Anda di halaman 1dari 119

SKRIPSI

STRATEGI PEMASARAN BAMBUDEN BOULEVARD


MANADO: ANALISIS SWOT

Warren Gilbert Aril Luntungan


NIM. 15061102302

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2019
STRATEGI PEMASARAN BAMBUDEN BOULEVARD
MANADO: ANALISIS SWOT

Warren Gilbert Aril Luntungan


NIM. 15061102302

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2019

i
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan denngan sebenar-benarnya bahwa sepanjang

pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi dengan judul:

“STRATEGI PEMASARAN BAMBUDEN BOULEVARD MANADO:

ANALISIS SWOT”

Tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan

daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsure-unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini dan gelar SARJANA dibatalkan,

serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU

No. 20 tahun 2003, pasal 25 ayat 2 pasal 70).

Manado, September 2019


Mahasiswa

Nama: Warren G. A. Luntungan


NIM: 15061102302
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sam Ratulangi

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas kasih dan

penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini

dengan baik dan sebagaimana mestinya. Skripsi ini berjudul “Strategi Pemasaran

Bambuden Boulevard Manado: Analisis SWOT”.

Selesainya Skripsi ini, tidak lepas dari bimbingan, bantuan, motivasi serta

doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih,

kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Ellen J. Kumaat, M.Sc., DEA selaku Rektor Universitas Sam
Ratulangi yang sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat
belajar dan menimbah ilmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam
Ratulangi.
2. Dr. Herman Karamoy, SE., M.Si., Ak., CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
3. Dr. Jullie J. Sondakh, SE., M.Si., Ak., CA., CPA selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Dr. Ventje Ilat, SE., M.Si selalu Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
5. Ferdy Roring, SE., MM selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni
6. Dr. Ivonne S. Saerang, SE., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen
7. Dr. Victor P.K. Lengkong, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
yang sudah memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam proses
penulisan skripsi.
8. Joy E. Tulung, SE., M.Sc., Ph.D selaku Ketua Laboratorium Jurusan
Manajemen yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada
penulis dalam penulisan skripsi.
9. Sjendry Loindong, SE., MM selaku Asisten Ketua Laboratorium Jurusan
Manajemen Bidang Kesekretariatan

iv
10. Michael Raintung selaku Asisten Ketua Laboratorium Jurusan Manajemen
Bidang Publikasi Jurnal
11. Prof. Dr. Palus Kindangen, SE., SU., MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi I
yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis
dalam penulisan skripsi.
12. Dr. Hendra N. Tawas, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta pengalaman
berkesan yang menginspirasi penulis dalam perkuliahan serta penulisan
skripsi.
11. Janje L. Sepang, SE., M.Si selaku Dosen Wali yang telah memberikan
dukungan dan bantuan kepada penulis selama menempuh studi.
12. Tim Penguji Ujian Skripsi/Komprehensif
13. Seluruh dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis
14. Yang Terkasih Papa, Mama, Kakak, Adik, dan semua keluarga saya yang
selalu mendoakan, memotivasi dan memberi semangat kepada penulis
terlebih khusus saat menempuh pendidikan di FEB Unsrat.
15. Teman saya Pia Squad, Prily, Leydi, Sonia, Wulan, Gebby M, Piranty, Gebby
P, dan teman-teman lainnya yang sudah bersama-sama berjuang, memberikan
dukungan, doa, motivasi, inspirasi serta pengalaman yang tidak akan
terlupakan saat menempuh perkuliahan di FEB Unsrat.
16. Keluarga besar Luntungan – Pelealu yang telah memberikan dukungan dan
doa kepada penulis selama proses perkuliahan dan penyusunan skripsi.
17. Seluruh Jemaat GPdI Bethesda Sindulang 2 yang telah memberikan doa serta
dukungan kepada penulis selama proses perkuliahan.
18. Teman–teman pengurus dan anggota BKK FEB yang sudah mendoakan dan
memberikan dukungan kepada penulis selama proses perkuliahan dan
penyusunan skripsi.
19. Teman-teman ECM yang sudah banyak memberi dukungan, doa, inspirasi
dan pengalaman yang sangat memotivasi penulis terlebih khusus saat
menempuh pendidikan di bangku perkuliahan.
21. Pengurus dan anggota TANERS SULUT yang telah memberikan dukungan
dalam proses perkuliahan dan penyusunan skripsi.

v
22. Teman – teman KKT angkatan 118 serta masyarakat di Desa Buku Tengah
Kecamatan Belang Minahasa Tenggara yang telah membantu penulis dalam
proses perkuliahan.
24. Teman – teman manajemen angkatan 2015 yang sudah berbagi waktu dan
kesempatan saling mengenal serta belajar dalam setiap proses perkuliahan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsrat.
25. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam bentuk apapun mulai dari
Semester I sampai Semester 8 di dalam Kampus FEB Unsrat Manado,
maupun di luar lingkuangan kampus.
25. Terima kasih juga buat Pricilia Tengker yang telah membantu saya dalam
bentuk apapun mulai dari Semester I sampai Semester 8 di dalam Kampus
FEB Unsrat Manado, maupun di luar lingkuangan kampus.

Penulis menyadari adanya berbagai keterbatasan, kekurangan dan kelemahan


dalam penulisan skripsi ini, maka dari itu kritikan dan saran pembaca sangatlah
diharapkan demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, baik bagi peneliti, pihak Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado, maupun bagi instansi
dalam hal ini sebagai suatu bahan kajian serta dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam strategi pemasaran bagi perusahaan.

Manado, 2019

Warren G. A. Luntungan

vi
MOTTO:

“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka

terlaksanalah segala rencanamu.”

(Matius 21:22)

“Gunakanlah Waktumu dengan sebaiknya, karena kita

hidup di dunia ini hanya sekali saja”

SKRIPSI INI DIPERSEMBAHKAN UNTUK:

TUHAN YESUS KRISTUS YANG SUDAH MENUNTUN SAMPAI

SEJAUH INI..

MAMA, PAPA, KAKAK, DAN ADIK..

SUPPORTER – SUPPORTER TERBAIKKU..

vii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL LUAR
SAMPUL DALAM i
PENGESAHAN ii
PERNYATAAN ORISINALITAS iii
KATA PENGANTAR iv
PERUNTUKAN DAN MOTTO vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
ABSTRAK xiii
ABSTRACT xiv
RIWAYAT HIDUP xv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian 1
1.2. Rumusan Masalah Penelitian 6
1.3. Tujuan Penelitian 7
1.4. Manfaat Penelitian 7
1.4.1. Manfaat Praktis 7
1.4.2. Manfaat Akademik 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Kajian Teoritik 8
2.1.1. Pengertian Perencanaan 8
2.1.2. Tujuan Perencanaan 8
2.1.3. Manfaat Perencanaan 9
2.1.4. Pengertian Pemasaran 9
2.1.5. Strategi Pemasaran 10
2.2. Kajian Empirik 20
2.2.1. Penelitian Elyarni dan Hermanto (2016) 20
2.2.2. Penelitian Lantang, Soegoto, Mandagie (2018) 20
2.2.3. Penelitian Rahmayati (2015) 21
2.2.4. Penelitian Afrillita (2013) 21
2.2.5. Penelitian Mashariono (2015) 22
2.2.6. Penelitian Wahyuningtias, Sudarmiatin dan Indrawati (2016) 22
2.2.7. Penelitian Hatta, Riskarini dan Ichwani (2018) 23
2.2.8. Penelitian Bilung (2016) 23
2.2.9. Penelitian Ramadhan dan Sofiyah (2013) 24
2.2.10. PenelitianTaufik dan Suprajang (2015) 25
2.2.11. Penelitian Zia, Semiarty, dan Lita (2018) 25

viii
2.2.12. Penelitian Asiyah (2017) 26
2.2.13. Penelitian Anwar dan Utami (2012) 26
2.2.14. Penelitian Nisak (2014) 27
2.2.15. Penelitian Hermanto (2016) 27
2.2.16. Penelitian Setyawan (2015) 27
2.2.17. Penelitian Ichwanda, Arifin, dan Yulianto (2015) 28
2.2.18. Penelitian Hidayat dan Rahmat (2018) 29
2.2.19. Penelitian Puspitasari, Rumita, dan Pratama (2013) 29
2.2.20. Penelitian Sugiharta, Darmawan, dan Yudhari (2016) 30
2.2.20. Penelitian Oreski (2013) 30
2.2.20. Penelitian Phadermrod, Crowder, dan Wills (2013) 31
2.2.20. Penelitian Ersoy (2017) 31
2.3. Model Penelitian 43

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1. Pendekatan Penelitian 44
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 44
3.2.1. Populasi 44
3.2.2. Sampel 45
3.2.3. Teknik Sampling 45
3.3. Sumber dan Jenis Data 46
3.4. Teknik Pengumpulan Data 46
3.5. Definisi Operasional Variabel 48
3.6. Teknik Analisis Data 49
3.6.1. Analisis SWOT 50
3.6.2. Matrix EFE 51
3.6.3. Matrix IFE 51
3.6.4. Matrix SWOT 56

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Penelitian 61
4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian 61
4.1.1.1.Sejarah Perusahaan 61
4.1.1.2.Visi dan Misi 62
4.1.1.3.Struktur Organisasi 62
4.1.2. Deskripsi Responden 63
4.1.2.1. Biodata Pemilik 63
4.1.3. Deskripsi Variabel 63
4.1.3.1.Faktor Internal Bambuden Boulevard Manado 63
4.1.3.2.Faktor Eksternal Bambuden Boulevard Manado 64
4.1.3.3.Strategi Pemasaran Bambuden Boulevard Manado
Berdasarkan Analisis SWOT 65

ix
4.2. Hasil Analisis 66
4.2.1. Hasil Analisis Matrix Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) 66
4.2.2. Hasil Analisis Matrix Internal Faktor Evaluasi (IFE) 69
4.2.3. Hasil Analisis Matrix SWOT (Kualitatif) 9 Sel 72
4.3. Pembahasan 80

BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan 85
5.2. Saran 85

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu 32


3.1 Matrix EFE 51
3.2 Matrix IFE 51
3.3 Matrix SWOT 59
4.1 Matrix Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) 66
4.2 Matrix Internal Faktor Evaluasi (IFE) 69
4.3 Nilai tertimbang total EFE dan IFE 73
4.4 Matrix SWOT (Kualitatif) 9 Sel 74

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Model Penelitian 43


3.1 Matrix SWOT Kuantitatif (4 Kuadran) 56
4.1 Diagram SWOT (Kuantitatif) 72

xii
ABSTRAK

Strategi Pemasaran Bambuden Boulevard Manado: Analisis SWOT

Strategi pemasaran dapat diartikan sebagai rangkaian upaya yang dilakukan


oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, karena potensi untuk
menjual sangatlah terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi apa yang sesuai untuk Rumah
Makan Bambuden Boulevard Manado di masa yang akan datang. Metode
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena
bertujuan untuk menggambarkan keadaan di lapangan. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa dari analisis matriks EFE, IFE, Matriks SWOT kualitatif dan
Kuantitatif menunjukkan bahwa strategi yang cocok untuk Rumah Makan
Bambuden Boulevard adalah strategi pengembangan produk, pengembangan
pasar, penetrasi pasar, integrasi mundur, integrasi kedepan, dan diversifikasi
konsentris. Adapun Saran dari penelitian ini adalah rumah makan Bambuden
Boulevard Manado harus menjaga kualitas produk dan pelayaanan agar dapat
membuat konsumen puas dan loyal.

Kata kunci: Strategi pemasaran, Analisis SWOT

xiii
ABSTRACT

Bambuden Boulevard Manado Marketing Strategy: SWOT Analysis

The marketing strategy can be interpreted as a series of efforts made by


the company in order to achieve certain goals, because the potential to selling is
very limited to the number of people who know that. This research aims to
determine what strategies are appropriate for Bambuden Boulevard Restaurant in
the future. The research method used in this research is descriptive qualitative
because it aims to describe the situation in the field. The results showed that from
the analysis of the matrix EFE, IFE, SWOT Matrix qualitative and quantitative
showed that the strategies suitable for the Bambuden Boulevard Restaurant were
product development strategies, market development, market penetration,
backward integration, forward integration, and concentric diversification. The
suggestion from this research is Bambuden Boulevard restaurant must maintain
product quality and service in order to make consumers satisfied and loyal.

Keywords: Market strategy, SWOT analysis

xiv
RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Warren Gilbert Aril Luntungan

Tempat/TanggalLahir : 27 Desember 1997

Agama : Kristen Protestan

Orang Tua

Ayah : Cornelius J. Luntungan

Ibu : Jetty R. Pelealu

Alamat : Sindulang 2 Lingkungan 1

No. Telp/Hp : 081354858525

Email : warrenluntungan10@gmail.com

Pendidikan

SD : SD Negeri 84 Manado

SMP : SMP Advent 1 Tikala

SMA : SMK Negeri 4 Manado

Universitas : Universitas Sam Ratulangi Manado

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan usaha adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan

tujuan untuk memperoleh hasil berupa keuntungan atau laba usaha. Setiap

perusahaan akan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua

pelangganya dan menentukan strategi yang tepat yang akan berdampak pada maju

mundurnya sebuah perusahaan dengan taktik dan strategi yang harus diselaraskan

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini sangat penting karena

pemahaman yang baik akan kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen akan

memberikan masukan penting untuk merancang strategi pemasaran yang tepat

(Kotler dan Amstrong, 2001:8).

Pada masa perekonomian saat ini persaingan antar perusahaan akan lebih

dituntut untuk pengembangan usaha agar menjadi lebih baik untuk waktu yang

akan datang. Mengembangkan usahanya tersebut dibutuhkan aktivitas pada

bidang operasional, pemasaran, keuangan secara baik agar perusahaan tersebut

mencapai tujuan dan target perusahaan. Dunia bisnis di Indonesia memiliki

banyak persaingan dalam usaha. Keadaan tersebut memaksa pengelola usaha

untuk lebih baik dalam merencanakan strategi-strategi agar tetap mampu bertahan

di dalam pasar dengan cara memperhatikan perubahan-perubahan lingkungan.

Semakin baik posisi bisnis sebuah perusahaan diantara perusahaan sejenis akan

menanam brand image dibenak konsumen, dengan kata lain perusahaan dapat

menjadi leader dan keuntungan yang mungkin diperoleh akan semakin besar.

1
2

Positioning yang tepat dan diferensiasi yang kuat menciptakan brand image dan

brand identity yang kuat di benak pelanggannya (Kartajaya, 2005: 39).

Dalam menjalankan suatu usaha, pebisnis memang harus mengerti

strategi-strategi bisnis apa saja yang tepat untuk digunakan di dalam bisnisnya

sendiri. Aktivitas bisnis melalui penyediaan produk dan jasa bertujuan untuk

menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba

apabila total penerimaan pada suatu periode (total pendapatan) lebih besar dari

total biaya (total biaya) pada periode yang sama.

Jenis kegiatan usaha dibagi menjadi dua dilihat dari produk yang

dihasilkan dan diperdagangkan oleh kegiatan bisnis, yaitu tangible goods (barang)

maupun intangible goods (jasa). Yang dimaksud dengan tangible goods (barang)

yakni barang-barang yang dapat diindera oleh panca indera manusia, seperti

mobil, rumah, perkakas, alat tulis, makanan. Sedangkan intangible goods (jasa)

adalah produk yang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat dirasakan

manfaatnya setelah konsumen mengkonsumsi jasa tersebut. Jasa yang ditawarkan

oleh berbagai perusahaan bisnis kepada konsumen, misalnya jasa transportasi, jasa

hukum dan jasa kesehatan.

Pelaku usaha harus memperhatikan berbagai aspek dalam melakukan

kegiatan usaha, antara lain:

1. Memahami konsep produk maupun jasa dengan baik

2. Mempunyai visi dan misi bisnis

3. Mempunyai mental yang tangguh dan mau belajar agar menjadi pelaku

usaha yang sukses.


3

4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis agar mampu meminimalkan

usaha dari resiko bisnis dan keuangan.

5. Memahami strategi pemasaran

Memahami strategi pemasaran adalah kemampuan untuk menjual atau

mendistribusikan produk yang dimiliki agar target usaha dapat tercapai. Para

pelaku usaha harus memiliki kepekaan dalam melihat peluang yang ada di

sekitarnya.

Lingkungan dalam dunia usaha merupakan faktor yang mempengaruhi

keberlangsungan usaha, baik dari sisi internal perusahaan maupun eksternal

perusahaan. Perubahan lingkungan positif yang terjadi merupakan penunjang

dalam kelangsungan kegiatan perusahaan dan perubahan lingkungan negatif yang

terjadi merupakan gangguan dalam kelangsungan kegiatan perusahaan. Oleh

kerena itu perusahaan perlu menganalisis perubahan lingkungan yang terjadi di

sekitar.

Membaca keadaan di lingkungan internal perusahaan, dapat dilakukan

dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan. Faktor internal perusahaan

meliputi kekuatan perusahaan dan kelemahan perusahaan, ditinjau dari segi

kekuatan perusahaan dapat dilihat apakah perusahaan itu memiliki produk yang

berkualitas, harga yang terjangkau oleh konsumen, dan struktur perusahaan yang

baik. Sisi kelemahan perusahaan dapat dilihat apakah perusahaan tersebut

memiliki produk yang berkualitas rendah, harga yang terlampau tinggi sehingga

tidak terjangkau, dan struktur organisasi yang tidak jelas.

Faktor eksternal perusahaan meliputi peluang usaha dan ancaman usaha.

Peluang usaha adalah keadaan ketika ada permintaan barang dan jasa yang
4

diinginkan oleh konsumen, sehingga perusahaan mampu mengambil keuntungan

dari keadaan yang terjadi. Ancaman usaha adalah kondisi yang bersifat negatif

dan tidak dapat diprediksi oleh perusahaan yang dapat menggangu kegiatan usaha

produksi atau mengganggu keberlangsungan perusahaan.

