Anda di halaman 1dari 200

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MENGGUNAKAN MEDIA CAI (COMPUTER-ASSISTED


INSTRUCTION) DENGAN TIPE TUTORIAL
TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Nova Ronaldo
104017000554

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
ABSTRAK

NOVA RONALDO (104017000554), "Pengaruh Pembelajaran Matematika


Menggunakan Media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan Tipe Tutorial
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa". Skripsi Jurusan Pendidikan
Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Mei 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran


matematika menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan
tipe tutorial terhadap hasil belajar matematika siswa. Media yang digunakan di
desain sendiri dengan format penyajian secara offline menggunakan browser dan
online menggunakan website. Penelitian ini dilakukan di MAN 4 Model Jakarta
Tahun Ajaran 2009/2010.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode quasi eksperimen dengan desain penelitian The Post-test Only Control
Group Design. penelitian ini adalah 64 siswa yang terdiri dari 32 siswa untuk
masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik
cluster random sampling pada siswa kelas X. Instrumen penelitian yang diberikan
berupa test objektif yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda. Teknik analisa data
dalam penelitian ini menggunakan uji lilliefors untuk menguji normalitas data, uji
Fisher untuk menguji homogenitas data dan uji-t untuk menguji hipotesis. Hasil
Penelitian diperoleh rata-rata skor hasil belajar matematika yang menggunakan
media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial lebih tinggi dari
rata-rata skor hasil belajar matematika yang menggunakan media berbasis
Powerpoint. Dengan demikian pembelajaran menggunakan media CAI
(Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial berpengaruh terhadap hasil
belajar matematika siswa.

i
ABSTRACT

Nova Ronaldo (104017000554), "The Effect Of Learning By Using CAI


(Computer-Assisted Instruction) Media With Tutorial Type Of Students Score
Result In Learning Mathematics." Thesis For Mathematics Education, Faculty of
Tarbiyah and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta, May 2010.

The purpose of this research is to detect the effect of learning by using CAI
(computer-assisted instruction) media with tutorial type of students score result in
learning mathematics. Media used in the design itself with presentation format
used open browser if offline and used website if online. This research conducted
at MAN 4 Model Jakarta in Academic Year 2009/2010. The method of this
research used quasi experiment with The Post-test Only Control Group Design.
Subject for this research are 64 students consist of 32 students for each of
experimental group and control group which selected in cluster random sampling
technique in class X. The research instrument is given in the form of a objective
test consisting of 25 multiplechoice question. Analyse technique in this research
use the Liliefors test for normality test, Fisher test for homogeneity test and t-test
for the hypothesis. The results of this researchs obtained average scores of score
result in learning mathematics that uses media CAI (Computer-Assisted
Instruction) with tutorial type is higher than the average scores of tutorial in
learning mathematics using media of Powerpoint basis. Thus, learning to use the
media CAI (Computer-Assisted Instruction) with tutorial type effect on students
score result to learn mathematics.

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT, karena atas Rahmat dan Ridha-Nya maka skripsi ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan Salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhamad Saw,
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Penulisan skripsi ini merupakan salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika.
Selanjutnya, penulis dalam menyusun skripsi ini banyak mendapat kesulitan
dan hambatan, namun berkat bimbingan, dorongan dan masukan-masukan positif
dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
sekaligus Pembimbing I yang penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing
dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika.
4. Bapak Drs. H. Ali Hamzah M.pd, selaku penasihat akademik yang selalu
memberikan bimbingan dan nasihat kepada penulis selama proses
perkuliahan.
5. Ibu Tita Khalis Maryati, S.Si, M.Kom, selaku pembimbing I yang dengan
sabar selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi
ini.
6. Bapak Firdausi, S.Si, M.Pd, selaku pembimbing II yang dengan sabar selalu
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Dindin Sobirudin yang telah memberikan ide awal penulisan
skripsi ini.

iii
8. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Matematika.
9. Bapak Drs. M. Fadoli, M.pd, selaku kepala MAN 4 Model Jakarta yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
10. Ibu Nina Ningsih, S.Pd, selaku guru mata pelajaran matematika yang telah
membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan penelitian.
11. Seluruh Guru dan Staff MAN 4 Model Jakarta yang telah banyak membantu
penulis.
12. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, yang tak henti-hentinya mendoakan,
memberikan dukungan, semangat, perhatian dan kasih sayang kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Adik-adikku tercinta Bunga dan Puspa yang senantiasa memberikan, doa,
dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Khusus untuk Citra dan Nita terimakasih atas support dan doanya untuk
kesuksesan skripsi ini.
15. Siswa dan Siswi kelas X MAN 4 Model Jakarta, kelas X-5 dan X-7 yang telah
bersikap kooperatif selama penulis melakukan penelitian.
16. Teman-temanku tercinta, mahasiswa dan mahasiswi jurusan pendidikan
matematika angkatan 2004 semoga kebersamaan kita menjadi pelajaran-
pelajaran yang terindah dan tak terlupakan untuk menggapai kesuksesan
dimasa depan.
17. Teman-teman seperjuanganku, Fadlan, Rohim, Ubay, ayu, reni, rina, fitri yang
selalu memberikan semangat, dukungan, berbagi dalam suka dan duka dan
telah melewati hari-hari yang penuh perjuangan yang tidak akan terlupakan.
18. Untuk Wahyu Nugroho, Fadil dan Ipunk terimakasih atas bantuan
terealisasinya media ini.
19. Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan,
informasi dan dukungan kepada penulis yang tak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

iv
sehingga dapat penulis gunakan untuk menyempurnakan laporan yang akan
datang. Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan umumnya bagi khasanah ilmu pengetahuan.

Jakarta, Mei 2010


Penulis

Nova Ronaldo

v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 7
C. Pembatasan Masalah 8
D. Rumusan Masalah 8
E. Tujuan Penelitian 9
F. Manfaat Penelitian 9

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN RUMUSAN


HIPOTESIS
A. Kerangka Teori 11
1. Hasil Belajar Matematika 11
a. Belajar 11
b. Hasil Belajar 13
c. Matematika 16
d. Hasil Belajar Matematika 19
2. Pembelajaran Matematika Menggunakan Media CAI (Compute
Assisted Instruction) 22
a. Pengertian Pembelajaran Matematika 22
b. Media Pembelajaran 23
c. Media CAI (Computer-Assisted Instruction 29
d. Keuntungan CAI (Computer-Assisted Instruction) 36
e. Keterbatasan CAI (Computer-Assisted Instruction)............36

vi
f. WEB BASE 37
3. Tipe Tutorial 39
a Pengertian tutorial 39
b Ciri-ciri Tipe Tutorial 39
4. Pembelajaran Menggunakan Media CAI (Computer-Assisted
Instruction) berbasis Powerpoint 42
a. Pengertian Microsoft Powerpoint 42
b. Kegunaan Powerpoint 42
c. Presentasi Dalam Powerpoint 43
5. Perbedaan Pembelajaran Menggunakan Media CAI (Computer-
Assisted Instruction) dengan Pembelajaran Menggunakan Media
Berbasis Power Point 45
B. Hasil Penelitian yang Relevan 45
C. Kerangka Berfikir 46
D. Perumusan Hipotesis 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian 48
B. Metode Penelitian 48
C. Desain Penelitian 48
D. Populasi dan teknik pengambilan sampel 49
E. Instrumen Penelitian 50
1. Definisi Konseptual 50
2. Definisi Operasional 50
3. Kisi-kisi Instrumen 51
F. Teknik Pengumpulan Data 53
1. Uji Validitas 53
2. Uji Realibilitas 54
3. Pengujian Taraf Kesukaran 55
4. Daya Pembeda Item 56

vii
G. Teknik Analisis Data 57
1. Uji Prasyarat Analisis 58
a. Uji Normalitas Data 58
b. Uji Homogenitas Data 59
2. Pengujian Hipotesis 60
H. Hipotesis Statistik 62

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Deskripsi Data 63
1. Deskripsi Hasil Rancangan Media CAI (computer-Assisted
Instruction) Pembelajaran Matematika Untuk Kelas
Eksperimen 64
2. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang diajar
dengan menggunakan Media CAI (computer-Assisted
Instruction) Tipe Tutorial Untuk Kelas Eksperimen 80
3. Deskripsi Hasil Rancangan Pembelajaran Matematika Media
Berbasis PowerPoint Untuk Kelompok Kontrol 82
4. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang diajar
tidak dengan menggunakan Media CAI (computer-Assisted
Instruction) Tipe Tutorial Kontrol 88
B. Pengujian Prasyaratan Analisis 90
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 92
D. Keterbatasan Penelitian 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan 95
B. Saran 95

DAFTAR PUSTAKA 97
LAMPIRAN-LAMPIRAN 100

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 : Tabel Pembelajaran Menggunakan Media CAI (Computer-


Assisted Instruction) dengan Pembelajaran Menggunakan
Media Berbasis Power Point 45
Tabel 3. 1 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar 51
Tabel 3. 2 : Tingkat Kognisi Kisi-Kisi Instrumen 52
Tabel 3. 3 : Tingkat Kesukaran 56
Tabel 3. 4 : Klasifikasi Daya Beda 57
Tabel 4. 1 : Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Matematika Kelompok
Eksperimen 80
Tabel 4. 2 : Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Matematika
Kelompok Kontrol 88
Tabel 4. 3 : Rekapitulasi Data Statistika Tes Hasil Matematik Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol 90
Tabel 4. 4 : Hasil Uji Normalitas 91
Tabel 4. 5 : Hasil Uji Homogenitas 92
Tabel 4.6 : Hasil Uji-t 93

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Faktor-faktor yang Mempengarhui Proses dan


Hasil Belajar 15
Gambar 4.1 : Page Utama 64
Gambar 4.2 : Page Utama Full Screen 64
Gambar 4.3 : Contoh Page dengan Materi Jarak 65
Gambar 4.4 : Page Bab Materi 65
Gambar 4.5 : Page HELP 66
Gambar 4.6 : Page Bab dengan Nama Materi 66
Gambar 4.7 : Page Bab 1 . 67
Gambar 4.8 : Page Materi Jarak Titik ke titik 67
Gambar 4.9 : Page Materi Jarak Titik ke Garis 68
Gambar 4.10 : Page Contoh Titik ke titik 68
Gambar 4.11 : Page Pembahasan contoh titik A ke titik C 69
Gambar 4.12 : Page Pembahasan contoh titik A ke titik P 69
Gambar 4.13 : Page Contoh Titik ke garis 70
Gambar 4.14 : Page Pembahasan Contoh Titik ke garis 70
Gambar 4.15 : Page Latihan titik ke titik 71
Gambar 4.16 : Page Latihan Titik B ke garis AG 71
Gambar 4.17 : Page Latihan Titik A ke garis DP 72
Gambar 4.18 : Page Menu Pilihan Pembahasan Latihan 72
Gambar 4.19 : Page Pembahasan Latian Jarak titik ke titik 73
Gambar 4.20 : Page Utama QUIS 75
Gambar 4.21 : Page login QUIS 75
Gambar 4.22 : Page Login Username/Password yang Salah 76
Gambar 4.23 : Page quis No. 1 76
Gambar 4.24 : Page quis No. 2 77
Gambar 4.25 : Page quis No. 25 77
Gambar 4.26 : Page Quis Ketika Jawaban Salah 78
Gambar 4.27 : Page Nilai 78

x
Gambar 4.28 : Page Grafik 79
Gambar 4.29 : Histogram dan poligon Skor Hasil Belajar Matematika
Kelas Eksperimen 81
Gambar 4.30 : Slide Menu Awal 82
Gambar 4.31 : Slide Materi Jarak Titik Ke Titik 82
Gambar 4.32 : Slide Contoh Titik Ke Titik 83
Gambar 4.33 : Slide Pembahasan Panjang AC 83
Gambar 4.34 : Slide Pembahasan Jarak AG 84
Gambar 4.35 : Slide Pembahasan Jarak AP 84
Gambar 4.36 : Slide Materi Jarak Titik ke Garis 85
Gambar 4.37 : Slide Contoh Jarak A ke G 85
Gambar 4.38 : Slide Pembahasan Jarak A ke HG 86
Gambar 4.39 : Histogram dan poligon Skor asil Belajar Matematika

Kelas Kontrol

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 100


Lampiran 2 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Dimensi Tiga 126
Lampiran 3 : Instrumen Tes Hasil Belajar Dimensi Tiga Sebelum Uji
Validitas 128
Lampiran 4 : Jawaban Instrumen Tes Sebelum Uji Validitas 136
Lampiran 5 : Peritungan Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar 137
Lampiran 6 : Peritungan Uji reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar 138
Lampiran 7 : Peritungan Uji Tingkat kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar 139
Lampiran 8 : Perhitungan Daya Pembeda Soal 140
Lampiran 9 : Instrumen Tes Hasil Belajar Dimensi Tiga Setelah Uji
Validitas 141
Lampiran 10 : Nilai Post Tes Kelas Eksperimen dan Kontrol 148
Lampiran 11 : Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen 149
Lampiran 12 : Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol 153
Lampiran 13 : Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Kelas
Eksperimen 156
Lampiran 14 : Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Kelas
Kontrol 158
Lampiran 15 : Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen 160
Lampiran 16 : Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol 161
Lampiran 17 : Perhitungan Uji Homogenitas 162
Lampiran 18 : Perhitungan Pengujian Statistik 164
Lampiran 19 : Hasil Wawancara Pra Penelitian Dengan Guru Matematika 166
Lampiran 20 : Hasil Wawancara Dengan Guru Tik 170
Lampiran 21 : Foto Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 172

xii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada tahun 1945 terjadi peristiwa hancurnya kota Hirosima dan
Nagasaki oleh bom buatan Amerika. Akibat dari peristiwa tersebut, Jepang
tidak memiliki apa-apa lagi, bahan pangan habis, bangunan dan infrastruktur
kehidupan seperti jalan raya, listrik, dan sumber air hancur. Kaisar Jepang
bertanya kepada pemegang pemerintahan, “sensei wa nannin irun deshou
ka?,kira-kira berarti “berapakah banyak guru yang tersisa?” 1, kaisar Jepang
hanya bertanya mengenai jumlah guru yang tersisa, bukan mengenai sistem
ekonomi maupun sumber daya alam, karena guru merupakan salah satu
sumber daya manusia yang utama untuk membangun suatu negara dan
mendidik rakyatnya.
Jepang membangun negaranya dengan mendidik penerus bangsa oleh
guru-guru yang tersisa, Kegiatan Jepang dalam mencerdaskan bangsanya
telah menuai hasil yang signifikan. Korelasi antara kemajuan pendidikan
Jepang dan kemajuan industrinya benar-benar terwujud. Hal ini dibuktikan
dengan keberhasilan bangsa Jepang tumbuh menjadi negara industri utama di
Asia.2 Berdasarkan hal tersebut pendidikan merupakan prioritas utama untuk
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Dalam dictionary of psychology (1972) pendidikan diartikan sebagai
“the institutional procedures which are employed in accomplishing the
development of knowledge, habits, attitudes, etc.”3 Jadi pendidikan berarti
tahapan kegiatan kelembagaan yang digunakan untuk menyempurnakan

1
Priyanto, Hidayatullaah, Making Educational Animation Using Flash, Bandung:
Informatika, 2008, hal.2
2
http:// blog.beswandjarum.com/lalaadhiatma/2009/10/16/bercermin-pada-pendidikan-
jepang/, diakses pada 6 januari 2010
3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004, Edisi Revisi, hal.11

1
2

perkembangan individu mengenai ilmu pengetahuan, kebiasaan, tingkah


laku, dan sebagainya.
Jepang merupakan salah satu negara yang pemerintahnya sangat
memprioritaskan pendidikan, Jepang dan Indonesia memiliki sistem
pendidikan yang sama, antara lain :4
1. Japan and Indonesia education system have same basic structure that
has been adopted from America style (6-3-3 system).
2. Both countries have 9 years compulsory of education.
3. The budget system, basically from government to support the
education activities and facilities.
4. Both have national test to enter the high education.
5. Both have an organization of parents (PTA in Japan and
School Committee in Indonesia).
6. Both have education outside the formal school. They are called “Juku”
in Japan and “Bimbingan Belajar” in Indonesia.

Meskipun mempunyai sistem pendidikan yang sama seperti


keterangan diatas tetapi bangsa Indonesia sampai saat ini masih menemui
masalah dalam bidang pendidikan. Sistem Pendidikan di Indonesia hanya
menyiapkan para siswa untuk masuk ke jenjang perguruan tinggi, atau hanya
untuk mereka yang memiliki bakat pada potensi akademik (bobot IQ tinggi),
sistem pendidikan di Indonesia mementingkan bagaimana menyiapkan 10%
penduduk terpandai. Hal ini berbeda dengan Jepang, Jepang lebih
mementingkan untuk menyiapkan 50% penduduk terbawah (dalam hal IQ)
untuk disiapkan menjadi tenaga kerja yang handal. Mereka yang sangat tinggi
kemampuan akademisnya (yang populasinya tidak lebih dari 15%), akan
masuk ke perguruan tinggi setelah melewati ujian yang cukup ketat. 5 Jadi
dapat disimpulkan bawa permasalahannya terletak pada rendahnya mutu
pendidikan nasional.
Mutu pendidikan Indonesia, terutama dalam mata pelajaran
matematika, masih rendah. Data UNESCO menunjukkan, peringkat

4
http://econservation.blogspot.com//2009/01/education-in-japan-and-indonesia.html, diakses
pada 3 januari 2010
5
http://afiati.multiply.com/journal/item/174/Sekolah_di_Jepang_Lebih_Santai , diakses pada
6 januari 2010
3

matematika Indonesia berada di deretan 34 dari 38 negara. Sejauh ini,


Indonesia masih belum mampu lepas dari deretan penghuni papan bawah.6
Berdasarkan konferensi pers The First Symposium on Realistic
Teaching in Mathematics di Majelis Guru Besar (MGB) ITB, Jln. Surapati
No. 1, Bandung, Senin (16/1). "Peringkat Indonesia berada di
bawah Malaysia dan Singapura," ujar Drs. Firman Syah Noor, M.Pd., Ketua
Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI).7
Pada ruang lingkup yang lebih kecil, permasalahan rendahnya hasil
belajar matematika siswa juga terjadi di MAN 4 Model Jakarta. Siswa-siswa
di sekolah tersebut masih banyak yang memiliki hasil belajar yang rendah
meskipun memiliki fasilitas yang memadai. Hal ini Berdasarkan hasil
wawancara, kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran
matematika, salah satunya adalah jumlah siswa yang terlalu banyak dan
beban materi yang terlalu banyak dengan waktu yang terbatas. Hal ini
menyebabkan pembelajaran cenderung bersifat konvensional. Pada
pembelajaran konvensional siswa cenderung pasif, hanya mendengarkan
penjelasan guru, menghafalkan rumus, lalu memperbanyak latihan soal
dengan menggunakan rumus yang sudah dihafalkan. Konsekuensinya adalah
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa menjadi rendah dan bila
siswa diberikan suatu permasalahan yang konteksnya berbeda dengan soal
latihan, maka siswa akan mengalami kesulitan.
Rendahnya mutu pendidikan matematika tersebut, harus mendapat
perhatian yang serius, terutama bagi guru sebagai praktisi pendidikan
ditingkat sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut, maka seorang guru dituntut
untuk membuat suatu metode baru dalam pengajaran matematika, salah
satunya adalah dengan memodifikasi media pembelajaran dalam wahana

6
http://indonesianschool.org/modules/newbb/viewtopic.php?viewmode=flat&topic_id=149&
forum=24, diakses pada 23 januari 2010
7
http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TPKMP1F380BEBFJGS, diakses pada
3 februari 2010
4

yang menarik sehingga menumbuhkan minat siswa untuk belajar dan akan
meningkatkan hasil belajar terutama bidang studi matematika.
Berdasarkan penelitian De Porter, manusia dapat menyerap suatu
materi sebanyak 70% dari apa yang dikerjakan, 50% dari apa yang didengar
dan dilihat (audio visual), sedangkan dari yang dilihatnya 30%, dari yang
didengarnya hanya 20%, dan dari yang dibaca hanya 10%.8
Di dalam Al-qur’an, Allah menggambarkan pentingnya peranan
media, hal ini termaktub dalam Al-qur’an surat Al-alaq ayat 1-5 :

            


       
   

            


     



1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,


2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

Dalam ayat tersebut tersirat sebuah perintah dari Allah SWT kepada
manusia, untuk senantiasa memperkaya ilmu pengetahuan dengan suatu
isyarat yaitu ’bacalah’. Ketika membaca, kita memerlukan sesuatu untuk
dibaca dan sarana untuk membaca, sarana ini disebut media. Heinich., et al.
(1996:21) mengemukakan “adaptation of media and specially designed mean
can contribute enormously to effective instructional …”9. Hal tersebut
mengandung maksud bahwa media yang sesuai dan dirancang khusus akan
5

8
Priyanto, Hidayatullaah, Making Educational ... hal.2
9
http://syarifartikel.blogspot.com/, diakses pada 6 Juli 2009
6

dapat memberikan dukungan yang sangat besar terhadap efektifitas


pembelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses belajar, Salah satunya adalah penggunaan media komputer. Media
CAI (Computer-Asissted Instruction) merupakan suatu media dengan bantuan
komputer yang menggunakan sistem multimedia, didalamnya terdapat unsur
teks, gambar, animasi dan suara. Dengan adanya media ini diharapkan dapat
membantu proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar yang
memuaskan
Program CAI (Computer-Asissted Instruction) mempunyai 2 (dua)
karakteristik, yaitu: pertama, CAI (Computer-Asissted Instruction)
merupakan integrated multimedia yang dapat menyajikan suatu paket bahan
ajar (tutorial) yang berisi komponen visual dan suara. Kedua, CAI
(Computer-Asissted Instruction) mempunyai komponen intelligence yang
membuat CAI (Computer-Asissted Instruction) bersifat interaktif dan mampu
memproses data atau jawaban dari sipengguna.10 Kedua karakteritik inilah
yang membedakan antara program pembelajaran yang disajikan lewat CAI
(Computer-Asissted Instruction) dengan program pembelajaran yang
disajikan lewat media lainnya. Umumnya program-program pembelajaran
yang disajikan lewat CAI (Computer-Asissted Instruction) terlihat lebih
bermakna, karena mampu menyajikan suatu model pembelajaran yang
bersifat interaktif.
Terdapat empat tipe yang dapat digunakan dalam CAI (Computer-
Asissted Instruction), yaitu : 11
1. Drill and practice (praktek dan latihan)
2. Tutorials

10
http://www.google.co.id/cara -penulisan- naska-program-multimedia-interaktif.html ,
diakses pada 8 agustus 2009
11
McGraw, Technology for teacher : Mastering New Media and Portofolio Development,
United state of America, 2000.(on cd)
7

