketidakamanan kerja yang dirasakan oleh karyawan akan

mempengaruhi secara signifikan komitmen karyawan dalam melakukan

pekerjaan dan akan berdampak terhadap keinginan karyawan dalam

meninggalkan organisasi. Semakin tinggi ketidakamanan kerja yang

dirasakan oleh karyawan, maka akan berdampak terhadap penurunan

komitmen karyawan, dan hal ini akan berdampak secara signifikan

terhadap tingginya niat meninggalkan organisasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ketidakamanan kerja yang

dirasakan oleh karyawan Hotel Mercure Padang dapat memberikan

pengaruh langsung terhadap niat meninggalkan organisasi, akan tetapi

pengaruh tersebut akan lebih baik jika ketidakamanan kerja yang

dirasakan juga diikuti oleh komitmen karyawan secara tidak lansung.

Temuan ini diperkuat oleh Lee dan Yeong (2017) menyebutkan

bahwa ketidakamana kerja secara positif mempengaruhi niat


68

meninggalkan organisasi serta menyebutkan bahwa komitmen

organisasional memediasi hubungan antara ketidakamanan kerja dan

niat meninggalkan organisasi.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ketidakamanan kerja dapat meningkatkan niat meninggalkan organisasi

pada karyawan Hotel Mercure Padang. Hal ini berarti kayawan

merasakan bahwa ketidakamanan kerjamereka dalam melakukan

pekerjaan mampu meningkatkan terjadinyaniat meninggalkan

organisasipada karyawan dalam bekerja.

2. Ketidakamanan kerja dapat menurunkan komitmen pada karyawan Hotel

Mercure Padang. Hal ini berarti karyawa merasakan bawa ketidakamanan

kerja yang mereka rasakan mampu menurunkan tingkat komitmen

organisasional karyawan

3. Komitmen organisasional dapat menurunkan niat meninggalkan

organisasi pada karyawan Hotel Mercure Padang. Hal ini berarti

karyawan merasakan komitmen organisasional yang mereka miliki

mampu mengurangi tingkat keingginan mereka untuk meninggalkan

pekerjaan.

4. Komitmen organisasional memediasi hubungan antara ketidakamanan

kerja terhadap niat meninggalkan organisasi. Ketidakamanan kerja

mampu mengurangui tingkat komitmen organisasional karyawan dan

secara signifikan akan berdampak terhadap tingginya niat meninggalkan

organisasi.

68
69

B. Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan serta rumusan serta kesimpulan

hasil penelitian ini, maka beberapa masukan atau saran dari penulis bagi

pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengurangi kecenderungan

terjadinya niat meninggalkan organisasipada karyawan, mengurangi tingkat

ketidakamanan kerjaserta meningkatkan komitmen organisasional dalam

suatu hotel, penulis memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Hotel

a. Dari temuan hasil penelitian ini, di mana ketidakamanan kerja

berpengaruhterhadap niat meninggalkan organisasikaryawan, maka

disarankan untuk pimpinan Hotel Mercure Padang untuk lebih

memperhatikan lagi tingkat ketidakamanan kerja yang dirasakan oleh

karyawan karena ini akan berdampak terhadap penurunan tigkat niat

meninggalkan organisasi.

b. Selain ketidakamanan kerja, komitmen organisasional juga memiliki

pengaruh terhadap terjadinya niat meninggalkan organisasikaryawan,

untuk mampu mengurangi tingkat terjadinya niat meninggalkan

organisasipada karyawan dalam bekerja maka disarankan kepada

pimpinan hotel untuk dapat meningkatkan komitmen organisasional,

sehingga dengan hal ini, akan sedikit mampu untuk mengurangi tingkat

kecenderungan terjadinya niat meninggalkan organisasipada karyawan.


70

2. Bagi Peneliti yang Akan Datang

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk peneliti

selanjutnya. Penulis menyarankan untuk meneliti faktor lain yang dapat

mempengaruhiniat meninggalkan organisasi.

b. Selain itu, diharapkan pada peneliti selanjutnya menggunakan sampel

yang lebih banyak, atau dapat pula menggunakan populasi dan sampel

yang lebih luas lagi dengan cara melibatkan beberapa instansi sejenis.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain, penelitian ini hanya

menggunakan sampel karyawanyang telah berkeluarga. Penulis juga

membatasi masalah yang akan penulis teliti pada faktor yang menurut penulis

berpengaruh terhadap niat meninggalkan organisasi yaitu ketidakamanan

kerja dan komitmen organisasi.


DAFTAR PUSTAKA
Abdullah (2011). “Evaluation of Allen and Meyer’s Organizational Commitment
Scale: A Cross-Cultural Application in Pakistan”. Journal of Education and
Vocational Research. Vol. 1, No. 3, pp. 80-86, June 2011

Ajzen, I. and Fishbein, M. 1980. “Understanding attitudes and predicting social


behavior”. Englewood Cliffs, NJ: Prentice.Hall.

Ajzen, I.1991. “The Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and


Human Decision Processe”, vol. 50, no. 2,pp. 179-211.

Akgunduz, Y. and Eryilmaz, G. (2018). Does Turnover Intention Mediate The


Effects of Job Insecurity and Co-worker Support on Social Loafing?
International Journal of Hospitality Management, 68 (2018), 41-49.
Andrinirina, M., Sudarsih, I. K.M. D. (2015). “Pengaruh Lingkungan Kerja, dan
Job Insecurity terhadap Kinerja dan Turnover Intention karyawan pada
Royal Hotel n’lounge Jember”. Artikel Ilmiah Mahasiwa 2015, hal. 1-7.