Strategi pemasaran sangat erat kaitannya dengan faktor lingkungan

perusahaan, maka usaha ikan mas “Bambuden Boulevard Manado” perlu

memperhatikan aspek lingkungan. Mempelajari aspek lingkungan maka dapat

digunakan pendekatan dengan analisis SWOT (Strengths, Weakness,

Opportunities, Threats). “Analisis SWOT adalah analisis terhadap kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi perusahaan”

(Rangkuti 2009: 22). Hal ini akan membuat perusahaan harus menjalankan

operasionalnya secara efektif dan efisien dalam bidang pemasaran. Instrumen ini

akan membantu memperkirakan cara terbaik untuk menentukan suatu strategi dan

hal apa yang perlu diperhatikan dalam menjalankan strategi tersebut. Usaha

“Bambuden Boulevard Manado” ini juga harus membuat analisis SWOT dengan

menekankan pada kekuatan perusahaan untuk menutupi kelemahan serta

menggunakan peluang-peluang yang terlihat dari analisis tersebut untuk menutupi

ancaman dari segi eksternal. Analisis yang dilakukan usaha Bambuden Boulevard

Manado ini nantinya akan dapat melihat posisinya terhadap pesaing yang lain di

usaha yang sama. Analisis ini juga dapat dirumuskan untuk melakukan strategi

memenangkan pasar.

Seperti yang kita ketahui bahwa ikan mas adalah salah satu makanan

utama yang banyak digemari oleh setiap kalangan masyarakat. Tidak hanya

digemari begitu saja, banyak juga yang menjadikan makanan favorit untuk setiap
5

orang. Di indonesia sendiri khususnya di kota Manado ini, ikan mas sudah

menjadi salah satu makanan yang mudah ditemui karena banyak orang yang

memilih untuk membuka usaha ini. Ikan mas sendiri adalah makanan yang bisa

dibakar, digoreng dan juga bisa dibuat berbagai macam varian.

Pada saat ini telah banyak pengusaha ikan mas yang memiliki inovasi-

inovasi baru dalam usaha tersebut. Melihat pesaing ikan mas yang semakin

banyak, pengusaha pun berlomba-lomba untuk membuatnya lebih menarik di

mata konsumen. Usaha kuliner ikan mas ini juga dapat membantu memuaskan

keinginan para pencinta kuliner agar dapat merasakan berbagai varian rasa yang

berbeda.

Dalam usaha Bambuden Boulevard Manado ini pasti memiliki berbagai

macam kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang nantinya dapat

dianalisis untuk dapat menentukan strategi apa yang tepat bagi Bambuden

Boulevard Manado di kedepannya nanti. Adapun sekilas tentang kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki Bambuden Boulevard Manado

adalah:

1. Kekuatan: Bambuden Boulevard Manado memliki cita rasa yang khas

kelezatannya.

2. Kelemahan: SDM Bambuden Boulevard Manado yang masih kurang.

3. Peluang: Bambuden Boulevard Manado berada di kawasan yang padat

penduduk.

4. Ancaman: inovasi produk dari Bambuden Boulevard Manado mudah ditiru

oleh pesaing yang lainnya.


6

Melihat dan mempelajari aspek lingkungan tersebut maka dapat digunakan

pendekatan dengan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, Treats).

“SWOT merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mengetahui

keunggulan dan kelemahan suatu perusahaan, khususnya di bidang pemasaran.

Sedangkan analisis SWOT adalah analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi perusahaan” (Rangkuti 2009). Hal ini

membuat perusahaan harus menetapkan strategi untuk dapat memenangkan

persaingan atau paling tidak untuk dapat bertahan dalam pasar. Perusahaan harus

menjalankan semua operasinya secara efektif dan efisien tidak terkecuali di

bidang pemasaran.

Terkait dengan perkembangan usaha ikan mas ini penulis ingin memilih

Usaha Bambuden Boulevard Manado, sebagai objek penelitian. Menyadari bahwa

usaha ikan mas ini sedang ramai dan jumlah kompetitor di bidang usaha yang

sama cukup banyak maka perlu adanya strategi pemasaran yang inovatif dan

kreatif yang harus dilakukan usaha kuliner ikan mas “Bambuden Boulevard

Manado” agar produk yang ditawarkan dapat bersaing di pasar konsumen.

Melihat pentingnya peranan dalam menentukan strategi pemasaran,

khususnya pada strategi Bambuden Boulevard Manado, maka penulis

mengadakan penelitian terhadap “Penentuan Strategi Pemasaran dengan

menggunakan analisis SWOT pada Bambuden Boulevard Manado”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas,

maka rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah bagaimana strategi

pemasaran Bambuden Boulevard Manado?.


7

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka maksud penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang sesuai bagi perusahaan di

masa yang akan datang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis

Manfaat bagi penulis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai

penulis untuk melatih berfikir secara ilmiah dan dapat membandingkan antara

teori yang diterima dan dibangku kuliah dengan praktek yang ada di perusahaan

khususnya mengenai pengembangan masalah.

2. Bagi Bambuden Boulevard Manado

Sebagai pertimbangan untuk menentukan strategi pemasaran agar dapat

meningkatkan profit yang maksimal.

3. Bagi Universitas

Sebagai bahan masukan bagi Perguruan Tinggi untuk memperbaiki

praktik-praktik pembelajaran agar dosen agar menjadi lebih kreatif, efektif dan

efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.

1.4.2 Manfaat Akademik

Hasil penetian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi manajemen

dalam mengambil keputusan, khususnya dalam melihat kondisi lingkungan dan

menentukan strategi pemasaran penjualan perusahaan.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2002: 8), menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu

proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan produk yang bernilai

dengan pihak lain.

Rangkuti (2009), Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang


dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial.
Akibat dari berbagai faktor tersebut masing-masing individu maupun kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan
menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa, pemasaran adalah metode

yang digunakan sebuah perusahaan dalam mengenalkan sebuah barang/jasa

dengan cara merencanakan, menetukan harga, mempromosikan, menawarkan dan

mendistribusikan barang/jasa tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan

pembeli.

2.1.2 Strategi Pemasaran

Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk dapat

menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen

sehingga dalam jangka waktu dan jumlah produk tertentu dapat diperoleh

keuntungan seperti yang diharapkan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat

ditentukan oleh ketepatan produsen dalam memberikan kepuasan kepada sasaran

konsumen yang ditentukannya, dimana usaha-usaha pemasaran diarahkan kepada

konsumen yang ditujukan sebagai sasaran pasarnya.

8
9

Tjiptono (2007: 43) menyatakan bahwa Strategi pemasaran adalah rencana

yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan

atas analisa situasi dan tujuan-tujuan perusahaan dan merupakan cara untuk

pencapaian tujuan tersebut.

Assauri (2009: 168) menyatakan strategi pemasaran adalah: “Serangkaian


tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan
acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah, Oleh karena
itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan
internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta
analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya”.

Strategi pemasaran juga dapat diartikan sebagai rangkaian upaya yang

dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, karena potensi

untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal tersebut.

Strategi Pemasaran punya peranan penting dalam sebuah perusahaan atau bisnis

karena berfungsi untuk menentukan nilai ekonomi perusahaan, baik itu harga

barang maupun jasa. Ada tiga faktor penentu nilai harga barang dan jasa, yaitu:

1. Produksi

2. Pemasaran

3. Konsumsi

Dalam hal ini, pemasaran menjadi bagian yang menghubungkan antara kegiatan

produksi dan konsumsi. Dapat disimpulkan bahwa serangkaian tujuan dan

sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah yang lebih baik kepada usaha

pemasaran perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan

yang selalu berubah. Dalam penetapan strategi pemasaran yang akan dilakukan

perusahaan harus terlebih dahulu melihat situasi dan kondisi pasar serta menilai
10

posisinya di pasar, dengan mengetahui keadaan dan situasi serta posisi perusahaan

maka dapat ditentukan kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan.

Jenis-jenis strategi pemasaran yang ada pada saat ini, yaitu: (1) Direct

Selling, (2) Point of Purchase, (3) Internet Marketing.

Direct Selling (Penjualan tatap muka), bentuk asli dan tertua pemasaran

langsung ialah kunjungan penjualan seperti halnya personal selling. Sebagian

besar pemasar dari bisnis ke bisnis sangat tergantung pada armada penjualan

profesional untuk menentukan tempat prospek, mengubah mereka menjadi

pelanggan, membangun hubungan yang kekal, dan menumbuhkan bisnis. Banyak

perusahaan konsumen menggunakan armada penjualan langsung untuk meraih

konsumen akhir. (Kotler dan Armstrong 2008).

Point of Purchase (POP), displays and demonstrations take place at the

point of purchase or sale. Artinya, tampilan dan demonstrasi yang dilakukan

pada titik pembelian atau penjualan. (Kotler dan Keller 2012).

Internet Marketing (Pemasaran Internet), merupakan bentuk usaha dari

perusahaan untuk memasarkan produk dan jasanya serta membangun hubungan

dengan pelanggan melalui media internet. Bentuk pemasaran ini pada dasarnya

merupakan situs publik yang sangat besar di jaringan komputer dengan berbagai

tipe yang berbeda dan berasal dari berbagai negara di seluruh dunia satu sama

lainya kedalam suatu wadah informasi yang sangat besar. (Kotler dan Armstrong

2008).

Pentingnya strategi pemasaran bagi perusahaan karena dimana strategi

pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan


11

tersebut. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya

pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis

justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan

masyarakat yang ada. Ada beberapa alasan penting yang menjadikan

strategi pemasaran merupakan kebutuhan utama bagi bisnis untuk terus eksis dan

berkembang, yaitu: (1) Menginformasikan produk untuk konsumen, (2) Manfaat

dan keunggulan produk, (3) Memberitahu Anda tentang produk baru.

Meskipun orang-orang telah cukup akrab dengan perusahaan Anda,

pemasaran masih penting untuk dilakukan ketika Anda menghasilkan produk-

produk baru yang dihasilkan oleh perusahaan. Informasi yang dilakukan melalui

upaya terus-menerus promosi pemasaran kepada konsumen.

Faktor-faktor yang dapat memperngaruhi strategi pemasaran, yaitu:

a. Strategi perusahaan yang diterapkan oleh para pesaing.

b. Posisi persaingan perusahaan.

c. Tujuan perusahaan yang bersangkutan.

d. Sifat dan watak lingkungan ekonomi masyarakat konsumen.

e. Perilaku pembelian konsumen dalam pasaran yang ditargetkan.

f. Daur hidup pokok (poduct life cycle).

Cara untuk menentukan strategi pemasaran, yaitu:

1. Tentukan Target Market


12

Menetapkan target market. Siapa yang menjadi sasaran produk atau jasa

anda. Ketahui apa saja kebutuhan dan keinginan target pasar anda.

2. Berikan Penawaran

Pada target market ini, sampaikan penawaran anda. Bukan sekedar

penawaran biasa, tapi penawaran yang menarik. Dan yang perlu diingat juga yang

anda jual sebetulnya adalah nilai manfaatnya.

3. Media Yang Dipakai

Penting memperhatikan media yang akan digunakan untuk menyampaikan

pesan anda. Kebanyakan orang yang kurang mengerti marketing biasanya akan

langsung “melompat” ke bagian yang ini.

Jenis-jenis strategi menurut David (2012: 252), yaitu:

1. Strategi Integrasi Vertikal

Yaitu, merupakan kelompok strategis yang termasuk dalam kelompok

strategis integrasai. Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan

pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok, dan para pesaing baik

melalui merger, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri.

a. Forward integration strategy

Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang

besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer mereka, bila perlu

dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan mendapatkan

banyak masalah dengan pendistribusian barang / jasa mereka, sehingga

mengganggu stabilitas produksi, padahal, perusahaaan mampu untuk mengelola


13

pendistribusian dimaksud dengan sumber daya yang dimiliki. Alasan lain bisnis di

sector distribusi yang dimaksud, misalnya memiliki prospek yang baik untuk

dimasuki.

b. Backward integration strategy

Pengusaha di bidang manufaktur dan para pengecer membutuhkan barang-

barang dari pemasok, misalnya berupa bahan baku. Backward integration

merupakan strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih

ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi menguntungkan

perusahaan, seperti keterlambatan dalam pengadaan bahan, kualitas bahan yang

menurun, biaya yang meningkat sehingga tidak lagi dapat diandalakan. Konsumen

kini lebih mulai menghargai produk-produk yang ramah lingkungan, sehingga

mereka lebih menyukai produk yang dapat didaur ulang. Bebrapa perusahaan

menggunakan backward integration untuk memperoleh pengawasan terhadap para

pemasok barang agar produk-produk yang dapat didaur ulang itu bahan bakunya

aman dipasok. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan

meningkatkan pengendalian bagi para pemasok. Hal ini lebih dilakukan jika

jumlah pemasok sedikit padahal pesaing banyak, selama ini berjalan lancar, harga

produk stabil, dan pemasok memiliki marjin keuntungan yang tinggi serta

perusahaan mempunyai modal dan sumber daya yang berkualitas.

c. Horizontal integration strategy

Strategi ini dimaksudkan agar perusahaan meningkatkan pengawasan

terhadap para peasaing perusahaan walau harus dengan memilikinya. Salah satu,

kecenderungan yang paling signifikan dalam manajemen startegi dewasa ini

adalah dengan menggunakan strategis horizontal integration sebagai suatu strategi


14

pertumbuhan. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan

meningkatkan pengendalian para pesaing. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan

memiliki posisi monopoli seizin pemerintah bersaing di industry yang

berkembang, skala ekonomi meningkat, sserta modal dan sumber daya yng

dimiliki perusahaan mampu melakukan ekspansi.

2. Strategi Intensif

Strategi-strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan

produk adalah 3 strategi yang dikelompokkan ke dalam apa yang sering disebut

sebagai strategi intensive. Disebut demikian karena strategi-strategi ini dalam

implementasinya memerlukan usaha-usaha intensif untuk meningkatkan posisi

persaingan perusahaan produk-produk yang ada.

a. Market penetration strategy

Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau

jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Strategi ini dapat

diimplementasikan baik secara sendiri-sendiri atau bersama dengan strategi lain

untuk dapat menambah jumlah tenaga penjual, biaya iklan, items untuk promosi

penjualan, dan usaha-usaha promosi lainnya. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk

meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal. Hal ini

dapat dilakukan jika pasar belum jenuh, pangsa pasar pessaing menurun, korelasi

yang positif antara biaya 4P pemasaran dan sales serta kemampuan untuk bersaing

yang meningkat.

b. Market development strategy

Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa

yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah


15

baru. Dalam perspektif global, pengembangan pasar berskala internasional sudah

banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Namun, industry-industri tertentu

akan menghadapi kesulita dalam bersaing pasar lokal. Jadi, tujuan strategi ini

adalah untuk memperbesar pangsa pasar. Hal ini dapat dilakukan jika memiliki

jaringan distribusi, terjadi kelebihan kapasitas produksi, pendapatan laba yang

sesuai dengan harapan, serta adanya pasar yang baru atau pasar yang belum jenuh.

c. Product development strategy

Strategi ini merupakan startegi yang bertujuan agar perusahaan dapat

meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasikan

produk-produk atau jasa-jasa yang ada sekarang. Strategi ini biasanya

memerlukan penelitian yang luas dan tajam serta membutuhkan biaya yang cukup

besar. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan

produk yang sudah ada. Hal ini dapat dilkukan, jika produk sudah berada pada

tahapan jenuh, pesaing menawarkan produk sejenis yang lebih baik, dan lebih

murah, memiliki kemampuan untuk mengembangkan produk, dan berada pada

industry yang sedang tumbuh.

3. Strategi Diversifikasi

Ada tiga tipe umum strategi diversifikasi yang sudah banyak diketahui dan

diimplementasikan, yaitu concentric diversification, horizontal diversification, dan

conglomerate diversification. Secara keseluruhan kelompok strategi ini makin

lama makin kurang popular, paling tidak dari sisi tingginya tingkat keslitan

manajemen dalam mengendalikan aktivitas-aktivitas perusahaan yang berbeda-

beda tersebut.
16

a. Concentric diversification strategy

Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa

yang baru tetapi masih saling berhubungan. Jadi, tujuan strategi ini untuk

membuat produk baru yang berhubungan untuk pasar yang sama. Hal ini dapat

dilakukan jika bersaing pada industry yang pertumbuhannya lambat atau decline.

b. Horizontal diversification strategy

Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa pelayanan

yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untk ditawarkan pada para konsumen

yang ada ada sekarang. Jadi, tujuan startegi ini adalah menambah produk baru

yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang sama. Hal

in dapat dilakukan jika produk baru dapat mendukung produk lama, persaingan

pada produk lama berjalan ketat dan dalam tahapan mature, distribusi produk baru

kepada pelanggan lancar, dan pada tingkat yang lebih dalam bahwa musim

penjualan dari kedua produk relative beda.

c. Conglomerate diversification strategy

Yaitu strategi dengan menambahkan produk atau jasa yang tidak saling

berhubngan. Jadi, tujuan sstrategi ini adalah untuk menambah produk baru yang

tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan, jika

industry disektor ini telah mengalami kejenuhan, ada peluang untuk memilki

bisnis yang tidak berkaitan yang masih berkembang baik, serta memiliki sumber

daya untuk memasuki industry baru tersebut.

4. Strategi Bertahan
17

Disamping strategi integrative, intensive, dan diversification, perusahaan

dapat juga melakukan strategi bertahan yang terdiri atas strategi-strategi joint

venture, retrenchment atau liqiudtion.

a. Joint venture strategy

Strategi ini merupakan strategi yang popular, yakni dimana terjadi saat dua

atau lebih perusahaan membentuk suatu tempore atau konsorsium untuk tujuan

kapitalisasi modal. Strategi ini dapat dipertimbangkan dalam hal perusahaan

bertahan untuk tidak mau memikul beban-beban usahanya sendirian. Seringkali,

dua atau lebih perusahaan sponsor membentuk sebuah organisasi yang terpisah

dan telah membagi kepemilikkan ekuitas pada entiras yang baru ini. Jadi, tujuan

strategi ini menggabungkan beberapa perusahaan dalam bentuk perusahaan baru

yang terpisah dari induk-induknya. Hal ini dapat dilakukan, jika mereka merasa

tidak mampu umtuk bersaing dengan perusahaan yang lebih besar, atau

bermaksud dalam rangka mendapatkan kemudahan-kemudahan lain.

b. Retremenchment strategy

Strategi ini dapat dilakukan melalui reduksi biaya dan asset perusahaan.