3. Instructional Games
4. Simulation.
Tutorials Very effective tools for delivering self-paced instruction of
new information. 12
Maksudnya adalah dari keempat tipe yang ada dalam
CAI (Computer-Asissted Instruction), tutorial merupakan alat yang paling
efektif untuk mengirimkan pesan dari sebuah informasi baru atau
menjelaskan sebuah materi pelajaran baru.
Media CAI (Computer-Asissted Instruction) dapat disajikan dengan
berbagai macam program, diantaranya yaitu power point, macromedia flash
dan website. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang internet, pengguna
internet di kalangan generasi muda Indonesia jelas terus meningkat tajam.
Dalam jajak pendapat sebuah media cetak nasional akhir Oktober 2009
dengan 850 responden generasi muda (umur 16-30 tahun) di 10 kota besar
Indonesia, ternyata 81 persen mereka terbiasa mengakses internet dan sekitar
69 persen mereka biasa menggunakan e-mail.13
Media CAI (Computer-Asissted Instruction) dengan penyajian
menggunakan website (web) akan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien
dari penggunanaan media ini. Website (web) tersebut dapat diakses melalui
internet dengan sistem online ataupun tidak menggunakan internet dengan
sisitem offline. Di dalam website (web) tersebut, media akan menyajikan
suatu paket bahan ajar (tutorial) yang berisi komponen visual, media akan
mampu memproses data atau jawaban dari sipengguna, memberikan modul,
materi pembelajaran, latihan soal, aspek penting yang perlu ada dalam CAI
(Computer-Asissted Instruction) serta semua hal yang dibutuhakan dalam
proses pembelajaran secara dinamis. Penggunaan Website dalam media CAI
(Computer-Asissted Instruction) ini adalah Web Enhanced Course, karena
kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.14

12
McGraw, Technology for ...(on cd)
13
http://www.uinjkt.ac.id/index.php/section-blog/28-artikel/1110-internet-pendidikan-dan-
budaya.html, diakses pada 6 Agustus 2009
14
http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?artikel_id=12 , diakses pada 21 Agustus 2009
8

Seperti yang telah dijelaskan pelaksanaan dari proses pembelajaran di


sekolah-sekolah masih sangatlah kurang memuaskan dengan keterbatasan
yang ada. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan dana dan kemampuan guru
untuk mengembangkan media dan metode pembelajaran yang efektif.
Seringkali siswa merasa tidak mengerti dan kurang memahami dari pelajaran
yang diberikan oleh guru. Salah satu penyebabnya adalah penjelasannya yang
kurang jelas, hal ini disebabkan oleh metode yang diajarkan tidak menarik,
kurang variatif, dan fasilitas yang kurang mendukung dalam proses
pembelajaran..
Oleh karena itu, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa media
CAI (Computer-Asissted Instruction) tipe tutorial dapat dilakukan sebagai
upaya untuk mengatasi kesulitan belajar siswa yang berhubungan dengan
tingkat hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa tersebut.
Dari berbagai fenomena empirik yang telah penulis kemukakan di
atas, oleh karena itu penulis ingin mengangkat penelitian ini sebagai skripsi
yang berjudul:
“PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN
MEDIA CAI (COMPUTER-ASSISTED INSTRUCTION) DENGAN TIPE
TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA“.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah diperlukan untuk memudahkan penulis
menentukan inti permasalahan yang tengah menjadi penelitian. Berdasarkan
latar belakang dan variabel-variabel, maka teridentifikasi beberapa masalah
diantaranya :
1. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar
Matematika siswa?
2. Upaya apakah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa?
3. Bagaimana pengaruh Media CAI (Computer-Asissted Instruction)
dengan Tipe Tutorial terhadap hasil belajar Matematika siswa?
9

4. Bagaimana perbandingan hasil belajar Matematika yang menggunakan


Media CAI (Computer-Asissted Instruction) Tipe Tutorial dengan yang
menggunakan Media berbasis Power Point?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang tengah menjadi objek
pembahasan maka diperlukan adanya pembatasan masalah yang jelas.
Adapun permasalahan yang mendapat perhatian penulis dalam melakukan
penelitian ini dibatasi pada:
1. Penelitian hanya fokus pada hasil belajar siswa-siswi MAN 4 Model
Jakarta semester genap tahun pelajaran 2009-2010.
2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hanya dibatasi
pada aspek kognitif, tes akhir dilakukan setelah siswa selesai mengikuti
pembelajaran dengan media.
3. Terdapat empat tipe dalam CAI (Computer-Asissted Instruction), yaitu
Drill and practice, Tutorials, Instructional Games, Simulation. akan tetapi
dibatasi hanya dengan penggunaan tipe Tutorial.
4. Penelitian bertujuan membandingkan hasil belajar yang menggunakan
Media CAI (Computer-Asissted Instruction) dengan Tipe Tutorial dengan
yang menggunakan Media berbasis Power Point.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Bagaimana gambaran hasil belajar matematika dengan menggunakan
Media CAI (Computer-Asissted Instruction) tipe Tutorial?
2. Bagaimana gambaran hasil belajar matematika dengan menggunakan
Media berbasis Power Point?
1
0

3. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan Media CAI


(Computer-Asissted Instruction) tipe Tutorial terhadap hasil belajar
matematika.

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui :
1. Bagaimana hasil belajar matematika dengan menggunakan Media CAI
(Computer-Asissted Instruction) tipe Tutorial.
2. Bagaimana hasil belajar matematika dengan menggunakan Media CAI
(Computer-Asissted Instruction) berbasis Powerpoint.
3. Melihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika yang
menggunakan Media CAI (Computer-Asissted Instruction) tipe Tutorial
dan hasil belajar matematika yang menggunakan media berbasis Power
Point.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti
untuk kepentingan teoritis-praktis akselerasi dalam peningkatan mutu
pendidikan.
1. Bagi Siswa.
Untuk menjadi suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas
berfikir siswa sehingga mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan.
2. Bagi Guru
Untuk memberikan alat bantu pembelajaran baru bagi guru dan calon guru
khususnya di bidang studi Matematika dengan media CAI (Computer-
Asissted Instruction) dengan tipe tutorial
3. Bagi Sekolah
Untuk menjadi bahan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran khususnya disekolah MAN 4 Model Jakarta.
11

4. Bagi Peneliti.
a. Untuk menambah wawasan peneliti dan dapat menjadi batu loncatan
untuk membuat media pembelajaran yang lebih efektif dan efisien

ketika menjadi guru kelak.


b. Untuk menjadi acuan dalam peneliti-peneliti pembelajaran yang
nenggunakan multimedia.
5. Bagi Pendidikan (secara umum)
Untuk memberikan sumbangan yang positif dalam usaha pengembangan
ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan matematika dalam
perkembangan kemajuan pendidikan pada umumnya.
1

BAB II
KERANGKA TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN RUMUSAN HIPOTESIS

A. KERANGKA TEORI
1. Hasil Belajar Matematika
a. Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan
jenjang pendidikan. Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai
arti belajar dengan segala aspek, bentuk dan manifestasinya mutlak
diperlukan oleh para pendidik khususnya para guru. Berikut dipaparkan
beberapa definisi belajar yang diungkapkan oleh para ahli.
Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar
dengan dua macam rumusan. 1
Rumusan pertama menyatakan bahwa
belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap
sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua menyatakan
bahwa belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat
adanya latihan khusus.
Hilgard mengungkapkan “learning is the process by wich an
activity originates or changed through training prosedurs(wether in the
laboratory or in the naturan environment) as distinguished from change
by factors not atributable to training”. 2
Bagi Hilgard , belajar itu
adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan didalam
laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.
Biggs dalam Teaching for Learning mendefinisikan belajar
dalam tiga macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif, rumusan

1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004, Edisi Revisi, hal.90
2
Zurinal Z, Ilmu Pendidikan : Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan pendidikan,
Jakarta: Lembaga penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta pers, 2006, hal117

11
12

institusional, dan rumusan kualitatif. 3 Secara kuantitatif belajar berarti


kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan
fakta sebanyak-banyaknya. Secara institusional, belajar dipandang
sebagai proses pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-
materi yang telah dipelajari. Secara kualitatif, belajar adalah proses
memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara
menafsirkan dunia disekeliling siswa.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah proses perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil latihan, pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Keberhasilan peserta didik dalam belajar tidak luput dari faktor-
faktor yang mempengaruhinya, adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar peserta didik adalah4:
a) Faktor yang ada pada diri orgnisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual. Yang termasuk kedalam faktor individual antara lain :
faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan
faktor pribadi.
b) Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang
termasuk kedalam faktor sosial antara lain : faktor keluarga/keadaan
rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang
dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan
yang tersedia, dan motivasi sosial.

3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan......hal.91
4
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta :PT Remaja Rosdakarya, 2006,
hal 102
13

b. Hasil Belajar
1) Pengertian
Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan
belajar tersebut dilakukan melalui tes hasil belajar. Hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar.5 Seperti halnya Mulyono Abdurrahman, Ngalim Purwanto
dalam bukunya Prinsip-prinsi dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
mengartikan hal yang serupa bahwa hasil belajar adalah penilaian
terhadap pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada murid-
muridnya dalam jangka waktu tertentu.6
Menurut A. J. Romiszowski hasil belajar merupakan keluaran
(outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (inputs)7. Masukan
dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi, sedangkan
keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance). Menurut
Romiszowski perbuatan merupakan petunjuk bahwa proses belajar
telah terjadi.
Hasil belajar atau achievment merupakan realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang
dimiliki seseorang.8 Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat
dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan
pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan matematika
yang dimiliki seseorang berupa kecakapan-kecakapan, pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan sebagai keluaran (outputs) yang berupa
perbuatan atau kinerja (performance) dari suatu masukan (inputs)

5
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta dan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan & Kebudayaan, 2003), h.37
6
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2002), h.33
7
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi ... h.38
8
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya, 2007), h.102
14

yang berupa bermacam-macam informasi setelah melalui kegiatan


belajar.
Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni : 9
1. Informasi verbal, yaitu pengetahuan yang dimiliki seseorang dan
dapat diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan dan tertulis.
2. Kemahiran intelektual, yaitu kemampuan untuk berhubungan
dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu
representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang/simbol
3. Pengaturan kognitif (cognitive strategy), orang yang memiliki
kemampuan ini dapat menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri, khususnya bila sedang belajar dan berpikir.
4. Keterampilan motorik, orang yang memiliki keterampilan motorik,
mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam
urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik
berbagai anggota badan secara terpadu.
5. Sikap, merupakan kemampuan internal yang berperan sekali dalam
mengambil tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai
kemungkinan untuk bertindak. Orang yang memiliki sikap yang
jelas, mampu untuk memilih secara tegas di antara beberapa
kemungkinan .

2) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Belajar dan Hasil Belajar tergantung kepada dua faktor utama
antara lain:10
1. Faktor yang ada pada diri individu itu sendiri yang sering disebut
dengan Faktor individual.
Contohnya:
Kematangan/pertumbuhan,Kecerdasan/intelegency, latihan/ulangan,
motivasi.
2. Faktor yang ada diluar individu yang sering disebut dengan faktor
sosial.
Contohnya:
Keadaan keluarga, guru, Metode mengajar, Alat/fasilitas, Motivasi
sosial, Lingkungan dan Kesempatan.

9
W.S.Winkel, psikologi pengajaran, (Jakata: PT.Gramedia,1999), h.98
10
Ngalim Purwanto,Psikologi...hal.107
15

Faktor-faktor lebih rinci yang mempengaruhi proses dan hasil


belajar akan ditampilkan dalam sebuah skema gambar sebagai
berikut:11

Kondisi Fisiologis Umum

Fak. Fisiologis

Kondisi Panca Indra


Fak. Internal Intelegensi

Minat dan Bakat


Fak. Psikologis
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
Perhatian
Motif dan Motivasi
Kognitif dan Daya Nalar

Fak. Lingkungan Alam

Sosial
Fak. Eksternal
Kurikulum

Fak. Instrumental
Sarana dan Prasarana

Guru

Gambar 2.1
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar

11
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta:Gaung Persada Press, 2008, hal 35
16

c. Matematika
1) Pengertian
Istilah Mathematics (Inggris), Mathematik (Jerman),
Mathematique (Perancis), Matematico (Italy), Matematiceski
(Rusia), atau Mathematick (Belanda). Berasal dari bahasa latin
Mathematican, yang mulanya berasal dari bahasa Yunani,
Mathematike yang berarti Learning to learning, perkataan ini
mempunyai akar kata Mathema yang berarti pengetahuan atau
ilmu.12
Berdasarkan etimologis (Elea Tinggih, 1972:5) perkataan
Matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan
bernalar”13. Hal ini dimaksudkan bahwa matematika lebih
menekankan aktifitas dalam dunia rasio (penalaran), matematika
terbentuk dari pengalaman manusia, karena matematika sebagai
aktifitas manusia kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia
rasio, diolah secara analisis dan sintesis.
Johnson dan Rissing (1972) dalam bukunya mengatakan
bahwa matematika adalah pola berpikir, pola pengorganisasikan,
pembuktian yang logik.14 matematika itu adalah bahasa yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan
akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa
bahasa simbol mengenai ide dari pada bunyi.
Menurut Reyt.,et al. (1998:4) matematika adalah15 :
a) Studi pola dan hubungan (study of patterns and relationships)
dengan demikian masing-masing topik itu akan saling berjalinan
satu dengan yang lain yang membentuknya.

12
Erman Suherman,dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung :
JICA-UPI.2001, hal.17
13
Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran …hal.18
14
Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran …hal.19
15
http://syarifartikel.blogspot.com/,diakses pada 10 November 2009
17

b) Cara berpikir (way of thinking) yaitu memberikan strategi untuk


mengatur, menganalisis dan mensintesa data atau semua yang
ditemui dalam masalah sehari-hari.
c) Suatu seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan dan
konsistensi internal.
d) Sebagai bahasa (a language) dipergunakan secara hati-hati dan
didefinisikan dalam term dan symbol yang akan meningkatkan
kemampuan untuk berkomunikasi akan sains, keadaan kehidupan
riil, dan matematika itu sendiri.
e) Sebagai alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang dalam
menghadapi kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan
bahwa matematika adalah ilmu yang menekankan pada aktivitas
penalaran dan dapat dijadikan sebagai studi pola dan hubungan
(study of patterns and relationship), sebagau Cara berpikir (way of
thinking), sebagai Suatu seni (an art), sebagai bahasa (a language),
sebagai alat (a tool) yang digunakan untuk menghadap kehidupan
sehari-hari.

2) Karakteristik Matematika
Karakteristik dalam matematika adalah sebagai berikut:16
a) Pembelajaran matematika adalah berpikir abstrak.
Objek pembelajaran dalam matematika adalah abstrak,
pembelajaran matematika disekolah terdiri atas bagian-bagian
matematika yang dipilih guna menumbuh kembangkan
kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta berpandu
pada perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
Hal ini yang menunjukan bahwa matematika berpikir abstrak.
Contohnya adalah menggunakan alat peraga dalam
pembelajarannya untuk lebih memperjelas pembelajaran.
16
Eman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran ...,hal. 65
18

b) Pembelajaran Matematika adalah berjenjang (bertahap)


Bahan kajian matematika diajarkan secara adalah
berjenjang atau bertahap, yaitu dimulai dari hal yang konkrit
dilanjutkan kehal yang abstrak, dari hal yang sederhana ke hal
yang kompleks. Atau bisa dikatakan dari konsep yang mudah
kekonsep yang lebih sukar. Contohnya sebelum mempelajari
materi integral trigonometri siswa harus mampu menguasai
materi trigonmetri terlebih dahulu.
c) Pembelajaran Matematika mengikuti metode spiral
Dalam setiap memperkenalkan konsep atau bahan yang
baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah
dioelajari siswa sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan
dengan bahan yang telah dpelajari dan sekaligus untuk
mengingatkannya kembali, pengulangan konsep dalam bahan ajar
dengan cara memperluas dan mempertajam adalah perlu dalam
pembelajaran matematika. Metoda spiral bukanlah mengajarkan
konsep hanya dengan pengulangan atau perluasan saja tetapi
harus ada peningkatan. Spiralnya harus spiral naik bukan datar.
Contohnya mengaitkan luas bangun datar untuk mencari luas
permukaan bangun ruang.
d) Pembelajaran matematika menekankan pada pola pikir deduktif
Matematika adalah ilmu deduktif, matematika tersusun
secara deduktif aksiomatik. Namun demikian kita harus dapat
memilih pendekatan yang cocok dengan kondisi anak didik yang
kita ajar. Misalnya sesuai dengan perkembangan intelektual siswa
di SLTP, maka dalam pembelajaran matematika belum
seluruhnya menggunakan pendekatan deduktif tapi masih campur
dengan induktif. Contohnya adalah dalam pengenalan fungsi.
e) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi
Kebenaran dalam matematika sesuai dangan sturktur
deduktif aksiomatiknya. Kebenaran-kebenaran dalam matematika
19

pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak ada


pertentangan antara kebenran suatu konsep dengan yang lainnya.
Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan pada
pernyataan-pernyataan terdahulu yang telah diterima kebenrannya
dalam pembelajaran matematika di sekolahnya. Meskipun
ditempuh pola induktif, tetapi tetap bahwa generalisasi suatu
konsep haruslah bersifat deduktif. Ismail dkk dalm bukunya
“Pembaharuan dalam Pembelajaran Matematika“
mengemukakan contoh konsistensi yaitu, konsistensi baik makna
atau dalam hal kebenarannya, jika telah ditetapkan x + y = a dan
a + b = c, maka x + y + b haruslah sama dengan c.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Matematika
merupakan suatu disiplin ilmu yang di dalamnya terdapat pola-pola
keteraturan, yang terorganisasikan dengan baik, konsisten dan
membentuk suatu sistem yang dapat digunakan pada disiplin ilmu
lainnya.

d. Hasil Belajar Matematika


Hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan
matematika yang dimiliki seseorang berupa pemahaman, pengertian dan
kemampuan sebagai keluaran (outputs) yang berupa perbuatan atau
kinerja (performance) dari suatu masukan (inputs) yang berupa
bermacam-macam informasi setelah melalui kegiatan belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika terdiri
dari faktor siswa dan faktor guru, sehingga dapat dilihat bahwa hasil
belajar matematika meliputi tiga aspek yaitu:
(1) Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual terdiri dari:
a. Pengetahuan: mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah
dipelajari dan disimpan dalam ingatan.
b. Pemahaman: mencakup kemampuan untuk menangkap makna
dan arti dari bahan yang dipelajari.
20

c. Penerapan: mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu


kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus/problem yang
konkret dan baru.
d. Analisis: mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan
kedalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau
organisasinya dapat dipahami dengan baik.
e. Sintesis: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu
kesatuan atau pola baru.
f. Evaluasi: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu
pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan
pertanggung jawaban pendapat itu yang berdasarkan kriteria
tertentu.
(2) Afektif, berkenaan dengan sikap terdiri dari :
a. Penerimaan: mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang
dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu.
b. Partisipasi: mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara
aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c. Penilai/penentu sikap: mencakup kemampuan untuk
memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri
sesuai dengan penilaian itu.
d. Organisasi :mencakup kemampuan untuk membentuk suatu
sistem nilai sesuai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.
e. Pembentukan pola hidup: mencakup kemampuan untuk
menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga jadi
milik pribadi dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam
mengatur kehidupannya sendiri.
(3) Psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak terdiri dari:
a. Persepsi: mencakup kemampuan untuk mengadakan
diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih,
21

berdasarkan pembedaan ciri-ciri fisik yang khas pada masing-


masing rangsanagan.
b. Kesiapan: mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya
dalam keadaan akan melalui suatu gerakan atau rangkaian
gerakan, kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan
jasmani dan mental.
c. Gerakan terbimbing: mencakup kemampuan untuk melakukan
suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang
diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan
anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau
diperdengarkan.
d. Gerakan yang terbiasa: mencakup kemampuan untuk melakukan
suatu rangkaian gerak-gerik yang lancar, karena sudah dilatih
secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan.
e. Gerakan kompleks: mencakup kemampuan untuk melaksanakan
suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen,
dengan lancar, tepat, dan efisien.
f. Penyesuaian pola gerakan: mencakup kemampuan untuk
mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik
dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf
keterampilan yang telah mencapai kemahiran.
g. Kreativitas: mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola
gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan
inisiatif sendiri.
Pada penelitian ini aspek yang ditekankan yaitu aspek kognitif.
22

2. Pembelajaran Matematika Menggunakan Media CAI


(Computer Assisted-Instuction).
a. Pengertian Pembelajaran Matematika
Dalam arti sempit, proses pembelajaran adalah proses
pendidikan dalam lingkup persekolahan, sehingga arti dari proses
pembelajaran adalah proses sosialisasi individu siswa dengan
lingkungan sekolah, seperti guru, sumber/fasilitas, dan teman sesama
siswa.17 Didukung oleh pengertian yang disampaikan oleh Gange,
Gange mendefinisikan pembelajaran sebagai seperangkat acra
peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya
beberapa proses belajar yang sifatnya internal (Gredler, 1991:205).18
Pembelajaran adalah suatu usaha dan proses yang dilakukan
secara sadar dengan mengacu pada tujuan (pembentukan kompetensi),
yang dengan sistematik dan terarah pada terwujudnya perubahan
tingkah laku.19 Serupa dengan yang dikemukakan oleh Corey, Corey
mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana
lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia
turut serta dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon
terhadap situasi tertentu.20
Menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses
komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa dengan
siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan
menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Guru berperan
sebagai komunikator, siswa berperan sebagai komunikasikan, dan
materi yang dikomunikasikan berisi pesan berupa ilmu pengetahuan.
Dalam komunikasi banyak arah dalam pembelajaran, peran peran

17
Eman Suherman, dkk, Strategi ..., hal.9
18
Ismail,dkk, Kapita Selekta Pembelajaran matematika, Jakarta : Universitas Terbuka,
2002,hal 1.13
19
Zurinal Z, Ilmu Pendidikan : Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan pendidikan,
Jakarta: Lembaga penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta pers, 2006, hal117
20
Ismail,dkk, Kapita Selekta Pembelajaran matematika...,hal 1.13
23

tersebut bias berubah, yaitu antara guru dengan siswa dan sebaliknya
antara siswa dengan siswa.21
Interaksi guru-siswa berkenaan dengan komunikasi atau
hubungan timbal balik atau hubungan dua arah antara siswa dan guru
dan atau siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajar-
mengajar. Hal ini dapat dilihat dalam :
1) Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau antara
siswa dengan siswa.
2) Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar,
baik secara individual atau kelompok.
3) Dapatnya guru dan siswa tertentu dijadikan sumber belajar.
4) Senantiasa beradanya guru dalam situasi belajar-mengajar sebagai
fasilitator belajar.
5) Tampilnya guru sebagai jalan keluar manakala siswa menghadapi
jalan buntu dalam tugas belajarnya.
6) Adanya kesempatan mendapat umpan balik secara
berkesinambungan dari hasil belajar yang diperoleh siswa.22
Pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja
dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang
memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar matematika.

b. Media Pembelajaran
1) Pengertian
Menurut Depdiknas (2003) istilah media berasal dari bahasa
Latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara
harafiah berarti perantara atau pengantar. 23
Makna umumnya adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber
informasi kepada penerima informasi.