Anwar Sanusi, 2011, Metode Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.

Balz, Anne,.& Karin Schuller. (2018). “Always Looking for Something Better?
The Impact of Ketidakamanan kerja on Meninggalkan Intentions: Do
Employables and Irreplaceables React Differently?” Economic and
Industrial Democracy. Vol. 1, No.18

Basuki, Kustiadi & Tunggal,Nugroho Wisnu (2016). “Komitemen Organisasi


Sebagai Pemediasi pengaruh Karakteristik Pekerja dan Job Insecurity
Terhadap Intensi Turnover Intention Karyawan ( Studi Pada PT Sriwijaya
Air Distrik Jakarta Raya)”. Media Studi Ekonomi. Volume 19 No. 2

Bosman, J., Buitendech, J,. & Laba, K. (2005). “Ketidakamanan kerja, Burnout
and Organizational Among Employees of A Financial Institution
Gauteng”. Journal of Industrial Psychology. Vol. 31 (4), 32-40

Chalim, Asep Saifuddin. (2018). “Effect of Ketidakamanan kerja, Komitmen


organisasional , Job Satsfaction on Meninggalkan Intention: A Case Study
of Newcomer Lecturers at Private Islamic Universities in East Java
Province, Indonesia”. The International Journal of Social Science. Vol. 6,
No. 2, 199-214

De Cuyper, N., Hans, D.W., Tinne, V.E., and Yasmin, H. (2010). “Objective
threat of unemployment and situational uncertainty during a restructuring:
Associations with perceived Job Insecurity and strain”. Journal of
Business and Psychologi, 25(1): 75-85.

71
72

Ertas, N. (2015). Turnover Intentions andWork Motivations of Millennial


Employees in Federal Service. SAGE: Public Personnel Management 2015,
Vol. 44(4) 496–519.
Furåker, B, & Berglund, T. (2014). “Ketidakamanan kerja and Komitmen
organisasional ”. Revista Internacional de Organizaciones. 163–186

Ghozali, Imam. (2008). Structural Equation Modelling, Edisi II, Universitas


Diponegoro, Semarang.
Hair.Jr., J. F., Black., W. C., Babin., B. J., Anderson., R. E., & L.Tatham., R.
(2006). Multivariant Data Analysis. New Jersey: Pearson International
Edition

Hair, Jr et.al. (2010). Multivariate Data Analysis (7th ed). United States : Pearson

Hartono, Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kelima.
BPFE. Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu. S. P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Bumi Aksara.

Januartha & Adnyani (2019). “Pengaruh Job Insecurity dan Kepuasan Kerja
Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan Hotel”. E-Jurna Manajemen,
Vol. 8, No. 2, 2019:7548-7575.

Jehanzeb, K,.Resheed, A,.& Resheed, M.F. (2013). “ Komitmen organisasional


and Meninggalkan Intentions: Impact of Employee’s Training in Private
Sector of Saudi Arabia”. International Journal of Business and
Management. Vol. 8, No. 8

Kang, D.S., Jeef, G., and Daewon, K. (2012). Reponses to Job Insecurity The
Impact on Discretionary Extra-Role and Impression Management
Behaviours and The Moderating Role of Employability. Journal Carrer
Development International, 17(4): 314-332.

Kuding, G, M, P, K & Kurnia, Ratnawati, K (2011). “Pengaruh Job Insecurity,


Terhadap Keinginan Berindah Kerja Dengan Komitmen organisasional
Sebagai Variabel Intervening. Ultima Accounting Vol 3. No.1.

Laine, M.. (2009). Ensuring legitimacy through rhetorical changes? a


longitudinal interpretation of the environmental disclosures of a leading
Finnish chemical company. Accounting, Auditing & Accountability Journal
22 (7): 1029-1054.

Lee, S. H,. & Jeong, D. Y. (2017). “ Job in Securirt and Meninggalkan Intention:
Komitmen organisasional as Mediator”. Social Behavior And Personaloty.
Vol. 45(4), 529–536

72
73

Luz, C., M., D., R., Paula, S., L., Oliveira, L., M., B. (2018). Organizational
commitment, job satisfaction and their possible influences on intent to
turnover. Revista de Gestão, 25(1), 84-101.

Manuel & Rahyuda (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Afektif, dan
Komitmen Normatif Terhadap Turnover Intention di Ayodya Resort Bali’.
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 8, 2015 : 2243-2268.

Modrek, S., & Cullen, M. C. (2013). Job Insecurity During Recessions: Effects on
Survivior’ Work Stress. BMC Public Health, Vol. 13, pp. 1-11.

Nurfauzan, M, I.,& Halilah, L. (2017). “Pengaruh Ketidakamanan kerja


Terhadap Meninggalkan Intention”. Jurnal Riset Bisnis dan Investasi”.
Vol. 3, No. 1
Pangat, Andy Putranda Oemboe (2013). “Analisis Pengaruh Job Insecurity
Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Serta Dampaknya
Terhadap Kinerja Kryawan Outsourcing PT Upaya Kelola Profitma”.
Jurnal Ekonomi dan Bisni. Tahun XXIII, No. 2.

Parasiz, O., Koc, M., Ilgar, E., Sahin, Y. S. (2017). Relationship Between
Organizational Commitment and Turnover Intentions of Academics. Journal
of Human Sciences, 14(4), 4065-4076.