Hal ini karena terjadi penurunan penjualan dan laba perusahaan. retrenchment

yang kadang-kadang disebut juga sebagai strategi turnaround dirancang agar

perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingannya. Implementasinya, selama

proses retrenchment, para ahli strategi bekerja dengan sumber daya yang terbatas

dan biasanya menghadapi tekanan-tekanan dai para pemegang saham, pekerja,

dan media massa. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk menghemat biaya agar

sales ataupun keuntungan dapat dipertahankan dengan cara menjual sebagian

asset perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan sering mendapatkan
18

kegagalan dalam berusaha padahal sumber daya cukup tersedia, kurang efisien

dalam berusaha atau diperlukan reorganisasi internal karena dianggap perusahaan

terlalu cepat tumbuh.

c. Divestiture strategy

Yaitu menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan. startegi divesture

sering berguna dalam rangka penambahan modal dari suatu rencana investasi atau

menindaklanjuti srtategi akuisis yang telah diputusakan untuk proses selanjunya.

Divestiture dapat berupa bagian dari strategi retrenchment untuk mengganti

aktivitas perusahaan lainnya. Jadi, implementasi dari strategi ini adalah misalnya

dengan menjual sebuah unit bisnis. Hal ini dapat dilakukan jiak suatu unit bisnis

sudah tidak dapa dipertahankan keberadaannya karena, misalnya, terus merugi

dan berdampak kinerja perusahaan secara keseluruhan.

d. Liquidation strategy

Yaitu menjual seluruh asset perusahaan yang dapat dihitung nilainya.

Strategi liquidation merupakan suatu pengakuan dari suatu kegagalan.

Bagaimanapun juga, mungkin lebih baik menghentikan operasi perusahaan

daripada meneruskannya akan tetapi nanti rugi besar. Jadi, startegi ini bertujuan

untuk menutup perusahaan. hal ini dapat dilakukan jiak perusahaan sudah tidak

dapat dipertahankan keberadaannya. Dengan menjual harta perusahaan, maka

pemegang saham akan dapat memperkecil keugiannya.

2.1.3 Pengertian Perencanaan

Bastian (2006: 36), perencanaan adalah suatu proses yang tidak pernah

berakhir. Apabila sebuah rencana telah ditetapkan maka dokumen menyangkut

perencanaan terikat harus diimplementasikan”.


19

Rangkuti (2006: 18), perencanaan merupakan potret atau gambaran bisnis

yang akan dilakukan. Dalam penulisannya diperlukan gambaran yang menyeluruh

sehingga dapat diketahui dengan jelas urutan dan logika proses berpikir dari

perencanaan sampai pengambilan keputusan yang dipilih.

Dari beberapa pengertian perencanaan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan yang disusun secara sistematis untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan merupakan langkah awal

untuk memulai sebuah usaha, dengan perencanaan akan mengantisipasi setiap

tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan sebuah usaha.

2.1.4 Tujuan Perencanaan

Usman (2011: 65) menyatakan perencanaan bertujuan untuk:

1. Standart Pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan

perencanaannya

2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan

3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik

kualifikasinya maupun kuantitasnya

4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan

5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,

tenaga dan waktu

6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan

7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan

8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui

9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan


20

2.1.5 Manfaat Perencanaan

Usman (2011: 65) menuliskan bahwa manfaat perencanaan sebagai berikut:

1. Standar pelaksanaan dan pengawasan

2. Pemilihan berbagai alternatif terbaik

3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan

4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi

5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan

6. Alat untuk memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait

7. Alat untuk meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

2.2 Kajian Empirik

2.2.1 Penelitian Elyarni dan Hermanto (2016)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor internal

(IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) dan strategi pemasaran. Alat analisis dengan

menggunakan SWOT. Variabel yang ada di dalamnya adalah strategi pemasaran.

Metode yang digunakan adalah metode survey dan observasi, menggunakan

pengumpulan data kuesioner sebanyak 24 sampel. Hasilnya menunjukkan bahwa

strategi pemasaran harus diimplementasikan di perusahaan adalah untuk

mengambil keuntungan dari lokasinya yang strategis, memiliki gedung sendiri

untuk mendapatkan pelanggan potensial, memberikan harga yang terjangkau,

serta menambah cabang.

2.2.2 Penelitian Lantang, Soegoto, Mandagie (2018)

Tujuan Untuk mengetahui bagaimanakah strategi bersaing yang akan

dilakukan selanjutnya pada usaha pengelolaan ikan PT. Deho Canning Company

Bitung dan untuk mengetahui bagaimanakah implemntasi pada usaha


21

pengelolahan ikan PT. Deho Canning Company Bitung. Alat analisis dengan

menggunakan SWOT. Variabel yang ada di dalamnya adalah strategi bersaing.

Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif Kualitatif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa peluang adanya ancaman yang datang dari luar.

Namun diluar ancaman ada peluang yang menjajikan untuk PT. Deho Canning

Company Bitung melakukan operasionalisasi.

2.2.3 Penelitian Rahmayati (2015)

Tujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (lingkungan

internal) serta peluang dan ancaman (lingkungan eksternal) serta merumuskan

strategi pemasaran udang beku yang tepat melalui analisis SWOT (Strengths,

Weaknesses, Opportunities dan Threats) pada PT. Mustika Mina Nusa Aurora

Tarakan, Kalimantan Utara. Alat analisis dengan menggunakan SWOT. Variabel

yang ada di dalamnya adalah strategi pemasaran. Metode penelitian yang

digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi

dan wawancara, menggunakan pengumpulan data analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran harus diimplementasikan

di perusahaan adalah Pemanfaatan produk, pengembangan SDM, Pengembangan

Skala Usaha, Penambahan Tenaga Ahli, Mempertahankan mutu produk,

menjamin kualitas produk, produksi berkelanjutan, Mempertahankan mutu

produk, menjaga kepercayaan konsumen.

2.2.4 Penelitian Afrillita (2013)

Tujuan Untuk mengidentifikasi dan menjelaskan kekuatan dan kelemahan

(lingkungan internal) serta peluang dan ancaman (lingkungan eksternal) serta

merumuskan srtategi pemasaran sepeda motor yang tepat melalui analisis SWOT
22

(Strengths, Weaknesess, Opportunities, dan Threats) pada PT. Samekarindo Indah

Samarinda. Alat analisis menggunakan SWOT. Variabel yang ada di dalamnya

adalah bauran pemasaran dan strategi pemasaran. Metode penelitian yang

digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

strategi pemasaran harus diimplementasikan di perusahaan adalah Pertahankan

dan tingkatkan kualitas produk maupun pelayanan purna jual, Pengembangan

pasar menengah kebawah, Promosi yang lebih gencar dengan mengadakan,

mengikuti atau sebagai sponsor di berbagai event, promosi melalui media cetak

dan media jejaring social, Meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan,

Memperluas area promosi dengan membuka outlet-outlet untuk memperluas

jaringan penjualan.

2.2.5 Penelitian Mashariono (2015)

Tujuan Untuk mengetahui dan menganalisis strategi perusahaan yang tepat

dalam meningkatkan penjualan volume di AHASS Honda Daya Motor Surabaya.

Alat analisis menggunakan SWOT. Variabel yang ada di dalamnya adalah

penentuan strategi dan strategi pemasaran. Metode penelitian yang digunakan

adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi

pemasaran harus diimplementasikan di perusahaan adalah AHASS Daya Motor

Surabaya dapat mengembangkan dealer dan bengkelnya dengan cara

mengembangkan kemampuan tenaga pekerja serta memanfaatkan promosi yang

lebih baik.

2.2.6 Penelitian Wahyuningtias, Sudarmiatin dan Indrawati (2016)

Destination for Determine internal (IFAS) and external (EFAS) factors in

the Primagama Institute for Tutoring Probolinggocity and SWOT Analysis to


23

determine marketing strategies in the Probolinggo City Primagama Program.

Analysis tool using the SWOT and Space Matrix. The variable that is there is a

marketing strategy. The research method used is qualitative. The results of the

study show that the development and promotion of products displayed in online

media, development agents (infrastructure), approaches and quality improvement

so that people continue to believe, improve payment systems and review discount

programs, conduct training for services and improve the quality of human

resources. Considering such results, the strategy that must be carried out by the

Primagama Probolinggo city program is more approach and quality improvement

because people still believe in Primagama Probolinggo city program.

2.2.7 Penelitian Hatta, Riskarini dan Ichwani (2018)

Destination for to find out the profile, condition, and strategy model for

developing Small and Medium Enterprises (SMEs). Analysis tool using SWOT and

EFE-EFI. The variable is the business development strategy. The research method

used is quantitative. The results of this study show that the majority of SMEs are

young and well educated, most SMEs have not become legal entities, the level of

SMEs' ability to manage business and the level of achievement of marketing

performance is good.

2.2.8 Penelitian Bilung (2016)

. Tujuan untuk Memberikan alternatif strategi pemasaran sepeda motor

Honda pada CV. Alat analisis menggunakan SWOT IFAS dan EFAS. Variabel

yang ada di dalamnya adalah bauran pemasaran dan strategi pemasaran. Metode

penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian

menunjukkan kekuatan yang dimiliki oleh CV. Semoga Jaya adalah sumber daya
24

manusia yang terampil, produk yang bervariasi dan lokasi yang strategis.

Kelemahan yang dimiiki adalah kurangnya media promosi, saluran distribusi yang

jauh, kurangnya Dealer Honda di Area Muara Wahau. Peluang yang dimiliki

adalah perkembangan penduduk, sarana pengkreditan, perkembangan industri.

Dan ancaman yang ada yaitu lokasikompetitor, trend masyarakat, permainan

harga yang kompetitif. Sehingga diambil alternatif strategi pemasaran yaitu

diferensiasi pelayanan, promosi yang gencar dan terarah, menamah sub dealer,

mengembangkan daya saing, meningkatkan pelayanan, memanfaatkan

perkembangan teknologi dan memperluas area promosi.

2.2.9 Penelitian Ramadhan dan Sofiyah (2013)

Tujuan untuk Mengidentifikasi dan menganalisis strategi pemasaran

McDoanald's Ring Jalan dengan menggunakan analisis SWOT yang terdiri dari

Strength, Weakness, Opportunities and Threats sebagai strategi untuk

meningkatkan daya saing Ring Road McDonald. Alat analisis menggunakan

SWOT dan Matriks QSPM. Variabel yang ada di dalamnya adalah strategi

pemasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil

penelitian menunjukkan Kekuatan yang dimiliki McDonald’s Ring Road adalah

lokasi usaha yang strategis, adanya pengakuan atas merek, kesuksesan dalam

periklanan. Kelemahan yang dimiliki adalah harga yang kurang kompetitif,

inovasi terhadap produk kurang memiliki spesifikasi tertentu. Peluang yang

dimiliki berupa perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga

memberikan kemudahan bagi pelanggan, erkembangan pangsa pasar terutama

untuk generasi muda dan kelompokyang telah berumur. Ancaman yang dihadapi

adalah industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif,
25

persamaan strategi pemasaran dengan perusahaan makanan cepat saji lainnya,

adanya ancaman dari pendatang baru, tingkat persaingan dalam industri restoran

tinggi.

2.2.10 PenelitianTaufik dan Suprajang (2015)

Tujuan untuk Mengetahui ancaman, peluang, kelemahan, kekuatan yang

dimilki PR. Alat analisis menggunakan SWOT. Variabel yang ada di dalamnya

adalah strategi pemasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang berorientasi pada

pertumbuhan yang setiap kebijakan perusahaan berorientasi pada pertumbuhan

agresif untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada.

2.2.11 Penelitian Zia, Semiarty, dan Lita (2018)

Tujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah Padang berdasarkan analisis SWOT.

Alat analisis menggunakan SWOT. Variabel yang ada di dalamnya adalah strategi

pemasaran. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa strategi SO (Strengths Opportunities): meningkatkan kualitas

kesehatan pelayanan gigi dan mulut, menjalin kerja sama dengan instansi di

bidang kesehatan, menggunakan alat dan bahan terbaru dan menjadi pusat rujukan

pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Strategi WO (Weaknesses Opportunities):

menyelesaikan proses akreditasi, pengaturan jadwal dan tarif dokter, melakukan

promosi melalui berbagai media dan menambah jumlah SDM untuk kegiatan

pemasaran. Strategi ST (Strengths Threats): meningkatkan pelayanan unggulan di

bidang periodonsia dengan pelatihan kepada karyawan dan membuat pendaftaran


26

online. Sedangkan, strategi WT (Weaknesses Threats): membentuk bagian

pemasaran untuk meningkatkan kegiatan promosi.

2.2.12 Penelitian Asiyah (2017)

Tujuan untuk mengetahui Kekuatan yang masih dimiliki PT. Asfiyak

Graha Medika yang mampu memenangkan persaingan dan meraih keunggulan,

Kelemahan PT. Asfiyak Graha Medika yang perlu diperbaiki, Peluang PT.

Asfiyak Graha Medika untuk berkembang dan diperbaiki, Ancaman yang

mungkin muncul dan menjadi hambatan PT. Asfiyak Graha Medika saat ini,

Strategi hasil Analisis SWOT tahun 2017 sebagai pertimbangan menetapkan

strategi tahun 2018-2020 pada PT. Asfiyak Graha Medika. Alat analisis

menggunakan SWOT. Variabel yang ada di dalamnya adalah alternatif strategi.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian

adalah Konsep yang dikembangkan berbeda dengan Klinik lain di sekitar, karena

adanya jalinan kerjasama dengan Rumah Sakit Undaan Surabayadalam bidang

tenaga medis, dokter maupun manajemen operasional-nya. Dengan himpunan

pengalaman yang dimiliki oleh Rumah Sakit Undaan Surabaya sejak Zaman

Penjajahan Belanda sejak 1915, diyakini bahwa konsep ini akan menjadi

diferensiasiter tersendiri bagi klinik ini dalam memberikan nilai lebih kepada

pasien.

2.2.13 Penelitian Anwar dan Utami (2012)

Tujuan untuk menganalisis bisinis Toko Pojok melalui SWOT sehingga

dapat mengetahui posisi Toko Pojok di pasar. Alat analisis menggunakan SWOT.

Variabel yang ada di dalamnya adalah strategi bisnis dan strategi penjualan.
27

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasilnya adalah Toko

Pojok memiliki kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) yang sangat bagus

sehingga Toko Pojok masih mampu berkompetisi dengan usaha-usaha lain yang

sejenis.

2.2.14 Penelitian Nisak (2014)

Tujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

yang dihadapi oleh perusaahaan dalam menjaga kelangsungan hidup dan

kontinuitas perusahaan. Variabel yang ada di dalamnya adalah strategi kompetitif.

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Hasilnya menunjukan bahwa, dengan menggunakan analisis IFAS dan EFAS serta

menggunakan analisis SWOT menunjukan posisi perusahaan pada sel 2, maka

strategi yang dipilih guna mendukung tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut.

2.2.15 Penelitian Hermanto (2016)

Tujuan untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal berdasarkan

analisis SWOT. Alat analisis menggunakan SWOT. Variabel yang ada di

dalamnya adalah strategi pemasaran. Metode yang digunakan adalah metode

kualitatif. Hasil dari proses penelitian analisis SWOT di PT. SOHO Global Health

menjelaskan bahwa produk tersebut ada pada tahap Strategi Peluang Pertumbuhan

Berorientasi prospan ke 1,77 dan kekuatan 2:08. Angka itu cukup bagus dimana

perusahaan memiliki kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

2.2.16 Penelitian Setyawan (2015)

Tujuannya untuk menyelidiki faktor internal perusahaan (kekuatan dan

kelemahan) sebagai pertimbangan untuk menentukan kebijakan perusahaan,


28

menyelidiki faktor eksternal perusahaan (peluang dan ancaman) sebagai

pertimbangan untuk menentukan strategi pemasaran di masa depan, dan

menentukan kebijakan strategi pemasaran berdasarkan analisis SWOT. Alat

analisis menggunakan SWOT. Variabel yang ada di dalamnya adalah strategi

pemasaran. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasilnya adalah

posisi perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT menunjukkan bahwa

usaha jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambar

ketawang berada dalam fase pertumbuhan usaha. Dengan nilai faktor internal 3,01

dan nilai faktor eksternal 3,44. Strategi pemasaran yang cocok diterapkan pada

sewa mobil “AMAN-AMIN” Transport Tours and Travel Ambar ketawang adalah

dengan menggunakan strategi SO (Strength Opportunities). Strategi SO dilakukan

dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan guna menangkap peluang pasar yang

tinggi.

2.2.17 Penelitian Ichwanda, Arifin, dan Yulianto (2015)

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi pemasaran yang

diterapkan perusahaan, mengetahui faktor kekuatan dan kelemahan, peluang dan

ancaman, dan menganalisis strategi yang tepat digunakan oleh perusahaan untuk

meningkatkan volume penjualan ekspor. Alat analisis menggunakan SWOT.

Variabel yang ada di dalamnya adalah strategi pemasaran dan strategi STP.

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa PT Petrokimia Gresik kekuatan terbesar perusahaan terletak

pada kualitas produk yang dimiiki PT Petrokimia Gresik terjamin, sedangkan

kelemahan terbesar perusahaan adalah tuntutan untuk memenuhi kebutuhan

subsidi.
29

2.2.18 Penelitian Hidayat dan Rahmat (2018)

Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan

kelemahan, faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman, mengetahui

bagaimana posisi bisnis server pulsa CV STAR PRATAMA dibandingkan dengan

bisnis server pulsa lainnya serta strategi yang harus diterapkan oleh bisnis server

pulsa CV STAR PRATAMA. Alat analisis menggunakan QSPM. Variabel yang

ada di dalamnya adalah strategi pemasaran. Metode yang digunakan adalah

metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan diagram

SWOT, CV STAR PRATAMA memiliki posisi pada kuadran I. Pada kuadran ini

situasi perusahaan sangat menguntungkan, berdasarkan Matrik IE (Matrik

Internal-Eksternal) maka CV STAR PRATAMA berada pada sel V dan

berdasarkan hasil analisis pada tahap keputusan menggunakan QSPM, dapat

dilihat bahwa

strategi yang terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah salah satu strategi ST

(Strength-Threat) yaitu dengan meningkatkan pelayanan prima serta layanan

purna jual demi memuaskan pelanggan.