21
Eman Suherman, dkk, Strategi ..., hal.9
22
Nana sudjana, Penilaian ...,hal.61
23
http://www.snapdrive.net/files/544779/panduan%20skripsi/contoh.pdf,diakses pada 19
Juli 2009
24

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk


jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar.24 Dalam bahasa arab media disebut „wasail‟ bentuk jama
dari „wasilah‟ yakni sinonim alwasth yang artinya „tengah‟. Kata
temgah itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga
sebagai perantara (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi
tersebut.25
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap.26 Dalam pengertian ini, guru,
buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
AECT (Association of Education and Comunication
Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi.27 Serupa dengan pengertian yang dikemukakan Briggs,
Briggs menyatakan bahwa media adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pmbelajaran, seperti buku, film,viedeo dan
sebagainya.28
Media merupakan segala sesuatu yang dapat diindra yang
berfungsi sebagai perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi
belajar mengajar (Rohani, 1997: 2-3).29 Sejalan dengan pengertian
rohani pengertian media lebih rinci diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.30

24
Arief. S. Sadiman, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan
pemanfaatannya), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h.6
25
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta:Gaung Persada Press, 2008, hal 6
26
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, hal.3
27
Azhar. Arsyad, Media Pembelajaran... h. 3
28
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/
29
http://www.google.co.id/m/search?ct=fsh&q=pengertian+media, diakses pada
15 September
30
http://apadefinisinya.blogspot.com/2007/12/pengertian-media.html, 8 Juli 2009
25

Dari beberapa pengertian media yang telah dikemukakan di


atas dapat di disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan oleh guru untuk menyalurkan pesan ke penerima
pesan (siswa) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, minat, motivasi dan tingkah laku sedemikian sehingga
terjadi proses belajar pada diri siswa.

2) Manfaat Media Pembelajaran


Manfaat media pengajaran didalam proses belajar mengajar
sebagai berikut: 31
a. Media pengajaran dapat memeperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
hasil belajar.
b. Media pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar
siswa, Interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-
sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang,
dan waktu.
(1) Obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan
langsung diruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto,
slide, realita, film, radio, atau model.
(2) Obyek yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indra dapat
disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau
gambar.
(3) Kejadian langkayang terjadi di masa lalu atau terjadi disekali
dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman
video, film, foto, slide disamping verbal.

31
Azhar Arsyad, Media...,hal.25-26
26

(4) Obyek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah
dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide,
atau simulsi komputer.
(5) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat
didimulasikan dengan media seperti video, film, komputer.
(6) Peristiwa alam seperti letusan gunung berapi atau prses yang
dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses
kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan
teknik-teknikrekaman separti time-lapse untuk film, video,
slide, atau simulasi komputer.
d. Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka,
serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat,dan linkungannya misalnya melalui karya wisata,
kunjungan-kunjungan ke museum atau kekebun binatang.
Kemp dan Dayton (dalam Depdiknas, 2003)
mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam pembelajaran
yaitu: 32
a. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana
saja dan kapan saja.
g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi
dan proses belajar.
h. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

32
http://www.snapdrive.net/files/544779/panduan%20skripsi/contoh.pdf, diakses pada 8
Juli 2009
27

3) Kriteria Pemilihan Media


Beberapa kriteria dalam memilih media yang akan
digunakan, diantaranya adalah33:
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Media dipilih berdasarkan tiga ranah tujuan, bisa salah satu atau
gabungan dari dua atau ketiga ranah tersebut. Ketiga ranah
tersebut yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip, atau generalisasi.
Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media
harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran
dan mental siswa
3. Praktis, luwes, dan bertahan.
Media yang mahal dan memakan waktu lama bukan jaminan
sebagai media yang terbaik, menurut para guru kriteria media
yang mereka pilih yaitu media yang mudah diperoleh atau mudah
dibuat sendiri, dapat digunakan dimanapun, kapanpun dan tahan
lama.
4. Guru terampil menggunakannya.
Ini merupakan kriteria utama, secanggih apapun media yang
tersedia apabila guru tidak terampil dalam menggunakannya
maka media tersebut tidak mempunyai arti.
5. Pengelompokan sasaran.
Media yang efektif untuk kelompok besar blom tentu efektif
untuk kelompok kecil atau perorangan. Jadi media yang
digunakan harus tepat untuk kelompok sasaran.
6. Mutu teknis.
Pengembangan visual harus memenuhi persyaratan teknis
tertentu, misalnya informasi harus jelas dan tidak tertanggu oleh
elemen lainnya yang terdapat dalam media tersebut.
33
Azhar Arsyad, Media..., hal.75-76
28

4) Jenis media Media yang dapat digunakan dalam


pembelajaran matematika
Jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran
matematika:34
1) Media Visual: grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun,
komik.
2) Media Audial: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan
sejenisnya
3) Projected still media: slide, over head projektor (OHP), in focus
dan sejenisnya
4) Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD),
komputer dan sejenisnya.

Dalam pembelajaran matematika supaya tidak terjadi


verbalisme pada diri siswa sebaiknya menggunakan media, untuk
memperjelas materi pelajaran. Dengan menggunakan media, siswa
akan tertarik dengan pelajaran karena siswa melihat langsung benda
atau objek yang sedang dipelajarinya. Dengan demikian, media
pembelajaran dapat memberikan pengalaman serta mempertinggi
daya serap siswa dalam menerima pelajaran sehingga proses belajar
mengajar berlangsung dengan menarik.
Jadi, media dalam pembelajaran matematika dimaksudkan
sebagai segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai perantara dalam
menyampaikan ide-ide atau konsep-konsep matematika. Media
tersebut bisa berupa benda konkret, misalnya benda-benda yang
menyerupai bangun geometri atau ilustrasi dari suatu konsep yang
sedang dipelajari.
Selain itu media juga mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik, membuat konsep
matematika yang abstrak, dapat disajikan dalam bentuk konkret
sehingga lebih dapat dipahami, dimengerti dan dapat disajikan sesuai
dengan tingkat-tingkat berpikir siswa. Dapat disimpulkan bahwa

34
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/13 November
2009, jam 16.15
29

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan


pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
peserta didik. Penggunaan komputer sebagai media menjadi salah
satu alternatif yang diandalkan untuk penyesuaian dengan kemajuan
teknologi terkini.

c. Media CAI (Computer-Asissted Instruction )


1) Pengertian
Perkembangan zaman dapat ditandai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi canggih. Karena itu dalam proses
pembelajaran perlu juga dikembangkan cara-cara mengajar yang baru
pula, di antaranya ialah cara mengajar dengan mempergunakan
komputer. Metode mengajar ini dikembangkan karena pertama-tama
sudah jelas pada kehidupan modern di masa sekarang, komputer
merupakan suatu alat yang penting. Media pembelajaran dengan
bantuan komputer dapat diajarkan cara-cara mencari informasi baru,
yaitu dengan menyeleksi dan mengolah pertanyaan, sehingga terdapat
jawaban terhadap suatu pertanyaan.
Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk
memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik sederhana
yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan
rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat kompoen dasar, yaitu
input (misalnya keybord, writting pad), prosesor (CPU: unit pemroses
data yang di input), penyimpanan data (memori yang menyimpan data
yang akan diproses oleh CPU baik secara permanen/ROM maupun
untuk sementara/RAM), dan output (misalnya layar monitor, printer
atau plotter).35

Komputer dewasa ini memiliki kemampuan untuk


menggabungkan dan mengendalikan berbagai peralatan lainnya,
seperi CD player, video tape, audio tape, dapat dihubungkan
dengan proyektor (Infokus). Di sampig itu, komputer dapat

35
Azhar Arsyad, Media.....................................................hal.53
30

merekam, menganalisis dan memberi reaksi kepada respon yang di


input oleh pemakai atau siswa. Pemanfaatan komputer untuk
pendidikan yang dikenal sering dinamakan pengajaran dengan
bantuan komputer (CAI). 36
Pembelajaran berbantuan komputer adalah aplikasi
komputer sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran
terhadap proses belajar dan mengajar.37 Sistem–sistem komputer
dapat menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada para
siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang
diprogramkan kedalam sistem, inilah yang disebut pengajaran
dengan bantuan komputer.38
CAI (Computer-Assisted Instruction), disini komputer
mengambil lebih banyak bagian dari pekerjaan seorang instruktur.
Seluruh material dapat dipresentasikan dengan komputer sementara
sebagian lain material masih dapat dipresentasikan oleh
instruktur.39. Sedangkan menurut Hinich (dalam Said, 2000), CAI
(Computer-Assisted Instruction) adalah suatu program
pembelajaran yang dibuat dalam sistem komputer, di mana dalam
menyampaikan suatu materi sudah diprogramkan langsung kepada
pengguna. 40
Menurut beberapa definisi media CAI (Computer-Assisted
Instruction) di atas maka dapat disimpulkan bahwa CAI
(Computer-Assisted Instruction) adalah suatu sistem penyampaian
materi pelajaran yang berbasis mikroprosesor (komputer) yang
pelajarannya dirancang dan diprogram kedalam sistem tersebut.

36
Azhar Arsyad...,hal.54
37
http://www.linux.or.id/node/2839, diakses pada 25 Oktober 2009
38
http://kurtek.upi.edu/media/berbasis%20komputer.htm, diakses pada 7 September 2009
39
http://home.unpar.ac.id/~gkarya/hci/Computer%20Based%20Instruction.pdf, diakses
pada 2 Desember2009
40
http://www.google.co.id/search?q=cara+penulisan+naskah+program+multimedia+intera
ktifus, pada 20 Oktober 2009
31

2) Faktor Pendukung Keberhasilan CAI (Computer-


Assisted Instruction)
Beberapa hal yang mendukung keberhasilan penggunaan media
CAI (Computer-Assisted Instruction):41
1. Belajar harus menyenangkan.
a. Belajar harus menantang.
b. Rasa ingin tahu
c. Membuat siswa dapat berfantasi.
2. Interaktivitas.
a. Dukungan komputer yang dinamis.
b. Dukungan sosial yang dinamis.
c. Aktif dan interaktif.
d. Keluasan.
e. Power.
3. Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok, dan tersedia
feedback.
a. Tugas-tugas latihan harus sesuai denan tingkat perkembangan
siswa.
b. Kesempatan latihan dengan bantuan komputer harus
mempersiapkan umpan balik yang dapat dipahami, segera,
dan produktif.
c. Untuk tugas latihan yang kompleks komputer dapat
mendukung salah satu aspek performansi.
d. Lingkungan latihan dan praktek harus memotivasi.
4. Menuntun dan melatih siswa dengan lingkungan informal.
a. Memberikan saran yang berkenaan dengan kelemahan dan
kekurangan siswa.
b. Memberikan contoh atau kegiatan alternatif yang langkahnya
lebih baik dari langkah siswa.

Azhar Arsyad...,hal.165-169
41
32

c. Memberikan langkah atau kegiatan yang membuat siswa itu


terhindar dari kesalahan ketika dia akan salah.
d. Jangan memberikan dua kali atau dua langkah secara
berturut-turut.
e. Memberikan ucapan selamat ketika langkah atau kegiatannya
berhasil.
f. Memberikan kesempatan siswa untuk mandiri dalam
menyelesaikan masalah.
g. Jangan memaksakan siswa untuk menyelesaikan suatu
masalah.

3) Aspek Penting dalam Perencanaan CAI (Computer-


Assisted Instruction)
Aspek-aspek dalam perencanaan CAI adalah: umpan balik,
percabangan, tampilan, monitoring kemajuan, petunjuk, dan
penilaian.42
1. Umpan balik
Setelah memberikan respon, para siswa harus segera
diberi umpan balik. Umpan balik bisa berupa komentar, pujian,
peringatan atau perintah tertentu bahwa respon siswa tersebut
benar atau salah. Umpan balik akan semakin menarik dan
menambah motivasi belajar apabila disertai ilustrasi suara,
gambar atau video klip. Informasi kemajuan belajar harus juga
diberikan kepada siswa baik selama kegiatan belajarnya atau
setelah selesai suatu bagian pelajaran tertentu. Misalnya adalah
pemberitahuan jumlah skor yang benar dari sejumlah soal yang
dikerjakan.

42
http://smkn3-kuningan.net/seminar_uny/11_Sunaryo%20S.pdf, diakses pada
8 oktober 2009
33

2. Percabangan
Percabangan adalah beberapa alternatif jalan yang perlu
ditempuh oleh siswa dalam kegiatan belajarnya melalui program
CAI (Computer-Assisted Instruction). Program memberikan
percabangan berdasarkan respon siswa. Misalnya, siswa yang
selalu salah dalam menjawab pertanyaan materi tertentu, maka
program harus merekomendasikan untuk mempelajari lagi
bagian tersebut atau bila siswa mencapai skor tertentu, siswa
bisa langsung menuju ke tingkat atas dan sebaliknya. Model
percabangan yang lain adalah yang bisa dikontrol oleh siswa.
Yaitu saat siswa sedang mempelajari suatu topik, pada bagian
tertentu yang dirasa sulit bisa diberi tanda khusus sehingga bila
diinginkan siswa bisa mendapat informasi lebih lanjut dan
kemudian kembali lagi ke topik semula.
3. Tampilan
Karena program CAI (Computer-Assisted Instruction)
dikerjakan melalui layar monitor, maka perlu diperhatikan jenis
informasi, komponen tampilan, dan keterbacaan. Jenis informasi
yang ditampilkan bisa berupa teks, gambar, suara, animasi atau
video klip. Ilustrasi dan warna bisa menarik perhatian siswa,
tetapi bila berlebihan akan mengecohkan. Satu layar bila
mungkin berisi satu ide atau pokok bahasan saja. Komponen
tampilan yang penting adalah identifikasi tampilan seperti
nomor halaman, judul atau subjudul yang sedang dipelajari,
perintah-perintah seperti untuk maju, mundur, berhenti dan
sebagainya. Keterbacaan tampilan perlu mendapat perhatian
karena umumnya resolusi layar monitor lebih rendah dari pada
halaman buku. Ukuran huruf hendaknya tidak terlalu kecil dan
jenis huruf juga yang sederhana dan mudah dibaca.
34

4. Monitoring Kemajuan
Program CAI (Computer-Assisted Instruction) akan
lebih efektif bila selalu memberi informasi kepada siswa pada
bagian mana dia sedang bekerja dari materi yang sedang
dipelajari, apa yang akan dipelajari berikutnya dan yang akan
dicapai setelah selesai nanti. Penyampaian tujuan yang jelas
pada awal materi berkaitan erat dengan hasil pencapaian belajar
pada program CAI (Computer-Assisted Instruction). Sebelum
mengerjakan suatu materi, siswa diberi ulasan singkat materi
sebelumnya. Dan sebelum mengakhiri, siswa diberi pula ulasan
tentang materi yang akan datang.
5. Petunjuk
Guru yang baik adalah yang bisa memberi petunjuk
kepada siswa ke arah pencapaian jawaban yang benar. Demikian
juga program CAI (Computer-Assisted Instruction) yang efektif
adalah yang bisa melakukan hal seperti itu. Variasi kata-kata
petunjuk tersebut misalnya: “jawaban anda hampir benar”,
“coba kerjakan dengan cara lain” dan lain sebagainya.
Disamping itu, adanya petunjuk dalam program CAI
(Computer-Assisted Instruction) berarti siswa bisa menggunakan
atau mengoperasikan program secara individual dengan mudah
tanpa bantuan orang lain. Dan apabila mendapat kesulitan, siswa
bisa memanggil “HELP” menu dari program tersebut.
6. Penilaian
Program CAI (Computer-Assisted Instruction) yang baik
harus dilengkapi dengan aspek penilaian. Untuk mengetahui
seberapa jauh siswa memahami materi yang dipelajari, pada
setiap subtopik siswa perlu diberi tes atau soal latihan. Hasil
penilaian bila perlu bisa terdokumentasi secara otomatis,
sehingga guru bisa memonitor diwaktu lain. Atau bahkan bisa
35

diakses setiap saat siswa belajar sehingga bisa dibuat grafik


kemajuan belajarnya.

4) Format Penyajian Media CAI (Computer-Assisted


Instruction)
Karena program CAI (Computer-Assisted Instruction)
dikerjakan melalui layar monitor, maka perlu diperhatikan jenis
informasi, komponen tampilan, dan keterbacaan. Jenis informasi
yang ditampilkan bisa berupa teks, gambar, suara, animasi atau
video klip. Ilustrasi dan warna bisa menarik perhatian siswa, tetapi
bila berlebihan akan mengecohkan. Satu layar bila mungkin berisi
satu ide atau pokok bahasan saja. Komponen tampilan yang penting
adalah identifikasi tampilan seperti nomor halaman, judul atau
subjudul yang sedang dipelajari, perintah-perintah seperti untuk
maju, mundur, berhenti dan sebagainya. Keterbacaan tampilan
perlu mendapat perhatian karena umumnya resolusi layar monitor
lebih rendah dari pada halaman buku. Ukuran huruf hendaknya
tidak terlalu kecil dan jenis huruf juga yang sederhana dan mudah
dibaca.
Program dalam media CAI (Computer-Assisted Instruction)
tipe tutorial yang akan di pakai menggunakan WEB Base, yang
dapat diakses secara online maupun offline. WEB Base yang sesuai
adalah Web Enhanced Course, karena kegiatan pembelajaran
utama adalah tatap muka di kelas.
Media yang telah didesain akan disajikan kedalam sebuah
WEB BASE, web base merupakan dasar dari website, jadi media
yang telah didesain akan diformat menjadi file HTML. Media
tersebut dapat diakses secara offline dengan cara klik file HTML
open browser yang dimiliki dan dapat diakses secara online melalui
sebuah website yang telah diupload file dasarnya kedalam hosting
di Internet.
36

d. Keuntungan CAI (Computer-Assisted Instruction)


Begitu banyak keuntungan menggunakan media komputer dalam
pembelajaran CAI (Computer-Assisted Instruction), diantaranya yaitu:43
a. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima
pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat
efektif, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam
menjalankan instruksi seperti yang diiginkan program yang
digunakan.
b. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan,
melakukan kegiatan laboraturium atau simulasi karena tersedinya
animasi gerak, warna, dan musik yang dapat menambah realisme.
c. Membuat suasana belajar tidak membosankan karena terdapat
animasi, gerak, variasi warna dan membuat materi yang
disampaikan sangat mudah untuk dipahami oleh siswa.
d. Dapat berhubungan dan mengendalikan peralatan lain seperti
compact disk, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali
dari komputer.

e. Keterbatasan CAI (Computer-Assisted Instruction)


Beberapa keterbatasan menggunakan media komputer dalam
pembelajaran CAI (Computer-Assisted Instruction), diantaranya
yaitu:44
a. Harga perangkat lunaknya (software) mahal.
b. Penggunaan media berbantuan komputer memerlukan
keterampilan dan pengetahuan khusus tentang komputer.
c. Begitu banyaknya perangkat keras (Hardware) menyebabkan
perangkat lunak (software) yang tersedia untuk satu model tidak
kompatibel dengan model yang lainnya.

Azhar Arsyad, Media...,hal.54-55


43

Azhar Arsyad, Media...,hal.55-56


44
37

d. komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau


beberapa orang dalam kelompok kecil.

f. WEB BASE (Website Base)


Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang
mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang
membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan
komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon,
radio link, satelit dan lainnya. Salah satu fasilitas internet yang dapat
digunakan untuk menyampaikan suatu informasi baik secara online
maupun offline adalah web.45
Web adalah fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa
teks, gambar, bunyi, animasi dan data multimedia lainnya, yang
diantara data tersebut saling berhubungan satu sama lain. Untuk
memudahkan Anda membaca data dan informasi tesebut Anda dapat
mempergunakan web browser seperti Internet Explore ataupun
Netscape.46
Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan
halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau
gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya,
baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing
dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat
statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi
informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis

45
http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?artikel_id=11, diakses pada
21 September 2009
46
http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?artikel_id=11, diakses pada
21 September 2009
38

apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya


interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.47
Website Base Merupakan dasar dari penggunaan website, dapat
diakses secara offline jika memiliki file dasarnya dengan cara open
browser yang dimiliki pada file html, dan dapat diakses secara online
jika suda diupload kedalam sebuah website.
Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang
layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem
pembelajaran dengan mendayagunakan internet yaitu: 48
1. Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan
pembelajaran, dimana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi,
penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui
internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau
komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan
setiap saat.
2. Web Centric Course, dimana sebagian bahan belajar, diskusi,
konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet,
sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan
dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya
sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa
tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan
dengan prosentase proses belajar melalui internet.
3. Web Enhanced Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan
pembelajaran guna menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar
mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite
course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di
kelas.
Pada penelitian yang penulis lakukan. penulis menggunakan
Web Enhanced Course, yaitu pembelajaran utama adalah tatap muka
47
http://deeyaan.blogspot.com/2008/03/pengertian-website.html, diakses pada 5
Desember 2009
48
http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?artikel_id=12, pada 21 September 2009
39

didalam kelas. Untuk latihan tambahan dan mengerjakan pekerjaan


rumah menggunakan sistem online, sedangkan pembelajaran dikelas
menngunakan sistem offline.

3. Tipe Tutorial
a. Pengertian
McGraw dalam bukunya Technology for teacher : Mastering
New Media and Portofolio Development menyatakan “Computer
tutorials are training tools in wich new information is taught, verified,
and reinforced through interaction with a computer”.49 Menurut
McGraw tipe tutorial didalam komputer adalah alat yang digunakan
untuk mengajarkan, menguji dan memperkuat sebuah informasi baru
yang digunakan sebagai interaksi didalam komputer.
Program pengajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru
sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur.50 Informasi atau
pesan berupa suatu konsep disajikan dilayar komputer dengan teks,
gambar, atau grafik. Pada program tutorial, program tersebut
memperkenalkan materi pelajaran baru kepada siswa dan kemudian
Ditindak lanjuti dengan latihan dan praktik.51 Jadi tutorial yang
dimaksud yaitu komputer akan menampilkan informasi dan penjelasan
materi seperti seorang guru termasuk mengajukan dan menjawab
pertanyaan.

b. Ciri-ciri Tipe Tutorial


Terdapat beberapa hal yang menjadi ciri model tutorial, dimana
materi pelajaran dikemas dalam bentuk prosedur sebagai berikut: 52

49
McGraw, Technology ...,(on cd)
50
Azhar Arsyad, Media....., hal.15
51
http://www.geocities.com/agoes66_gt/Pemanfaatan_Komputer_sebagai_Media.pdf,
diakses pada 6 September 2009
52
http://kurtek.upi.edu/media/sources/Model%20Tutorial.pdf, diakses pada 2 Agustus
2009
40

1. Pendahuluan
Pendahuluan berisi identitas mata kuliah, identitas programer, judul,
pokok materi perkuliahan/pembelajaran, petunjuk atau langkah
pembelajaran yang harus ditempuh.
2. Pokok Materi
Materi yang dikemas dalam dua bagian, yaitu bagian uraian materi
(content) dan bagian evaluation. Bentuk soal yang dikonstruksi
adalah multiple choice atau pilihan ganda dengan option (a), (b), (c),
dan (d). Hal ini dilakukan guna memudahkan desain link atau
keterhubungan antar deteksi jawaban benar dan salah dengan
statement yang diperlukan, misalnya jika jawaban salah adalah (a),
maka benar atau salahnya jawaban (a) yang dipilih akan
memungkinkan statement apa yang bisa dimunculkan, misalnya
muncul statement sebagai respon “betul”, maka proses akan
berlanjut. Sebaliknya jika jawaban (a) itu adalah “kurang tepat” ,
maka belajar harus diulang atau peserta didik harus mengulang
kembali materi yang ditanyakan tersebut.
3. Jenis Balikan atau Respon
Sebagaiman telah dijelaskan pada bagian 2, bahwa didalam tutorial
diperlukan adanya desain balikan atau respon terhadap jawaban-
jawaban yang diberikan peserta didik dalam menjawab pertanyaan
yang diberikan.
4. Deteksi Jawaban Salah atau Betul
Untuk memberikan gambaran hasil akhir dari sejumlah pertanyaan
yang disajikan dan dijawab siswa, maka skor-skor akan diperlihatkan
diakhir program, sehingga berapa kali ia menjawab salah dan
mengulangi materi(membaca materi kembali), dan berapa kali ia
menjawab dengan benar.
5. Soal Formatif atau UTS, bisa disajikan secara tersiendiri diluar
prosedur tutorial.
41

Di mana soal evaluasi ini tersendiri dibuat atau memiliki icon yang
dirancang khusus dalam menu utama dari model turorial tersebut.
6. Melihat Hasil
Melihat hasil merupakan salah satu kontrol terhadap mastery
learning peserta didik dalam menyelesaikan semua materi
pembelajaran beserta soal-soal yang disajikan dalam model tutorial.
Di mana pada bagian ini didesain dalam bentuk skor angka atau
grafik benar dan salah.
Ciri-ciri lain yang perlu ada dalam presentasi tipe tutorial:53
1. Dapat mengajar keterampilan tingkat rendah maupun keterampilan
tingkat tinggi.
Keterampilan yang dimaksud adalah tingkat kesukaran sebuah
materi, dengan tipe tutorial komputer harus bisa menjelaskan
selayaknya seorang guru utuk menjelaskan materi baik yang mudah
maupun yang susah dipahami.
2. Dapat berbentuk latihan.
Menjelaskan suatu materi dapat dengan cara memberikan soal
latihan terlebih dahulu, kemudian dijelaskan setelahnya.
3. Dapat berbentuk pemecahan dan analisis masalah.
4. Sering bersifat memberi pengulangan dan pengayaan atas dasar
keinginan siswa.
komputer memiliki kemampuan percabangan sehingga siswa dapat
dengan mudah mengakses materi sebelumnya.
5. Bisa berupa testing.
Memiliki soal atau kuis untuk mengevaluasi siswa.

