i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Universitas Negeri Padang. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini bukanlah tujuan
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan
dorongan, baik moril maupun materil dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis dengan segala krendahan hati mengucapkan terima kasih
1. Ibu Erni Masdupi, S.E, M.Si, Ph.D selaku pembimbing I dan Ibu Yolanda
2. Ibu Rosyeni Rasyid, S.E, M.E selaku penguji I dan Ibu Megawati, S.E,
ii
3. Kepada Mama Mailov Zusmita, S.E dan Papa Maferdi yang telah
5. Ibu Rahmiati, SE, M.Sc selaku Ketua Jurusan Manajemen, Bapak Gesit
6. Ibu Rini Sarianti, S.E, M.Si selaku Pembimbing Akademik yang telah
Nahrul Hayat, Luli Kartika Effendi, Yudi Efendi serta keluarga besar
8. Sahabat-sahabat ku tercinta Siti Juli Hestina, S.E, Yomi Yulia Fitri, S.E,
Buna Luciana Leo Zamry. S.E Adila Dini Zahara, S.E, Shanda Destriani,
S.E, Inggridas Famela, S.E, Ridho Sunela Putra S.E, Isfan Fajar Satria,
Nadhira Syifa, S.E, Disa Bonet, S.E, Dessy Annisyah, Mardhiya Hayati,
iii
Yoli Rahmawati, Amd, Wenni Fitri, Adine Melossa Famia, Yulia Eka
skripsi
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak diharapkan demi
semua urusan dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar ix
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 10
C. Batasan Masalah 10
D. Rumusan Masalah 10
E. Tujuan Penelitian 11
F. Manfaat Penelitian 12
A. Kajian Teori 13
B. Penelitian Terdahulu 27
C. Kerangka Konseptual 32
D. Hipotesis 35
A. Jenis Penelitian 36
B. Objek Penelitian 36
v
G. Teknis Analisis Data 44
C. Pembahasan 67
A. Simpulan 75
B. Saran 76
Daftar Kepustakaan 77
Lampiran 78
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 4.6 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda 62
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Bab satu menjelaskan tentang permasalahan dalam penelitian yang dimulai
dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan
masalah. Selanjutnya juga akan dibahas mengenai tujuan dan manfaat dari
penelitian ini.
A. Latar Belakang
pihak yang mempunyai kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Bank
maksimal karena beberapa hal, salah satunya adalah faktor intermediasi sistem
tersebut perlu diperhatikan kinerja dari perbankan, agar kinerja tersebut semakin
keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu
1
2
Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Return on Asset (ROA)
diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut (Siamat, 2002).
adalah Return on Asset (ROA). Alasan dipilihnya return on asset karena Return
on Asset dapat merefleksikan laba yang telah diperoleh oleh bank atas sumber
daya keuangan yang telah ditanamkan. Return on Asset digunakan untuk megukur
yang dimiliki oleh bank. Return on Asset merupakan perbandingan antara laba
sebelum bunga dan pajak dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin
besar ROA suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
oleh bank dan ini juga membuat posisi bank menjadi baik dalam segi penggunaan
asetnya.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2016. Pada tabel tersebut
terlihat bahwa rata-rata ROA bank mengalami fluktuasi. ROA tertinggi terdapat
pada Bank Central Asia (BCA), yaitu sebesar 3,90% ini artinya setiap investasi
Rp.1 bank menghasilkan laba sebesar 3,90%. ROA terendah berada pada bank
BRI Agroniaga yang artinya setiap investai Rp.1 bank mengalami kerugian
yang digunakan acuan untuk menilai kinerja keuangan bank. Faktor-faktor yang
mempengaruhi ROA berasal dari internal dan juga eksternal. Faktor-faktor yang
khusus dalam mempengaruhi ROA bank, yaitu Capital Adequency Ratio (CAR),
Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Operating Expense
(BOPO), Net Interest Margin (NIM) (Sukarno dan Syaichu, 2006). Faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi ROA bank antara lain inflasi (Alfani dan
Rustandar, 2013) serta faktor lain yang mempengaruhi ROA bank adalah tingkat
suku bunga (Malik dkk, 2014). Dalam penelitian ini penulis menggunakan faktor
internal yang dapat mempengaruhi ROA bank. Faktor internal yang digunakan
adalah rasio CAR, BOPO, LDR, NPL, dan NIM. Faktor-faktor yang dipilih akan
memang dalam setiap aspek yang mendukung atau menghasilkan laba tentu juga
perbandingan kredit yang diberikan oleh bank dengan jumlah dana masyarakat
serta modal sendiri, berarti rasio ini akan memperlihatkan cara suatu bank dalam
kerugian bank sebagai akibat tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan
pihak bank kepada debitur. Karena bank tidak lepas dari berbagai macam risiko.
Rasio ini akan memperlihatkan seberapa mampu bank dalam menarik kembali
dana yang telah diberikan kepada masyarakat dalam bentuk kredit agar tidak
Rasio kecukupan modal atau yang disebut dengan Capital Adiquency Ratio
(CAR), yaitu rasio yang berkaitan dengan faktor permodalan bank dalam
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
permodalan minimum yang harus dimiliki bank adalah 8%. Suatu bank yang
memiliki modal yang cukup disebut bank yang memiliki profitabilitas yang tinggi.