2.2.19 Penelitian Puspitasari, Rumita, dan Pratama (2013)

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor internal eksternal

yang dihadapi perusahaan dalam kegiatan pemasaran produk pada IKM atau

pengusaha gerabah, mengetahui prioritas strategi dalam SWOT dengan QSPM

(Quantitative Strategic Planning Matriks) dan input model MAUT (Mutlti

Attribute Utility Theory) yaitu infrastruktur, waktu, costdan pendapat pengusaha,

merumuskan strategi pemasaran yang tepat sesuai kondisi internal dan eksternal

yang dihadapi IKM atau pengusaha gerabah. Alat analisis menggunakan QSPM
30

(Quantitative Strategic Planning Matrix) dan model MAUT (Multi Attribute

Utility Theory). Variabel yang ada di dalamnya adalah strategi bisnis. Metode

yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

Industri IKM dapat melakukan strategi pengembangan produk danpenetrasi pasar.

Selain itu membuat desa Kasongan lebih menarik dengan mengembangkan desa

menjadi daerah wisata yang memang menarik untuk dikunjungi. Kesiapan ini juga

diiringi dengan adanya kesiaapan oleh masyarakat dan para pengusaha dengan

lebih mengembangkan produknya dengan melakukan diversifikasi produk dengan

bahan baku yang sama yaitu tanah tersebut.

2.2.20 Penelitian Sugiharta, Darmawan, dan Yudhari (2016)

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor internal dan

faktor eksternal, mengetahui strategi bersama dalam meningkatkan pemasaran

benih padi, dan mencari tahu bagaimana strategi alternatif dalam meningkatkan

pemasaran benih padi. Alat analisis menggunakan Matriks IFAS dan EFAS.

Variabel yang ada di dalamnya adalah strategi umum pemasaran. Metode yang

digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil matriks SWOT

diperoleh strategi alternatif, yaitu: strategi S-O meningkatkan volume pengadaan

dan pencairan; strategi W-O dalam membuktikan sumber daya manusia

pendidikan; strategi S-T berkoordinasi dengan penyedia faktor produksi dan

bahan baku; strategi W-T mengoptimalkan promosi dan juga perlu mengamankan

penelitian lanjutan tentang strategi pemasaran dan meningkatkan strategi produksi

untuk dapat melakukan penetrasi pasar dan meningkatkan kapasitas produksi.

2.2.21 Penelitian Oreski (2013)


31

To identify internal and external factors prioritized by experts in the field

of tourism through the AHP. analysis tool using the SWOT matrix. The variables

in it are marketing strategies. Using the AHP (Analytic Hierarchy Process)

method. The results show that proactive communication strategies and isolation

strategies with effective marketing promotion strategies are the best strategies

that can be applied.

2.2.22 Penelitian Phadermrod, Crowder, dan Wills (2013)

To formulate strategic planning because SWOT factors that must be

maintained or improved can be clearly identified from the customer's point of

view. analysis tool using the SWOT matrix. The variables in it are marketing

strategies. Quantitative method. The evaluation results show that the SWOT

analysis of the case study accurately reflects the situation of the organization so

that it shows the validity of this research.

2.2.22 Penelitian Ersoy (2017)

The purpose of this study is to determine the current situation of marketing

the city of Uşak province and to find out the strengths and weaknesses of the

province of Uşak related to city marketing. analysis tool using the SWOT matrix.

The variables in it are marketing strategies. Qualitative method. As a result of the

SWOT analysis, a number of proposed solutions which are considered effective

for the marketing of the city of Uşak province have been presented. Some

suggestions from this work effectively introduce the Ulubey canyon, Banaz

geothermal resources and treasure, the use of social media and other promotional

organs.
No. Nama/Tahun Judul Tujuan Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
1. Penelitian Reca Analisis Swot Tujuan dari penelitian ini adalah Metode Strategi pemasaran harus Analisis Strategi pemasaran
Elyarni dan Terhadap untuk menentukan faktor survey dan diimplementasikan di perusahaan SWOT layanan, metode
Hermanto (2016) Strategi internal (IFAS) dan faktor observasi adalah untuk mengambil penelitian
Pemasaran eksternal (EFAS) dan keuntungan dari lokasinya yang
Layanan strategi pemasaran dengan strategis, memiliki gedung sendiri
Sap Express menggunakan metode SWOT. untuk mendapatkan pelanggan
Pada Pt. Sap potensial, memberikan harga yang
terjangkau, serta menambah cabang.
2. Penelitian Analisis Untuk mengetahui Metode Peluang adanya ancaman yang Metode Strategi bersaing
Tesalonika Penentuan bagaimanakah strategi bersaing Kualitatif, datang dari luar. Namun diluar Penelitian,
Lantang, Agus S. Strategi yang akan dilakukan selanjutnya analisis ancaman ada peluang yang Analisis
Soegoto, Yunita Bersaing Pada pada usaha pengelolaan ikan PT. Deskriptif menjajikan untuk PT. Deho SWOT
Mandagie (2018) Usaha Deho Canning Company Bitung Canning Company Bitung
Pengolahan dan untuk mengetahui melakukan operasionalisasi.
Ikan PT. Deho bagaimanakah implemntasi pada
Canning usaha pengelolahan ikan PT.
Company Deho Canning Company Bitung
Bitung
3. Penelitian Analisis SWOT Penelitian ini bertujuan untuk Metode Hasil penelitian menunjukkan Analisis Strategi Pemasaran
Rahmayati HM dalam mengidentifikasi kekuatan dan deskriptif adalah dengan menggunakan alat SWOT
(2015) menentukan kelemahan kualitatif analisis SWOT, maka dapat
Strategi (lingkungan internal) serta menggunakan alternatif
Pemasaran peluang dan ancaman strategi-strategi berikut: Strategi
Udang beku PT. (lingkungan eksternal) serta SO: Pemanfaatan produk,
Mustika Mina merumuskan pengembangan SDM,
Nusa Aurora strategi pemasaran udang beku Pengembangan Skala Usaha.
Tarakan, yang tepat melalui analisis Strategi WO: Penambahan Tenaga
Kalimantan SWOT (Strengths, Weaknesses, Ahli. Strategi ST:
Utara Opportunities dan Threats) pada Mempertahankan mutu produk,

32
PT. Mustika Mina Nusa Aurora menjamin kualitas produk, produksi
Tarakan, Kalimantan berkelanjutan.
Utara. Strategi WT: Mempertahankan
mutu produk, menjaga kepercayaan
konsumen.
4. Penelitian Nur Analisis Swot Untuk mengidentifikasi dan Metode Strategi pemasaran harus Analisis Teknik analisis
Afrillita T (2013) Dalam menjelaskan deskriptif diimplementasikan di perusahaan SWOT, data
Menentukan kekuatan dan kelemahan kualitatif adalah Pertahankan dan tingkatkan Metodologi
Strategi (lingkungan internal) serta kualitas produk maupun pelayanan Penelitian
Pemasaran Pada peluang dan ancaman purna jual, Pengembangan pasar
Ahass Honda (lingkungan eksternal) serta menengah kebawah, Promosi yang
Daya Motor merumuskan srtategi pemasaran lebih gencar dengan mengadakan,
Surabaya sepeda motor mengikuti atau sebagai sponsor di
yang tepat melalui analisis berbagai event, promosi melalui
SWOT (Strengths, Weaknesess, media cetak dan media jejaring
Opportunities, dan social, Meningkatkan hubungan
Threats) pada PT. Samekarindo baik dengan pelanggan,
Indah Samarinda. Memperluas area promosi dengan
membuka outlet-outlet untuk
memperluas jaringan penjualan.
5. Penelitian Analisis Swot Untuk mengetahui dan Metode Strategi pemasaran harus Analisis Populasi Penelitian
Respati Dalam menganalisis strategi perusahaan deskriptif diimplementasikan di perusahaan SWOT,
Arieffianto Menentukan yang tepat dalam meningkatkan kualitatif adalah AHASS Daya Motor Strategi
Mashariono Strategi penjualan Surabaya dapat mengembangkan Pemasaran
(2015) Pemasaran Pada volume di AHASS Honda Daya dealer dan bengkelnya dengan cara
Ahass Honda Motor Surabaya. mengembangkan kemampuan
Daya Motor tenaga pekerja serta memanfaatkan
Surabaya promosi yang lebih baik.
6. Penelitian Cepy SWOT Analysis Determine internal (IFAS) and Qualitative The development and promotion of Metode Analisis SWOT
Nurmalia for Determining external (EFAS) factors in the Method products displayed in online media, Penelitian
Wahyuningtias, Marketing Primagama Institute for development agents (infrastructure),

33
Sudarmiatin dan Strategy at the Tutoring Probolinggocity and approaches and quality
Aniek Indrawati Primagama SWOT Analysis to determine improvement so that people
(2016) Courses marketing strategies in the continue to believe, improve
Probolinggo City Primagama payment systems and review
Program discount programs, conduct training
for services and improve the quality
of human resources. Given such
results, the strategy that must be
carried out by the Primagama
Probolinggo city program is more
approach and quality improvement
because people still believe in the
Primbolama Probolinggo city
program.
7. Penelitian Iha Sme Business To find out the profile, condition, Quantitativ The results of this study show that Analisis Metode Penelitian
Haryani Hatta, Development and strategy model for e method the majority of SMEs are young and SWOT
Dian Riskarini Strategy: developing Small and Medium well educated, most SMEs have not
dan Tia Ichwani Swot And Efe- Enterprises (SMEs) become legal entities, the level of
(2018) Efi Analysis SMEs' ability to manage business
and the level of achievement of
marketing performance is good.
8. Penelitian Analisis Swot Memberikan alternatif strategi Metode Hasil penelitian menunjukkan Analisis Analisis
Septinor Bilung Dalam pemasaran deskriptif kekuatan yang dimiliki oleh CV. SWOT, Lingkungan
(2016) Menentukan sepeda motor Honda pada CV kualitatif Semoga Jaya adalah sumber daya Strategi Industri
Strategi manusia yang terampil, produk yang Pemasaran,
Pemasaran bervariasi dan lokasi yang strategis. Analisis
Sepeda Motor Kelemahan yang dimiiki adalah Matriks
Honda Pada Cv kurangnya media promosi, saluran IFAS dan
distribusi yang jauh, kurangnya EFAS
Dealer Honda di Area Muara
Wahau. Peluang yang dimiliki

34
adalah perkembangan penduduk,
sarana pengkreditan, perkembangan
industri. Dan ancaman yang ada
yaitu lokasikompetitor, trend
masyarakat, permainan harga yang
kompetitif. Sehingga diambil
alternatif strategi pemasaran yaitu
diferensiasi pelayanan, promosi
yang gencar dan terarah, menamah
sub dealer, mengembangkan daya
saing, meningkatkan pelayanan,
memanfaatkanperkembangan
teknologi dan memperluas area
promosi.
9. Penelitian Analisis SWOT Mengidentifikasi dan Metode Hasil penelitian menunjukkan Strategi Analisis
Ahmad Sebagai menganalisis strategi pemasaran deskriptif Kekuatan yang dimiliki Pemasaran, matriks, uji
Ramadhan dan Landasan McDoanald's Ring kualitatif McDonald’s Ring Road adalah Analisis triangulasi metode
Fivi Rahmatus Dalam Jalan dengan menggunakan lokasi usaha yang strategis, adanya SWOT
Sofiyah (2013) Menentukan analisis SWOT yang terdiri dari pengakuan atas merek, kesuksesan
Strategi Strength, Weakness, dalam periklanan. Kelemahan yang
Pemasaran Opportunities and Threats dimiliki adalah harga yang kurang
(Studi sebagai kompetitif, inovasi terhadap produk
Mcdonald’s strategi untuk meningkatkan kurang memiliki spesifikasi tertentu.
Ring Road) daya saing Ring Road Peluang yang dimiliki berupa
McDonald perusahaan dapat melakukan
penjualan online sehingga
memberikan kemudahan bagi
pelanggan, erkembangan pangsa
pasar terutama untuk generasi muda
dan kelompokyang telah berumur.
Ancaman yang dihadapi adalah

35
industri makanan cepat saji
merupakan sektor yang sangat
kompetitif, persamaan strategi
pemasaran dengan perusahaan
makanan cepat saji lainnya, adanya
ancaman dari pendatang baru,
tingkat persaingan dalam industri
restoran tinggi.
10. Penelitian Analisis Mengetahui ancaman, peluang, Metode Hasil penelitian menunjukkan Analisis Strategi
Muhamad Irvan Threats, kelemahan, deskriptif bahwa strategi yang berorientasi SWOT Pemasaran,
Taufik dan Sandi Opportunity, kekuatan yang dimilki PR kualitatif pada pertumbuhan yang setiap Analisis Mariks,
Eka Suprajang Weakness, kebijakan perusahaan berorientasi objek
(2015) Strengths pada pertumbuhan agresif untuk
(Tows) Sebagai memanfaatkan setiap peluang yang
Landasan ada
Dalam
Menentukan
Strategi
Pemasaran Pada
PR.
Semanggimas
Agung
Boyolangu
Kabupaten
Tulungagung
11. Penelitian Hanim Analisis Swot Untuk mengetahui strategi Metode Hasil penelitian menunjukkan Analisis Alat Analisis
Khalida Zia, Sebagai pemasaran yang dapat dilakukan kualitatif bahwa strategi SO (Strengths SWOT
Rima Semiarty, Penentu oleh Rumah Sakit Gigi dan Opportunities): meningkatkan
dan Ratni Prima Strategi Mulut Baiturrahmah Padang kualitas kesehatan pelayanan gigi
Lita (2018) Pemasaran Pada berdasarkan analisis SWOT dan mulut, menjalin kerja sama
Rumah Sakit dengan instansi di bidang kesehatan,

36
Gigi Dan Mulut menggunakan alat dan bahan
Baiturrahmah terbaru dan menjadi pusat rujukan
Padang pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Strategi WO (Weaknesses
Opportunities): menyelesaikan
proses akreditasi, pengaturan jadwal
dan tarif dokter, melakukan promosi
melalui berbagai media dan
menambah jumlah SDM untuk
kegiatan pemasaran. Strategi ST
(Strengths Threats): meningkatkan
pelayanan unggulan di bidang
periodonsia dengan pelatihan
kepada karyawan dan membuat
pendaftaran online. Sedangkan,
strategi WT (Weaknesses Threats):
membentuk bagian pemasaran
untuk meningkatkan kegiatan
promosi.
12. Penelitian Analisis SWOT Untuk mengetahui Kekuatan Metode Hasil penelitian adalah Konsep yang Analisis Variabel
Daulika Nur Tahun 2017 yang masih dimiliki PT. Asfiyak deskriptif dikembangkan berbeda dengan SWOT
Asiyah (2017) Sebagai Graha Medika yang mampu kualitatif Klinik lain di sekitar, karena adanya
Pertimbangan memenangkan persaingan dan jalinan kerjasama dengan Rumah
Menetapkan meraih keunggulan, Kelemahan Sakit Undaan Surabayadalam
Strategi Tahun PT. Asfiyak Graha Medika yang bidang tenaga medis, dokter
2018-2020 Pada perlu diperbaiki, Peluang PT. maupun manajemen operasional-
PT. Asfiyak Asfiyak Graha Medika untuk nya. Dengan himpunan pengalaman
Graha Medika berkembang dan diperbaiki, yang dimiliki oleh Rumah Sakit
Ancaman yang mungkin muncul Undaan Surabaya sejak Zaman
dan menjadi hambatan PT. Penjajahan Belanda sejak 1915,
Asfiyak Graha Medika saat ini, diyakini bahwa konsep ini akan

37
Strategi hasil Analisis SWOT menjadi diferensiasiter tersendiri
tahun 2017 sebagai bagi klinik ini dalam memberikan
pertimbangan menetapkan nilai lebih kepada pasien.
strategi tahun 2018-2020 pada
PT. Asfiyak Graha Medika
13. Penelitian Moch Analisis SWOT Untuk menganalisis bisinis Toko Metode Hasilnya adalah Toko Pojok Analisis Variabel
Choiril Anwar pada Strategi Pojok melalui SWOT sehingga deskriptif memiliki kekuatan (strength) dan SWOT
dan Meinarini Bisnis dalam dapat mengetahui posisi Toko kualitatif peluang (opportunity) yang sangat
Carut Utami Kompetisi Pojok di pasar bagus sehingga Toko Pojok masih
(2012) Pasar (Studi mampu berkompetisi dengan usaha-
Kasus: Toko usaha lain yang sejenis
Pojok Madura)
14. Penelitian Analisis Swot Untuk mengetahui kekuatan, Metode Hasilnya menunjukan bahwa, Analisis Variabel
Zuhrotun Nisak Untuk kelemahan, peluang dan kualitatif dengan menggunakan analisis IFAS SWOT
(2014) Menentukan ancaman yang dihadapi oleh dengan dan EFAS serta menggunakan
Strategi perusaahaan dalam menjaga pendekatan analisis SWOT menunjukan posisi
Kompetitif kelangsungan hidup dan deskriptif perusahaan pada sel 2, maka strategi
kontinuitas perusahaan yang dipilih guna mendukung
tercapainya tujuan dari perusahaan
tersebut.
15. Penelitian Analisis SWOT Untuk mengetahui faktor Metode Hasil dari proses penelitian analisis Analisis Variabel
Hermanto (2016) Obat Batuk internal dan faktor eksternal kualitatif SWOT di PT. SOHO Global Health SWOT
Prospan pada berdasarkan analisis SWOT menjelaskan bahwa produk tersebut
PT. Soho ada pada tahap Strategi Peluang
Global Health Pertumbuhan Berorientasi prospan
ke 1,77 dan kekuatan 2:08. Angka
itu cukup bagus dimana perusahaan
memiliki kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada
16. Penelitian Robi Penerapan Untuk menyelidiki faktor Metode Hasilnya adalah posisi perusahaan Analisis Alat analisis
Setyawan (2015) Analisis SWOT internal perusahaan (kekuatan kualitatif dengan menggunakan analisis SWOT dan