53
http://www.google.co.id/search?q=cara+penulisan+naskah+program+multimedia+inter
aktif, diakses pada 20 oktober 2009
42

4. Pembelajaran Menggunakan Media CAI (Computer-


Assisted Instruction) Berbasis Powerpoint
a. Pengertian Powerpoint
Microsoft Powerpoint atau Microsoft Office Powerpoint adalah
sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh
Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka.54 Powerpoint
berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft
Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasi
Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas
sistem operasi Xenix.
Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan
perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer. Dimulai
pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama
dari sebelumnya Microsoft Powerpoint saja menjadi Microsoft Office
Powerpoint.

b. Kegunaan Powerpoint
1) Powerpoint adalah program aplikasi yang banyak digunakan untuk
keperluan presentasi, baik berupa seminar, promo sebuah produk,
maupun kegiatan yang bersifat ilmiah yang melibatkan banyak
peserta.55
2) Powerpoint merupakan program aplikasi yang digunakan untuk
membuat presentasi yang berupa teks, table, gambar, grafik,
diagram dan sebagainya.56

54
WikimediaFoundation,Inc,Microsoft_Powerpoint,http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft
_PowerPoint, 02 Agustus 2009, 09:03
55
Hadi Purnomo Catur, Powerpoint 2007 mudah, praktis dan lengkap, (Jakarta: PT.
Mediakita, 2008), h.1
56
Gumawang Atang, Belajar Otodidak word, exel, power point 2007, (Bandung: PT
Informatika, 2009), h.334
43

c. Presentasi dalam Powerpoint


Presentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk menjelaskan
tentang sesuatu hal dalam bentuk slide yang telah dirangkum dan
dikemas dengan visualisasi yang menarik.57 Presentasi yang akan
disampaikan dibuat dalam bentuk slide presentasi. Slide presentasi
adalah lembar atau tempat untuk membuat data presentasi yang bisa
berupa teks, grafik, tabel, dan sebagainya.58 Slide yang ditampilakan
tentunya harus baik dan berkualitas.
Slide presentasi yang dikatakan baik harus memenuhi beberapa
aturan, antara lain: 59
a. Slide presentasi harus sederhana.
b. Antara teks dan gambar harus pada jarak yang aman.
c. Slide berisi point-point saja.
d. Teks harus menggunakan ukuran font yang besar dan slide dalam
bentuk landscape.
e. Isi slide harus mudah di baca.
f. Slide menggunakan themes yang konsisten.
Didalam proses pendidikan dan pembelajaran , guru sebagai
tanaga pendidik juga bisa menggunakan program power point sebagai
media untuk menyampaikan materi pelajaran. Didalam
mempresentasikan materi pengajaran dengan power point, tentunya
harus ditunjang oleh komponen lain yang mendukung diantaranya
adalah LCD dan Komputer. Tanpa adanya kedua komponen tersebut,
maka data power point yang telah dirancang tidak dapat disajikan.
Didalam menyajikan data atau materi pelajaran dengan program
power point, guru harus memperhatikan beberapa hal agar presentasi
yang disampaikan mudah diterima siswa.

57
Hadi Purnomo Catur, Power Point.............................., h.1
58
Gumawang Atang. Belajar Otodidak word ………..., h.344
59
http://www.muammadnoer.com/2009/02/6-prinsip-penggunaan-slide-dalam-presentasi
44

Presentasi yang baik harus memperhatikan beberapa aspek,


antara lain :
a. Isi Presentasi
Isi presentasi yang disajikan haruslah jelas dan mudah diterima oleh
siswa.
b. Struktur presentasi
Presentase yang disampaikan haruslah terstruktur dengan rapi. Mulai
dari bagian awal presentasi, kemudian isi pokok materi, dan bagian
akhir presentasi.
c. Kemasan
Presentase harus dikemas sedemikian rupa hingga menarik. Hal ini
dapat dilakukan dengan menambahkan gambar atau animasi yang
nantinya dapat membantu memperjelas siswa dalam memahami
materi yang disampaikan.
d. Faktor Pembicara
Dalam hal ini tentunya guru sebagai pendidik yang berperan sebagai
pembicara didalam proses belajar mengajar harus bisa menguasai
program power point tersebut. Disamping itu perlu diperhatikan pula
cara guru dalam menjelaskan tiap-tiap slide yang ditampilkan.
Dengan menggunakan bahasa yang jelas, teratur, dan sistematis
tentunya akan membuat proses pembelajaran tersebut menjadi
menarik.
45

5. Perbedaan Pembelajaran Menggunakan Media CAI


(Computer-Assisted Instruction) dengan Pembelajaran
Menggunakan Media Berbasis Powerpoint

Tabel 2. 1
CAI (Computer-Assisted
Power Point
Instruction)
1. Proses pembelajaran dilakukan di 1. Proses pembelajaran
laboratorium komputer. dilakukan di kelas.
2. Dalam proses pembelajaran setiap 2. Media dioperasikan oleh guru
siswa menggunakan komputer (guru sebagai operator)
(siswa sebagai operator). 3. Dalam proses pembelajaran
3. Dapat sebagai tutor yang siswa hanya memperhatikan
menggantikan guru di dalam penjelasan dari guru
kelas. (pembelajaran berpusat pada
4. Animasi tidak terbatas. guru).
5. Tidak banyak membutuhkan 4. Animasinya terbatas.
memori. 5. Memorinya terlalu besar.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


1. Judul penelitiannya adalah “Pembelajaran berbasis CAI (Computer-
Assisted Instruction) sebuah inovasi dalam meningkatkan kualitas
Pembelajaran di SMA Negeri 4 Probolinggo”. Menurut kesimpulan
penulis dari penerapan media tersebut yaitu model pembelajaran berbasis
komputer adalah penggerak dan unggul untuk membantu siswa belajar
melakukan tugas-tugas secara individu ataupun kelompok, menggunakan
sumber-sumber dari dunia maya maupun lokal dalam menambah
wawasan berfikir siswa. Pembelajaran dengan sistem berbantuan
46

komputer efektif dan menguntungkan sebagai model pembelajaran yang


dilakukan guru.60
2. Judul Penelitiannya adalah “Pemanfaatan Komputer Sebagai Media
untuk Membantu Siswa dalam Menyerap Konsep-konsep Matematika”.
Menurut penulis Agus Supriyono dalam penelitiannya mengatakan
program pengajaran yang diatur oleh komputer adalah program yang
dibuat oleh perancang pembelajaran untuk meningkatkan kemajuan siswa
dalam urutan instruksional yang terencana. Program ini merupakan suatu
program interaktif yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan
siswa serta mencatat keberhasilan siswa dan dapat dibandingkan dengan
siswa lainnya.61

C. Kerangka Berfikir
Belajar adalah proses perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil latihan, pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Di dalam proses pembelajaran
yang terjadi di sekolah-sekolah hasilnya terkadang tidak memuaskan, yakni
tidak sesuai seperti yang diharapkan, khususnya pembelajaran matematika.
Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan dana, serta kemampuan guru untuk
mengembangkan model dan media pembelajaran yang efektik. Akibatnya
siswa tidak merasa senang, takut untuk belajar matematika, dan mereka
menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, faktor yang dapat
mempengaruhi pembelajaran, salah satunya adalah pemilihan media
pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.

60
http://media.diknas .go.id/media/document/5410.pdf, diakses pada 25 November 2009
61
http://www.geocities.com/agoes66_gt/Pemanfaatan_Komputer _Sebagai_Media.pdf
diakses pada 26 september 2009
47

Seiring dengan kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih


efektif, efisien, dan memberikan nuansa menyenangkan pada siswa, serta
dengan berkembangnya teknologi komputer saat ini, maka pemanfaatan
teknologi informasi sangat dibutuhkan. Perkembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia
pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Untuk itu media CAI
(Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial dengan sistem
multimedia merupakan salah satu alternatif alat bantu pembelajaran yang
cukup baik.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka diduga bahwa pembelajaran
menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) Tipe tutorial dapat
mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.

D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dan kerangka
berfikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
“Hasil belajar matematika siswa menggunakan media CAI (Computer-
Assisted Instruction) dengan tipe tutorial lebih tinggi dibandingkan dengan
siswa yang menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction)
berbasis Powerpoint”.
4

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 4 Model Jakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010
pada bulan Maret – April.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen,
dimana peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi
semua variabel yang relevan kecuali dari beberapa variabel tersebut.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel dibagi menjadi dua bagian
yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan
media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe Tutorial dan
kelompok kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan media power
point. Kemudian setelah diberikan perlakuan kedua kelompok tersebut
diberikan test akhir. Selanjutnya skor test tersebut dianalisis untuk menguji
hipotesis penelitian sehingga dapat diketahui apakah terdapat perbedaan
motivasi belajar matematika siswa antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol.

C. Desain Penelitian
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah Desain Randomized
Control Group Only:1

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rhineka


1

Cipta, 2006), h.87.

48
49

E XE T

R
K T

Keterangan:
E : Kelompok eksperimen
K : Kelompok kontrol
R : Random
XE : Perlakuan kelompok Eksperimen
T : Hasil post-test

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel


Penggunaan teknik sampling dalam penelitian ini diperlukan untuk
memperoleh sampel yang refresentatif. Sehingga hasil penelitian dapat
dipergunakan dalam memprediksi pada situasi lain. Untuk itu dalam
penelitian ini digunakan teknik sampling sebagai berikut:
1. Populasi Target
Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 4
Jakarta.
2. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
yang terdiri dari 9 kelas.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel diambil dari populasi terjangkau sebanyak dua kelas dan
pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling.
Dengan teknik ini, maka setiap kelas yang berada dalam populasi
terjangkau memperoleh kesempatan yang sama untuk diambil sebagai
sampel penelitian. Pengambilan unit siswa yaitu mengambil 2 kelas dari 9
kelas yang ada, yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas
50

sebagai kelas kontrol. Dari kedua kelas tersebut diambil lagi secara acak
untuk mendapatkan mana yang menjadi kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Setelah dilakukan pengambilan secara acak maka yang
menjadi kelas eksperimen adalah X-7 dan yang menjadi kelas kontrol
adalah X-5

E. Instrumen Penlitian
Bentuk Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes
hasil belajar, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk tes, maka
digunakan pengujian validitas isi yaitu dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
1. Definisi Konseptual
Secara konsep hasil belajar matematika adalah kemampuan-
kemampuan matematika yang dimiliki seseorang berupa pemahaman,
pengertian dan kemampuan sebagai keluaran (outputs) yang berupa
perbuatan atau kinerja (performance) dari suatu masukan (inputs) yang
berupa bermacam-macam informasi setelah melalui kegiatan belajar.
2. Definisi operasional
Secara operasional hasil belajar matematika adalah skor yang
diperoleh siswa dalam mata pelajaran matematika dengan materi pokok
dimensi tiga, mencakup pokok bahasan kedudukan, jarak, sudut dan irisan
sebuah bidang yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang
dimensi tiga
Hasil belajar matematika diukur dengan menggunakan tes obyektif
dengan jumlah soal 25 dan setiap butir-butir soal mempunyai bobot nilai 4,
sehingga skor maksimal yang diperoleh siswa 100 dan skor minimal yang
diperoleh siswa adalah 0 (nol).
51

3. Kisi-kisi
insrumen
Tabel 3. 1
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
No Standar Kompetensi Materi Indikator Butir Jumlah
Kompetensi dasar Soal soal

1 Menentukan 1. Menentukan 1. Kedudukan a. Mengidentifikasi 1,2,3 3


kedudukan, kedudukan titik, garis, bentuk-bentuk
jarak, sudut titik, garis, bidang dalam bangun ruang
dan irisan bidang ruang b. Menentukan luas 4,5,6, 6
sebuah dalam ruang dimensi tiga permukaan dan 7
bidang yang dimensi tiga volume bangun 8,9,
melibatkan ruang
titik, garis c. Menyebutkan 10,11 2
dan bidang kedudukan titik
dalam ruang dengan garis
dimensi tiga
d. Menyebutkan 12,13 2
kedudukan titik
dengan bidang
e. Menyebutkan 14,15 2
kedudukan garis
dengan garis
f. Menyebutkan 16,17 2
kedudukan
bidang dengan
bidang
2. Menentukan 2. Jarak dalam a. Menetukan jarak 18,19, 4
jarak dan ruang titik kegaris 20,21
titik kegaris dimensi tiga b. Menentukan jarak 22,23, 4
dan dari titik titik ke bidang 24,25
ke bidang
dalam ruang
52

dimensi tiga

3. Menentukan 3. Sudut dalam a. Menentukan besar 26,27 2


besar sudut ruang sudut antara garis
antara garis dimensi tiga dan garis
dan garis, b. Menentukan besar 28,29 2
garis dan sudut antara garis
bidang dan dengan bidang
antara dua c. Menentukan besar 30,31 2

bidang sudut antara


dalam ruang bidang dengan
dimensi tiga. bidang
4. Menentukan 4.Irisan dalam a. Menentukan 33,35 2
irisan sebuah ruang dimensi bentuk irisan
bidang pada tiga bidang 32,34 2
sebuah b. Menentukan
bangun panjang dan luas
ruang irisan bidang

Tabel 3. 2
Tingkat Kognisi Instrumen Tes Hasil Belajar
No Materi/Pokok Butir soal Jumlah
Bahasan item
C1 C2 C3 C4 C5 C6

1 Identifikasi 1 2,3, 10, 11, 4,5,6,7,8,9, 14,15 17


16,17
bangun ruang, 12, 13,
Volume,
Kedudukan
titik, garis,
bidang dalam
ruang dimensi
53

tiga
2 Jarak dalam 18,19,20,22,23,24,25 21 8
ruang dimensi
tiga
3 Sudut dalam 26,27, 29 28 30,31 6
ruang dimensi 33
tiga
4 Irisan dalam 35 34, 32 4
ruang dimensi
tiga
Total

Keterangan :
C1 = Hasil belajar kategori pengetahuan C2 = Hasil belajar kategori pemahaman C3 = Hasil
C4 = Hasil belajar kategori analisis
C5 = Hasil belajar kategori sintesis C6 = Hasil belajar kategori evaluasi

F. Teknik Pengumpulan Data


Sebelum digunakan dalam penelitian, instrument ini terlebih dahulu
diuji cobakan kepada kelas lain untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Penelitian ini digunakan validitas isi (content validity), salah satu ciri
tes itu baik adalah apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak diukur
atau istilahnya valid.
54

Pengujian validitas ini menggunakan rumus korelasi point biserial,


yaitu:2
M pMt p
rpbis St q

Ket: rpbis = koefisien korelasi point biserial


Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul
item yang dicari korelasinya dengan tes
Mt = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut
tes)
St = Standar deviasi skor total
p = Proporsi subjek yang menjawab betulitem
tersebut q = 1–p

Untuk mengetahui valid atau tidak validnya butir soal, maka rhitung
dibandingka dengan rtabel Point Biserial. Jika rhitung lebih besar dari rtabel
maka soal tersebut valid, dan jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka soal
tersebut tidak valid.
Hasil uji validitas (lampitran 5), dari 35 soal pilihan ganda yang
diuji cobakan menunjukan 25 soal valid dan 10 soal tidak valid.

2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengukur ketepatan atau
keajegan alat tes tersebut.
Untuk uji reliabilitas ini digunakan rumus Kuder–Richardson (KR-
20), yaitu:3
2
K St 2 pq n xi 2 xi
r11 =
K1 St 2 dengan St2 = n(n 1)

2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006 cet. XIII h.283
3
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2006, cet. VII h.100
55

Ket: r11 = koefisien reliabilitas tes


p = proporsi siswa yang menjawab item soal dengan benar
q = proporsi siswa yang menjawab item soal dengan salah
k = banyak butir soal yang valid
St = standar deviasi total yang valid

Hasil uji reliabilitas (lampitran 6), diperoleh nilai r11 = 0,84 dan
r table = 0,349. Karena lebih besar maka instrument tes reliable atau
memiliki keajegan.

3. Pengujian Taraf Kesukaran


Uji taraf kesukaran soal adalah menghitung indeks besarannya.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui soal-soal yang mudah,
sedang dan sukar, rumus yang digunakan :4
B
P=
JS
Ket: P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Hasil uji taraf kesukaran (lampitran 7), dari 25 soal pilihan ganda
yang diuji cobakan menunjukan butir soal yang memiliki kadar sukar
sebanyak 2 soal (8 %), kadar sedang sebanyak 21 soal (84 %), kadar
mudah 2 soal (8 %).

4
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar ... h.208
56

Klasifikasi indeks kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut:5


Tabel 3.3
Tingkat Kesukaran
Indeks Kesukaran Keterangan
IK = 0,0 Soal terlalu sukar
0,00 < IK ≤ 0,30 Soal sukar
0,30 < IK ≤ 0,70 Soal sedang
0,70 < IK ≤ 1,00 Soal mudah
IK = 1,00 Soal terlalu mudah

4. Daya Bed
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan adalah :6
BABB
D JAJB
=

Ket : D = indeks daya beda


BA = banyak siswa kelas atas yang menjawab benar untuk
setiap butir soal
BB = banyak siswa kelas bawah yang menjawab benar
untuk setiap butir soal
JB = jumlah siswa kelas bawah
Hasil uji Daya pembeda item (lampitran 8), menunjukan 18 butir soal
memiliki kemampuan bcukup dan 7 butir soal memiliki kemampuan baik.

5
M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia,
2005), Cet. II, h. 134
6
M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia,
2005), Cet. II, h. 134
57

Adapun klasifikasi daya beda dapat dilihat pada tabel berikut:7


Tabel 3.4
Klasifikasi Daya Beda
Klasifikasi Daya Beda Indeks Daya Beda
0,00 – 0,20 Jelek (poor)
0,20 – 0,40 Cukup (satisfactory)
0,40 – 0,70 Baik (good)
0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent)
< 0,00 (negatif) Tidak Baik

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tes hasil
belajar yang diberikan kepada siswa. Setiap butir soal yang dijawab
dengan benar diberikan skor 1 (satu), sedangkan untuk setiap
jawaban yang salah diberikan skor 0 (nol).

G. Teknik Analisis Data


Setelah data terkumpul, selanjutnya dibuat analisis data dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut;
1. Memaparkan hasil rancangan media yang telah dibuat berupa media
CAI (Computer-Assisted Instruction) dan media berbasis Powerpoint.
2. Melakukan analisis deskripsi dengan menentukan nilai tertinggi,
terendah, standar deviasi, distribusi frekuensi dan diagram histogram.
3. Melakukan uji persyaratan analisis dengan menggunakan uji Lilliefors
untuk mengetahui data yang berdistribusi normal, melihat
homogenitas dengan uji fisher.
4. Melakukan uji hipotesis dengan uji “t” untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas eksperiman
dengan kelas control.

7
M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar ... h. 135
58

1. Uji Prasyarat Analisis


Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan
pengujian prasyarat analisis, yaitu:
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah
sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan
yang digunakan adalah uji Lilliefors.
Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut:
1) Urutkan data dari skor yang terendah sampai skor tertinggi
2) Tentukan Zi dari tiap-tiap data, dengan rumus:
xi x
Zi =
SD
3) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi
berdasarkan tabel Zi
a) Jika Zi > 0 maka F ( Zi ) = 0,5 + nilai tabel
b) Jika Zi < 0 maka F ( Zi ) = 1 – (0,5 + nilai tabel)
4) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3 …, Zn yang lebih kecil
sama dengan Zi

S(Zi) = banyaknya Z1 , Z2 , Z3
...,Zn
n
5) Hitung selisih F(Zi)–S(Zi) kemudian tentukan harga
mutlaknya
6) Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut, nilai ini kita namakan Lhitung atau Lo
7) Mengambil interpretasi Lhitung dengan membandingkannya
dengan Ltabel
8) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lhitung dan Ltabel
didapat. Apabila Lhitung < Ltabel sampel berasal dari distribusi
normal.
59

Hasil pengujian normalitas untuk kelas eksperimen diperoleh


Lhitung atau Lo = 0,1506. Dari tabel harga kritis uji Lilliefors didapat
harga Ltabel atau Lt untuk n = 32 pada taraf signifikan 0,05 adalah

0,1566. Karena Lo Lt (0,1506 0,1566), maka dapat disimpulkan


bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Sedangkan hasil pengujian normalitas untuk kelas kontrol
diperoleh Lhitung atau Lo = 0,091. Dan dari tabel harga kritis uji
Lilliefors didapat harga Ltabel atau Lt untuk n = 32 pada taraf signifikan
0,05
adalah 0,1566. Karena Lo Lt ( 0,091 0,1566), maka
dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.

b. Uji Homogenitas Data


Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara
dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji
Fisher. Rumus yang digunakan adalah:8
2
S1
F 2 ,
S2
n fX 2 fX 2
Dimana, S 2

n(n 1)
Keterangan:
F : Homogenitas
S 2 : Varians terbesar
1
S 2 : Varians terkecil
2

Adapun kriteria pengujiannya adalah:


1) Jika Fhitung Ftabel, maka Ho di terima yang berarti variansi
populasi kedua variabel homogen.

8
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), Cet. III, h. 249
60

2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho di tolak yang berarti variansi


populasi kedua variabel tidak homogen.

Untuk taraf keyakinan 0,05 dan derajat kebebasan


pembilang db = nb – 1 serta derajat kebebasan penyebut dk = nk –
1 dengan nb merupakan ukuran sampel yang variansinya besar dan
nk merupakan ukuran sampel yang variansnya kecil.
Hasil pengujian homogenitas diperoleh Fhitung = 1,211 dan
Ftabel =
2,049 pada taraf signifikan 0,05 untuk derajat
kebebasan pembilang 31dan derajat kebebasan penyebut 31, karena
Fhitung Ftabel, maka Ho di terima yang berarti variansi populasi
kedua variabel homogen.