Ini berarti bahwa, semakin tinggi modal yang diinvestasikan di bank maka
semakin tinggi profitabilitas bank (Hayat, 2008). Capital Adequency Ratio disebut
5
juga sebagai rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki
Dari data CAR yang disajikan dapat dilihat bahwa nilai CAR selalu
berfluktuasi. Peningkatan nilai CAR tertinggi berada pada bank Capital Indonesia
tahun 2010, yaitu sebesar 29,29% dan nilai CAR terendah berada pada bank
Bukopin sebesar 11.82%. Meskipun nilai CAR terendah pada bank Bukopin
namun Bank Bukopin masih mampu menjaga agar CAR bank tersebut tidak
perbandingan antara biaya operasi dengan total pendapatan operasi. Rasio biaya
maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan
atau persentase tolerirnya adalah sebesar 90%. Untuk itu, jika suatu bank
memiliki rasio di atas 90% dan mendekati 100% disimpulkan bahwa ROA bank
6
tersebut rendah dan menyebabkan kinerja bank tersebut tidak baik. Begitu pun
sebaliknya, jika ditemukan BOPO di bawah 90%, dapat disimpulkan bahwa ROA
bank yang bersangkutan akan tinggi dan mengindikasikan kinerja suatu bank
baik. Ini disebabkan karena berdasarkan teori, Biaya Operasional per Pendapatan
ROA. Semakin tinggi nilai BOPO maka nilai ROA akan menurun dan begitu juga
sebaliknya, semakin rendah nilai BOPO maka nilai ROA akan meningkat. Dan
Berdasarkan Tabel 1.3 BOPO tertinggi terdapat pada Bukopin yang telah
melampaui nilai maksimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu sebesar
89,21%. Sedangkan nilai BOPO terendah berada pada Bank Capital Indonesia
(BACA) sebesar 44,24% dan ini mengindikasikan bahwa nilai BOPO berada di
yang mengukur likuiditas bank dari perbandingan antara kredit yang diberikan
oleh bank dengan dana yang diterima bank yang bersangkutan. Rasio ini
merupakan teknik yang sangat umum digunakan untuk mengatur tingkat efisiensi
likuiditas ini berhubungan dengan penyaluran dana pihak ketiga yang dihimpun
oleh bank.
Berdasarkan Tabel 1.4 terlihat LDR tertinggi terdapat pada bank BRI
Agroniaga sebesar 97,11% pada tahun 2013 dan ini mengindikasikan bahwa LDR
bank Agroniaga telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia. Nilai LDR terendah terdapat pada Bank Capital Indonesia pada
tahun 2016 dan bank ini juga menunjukkan data LDR yang turun setiap
tahunnya.
adalah rasio yang menunjukkan kredit bermasalah terhadap total kredit. Apabila
banyaknya kredit yang bermasalah lebih besar daripada jumlah kredit yang
Berdasarkan tabel yang disajikan dapat dilihat bahwa NPL tertinggi berada
pada Bank Negara Indonesia tahun 2010 sebesar 4,30% dan ini masih di bawah
toleransi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu besaran minimal NPL
adalah sebesar 5%. Sedangkan nilai NPL terendah berada pada bank Capital
Indonesia pada tahun 2014 sebesar 0,34 dan ini mengindikasikan bahwa kredit
bermasalah pada bank ini dapat diminimalisir oleh pihak manajemen bank dan
tingkat kerugian dari bank juga cenderung lebih sedikit sehingga menyebabkan
(NIM) merupakan risiko pasar yang timbul karena adanya pergerakan variabel
pasar di mana hal tersebut dapat merugikan bank. Rasio NIM merupakan selisih
antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman. Rasio
menyalurkan kredit karena pendapatan operasional bank berasal dari selisih bunga
dari kredit yang disalurkan oleh pihak kreditur kepada pihak debitur. Semakin
besarnya NIM maka akan meningkatkan laba dari bank sehingga menyebabkan
Berdasarkan tabel 1.6 di atas dapat dilihat bahwa perkembangan nilai NIM
dari tahun ke tahun pada beberapa bank umum konvensional selalu mengalami
perubahan yang beragam. Nilai NIM tertinggi terdapat pada Bank Central Asia
(BCA) tahun 2016 sebesar 6,80% dan ini mengindikasikan bahwa BNI mampu
nasabahnya. Sedangkan nilai NIM terendah berada pada Bank Bukopin tahun
2015 sebesar 3,58% dan ini mengindikasikan bahwa Bank Bukopin belum
meningkatkan pendapatan bunga bersih yang berasal dari kredit yang diberikan
kepada debitur.
Dari data yang disajikan dan karena terdapatnya gap atau permasalahan
antara teori dan data yang ada, maka hubungan antara masing-masing variabel
perlu diteliti kembali. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian
ini berbeda dari segi tahun yang digunakan pada penelitian ini adalah tahun 2010-
2016, sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Tan Sau Eng pada periode
tahun 2007-2011, tidak hanya itu perbedaab penelitin terletak pada objek
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan penelitian yang dilakukan oleh Tan Sau Eng
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dituliskan, dapat
diidentifikasi masalah kinerja keuangan suatu bank selama lima tahun yang
menggunakan lima variabel, yaitu CAR, BOPO, LDR, NPL, dan NIM dan dilihat
seberapa besar pengaruh dari kelima variabel tersebut untuk peningkatan laba dari
C. Batasan Masalah
ini, penulis membatasi masalah yang akan diteliti berdasarkan aspek kinerja
keuangan yang diteliti dengan menggunakan rasio CAR, BOPO,LDR, NPL, dan
NIM pada beberapa bank umum konvensional yang telah terdaftar di Bursa Efek
D. Rumusan Masalah
perusahaan perbankan?
11
perbankan?
perbankan?
perbankan?
perusahaan perbankan?
E. Tujuan Penelitian
perusahaan perbankan.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
perbankan.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
HIPOTESIS
Bab dua memuat kajian teori yang merupakan telaah teori-teori yang akan
mendukung penelitian, juga menjelaskan kerangka konseptual serta hipotesis dari
penelitian.