Pitts, D., Marvel, J., & Fernandez, S. (2011). So Hard to Say Goodbye?
Turnover Intention among U.S. Federal Employees. Public
Administration Review September-Oktober

Putra, K, A, R & Suana I,W. (2016). “Pengaruh Komitmen Organisasional dan


Job Insecurity Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan ARMA
Musium& Resort UBUD”. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 12,
2016: 7697-7723

Putri, N, M,. & Rivai, A, H. (2019). “Pengaruh Ketidakamanan kerja, Kepuasan


Kerja, dan Komitmen organisasional Terhadap Intensi Meninggalkan Pada
Dosen Institut Teknologi Padang”. Jurnal Mnajement. Vol. 11 (1) , 35-48

Sanny & Kristanti (2012) “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Job Insecurity
Terhadap Motivasi Kerja dan Dampaknya Pada Kinerja Kryawan
Outsoursing Mall Lippo Cikarang”. Binus Business Vol. 3 No. 1 Mei 2012:
61-69.

Sari, Santi Retno & Thawil, Sitti Marijam ( 2016). “Peran Locus Of Control Pada
Hubungan Job Insecurity, Komitmen dan Kepuasan Kerja”. Jurnal Riset
Manajemen dan Bisnis Vol.1, No.1, Juni 2016 : 71 – 80

Satwari, T., Musadieq, M, A., & Afrianty, T, W. (2016). “Pengaruh Komitemen


Organisasional Terhadap Turover Intention ( Survei Pada Karyawan Hotel
Swiss- Belinn Malang)”.Jurnal Administrasi Bisnis. |Vol. 40 No. 2

73
74

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis ( buku dua, edisi
empat). Jakarta. Salemba Empat

Septiari, N, K.,& Ardana, K. (2016). “Pengaruh Insecerity dan Stres Kerja


Terhadap Niat meninggalkan organisasi Karyawan Pada Job Hotel Asana
Agung Putra”. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 5, No. 10, 6429-6456

Setiawan, N, Y., & Putra, S, M. (2016).”Pengaruh Ketidakamanan kerja


Terhadap Kepuasan Kerja dan Niat meninggalkan organisasi Pada
Kryawan Legian Vilage Hotel. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 5, No.8,
4983-5012
Sianipar, A.R.B & Haryanti K. 2014. Hubungan Komitmen organisasional dan
Kepuasan Kerjadengan Intensi Turnover pada Karyawan Bidang Produksi
CV. X. Jurnal PsikodimensiaVol.13 No. 1 Hal. 98-114. Universitas Katolik
Soegijapranata

Sjoberg, A,. & Magnus, S. (2000). :” The Interctive Effect of Involvement and
Komitmen organisasional on Job Meninggalkan Intention. Jounal of
Psychology. Vol. 41, 247-252

Solihin dan Rtmono.2013.”Analisis SEM-PLS dengan WarpPLS 3.0 untuk


Penelitian Sosial dan Bisnis.Andi.Yogyakarta.
Sora, B., Caballer, A., & Peiro, Jose M. (2010). The Consequences of Job
Insecurity for Employees: The Moderator Role of Job Depedence.
International Labour Review, Vol. 149, No. 1, pp. 59-72.

Staufenbiel, Thomas,. & Cornelius J. K,. (2010). “A model for the effects of
ketidakamanan kerja on performance, meninggalkan intention, and
absenteeism”. The British Psychological Society. Vol. 83, 101- 117
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2010). “Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D)”. Alfabeta: Bandung.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Sukmawati, Ira., Purwanti Renny Sri Purwanti & Herlina, Elin. (2019).
“Pengaruh Work Atmosphere Dan Komitmen organisasionalTerhadap
Meninggalkan Intention”. Business Management And Entrepreneurship
joural. Volume 1, Nomor 2

Sutrisno, Edi.2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group.

74
75

Sverke M., Hellgren J.2002 The Nature of Job Insecurity: Understanding


employment uncertainty on the brink of a new millennium. Journal Applied
Psychology. vol. 31 no. 2 175-178

Tubay, J, B. (2019). “The Role of Job Satisfaction and Komitmen organisasional


on Meninggalkan Intentions of Accounting Professionals in Big 3 Auditing
Firms in the Philippines with Moderating Effect of Leader-member
Exchange”. International Review of Management and Marketing. Vol. 9(2),
84-88.

Veithzal Rivai & Ella Jauvani .2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
hotel. Jakarta : Rajawali Pers.

Wexley, Kenneth and GaryYukl, (2003). Perilaku Organisasi dan Psikologi


Personalia. Jakarta : Rineka Cipta.

Zaenuri Ahmad & Santosa Markus Surkamta Eric (2017).” Pengaruh Kualitas
Kehidupan Kerja (Quality Of Work Life) Dan Ketidakamanan kerja
(Ketidakamanan kerja) Terhadap Niat meninggalkan organisasi
(Meninggalkan Intention) Dengan Mediasi Komitmen organisasional
(Komitmen organisasional ). Telaah Manajemen Vol. 14 Edisi 1.