38
Sebagai dan kelemahan) sebagai SWOT menunjukkan bahwa usaha Strategi
Landasan pertimbangan untuk menentukan jasa sewa mobil “AMAN-AMIN” Pemasaran
Merumuskan kebijakan perusahaan, Transport Tours and Travel Ambar
Strategi menyelidiki faktor eksternal ketawang berada dalam fase
Pemasaran perusahaan (peluang dan pertumbuhan usaha. Dengan nilai
Usaha Jasa ancaman) sebagai pertimbangan faktor internal 3,01 dan nilai faktor
Sewa Mobil untuk menentukan strategi eksternal 3,44. Strategi pemasaran
“AMAN- pemasaran di masa depan, dan yang cocok diterapkan pada sewa
AMIN” menentukan kebijakan strategi mobil “AMAN-AMIN” Transport
Transport Tours pemasaran berdasarkan analisis Tours and Travel Ambar ketawang
and Travel SWOT adalah dengan menggunakan
Ambar strategi SO (Strength
ketawang Opportunities). Strategi SO
Sleman dilakukan dengan memanfaatkan
Yogyakarta kekuatan perusahaan guna
menangkap peluang pasar yang
tinggi
17. Penelitian “Analisis Untuk mengetahui strategi Metode Hasil penelitian ini menunjukkan Analisis Variabel
Fitriyah Inayah Strategi pemasaran yang diterapkan kalitatif bahwa PT Petrokimia Gresik SWOT dan
Ichwanda, Zainul Pemasaran perusahaan, mengetahui faktor kekuatan terbesar perusahaan Strategi
Arifin, dan Edy Untuk kekuatan dan kelemahan, terletak pada kualitas produk yang Pemasaran
Yulianto (2015) Meningkatkan peluang dan ancaman, dan dimiiki PT Petrokimia Gresik
Volume menganalisis strategi yang tepat terjamin, sedangkan kelemahan
Penjualan digunakan oleh perusahaan terbesar perusahaan adalah tuntutan
Ekspor” (Studi untuk meningkatkan volume untuk memenuhi kebutuhan subsidi
Pada Pt penjualan ekspor
Petrokimia
Gresik)
18. Penelitian Analisis Swot Untuk mengetahui faktor-faktor Metode Hasil penelitian ini menunjukkan Variabel Alat analisis
Rahmat Hidayat Sebagai Dasar yang menjadi kekuatan dan kualitatif bahwa berdasarkan diagram SWOT,
dan Ricky Keputusan kelemahan, faktor-faktor yang CV STAR PRATAMA memiliki

39
Rahmat (2018) Strategi menjadi peluang dan ancaman, posisi pada kuadran I. Pada kuadran
Pemasaran Pada mengetahui bagaimana posisi ini situasi perusahaan sangat
Perusahaan bisnis server pulsa CV STAR menguntungkan, berdasarkan
Server Pulsa Di PRATAMA dibandingkan Matrik IE (Matrik Internal-
Kota Batam dengan bisnis server pulsa Eksternal) maka CV STAR
(Studi Kasus lainnya serta strategi yang harus PRATAMA berada pada sel V dan
Pada Cv. Star diterapkan oleh bisnis server berdasarkan hasil analisis pada
Pratama) pulsa CV STAR PRATAMA tahap keputusan menggunakan
QSPM, dapat dilihat bahwa
strategi yang terbaik yang harus
dilakukan saat ini adalah salah satu
strategi ST (Strength-Threat) yaitu
dengan meningkatkan pelayanan
prima serta layanan purna jual demi
memuaskan pelanggan
19. Penelitian Nia Pemilihan Untuk mengidentifikasi faktor Metode Hasil penelitian ini menunjukan Metode Alat anaslisis dan
Budi Puspitasari, Strategi Bisnis internal eksternal yang dihadapi kualitatif bahwa Industri IKM dapat Variabel
Rani Rumita, Dengan perusahaan dalam kegiatan melakukan strategi pengembangan
dan GilangYuda Menggunakan pemasaran produk pada IKM produk danpenetrasi pasar. Selain
Pratama (2013) Qspm atau pengusaha gerabah, itu membuat desa Kasongan lebih
(Quantitative mengetahui prioritas strategi menarik dengan mengembangkan
Strategic dalam SWOT dengan QSPM desa menjadi daerah wisata yang
Planning (Quantitative Strategic Planning memang menarik untuk dikunjungi.
Matrix) Dan Matriks) dan input model Kesiapan ini juga diiringi dengan
Model Maut MAUT (Mutlti Attribute Utility adanya kesiaapan oleh masyarakat
(Multi Attribute Theory) yaitu infrastruktur, dan para pengusaha dengan lebih
Utility Theory) waktu, costdan pendapat mengembangkan produknya dengan
(Studi Kasus pengusaha, merumuskan strategi melakukan diversifikasi produk
Pada Sentra pemasaran yang tepat sesuai dengan bahan baku yang sama yaitu
Industri kondisi internal dan eksternal tanah tersebut.
Gerabahkasong yang dihadapi IKM atau

40
an, Bantul, pengusaha gerabah
Yogyakarta)
20. Penelitian I Strategi Untuk mengidentifikasi faktor Metode Hasil matriks SWOT diperoleh Variabel Alat analisis
Nyoman Pemasaran internal dan faktor eksternal, kualitatif strategi alternatif, yaitu: strategi S-O
Sugiharta, Dwi Benih Padi pada mengetahui strategi bersama dan meningkatkan volume pengadaan
Putra Darmawan, UD Tani Sejati dalam meningkatkan pemasaran kuantitatif dan pencairan; strategi W-O dalam
dan I Dewa Ayu di Kecamatan benih padi, dan mencari tahu membuktikan sumber daya manusia
Sri Yudhari Blahbatuh bagaimana strategi alternatif pendidikan; strategi S-T
(2016) Kabupaten dalam meningkatkan pemasaran berkoordinasi dengan penyedia
Gianyar benih padi faktor produksi dan bahan baku;
strategi W-T mengoptimalkan
promosi dan juga perlu
mengamankan penelitian lanjutan
tentang strategi pemasaran dan
meningkatkan strategi produksi
untuk dapat melakukan penetrasi
pasar dan meningkatkan kapasitas
produksi
21. Penelitian Dijana Strategy To identify internal and external Using the The results show that proactive Meneliti Terdapat pada
Oreski (2013) development by factors prioritized by experts in AHP communication strategies and menggunaka metode penelitian
using SWOT – the field of tourism through the (Analytic isolation strategies with effective n analisis dan Objek
AHP AHP Hierarchy marketing promotion strategies are SWOT penelitian
Process) the best strategies that can be
method applied
22. Penelitian Importance- To formulate strategic planning Quantitativ The evaluation results show that the Peneliti Terdapat pada
Boonyarat Performance because SWOT factors that must e SWOT analysis of the case study sebelumnya objek, metode
Phadermroda, Analysis based be maintained or improved can accurately reflects the situation of menggunaka penelitian, dan
Richard M. SWOT analysis be clearly identified from the the organization so that it shows the n analisis subjek penelitian
Crowdera, Gary customer's point of view validity of this research SWOT
B. Willsa (2016)

41
23. Penelitian Yusuf The The purpose of this study is to Qualitative As a result of the SWOT analysis, a meneliti Objek dan subjek
Ersoy (2017) Determination determine the current number of proposed solutions which dengan alat yang digunakan
of city situation of marketing the city are considered effective for the analisis yang berbeda
marketing of Uşak province and to find marketing of the city of Uşak sama
strategies with province have been presented. Some (SWOT)
out the strengths and
SWOT analysis suggestions from this work
a case study of weaknesses of the province of effectively introduce the Ulubey
usak province Uşak related to city canyon, Banaz geothermal
marketing resources and treasure, the use of
social media and other promotional
organs
Sumber: Kajian Empirik 2019

42
43

2.3 Model Penelitian

Gambar 2.1
Model Penelitian
Sumber: Kajian Teoritis 2019
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif kualitatif, Karena

bertujuan untuk menggambarkan keadaan atas fenomena dilapangan. Arikunto

(2007: 3) menyatakan penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

untuk menggambarkan atau memaparkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi,

situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain. Sugiyono (2007: 14) metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

yang digunakan untuk meneliti suatu objek yang alamiah yang menjadikan

peneliti sebagai instrumen kunci. Pada teknik penelitian ini peneliti menggunakan

pengumpulan data melalui tiga cara yaitu dengan pengamatan (observasi),

wawancara (interview), dan dokumentasi.

Penelitian ini berusaha menggambarkan atau mengetahui tingkat

kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman Bambuden Boulevard Manado.

Penelitian ini memberikan suatu rumusan strategi pemasaran untuk Bambuden

Boulevard Manado yang nantinya dapat diterapkan oleh pengelola usaha.

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.2.1 Populasi

Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi social

situation atau situasi social yaitu kesinambungan antara tempat (place), pelaku

(actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Pada situasi

sosial peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas orang-orang yang ada

44
45

pada tempat tertentu (Sugiyono, 2008: 49). Objek penelitian ini adalah semua

pelaku kegiatan dan aktifitas di Bambuden Boulevard Manado.

3.2.2 Sampel

Sampel dalam penelitian deskriptif kualitatif bukan dinamakan responden,

tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam

penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik,

tetapi sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk

menghasilkan teori (Moleong, 2005: 298). Sampel penelitian merupakan sumber

data yang dimintai informasinya sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang

dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh

(Arikunto, 2002: 107). Dalam mendapat data yang tepat dan valid maka

diperlukan informan yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan data

(purposive). Margono (2004: 128) menyatakan pemilihan sekelompok subjek

dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang

mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui

sebelumnya.

Sampel yang akan digunakan penulis pada penelitian ini adalah pelaku

pada rumah makan Bambuden Boulevard Manado yaitu Pemilik perusahaan.

Pemilik Perusahaan dipilih karena dipercaya mengetahui segala informasi

lingkungan perusahaan.

3.2.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

purposive sampling. Teknik sampling ini dilakukan berdasarkan penilaian peneliti

akan pengetahuan calon informan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

45
46

Penilaian bahwa informan tersebut mempunya pengetahuan dilakukan secara

subjektif berdasarkan pengamatan peneliti. Pada umumnya, sampel yang dinilai

mampu menjawab pertanyaan penelitian adalah orang yang berpengalaman atau

memiliki pengetahuan terkait fokus penelitian.

Menurut Arikunto (2006) teknik sampling adalah teknik mengambil

sampel dengan tidak berdasarkan random, daerah atau strata, melainkan

berdasarkan atas adanya pertimbangan yang berfokus pada tujuan tertentu.

3.3 Sumber dan Jenis Data

Data Primer adalah sumber yang dapat memberikan informasi secara

langsung, serta sumber data tersebut memiliki hubungan dengan masalah pokok

penelitian sebagai bahan informasi yang dicari. Data primer dalam penelitian ini

adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada narasumber.

Dengan demikian, data primer dalam penelitian ini adalah data yang

diambil dari sumber yang pertama berupa hasil wawancara langsung dengan

manajer operasional Bambuden Boulevard Manado beserta anggota-anggotanya

yang terkait.

Data sekunder adalah merupakan kumpulan dokumen yang berkaitan Visi

dari Bambuden Boulevard Manado, serta informasi pendukung berdasarkan

analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Oppotunities, dan Threats).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Bungin (2003: 42), menjelaskan metode pengumpulan data adalah

“dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dapat dikumpulkan

sehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan informasi yang valid dan

46
47

reliabel”. Arikunto (2002: 136), berpendapat bahwa “metode penelitian adalah

berbagai cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Cara yang dimaksud adalah wawancara, dan studi dokumentasi. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Metode Wawancara

Esterberg (2002: 96) mendefinisikan wawancara adalah pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang digunakan

oleh peneliti merupakan wawancara semi terstruktur. Jenis wawancara ini dalam

pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan wawancara terstruktur. Tujuan dari

wawancara adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana

pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya (Sugiyono, 2009:

413).

b. Metode Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan

kuesioner. Observasi tidak selalu dengan objek manusia tetapi juga objek-objek

alam yang lain. Sugiyono (2009: 145) mengemukakan bahwa observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan. Penelitian lapangan ini dilakukan untuk memperoleh

data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang digunakan

adalah dengan melakukan pengamatan langsung terhadap Bambuden Boulevard

Manado untuk memperoleh gambaran yang nyata.

47
48

c. Metode Dokumentasi

Hamidi (2004: 72) Metode dokumentasi adalah informasi yang berasal

dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan.

Dokumentasi penelitian ini merupakan pengambilan gambar oleh peneliti untuk

memperkuat hasil penelitian. Sugiyono (2009: 240) dokumentasi bisa berbentuk

tulisan, gambar atau karya-karya monumentel dari seseorang.

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Sugiyono (2007: 18) dalam penelitian kualitatif yang memiliki sifat

kesatuan (holistic) dan lebih menekankan pada proses, maka penelitian kualitatif

dalam melihat hubungan antar variabel pada objek yang diteliti lebih bersifat

interaktif yaitu saling mempengaruhi, sehingga tidak diketahui mana variabel

independen dan dependennya.

Azwar (2007: 72) suatu definisi yang memiliki arti tunggal dan diterima

secara objektif bilamana indikatornya tidak tampak. Suatu definisi mengenai

variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel yang

diamati.

Strategi Pemasaran, suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang

untuk merencanakan, menentukan harga, promosi yang dapat memuaskan

keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Pemasaran

memiliki 2 dimensi yaitu dimensi saat ini dan dimensi yang akan datang. Dimensi

saat ini berkaitan dengan hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan

lingkunganya. Dimensi yang akan datang diharapkan akan dapat terjalin dan

program tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi

48
49

pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implicit maupun eksplisit)

mengenai bagaimana suatu merk atau lini produk mencapai tujuanya (Bennet

1998:118). Dalam penelitian ini strategi permasaran adalah strategi yang akan

dilakukan Bambuden Boulevard Manado untuk memenuhi kebutuhan konsumen

dan mencapai target dari perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan

manajer yang menjadi salah satu target Bambuden Boulevard adalah

meningkatkan pendapatan dan menjamin kepuasan kepada konsumen.

SWOT adalah suatu teknik yang dirancang khusus untuk membantu

mengidentifikasi strategi pemasaran yang harus dijalankan perusahaan. Analisis

SWOT mencakup lingkungan internal dan eksternal perusahaan secara

keseluruhan Kotler (2009: 64).

Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang

namun secara bersamaan juga dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman bagi

perusahaan. SWOT dalam penelitian ini adalah kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman yang dimiliki Bambuden Boulevard Manado.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan untuk

menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca,

dipahami dan di interpretasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

strategi pemasaran apa yang cocok bagi restoran.

49
50

3.6.1. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis untuk

mengevaluasi suatu bisnis usaha. Analisis ini melibatkan penetuan tujuan usaha

dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik untuk

mencapai tujuan usaha.

Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk

merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah

singkatan dari, S adalah Strenght atau kekuatan, W adalah Weakness atau

kelemahan, O adalah Oppurtunity atau kesempatan, dan T adalah Threat atau

ancaman. Pearce dan Robinson (2008: 200) menyatakan “analisis SWOT

merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer menciptakan

gambaran umum secara mengenai situasi strategi perusahaan”. SWOT ini biasa

digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana

untuk melakukan suatu program kerja (Alma, 2008: 24).

Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities and threats) adalah

suatu teknik yang dirancang khusus untuk membantu mengidentifikasi strategi

pemasaran yang harus dijalankan perusahaan. Analisis SWOT mencakup

lingkungan internal dan eksternal perusahaan secara keseluruhan Kotler (2009:

64). Analisis SWOT digunakan untuk membantu para manajer perusahaan dalam

menentukan strategi perusahaan.