A. Kajian Teori
1. Bank
a. Pengertian Bank
simpanan girp, tabungan, dan deposito. Selain itu bank juga dikenal sebagai
serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir, 2000). Pada umumnya bank
hidup bank tersebut. Apabila suatu perbankan sudah berhasil mencapai laba
b. Jenis Bank
13
14
dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan
c. Fungsi Bank
a. Dana yang berasal dari bank itu sendiri yang berupa setoran modal
waktu pendirian
tabanas.
15
pinjaman dana yang berupa kredit likuiditas dan call money (dana
persyaratan.
lain: pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan
lainnya.
2. Profitabilitas
a. Pengertian Profitabilitas
(Irawati, 2006).
16
alat ukur untuk menghitung hasil akhir yang telah dicapai bank pada
diukur oleh sebuah perusahaan dalam hal ini adalah bank yang bertujuan
beberapa periode.
bank adalah alat ukur untuk mengetahui hasil akhir yang telah dicapai
antara lain:
laba dari kegiatan usaha murni dari bank yang bersangkutan setelah
dikurangi biaya-biaya.
pokoknya.
17
3) Return on Equity
mendapatkan pendapatan.
4) Return on Asset
keseluruhan.
biaya.
pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, di samping
18
menghasilkan risiko.
1) Modal tier 1, yaitu modal inti yang terdiri atas modal disetor, premi
2) Modal tier 2, yaitu modal tambhan yang terdiri atas cadangan yang
cara penilaian tingkat kesehatan bank, terdapat ketentuan bahwa modal bank
1) Modal inti adalah jenis modal yang terdapat dalam komponen modal
a) Modal disetor, yaitu modal yang telah disetor oleh pemilik bank
dikurangi pajak
diperhitungkan pajak
lalu
20
yang dibentuk tidak dari laba setelah pajak serta pinjaman yang
dari:
dimiliki bank
2003). Besar kecilnya modal yang dimilki sebuah bank dapat digunakan
dengan CAR, apabila modal yang dimiliki oleh bank tinggi diharapkan laba
yang diterima oleh bank akan tinggi sehingga adanya hubungan positif
(BOPO)
seberapa besar bank dapat menekan biaya operasionalnya di satu pihak, dan
operasionalnya di pihak lain. Semakin kecil rasio BOPO ini berarti semakin
(Almilia, 2005). Semakin kecil rasio ini semakin baik kinerja dari bank
(Hasbi, 2011).
23
5. Likuiditas
pada saat ini dan masa yang akan datang (Sukarno dan Syaichu,
2003), yaitu:
profitabilitas bank.
hutangnya dengan sejumlah bunga, imbalan atau bagi hasilnya dalam jangka
adalah risiko yang timbul karena debitur tidak dapat mengembalikan dana
yang dipinjamkan dan bunga yang harus dibayar kepada pihak bank
(Latumaerissa, 2011).
pihak debitur.
bermasalah yang diberikan oleh bank. Risiko kredit yang diterima oleh bank
dilunasinya kembali kredit yang diberikan oleh pihak bank kepada debitur
(Hasibuan, 2007).
NPL diukur dari rasio perbandingan antara kredit bermasalah terhadap total
kredit yang diberikan. NPL yang tinggi akan memperbesar biaya sehingga
bank. Teori yang dikemukakan oleh Sudirman (2013) bahwa risiko kredit
bank harus membayar bungasimpanan nasabah dan biaya lainnya. Ini dapat
yang timbul akibat adanya perubahan kondisi pasar yang dapat merugikan
jika hal tersebut terjadi maka dapat menunjukkan kinerja bank yang
semakin baik. Dengan kata lain hubungan antara NIM dan ROA adalah
positif semakin tingginya nilai NIM akan membuat ROA meningkat dan
B. Penelitian Terdahulu
variabel-varibel bebas yang telah dipilih. Dari beberapa penelitian yang telah
diperhatikan, hasil yang ditujukkan tidak selalu sama. Penelitian yang dilakukan
oleh Tan Sau Eng (2013) yang meneliti mengenai pengaruh NIM, BOPO, LDR,
NPL, dan CAR terhadap ROA Bank Internasional dan Bank Nasional Go Public
NIM, Bopo, LDR, NPL, dan CAR secara bersama-sama mempunyai pengaruh
bank, BOPO diketahui tidak memiliki pengaruh terhadap ROA bank, LDR
berpengaruh terhadap ROA bank, NPL mempunyai pengaruh yang signifikan dan
28
harus dikelola dengan hati-hati, sedangkan variabel lainnya, yaitu CAR pada
bank umum di Indonesia dengan total aset kurang dari 1 triliun. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efisiensi operasi (BOPO), risiko
kredit (NPL), risiko pasar (NIM), modal (CAR) terhadap kinerja keuangan bank
umum dengan total aset kurang dari 1 triliun yang diproksikan dengan ROA.
NIM, dan CAR. Metode yang digunakan adalah regresi linear berganda yang
paling besar terhadap kinerja perbankan. Untuk variabel BOPO dan NPL
kinerja profitabilitas pada sektor perbankan yang go publik di Bursa Efek Jakarta.
Variabel penelitian yang digunakan yaitu ROA, MSDN, CAR, BOPO, LDR.
Sedangkan model analisis yang digunakan yaitu regresi timeseries cross section.
variabel terikatnya, yaitu ROA sedangkan berdasarkan hasil uji parsial bahwa
BOPO, NPL, NIM, dan LDR terhadap ROA metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa CAR,
Nusantara (2009) meneliti tentang analisis pengaruh NPL, CAR, LDR, dan
BOPO terhadap profitabilitas bank. Variabel yang digunakan adalah NPL, CAR,
LDR, BOPO, NIM, dan ROA. Metode penelitian yang digunakan adalah
NPL, CAR, LDR, dan BOPO secara parsial signifikan terhadap ROA bank go
publik sedangkan pada bank non go publik hanya LDR yang berpengaruh
signifikan.