2. Pengujian Hipotesis
Untuk uji hipotesis, peneliti menggunakan rumus Tes ”t” yang
satu sama lain tidak mempunyai hubungan. Rumus yang digunakan,
yaitu:
a. Untuk sampel yang homogen9

t X 1X 2
1 1
s gab
n1 n2

dengan X 1 X 1 dan X 2 X 2
n1 n2

Sedangkan n11122s 2n1 s 2


sgab
n1n22

Keterangan:
9
Sudjana, Metoda..........................h. 239.
61

t : harga t hitung

X1: nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen


X2: nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
s12 : varians data kelompok eksperimen
s22 : varians data kelompok kontrol
sgab : simpangan baku kedua kelompok
n1 : jumlah siswa pada kelompok eksperimen
n2: jumlah siswa pada kelompok control

Setelah harga t hitung diperoleh, kita lakukan pengujian


kebenaran kedua hipotesis dengan membandingkan besarnya t
hitung (thitung) dan t tabel (ttabel), dengan terlebih dahulu menetapkan
degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus:
df = (n1 + n2) – 2
dengan diperolehnya df, maka dapat dicari harga ttabel pada taraf
kepercayaan 95% atau taraf signifikansi (α) 5%. Kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut: 10
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Untuk sampel yang tak homogen (heterogen)11

1) Mencari nilai t dengan rumus: t X 1X 2


s1 2 s 22
n1 n2

10
Anas Sudijono, pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),
Cet.XVII, h.316.
11
M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia,
2005), Cet. II, h.164-165
62

2) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus:

2 2
s1 s2 2

df n1n2
2
2
s1 2 s2 2
n1 n2
n1 n21
1

H. Hipotesis Statistik
Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:

Ho :
Ha 1 2
:
1 2
Keterangan:
μ1 : Rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen
μ 2 : Rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol
6

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di MAN 4 Model Jakarta Pada kelas X yang


terdiri dari 2 kelas sebagai sampel. Kelas X-7 sebagai kelas eksperimen
dengan pembelajaran menggunakan Media CAI (Computer Assisted
Instruction) tipe Tutorial, sedangkan kelas X-5 sebagai kelas dengan
pembelajaran menggunakan media berbasisi powerpoint.
Materi matematika yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi
Dimensi Tiga. Untuk mengetahui hasil belajar kedua kelompok, setelah
diberikan perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol lalu kedua kelompok tersebut diberikan tes berupa post tes
yang sudah di uji coba terlebih dahulu.
Hasil uji validitas (lampiran 5), dari 35 soal pilihan ganda yang
diujicobakan menunjukkan 25 soal valid dan 10 soal tidak valid. Selain itu,
diperoleh juga Hasil uji reliabilitas (lampitran 6), diperoleh nilai r11 = 0,84
dan r table = 0,349. Karena lebih besar maka instrument tes reliable atau
memiliki keajegan. Perhitungan taraf kesukaran (lampitran 7), dari 25 soal
pilihan ganda yang diuji cobakan menunjukan butir soal yang memiliki kadar
sukar sebanyak 2 soal (8 %), kadar sedang sebanyak 21 soal (84 %) dan
kadar mudah 2 soal (8 %) serta Hasil uji Daya pembeda item (lampitran 8),
menunjukan 18 butir soal (72%) memiliki kemampuan cukup dan 7 butir soal
(28%) memiliki kemampuan baik.

63
64

1. Deskripsi Hasil Rancangan Pembelajaran Matematika


Media CAI (Computer-Assisted Instruction) Untuk
Kelompok Eksperimen
a. Klik kanan pada file lalu klik open browser yang dimiliki, maka akan akan muncul ga

Gambar 4. 1
Page Utama

b. Agar media terlihat lebih besar maka klik view pada toolbar menu ,
lalu klik full screen maka akan muncul gambar seperti berikut :

Gambar 4.2
Page Utama Full Screen
65

c. Dekatkan kursor ke tombol clik me maka akan muncul topik materi


Kedudukan, Jarak, Proyeksi sudut, volume dan Luas Permukaan.
Sebagai contoh materi jarak :

Gambar 4. 3
Contoh Page dengan Materi Jarak

d. Contoh : klik materi Jarak maka akan muncul gambar berikut:

Gambar 4. 4
Page Bab Materi
e. Klik tombol back untuk kembali ke menu sebelumnya.
Klik tombol HELP untuk mengetahui fungsi tombol-tombol yang
ada pada media ini, maka akan muncul gambar berikut :
66

Gambar 4. 5
Page HELP

f.Dekatkan kursor ke bab maka akan muncul : Bab 1: Jarak titik ke titik dan ke garis
Bab 2: Jarak titik kebidangBab 4: Jarak titik kebidang
Bab 3: Jarak garis teradap garisBab 5: Jarak bidang ke bidang Sebagai contoh gambar b

Gambar 4. 6
Page Bab dengan Nama Materi
67

g. Contoh klik bab 1, maka akan muncul materi jarak titik ke titik dan
titik ke garis :

Gambar 4. 8
Page Materi Jarak Titik ke titik

Gambar 4. 7
Page Bab 1
h. Klik detail untuk meliat pembahasan yang lebhi rinci maka akan
muncul gambar berikut:
68

i. Gerakan scroll kebawah untuk melihat materi selanjutnya maka


akan muncul gambar berikut:

Gambar 4. 9
Page Materi Jarak Titik ke Garis

j.Klik tombol example untuk melihat contoh soal, maka akan


muncul gambar berikut :

Gambar 4. 10
Page Contoh Titik ke titik
69

k. Gerakan scrool kebawah untuk melihat pembahasan contoh, maka


akan muncul gambar berikut :

Gambar 4. 11
Page Pembahasan contoh titik A ke titik C

l.Gerakan scrool kebawa untuk melihat pembahasan contoh


selanjutnya, maka akan muncul gambar berikut :

Gambar 4. 12
Page Pembahasan contoh titik A ke titik P
70

m. Gerakan scrool kebawah untuk melihat contoh Titik ke garis, maka


akan muncul gambar berikut :

Gambar 4. 13
Page Contoh Titik ke garis

n. Gerakan scrool kebawah untuk melihat pembahasan contoh, maka


akan muncul gambar berikut :

Gambar 4. 14
Page Pembahasan Contoh Titik ke garis
71

o. Klik tombol exercise untuk latihan, maka akan muncul gambar


berikut :

Gambar 4. 15
Page Latihan titik ke titik

p. gerakan scroll kebawah maka akan muncul exercise berikutnya,


seperti gambar berikut :

Gambar 4. 16
Page Latihan Titik B ke garis AG
72

q. gerakan scroll kebawah maka akan muncul exercise berikutnya,


seperti gambar berikut :

Gambar 4. 17
Page Latihan Titik A ke garis DP

r.klik tombol examination untuk melihat pembahasan latihan, maka


akan muncul gambar berikut :

Gambar 4. 18
Page Menu Pilihan Pembahasan Latihan
73

s. klik pada pembahasan mana yang akan dipelajari, contoh


klik nomor 1, maka akan muncul gambar seperti
dibawah
klik nomer 2, akan muncul pembahasan Jarak titik A ke garis AG
Klik nomer 3, akan muncul pembahasan jarak titik A ke garis DP

Gambar 4. 19
Page Pembahasan Latihan Jarak titik ke titik

Untuk materi dan bab selanjutnya langkah-langkahnya sama seperti materi ‘jarak’ diata
sebagai berikut :

Materi Kedudukan
bab 1: Kedudukan titik pada garis, contoh dan latihan.
bab 2: Kedudukan titik pada bidang, contoh dan latihan.
bab 3: Kedudukan Garis dan garis, contoh dan latihan.
bab 4: Kedudukan Bidang dan garis, contoh dan latihan.
bab 5: Kedudukan bidang ke bidang, contoh dan latihan.
74

Materi Jarak
bab 1: Jarak titik ke titik dan ke garis, contoh dan latihan.
bab 2: Jarak titik ke bidang, contoh dan latihan.
bab 3: Jarak garis teradap garis, contoh dan latihan.
bab 4: Jarak bidang ke garis, contoh dan latihan.
bab 5: Jarak bidang ke bidang, contoh dan latihan.

Materi Sudut:
bab 1: Sudut antara dua garis, contoh dan latihan.
bab 2: Sudut antara garis dan bidang, contoh dan latihan.
bab 3: Sudut antara bidang dan bidang, contoh dan latihan.

Materi Irisan:
bab 1: Menggunakan perluasan bidang, contoh dan latihan..
bab 2: Menggunakan bidang diagonal, contoh dan latihan.
bab 3: Menggunakan sumbu afinitas, contoh dan latihan.

Materi Volume dan Luas Permukaan


bab 1: Kubus dan Balok, contoh dan latihan..
bab 2: Limas, contoh dan latihan.
bab 3: Kerucut, contoh dan latihan.
bab 4: Prisma dan Tabung, contoh dan latihan.
bab 5: Bola, contoh dan latihan.
75

Setelah semua materi telah dipelajari maka siswa akan


diberikan test, tentunya test tersebut diberikan didalam media
sebagai berikut :

a. Klik kanan File lalu klik open browser yang dimiliki, maka
akan akan muncul gambar berikut, kemudian klik ‘QUIZ’:

Gambar 4.20
Page Utama QUIS

b. Setela Quiz diklik maka akan muncul gambar berikut :

Gambar 4. 21
Page login QUIS
76

c. Untuk mengakses kuis siswa harus memasukan username dan


password yang penulis tentukan, salah maka akan muncul gambar
berikut:

Gambar 4. 22
Page login Username/password yang salah

d. Jika username dan password benar maka akan muncul gambar


berikut:

Gambar 4. 23
Page quis No. 1
77

e. Gerakan scroll kebawah maka akan muncul soal berikutnya seperti


gambar berikut :

Gambar 4. 24 Page quis No. 2


Seluruh soal berjumlah 25 soal dengan tampilan page yang serupa.

f.Kemudian isi soal tersebut dengan mengklik jawaban yang dikehendaki, setelah dijawab semua maka

Gambar 4. 25
Page quis No. 25
78

g. Jika jawaban benar maka siswa akan mendapat nilai seratus, jika
masih terdapat soal yang salah maka akan muncul gambar berikut

Gambar 4. 26
Page Quis Ketika Jawaban Salah
h. Setiap jawaban yang salah diberikan kesempatan satu kali lagi untuk menjawab, jika sudah dua kali m

Gambar 4. 27
Page Nilai
79

i. Untuk meliat grafik maka klik liat grafik, maka akn muncul
gambar sebagai berikut:

Gamabar 4. 28 Page Grafik


j.Klik home maka akan muncul ke page utama quis.
80

2. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang


Diajar dengan Menggunakan Media CAI (Computer-
Assisted Instruction) Tipe Tutorial (Kelompok
Eksperimen)

Dari hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil belajar


matematika siswa pada kelompok eksperimen, diperoleh skor
minimum 0 dan skor maksimumnya 100, dari hasil perhitungan ini,
secara empirik diperoleh skor minimum 44 dan skor maksimum 92.
Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik
histogram dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4. 1

Distribusi Frekuensi Test Hasil Belajar Matematika


Kelompok Eksperimen

Frekuensi
Nilai Batas nyata
Absolut Kumulatif Relatif (%)

44-52 43,5 – 52,5 1 1 3,13

53-61 52,5 – 61,5 6 7 18,75

62-70 61,5 – 70,5 11 18 34,38

71-79 70,5 – 79,5 7 25 21,88

80-88 79,5 – 88,5 6 31 18,75

89-97 88,5 – 97,5 1 32 3,13

32 100%
81

Berdasarkan tabel frekuensi di atas, dapat diketahui bahwa siswa


yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu
sebanyak 11 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 62 – 70.

sedangkan siswa yang berkemampuan tinggi ada 1 orang yang


memperoleh nilai pada interval 89 – 97 dan siswa yang berkemampuan
rendah ada 1 orang yang memperoleh nilai pada interval 44 – 52.
Distribusi frekuensi hasil belajar kelas eksperimen tersebut dapat dilihat
dalam grafik histogram berikut:

12

F 10
rekuens
i 8

0
43.552.561.570.579.588.597.5

Interval nilai

Gambar 4. 29
Histogram dan poligon Skor Hasil Belajar Matematika
Kelas Eksperimen
82

3. Deskripsi Hasil Rancangan Pembelajaran Matematika


Media CAI (Computer-Assisted Instructuion) Berbasis
Power Point Untuk Kelompok Kontrol

Kita akan membahas jarak antara:


titik ke titik titik ke garis titik ke bidang garis ke garis

garis ke bidang
bidang ke bidang

Gambar 4. 30
Slide Menu Awal

Jarak titik ke titik


BPeragaan ini,
menunjukan jarak titik A ke B,

adalah panjang ruas garis yang menghubungkan


titik A ke B
A

Gambar 4. 31
Slide Materi Jarak Titik Ke Titik
83

Contoh
Diketahui kubus ABCD.EFGH

H P G dengan
E Fpanjang rusuk a cm.
a cm
Tentukan jarak
titik A ke C,
D C
a cm titik A ke G,
A a cm B
dan jarak titik A ke tengah-tengah bidang EFGH

Gambar 4. 32
Slide Contoh Titik Ke Titik 5

Pembahasan
Perhatikan
segitiga ABC yang
H G siku-siku di B, maka
E F AC = AB2BC 2
a cm = a2 a2
= 2a2
D C
a cm
A a cm B = a2
Jadi diagonal sisi AC = a2 cm
6

Gambar 4. 33
Slide Pembahasan Panjang AC
84

Jarak AG = ?
Perhatikan
segitiga ACG yang
H Gsiku-siku di C, maka
E F AG = AC 2CG2
a cm = ( a2 )2 a2
= 2a2 a 2
D C
a cm =
A a cmB 3a2 = a 3
Jadi diagonal ruang AG = a3 cm
Gambar 4. 34
Slide Pembahasan Jarak AG 7

Jarak AP = ?
Perhatikan
segitiga AEP yang
H P G siku-siku di E, maka
E F AP = AE 2 EP 2
= a2 12 a 2
2

D C = a2 2 1 a 2
A a cm B =
a = 1 2a 6
32 2

Jadi jarak A ke P = 12
a 6cm
8

Gambar 4. 35
Slide Pembahasan Jarak AP
85

Jarak titik ke Garis


A Peragaan ini, menunjukan jarak titik
panjang ruas garis yang ditarik dari ti

g
Gambar 4. 36
9
Slide Materi Jarak Titik ke Garis

Contoh 1
H Diketahui
G kubus
E F
5 cm ABCD.EFGH

dengan panjang
D C
A B
5 cm rusuk 5 cm.
Jarak titik A ke rusuk HG adalah….

10

Gambar 4. 37
Slide Contoh Jarak A ke G
86

Pembahasan
H Jarak
G titik A ke
E F
5 cm rusuk HG adalah
panjang ruas garis
D C
A AH, (AHHG)
5 cm
B
AH = a 2 (AH diagonal sisi)
AH = 5 2

Gambar 4. 38
Jadi jarak A ke HG = 5√2 cm
Slide Pembahasan Jarak A ke HG 11
Untuk materi dan bab selanjutnya langkah-langkahnya sama seperti materi ‘jarak’ diatas, materi keselur
Materi Kedudukan
bab 1: Kedudukan titik pada garis, contoh dan latihan.
bab 2: Kedudukan titik pada bidang, contoh dan latihan. bab 3: Kedudukan Garis dan garis, contoh dan

bab 4: Kedudukan Bidang dan garis, contoh dan latihan.


bab 5: Kedudukan bidang ke bidang, contoh dan latihan.

Materi Jarak
bab 1: Jarak titik ke titik dan ke garis, contoh dan latihan.
bab 2: Jarak titik ke bidang, contoh dan latihan.
bab 3: Jarak garis teradap garis, contoh dan latihan.
bab 4: Jarak bidang ke garis, contoh dan latihan.
87

bab 5: Jarak bidang ke bidang, contoh dan latihan.

Materi Sudut:
bab 1: Sudut antara dua garis, contoh dan latihan.
bab 2: Sudut antara garis dan bidang, contoh dan latihan.
bab 3: Sudut antara bidang dan bidang, contoh dan latihan.

Materi Irisan:
bab 1: Menggunakan perluasan bidang, contoh dan latihan..
bab 2: Menggunakan bidang diagonal, contoh dan latihan.
bab 3: Menggunakan sumbu afinitas, contoh dan latihan.

Materi Volume dan Luas Permukaan


bab 1: Kubus dan Balok, contoh dan latihan..
bab 2: Limas, contoh dan latihan.
bab 3: Kerucut, contoh dan latihan.
bab 4: Prisma dan Tabung, contoh dan latihan.
bab 5: Bola, contoh dan latihan.
88

4. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar


dengan Menggunakan Media CAI (Computer-Assisted
Instruction) Berbasis Powerpoint (Kelompok Kontrol)

Dari hasil perhitungan data penelitian mengenai motivasi belajar


matematika siswa pada kelompok kontrol, diperoleh skor minimum
teoritik 0 dan skor maksimumnya 100, dari hasil perhitungan ini, secara
empirik diperoleh skor minimum 38 dan skor maksimum 82. Penyajian
data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram dapat
dilihat sebagai berikut:

Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi Hasil Test Hasil Belajar Matematika Kelas
Kontrol
Frekuensi
Nilai Batas nyata
Absoult Kumulatif Relatif (%)

38-45 37,5 – 45,5 3 3 14,28

46-53 45,5 – 53,5 3 6 3,57

54-61 53,5 – 61,5 10 16 17,86

62-69 61,5 – 69,5 6 22 21,43

70-77 69,5 – 77,5 6 28 28,57

78-85 77,5 – 85,5 4 32 14,28

32 100%
89

Berdasarkan tabel frekuensi di atas, dapat diketahui bahwa siswa


yang berkemampuan sedang, yaitu sebanyak 6 orang siswa yang
memperoleh nilai pada interval 62–69. sedangkan siswa yang
berkemampuan tinggi ada 4 orang yang memperoleh nilai pada interval
78–85 dan siswa yang berkemampuan rendah ada 3 orang yang
memperoleh nilai pada interval 38–45. Distribusi frekuensi hasil belajar
kelas eksperimen tersebut dapat dilihat dalam grafik histogram berikut:

12

F 10
rekuens
i 8

0
38.545.553.561.569.577.585.5

Interval nilai

Gambar 4. 39
Histogram dan poligon Skor hasil Belajar Matematika
Kelas Kontrol
90

Tabel 4. 3
Rekapitulasi Data Statistika asil Belajar Matematika
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Jumlah siswa 32 32
Rata-rata 69,94 62,75
Nilai tertinggi 92 82
Nilai terendah 44 38
Varians 114,64 138,77
Simpangan Baku 10,71 11,78

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar matematika siswa pada


materi persamaan dimensi tiga, hasil belajar kelompok eksperimen yang
menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) Tipe tutorial lebih
tinggi daripada skor motivasi belajar matematika kelompok kontrol yang
menggunakan powerpoint. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas
eksperimen sebesar 69,64 dengan rentang nilai 44-92, varians 114,64 dan
simpangan baku 10,71. sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol hanya 62,75
dengan rentang nilai 38 – 82, varians 138,77 dan simpangan baku 11,78
dengan jumlah sampel masing-masing 32 siswa.

B. Pengujian Persyaratan Analisis


Berdasarkan persyaratan analisis, sebelum dilakukan pengujian
hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data hasil
penelitian. Uji persyaratan analisis yang harus dipenuhi adalah:
1. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen


Uji normalitas yang dipakai adalah uji Lilliefors. Dari hasil
pengujian normalitas untuk kelas eksperimen diperoleh Lhitung atau Lo =
0,1506. Dari tabel harga kritis uji Lilliefors didapat harga Ltabel atau Lt
91

untuk n = 32 pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,1566. Karena Lo


Lt (0,1506 0,1566), maka dapat disimpulkan bahwa data berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Kelas Kontrol


Uji normalitas yang dipakai adalah uji Lilliefors. Dari hasil pengujian normalitas untuk
0,091. Dan dari tabel harga kritis uji Lilliefors didapat harga Ltabel atau

Lt untuk n = 32 pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,1566. Karena

Lo Lt ( 0,0910,1566), maka dapat disimpulkan bahwa data


berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lebih jelasnya hasil dari uji normalitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kon
Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas
Jumlah Taraf Lhitung Ltabel Kesimpulan
Kelompok
Sampel Signifikan (Lo) (Lt) Data
Eksperimen 32 0,05 0,1506 0,1566 Normal

Kontrol 32 0,05 0,091 0,1566 Normal

2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua
kelompok dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil pengujian diperoleh
Fhitung = 1,211 dan Ftabel = 2,049 pada taraf signifikan = 0,05 untuk
derajat kebebasan pembilang 31dan derajat kebebasan penyebut 31. Lebih
jelasnya hasil dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabelberikut:
92

Tabel 4. 5
Hasil Uji Homogenitas

Banyaknya F
Kelompok Varians Kesimpulan
Sampel Hitung Tabel

Eksperimen 32 138,77
1,211 2,049 Homogen
Kontrol 32 114,64

Karena Fhitung Ftabel (1,211 2 2,049 ) maka Ho diterima.


Dengan demikian dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Ho diterima.
Jadi populasi dari kedua kelompok mempunyai varians yang homogen
(sama).

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan


1. Uji Hipotesis Penelitian
Setelah uji prasyarat dilakukan dan diketahui bahwa kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen, maka
pengujian selanjutnya yaitu pengujian hipotesis yang dilakukan dengan
uji-t. Dari data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kelas

eksperimen X1 69,64 dengan varians S


2
114,64 dan simpangan
1
baku 10,71 (lampiran 16), untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata

X2 62,75 dengan varians 2


138,77 dan simpangan baku S
S2 2
11,78 (lampiran 17).