75
76

LAMPIRAN

76
77

Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS EKONOMI
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Barat, Padang.
(0751) 445089, Fax (0751) 447369, E-mail feunppdg@telkom.net,
feunppdg@yahoo.com
KUISIONER PENELITIAN

Padang, juli 2020


Kepada Yth: Bapak / Ibu
Responden Penelitian
Di Hotel Mercure Padang
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan hormat,
Saya Ihsan Werleam, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang bermaksud melakukan penelitian skripsi dengan judul
“Pengaruh Ketidakamanan kerjaTerhadap Niat Meninggalkan Organisasi dengan
Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Pemediasi Pada Karyawan Hotel
Mercure Padang”.
Untuk itu saya bermaksud mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner
sebagaimana terlampir. Jawaban yang akan Bapak/Ibu berikan akan sangat membantu
dalam penelitian serta kerahasiaannya akan saya jaga.
Besar harapan saya agar Bapak/Ibu berkenan mengisi kuisioner penelitian ini.
Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu, saya sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hormat saya,

IHSAN WERLEAM
2015 / 15059132

77
78

DATA RESPONDEN

No.Responden:

A. Identitas Responden
Berikantan tandachecklist(√)padasatu jawabanyangBapak/Ibu anggap paling
tepat untuk setiap jawaban sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur : 20-30 tahun 30-40 tahun


40 > tahun
> 4 tahun
Pendidikan : SMA/SMU S1
D3 S2
Masa Kerja : 1-2 Tahun 3-5 Tahun
6-9 Tahun

Keterangan Kriteria Jawaban:


Niat meninggalkan organisasi, Ketidakamanan kerja dan Komitmen
organisasional
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

B. Petunjuk Pengisian Angket

Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat Bapak / Ibu / Sdr /
I dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom jawaban berikut ini :

78
79

1) Niat meninggalkan organisasi (Y)

Pernyataan SS S N TS STS
Memikirkan untuk keluar (Thinking of Quitting)
1 Sayaseringberfikiruntukkeluardarihotel ini

2 Dalamwaktudekatsayaberkeinginanuntuk
meninggalkanhotel
3 Ketikasayabosandenganpekerjaanyangsaya
lakukan,saya berkeinginanuntukmencaripekerjaan
lain
4 Sayamengirimlamaranpekerjaankehotellain
Pencarian alternatif pekerjaan (Intention to search for alternatives)
5 Sayaselalumencariinformasitentangpekerjaanyang
Lain
6 Sayamencaripekerjaan lainyangmenawarkangaji
danfasilitasyanglebihmemuaskan
7 Sayasaatinisedangmencaripekerjaanlainyang
cocokdengankepribadiandansifatsaya
8 Sayamenghubungibeberapakolegauntuk
menanyakanapakahadalowonganpekerjaanuntuk
saya
Aspek niat untuk keluar (intention toquit)
9 Sayaseringmendapattawarankerjayangmenurut
Sayasangatmenguntungkan
10 Sayaakankeluardarihoteliniapabilaadatawarandarihotell
ainyangmenjanjikangaji lebihbesar

11 Jikasayamemperolehkesempatanyanglebihbaik
sayaberkeinginankeluardari tempatsayabekerja
12 Sayaboloskerjakarnamenghadiriwawancarakerja
ditempatlain
Sumber: Skripsi Wimbi Ardiyan FAKULTAS EKONOMI UNIVESITAS NEGRI
PADANG (2019)

79
80

2) Ketidakamanan kerja (X)

No. SS S N TS STS
1. Saya percaya diri dengan munculnya teknologi baru.
2. Pernyataan
Saya percaya bahwa karir saya aman
3. Saya tahu dengan jelas peluang saya untuk maju di
tahun-tahun mendatang Menurut pendapat saya

4. Saya akan mempertahankan pekerjaan saya dalam


waktu dekat
5. Menurut pendapat saya, saya akan bekerja untuk waktu
yang lama dalam pekerjaan saya sekarang
6. Kemungkinan kehilangan pekerjaan membuat saya
sangat tertekan
7. Saya fokus tentang kemungkinan diberhentikan
dddendengan pekerjaan y.
8. Saya kawatir akan kehilangan pekerjaan saya saat ini
9. Saya akan merasa stres jika saya harus berjuang untuk
pekerjaan saya
Sumber: Artikel Penelitian Ingwer Borg dan Dov Elizur (2007)

80
81

3) Komitmen organisasional(Z)

No. Pernyataan SS S N TS STS


Item Komitmen Afektif

1. Saya akan sangat senang menghabiskan sisa karir saya


diorganisasi ini
2. Saya benar-benar merasa seolah-olah masalah
organisasi ini adalah masalah saya sendiri.

3. Saya tidak merasa seperti 'bagian dari keluarga saya' di


organisasi ini.
4. Saya tidak merasa 'terikat secara emosional' dengan
organisasi ini.

5 Organisasi ini mempunyai arti yang besar untuk saya.

6 Saya tidak memiliki rasa yang kuat tehadap organisasi


ini.

Item Komitmen Berkelanjutan

7. Akan sangat sulit bagi saya untuk meninggalkan


pekerjaan saya di organisasi ini sekarang bahkan jika
saya menginginkannya.
8. Terlalu banyak hidup saya akan terganggu jika saya
meninggalkan organisasi dan sayabutuhan sebanyak
keinginan.

9. Saat ini, bertahan dengan pekerjaan saya di organisasi


ini adalah masalah kebutuhan dan juga keinginan.

10. Saya yakin saya memiliki terlalu sedikit pilihan untuk


mempertimbangkan keluar dari organisasi ini.

11. Saya yakin saya memiliki terlalu sedikit pilihan untuk


mempertimbangkan keluar dari organisasi ini.

12. Salah satu alasan utama saya terus bekerja untuk


organisasi ini adalah bahwa kepergian saya
membutuhkan pengorbanan pribadi yang cukup besar.