LDR, NPL, dan ROA. Metode peneltian yang digunakan adalah persamaan
regresi linier berganda. Dari hasil menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif
tidak signifikan, LDR berpengaruh positif dan signifikan serta BOPO dan NPL
Sudiyatno (2010) meneliti tentang analisi pengaruh dana pihak ketiga, BOPO,
CAR, dan LDR terhadap kinerja keuangan pada sektor perbankan yang Go Public
di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang digunakan adalah DPK, BOPO, CAR dan
30
LDR. Hasil yang diperoleh adalah DPK, NOPO, CAR berpengaruh signifikan.
terhadap ROA pada bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia.
Variabel yang digunakan adalah CAR, NPF, BOPO, dan ROA dengan
ROA.
denngan variabel CAR, LDR, NPL, DER, BOPO, dan ROA serta menggunakan
analisis regresi berganda. Hasil yang diperoleh adalah bahwa CAR dan LDR
berpengaruh positif dan signifikan. Variabel DER dan NPL berpengaruh negatif
Theresia (2016) meneliti mengenai analisis kinerja keuangan pada PT. Bank
Danamon, Tbk dengan menggunakan variabel CAR, NPM, dan BOPO. Dari
ROA.
NPL, dan BOPO terhadap profitabilitas studi bank umum yang go publik di Bursa
4 Mahardian (2008) CAR ROA CAR, NIM dan LDR berpengaruh positif
BOPO terhadap ROA
NPL BOPO dan NPL berpengaruh signifikan
NIM negatif
LDR
5 Nusantara (2009) NPL ROA Berpengaruh signifikan terhadap ROA
CAR
LDR
BOPO
6 Masdupi (2014) CAR ROA CAR berpengaruh positif tidak signifikan
BOPO BOPO dan NPL berpengaruh negatif dan
LDR signifikan
NPL
7 Sudiyatno (2010) DPK ROA DPK, BOPO, dan CAR berpengaruh
BOPO signifikan
CAR LDR tidak berpengaruh signifikan
LDR
8 Syamsurizal CAR ROA CAR, NPF berpengaruh positif dan
(2016) NPF signifikan
BOPO BOPO berpengaruh negatif dan signifikan
9 Sukarno dan CAR ROA CAR, LDR berpengaruh positif signifikan
Syaichu (2006) LDR NPL, DER berpengaruh negatif tidak
NPL signifikan
DER BOPO pengaruh negatif signifikan
BOPO
10 Theresia (2016) CAR ROA Berpengaruh signifikan
NPM
BOPO
11 Yogianta (2013) CAR ROA CAR dan NIM tidak berpengaruh
NIM LDR berpengaruh signifikan
LDR NPL dan BOPO pengaruh negatif
NPL signifikan
BOPO
Sumber: Berbagai Jurnal dan Penelitian
32
C. Kerangka Konseptual
peningkatan atau penurunan setiap tahunnya. Untuk mengetahui naik- turun atau
tetapnya laba dari bank diperlukan laporan keuangan dari bank yang
keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan. Dalam hal ini, pihak-pihak yang
Profitabilitas diukur dengan melihat laba dari bank. Dalam penelitian ini
beberapa faktor. Faktor-faktor yang telah dipilih dalam penelitia ini anatara lain
permodalan bank dalam mengukur kecukupan modal yang dimiliki oleh banak
untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko. Suatu bank yang memiliki
modal yang cukup akan memiliki profitabilitas yang tinggi. Semakin tingi modal
2008).
33
yaitu untuk mengetahui apakah bank dalam operasinya yang berhubungan dengan
usaha pokok bank dilakukan dengan benar dalam arti sesuai yang diharapkan
seluruh faktor produksi dengan tepat dan berhasil. Semakin tinggi nilai dari
BOPO maka akan membuat nilai dari ROA akan menurun dan begitu sebaliknya
semakin rendah nilai dari BOPO maka akan meningkatkan nilai dari ROA dan
Loan to Deposit Ratio (LDR) digunakan sebagai proksi likuiditas bank, yaitu
rasio yang menunjukkan adanya kemungkinan debitur menarik dananya dari bank,
dengan menggunakan Return on Asset. Jadi semakin tinggi rasio LDR maka
semakin tinggi pula nilai ROA sehingga kinerja perbankan juga mengalami
kenaikan. Begitu juga sebaliknya, jika LDR mangalami penurunan, maka ROA
Non Performing Loan (NPL) digunakan sebagai proksi risiko kredit yang
mrupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kualitas aset suatu bank. Rasio
kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Meningkatnya rasio NPL akan
membuat modal bank berkurang karena pendapatan yang diterima akan digunakan
untuk menutupi keurgian yang disebabkan oleh kredit bermasalah. Hal ini akan
34
profitabilitas bank.
dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam
dari kredit yang disalurkan (Mahardian, 2008). NIM mencerminkan risiko pasar
yang timbul akibat adanya perubahan kondisi pasar yang dapat merugikan bank.
perbandingan hasil antara pengaruh dari CAR, BOPO,LDR, NPL, dan NIM
terhadap profitabilitas bank. Dari hasil tersebut akan diketahui kinerja keuangan
Efisiensi (X2)
Pendapatan Bunga
(X5)
D. Hipotesis
profitabilitas bank
bank
profitabilitas bank
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab tiga menjelaskan tentang jenis dan objek penelitian setelah itu akan
dijelaskan mengenai populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik
pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel. Terakhir akan
dibahas teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh
penulis, maka penelitian ini digolongkan pada penelitian kausatif. Menurut Nur
yang tidak hanya mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih,
tetapi juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat.” Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh dari
variabel bebas terhadap variabel terikat serta arah hubungannya. Penelitian ini
likuiditas (LDR), risiko kredit (NPL), dan pendapatan bunga (NIM) sebagai
variabel berbas terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
B. Objek Penelitian
36
37
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka dalam penelitian ini yang menjadi
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2016 sehingga dapat diperoleh populasi
sebanyak 43 bank.