Untuk menguji
H 0 yang menyatakan bahwa tidak ada

perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang media CAI (Computer-


Assisted Instruction) tipe tutorial dengan yang menggunakan
powerpoint dalam pembelajaran matematika digunakan uji-t.
Berdasarkan hasil pengujian rata-rata hasil belajar matematika siswa
dengan menggunakan uji-t, diperoleh thit 2,55 (lampiran 21).
93

Dengan taraf sigifikan 0,05 dan derajat kebebasan (dk = 62)

diperoleh ttabel 2,0 (lampiran 21). Sehingga thit berada diluar daerah
0
penerimaan
H 0 atau dengan kata lain H ditolak.
0

Tabel 4. 6
Hasil Uji-t
thitung ttabel Kesimpulan
2,55 2,00 Ho ditolak

2. Pembahasan Hasil Penelitian


Dari tabel 4.6 terlihat thitung > ttabel (2,55 > 2,00), maka Ho ditolak
atau Ha diterima, berarti terdapat perbedaan hasil belajar matematika
siswa yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) tipe tutorial dengan siswa yang diajar menggunakan media
CAI (Computer-Assisted Instruction) berbasis Powerpoint. Dari hasil
perhitungan diperoleh skor rata-rata hasil belajar siswa pada kelas yang
diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe
tutorial lebih tinggi daripada yang diajar menggunakan media CAI
(Computer-Assisted Instruction) berbasis Powerpoint sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media CAI
(Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial terhadap hasil belajar
matematika siswa. Pengaruh ini juga dapat dilihat dari perbedaan hasil
belajar pada kelompok eksperimen yang memperoleh skor tertinggi
sebesar 92 dan skor terendah sebesar 44, sedangkan pada kelompok
kontrol yang memperoleh skor tertinggi sebesar 82 dan skor terendah
sebesar 38. Ini dapat dikatakan bahwa perbedaan hasil belajar pada
kedua kelas ini mempunyai efek dari perlakuan. Adanya kelompok
kontrol sebagai pembanding memperkuat bahwa pembelajaran
menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial
merupakan media yang efektif dalam pembelajaran untuk memperoleh
94

hasil belajar matematika. Dalam penelitian ini lebih tingginya skor hasil
belajar matematika siswa yang diajar menggunakan media CAI
(Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial dibuktikan oleh perbedaan
perolehan skor dan rata-rata serta diperkuat dengan hasil pengujian
hipotesis.
Dengan demikian, penggunaan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) tipe tutorial dapat dijadikan salah satu alternatif media yang
dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dalam upaya
meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa berbagai upaya telah dilakukan agar
diperoleh hasil yang optimal, namun belum sepenuhnya sempurna. Karena
penelitian ini masih mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Penelitian ini hanya ditunjukan pada mata pelajaran matematika pada
pokok bahasan Dimensi Tiga, sehingga belum dapat dilihat hasilnya
pada pokok bahasan matematika lainnya.
2. Siswa sempat merasa kaku dengan proses pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) tipe tutorial, karena siswa belum terbiasa dengan
pembelajaran seperti itu.
3. Alokasi waktu yang terbatas sehingga diperlukan persiapan yang lebih
baik, agar proses belajar dapat berlangsung dengan maksimal.
4. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang dapat diukur hanya
pada hasil belajar matematika saja, sedangkan aspek lain tidak
dikontrol.
5. Fasilitas Internet yang kurang memadai sehingga sebagian besar
pembelajaran dilakukan dengan sistem offline.
6. Banyak faktor lain yang mempengaruhi yang tidak termasuk dalam
penelitian.
9

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, skor rata-rata hasil belajar matematika
siswa yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction)
dengan tipe tutorial sebesar 69,94 dan skor rata-rata hasil belajar matematika
siswa yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction)
berbasis Powerpoint sebesar 62,75.
Berdasarkan perhitungan uji hipotesis menggunakan uji-t, pada taraf
signifikan ( ) 5% dan derajat kebebasan df sebesar 62 diperoleh harga thitung =
2,55 dan ttabel = 2,00. karena thitung ttabel ( 2,55 2,00) maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Dengan kata lain, rata-rata skor hasil belajar matematika siswa
yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan
tipe tutorial lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar mengunakan
media (Computer-Assisted Instruction) berbasis powerpoint. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media CAI (Computer-
Assisted Instruction) dengan tipe tutorial mempunyai pengaruh terhadap hasil
belajar matematika siswa.

B. Saran
Terdapat beberapa saran terkait hasil penelitian pada skripsi ini,
diantaranya:
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, hendaknya guru dapat dan mau
mengunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe
tutorial sebagai salah satu sumber belajar bagi para siswanya karena media
CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial tersebut terbukti
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
2. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan dalam pengembangan
dan pemanfaatan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe

95
96

tutoriali dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan memberikan fasilitas


komputer dan internet serta menghadirkan penanggung jawab atau
pengajar dan teknisi yang sudah handal.

3. Dari hasil penelitian ini dapat dikembangkan penelitian selanjutnya


mengenai “Bagaimana pengaruh pembelajaran menggunakan media CAI
(Computer-Assisted Instruction) tipe Instructional Games terhadap
pemahaman konsep”.
97

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT.


Rineka Cipta, 2003
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2006, cet. VII
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006 cet. XIII
Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009
Gumawang, Atang, Belajar Otodidak word exel, powerpoint 2007, Bandung: PT
Informatika, 2009
Hidayatullaah, Priyanto, Making Educational Animation Using Flash, Bandung:
Informatika, 2008
Heinich., et al. http://syarifartikel.blogspot.com/
Ismail,dkk, et.al., Kapita Selekta Pembelajaran Matematika, Jakarta: UT, 2002
McGraw, Technology for teacher : Mastering New Media and Portofolio
Development, United state of America, 2000.(on cd)
Megawangi, Ratna, sistem pendidikan di Indonesia sebenarnya justru untuk
menyiapkan seluruh siswa untuk menjadi ilmuwan dan pemikir(filsuf,)
http://afiati.multiply.com/journal/item/174/Sekolah_di_Jepang_Lebih_San
tai
Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta:Gaung Persada Press, 2008
Purnomo, Catur Hadi, Power Point 2007 mudah, praktis dan lengkap, Jakarta: PT.
Mediakita, 2008
Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2002
, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007
Reyt.,et al, http://syarifartikel.blogspot.com
Sadiman, Arief. S, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan
pemanfaatannya), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009
98

Sudijono, Anas, pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,


2007, Cet.XVII
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, Cet. III,
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2008
Sudrajat, Akhmad, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-
pembelajaran/
Sudrajat dan M. Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka
Setia, 2005), Cet. II
Suherman, Erman,dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Bandung : JICA-UPI.2001
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2007)
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Cet. XI.
Bandung: PT Remaja Rosydakarya.
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Grasindo, 1999, cet. Ke-5
Zurinal Z, Ilmu Pendidikan : Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan
pendidikan, Jakarta: Lembaga penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta
pers, 2006Bandung: Tarsito.
http://apadefinisinya.blogspot.com/2007/12/pengertian-media.html
http://blog.beswandjarum.com/lalaadhiatma/2009/10/16/bercermin-pada-
pendidikan-jepang
http://deeyaan.blogspot.com/2008/03/pengertian-website.html
http://econservation.blogspot.com//2009/01/education-in-japan-and-
indonesia.html http://home.unpar.ac.id/~gkarya/hci/Computer%20Based
%20Instruction.pdf http://indonesianschool.org/modules/newbb/viewtopic.php?
viewmode=flat&topic
_id=149&forum=24
http://kurtek.upi.edu/media/berbasis%20komputer.html
http://smkn3-kuningan.net/seminar_uny/11_Sunaryo%20S.pdf
99

http://www.geocities.com/agoes66gt/Pemanfaatan_Komputer_sebagai_Media.pdf
http://www.google.co.id/m/search?ct=fsh&q=pengertian+media
http://www.google.co.id/search?q=cara+penulisan+naskah+program+multimedia

+interaktif. html
http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?
artikel_id=11
http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?
artikel_id=12 http://www.linux.or.id/node/2839
http://www.muhammadnoer.com/2009/02/6-prinsip-penggunaan-slide-
dalam- presentasi/ http://www.snapdrive.net/files/544779/panduan
%20skripsi/contoh.pdf
http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TPKMP1F380BEBFJGS
http://www.uinjkt.ac.id/index.php/section-blog/28-artikel/1110-internet-
pendidikan-dan-budaya.html
100

Lampiran
1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Program : X/ MAN
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2009/2010
Alokasi Waktu : 22 45 menit
Pendekatan/Metode : Kontekstual/Ekspositori
Satuan pendidikan : MAN 4 Model Jakarta

I. Standar Kompetensi :
Menentukan kedudukan, jarak, sudut dan irisan sebuah bidang yang
melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga

II. Kompetensi Dasar :


Menentukan kedudukan titik, garis, bidang dalam ruang dimensi tiga
Menentukan jarak dan titik kegaris dan dari titik ke bidang dalam ruang
dimensi tiga
Menentukan besar sudut antara garis dan garis, garis dan bidang dan antara
dua bidang dalam ruang dimensi tiga.
Menentukan irisan sebuah bidang pada sebuah bangun ruang

III. Indikator :
a Mengidentifikasi bentuk-bentuk bangun ruang
b Menentukan luas permukaan dan volume bangun
ruang c Menyebutkan kedudukan titik dengan garis
d Menyebutkan kedudukan titik dengan bidang
e Menyebutkan kedudukan garis dengan garis
f Menyebutkan kedudukan bidang dengan bidang
101

g Menetukan jarak titik kegaris.


h Menentukan jarak titik ke bidang
i Menentukan besar sudut antara garis dan garis
j Menentukan besar sudut antara garis dengan bidang
k Menentukan besar sudut antara bidang dengan bidang
l Menentukan bentuk irisan bidang
m Menentukan panjang dan luas irisan bidang

IV. Tujuan Pembelajaran


a Siswa dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk bangun ruang
b Siswa dapat menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang
c Siswa dapat menyebutkan kedudukan titik dengan garis
d Siswa dapat menyebutkan kedudukan titik dengan bidang
e Siswa dapat menyebutkan kedudukan garis dengan garis
f Siswa dapat menyebutkan kedudukan bidang dengan bidang
g Siswa dapat menetukan jarak titik kegaris.
h Siswa dapat menentukan jarak titik ke bidang
i Siswa dapat menentukan besar sudut antara garis dan garis
j Siswa dapat menentukan besar sudut antara garis dengan bidang
k Siswa dapat menentukan besar sudut antara bidang dengan bidang
l Siswa dapat menentukan bentuk irisan bidang
m Siswa dapat menentukan panjang dan luas irisan bidang

V. Materi Pokok :
Dimensi Tiga
102

VI. Kegiatan Pembelajaran :

 Pertemuan pertama
Metode pembelajaran/
Waktu Aktivitas Siswa
aktivitas Guru
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas o Siswa mempersiapkan
(laboratorium komputer) semua peralatan belajar
o Guru memberi salam matematika
o Absensi o Menjawab salam
o Apersepsi (Guru meminta o Berdoa bersama-sama guru
10 menit
siswa untuk menyebutkan o Siswa dengan antusias
bangun ruang yang ada di menyebutkan bangun-
sekitar siswa) bangun ruang yang mereka
o Guru menyampaikan manfaat ketahui
mempelajari bangun ruang o Mendengarkan yang
disampaikan oleh guru
Kegiatan inti
o Guru mengarahkan dan o Siswa mempelajari materi
membimbing siswa untuk luas permukaan dan
menggunakan media CAI volume bangun ruang
secara offline dalam (kubus, balok, limas,
mempelajari materi luas kerucut)
70 menit permukaan bangun ruang o Mengikuti instruksi yang
(kubus, balok, limas, kerucut) diberikan oleh guru
o Guru memberikan instruksi o Menjawab pertanyaan guru
kepada siswa untuk o Memperhatikan dan
mempelajari materi volume mempelajari penjelasan
bangun ruang (kubus, balok, guru
limas, kerucut) yang terdapat o Mengerjakan dan
pada media CAI membahas latihan soal
103

o Memberikan latihan soal bersama-sama guru


o Membahas latihan soal

Penutup
o Memberikan PR o Mencatat PR
o Siswa diminta untuk o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang bersama guru
telah di sampaikan. o Menjawab salam.

o Memberikan tugas untuk


membaca dan mempelajari
10 menit
materi selanjutnya, yaitu
tentang luas permukaan dan
volume prisma,tabung dan bola
secara online.
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
104

 Pertemuan Kedua
Metode pembelajaran/
Waktu Aktivitas Siswa
aktivitas Guru
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas o Siswa mempersiapkan
(laboratorium komputer) semua peralatan belajar
o Guru memberi salam matematika
o Absensi o Menjawab salam
o Membahas PR o Berdoa bersama-sama guru
o Mereview materi sebelumnya o Membahas PR bersama
10 menit o Apersepsi (Guru mengingatkan guru
kembali materi prisma,tabung o Mereview materi
dan bola ketika di Sekolah sebelumnya bersama guru
Menenahg (SMP) o Mendengarkan motivasi
o Guru menyampaikan manfaat yang disampaikan oleh
mempelajari bangun prisma, guru
tabung dan bola)

Kegiatan inti
o Guru mengarahkan dan o Siswa mempelajari materi
membimbing siswa untuk luas permukaan dan
menggunakan media CAI volume bangun ruang
secara offline dalam (prisma, balok dan
mempelajari materi luas tabung)
70 menit permukaan bangun ruang o menggunakan media CAI
(prisma, balok dan o Menjawab pertanyaan guru
tabung) o Mengikuti instruksi yang
o Guru memberikan instruksi diberikan oleh guru
kepada siswa untuk o Memperhatikan dan
mempelajari materi volume mempelajari materi yang
bangun ruang (prisma, balok diberikan
105

dan tabung) yang terdapat pada o Menjawab soal yang ada


media CAI pada media CAI
o Memberikan latihan soal o Membahas latihan soal
o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru

Penutup
o Memberikan PR o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang bersama guru
telah di sampaikan. o Mendengarkan tugas dari
o Memberikan tugas untuk guru
membaca dan mempelajari o Menjawab salam.
materi selanjutnya, yaitu
10 menit
tentang kedudukan titik
terhadap garis, titik terhadap
bidang dan garis terhadap
garis secara online.
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
106

 Pertemuan Ketiga
Metode pembelajaran/
Waktu Aktivitas Siswa
aktivitas Guru
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas o Siswa mempersiapkan
(laboratorium komputer) semua peralatan belajar
o Guru memberi salam matematika
o Absensi o Menjawab salam
o Membahas PR o Berdoa bersama-sama guru
10 menit o Mereview materi sebelumnya o Membahas PR bersama
o Guru menyampaikan cerita guru
untuk mengenai pemuda o Mereview materi
tersesat dan kakek, untuk sebelumnya bersama guru
apersepsi dan memotivasi. o Mendengarkan motivasi
yang disampaikan oleh
guru
Kegiatan inti
o Guru mengarahkan dan o Siswa mempelajari materi
membimbing siswa untuk kedudukan titik terhadap
menggunakan media CAI garis, titik terhadap bidang
secara offline dalam dan garis terhadap garis
mempelajari materi kedudukan menggunakan media CAI
titik terhadap garis, titik o Menjawab pertanyaan guru
terhadap bidang dan garis o Mengikuti instruksi yang
70 menit
terhadap garis diberikan oleh guru
o Memberikan latihan soal o Mendengarkan penjelasan
o Membahas latihan soal guru dan mempelajari
materi yang diberikan
o Memperhatikan penjelasan
guru
107

o Menjawab soal yang ada


pada media CAI
o Siswa yang menyelesaikan
latihan soal dengan cepat
berperan sebagai tutor
sebaya
o Membahas latihan soal
bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru

Penutup
o Memberikan PR o Membuat kesimpulan
o Meminta siswa untuk bersama guru
menyimpulkan materi yang o Siswa mendengarkan tugas
telah di sampaikan. dari guru
o Memberikan tugas untuk o Siswa menjawab salam.
membaca dan mempelajari
10 menit materi selanjutnya, yaitu
tentang kedudukan garis
terhadap bidang dan bidang
terhadap bidang secara online.
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
108

 Pertemuan Keempat
Metode pembelajaran/
Waktu Aktivitas Siswa
aktivitas Guru
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas o Siswa mempersiapkan
(laboratorium komputer) semua peralatan belajar
o Guru memberi salam matematika
o Absensi o Menjawab salam
o Membahas PR o Berdoa bersama-sama guru
10 menit o Mereview materi sebelumnya o Membahas PR bersama
o Guru menyampaikan cerita guru
manfaat mempelajari materi o Mereview materi
kedudukan garis terhadap sebelumnya bersama guru
bidang dan bidang terhadap o Mendengarkan motivasi
bidang yang disampaikan oleh
guru
Kegiatan inti
o Guru mengarahkan dan o Siswa mempelajari materi
membimbing siswa untuk kedudukan garis terhadap
menggunakan media CAI bidang dan bidang terhadap
secara offline dalam bidang dengan
mempelajari materi kedudukan menggunakan media CAI
70 menit garis terhadap bidang dan o Menjawab pertanyaan guru
bidang terhadap bidang o Mengikuti instruksi yang
o Memberikan latihan soal diberikan oleh guru
o Membahas latihan soal o Mendengarkan penjelasan
guru dan mempelajari
materi yang diberikan
o Memperhatikan penjelasan
guru
109

o Menjawab soal yang ada


pada media CAI
o Siswa yang menyelesaikan
latihan soal dengan cepat
berperan sebagai tutor
sebaya
o Membahas latihan soal
bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru

Penutup
o Memberikan PR o Membuat kesimpulan
o Meminta siswa untuk bersama guru
menyimpulkan materi yang o Siswa mendengarkan tugas
telah di sampaikan. dari guru
o Memberikan tugas untuk o Siswa menjawab salam.
membaca dan mempelajari
10 menit materi selanjutnya, yaitu
tentang jarak titik ke titik, titik
ke garis dan titik ke bidang
secara online.
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.

.
110

 Pertemuan Kelima
Metode pembelajaran/
Waktu Aktivitas Siswa
aktivitas Guru
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas o Siswa mempersiapkan
(laboratorium komputer) semua peralatan belajar
o Guru memberi salam matematika
o Absensi o Menjawab salam
o Membahas PR o Berdoa bersama-sama guru
o Mereview materi sebelumnya o Membahas PR bersama
10 menit
o Apersepsi guru
o Guru menyampaikan manfaat o Mereview materi
mempelajari jarak titik ke titik, sebelumnya bersama guru
titik ke garis dan titik kebidang o Mendengarkan motivasi
yang disampaikan oleh
guru

Kegiatan inti
o Guru membimbing siswa untuk o Siswa mempelajari materi
menggunakan media CAI titik ke titik, titik ke garis
secara individu dalam dan titik kebidang dengan
mempelajari materi titik ke menggunakan media CAI
titik, titik ke garis dan titik o Menjawab pertanyaan guru
70 menit kebidang o Mengikuti instruksi yang
o Membantu siswa yang diberikan oleh guru
mengalami kesulitan dalam o Memperhatikan dan
memahami materi yang mempelajari materi yang
diberikan diberikan
o Memberikan latihan soal o Menjawab soal yang ada
yang terdapat pada media pada media CAI
CAI
111

o Menanggapi permasalahan- o Siswa yang menyelesaikan


permasalahan siswa dalam latihan soal dengan cepat
menyelesaikan soal berperan sebagai tutor
o Membahas latihan soal sebaya
o Membahas latihan soal
bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru

Penutup
o Memberikan PR o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang bersama guru
telah di sampaikan. o Mendengarkan tugas dari
o Memberikan tugas untuk guru
membaca dan mempelajari o Menjawab salam.
10 menit
materi selanjutnya, yaitu jarak
bidang ke garis dan jarak
bidang ke bidang secara online
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
112

 Pertemuan Keenam
Metode pembelajaran/
Waktu Aktivitas Siswa
aktivitas Guru
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas o Siswa mempersiapkan
(laboratorium komputer) semua peralatan belajar
o Guru memberi salam matematika
o Absensi o Menjawab salam
o Membahas PR o Berdoa bersama-sama guru
10 menit o Mereview materi sebelumnya o Membahas PR bersama
o Apersepsi guru
o Guru menyampaikan manfaat o Mereview materi
mempelajari jarak bidang sebelumnya bersama guru
kegaris dan bidang ke bidang o Mendengarkan motivasi
yang disampaikan oleh
guru
Kegiatan inti
o Guru membimbing siswa untuk o Siswa mempelajari materi
menggunakan media CAI jarak bidang kegaris dan
secara individu dalam bidang ke bidang dengan
mempelajari materi jarak menggunakan media CAI
bidang kegaris dan bidang ke o Menjawab pertanyaan guru
70 menit bidang secara offline o Mengikuti instruksi yang
o Membantu siswa yang diberikan oleh guru
mengalami kesulitan dalam o Memperhatikan dan
memahami materi yang mempelajari materi yang
diberikan diberikan
o Memberikan contoh tentang o Menjawab soal yang ada
materi yang telah dijelaskan pada media CAI
o Memberikan latihan soal yang o Siswa yang menyelesaikan
113

terdapat pada media CAI latihan soal dengan cepat


o Menanggapi permasalahan- berperan sebagai tutor
permasalahan siswa dalam sebaya
menyelesaikan soal o Membahas latihan soal
o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru

Penutup
o Memberikan PR o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang bersama guru
telah di sampaikan. o Mendengarkan tugas dari
o Memberikan tugas untuk guru
10 menit membaca dan mempelajari o Menjawab salam.
materi selanjutnya, sudut antara
dua garis, sudut antara garis
dan bidang secara online
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
114

 Pertemuan Ketujuh
Metode pembelajaran/
Waktu Aktivitas Siswa
aktivitas Guru
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas o Siswa mempersiapkan
(laboratorium komputer) semua peralatan belajar
o Guru memberi salam matematika
o Absensi o Menjawab salam
o Membahas PR o Berdoa bersama-sama guru
10 menit o Mereview materi sebelumnya o Membahas PR bersama
o Apersepsi guru
Guru menyampaikan manfaat o Mereview materi
mempelajari sudut antara dua sebelumnya bersama guru
garis dan sudut anatara garis o Mendengarkan motivasi
dengan garis yang disampaikan oleh
guru
Kegiatan inti
Guru membimbing siswa untuk o Siswa mempelajari materi
menggunakan media CAI antara dua garis dan sudut
secara individu dalam anatara garis dengan garis
mempelajari materi antara dua dengan menggunakan
garis dan sudut anatara garis media CAI
70 menit dengan garis secara offline o Menjawab pertanyaan guru
o Membantu siswa yang o Mengikuti instruksi yang
mengalami kesulitan dalam diberikan oleh guru
memahami materi yang o Memperhatikan dan
diberikan mempelajari materi yang
o Memberikan contoh tentang diberikan
materi yang telah dijelaskan o Menjawab soal yang ada
o Memberikan latihan soal yang pada media CAI
115

terdapat pada media CAI o Siswa yang menyelesaikan


o Menanggapi permasalahan- latihan soal dengan cepat
permasalahan siswa dalam berperan sebagai tutor
menyelesaikan soal sebaya
o Membahas latihan soal o Membahas latihan soal
bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru

Penutup
o Memberikan PR o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang bersama guru
telah di sampaikan. o Mendengarkan tugas dari
o Memberikan tugas untuk guru
10 menit membaca dan mempelajari o Menjawab salam.
materi selanjutnya, yaitu sudut
antara bidang dan bidang
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
116

 Pertemuan kedelapan
Metode pembelajaran/
Waktu Aktivitas Siswa
aktivitas Guru
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas o Siswa mempersiapkan
(laboratorium komputer) semua peralatan belajar
o Guru memberi salam matematika
o Absensi o Menjawab salam
o Membahas PR o Berdoa bersama-sama guru
10 menit o Mereview materi sebelumnya o Membahas PR bersama
o Apersepsi guru
Guru menyampaikan manfaat o Mereview materi
mempelajari sudut antara sebelumnya bersama guru
bidang dan bidang o Mendengarkan motivasi
yang disampaikan oleh
guru
Kegiatan inti
Guru membimbing siswa untuk o Siswa mempelajari materi
menggunakan media CAI sudut antara bidang dan
secara individu dalam bidang dengan
mempelajari materi sudut menggunakan media CAI
antara bidang dan bidang o Menjawab pertanyaan guru
70 menit secara offline o Mengikuti instruksi yang
o Membantu siswa yang diberikan oleh guru
mengalami kesulitan dalam o Memperhatikan dan
memahami materi yang mempelajari materi yang
diberikan diberikan
o Memberikan contoh tentang o Menjawab soal yang ada
materi yang telah dijelaskan pada media CAI
o Memberikan latihan soal yang o Siswa yang menyelesaikan
117

terdapat pada media CAI latihan soal dengan cepat


o Menanggapi permasalahan- berperan sebagai tutor
permasalahan siswa dalam sebaya
menyelesaikan soal o Membahas latihan soal
o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru

Penutup
o Memberikan PR o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang bersama guru
telah di sampaikan. o Mendengarkan tugas dari
o Memberikan tugas untuk guru
membaca dan mempelajari o Menjawab salam.
materi selanjutnya, yaitu irisan
bidang dengan tiga cara
10 menit
(menggunakan sifat dasar
perluasan bidang,
menggunakan bidang diagonal
dan menggunakan sumbu
afinitas)
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
118

 Pertemuan kesembilan
Metode pembelajaran/
Waktu Aktivitas Siswa
aktivitas Guru
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas o Siswa mempersiapkan
(laboratorium komputer) semua peralatan belajar
o Guru memberi salam matematika
o Absensi o Menjawab salam
o Membahas PR o Berdoa bersama-sama guru
10 menit o Mereview materi sebelumnya o Membahas PR bersama
o Apersepsi guru
Guru menyampaikan manfaat o Mereview materi
mempelajari irisan bidang sebelumnya bersama guru
o Mendengarkan motivasi
yang disampaikan oleh
guru
Kegiatan inti
Guru membimbing siswa untuk o Siswa mempelajari materi
menggunakan media CAI irisan bidang dan bidang
secara individu dalam dengan menggunakan
mempelajari materi irisan media CAI
bidang dan bidang secara o Menjawab pertanyaan guru
70 menit offline o Mengikuti instruksi yang
o Membantu siswa yang diberikan oleh guru
mengalami kesulitan dalam o Memperhatikan dan
memahami materi yang mempelajari materi yang
diberikan diberikan
o Memberikan contoh tentang o Menjawab soal yang ada
materi yang telah dijelaskan pada media CAI
o Memberikan latihan soal yang o Siswa yang menyelesaikan
119

terdapat pada media CAI latihan soal dengan cepat


o Menanggapi permasalahan- berperan sebagai tutor
permasalahan siswa dalam sebaya
menyelesaikan soal o Membahas latihan soal
o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru

Penutup
o Memberikan PR o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang bersama guru
10 menit telah di sampaikan. o Mendengarkan tugas dari
o Menutup kegiatan belajar guru
mengajar dengan salam. o Menjawab salam.