Item Komitmen Normatif

81
82

13. Saya tidak merasa berkewajiban untuk tetap bersama


organisasi ini.
14. Bahkan jika itu untuk keuntungan saya, saya merasa
tidak tepat untuk pergi.

15. Saya akan merasa bersalah jika saya meninggalkan


organisasi ini sekarang.

16. Organisasi ini layak mendapatkan kesetiaan saya.


17. Saya tidak akan meninggalkan organisasi saya sekarang
karena perasaan saya berkewajiban padanya.

18. Saya berhutang banyak kepada organisasi ini.


Sumber: Artikel penelitian Abdulah Alam (2011)

82
83

Lampiran 3 : Data Responden


a. Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)


1 Laki-laki 48 45.71 %
2 Perempuan 57 54.29 %
Jumlah 105 100 %

b. Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)


1 20-30 tahun 58 55.23 %
2 31-40 tahun 34 32.38 %
3 >40 tahun 13 12.38 %
Jumlah 105 100 %

c. Berdasarkan latar belakang pendidikan

No Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)


1 SMA/SMU (Sederajat) 69 65.71 %
2 Diploma 24 22.86 %
3 S1 12 11.43%
4 S2 - -
Jumlah 105 100 %

d. Berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja Jumlah (orang) Persentase (%)


1 1-2 tahun 50 47.62 %
2 3-5 tahun 35 33.33 %
3 6-9 tahun 20 19.04 %
Jumlah 105 100%

e. Berdasarkan Status Karyawan

No Masa Kerja Jumlah (orang) Persentase (%)


1 Karyawan Tetap 44 41.90 %
2 Karyawan Kontrak 61 58.10 %
Jumlah 105 100%

83
84

Lampiran 4 : Outer model awal

Lampiran 5 : Gambar Outer Model Akhir

Lampiran6 : Outer Loading Awal dan Akhir Variabel Yang Diteliti


a. Outer Loading Awal

84
85

KETIDAK NIAT
KOMITMEN
AMANAN MENINGGALKAN
ORGANISASIONAL
KERJA ORGANISASI
X1 0,650
X2 0,768
X3 0,813
X4 0,763
X5 0,815
X6 0,702
X7 0,231
X8 0,720
X9 0,732
Y1 0,719
Y10 0,699
Y11 0,723
Y12 0,474
Y2 0,687
Y3 0,058
Y4 0,751
Y5 0,777
Y6 0,745
Y7 0,743
Y8 0,667
Y9 0,697
Z1 0,721
Z10 0,160
Z11 0,722
Z12 0,734
Z13 0,732
Z14 -0,171
Z15 0,717
Z16 -0,135
Z17 0,780
Z18 0,745
Z2 0,208
Z3 0,765
Z4 -0,208
Z5 0,758
Z6 0,702
Z7 0,724
Z8 0,680
Z9 0,712
b. Outer Loading Akhir

85
86

KETIDAK NIAT
KOMITMEN
AMANAN MENINGGALKAN
ORGANISASIONAL
KERJA ORGANISASI
X1 0,657
X2 0,771
X3 0,812
X4 0,760
X5 0,815
X6 0,695
X8 0,723
X9 0,735
Y1 0,722
Y10 0,706
Y11 0,721
Y2 0,688
Y4 0,760
Y5 0,782
Y6 0,743
Y7 0,740
Y8 0,666
Y9 0,701
Z1 0,716
Z11 0,732
Z12 0,734
Z13 0,738
Z15 0,724
Z17 0,783
Z18 0,741
Z3 0,756
Z5 0,766
Z6 0,698
Z7 0,726
Z8 0,680
Z9 0,718

Lampiran7 : Cross Loading Awal dan Akhir Variabel Yang Diteliti

86
87

a. Cross Loading Awal

KETIDAK NIAT
KOMITMEN
AMANAN MENINGGALKAN
ORGANISASIONAL
KERJA ORGANISASI
X1 0,650 -0,567 0,571
X2 0,768 -0,574 0,553
X3 0,813 -0,677 0,657
X4 0,763 -0,626 0,527
X5 0,815 -0,683 0,612
X6 0,702 -0,630 0,537
X7 0,231 -0,189 0,136
X8 0,720 -0,561 0,479
X9 0,732 -0,538 0,527
Y1 0,559 -0,626 0,719
Y10 0,463 -0,574 0,699
Y11 0,660 -0,618 0,723
Y12 0,366 -0,380 0,474
Y2 0,515 -0,606 0,687
Y3 -0,049 -0,020 0,058
Y4 0,496 -0,603 0,751
Y5 0,515 -0,661 0,777
Y6 0,572 -0,574 0,745
Y7 0,554 -0,623 0,743
Y8 0,437 -0,528 0,667
Y9 0,604 -0,605 0,697
Z1 -0,573 0,721 -0,639
Z10 -0,086 0,160 -0,117
Z11 -0,616 0,722 -0,498
Z12 -0,524 0,734 -0,597
Z13 -0,633 0,732 -0,698
Z14 0,179 -0,171 0,124
Z15 -0,615 0,717 -0,622
Z16 0,079 -0,135 0,170
Z17 -0,632 0,780 -0,639
Z18 -0,590 0,745 -0,603
Z2 -0,100 0,208 -0,138
Z3 -0,614 0,765 -0,601
Z4 0,165 -0,208 0,135
Z5 -0,653 0,758 -0,691
Z6 -0,558 0,702 -0,596
Z7 -0,643 0,724 -0,567
Z8 -0,553 0,680 -0,576
Z9 -0,555 0,712 -0,587