2. Sampel
mamiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki sampel lainnya. Sehingga sampel
kriteria bank yang memiliki ROA tidak sehat sesuai peratutan Bank
Indonesia karena jika ROA bank telah dinyatakan tidak sehat dianggap
1. Jenis Data
adalah data sekunder, yaitu data yang diambil secara tidak langsung melalui
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) (Nur dan Bambang, 2002).
39
Berdasarkan periode pengumpulan data, data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data panel, yaitu gabungan dari time series dan cross section. Data Time
Series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat
Section adalah data yang berasal dari satu tahun tetapi terdiri dari banyak sampel
(Indiantoro, 2002). Dengan demikian data panel dapat dikatakan sebagai data
yang dikumpulkan dari beberapa obyek dengan beberapa waktu (Suliyanto, 2011).
2. Sumber Data
oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Saham OK, Indonesian Capital Market
Directory (ICMD), dan data pendukung yang diperoleh dari pojok Bursa
dari literatur- literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang penulis teliti.
Dalam hal ini data penulis dapatkan dari laporan keuangan tahunan, dengan cara
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik
perhatian. Variabel penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu variabel terikat
dan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung dari
40
nilai variabel terikat dan variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak
1. Variabel Dependen
a. Profitabilitas
tingkat ROA yang baik adalah di atas 1,25%. Ketentuan tingkat ROA dari
situs Bursa Efek Indonesai (BEI). Menurut Surat Edaran BI NO. 2/30DPNP
sebelum pajak terhadap total aset. Adapaun rumus untuk mengukur ROA
adalah: ROA =
2. Variabel Independen
rasio ini bank dapat meminimalisir risiko yang ditimbulkan atas penanaman
nilai CAR adalah sebesar 8%. Data CAR berasal dari perhitungan rasio
CAR = X 100%
Rasio BOPO ini disebut juga dengan rasio efisiensi yang digunakan
nilai BOPO yang diizinkan tidak boleh melebihi 90%. Semakin kecil rasio
ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank
(Dendawijaya, 2003) :
BOPO =
42
masyarakat berupa kredit dengan total dana pihak ketiga yang berasal dari
modal yang dimiliki bank dan dana yang dikumpulkan dari masyarakat.
LDR = X 100%
diberikan oleh bank. NPL merupakan persentase dari jumlah kredit yang
kredit yang kurang lancar, duragukan dan macet. Bank Indonesia juga telah
sebesar 2%.
43
NPL= x 100%
dari bunga dengan melihat kinerja bank dala menyalurkan kredit karena
pendapatan bank berasal dari selisih bunga dari kredit yang disalurkan.
aktiva produktif dan Bank Indonesia mengatur bahwa nilai minimum NIM
NIM= x 100%
2 CAR Rasio
3 BOPO Rasio
4 LDR Rasio
1. Analisis Deskriptif
mengenali pola sejumlah data, merangkum informasi yang terdapat di dalam data
Ratio, efisiensi, dan likuiditas perbankan yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia
Dalam penelitian ini digunakan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk
mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa di dalam
a. Uji Outlier
Menurut Ghozali (2009) outlier adalah kondisi observasi dari suatu data
yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari
ini bila nilai Mahanalobis Distance-nya lebih besar dari 22,458 maka data
b. Uji Normalitas
normal atau tidak (Suliyanto, 2011). Model regresi yang baik adalah
diterima apabila jika probabilitasnya besar dari 0.05 ini artinya data
probabilitas kecil dari 0.05 yang artinya data tidak terdistribusi dengan
normal.
c. Uji Multikolonieritas
1) Jika nilai tolerance > 0.1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) <
2) Jika nilai tolerance < 0.1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) >
d. Uji Heteroskedastisitas
yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak
signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi. Jika korelasi antara variabel
independen dengan residual didapat signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat
regresi.
47
e. Uji Autokorelasi
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan t-1, autokorelasi timbul pada data yang bersifat time
series. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi
adalah dengan uji Durbin Watson (DW test). Pengambilan keputusan untuk
Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda yang
Keterangan:
a = konstanta
e = error term
mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika
koefisien b bernilai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah
pula sebaliknya, bila koefisien nilai b bernilai negatif (-), hal ini menunjukkan
4. Pengujian Hipotesis
perlu digunakan analisis regresi melalui uji koefisien determinasi, uji signifikansi
individual (uji t) .
square (R2).
49
1) Ho diterima jika nilai probabilitas (sig f) > (0,05) dan p value> 0,05
2) Ho ditolak jika nilai probabilitas (sig f) < (0,05) dan p value <0,05
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab empat ini menjelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian,
deskriptif statistik, hipotesis dan akan diakhiri dengan pembahasan.
simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau yang dikenal
sebagai banknote. Bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banca yang berarti tempat
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk dalam bentuk kredit dan atau
Sejarah perbankan pertama kali dimulai dalam bentuk sebuah firma pada
umumnya pada tahun 1960, pada saat kerajaan Inggris merencanakan membangun
kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut
Perancis akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan
50
51
sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang yang
dilakukan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lainnya. Kegiatan
penukaran uang saat ini dikenal dengan perdagangan valuta asing (money
perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut
bank merupakan lembaga perantara keuangan yang menyalurkan dana dari pihak-
pihak yang mempunyai kelebihan dana kepada pihak-pihak yang kekurangan dana
suatu negara. Tidak hanya itu, bank juga merupakan penyedia jasa-jasa di bidang
yang memenuhi kriteria persyaratan yang telah ditetapkan. Berikut adalah profil
1. Analisis Deskriptif
variabel-variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat lima variabel bebas
variabel tersebut antara lain adalah Capital Adequency Ratio, Biaya Operasional
per Pendapatan Operasional, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, dan
Net Interest Margin. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja
Sampel (N) awal perusahaan perbankan yang akan diteliti berjumlah 133.