50
51

3.6.2. Matrix EFE (External Factors Evaluation)

Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari

faktor-faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks ini menggambarkan

kondisi eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung

berdasarkan bobot dan rating. Berikut ini adalah contoh matriks EFE:

Tabel 3.1
Matrix EFE

PELUANG BOBOT RATING SKOR


1. Peningkatan permintaan penjualan 0,3 4 1,2
2. Daya pasar yang sangat luas 0,3 4 1,2
ANCAMAN BOBOT RATING SKOR
1. Terlambatnya pendistribusian 0,2 3 0,6
barang
2. Melonjaknya harga pokok 0,2 3 0,6
Total 1,00 3,6

3.6.3. Matrix IFE (Internal Factors Evaluation)

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari

faktor-faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks ini menggambarkan

kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang

dihitung berdasarkan rating dan bobot. Berikut ini adalah contoh matriks IFE :

Tabel 3.2
Matrix IFE
KEKUATAN BOBOT RATING SKOR
1. Memiliki akses belanja online 0,3 4 1,2
2. Adanya kartu anggota 0,3 4 1,2
KELEMAHAN BOBOT RATING SKOR
1. Loyalitas karyawan rendah 0,2 3 0,6
2. Unit penelitian pasar lemah 0,2 3 0,6
Total 1,00 3,6

51
52

CONTOH PERHITUNGAN NILAI BOBOT DAN RATING

DARI KUESIONER MATRIKS EFE DAN IFE

1. Contoh Perhitungan untuk Matriks (EFE)

 Perhitungan jumlah untuk faktor peluang pada No.1 didapat dari total jawaban
6 responden yaitu
4 + 4 + 4 + 3 + 3 + 4 = 22

 Total EFE didapat dari total jumlah jawaban 6 responden dari faktor peluang
dan faktor ancaman. Perhitungannya adalah
22 + 15 + 11 + 12 + 19 + 16 + 15 + 6 + 11 + 11 + 16 + 6 = 160

 Perhitungan bobot untuk faktor peluang pada No.1 didapat dari total jawaban
6 responden dibagi dengan total EFE perhitungannya adalah sebagai berikut:
22
Bobot   0,14
160

Untuk Total Bobot EFE harus sama dengan 1,00

 Perhitungan rating untuk faktor peluang pada No.1 didapat dari total jumlah
jawaban 6 responden dibagi dengan jumlah responden. Perhitungan sebagai
berikut:
22
Rating  4
6

 Perhitungan B x R untuk faktor peluang pada NO.1 didapat dari perkalian


bobot dan Rating. Perhitungannya adalah:
Bobot x Rating = 0,14 x 4 = 0,56

 Total penjumlahan B x R untuk matriks EFE didapat dari penjumlahan (BxR)


pada faktor-faktor Peluang dan Ancaman perhitungan adalah sebagai berikut:
0.56 + 0.27 + 0.14 + 0.16 + 0.48 + 0.30 + 0.27 + 0.04 + 0.14 + 0.14 + 0.27
+ 0.04 = 2.81

52
53

2. Contoh perhitungan untuk Matriks (IFE)

 Perhitungan jumlah untuk faktor kekuatan pada No.1 didapat dari total
jawaban 6 responden yaitu
4 + 3 + 4 + 4 + 4 + 4 = 23

 Total EFE didapat dari total jumlah jawaban 6 responden dari faktor kekuatan
dan faktor kelemahan. Perhitungannya adalah
23 + 16 + 16 + 10 + 11 + 18 + 11 + 12 + 12 + 12 + 11 + 11 =163

 Perhitungan bobot untuk faktor kekuatan pada No.1 didapat dari total jawaban
6 responden dibagi dengan total EFE perhitungannya adalah sebagai berikut
23
Bobot   0,14
163

Untuk Total Bobot IFE harus sama dengan 1,00

 Perhitungan rating untuk kekuatan pada No.1 didapat dari total jumlah
jawaban 6 responden dibagi dengan jumlah responden. Perhitungan sebagai
berikut:
23
Rating  4
6

 Perhitungan B x R kekuatan pada No.1 didapat dari perkalian Bobot dan


Rating. Perhitungannya adalah:
Bobot x Rating = 0.14 x 4 = 0,56

 Total penjumlahan B x R untuk matriks IFE didapat dari penjumlahan (BxR)


pada faktor kekuatan dan faktor kelemahan perhitungan adalah sebagai
berikut:
0.56 + 0.3 + 0.3 + 0.18 + 0.21 + 0.33 + 0.14 + 0.14 + 0.14 + 0.14 + 0.14 +
0.14 = 2.72

53
54

 CONTOH MATRIX EFE


Faktor Eksternal
Dominan
BOBOT
BOBOT
No JUMLAH RATING X
%
OPPORTUNITIES RATING

Harga yang bersaing serta


jaminan rasa
1 22 4 0,14 0,56
Brownies oleh CV
Amanda
Pertumbuhan ekonomi
2 yang kian membaik 15 3 0,09 0,27
telah menggunakan
3 teknologi yang modern 11 2 0,07 0,14
Kebijakan pemerintah
4 yang mendorong 12 2 0,08 0,16
perusahaan baik
Adanya pangsa pasar yang
5 potensial 19 4 0,12 0,48
Kepercayaan konsumen
6 terhadap produk Brownies 16 3 0,10 0,30
kukus Amanda
BOBOT
BOBOT
No THREATS JUMLAH RATING X
%
RATING
Kebijakan pemerintah
tentang harga BBM yang
cenderung lebih
mahal untuk konsumsi
1 15 3 0,09 0,27
industri,
membuat ongkos produksi
perusahaan menjadi lebih
besar
Naiknya nilai tukar mata
2 uang Rupiah 6 1 0,04 0,04
terhadap Dollar
Kenaikan Inflasi tahun
3 11 2 0,07 0,14
2006
Munculnya pendatang
4 baru 11 2 0,07 0,14
Konsumen semakin
5 sensitif terhadap harga 16 3 0,9 0,27
Harga mesin Impor
6 teknologi terbaru 6 1 0,04 0,04
TOTAL 160 1,00 2,81

54
55

 CONTOH MATRIX IFE

Faktor Internal Dominan


BOBOT
JUML BOBO
No RATING X
STRENGTHS AH T%
RATING

Memiliki produk yang


1 berkualitas 23 4 0,14 0,56
Perusahaan terus
2 melakukan inovasi produk 16 3 0,10 0,3
3 Harga yang kompetitif 16 3 0,10 0,3
Adanya pengaturan
4 organisasi dan 10 3 0,06 0,18
manajemen yang teratur
memilki proses operasi
5 yang sistematis 11 3 0,07 0,21
pertumbuhan laba dan
6 penjualan meningkat 18 3 0,11 0,33
BOBOT
JUML BOBO
No WEAKNESSES RATING X
AH T%
RATING
Tidak adanya program
1 latihan 11 2 0,07 0,14
2 Promosi tidak maksimal 12 2 0,07 0,14
3 Segmen pasar terbatas 12 2 0,07 0,14
Tidak tercapainya target
4 penjualan 12 2 0,07 0,14
Tingkat pendidikan
5 karyawan relatif rendah 11 2 0,07 0,14
6 kurangnya tenaga terampil 11 2 0,07 0,14
TOTAL 163 1,00 2,72

55
56

3.6.4. Matrix SWOT

Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor

strategi perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki (Rangkuti, 2009: 31). Matriks SWOT

terdiri dari 2 jenis yaitu matriks SWOT kuantitatif dan matriks SWOT kualitatif.

Gambar 3.1

Matrix SWOT Kuantitatif (4 kuadran)

5
KUADRAN 2 KUADRAN 1
4
Mendukung Mendukung
Strategi Turn 3 Strategi Agresif

1
W S
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

-1
KUADRAN 4 KUADRAN 3

Mendukung
-2 Mendukung
Strategi -3 Strategi
Defensif Difersifikasi
-4

-5

56
57

Keterangan :

1. Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang

ada. Strategi yang dapat dterapkan adalah dengan mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif. Di dalam kuadran 1 ada terbagi beberapa strategi,

yaitu: Pengembangan Pasar, Penetrasi Pasar, Pengembangan Produk,

Integrasi Kedepan, Integrasi Ke Belakang, Integrasi Horisontal, Diversifikasi

Konsentrik.

2. Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan peluang jangka panjang. Di dalam kuadran 2 ada terbagi

beberapa strategi, yaitu: Pengembangan Pasar, Penetrasi Pasar,

Pengembangan Produk, Integrasi Horisontal, Penciutan Bisnis, Pengurangan.

3. Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi

di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus

strateginya adalah dengan meminimalkan masalah-masalah internal

perusahaan, sehingga dapat merubah peluang pasar yang lebih baik. Di dalam

kuadran 3 ada terbagi beberapa strategi, yaitu: Diversifikasi Konsentrik,

Diversifikasi Horisontal, Diversifikasi Konglomerasi, Usaha Patungan,

Outsourching. Benchmarking.

57
58

4. Kuadran 4 : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Di dalam kuadran 4

ada terbagi beberapa strategi, yaitu: Penciutan Bisnis, Likuidasi, Diversifikasi

Konsentrik, Diversifikasi Horisontal, Diversifikasi Konglomerasi,

Pengurangan

58
59

Tabel 3.3

Matrix SWOT Kualitatif (9 sel)


Faktor – Kekuatan (S) Kelemahan (W)
faktor Daftarkan 5-10 Daftarkan 5-10
Faktor- Internal faktor-faktor faktor-faktor
Faktor internal internal
Eksternal
Peluang (O) Strategi (SO) Buat Strategi (WO)
Daftarkan 5-10 strategi disini yang Buat strategi disini
faktor-faktor menggunakan yang
peluang eksternal kekuatan untuk memanfaatkan
memanfaatkan peluang mengatasi
peluang ancaman

Ancaman (T) Strategi (ST) Buat Strategi (WT) Buat


Daftarkan 5-10 strategi disini yang strategi disini yang
faktor-faktor menggunakan meminimalkan
ancaman eksternal kekuatan untuk kelemahan dan
mengatasi menghindari
ancaman ancaman

Sumber: Rangkuti (2009:31)

Keterangan:

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar mungkin.

2. Strategi ST

Strategi ini dibuat berdasarkan bagaimana perusahaan menggunakan

kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.

59
60

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta menghindari ancaman

yang ada

60
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1.1. Sejarah Perusahaan

Rumah makan bambuden boulevard manado terletak di Jln. Laksada john

lie, Manado, Sulawesi utara. Dibuka pada tahun 2018, bambuden boulevard ini

merupakan rumah makan ikan mas bakar yang pertama di kota manado. Rumah

makan bambuden boulevard didirikan oleh bapak Jantje Tumbelaka. Rumah

makan bambuden boulevard ini awalnya di buka di depan hotel Peninsula.

Seiring berjalannya waktu pemilik menambahkan beberapa macam menu

di rumah makan tersebut. Menu tersebut adalah ikan mas woku dan mujair woku.

Lama membuka rumah makan tersebut di depan mantos, pemilik kemudian

pindah di depan mantos dan pada akhirnya pindah ke kawasan megamas yang

tempatnya di samping rumah kopi billy, karena di depan mantos tempat parkir

untuk kendaraan agak susah. Sampai sekarang masih tetap membuka usaha di

tempat tersebut.

Awal dibukanya bambuden boulevard di Manado terletak di depan hotel

peninsula manado, seiring berjalannya waktu pemilik mendapati lokasi baru yang

menurutnya lebih baik dan strategis yaitu di Jln. Laksada john lie, Manado,

Sulawesi utara. Alasan pemilik memilih lokasi ini adalah karena di daerah

tersebut memiliki tingkat keramaian yang tinggi. Dan kemudian dibukalah rumah

61
62

makan Bambuden Boulevard di Jln. Laksada john lie, Manado, Sulawesi utara

pada tahun 1975.

4.1.1.2. Visi dan Misi

- Visi

Menjadikan Bambuden Boulevard Manado sebagai rumah makan yang

terkenal, dengan menghasilkan kualitas yang tinggi dengan cita rasa yang enak.

- Misi

Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan

memproduksi makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi

konsumen.

4.1.1.3. Struktur Organisasi

PIMPINAN

KASIR PELAYAN

Keterangan:

- Pimipnan: Seseorang yang mempunyai restoran Bambuden Boulevard Manado

- Kasir: Salah satu yang menjadi tangan kanan pimpinan Bambuden Boulevard

Manado

- Pelayan: Melayani pelanggan yang makan di restoran Bambuden Boulevard

Manado

62
63

4.1.2. Deskripsi Responden

4.1.2.1. Biodata Pemilik (responden)

1. Nama : Jantje Tumbelaka

TTL : Manado, 31 Januari 1977

Agama : Kristen

2. Nama : Iklas Mamonto

TTL : Gorontalo, 23 Febuari 1984

Agama : Islam

4.1.3. Deskripsi Variabel

Dengan analisis SWOT dalam menentukan strategi Bambuden Boulevard

Manado peneliti menemukan beberapa kekuatan dan kelemahan dalam faktor

internal dan peluang serta ancaman dari faktor eksternal.

4.1.3.1. Faktor internal Bambuden Boulevard Manado

- Kekuatan (strenght)

Kekuatan dapat digunakan perusahaan agar tetap terus mampu untuk

bersaing dalam sebuah usaha. Bambuden Boulevard Manado memiliki beberapa

poin kekuatan yang menjadikannya tetap mampu bersaing. Kekuatan yang

dimiliki yaitu:

1. Memiliki harga yang terjangkau.

2. Bahan baku yang murni dan lokal.

63
64

3. Kualitas produk yang terjaga.

4. Kelezatan cita rasa makanan.

5. Ciri khas menu makanan satu-satunya di manado (ikan mas & mujair).

6. Restoran sudah di kenal luas.

- Kelemahan (weakness)

Selain memiliki kekuatan yang dapat digunakan untuk tetap bertahan

menghadapi pesaing, bambuden boulevard manado juga memiliki beberapa

kelemahan dalam menghadapi pesaingnya. Kelemahan yang dimiliki yaitu:

1. Minimnya tenaga kerja di Bambuden Boulevard.

2. Manajemen keuangan bersifat tradisional.

3. Tidak ada penawaran diskon.

4. Kurangnya penerapan teknologi.

5. Minimnya kegiatan promosi yang dilakukan.

4.1.3.2 Faktor eksternal Bambuden Boulevard Manado

- Peluang (opportunity)

Lingkungan luar perusahaan harus di ketahui agar hal-hal yang

mendukung strategi bisnis dapat di terapkan. Peluang merupakan salah satu aspek

yang mencakup lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk

mengembangkan atau memajukan perusahaan. Adapun peluang yang di miliki

yaitu:

1. Letak restoran berada di lokasi yang strategis.

2. Menu makanan memenuhi selera konsumen.

64
65

3. Menjalin kerja sama dengan GO-FOOD dan GRAB-FOOD untuk

pemasaran.

4. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat.

5. Semakin meningkatnya gaya hidup masyarakat kota manado.

- Ancaman (threat)

Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah dari lingkungan

eksternal perusahaan yaitu ancaman ynag dihadapi bambuden boulevard manado.

Ancaman tersebut dapat berasal dari apa saja termasuk kegiatan yang dijalankan

perusahaan pesaing. Ancaman yang dihadapi yaitu:

1. Harga bahan baku fluktuatif.

2. Tingkat persaingan yang sangat tinggi dengan restoran sejenis.

3. Produk yang mudah ditiru oleh pesaing yang lain.

4. Hambatan masuk industri rendah.

5. Banyaknya rumah makan tradisional yang bermunculan.

4.1.3.3 Strategi Pemasaran Bambuden Boulevard Manado Berdasarkan

Analisis SWOT

Pada tahap selanjutnya adalah menganalisis SWOT dalam menentukan

strategi pemasaran yang di peroleh dari data perusahaan bambuden boulevard

manado dari hasil observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis SWOT dalam

menentukan strategi pemasaran mempunyai beberapa alternative strategi yang

dapat diterapkan oleh perusahaan yang diperoleh dari analisis faktor internal dan

faktor eksternal.

65
66

4.2. Hasil Analisis

4.2.1. Hasil Analisis Matrix Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Berikut ini tabel 4.1 yang menyajikan faaktor-faktor peluang dan

ancaman dengan menggunakan matrix EFE:

Tabel 4.1
Matrix Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

PELUANG BOBOT RATING SKOR


1. Letak restoran berada di lokasi yang 0,12 4 0,48
strategis
2. Selera konsumen yang suka ikan laut / 0,12 4 0,48
non daging
3. Menjalin kerja sama dengan GO- 0,12 4 0,48
FOOD dan GRAB-FOOD untuk
pemasaran
4. Peningkatan pendapatan dan daya beli 0,12 4 0,48
masyarakat
5. Semakin meningkatnya gaya hidup 0,12 4 0,48
masyarakat kota manado
ANCAMAN BOBOT RATING SKOR
3. Harga bahan baku fluktuatif 0,09 3 0,27
4. Tingkat persaingan yang sangat tinggi 0,12 4 0,48
dengan restoran sejenis
5. Produk yang mudah ditiru oleh 0,03 1 0,03
pesaing yang lain
6. Hambatan masuk industri rendah 0,06 2 0,12
7. Banyaknya rumah makan tradisional 0,12 4 0,48
yang bermunculan
Total Skor Pembobotan 1,00 3,78
Sumber: Olah Data 2019

66
67

Dari tabel 4.1 matriks EFE diatas dapat digambarkan bahwa Bambuden

Boulevard Manado memiliki lima peluang (opportunity). Peluang terbesar

terdapat pada:

- Letak restoran berada di lokasi yang strategis

- Menu makanan memenuhi selera konsumen

- Menjalin kerja sama dengan GO-FOOD dan GRAB-FOOD untuk pemasaran

- Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat

- Semakin meningkatnya gaya hidup masyarakat kota manado

Kelima faktor peluang diatas merupakan peluang terbesar yang memiliki rating

paling tinggi yaitu 4 dan skor 0,48, yang berarti perusahaan merespon superior

untuk faktor-faktor peluang tersebut.

Setelah faktor-faktor peluang, dalam matriks EFE juga terdapat 5 faktor

ancaman (threats) yang terdapat pada bambuden boulevard manado. Ancaman

terbesar terdapat pada:

- Harga bahan baku fluktuatif, yang mendapat rating 3 dengan skor 0,27,

yang berarti bahwa perusahaan merespon diatas rata-rata untuk satu faktor

ancaman tersebut. Kemudian terdapat 3 faktor yang lebih kecil berikutnya

yaitu:

- Tingkat persaingan yang sangat tinggi dengan restoran sejenis, yang

mendapat rating 4 dengan skor 0,48, yang berarti bahwa perusahaan

merespon diatas rata-rata untuk satu faktor ancaman tersebut. Kemudian

terdapat 3 faktor yang lebih kecil berikutnya yaitu:

67
68

- Produk yang mudah ditiru oleh pesaing yang lain

- Hambatan masuk industri rendah

Kedua faktor tersebut mempunyai rating 1 dan 2 dengan skor 0,03 dan 0,12 yang

lebih rendah dibandingkan dengan faktor yang sebelumnya dan memiliki arti

bahwa perusahaan merespon rata-rata untuk kedua faktor ancaman tersebut.

Kemudian terdapat satu faktor terakhir yang yaitu:

- Banyaknya rumah makan tradisional yang bermunculan, memiliki rating 4

dengan skor 0,12 yang berarti bahwa perusahaan merespon diatas rata-rata

untuk satu faktor ancaman tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan dari faktor-faktor tersebut dengan menggunakan

matriks EFE diperoleh total skor yang dimiliki oleh rumah makan Bambuden

Boulevard Manado sebesar 3,78. Skor bobot yang dimiliki memperoleh hasil

diatas (2,5) menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah diatas rata-rata, skor

tersebut mengindikasikan bahwa usaha Bambuden Boulevard Manado mampu

merespon dengan baik faktor eksternal tersebut dengan memanfaatkan atau

merespon peluang yang ada dalam mengatasi ancaman.