87
88

b. Cross Loading Akhir

KETIDAK NIAT
KOMITMEN
AMANAN MENINGGALKAN
ORGANISASIONAL
KERJA ORGANISASI
X1 0,657 -0,561 0,569
X2 0,771 -0,578 0,546
X3 0,812 -0,676 0,653
X4 0,760 -0,625 0,526
X5 0,815 -0,683 0,611
X6 0,695 -0,634 0,540
X8 0,723 -0,560 0,474
X9 0,735 -0,540 0,524
Y1 0,559 -0,631 0,722
Y10 0,465 -0,571 0,706
Y11 0,660 -0,613 0,721
Y2 0,515 -0,608 0,688
Y4 0,497 -0,603 0,760
Y5 0,521 -0,659 0,782
Y6 0,570 -0,569 0,743
Y7 0,554 -0,620 0,740
Y8 0,439 -0,535 0,666
Y9 0,601 -0,607 0,701
Z1 -0,573 0,716 -0,642
Z11 -0,620 0,732 -0,506
Z12 -0,518 0,734 -0,582
Z13 -0,632 0,738 -0,694
Z15 -0,612 0,724 -0,608
Z17 -0,632 0,783 -0,641
Z18 -0,592 0,741 -0,600
Z3 -0,615 0,756 -0,600
Z5 -0,649 0,766 -0,696
Z6 -0,557 0,698 -0,604
Z7 -0,644 0,726 -0,564
Z8 -0,553 0,680 -0,573
Z9 -0,551 0,718 -0,597

88
89

Lampiran 8 : Hasil Uji Pls


Overview (data Akhir)

Cronbach's Reliabilitas Rata-rata Varians


rho_A
Alpha Komposit Diekstrak (AVE)
KETIDAK AMANAN
0,886 0,890 0,910 0,559
KERJA
KOMITMEN
0,928 0,929 0,938 0,536
ORGANISASIONAL
NIAT
MENINGGALKAN 0,899 0,900 0,916 0,524
ORGANISASI
R Square

Adjusted R
R Square
Square
KOMITMEN
0,666 0,663
ORGANISASIONAL
NIAT MENINGGALKAN
0,708 0,702
ORGANISASI

Lampiran 9: Uji Hipotesis


Hasil Analisis Inner Model

Rata-rata Standar
Sampel T Statistik (|
Sampel Deviasi P Values
Asli (O) O/STDEV |)
(M) (STDEV)
KETIDAKAMANAN
KERJA-> KOMITMEN -0,816 -0,818 0,035 23,237 0,000
ORGANISASIONAL
KETIDAKAMANAN
KERJA->NIAT
0,200 0,196 0,097 2,059 0,040
MENINGGALKAN
ORGANISASI
KOMITMEN
ORGANISASIONAL -
-0,671 -0,675 0,078 8,563 0,000
>NIAT MENINGGALKAN
ORGANISASI

Efek tidak langsung/pengaruh tidak langsung

Rata-rata Standar
Sampel T Statistik (|
Sampel Deviasi P Values
Asli (O) O/STDEV |)
(M) (STDEV)
KETIDAKAMANAN
KERJA-> KOMITMEN
ORGANISASIONAL
KETIDAKAMANAN
0,547 0,553 0,067 8,162 0,000
KERJA->NIAT

89
90

MENINGGALKAN
ORGANISASI
KOMITMEN
ORGANISASIONAL -
>NIAT MENINGGALKAN
ORGANISASI

Pengaruh total (data akhir specifect idirect effect/ Bostroping)

Koefisien jalur
Pengaruh variabel Tidak
t-
t- langsung total
statistik
Langsung Statistik melalui Z
ketidakamanan kerja->
Komitmen -0,816 23,237 -0,816
organisasional - -
Ketidakamanan kerja-
>Niat meninggalkan 0,200 2,059 0,547 8,162 0,747
organisasi
Komitmen
organisasional ->Niat -0,671 8,563 -0,671
meninggalkan organisasi - -

LAMPIRAN 10 : Tabulasi Penelitian


a) Niat meninggalan orgaisasi

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12


2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
4 4 2 4 5 4 3 3 4 4 4 2
2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2
3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2
1 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 2
3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2
5 3 2 4 4 4 4 3 5 3 4 2
4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 3 2
3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2
3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3
3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3
2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3
5 4 3 5 4 3 3 3 3 5 5 3
4 4 2 5 4 3 3 3 3 4 4 3
2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3

90
91

3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3
2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3
4 4 4 4 5 5 4 3 5 3 4 3
4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3
2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3
4 4 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3
2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3
2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3
2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3
3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2
3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3
2 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4
3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3
4 4 3 4 4 4 3 5 5 4 4 3
2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2
2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3
4 3 2 4 5 5 5 4 5 4 4 4
4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 3
4 3 3 3 4 5 4 4 4 5 3 5
3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 4 4
4 3 3 5 4 4 4 4 3 4 5 3
5 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3
3 4 2 3 4 3 4 2 3 3 5 4
3 4 2 2 3 4 4 3 4 2 4 4
2 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4
3 4 3 5 4 2 4 4 4 3 4 4
4 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2
2 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2
2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2
4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4
3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3
2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3
2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3
3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2
4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3
1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3
4 2 2 3 4 3 4 4 3 4 3 2
3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3
2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4
2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2