 Pertemuan kesepuluh
Tempat : Kelas
Mereview semua materi sebelum post test
 Pertemuan kesebelas
Tempat : Kelas
Latihan soal-soal sebelum post test

VII. Media dan Sumber Belajar


Alat Bantu : White board, sepidol, penghapus.
Media : Komputer (CAI)
Sumber : Buku Matematika SMU kelas X (KTSP),
120

VIII. Evaluasi/ Penilaian Hasil Belajar


a. Bentuk instrumen : Tes tertulis
b. Jenis instrumen : Pilihan Ganda (PG)
c. Teknik penskoran : Betul x 100/25

Instrumen Tes:
Diketahui suatu prisma tegak dengan alas segi enam dan tidak beraturan, banyak rusuk prisma terseb
6 buah
12 buah
18 buah
24 buah
30 buah
Jawab : c
Suatu bangun ruang dibentuk dari limas sisi dengan enam titik sudutnya. banyak rusuk bangun ruang
6 buah
9 buah
12 buah
15 buah
18 buah
Jawab : b
Sebuah balok yang kerangkanya terbuat dari kawat, berukuran 25 cm x 10

cm x 7 cm. berapakah panjang kawat yang diperlukan untuk membuat


kerangka balok itu...
a. 186 cm
b. 168 cm
c. 84 cm
d. 48 cm
e. 42 cm
Jawab : b
121

4. Bila tinggi limas 12 cm dan panjang rusuk alasnya 10 cm. Maka Luas
permukaan Limas adalah...
a. 169

b. 260
c. 360
d. 420
e. 540
Jawab : c
5. Volume tabung yang jari-jari alasnya 10 cm dan tingginya 25 cm
adalah... a. 7580
b. 7850
c. 5780
d. 5870
e. 8750
Jawab : b
6. Belahan bola padat mempunyai diameter 20 cm. luas permukaan
belahan bola padat tersebut adalah...
a. 249
b. 294
c. 942
d. 924
e. 429
Jawab : c
7. Sebuah lilin lunak berbentuk limas mempunyai volume 792 . apabila
lilin tersebut dirubah bentuknya menjadi sebuah kerucut dengan tinggi 21
. Maka jari-jari alas kerucut tersebut adalah...
a. 42 cm
b. 36 cm
c. 21 cm
d. 14 cm
122

e. 7 cm
Jawab : b

s
8.
D C

r
A B

Diketahui gambar tabung , titik mana sajakah yang terletak pada


diameter tabung diatas...(NB :garis AB dan garis DC, serta titik r dan s
kelap-kelip)
a. r
b. S
c. r, s
d. A, B, C, D
e. Semua
benar Jawab
:e
9. Diketahui sebuah kubus KLMN.OPQR, Jika titik S dan T merupakan
titik tengah garis KR dan LQ, titk manakah yang terletak diluar bidang
KLQR...
a K,L,Q,R
b T,O
c K,L,M,N
d O,P,Q,R
e O,N,P,M
Jawab : e
10. Diketahui limas T.KLM dimana segitiga KLM siku-siku di K. Jika TK
tegak lurus segitiga KLM maka diperoleh keterangan sebagai berikut :
1. TK tegak lurus LM
2. KL tegak lurus TM
3. KM tegak lurus TL
123

4. TM tegak lurus TL

Keempat keterangan yang benar adalah...


a. 1,2,3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. Hanya 4
e. 1,2,3 dan 4 benar
Jawab : d
11. Diketshui 3 buah bidang U, V, dan W ,manakah pernyataan berikut
yang benar , kecuali...
a. Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W
b. Jika U sejajar V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W
c. Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V sejajar W
d. Jika U berpotongan dengan W, dan U tegak lurus V,maka W
berpotongan dengan V
e. Jika U berpotongan dengan W, dan V berpotongan dengan W, maka
U sejajar V
Jawab : a
12. Bidang U dan V berpotongan pada garis g, jika garis h tegak lurus bidang
U, maka garis...
a. h tegak lurus bidang V
b. h selalu memotong bidang V
c. h sejajar garis g
d. h selalu sejajar bidang V
e. h tegak lurus garis g
Jawab : e
13. Kubus ABCD.EFGH panjang rusuknya 4 cm. Titik P tengah-tengah EH.
Tentukan jarak titik P ke garis BG

a. cm b. c. d. e.
jawab : b
124

14. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk-rusuknya 10 cm. Tentukan


jarak titik F ke garis AC !

a. b. c. d. e.
Jawab:d

15. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a. Tentukan jarak titik A ke


diagonal BH !

a. b. c. d. e.
Jawab : c

16. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan jarak antara titik C dengan bidang
BDG yang panjang rusuknya 6 cm !

a. b. c. d. e.
Jawab : a

17. Pada limas T.ABC diketahui AT, AB dan AC saling tegak lurus. Panjang
AT = AB = AC = 5 cm. Tentukan jarak titik A ke bidang TBC !

a. b. c. d. e.
Jawab : e

18. Pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 cm, tentukan jarak titik C ke
bidang AFH !

a. b. c. d. e.
Jawab : d
19. Jika BE dan AH masing-masing diagonal bidang sisi ABFE dan ADHE
pada kubus ABCD.EFGH, maka tentukan besar sudut antara BE dan AH !
a. 30˚ b. c. d. e.
Jawab : b
20. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AF dan BH !
a. 30˚ b. c. d. e.
Jawab : b
125

21. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AH dan bidang
BFHD !
a. 30˚ b. c. d. e.
Jawab : a
22. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan tangen sudut antara CG dan bidang
BDG !
a. b. c. d. e.

Jawab : b
23. Pada kubus ABCD.EFGH. P adalah titik tengah FG dan Q adalah titik
tengah EH. Jika adalah sudut antara bidang ABGH dan ABPQ,
maka tentukan tan !

a. 2 b. c. d.

e. Jawab : e
24. Kubus ABCD.EFGH berusuk a cm. Titik P, Q dan R adalah titik-titik
tengah dari AD, AB dan BF. Berupa apakah penampang bidang PQR !
a. Segitiga b. Persegi c.belah ketupat d. Layang-layang
e.segienam
Jawab : e
25. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Titik P adalah titik tengah rusuk AE.
Tentukan bentuk irisan bidang yang melalui titik-titik P, D dan F dengan
kubus !
a. Segitiga b.persegi c.belah ketupat d.layang-layang e.segienam
Jawab :c
126

Lampiran 2

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR DIMENSI TIGA

Satuan Pendidikan : MAN 4 Model Jakarta Kelas/Semester: X/Genap


Kompetensi Dasar : Menentukan kedudukan, jarak, sudut dan irisan sebuah bidang yang melibatkan
dimensi tiga

Satuan Pendidikan Indikator Butir Soal Bentuk Soal


Mengidentifikasi 1,2,3 PG
bentuk-bentuk
bangun ruang
Menentukan luas dan 4,5,6,7,8,9 PG
volume bangun ruang
Menyebutkan 10,11, PG
kedudukan titik
dengen garis
Menyebutkan 12,13 PG
kedudukan titik
dengan bidang
Menyebutkan 14,15 PG
kedudukan garis
dengan garis
Menyebutkan 16,17 PG
kedudukan garis
dengan bidang
Menentukan jarak 18,19,20,21 PG
titik kegaris
Menentukan jarak 22,23,24,25, PG
titik kebidang
Menentukan besar 26,27 PG
sudut antara garis
dengan garis

Menetukan besar 28,29 PG


sudut antara garis
dengan garis
127

Menentukan besar 30,31 PG


sudut antara bidang
dengan bidang
Menentukan irisan 33,35 PG
bidang
Menetukan panjang 32,34 PG
dan luas irisan bidang
128

Lampiran 3

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR DIMENSI TIGA SEBELUM

Satuan Pendidikan : MAN 4 Model Jakarta Kelas/Semester : X/Genap


Kompetensi Dasar : Menentukan kedudukan, jarak, sudut dan irisan sebuah bidang yang mel

Pilihlah satu jawaban yang benar!

Manakah bangun dibawah ini yang merupakan bangun prisma segi empat? (nb : alas bangun pilih
Jawab : a
d.

b.

c. e.
129

2. Diketahui suatu prisma tegak dengan alas segi enam dan tidak
beraturan, banyak rusuk prisma tersebut adalah...
f. 6 buah
g. 12 buah
h. 18 buah
i. 24 buah
j. 30 buah

3. Suatu bangun ruang dibentuk dari limas sisi dengan enam titik
sudutnya. banyak rusuk bangun ruang itu adalah...
f. 6 buah
g. 9 buah
h. 12 buah
i. 15 buah
j. 18 buah

4. Volume sebuah kubus 27 liter, maka Luas permukaan Kubus adalah...


a. 18
b.
c. 54
d. 81
e. 108
Jawab : c

5. Sebuah balok yang kerangkanya terbuat dari kawat, berukuran 25 cm x 10


cm x 7 cm. berapakah panjang kawat yang diperlukan untuk membuat
kerangka balok itu...
f. 186 cm
g. 168 cm
h. 84 cm
i. 48 cm
j. 42 cm

6. Bila tinggi limas 12 cm dan panjang rusuk alasnya 10 cm. Maka


Luas permukaan Limas adalah...
f. 169
g. 260
h. 360
i. 420
j. 540
130

9. Sebuah lilin lunak berbentuk limas mempunyai volume 792 . apabila

10. s
D C

A r B

Diketahui gambar tabung , titik mana sajakah yang terletak pada


diameter tabung diatas...(NB :garis AB dan garis DC, serta titik r dan s
kelap-kelip)
f. r
g. S
h. r, s
i. A, B, C, D
j. Semua benar
131

T
11.

D
C
A O
B
Titik apakah yang terletak diluar garis AC...
B,O,D,T
B,D,T
A,O,C
A,B,C,D
A,B,C,D,O,T

12. H
G
E
F

D
C
A
B
Titik apakah yang terletak pada bidang EBCH, jika K merupakan titik tengah DF...
E,B,C,H
A,D,F,G
E,B,C,H,K
A,B,C,D
A,D,F,G,K

13. Diketahui sebuah kubus KLMN.OPQR, Jika titik S dan T merupakan titik
tengah garis KR dan LQ, titk manakah yang terletak diluar bidang
KLQR...
a K,L,Q,R
b T,O
c K,L,M,N
d O,P,Q,R
e O,N,P,M
132

14. Garis h dan k bersilangan. Bidang V berimpit garis h, bidang W berimpit


garis k dan berpotongan dengan bidang V. Jika garis g adalah garis potong
kedua bidang tersebut, maka pernyataan yang benar adalah...
a. g memotong garis h dan k
b. g dan k bersilangan
c. g sejajar k dan memotong h
d. g sejajar h dan memotoh k
e. g sejajar garis k dan h

15. diketahui limas T.KLM dimana segitiga KLM siku-siku di K. Jika TK


tegak lurus segitiga KLM maka diperoleh keterangan sebagai berikut :
1. TK tegak lurus LM
2. KL tegak lurus TM
3. KM tegak lurus TL
4. TM tegak lurus TL

Keempat keterangan yang benar


adalah... a 1,2,3
b 1 dan 3
c 2 dan 4
d Hanya 4
e 1,2,3 dan 4 benar

16. Diketshui 3 buah bidang U, V, dan W ,manakah pernyataan berikut


yang benar , kecuali...
a Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W
b Jika U sejajar V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W
c Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V sejajar W
d Jika U berpotongan dengan W, dan U tegak lurus V,maka W
berpotongan dengan V
e Jika U berpotongan dengan W, dan V berpotongan dengan W, maka U
sejajar V

17. Bidang U dan V berpotongan pada garis g, jika garis h tegak lurus bidang
U, maka garis...
a h tegak lurus bidang V
b h selalu memotong bidang
V ch sejajar garis g
d h selalu sejajar bidang V
e h tegak lurus garis g
133

18. Kubus ABCD.EFGH panjang rusuknya 4 cm. Titik P tengah-tengah EH.


Tentukan jarak titik P ke garis BG

a. cm b. c. d. e.

19. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk-rusuknya 10 cm. Tentukan


jarak titik F ke garis AC !
a. b. c. d. e.

20. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 12 cm. K adalah titik tengah
rusuk AB. Tentukan jarak antara titik K ke garis HC !
a. b. c. d. e.

21. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a. Tentukan jarak titik A


ke diagonal BH !

a. b. c. d. e.

22. Panjang setiap rusuk kubus ABCD.EFGH ialah 3 , sedangkan titik Q pada
AD dan AQ = 1. Tentukan jarak A ke bidang QBF !

a. b. c. d. e.

23. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan jarak antara titik C dengan bidang
BDG yang panjang rusuknya 6 cm !
a. b. c. d. e.

24. Pada limas T.ABC diketahui AT, AB dan AC saling tegak lurus. Panjang
AT = AB = AC = 5 cm. Tentukan jarak titik A ke bidang TBC !
a. b. c. d. e.

25. Pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 cm, tentukan jarak titik C ke
bidang AFH !
a. b. c. d. e.

26. Jika BE dan AH masing-masing diagonal bidang sisi ABFE dan ADHE
pada kubus ABCD.EFGH, maka tentukan besar sudut antara BE dan AH !
134

a. 30˚ b. c. d. e.

27. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AF dan BH !


a. 30˚ b. c. d. e.

28. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AH dan bidang
BFHD !
a. 30˚ b. c. d. e.

29. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan tangen sudut antara CG dan bidang
BDG !
a. b. c. d. e.

30. Pada kubus ABCD.EFGH. P adalah titik tengah FG dan Q adalah titik
tengah EH. Jika adalah sudut antara bidang ABGH dan ABPQ,
maka tentukan tan !
a. 2 b. c. d. e.

31. Pada bangun D.ABC diketahui bahwa bidang ABC sama sisi. DC
tegak lurus ABC. Panjang DC = 1 dan sudut DBC = . Bila
menyatakan sudut antara bidang DAB dengan CAB maka tentukan tan
!
a. b. c. d. e.

32. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a . Melalui diagonal DF


dan titik tengah rusuk AE dibuat bidang datar. Tentukan luas bagian
bidang di dalam kubus !
a. b. c. d. e.

33. Kubus ABCD.EFGH berusuk a cm. Titik P, Q dan R adalah titik-titik


tengah dari AD, AB dan BF. Berupa apakah penampang bidang PQR
!
a. Segitiga b. Persegi c.belah ketupat d. Layang-layang
e.segienam

34. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a. T adalah suatu titik pada
perpanjangan AE sehingga TE = ½ a. Jika bidang TBD memotong bidang
atas EFGH sepanjang PQ, maka tentukan panjang PQ !
a. b. c. d. e.
135

35. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Titik P adalah titik tengah rusuk AE.
Tentukan bentuk irisan bidang yang melalui titik-titik P, D dan F dengan
kubus !
a. Segitiga b.persegi c.belah ketupat d.layang-layang e.segienam
136

Lampiran 4

Jawaban Instrumen Tes

no jawaban no jawaban
1 A 19 D
2 C 20 B
3 B 21 C
4 C 22 C
5 B 23 A
6 C 24 E
7 B 25 D
8 C 26 B
9 B 27 B
10 E 28 A
11 B 29 B
12 C 30 E
13 E 31 C
14 A 32 B
15 D 33 E
16 A 34 C
17 E 35 C
18 B
Lampiran 5
Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar

No. Resp No Butir Soal


1 2 3 4 5 6 7
1 0 1 1 0 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1
3 1 0 1 1 1 0 1
4 1 1 1 1 0 0 1
5 1 1 1 1 0 1 0
6 1 0 1 1 0 0 0
7 0 1 0 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 0 0 0 0
10 1 1 1 1 1 1 1
11 0 0 1 0 1 1 1
12 1 1 0 1 1 1 0
13 1 1 0 1 0 1 1
14 0 0 0 0 1 1 0
15 1 1 1 0 0 1 1
16 0 1 0 1 0 0 0
17 0 0 1 1 0 1 1
18 1 1 1 1 0 1 0
19 0 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 0
21 0 0 0 0 0 1 0
22 1 1 1 0 1 1 1
23 0 0 1 1 1 0 0
24 1 1 1 1 1 1 0
25 1 1 0 1 0 0 1
26 0 1 0 0 1 0 1
27 1 1 0 1 0 0 0
28 0 1 1 1 0 1 1
29 0 1 0 1 0 0 1
30 1 0 1 0 1 0 0
31 0 1 1 1 1 1 1
32 1 0 0 1 0 0 0
Σ 19 23 21 23 17 20 18
r bis 0.219064327 0.401280548 0.425865049 0.142104855 0.418596938 0.555248235 0.404398124
r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Kriteria INV VAL VAL INV VAL VAL VAL
8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 1 1 1 0 0 1 1 0
1 0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 1 1 1 1 0 0
0 0 1 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 0 0 1 1 0
1 1 0 0 0 0 1 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 1 1 0 0 0 1
1 1 0 0 0 0 0 0 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0
0 1 0 0 1 1 1 1 0
0 0 1 1 0 0 0 1 1
1 0 0 1 1 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 1 1 1
0 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 1 0 1 0 0
1 0 1 1 0 0 1 1 1
0 0 0 0 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 0 0 0 1 1
0 0 1 0 1 0 1 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0 1
0 0 1 1 1 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 1 1 0
0 0 0 0 1 0 1 0 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 0 1 0 0
18 17 18 20 19 7 19 19 17
0.457784015 0.556581349 0.404398124 0.248904381 -0.104476833 0.3851792 -0.050553 0.4778973 0.3761402
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
VAL VAL VAL INV INV VAL INV VAL VAL
17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 1 1 0 0 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 0 0 1 0 1
0 0 0 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 0 0 0
1 0 1 1 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 1 1 1
0 1 1 0 1 0 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 0 0 1 1 1
1 0 1 0 0 0 1 0 0
1 1 1 0 0 1 1 0 0
0 1 1 1 0 0 1 1 0
0 1 1 0 0 0 1 1 1
1 1 0 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 0 1 1 0 0 1 0 1
0 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 0 0 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 0 1
0 1 0 1 1 1 1 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0 1
0 0 1 1 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 0 1 1 0 1
19 17 21 18 17 23 25 17 18
0.5102514 0.4079828 0.49277674 0.0413741 0.4398253 0.1185434 0.4348281 0.4079828 0.4150753
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
VAL VAL VAL INV VAL INV VAL VAL VAL
26 27 28 29 30 31 32 33 34
0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 0 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 0
0 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 0 1 0 0
1 0 1 0 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 1
1 0 1 0 0 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0
0 0 1 0 0 1 1 1 1
1 1 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1 0
1 1 0 0 1 0 0 0 1
0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0
1 0 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1
0 1 1 1 1 0 0 0 1
0 1 1 1 1 0 1 0 1
1 0 0 0 1 1 0 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 0 1
0 0 1 0 0 1 0 0 1
0 1 1 0 0 1 1 0 0
1 0 0 0 0 0 1 0 1
0 0 1 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1
0 0 1 0 0 1 0 0 1
20 18 24 17 20 23 17 9 18
0.3801946 0.4150753 0.3730835 0.3867544 0.4020763 0.3070348 0.3230693 0.3880272 0.276272
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
VAL VAL VAL VAL VAL INV INV VAL INV
35 Σ
0 24
0 25
1 24
1 21
0 21
1 19
1 25
1 27
1 22
1 25
1 24
1 19
1 25
0 16
1 19
1 12
1 16
1 22
1 28
1 26
0 16
1 27
0 13
1 29
1 25
0 15
0 12
1 16
1 10
0 10
1 32
0 13
22 658
0.464236
0,349
VAL
Lampiran 6
Hasil uji reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar

No. Resp No Butir Soal


1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 0 0
3 0 1 1 0 1 0 1 0
4 1 1 0 0 1 0 0 1
5 1 1 0 1 0 1 1 1
6 0 1 0 0 0 1 1 0
7 1 0 1 1 1 0 0 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 0 0 0 1 1 0
10 1 1 1 1 1 1 1 0
11 0 1 1 1 1 1 1 0
12 1 0 1 1 0 1 1 0
13 1 0 0 1 1 1 1 1
14 0 0 1 1 0 0 1 0
15 1 1 0 1 1 0 0 1
16 1 0 0 0 0 1 0 0
17 0 1 0 1 1 0 0 1
18 1 1 0 1 0 0 0 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 0 0 1 1
21 0 0 0 1 0 1 1 0
22 1 1 1 1 1 1 0 1
23 0 1 1 0 0 0 0 0
24 1 1 1 1 0 1 1 1
25 1 0 0 0 1 1 1 1
26 1 0 1 0 1 0 0 1
27 1 0 0 0 0 0 0 0
28 1 1 0 1 1 0 0 1
29 1 0 0 0 1 0 0 1
30 0 1 1 0 0 0 0 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1
32 0 0 0 0 0 1 0 0
Σ 23 21 17 20 18 18 17 18
P 0.71875 0.65625 0.53125 0.625 0.5625 0.5625 0.53125 0.5625
Q 0.28125 0.34375 0.46875 0.375 0.4375 0.4375 0.46875 0.4375
PQ 0.2021484 0.2255859 0.2490234 0.234375 0.2460938 0.2460938 0.2490234 0.2460938
S 29.2006
r11 0.836235
rtabel 0.349
reliable
9 10 11 12 13 14 15 16 17
0 1 0 1 1 1 0 1 1
0 1 1 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 0 1 0
0 1 1 0 0 0 1 1 1
0 1 0 0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 0 1 0 1 1
1 1 1 1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 0
0 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 1
0 1 0 0 0 1 1 1 0
0 0 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1 0
0 1 1 1 1 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 0 1 1
0 0 0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 1 1 0 1 1 0
0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 0 1 0 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 0 0 1 0 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 0
0 1 0 0 1 0 1 1 0
0 0 1 1 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 1 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 1 0
7 19 17 19 17 21 17 25 17
0.21875 0.59375 0.53125 0.59375 0.53125 0.65625 0.53125 0.78125 0.53125
0.78125 0.40625 0.46875 0.40625 0.46875 0.34375 0.46875 0.21875 0.46875
0.1708984 0.2412109 0.2490234 0.2412109 0.2490234 0.2255859 0.2490234 0.1708984 0.2490234
18 19 20 21 22 23 24 25 Σ
0 0 1 1 1 1 0 0 18
0 1 0 1 1 1 1 0 18
1 1 1 1 0 1 1 1 16
1 0 0 1 1 0 0 1 13
0 1 1 1 1 1 0 0 14
1 1 0 1 0 1 0 1 13
1 1 1 1 1 1 0 1 18
0 1 0 1 0 0 1 1 19
0 0 1 1 1 1 1 1 16
1 1 1 1 1 1 0 1 20
1 0 0 1 0 0 1 1 17
0 1 1 0 0 0 0 1 12
1 1 1 1 0 1 1 1 18
0 1 1 0 1 1 1 0 13
0 1 1 0 0 1 0 1 15
0 0 0 0 1 0 0 1 8
1 0 0 1 1 0 0 1 12
1 1 1 1 1 1 0 1 16
1 1 0 1 1 1 0 1 21
1 1 1 1 0 1 1 1 19
1 0 1 1 1 1 0 0 11
1 0 1 1 1 1 0 1 21
0 1 0 0 0 1 0 0 7
1 1 1 0 1 1 1 1 22
1 1 1 1 1 0 0 1 18
0 0 0 1 0 0 0 0 9
1 0 1 1 0 0 0 0 6
0 1 0 0 0 0 0 1 10
0 0 0 1 0 1 0 1 7
0 1 0 0 0 0 0 0 4
1 1 1 1 1 1 0 1 24
1 0 0 1 0 0 0 0 4
18 20 18 24 17 20 9 22 459
0.5625 0.625 0.5625 0.75 0.53125 0.625 0.28125 0.6875
0.4375 0.375 0.4375 0.25 0.46875 0.375 0.71875 0.3125
0.2460938 0.234375 0.2460938 0.1875 0.2490234 0.234375 0.2021484 0.2148438 5.7587891