68
69

4.2.2. Hasil Analisis Matrix Internal Faktor Evaluasi (IFE)

Berikut ini tabel 4.2 yang menyajikan faaktor-faktor kekuatan dan

kelemahan dengan menggunakan matrix IFE:

Tabel 4.2
Matrix Internal Faktor Evaluasi (IFE)

KEKUATAN BOBOT RATING SKOR

1. Memiliki harga yang terjangkau 0,05 2 0,1


2. Bahan baku yang murni dan lokal 0,11 4 0,44
3. Kualitas produk yang terjaga 0,11 4 0,44
4. Kelezatan cita rasa makanan 0,11 4 0,44
5. Ciri khas menu makanan satu-satunya 0,11 4 0,44
di manado (ikan mas dan mujair)
6. Restoran sudah di kenal luas 0,11 4 0,44
KELEMAHAN BOBOT RATING SKOR
1. Minimnya tenaga kerja di Bambuden 0,11 4 0,44
Boulevard
2. Manajemen keuangan bersifat 0,08 3 0,24
tradisional
3. Tidak ada penawaran diskon 0,05 2 0,1
4. Kurangnya penerapan teknologi 0,05 2 0,1
5. Minimnya kegiatan promosi yang 0,11 4 0,44
dilakukan
Total 1,00 3,62
Sumber: Olah Data 2019

69
70

Dari tabel matriks IFE diatas dapat digambarkan bahwa Bambuden

Boulevard Manado memiliki lima kekuatan (strength). kekuatan terbesar terdapat

pada:

- Bahan baku yang murni dan lokal

- Kualitas produk yang terjaga

- Kelezatan cita rasa makanan

- Ciri khas menu makanan satu-satunya di manado (ikan mas dan mujair)

- Restoran sudah di kenal luas

Kelima faktor peluang diatas merupakan peluang terbesar yang memiliki rating

paling tinggi yaitu 4 dan skor 0,44 yang berarti bahwa ketiga faktor tersebut

merupakan faktor yang sangat kuat. Kemudian disusul oleh 1 faktor kekuatan

berikutnya yaitu:

- Memiliki harga yang terjangkau

Faktor kekuatan diatas memiliki rating 2 dan skor 0,1 yang lebih rendah

dibandingkan 5 faktor lainnya.

Setelah faktor-faktor kekuatan, dalam matriks IFE juga terdapat 5 faktor

kelemahan (weaknesses) yang terdapat pada Bambuden Boulevard Manado

Kelemahan terbesar terdapat pada:

- Minimnya tenaga kerja di Bambuden Boulevard, yang mendapat rating 4

dengan skor 0,44, merupakan faktor yang sangat lemah.

- Manajemen keuangan bersifat tradisional, yang mendapat rating 3 dengan

skor 0,24, merupakan faktor yang cukup lemah.

70
71

Kemudian terdapat 2 faktor yang lebih kecil berikutnya yaitu:

- Tidak ada penawaran diskon

- Kurangnya penerapan teknologi

Kedua faktor tersebut mempunyai rating 2 dengan skor 0,1 yang lebih rendah

dibandingkan dengan faktor-faktor sebelumnya dan merupakan faktor yang cukup

kuat. Kemudian terdapat 1 faktor terakhir yaitu:

- Minimnya kegiatan promosi yang dilakukan

Faktor tersebut memiliki rating 4 dengan skor 0,44 merupakan faktor yang sangat

lemah.

Berdasarkan hasil perhitungan faktor-faktor tersebut dengan

menggunakan matriks IFE diperoleh total skor yang dimiliki oleh rumah makan

Bambuden Boulevard Manado sebesar 3,62. Skor bobot yang dimiliki

memperoleh hasil diatas (2,5) menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah

diatas rata-rata, skor tersebut mengindikasikan bahwa usaha Bambuden Boulevard

Manado mampu merespon dengan baik faktor internal tersebut dengan

memanfaatkan atau merespon kekuatan yang dimilikinya untuk mengatasi

kelemahan yang ada.

71
72

4.2.3. Hasil Analisis Matrix SWOT (Kuantitatif dan Kualitatif)

Bersumber dari matrix EFE dan IFE pada tabel 4.1 dan 4.2

sebelumnya maka faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman selanjutnya di petakan ke dalam matrix SWOT 4 kuadran dan 9 sel

berikut ini:

Diagram SWOT
(kuantitatif)

5
OT = 3,78
4

KUADRAN 2
3
KUADRAN 1 SW = 3,62
Mendukung 2
Mendukung
Strategi Turn Strategi Agresif
1
W S
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
KUADRAN 4 -1 KUADRAN 3

Mendukung Mendukung
-2
Strategi Strategi
Defensif -3 Difersifikasi

-4

-5

Gambar 4.1
Diagram SWOT
Sumber: Olah Data 2019

72
73

Tabel 4.3 Nilai Tertimbang Total EFE dan IFE


Faktor Subtotal Faktor Subtotal
Kekuatan (S) 2,3 Peluang (O) 2,4
Kelemahan (W) 1,32 Ancaman (T) 1,38
Total (S-W) 3,62 Total (O-T) 3,78

Gambar 4.1 di atas merupakan matrix SWOT 4 kuadran yang menjelaskan

strategi alternatife yang dapat diterapkan restoran Bambuden Boulevard Manado.

Pada gambar 4.1 di atas, diketahui posisi restoran berada di kuadran I,

karena selisih kedua nilai tertimbang positif 3,78 dan 3,62. Dengan demikian

restoran direkomdasikan untuk menerapkan strategi pertumbuhan. Mengapa

strategi bertumbuh? Alasannya karena berdasarkan hasil analisis matrix EFE

dan IFE di atas, nilai EFE: 3,78 dan nilai IFE: 3,62 berarti kedua matrix memiliki

nilai di bawah rata-rata yang berarti restoran memiliki kelemahan internal dan

merespon dengan tidak baik terhadap peluang dan ancaman yang ada

73
74

Tabel 4.4
Matrix SWOT (Kualitatif) 9 Sel

KEKUATAN (Strength- KELEMAHAN


S) (Weaknesses- W)
1. Memiliki harga 1. Minimnya
yang terjangkau tenaga kerja
2. Bahan baku yang di Bambuden
murni dan lokal Boulevard
3. Kualitas produk 2. Manajemen
yang terjaga keuangan
4. Kelezatan cita bersifat
rasa makanan tradisional
5. Ciri khas menu 3. Tidak ada
makanan satu- penawaran
satunya di diskon
manado (ikan 4. Kurangnya
mas dan mujair) penerapan
6. Restoran sudah teknologi
di kenal luas 5. Minimnya
kegiatan
promosi yang
dilakukan
PELUANG STRATEGI SO STRATEGI WO
(Opportunity- O)
1. Letak restoran 1. Mempertahankan 1. Meningkatkan
berada di lokasi dan meningkatkan kegiatan
yang strategis kualitas produk promosi pada
2. Menu makanan serta pelayanan masyarakat
memenuhi selera untuk membuat (O1, O2, O4,
konsumen konsumen loyal. O5, W3, W4,
3. Menjalin kerja (S2, S4, O1, O2, W5
sama dengan 03) 2. Menambah
GO-FOOD dan 2. Menjaga jumlah SDM
GRAB-FOOD kestabilan harga (W1, O3, O4,
untuk pemasaran dengan menjalin O5)
4. Peningkatan kerjasama bersama 3. Melakukan
pendapatan dan supplier (S1, O1, penawaran
daya beli O2, O3) diskon kepada
masyarakat 3. Meningkatkan konsumen di
5. Semakin kegiatan promosi hari-hari
meningkatnya untuk menarik tertentu (W3,
gaya hidup pelanggan (S1, S3, W5, O1, O2,
masyarakat kota S4, S5, O1, O2, O5)
manado O5)

74
75

ANCAMAN (Threats- STRATEGI ST STRATEGI WT


T) 1. Mempertahankan 1. Lakukan
1. Harga bahan kestabilan harga promosi
baku fluktuatif dan Melakukan sebanyak
2. Tingkat efisiensi biaya (S1, mungkin
persaingan yang T1, T4) dengan baik
sangat tinggi 2. Menambah varian (W4, W5, T2,
dengan restoran makanan yang T3)
sejenis unik dan disukai 2. Meningkatkan
3. Produk yang konsumen (S3, S6, SDM (W1,
mudah ditiru T2, T3, T5) T2, T5)
oleh pesaing yang 3. Mempertahankan 3. Menjaga
lain kualitas produk kualitas
4. Hambatan masuk dan pelayanan produk dan
industri rendah untuk tetap meningkatkan
5. Banyaknya membuat varian
rumah makan konsumen loyal makanan
tradisional yang (S1, S2, S3, S4, (W3, T2, T3,
bermunculan T1, T2, T3, T5) T4, T5)
Sumber: Olah Data 2019

Berdasarkan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

yang di petakan pada matrix SWOT 9 sel di atas, kemudian di hasilkan

kombinasi-kombinasi strategi sebagai berikut:

1. Strategi SO (Strenght-Opportunities)

Yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Pada

strategi SO terdapat 4 strategi yaitu:

a. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk serta pelayanan untuk

membuat konsumen loyal. Strategi ini merupakan strategi pengembangan

produk, dimana strategi ini merupakan strategi yang bertujuan agar

perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau

memodifikasi produk-produk atau jasa-jasa yang ada sekarang. Jadi tujuan

strategi ini adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan produk yang

sudah ada.

75
76

b. Menjaga kestabilan harga dengan bekerja sama pada supplier. Strategi ini

merupakan strategi integrasi mundur (backward integration strategy).

Dimana pada strategi ini pengusaha membutuhkan barang-barang dari

pemasok, misalnya berupa bahan baku. Backward integration merupakan

strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih

ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi menguntungkan

perusahaan, seperti biaya yang meningkat. Jadi tujuan dari strategi ini

adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan meningkatkan pengendalian

bagi para pemasok. Selama ini berjalan lancar maka harga produk akan

stabil.

c. Meningkatkan kegiatan promosi untuk menarik pelanggan. Strategi ini

merupakan strategi pengembangan pasar (market development strategy).

Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang

ada sekarang serta bertujuan untuk memperbesar pangsa pasar melalui

promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)

Yaitu strategi memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan. Pada

strategi WO terdapat empat strategi yaitu:

a. Meningkatkan kegiatan promosi pada masyarakat. Strategi ini merupakan

strategi pengembangan pasar (market development strategy). Strategi ini

bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada

sekarang serta bertujuan untuk memperbesar pangsa pasar melalui promosi

yang dilakukan oleh perusahaan.

76
77

b. Menambah jumlah SDM. Strategi ini merupakan strategi penetrasi pasar

(market penetration strategy, yaitu strategi yang berusaha untuk

meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha

pemasaran yang lebih besar. Strategi ini dapat diimplementasikan untuk

dapat menambah jumlah tenaga penjual. Jadi tujuan strategi ini adalah untuk

meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal.

c. Melakukan penawaran diskon kepada konsumen di hari-hari tertentu.

Strategi ini merupakan strategi pengembangan pasar (market development

strategy). Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk yang

ada dan diskon-diskon yang diberikan kepada konsumen serta bertujuan

untuk memperbesar pangsa pasar perusahaan.

3. Strategi ST (Strength-Threats)

Yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman. Pada

strategi ST terdapat tiga strategi yaitu:

a. Mempertahankan kestabilan harga dan Melakukan efisiensi biaya. Strategi

ini merupakan strategi integrasi mundur (backward integration strategy).

Dimana pada strategi ini pengusaha membutuhkan barang-barang dari

pemasok, misalnya berupa bahan baku. Backward integration merupakan

strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih

ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi menguntungkan

perusahaan, seperti biaya yang meningkat. Jadi tujuan dari strategi ini

adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan meningkatkan pengendalian

bagi para pemasok. Selama ini berjalan lancar maka harga produk akan

stabil.

77
78

b. Menambah varian makanan yang unik dan disukai konsumen. Strategi ini

juga merupakan strategi pengembangan produk, dimana strategi ini

merupakan strategi yang bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan

penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk-produk

agar lebih inovatif. Jadi tujuan strategi ini adalah untuk memperbaiki dan

mengembangkan produk yang sudah ada.

c. Mempertahankan kualitas produk dan pelayanan untuk tetap membuat

konsumen loyal. Strategi ini merupakan strategi pengembangan produk

(product development strategy), dimana strategi ini merupakan strategi yang

bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara

meningkatkan atau memodifikasi produk-produk atau jasa-jasa yang ada

sekarang. Jadi tujuan strategi ini adalah untuk memperbaiki dan

mengembangkan produk yang sudah ada.

4. Strategi WT (Weaknesses-Threats)

Yaitu strategi meminimalisasi kelemahan dengan menghindari ancaman.

Pada strategi SW terdapat tiga strategi yaitu:

a. Lakukan promosi sebanyak mungkin dengan baik. Strategi ini merupakan

strategi pengembangan pasar (market development strategy). Strategi ini

bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada

sekarang serta bertujuan untuk memperbesar pangsa pasar melalui promosi

yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Meningkatkan SDM. Strategi ini merupakan strategi penetrasi pasar

(market penetration strategy, yaitu strategi yang berusaha untuk

meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha

78
79

pemasaran yang lebih besar. Strategi ini dapat diimplementasikan untuk

dapat menambah jumlah tenaga penjual. Jadi tujuan strategi ini adalah

untuk meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang

maksimal.

c. Menjaga kualitas produk dan meningkatkan varian makanan. Strategi ini

merupakan strategi pengembangan produk (product development

strategy), dimana strategi ini merupakan strategi yang bertujuan agar

perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan,

mempertahankan atau memodifikasi produk-produk atau jasa-jasa yang

ada sekarang. Jadi tujuan strategi ini adalah untuk memperbaiki dan

mengembangkan produk yang sudah ada.

Guna menjelaskan secara lebih rinci strategi yang sebaiknya dilakukan

oleh restoran Bambuden, maka analisis dilengkapi dengan menggunakan matrix

SWOT 4 kuadran sebagai berikut:

79
80

4.3. Pembahasan

Dari hasil analisis matriks EFE yang mendapatkan total skor 3,78,

kemudian hasil analisis matriks IFE yang mendapatkan total skor 3,62 maka

didapatlah hasil dari diagram matriks SWOT kuantitatif (4 kuadran). Dari diagram

matriks SWOT kuantitatif diatas, sangat jelas menunjukkan bahwa usaha rumah

makan bambuden boulevard manado berada pada kuadran 1 yang

menggambarkan bahwa situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang

dimanfaatkan untuk meraih peluang yang menguntungkan. Untuk itu dapat

digunakan alternatif strategi 1 yakni pengembangan (strategi agresif). Artinya

bahwa posisi ini memperoleh situasi usaha yang menguntungkan. Pada kuadran 1

strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan

kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada peluang atau

kesempatan yang ada. Usaha bambuden boulevard manado memiliki kekuatan dan

peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Sesuai dengan hasil

diagram matriks swot 4 kuadran bahwa rumah makan bambuden boulevard

manado terletak dalam Kuadran 1 (strategi agresif), maka terdapat beberapa jenis

strategi yang termasuk ke dalam strategi agresif yang dapat diterapkan oleh

bambuden boulevard manado yaitu:

1. Market development strategy

Bambuden boulevard manado dapat menerapkan strategi ini yang

bertujuan utuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada sekarang.

Bambuden harus mempromosikan restorannya agar supaya konsumen bisa

mengetahui apa-apa saja makanan yang diminati konsumen di restoran Bambuden

80
81

boulevard manado. Dalam perspektif global, pengembangan pasar berskala

internasional sudah banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Namun

industri-industri tertentu akan menghadapi kesulitan dalam bersaing pasar lokal,

jadi tujuan strategi ini adalah untuk memperbesar pangsa pasar. Hal ini dapat

dilakukan jika memiliki jaringan distribusi, terjadi kelebihan kapasiras produksi,

pendapatan laba yang sesuai dengan harapan, serta adanya pasar yang baru atau

pasar yang belum jenuh. Penelitian lainnya juga mendukung penelitian ini dari

Ramadhan dan Sofiyah (2013) yang dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa

strategi ini dapat membuat pelanggan mengtahui makanan apa saja yang ada

didalamnya.

2. Product development strategy

Bambuden boulevard manado dapat menerapkan strategi ini yang

merupakan strategi yang bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan atau

memodifikasi produk-produk atau jasa-jasa yang ada sekarang. Bambuden

boulevard manado harus memiliki pelayan dan koki yang kreatif, agar supaya

restoran bisa membuat atau menciptakan menu makanan baru dan unik yang bisa

membuat konsumen tertarik dengan menu makanan tersebut. Jadi tujuan dari

strategi ini adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan produk yang sudah

ada. hal ini dapat dilakukan jika produk sudah berada pada tahapan jenuh, pesaing

menawarkan produk sejenis yang lebih baik dan lebih murah, memiliki

kemampuan untuk mengembangkan produk, dan berada pada industri yang

sedang tumbuh. Penelitian lainnya juga mendukung penelitian ini dari Ramadhan

dan Sofiyah (2013) yang dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa strategi ini

81
82

dapat menarik konsumen dengan produk yang baru dan unik yang bisa di minati

oleh konsumen.

3. Market penetration strategy

Bambuden boulevard manado dapat menerapkan strategi ini yang berusaha

untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha

pemasaran yang lebih besar. Strategi ini dapat diimplementasikan baik secara

sendiri-sendiri atau bersama dengan strategi lain untuk dapat menambah jumlah

tenaga penjual, biaya iklan, items untuk promosi penjualan, dan usaha-usaha

promosi lainnya. Bambuden boulevard manado harus banyak mempromosikan

restorannya dan juga bekerja sama dengan media-media yang ada agar supaya

restoran bambuden bisa lebih dikenal luas oleh masyarakat yang ada, dan juga

bisa menarik masyarakat untuk datang ke restoran Bambuden boulevard manado.

Jadi tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar dengan usaha

pemasaran yang maksimal. Penelitian lainnya juga mendukung penelitian ini dari

Ramadhan dan Sofiyah (2013) yang dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa

strategi ini bisa membuat konsumen mengenal dan mengetahui restoran yang

mereka lihat di iklan-iklan yang ada.