91
92

5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3
4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 3 3
3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2
3 4 3 4 4 4 3 4 5 3 4 5
3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2
2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3
2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3
1 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3
3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4
2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2
1 3 3 3 2 1 3 2 2 4 1 2
4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 5 4
2 3 3 2 3 1 3 2 2 3 2 2
4 4 2 4 3 4 3 4 4 5 4 4
3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3
4 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 3
5 4 2 4 4 5 5 4 4 4 4 4
3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2
3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2
3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2
4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 5
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3
2 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2
2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2
5 4 2 5 4 4 5 4 3 4 5 4
3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3
2 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3
2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3
2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 4
3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3
2 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3
3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3
2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2
2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 2
2 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 2
2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2
4 3 4 5 5 3 4 5 4 4 4 3
2 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 3

92
93

B. Ketidakamanan kerja

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
3 2 3 3 2 3 3 3 2
3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 5 3 4 3 4 3 5 5
3 3 3 2 3 3 3 3 2
3 3 3 2 3 3 2 3 2
5 3 4 2 3 3 2 4 5
3 4 4 3 4 3 2 4 4
4 4 5 3 4 4 4 3 4
4 4 4 4 3 4 2 4 4
4 2 3 3 3 3 2 4 4
4 4 3 2 4 1 1 4 3
4 3 3 3 2 1 2 4 4
3 4 4 3 3 2 2 4 4
3 4 3 4 3 3 2 4 4
3 5 4 4 5 3 2 5 3
3 4 4 4 3 3 2 4 5
2 3 3 2 2 1 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 2 4
3 3 3 3 2 1 2 3 3
3 3 2 3 4 2 3 3 3
3 4 4 5 5 4 3 4 3
3 4 5 4 4 3 3 4 3
3 4 3 2 2 3 3 4 2
3 3 3 4 3 4 2 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 2
2 2 3 3 3 2 2 2 3
2 4 4 4 4 4 2 4 4
3 2 3 3 3 3 2 4 2
3 3 4 3 3 3 2 2 4
3 4 3 3 2 3 2 1 2
2 3 3 2 3 2 2 1 2
4 3 4 3 4 3 2 4 3
3 3 3 2 3 2 3 2 3
4 4 4 5 5 4 2 3 4
3 2 2 3 3 1 2 2 3
2 4 4 3 3 2 3 3 2
4 4 4 4 5 4 2 3 5
4 4 4 4 5 3 2 5 4
4 4 4 4 5 4 2 5 4
3 3 3 2 1 2 2 3 4

93
94

4 4 5 3 5 5 2 4 4
4 4 5 4 5 4 4 4 4
4 4 5 3 3 4 2 4 4
4 5 4 3 4 3 2 4 4
3 2 2 1 2 2 2 3 3
4 5 5 3 5 4 2 3 3
3 2 3 3 2 3 4 2 3
3 3 2 1 3 2 3 3 2
3 2 3 2 3 3 2 2 2
5 4 4 5 5 4 5 5 4
2 2 3 3 3 2 3 2 3
3 3 2 3 3 3 2 3 3
3 3 2 3 2 2 2 2 3
2 3 3 3 3 2 3 3 2
2 3 3 3 3 2 3 3 3
3 2 3 3 3 2 2 3 3
2 3 3 3 3 3 3 2 3
3 2 3 1 3 4 3 2 2
2 4 4 3 3 3 3 4 4
3 3 3 3 2 3 3 2 2
2 2 3 3 3 3 2 2 2
4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 5 5 5 4 4 4 4
3 3 4 3 3 2 3 3 3
2 3 2 3 3 3 3 3 2
3 4 3 3 3 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 5 5 4
3 2 3 2 2 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3 4 3 3
2 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 2
2 3 3 2 3 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2
3 4 4 4 5 4 4 4 4
3 2 3 2 3 2 3 3 2
4 4 4 5 4 4 4 4 4
3 3 3 2 2 2 2 2 3
2 2 3 2 2 3 3 2 2
4 4 5 4 4 3 4 4 3
4 4 4 3 4 4 3 4 5
2 2 3 1 2 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 5 3
2 3 4 3 3 4 4 2 3

94
95

4 3 4 3 3 4 3 4 3
2 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 2 3 2
3 3 3 3 3 3 4 3 3
2 3 3 2 4 3 2 4 4
3 4 5 3 5 5 5 3 5
4 2 3 3 4 4 2 3 3
4 4 3 3 3 4 3 3 3
2 3 3 3 4 3 4 3 5
3 2 3 2 3 4 3 3 3
2 3 3 2 3 3 4 2 3
3 4 3 3 3 3 3 4 3
4 2 2 3 3 2 3 3 2
2 4 3 3 3 2 3 4 3
3 3 3 2 3 2 4 3 3
2 3 2 3 3 2 3 3 2
3 4 4 4 5 4 4 4 4
3 2 3 2 3 2 3 3 2
4 4 4 5 4 4 4 4 4
3 3 3 2 2 2 2 2 3
2 2 3 2 2 3 3 2 2

C). Komitmen orgaisaasional

Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 Z8 Z9 Z10 Z11 Z12 Z13 Z14 Z15 Z16 Z17 Z18