Dari hasil olahan data SPSS16 semua perusahaan perbankan diketahui memenuhi
55
kriteria uji asumsi klasik sehingga sampel akhir yang digunakan untuk penelitian
mengenai variabel yang diteliti dan setelah melalui proses pengolahan data
dilihat bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 132
sampel. Data tersebut dapat dilihat pada kolom N. Berdasarkan tabel 4.2 tersebut
a. Profitibalitas
selama tahun pengamatan, yaitu sebesar 2,0558. Hal ini berarti bahwa
tahun 2011 yaitu sebesar 0,040 yang terdapat pada Bank Tabungan Pensiun
Negara (BTPN). Ini dapat diartikan bahwa pada tahun 2011 BTPN mampu
4,40%. Sedangkan nilai ROA terendah terdapat pada tahun 2010 yaitu
sebesar 0,0067 yang terdapat pada Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
dari data tersebut dapat dibuat kesimpulan bahwa Bank Rakyat Indonesia
aset yang dimiliki sebesar 0,67% selama tahun 2014 dan ini menunjukkan
belum maksimalnya nilai laba yang dihasilkan oleh Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga Tbk karena nilai minimum ROA yang telah ditetapkan sebesar
1,25%.
b. Kecukupan Modal(CAR)
sebagai pengukur kecukupan modal yang dimiliki oleh bank. Tabel 4.2
terdaftar di BEI adalah sebesar 17,5555 ini berarti bahwa perbankan secara
tahun 2010 sebesar 29,29% yang artinya bank memiliki modal yang cukup
tinggi untuk menanggung risiko kerugian dari aktiva yang berisiko dan
ini sesuai dengan peraturan dari Bank Indonesia, yaitu BOPO yang baik
harus berada di bawah 90%. Nilai maksimum BOPO berada pada Bank
karena nilai BOPO melebihi batas yang telah ditetapkan oleh Bank
tahun 2011 sebesar 44,24% yang artinya bank ini telah mampu dalam
Bank Indonesia dan telah efisien dalam menggunakan biaya untuk hal
operasional perbankan.
d. Rasio Likuiditas
yaitu LDR yang baik besarnya antara 85% sampai dengan 110%. Nilai
maksimum LDR terdapat pada bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA)
pada tahun 2016, yaitu sebesar 110,45%% dan ini artinya Bank Woori
yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai minimum LDR terdapat
58
pada bank MEGA Tbk tahun 2012, yaitu sebesar 52,39% ini artinya Bank
97,912 dan pinjaman atau kredit yang mengalami masalah yaitu sebesar
2,0880.
Nilai maksimum NPL berada pada bank Victoria pada tahun 2015
sebesar 4,48%. ini artinya BVIC hanya mampu mengembalikan dana yang
95,52%. nilai minimum NPL terjadi pada bank Bumi Arta Tbk (BNBA)
pada tahun 2013 yaitu sebesar 0,21%. artinya pinjaman yang mengalami
masalah pada BNBA hanya sebesar 0,21% dari seluruh total dana yang
Negara Tbk pada tahun 2010 sebesar 14.00% dan ini mengindikasikan
59
bahwa BTPN telah mampu untuk mempertahankan nilai NIM yang telah
sedangkan nilai minimum NIM berada pada bank Victoria Tbk pada tahun
pada bank Victoria masih belum baik yang ditandai dengan nilai NIM masih
perlu untuk melakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk
dilakukan dalam penelitian ini anatara lain adalah Uji Normalitas, Uji
a. Uji Normalitas
terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model
(Suliyanto, 2011).
Berdasarkan tabel 4.3 (lampiran halaman ) dapat dilihat bahwa hasil uji
sebesar 0,889 dengan nilai signifikansi sebesar 0,408 dengan hasil tersebut
b. Uji Multikolonieritas
korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik
multikolonieritas adalah apabila nilai variance > 0.1 dan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) < 10 disimpulkan bahwa dalam regresi tidak terjadi
semua variabel dalam model regresi memiliki nilai Tolerance lebih besar
dari 0.1 dan Variance Inflation factor (VIF) lebih kecil dari 10 sehingga
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan hal ini menunjukkan tidak adanya
d. Uji Autokorelasi
kesalahan t-1, autokorelasi timbul pada data yang bersifat time series. salah
satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan
sebesar 1,7624 dan nilai DL sebesar 1,6696. Model dikatakan tidak terkena
1,7624<2,158<2,2358.
terikat dengan dua atau lebih variabel bebas. Analisis regresi berganda dilakukan
dengan menggunakan program SPSS 16. Hasil olahan data dapat dilihat pada
ROA = 4,688-0,015CAR-0,031BOPO-0,013LDR-0,016NPL+0,226NIM+ e
f. Koefisien regresi NIM (X5) bernilai 0,226 yang artinya setiap kenaikan
terhadap variabel terikatnya, sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
eksperimen.
64
Ratio, Non Performing Loan, dan Net Interest Margin sebesar 48,7% dan
b. Uji F Statistik
dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,005. Hal ini berarti bahwa terdapat
terhadap variabel terikat. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa model layak
untuk diuji.