4. Backward integration strategy

Pengusaha dan para pengecer membutuhkan barang-barang dari pemasok,

misalnya berupa bahan baku. Bambuden boulevard manado dapat menerapkan

strategi ini Backward integration yang merupakan strategi perusahaan agar

pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan. Beberapa perusahaan

menggunakan backward integration untuk memperoleh pengawasan terhadap para

82
83

pemasok barang. Bambuden boulevard manado harus bekerja sama dengan

pemasok yang dapat dipercaya dan juga harus mengawasi dengan baik terhadap

bahan baku dari pemasok yang bekerja sama dengan restoran Bambuden

boulevard manado agar supaya restoran mendapatkan bahan baku yang terjamin.

Jadi tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan meningkatkan

pengendalian bagi para pemasok. Hal ini lebih dilakukan jika jumlah pemasok

sedikit padahal pesaing banya. Selama ini berjalan lancar maka harga produk akan

stabil. Penelitian lainnya juga mendukung penelitian ini dari Ramadhan dan

Sofiyah (2013) yang dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa strategi ini bisa

membuat restoran dipercayai konsumen karena memiliki bahan baku dari

pemasok yang terpercaya.

5. Forward integration strategy

Bambuden boulevard manado dapat menerapkan strategi ini yang

menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang besar terhadap

pengendalian para distributor atau pengecer mereka, bila perlu dengan

memilikinya. Bambuden boulevard manado harus memiliki kemampuan besar

yang dimana dapat mengontrol distributor-distributor yang bekerja sama dengan

restoran, agar supaya restoran Bambuden boulevard manado tidak banyak

mendapatkan halangan dari distributor yang ada. Hal ini dapat dilakukan jika

perusahaan mendapatkan banyak masalah dengan pendistribusian barang/ jasa

mereka, sehingga menganggu stabilitas produksi, padahal perusahaan mampu

untuk mengelola pendistribusian dimaksud dengan sumber daya yang dimiliki.

Penelitian lainnya juga mendukung penelitian ini dari Ramadhan dan Sofiyah

(2013) yang dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa strategi ini untuk

83
84

mengendalikan dan mengelola pendistribusian yang ada, agar supaya restoran

tidak mendapatkan banyak halangan.

6. Concentric diversification strategy

Bambuden boulevard manado dapat menerapkan strategi ini yang yang

dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa yang baru tetapi

masih saling berhubungan. Bambuden boulevard manado harus menambahkan

produk atau inovasi yang masih berhubungan dengan khas restorannya agar

supaya banyak pelanggan yang datang dan minati makanan yang ada di restoran

Bambuden boulevard manado. Jadi tujuan strategi ini untuk membuat produk baru

yang berhubungan untuk pasar yang sama. Penelitian lainnya juga mendukung

penelitian ini dari Ramadhan dan Sofiyah (2013) yang dalam hasil penelitiannya

menyatakan bahwa strategi ini bisa membuat konsumen tertarik dengan produk

atau inovasi yang baru tetapi yang masih ada kaitannya dengan khas restorannya.

84
BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi pemasaran melalui

analisis SWOT terhadap Bambuden Boulevard Manado, dengan menggunakan

Matriks EFE, IFE, SWOT Kualitattif dan SWOT Kuantitatif. Berdasarkan hasil

analisis yang telah didapat maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

- Dari hasil analisis melalui tahap matriks EFE, IFE, SWOT Kualitatif dan

SWOT Kuantitatif didapatkan bahwa jenis-jenis strategi yang sesuai untuk

Bambuden Boulevard Manado adalah Strategi pengembangan produk, Strategi

pengembangan pasar, Strategi integrasi mundur, Strategi penetrasi pasar, Strategi

integrasi ke depan, Strategi diversifikasi konsentris.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Restoran harus mempertahankan kualitas rasa, pelayanan, dan kestabilan

harga agar tetap dapat memuaskan konsumen.

2. Restoran harus lebih meningkatkan kegiatan promosi agar lebih lagi

dikenal oleh masyarakat.

3. Restoran lebih baik menambah jumlah SDM agar dapat meningkatkan dan

menstabilkan pelayanan.

4. Restoran dapat menambah jenis-jenis produk unik lainnya agar berbeda

dari pesaing lainnya.

85
DAFTAR PUSTAKA

Afrillita, N. T. (2013). Analisis Swot Dalam Menentukan Strategi Pemasaran


Sepeda Motor Pada Pt. Samekarindo Indah Di Samarinda. Jurnal
Administrasi Bisnis. http://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2013/03/jurnal%20lita%20pdf%20(03-19-13-03-27-
28).pdf. 28 Febuari 2019.
Anwar, M, C., dan Utami, M, C (2012). Analisis SWOT pada Strategi Bisnis
dalam Kompetisi Pasar (Studi Kasus: Toko Pojok Madura). Jurnal sistem
Informasi.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31477/1/Moch%
20Choiril%20Anwar%20dkk.pdf. 7 Mei 2019.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta.


PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Asiyah, D, R. (2017). Analisis SWOT Tahun 2017 Sebagai Pertimbangan


Menetapkan Strategi Tahun 2018-2020 Pada PT. Asfiyak Graha Medika.
Jurnal Simki Economic.
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/3b0fb8f10b3138e
4133f196d81700b0b.pdf. 7 Mei 2019.

Assauri, S. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta. Rajawali Pers.


Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Bastian, I. (2006). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta. Erlangga.


Bennet, A. (1998). Going Global. Wall Street Journal. Edisi 27 Februari.

Bilung, S. (2016). Analisis Swot Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda


Motor Honda Pada Cv. Semoga Jaya Di Area Muara Wahau Kabupaten
Kutai Timur. Jurnal Administrasi Bisnis. http://ejournal.adbisnis.fisip-
unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/02/Jurnal%20Septi%20(02-11-
16-05-36-45).pdf. 28 Febuari 2019.
Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo
Persada.
David, F. R. (2006). Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
___________ (2004). Manajemen Strategi Konsep-Konsep. Jakarta. PT Indeks
Kelompok Gramedia.

86
Elyarni, R., dan Hermanto. (2016). Analisis Swot Terhadap Strategi Pemasaran
Layanan Sap Express Pada Pt. Sap. Jurnal Metris.
https://docplayer.info/35619397-Analisis-swot-terhadap-strategi-
pemasaran-layanan-sap-express-pada-pt-sap.html. 19 Febuari 2019.
Ersoy, Y. (2017). The Determination of city marketing strategies with SWOT
analysis a case study of usak province. Journal of multidisciplinary
developments.
http://www.jomude.com/index.php/jomude/article/view/57/122. 24 Oktober
2019.
Esterberg. (2002). Qualitative Method in Social Research. New York. Mc Graw
Hill.
Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan
Proposal dan Laporan Penelitian. Malang. UMM.
Hatta, I. H., Riskarini, D., dan Ichwani, T. (2018). Sme Business Development
Strategy: Swot and Efe-Efi Analysis. Jurnal Applied Management.
https://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/view/1337/1025. 12 Maret
2019.
Hermanto. (2016). Analisis SWOT Obat Batuk Prospan pada PT. Soho Global
Health. Jurnal Metris.
http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/metris/article/view/429/367. 7 Mei
2019.
Hidayat, R., dan Rahmat, R. (2018). Analisis Swot Sebagai Dasar Keputusan
Strategi Pemasaran Pada Perusahaan Server Pulsa Di Kota Batam (Studi
Kasus Pada Cv. Star Pratama). Journal of Applied Business
Administration.
https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JABA/article/download/745/551/.
22 Mei 2019.
Ichwanda, F, I., Arifin, Z., dan Yulianto, E. (2015). Analisis Strategi Pemasaran
Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Ekspor (Studi Pada Pt Petrokimia
Gresik). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).
https://media.neliti.com/media/publications/86057-ID-analisis-strategi-
pemasaran-untuk-mening.pdf. 22 Mei 2019.
Lantang, T., Soegoto, A. S., dan Mandagie, Y (2018). Analisis Penentuan Strategi
Bersaing Pada Usaha Pengolahan Ikan Pt. Deho Canning Company
Bitung. Jurnal Emba.
https://ejournal.unsra.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/ 21230/20939.
11 Maret 2019.
Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Mashariono, A. R. (2015). Analisis Swot Dalam Menentukan Strategi Pemasaran
Pada Ahass Honda Daya Motor Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen. https://anzdoc.com/analisis-swot-dalam-menentukan-strategi-
pemasaran-pada-ahass.html. 4 Maret 2019.

87
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Nisak, Z (2014). Analisis Swot Untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Jurnal
EKBIS. http://journal.unisla.ac.id/pdf/12922013/4.pdf. 7 Mei 2019.
Kotler, P. (2002). Prinsip-Prinsip Pemasaran terjemahan. Edisi 9. Jakarta.
Erlangga.
________ (2009). Manajemen Pemasaran terjemahan, Edisi 13. Jakarta:

Erlangga.

Kotler, P., dan Armstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1.


Erlangga. Jakarta.
________ (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran terjemahan. Edisi 1 Jakarta:
Erlangga.
Kotler, P., dan Keller, K, L. (2012). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta.
Erlangga.
________ (2005). Manajemen Pemasaran. Jilid 1 (Edisi Kesebelas). Jakarta.
Penerbit Indeks.
Kartajaya, H. (2005). Memenangkan Persaingan dengan Segitiga Positioning
Diferensiasi Brand. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Oreski, D. (2013). Strategy development by using SWOT – AHP. TEM Journal.
http://tem-
journal.com/documents/vol1no4/pdf/Strategy%20development%20by%20
using%20SWOT%20-%20AHP.pdf. 24 Oktober 2019.
Phadermrod, B., Crowder, R, M., dan Wills, G, B. (2016). Importance-
Performance Analysis based SWOT analysis. Internasional jornal of
information.
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0268401216301694. 24
Oktober 2019.
Puspitasari, N, B., Rumita, R., dan Pratama, G, Y. (2013). Pemilihan Strategi
Bisnis Dengan Menggunakan Qspm (Quantitative Strategic Planning
Matrix) Dan Model Maut (Multi Attribute Utility Theory) (Studi Kasus
Pada Sentra Industri Gerabahkasongan, Bantul, Yogyakarta). Jurnal
Teknik Industri. https://media.neliti.com/media/publications/91602-ID-
pemilihan-strategi-bisnis-dengan-menggun.pdf. 22 Mei 2019.
Rahmayati, Hm. (2015). Analisis Swot Dalam Menentukan Strategi Pemasaran
Udang Beku Pt. Mustika Mina Nusa Aurora Tarakan, Kalimantan Utara.
Jurnal Galung Tropika.
http://jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/28/30. 14
Januari 2019.
Ramadhan, A., dan Sofiyah, F. R. (2013). Analisis SWOT sebagai landasan dalam
menentukan strategi pemasaran (studi McDonald’s Ring Road). Jurnal
Media Informasi Manajemen.
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/55100432/ipi110821.

88
pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=15523
09348&Signature=Rw3U2lcpIznSq3GV0oF86DJQxSQ%3D&response-
content-
disposition=inline%3B%20filename%3DAnalisis_SWOT_sebagai_landas
an_dalam_men.pdf. 28 Febuari 2019.
Rangkuti, F. (2009). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. PT
Gramedia Pustaka Utama.
Setyawan, R. (2015). Penerapan Analisis Swot Sebagai Landasan Merumuskan
Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil “Aman-Amin” Transport
Tours and Travel ambar ketawang Sleman Yogyakarta. Journal Student
UNY.
https://eprints.uny.ac.id/14778/1/skripsiku%20full_robi%20setyawan_094
04241036.pdf. 22 Mei 2019.
Soegoto, E. S. (2015). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Edisi Revisi.
Jakarta. Elexmedia Komputindo.
Sugiharta, I, N., Darmawan, D, P., dan Yudhari, I, D, A, S. (2016). Strategi
Pemasaran Benih Padi pada UD Tani Sejati di Kecamatan Blahbatuh
Kabupaten Gianyar. Jurnal Agribisnis dan Agrowisata.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/6ae0f9c5ad38aa7f
d666fd35e8f2839c.pdf. 22 Mei 2019.
Sugiyono. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung. Alphabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.
Alfabeta.
Taufik, M, I., dan Suprajang, S, E. (2015). Analisis Threats, Opportunity,
Weakness, Strengths (Tows) Sebagai Landasan Dalam Menentukan
Strategi Pemasaran Pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten
Tulungagung. Jurnal Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK).
http://journal.stieken.ac.id/index.php/ritmik/article/view/235. 28 Febuari
2019.
Tjiptono, F. (2007). Strategi Pemasaran. Yogyakarta. Andi Offset.
Usman, H. (2011). Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta.
Bumi Aksara.
Wahyuningtias, C. N., Sudarmiatin., dan Indrawati, A. (2016). SWOT Analysis
for Determining Marketing Strategy at the Primagama Courses. Jurnal
Business and Management. http://www.iosrjournals.org/iosr-
jbm/papers/Vol18-issue5/Version-3/G1805033846.pdf. 12 Maret 2019.
Zia, H, K., Semiarty, R., dan Lita, R, P. (2018). Analisis Swot Sebagai Penentu
Strategi Pemasaran Pada Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Baiturrahmah
Padang. Jurnal Kesehatan Andalas.
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/914/768. 7 Mei
2019.

89
LAMPIRAN

90
91
92
93
94
KUESIONER PENELITIAN

Responden Yth,

Sebagai salah satu syarat utama untuk memperoleh gelar sarjana di

Universitas Sam Ratulangi Manado Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Maka saya

akan melakukan penelitian kepada pihak Alfamart Manado berdasarkan skripsi

saya yang berjudul “Strategi Pemasaran Bambuden Boulevard Manado:

Analisis SWOT”. Oleh sebab itu saya memohon bantuan dan kerja sama dari

bapak/ibu/sdr/i untuk mengisi kuesioner ini untuk melengkapi pengumpulan data

skripsi saya.

Saya mengharapkan bapak/ibu/sdr/i untuk memberikan jawaban pada

kuesioner ini dengan baik untuk kepentingan penelitian ini.

Atas perhatian dan kerja samanya yang baik dari bapak/ibu/sdr/i saya

mengucapkan banyak terima kasih

Hormat saya,

Warren Luntungan

95
IDENTITAS RESPONDEN

Nama : …………………………………………….

Jabatan : …………………………………………….

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur : < 20 25 s.d 30

20 s.d 25 > 30

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini kami sajikan pernyataan berkaitan dengan Bobot dan Rating dalam

Strategi Pemasaran Bambuden Boulevard Manado: Analisis SWOT. Saudara

dimohon bantuannya untuk memilih isi dari kuesioner, dengan memberikan tanda

(✔) pada kolom pemeringkatan (rating) yang sudah ada.

Jawaban Saudara semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian dan dijamin

kerahasiaannya, serta tidak akan mempengaruhi kredibilitas Saudara. Oleh karena

itu saudara diharapkan memberikan pilihan jawaban sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya terjadi.

96
PELUANG (Opportunities)
Rating
Pernyataan (✔)
4 3 2 1
1. Letak retoran berada di lokasi yang strategis
2. Menu makanan memenuhi selera konsumen
3. Menjalin kerja sama dengan GO-FOOD &
GRAB-FOOD untuk pemasaran
4. Peningkatan pendapatan dan daya beli
masyarakat
5. Semakin meningkatnya gaya hidup
masyarakat kota manado
Ket:

1. Selain lima faktor di atas, menurut bapak/ibu faktor-faktor apa lagi yang
memberikan peluang bagi perusahaan.

2. Berikan ratingnya juga.

3. Poin rating: 4 = Sangat Berpeluang

3 = Berpeluang

2 = Cukup Berpeluang

1 = Kurang Berpeluang

Rating
Pernyataan (✔)
4 3 2 1

97
ANCAMAN (Threats)
Rating
Pernyataan (✔)
4 3 2 1
1. Harga bahan baku fluktuatif
2. Tingkat persaingan yang sangat tinggi dengan
restoran sejenis
3. Produk yang mudah ditiru oleh pesaing yang
lain
4. Hambatan masuk industri rendah
5. Banyaknya rumah makan tradisional yang
bermunculan
Ket:

1. Selain lima faktor di atas, menurut bapak/ibu faktor-faktor apa lagi yang
memberikan ancaman bagi perusahaan.

2. Berikan ratingnya juga.

3. Poin rating: 4 = Sangat Mengancam

3 = Mengancam

2 = Cukup Mengancam

1 = Kurang Mengancam

Rating
Pernyataan (✔)
4 3 2 1

98
KEKUATAN (Strength)
Rating
Pernyataan (✔)
4 3 2 1
1. Memiliki harga yang terjangkau
2. Bahan baku yang murni dan local
3. Kualitas produk yang terjaga
4. Kelezatan cita rasa makanan
5. Ciri khas menu makanan satu-satunya di
manado (ikan mas & mujair)
6. Restoran sudah di kenal luas
Ket:

1. Selain lima faktor di atas, menurut bapak/ibu faktor-faktor apa lagi yang
memberikan kekuatan bagi perusahaan.

2. Berikan ratingnya juga.

3. Poin rating: 4 = Sangat Kuat

3 = Kuat

2 = Cukup Kuat

1 = Lemah

Rating
Pernyataan (✔)
4 3 2 1

99
KELEMAHAN (Weaknesses)
Rating
Pernyataan (✔)
4 3 2 1
1. Minimnya tenaga kerja di Bambuden
Boulevard
2. Manajemen keuangan bersifat tradisional
3. Tidak ada penawaram diskon
4. Kurangnya penerapan teknologi
5. Minimnya kegiatan promosi yang dilakukan
Ket:

1. Selain lima faktor di atas, menurut bapak/ibu faktor-faktor apa lagi yang
memberikan kelemahan bagi perusahaan.

2. Berikan ratingnya juga.

3. Poin rating: 4 = Sangat Lemah

3 = Lemah

2 = Cukup Kuat

1 = Kuat

Rating
Pernyataan (✔)
4 3 2 1

100
101
102
103

Anda mungkin juga menyukai