4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4
3 5 4 5 3 3 5 4 3 4 3 3 5 4 4 4 3 3
2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 1 3 3 5 3 4 2 3
4 2 5 3 4 3 5 4 4 3 5 4 3 3 5 4 4 4
4 5 4 3 4 5 5 3 4 3 5 4 4 5 4 4 5 5
4 3 3 4 5 5 3 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4
5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4
3 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3
2 4 3 4 2 3 3 4 2 5 3 3 3 4 3 4 3 3
5 3 4 5 5 4 3 4 5 2 3 4 4 5 4 3 3 3
3 3 4 4 4 4 5 3 4 2 3 4 5 5 5 5 4 4
4 5 5 3 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3 5 2 3 4
4 3 5 2 4 3 4 4 3 5 4 5 4 2 4 3 4 4
4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3
3 5 3 4 2 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 2 3
3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 1 3 2 3 3 4 2 2
5 2 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 2 5 3 5 5
3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3

95
96

4 3 5 3 4 5 3 5 4 4 5 4 5 3 5 5 4 3
5 5 5 4 5 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5
3 5 3 5 2 4 3 3 3 4 3 2 2 4 2 4 2 2
2 3 3 5 3 2 3 3 3 3 4 4 3 5 3 3 3 3
4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 3 4 5 5 4
3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 5 3 4 4 4
5 4 4 2 5 4 5 4 4 5 3 4 5 3 3 3 4 4
5 5 4 5 5 3 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4
3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3
4 3 3 4 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 5
4 2 4 5 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 4 3
4 4 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 5 3 5 3 5 5
5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4
3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 2 5 3 2
3 3 5 4 5 5 4 5 5 2 4 3 4 5 4 4 3 5
2 3 3 4 3 1 2 3 3 2 3 3 2 4 2 4 2 1
4 3 5 3 4 5 3 5 4 5 5 5 5 3 5 3 4 4
4 2 5 3 5 5 5 4 5 3 4 5 3 3 3 3 4 3
2 3 2 4 2 1 3 4 3 2 3 2 3 3 3 5 3 2
3 3 3 4 2 1 3 2 3 3 1 3 2 4 3 3 2 3
3 4 3 4 3 3 2 2 4 5 1 2 2 4 3 5 2 3
3 3 4 2 4 5 4 5 3 5 4 4 4 2 3 3 5 3
2 3 3 5 2 3 3 3 3 4 2 4 2 3 1 4 3 3
3 4 2 3 2 3 3 3 2 5 2 3 2 3 1 3 2 3
3 4 3 5 3 2 4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 3 5
4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 5 3 5 5 5
3 3 3 5 3 3 5 4 3 2 5 3 4 4 4 5 5 4
3 4 2 3 2 2 1 2 2 4 3 2 3 3 3 4 4 3
4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 3 5 3 5 5
4 5 5 3 4 3 5 5 3 4 5 4 4 5 4 5 5 5
4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5
3 3 3 5 2 2 1 2 3 3 2 2 3 5 2 4 2 2
4 4 5 3 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 5 5 4 5
4 5 4 2 4 5 4 3 5 4 3 4 5 3 4 2 4 5
5 3 3 3 5 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 4
4 5 4 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3
3 4 4 5 5 3 4 3 4 5 4 3 4 5 5 3 3 3
4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4 4
5 2 4 2 5 3 4 5 4 3 5 4 5 3 4 3 4 4
3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 3 4 3
4 4 5 4 5 5 3 3 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5
3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 5
2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 4 3 2

96
97

2 4 3 5 2 2 3 3 3 4 4 2 3 5 2 4 3 3
4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 3 2 5 3 5 4
4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 5 5 3 5 2 4 5
4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5
3 4 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 5 2 3
4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5
4 4 4 3 3 3 5 4 4 5 3 4 4 5 4 3 5 5
4 3 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 2 4 3 4 4
4 5 4 2 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
4 4 5 4 5 5 3 4 4 2 4 4 4 5 4 5 4 4
5 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 3 4 3 5 4
4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3
3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 5 2 4 3 3
5 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 5 2 4 4
4 5 3 5 2 3 3 2 3 5 2 3 3 5 1 3 2 3
4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5
3 5 4 3 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 5 5 4 5
3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 5 3 5 4 5 3 3
3 3 4 3 3 5 3 3 4 5 4 3 2 3 3 4 4 3
5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 3 4 5 5
4 5 5 1 5 4 4 5 4 4 3 5 4 3 3 2 5 5
4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 3 5 4
2 2 2 5 3 3 3 2 4 3 3 3 2 5 2 5 3 2
4 4 4 1 3 3 3 3 3 5 3 3 4 2 3 3 3 4
4 3 5 1 3 4 5 5 5 3 4 5 4 2 4 3 4 3
3 4 4 3 4 4 3 5 3 5 3 4 3 3 5 2 5 4
4 4 5 5 4 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4
2 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 2 1 3 2 3
5 5 4 3 3 5 4 5 4 3 4 4 3 2 5 3 4 5
5 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 5 3
4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 3 5 5 4
4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 3 3 4 5 3 4
4 4 5 2 4 5 5 3 5 3 5 4 5 2 3 1 3 4
5 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3
5 4 4 3 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 3 5 5 4
4 4 3 4 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4
3 3 4 2 4 5 5 3 5 5 4 4 5 2 4 1 5 3
4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 3 3 4 4 5
4 4 4 4 3 4 5 3 4 3 5 4 4 5 5 4 5 4
3 3 4 5 3 3 5 4 3 4 3 3 5 4 4 4 3 3
2 4 2 4 3 2 2 2 3 4 1 3 3 5 3 4 2 3
4 4 5 3 4 3 5 4 4 2 5 4 3 3 5 4 4 4
4 3 4 3 4 5 5 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5

97
98

98

Anda mungkin juga menyukai