65
Uji ini bertujuan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel
antara nilai t yang dihasilkan dari perhitungan statistik dengan nilai t-tabel.
tabel 4.6 diketahui nilai koefisien CAR adalah sebesar -0,015 dan nilai t
BEI. Apabila terjadi kenaikan satu satuan dari nilai CAR menyebabkan nilai
sebesar -0,015 dan ini berarti hipotesa pertama ditolak yang menyatakan
dengan ROA.
bahwa nilai koefisien BOPO adalah -0,031 dan nilai t hitung bernilai -5,966
peningkatan nilai BOPO sebesar satu satuan akan menyebabkan nilai ROA
mempengaruhi perubahan nilai ROA secara nyata dan ini berarti hipotesis
kedua diterima.
konvensional yang terdaftar di BEI. Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai
koefisien dari LDR adalah sebesar -0,013 dan t hitung bernilai -2,575
dengan signifikansi sebesar 0,011<0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa LDR
terhadap peningkatan nilai ROA dan ini artinya hipotesis ketiga dalam
konvensional yang terdaftar di BEI. Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai
koefisien dari NPL adalah sebesar -0,016 dan nilai t hitung bernilai -0,292
dengan ROA. Apabila terjadi kenaikan nilai NPL sebesar satu satuan maka
67
secara nyata oleh NPL karena nilai signifikansinya besar dari 0,05 dengan
BEI. Pada tabel 4.6 dapat dilihat nilai koefisien dari NIM adalah sebesar
0,226 dengan nilai t tabel 8,518 dan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05.
Hal ini dapat diartikan bahwa NIM berpebgaruh positif signifikan terhadap
sebesar satu satuan nilai NIM maka ROA perusahaan perbankan umum
C. Pembahasan
yang diukur dengan ROA. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis
mengindikasikan bahwa semakin tinggi CAR yang dicapai oleh bank tidak
Hubungan negatif antara CAR dan ROA disebabkan oleh adanya negatif
spread Penyebab dari tidak signifikannya data penelitian dapat disebabkan karena
adanya peraturan dari Bank Indonesia bahwasannya setiap bank harus mampu
bank menambah modal bank dalam bentuk setoran tunai agar bank dapat
penambahan modal yang dilakukan oleh bank tidak menjadi jaminan profitabilitas
bank akan meningkat karena dengan adanya penambahan modal tentu juga akan
menjadikan biaya yang dikeluarkan oleh bank akan bertambah besar. Biaya yang
timbul ini mungkin disebabkan karena tidak efisiennya bank dalam memanfaatkan
modal yang merupakan jumlah modal sendiri yang diperlukan oleh bank untuk
menutupi risiko kerugian yang mungkin timbul dari penenaman aset yang
mengandung risiko. Untuk menutupi risiko yang besar terjadi bank memerlukan
modal yang cukup dan ini membuat bank menyediakan CAR yang tinggi agar
risiko dapat dikendalikan oleh bank. Namun jika bank memiliki CAR yang rendah
dikhawatirkan akan mengancam bank jika pada waktu tertentu bank memerlukan
dana dalam nominal yang besar dan juga dalam waktu yang bersamaan. Dengan
69
adanya modal yang cukup bank juga dapat melakukan kegiatan operasionalnya
secara baik.
terhadap ROA apabila CAR tinggi akan menyebabkan nilai ROA tinggi dan
begitu sebaliknya.
Hasil penelitian yang didapatkan bertolak belakang dengan teori yang ada,
berpengaruh negatif tidak signifikan terjadap ROA bank. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2013) yang meneliti mengenai
Profitabilitas Bank Syariah” dan hasil penelitiannya adalah bahwa CAR tidak
bahwa besar kecilnya kecukupan modal bank (CAR) belum tentu menjadi acuan
untuk menjadikan laba yang besar. Bank yang memiliki modal besar namun tidak
dapat menggunakan modalnya secara efektif untul menghasilkan laba maka modal
Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Masdupi
terdaftar di BEI. Ini dapat diketahui berdasarkan tabel bahwa nilai t hitung sebesar
koefesien regresi berganda negatif yang artinya sesuai dengan arah yang
memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA diterima. BOPO dapat
digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu bank, seperti
BOPO maka ROA akan semakin menurun, yang berarti semakin efisien kinerja
operasional suatu bank maka keuntungan yang diperoleh oleh bank akan semakin
besar. Hasil penelitian sesuai dengan teori menurut Bank Indonesia yang
pendapatan operasionalnya dan hal itu dapat menimbulkan kerugian karena bank
Bank Indonesia telah menetapkan aturan untuk BOPO yang boleh dicapai
oleh setiap bank, yaitu di bawah 90% karena jika melebihi 90% dan medekati
operasinya untuk itu bank harus bisa untuk mengendalikan biaya yang digunakan
dalam operasionalnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masdupi
(2014), Nusantara (2009), Mawardi (2005), Yuliani (2007) dan Mahardian (2008)
Tan Sau Eng (2013) bahwasannya hasil penelitian yang didapatkannya BOPO
berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap ROA yang artinya BOPO
ROA karena nilai t hitung sebesar -2,575 dan nilai signifikansi sebesar
0,011<0,05. Oleh karena itu, hipotesis ketiga bahwa LDR berpengaruh positif
signifikan tidak dapat diterima. Dapat diamati bahwa dengan tingginya nilai LDR
suatu bank tidak menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen bank dalam
memperoleh profitabilitas.
LDR digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi
jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga (Yuliani,
2007). Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa semakin tinggi tinggi rasio
bank. Persentase penyaluran kredit terhadap dana pihak ketiga berada antara 80%-
110% maka bank tersebut dapat dikatakan mempunyai tingkat profitabilitas yang
72
baik, sehingga kinerja keuangan bank tersebut juga baik (Bank Indonesia). Namun
dalam penelitian ini terjadi ketidaksesuaian antara teori yang dikemukakan oleh
Fahmi (2012) yang menyatakan sebuah bank dapat memperbaiki rasio biaya
sesungguhnya akan meningkatkan profit di masa yang akan datang. Teori tersebut
tidak sesuai dengan hasil yang menunjukkan bahwa tingginya nilai LDR membuat
nilai ROA semakin menurun. Hal ini terjadi karena kurang mampunya bank
dalam memenuhi kewajibannya membayar dana kepada nasabah. Tidak hanya itu,
namun tidak sejalan dengan tingkat pengembalian yang tinggi pula atau disebut
CAR, LDR, dan BOPO terhadap profitabilitas bank persero Indonesia dan
ROA. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tan Sau
Eng (2013).
terhadap ROA, penelitian yang dilakukan oleh Yuliani (2007), Ponco (2008) dan
Prasanjaya dan Ramantha (2013) yang menunjukkan hasil LDR positif signifikan
tidak signifikan terhadap profitabilitas bank karena nilai t hitung sebesar -0,292
dan signifikansi sebesar 0,771>0,05. Arah koefisien yang bertanda negatif sesuai
dengan tanda yang telah dihipotesiskan dalam penelitian. Tetapi hasil yang
nilai ROA. Besar kecilnya nilai NPL tidak menjadi tolak ukur yang kuat dalam
negatif dengan ROA. Jika NPL bernilai rendah akan menyebabkan ROA
perbankan tinggi dan begitu sebaliknya jika didapatkan nilai NPL lebih tinggi dari
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adebisi (2015)
Penelitian yang juga dilakukan oleh Chandra (2013) dan mendapatkan hasil
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masdupi
peningkatan nilai ROA. Serta penelitian yang dilakukan oleh Prasanjaya (2013)
yang didapatkan mungkin saja karena adanya perbedaan objek penelitian dan
terhadap profitabilitas bank karena nilai t hitung sebesar 8,518 dan signifikansi
dan akan menyebabkan peningkatan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang
dikelola oleh bank. Dari hasil yang didapatkan juga mengindikasikan efektifnya
bank dalam penempatan aktiva perusahaan dalam bentuk kredit dan menyebabkan
ROA bank akan meningkat, jika ROA meningkat ini mengindikasikan bahwa
kinerja keuangan juga telah baik yang sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Almilia dan Herdiningtyas (2005) yang menyatakan semakin besar rasio NIM
akan meningkatkan pedapatan bunga yang akan membuat ROA meningkat serta
(2005) dan Mahardian (2008) yang menunjukkan bahwa NIM berpengaruh positif
efisiensi (BOPO), likuiditas (LDR), risiko kredit (NPL), dan pendapatan bunga
yang terdaftar di BEI. Berdasarkan pendahuluan, kajian teori dan pengolahan data
serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat ditarik
variabel ROA namun memiliki arah negatif. Ini artinya bahwa tingginya nilai
ROA dan memiliki arah negatif. Hal ini mengindikasikan bank telahbefisien
75
76
variabel ROA yhal ini mengindikasikan adanya pemberian kredit yang tinggi
variabel ROA. Temuan ini mengindikasikan bahwa kredit bermasalah pada bank
adanya sebagian dana yang disisihkan dalam bentuk penanaman lain, yaitu surat-
surat berharga, penempatan dana pada bank lain dan penyertaan modal bank pada
ROA. Temuan ini mengindikasikan bahwa bank mampu dalam mengelola aktiva
produktif untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih yang semakin besar dan
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka saran yang dapat
seperti bank size, nilai tukar mata uang dan variabel lainnya yang dapat
penelitian.
77
penyaluran kredit agar tidak adanya kredit yang bermasalah sehingga akan
macet dari nasabah. Dalam hal pendapatan bunga bank harus mampu
tinggi.
78
DAFTAR KEPUSTAKAAN
A.A Yogi Prasanjaya, I. W. (2013). Analisis Pengaruh CAR, BOPO, LDR, dan
Perbankan di Indonesia.
Buyung, N. A. (2009). Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR dan BOPO Terhadap
Indonesia .
79
Tan Sau Eng. (2013). Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL, dan CAR Terhadap
to Deposit Ratio, dan BOPO Terhadap Profitabilitas (ROA dan ROE) Bank
York: McMilan.
PT. Pustaka.
80
Joseph Femi Adebisi, d. (2015). The Impact of Non Performing Loans on Firm
Grafindo Persada.
Salemba Empat.
Mahardian, P. (2008). Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan
Universitas Diponegoro .
Malik, M. F. (2014). Interest Rate and Its Effect on Bank's Profitability. Journal
Yogyakarta: STIE-YKPN.
Ponco, B. (2008). Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR terhadap
India online.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30 DPNP tanggal 14 Desember 2001, Perihal
Indonesia, Jakarta
No. 2.
3, No. 1.
pp.194-219.
Wardana, R. I. (2015). Analisis Pengaruh CAR, FDR, NPF, BOPO dan Size
Yogianta, C. W. (2013). Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, dan BOPO
No.2.
83
http://www.idx.co.id
http://www.sahamok.com
Lampiran 1 Data ROA, CAR, dan BOPO Bank Umum Konvensional periode
2010-2016 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (data dalam persentase)
Lampiran 2 Data LDR, NPL, dan NIM Bank Umum Konvensional periode 2010-
2016 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (data dalam persentase)
Lampiran 3 Hasil Deskriptif Statistik
b
ANOVA