324
324
256
169
196
169
324
361
256
400
289
144
324
169
225
64
144
256
441
361
121
441
49
484
324
81
36
100
49
16
576
16
7489
Lampiran 7
Hasil uji Tingkat kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar

No. Resp No Butir Soal


1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 0 0
3 0 1 1 0 1 0 1 0
4 1 1 0 0 1 0 0 1
5 1 1 0 1 0 1 1 1
6 0 1 0 0 0 1 1 0
7 1 0 1 1 1 0 0 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 0 0 0 1 1 0
10 1 1 1 1 1 1 1 0
11 0 1 1 1 1 1 1 0
12 1 0 1 1 0 1 1 0
13 1 0 0 1 1 1 1 1
14 0 0 1 1 0 0 1 0
15 1 1 0 1 1 0 0 1
16 1 0 0 0 0 1 0 0
17 0 1 0 1 1 0 0 1
18 1 1 0 1 0 0 0 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 0 0 1 1
21 0 0 0 1 0 1 1 0
22 1 1 1 1 1 1 0 1
23 0 1 1 0 0 0 0 0
24 1 1 1 1 0 1 1 1
25 1 0 0 0 1 1 1 1
26 1 0 1 0 1 0 0 1
27 1 0 0 0 0 0 0 0
28 1 1 0 1 1 0 0 1
29 1 0 0 0 0 1 0 0
30 0 1 1 0 0 0 0 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1
32 0 0 0 0 0 1 0 0
Σ 23 21 17 20 17 19 17 17
Tingkat kesukaran 0.71875 0.65625 0.53125 0.625 0.53125 0.59375 0.53125 0.53125
Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
9 10 11 12 13 14 15 16 17
0 1 0 1 1 1 0 1 1
0 1 1 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 1 1 0 1 0
0 1 1 0 0 0 1 1 1
0 1 0 0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 0 1 0 1 1
1 1 1 1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 0
0 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 1
0 1 0 0 0 1 1 1 0
0 0 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1 0
0 1 1 1 1 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 0 1 1
0 0 0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 1 1 0 1 1 0
0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 0 1 0 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 0 0 1 0 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 0
0 1 0 0 1 0 1 1 0
0 0 1 1 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 0 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 1 0
7 18 17 19 18 22 17 26 18
0.21875 0.5625 0.53125 0.59375 0.5625 0.6875 0.53125 0.8125 0.5625
Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
18 19 20 21 22 23 24 25 Σ
0 0 1 1 1 1 0 0 18
0 1 0 1 1 1 1 0 18
1 1 1 1 0 1 1 1 16
1 0 0 1 1 0 0 1 13
0 1 1 1 1 1 0 0 14
1 1 0 1 0 1 0 1 13
1 1 1 1 1 1 0 1 18
0 1 0 1 0 0 1 1 19
0 0 1 1 1 1 1 1 16
1 1 1 1 1 1 0 1 20
1 0 0 1 0 0 1 1 17
0 1 1 0 0 0 0 1 12
1 1 1 1 0 1 1 1 18
0 1 1 0 1 1 1 0 13
0 1 1 0 0 1 0 1 15
0 0 0 0 1 0 0 1 8
1 0 0 1 1 0 0 1 12
1 1 1 1 1 1 0 1 16
1 1 0 1 1 1 0 1 21
1 1 1 1 0 1 1 1 19
1 0 1 1 1 1 0 0 11
1 0 1 1 1 1 0 1 21
0 1 0 0 0 1 0 0 7
1 1 1 0 1 1 1 1 22
1 1 1 1 1 0 0 1 18
0 0 0 1 0 0 0 0 9
1 0 1 1 0 0 0 0 6
0 1 0 0 0 0 0 1 10
0 0 0 0 1 0 0 1 8
0 1 0 0 0 0 0 0 4
1 1 1 1 1 1 0 1 24
1 0 0 1 0 0 0 0 4
18 20 18 23 18 19 9 22 460
0.5625 0.625 0.5625 0.71875 0.5625 0.59375 0.28125 0.6875
Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang
lampiran 8
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL

kelas no resp
1 2 3 4 5 6
31 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 0 1
22 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 0 0
8 1 1 1 1 1 1
25 1 0 0 0 1 1
Kelas Atas 13 1 0 0 1 1 1
7 1 0 1 1 1 0
2 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
11 0 1 1 1 1 1
18 1 1 0 1 0 0
9 1 1 0 0 0 1
3 0 1 1 0 1 0
Σ 14 13 12 13 12 12

15 1 1 0 1 1 0
5 1 1 0 1 0 1
14 0 0 1 1 0 0
6 0 1 0 0 0 1
4 1 1 0 0 1 0
17 0 1 0 1 1 0
12 1 0 1 1 0 1
21 0 0 0 1 0 1
Kelas
28 1 1 0 1 1 0
Bawah 26 1 0 1 0 1 0
16 1 0 0 0 0 1
29 1 0 0 0 0 1
23 0 1 1 0 0 0
27 1 0 0 0 0 0
32 0 0 0 0 0 1
30 0 1 1 0 0 0
Σ 9 8 5 7 5 7
0.3125 0.3125 0.4375 0.375 0.4375 0.3125
DP
ket cukup cukup baik cukup baik cukup
Nomor Item Pertanyaan

7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 0 0 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 1 1 0
0 1 1 1 1 1 0 0 0
0 0 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 1 1 1 0
1 0 1 1 1 0 0 1 1
0 1 0 1 0 1 1 0 1
1 0 0 0 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1 1 0
12 11 6 12 11 14 12 13 11

0 1 0 1 1 1 1 1 0
1 1 0 1 0 0 0 1 1
1 0 1 1 0 1 0 1 0
1 0 0 0 1 1 0 1 0
0 1 0 1 1 0 0 0 1
0 1 0 0 0 0 1 1 0
1 0 0 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 1 0 1
0 1 0 0 1 0 0 1 0
0 1 0 1 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 1 1 0
0 0 0 0 0 0 1 1 0
0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 1 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0
5 6 1 6 6 5 6 9 6
0.4375 0.3125 0.3125 0.375 0.3125 0.5625 0.375 0.25 0.3125
baik cukup cukup cukup cukup baik cukup cukup cukup
16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 0
0 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 1 0 0 1
1 0 1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 1 1 0
1 1 1 0 0 1 0 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 0
1 0 0 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 0 1 1
15 11 12 12 12 15 11 13 8

1 0 0 1 1 0 0 1 0
0 0 0 1 1 1 1 1 0
1 0 0 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 0 1 0
1 1 1 0 0 1 1 0 0
1 1 1 0 0 1 1 0 0
1 0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 1 0 1 1 1 1 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0 0
1 1 0 0 0 0 1 0 0
1 1 0 0 0 0 1 0 0
0 1 0 1 0 0 0 1 0
0 0 1 0 1 1 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0
11 7 6 8 6 8 7 6 1
0.25 0.25 0.375 0.25 0.375 0.4375 0.25 0.4375 0.4375
cukup cukup cukup cukup cukup baik cukup baik baik
Σ
25
1 24
1 22
1 21
1 21
1 20
1 19
1 19
1 18
1 18
1 18
0 18
0 18
1 17
1 16
1 16
1 16
14

1 15
0 14
0 13
1 13
1 13
1 12
1 12
0 11
1 10
0 9
1 8
1 8
0 7
0 6
0 4
0 4
8
0.375
cukup
141

Lampiran
9
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
DIMENSI TIGA SETELAH UJI VALIDITAS
(SOAL POST TES)

Satuan Pendidikan : MAN 4 Model Jakarta


Kelas/Semester : X/Genap
Kompetensi Dasar : Menentukan kedudukan, jarak, sudut dan irisan
sebuah bidang yang melibatkan titik, garis dan
bidang dalam ruang dimensi tiga

Pilihlah satu jawaban yang benar!

1. Diketahui suatu prisma tegak dengan alas segi enam dan tidak
beraturan, banyak rusuk prisma tersebut adalah...
a. 6 buah
b. 12 buah
c. 18 buah
d. 24 buah
e. 30 buah
Jawab : c

2. Suatu bangun ruang dibentuk dari limas sisi dengan enam titik
sudutnya. banyak rusuk bangun ruang itu adalah...
a. 6 buah
b. 9 buah
c. 12 buah
d. 15 buah
e. 18 buah
Jawab : b
142

3. Sebuah balok yang kerangkanya terbuat dari kawat, berukuran 25 cm x 10


cm x 7 cm. berapakah panjang kawat yang diperlukan untuk membuat
kerangka balok itu...
186 cm
168 cm
84 cm
48 cm
42 cm Jawab : b

c. 5780
d. 5870
e. 8750
Jawab : b

6. Belahan bola padat mempunyai diameter 20 cm. luas permukaan belahan


bola padat tersebut adalah...
a 249
b 294
143

c 942
d 924
e 429
Jawab : c

7. Sebuah lilin lunak berbentuk limas mempunyai volume 792 . apabila

8.
D C

r
A B

Diketahui gambar tabung , titik mana sajakah yang terletak pada


diameter tabung diatas...(NB :garis AB dan garis DC, serta titik r dan s

kelap-kelip)
a r
b S
c r, s
d A, B, C, D
e Semua benar
Jawab : e
144

9. Diketahui sebuah kubus KLMN.OPQR, Jika titik S dan T merupakan titik


tengah garis KR dan LQ, titk manakah yang terletak diluar bidang
KLQR...
aK,L,Q,R bT,O
K,L,M,N
O,P,Q,R
O,N,P,M JAWAB : e

Diketahui limas T.KLM dimana segitiga KLM siku-siku di K. Jika TK tegak lurus segitiga KL
TK tegak lurus LM
KL tegak lurus TM
KM tegak lurus TL
TM tegak lurus TL
Keempat keterangan yang benar adalah... a1,2,3
1 dan 3
2 dan 4
Hanya 4
1,2,3 dan 4 benar Jawab : d

11. Diketshui 3 buah bidang U, V, dan W ,manakah pernyataan berikut yang


benar , kecuali...
a Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W
b Jika U sejajar V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W
c Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V sejajar W
d Jika U berpotongan dengan W, dan U tegak lurus V,maka W
berpotongan dengan V
145

e Jika U berpotongan dengan W, dan V berpotongan dengan W, maka U


sejajar V
Jawab : a

Bidang U dan V berpotongan pada garis g, jika garis h tegak lurus bidang U, maka garis...
h tegak lurus bidang V
h selalu memotong bidang V ch sejajar garis g
h selalu sejajar bidang V
h tegak lurus garis g jawab : e

13. Kubus ABCD.EFGH panjang rusuknya 4 cm. Titik P tengah-tengah EH.


Tentukan jarak titik P ke garis BG

a. cmb. c. d. e.

jawab : b

14. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk-rusuknya 10 cm. Tentukan


jarak titik F ke garis AC !

a. b. c. d. e.

Jawab:d

15. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a. Tentukan jarak titik A ke


diagonal BH !

a. b. c. d. e.

Jawab : c
146

16. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan jarak antara titik C dengan bidang
BDG yang panjang rusuknya 6 cm !
a. b. c. d. e.
Jawab : a

17. Pada limas T.ABC diketahui AT, AB dan AC saling tegak lurus. Panjang
AT = AB = AC = 5 cm. Tentukan jarak titik A ke bidang TBC !

a. b. c. d. e.
Jawab : e

18. Pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 cm, tentukan jarak titik C ke
bidang AFH !

a. b. c. d. e.
Jawab : d

19. Jika BE dan AH masing-masing diagonal bidang sisi ABFE dan ADHE pada kubus ABCD.E
a. 30˚b.c.d.e.
!
Jawab : b

20. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AF dan BH !


a. 30˚b.c.d.e.

Jawab : b

21. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AH dan bidang
BFHD !
a. 30˚ b. c. d. e.
Jawab : a
22. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan tangen sudut antara CG dan bidang
BDG !
147

a. b. c. d. e.

Jawab : b

23. Pada kubus ABCD.EFGH. P adalah titik tengah FG dan Q adalah titik
tengah EH. Jika adalah sudut antara bidang ABGH dan ABPQ,
maka tentukan tan !

a. 2 b. c. d. e.

Jawab : e

24. Kubus ABCD.EFGH berusuk a cm. Titik P, Q dan R adalah titik-titik


tengah dari AD, AB dan BF. Berupa apakah penampang bidang PQR
!
a. Segitiga b. Persegi c.belah ketupat d. Layang-layang
e.segienam
Jawab : e

25. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Titik P adalah titik tengah rusuk AE.
Tentukan bentuk irisan bidang yang melalui titik-titik P, D dan F dengan
kubus !
a. Segitiga b.persegi c.belah ketupat d.layang-layang e.segienam
Jawab :c
148

Lampiran 10

Nilai Post Tes


Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Kelas Nilai Kelas
No Nilai
Eksperimen Kontrol
1 E1 72 K1 38
2 E2 58 K2 40
3 E3 58 K3 44
4 E4 80 K4 48
5 E5 74 K5 50
6 E6 62 K6 52
7 E7 70 K7 54
8 E8 92 K8 54
9 E9 80 K9 58
10 E10 74 K10 58
11 E11 60 K11 58
12 E12 62 K12 60
13 E13 86 K13 60
14 E14 70 K14 60
15 E15 68 K15 60
16 E16 60 K16 60
17 E17 58 K17 62
18 E18 64 K18 62
19 E19 70 K19 64
20 E20 74 K20 66
21 E21 66 K21 66
22 E22 72 K22 68
23 E23 44 K23 70
24 E24 80 K24 70
25 E25 86 K25 70
26 E26 72 K26 72
27 E27 82 K27 72
28 E28 60 K28 74
29 E29 64 K29 78
30 E30 72 K30 80
31 E31 64 K31 80
32 E32 68 K32 82
149

Lampiran 11

Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi


Kelas Eksperimen

1. Menentukan Daftar Distribusi Frekuensi


a. Data Nilai Siswa
44 58 58 58 60 60 60 62

62 64 64 64 66 68 68 70

70 70 72 72 72 72 74 74

74 80 80 80 82 86 86 92

b. Menentukan Rentang Kelas


J X max X min

9240
52

c. Menentukan Banyak Kelas


k 1 3,3log 32

1 3,3.(1,5051)
1 4,9668
5,9668
6

d. Menentukan Panjang Kelas

J
P K
52
6
8,6667 9
(dibulatkan ke atas)
150

e. Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen

Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kelas Eksperimen

nilai fi xi fi.xi fkm (xi - x ) (xi - x )4 fi.(xi - x )4

44-52
1 48 48 1 -21,9375 231605,3 231605,32

53-61 6 57 342 7 -12,9375 28015,7 168094,19

62-70 11 66 726 18 -3,9375 240,3711 2644,0822

71-79 7 75 525 25 5,0625 656,8408 4597,8858

80-88 6 84 504 31 14,0625 39106,61 234639,64

89-97 1 93 93 32 23,0625 282895,2 282895,17

∑ 32 2238 924476,3

Menentukan Nilai Mean, Median, Modus

Menentukan nilai mean

fi xi
Mean x
fi

2238
32
69,94

b. Menentukan nilai median

1
n F
2
Median M e b .p
f md
151

1
.32 7
61,5 2 .9
11

61,57,36
68,86

c. Menentukan nilai modus

b1
Modus M o b .p
b1 b2

5
61,5 .9
54
61,55 .9
9
66,5

d. Menentukan Koefisien Kemiringan (SK)


x Mo
SK S

69,9466,5
10,71
3,44
10,71
0,3212

e. Menentukan Koefisien Keruncingan ( 4 )


4
1
. xi x. f
n i

S4
152

1
.9244763
32
10,71 4
2,1957754
2,196

Karena 4
3 maka kurvanya agak datar (platikurtik)
153

Lampiran 12

Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi


Kelas Kontrol

1. Menentukan Daftar Distribusi Frekuensi


a. Data Nilai Siswa
38 40 44 48 50 52 54 54

58 58 58 60 60 60 60 60

62 62 64 66 66 68 70 70

70 72 72 74 78 80 80 82

b. Menentukan Rentang Kelas


J X max X min

8238
44

c. Menentukan Banyak Kelas


k 1 3,3log 32

1 3,3.(1,5051)
1 4,9668
5,9668
6

d. Menentukan Panjang Kelas

J
P K
44
6
7,333 8
( dibulatkan ke atas)
154

e. Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol

Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kelas Kontrol

Nilai fi xi fi.xi fkm (xi - x ) (xi - x )4 fi.(xi - x )4

38-45 3 41,5 124,5 3 -21,25 203908,7 611726,07

46-53 3 49,5 148,5 6 -13,25 30822,19 92466,574

54-61 10 57,5 575 16 -5,25 759,6914 7596,9141

62-69 6 65,5 393 22 2,75 57,19141 343,14844

70-77 6 73,5 441 28 10,75 13354,69 80128,148

78-85 4 81,5 326 32 18,75 123596,2 494384,77

∑ 2008 1286645,6

Menentukan Nilai Mean, Median, Modus

Menentukan nilai mean

fi xi
Mean x
fi

2008
32
62,75

b. Menentukan nilai median

1
n F
2
Median M e b .p
f md
155

1
.32 6
53,5 2 .8
10

53,58
61,5

c. Menentukan nilai modus

Modus M o
b1
b .p
b1 b2

7
53,5 .8
74
53,57 .8
11
58,59
d. Menentukan Koefisien Kemiringan (SK)

x Mo
SK S

62,7558,59
11,78
4,16
11,78
0,3531

e. Menentukan Koefisien Keruncingan (4 )


4
1
. xix. f
n i

4
S4

1
.1286645 ,6
32 4
11,78
2,087987

Karena 4
3 maka kurvanya agak datar (platikurtik)
156

Lampiran 13

Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Kelompok


Eksperimen
2 2
Nilai f xi f. xi xi f. xi

44-52 1 48 48 2304 2304

53-61 6 57 342 3249 19494

62-70 11 66 726 4356 47916

71-79 7 75 525 5625 39375

80-88 6 84 504 7056 42336

89-97 1 93 93 8649 8649

∑ 32 2238 160074

fi xi
Mean x
fi

2238
32
69,94

2
nfx 2 i fxi
Varians S 2
n n1

32 160074
2238 2
32 32
1
113724
992
114,6411
157

2
n fxi 2 fxi
Simpangan Baku S
n n1

32 1600742238 2
32 32 1

113724
991
114,6411
10,71
158

Lampiran 14

Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Kelompok


kontrol
2
nilai fi xi fi.xi xi fi.xi2

38-45 3 41,5 124,5 1722,25 5166,75

46-53 3 49,5 148,5 2450,25 7350,75

54-61 10 57,5 575 3306,25 33062,5

62-69 6 65,5 393 4290,25 25741,5

70-77 6 73,5 441 5402,25 32413,5

78-85 4 81,5 326 6642,25 26569

∑ 2008 130304

fi xi
Mean x
fi

2008
32
62,75

n fx 2 fxi 2
Varians S 2 i
nn 1

32 130304
2008 2
32 32
1
137664
992
138,7742
159

2
n fxi 2 fxi
Simpangan Baku S
n n1

32 1303042008 2
32 32 1

137664
992
138,7742
11,78
160

Lampiran 15

Uji Normalitas Kelas Eksperimen

2 2
xi f Zn f.xi xi f. xi Z F(Z) S(Z) │F(Z) -S(Z)│
44 1 1 44 1936 1936 -2,4218 0,0078 0,03125 -0,02345
58 3 4 174 3364 10092 -1,11461 0,1335 0,125 0,0085
60 3 7 180 3600 10800 -0,92787 0,1762 0,21875 -0,04255
62 2 9 124 3844 7688 -0,74113 0,2296 0,28125 -0,05165
64 3 12 192 4096 12288 -0,55439 0,2912 0,375 -0,0838
66 1 13 66 4356 4356 -0,36765 0,2557 0,40625 -0,15055
68 2 15 136 4624 9248 -0,18091 0,4286 0,46875 -0,04015
70 3 18 210 4900 14700 0,005836 0,504 0,5625 -0,0585
72 4 22 288 5184 20736 0,192577 0,5753 0,6875 -0,1122
74 3 25 222 5476 16428 0,379318 0,6554 0,78125 -0,12585
80 3 28 240 6400 19200 0,939542 0,7264 0,875 -0,1486
82 1 29 82 6724 6724 1,126284 0,8708 0,90625 -0,03545
86 2 31 172 7396 14792 1,499767 0,9332 0,96875 -0,03555
92 1 32 92 8464 8464 2,059991 0,9803 1 -0,0197

xx
S
Z

F(Z) = Jika Zi0 maka F ( Zi ) = 1 – (0,5 + Z tabel)

Jika Zi0 maka F ( Zi ) = 0,5 + Z tabel

S (Z )Z n
n

L0 0,1506

Lt 0,1566

Karena L0 Lt ( 0,1506 0,1566) maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas


eksperimen berdistribusi normal
161

Lampiran 16

Uji Normalitas Kelas Kontrol

2 2
xi f Zn f.xi xi f. xi Z F(Z) S(Z) │F(Z) - S(Z)│
38 1 1 38 1444 1444 -2,10102 0,0179 0,03125 -0,01335
40 1 2 40 1600 1600 -1,93124 0,0268 0,0625 -0,0357
44 1 3 44 1936 1936 -1,59168 0,0559 0,09375 -0,03785
48 1 4 48 2304 2304 -1,25212 0,1056 0,125 -0,0194
50 1 5 50 2500 2500 -1,08234 0,1401 0,15625 -0,01615
52 1 6 52 2704 2704 -0,91256 0,1814 0,1875 -0,0061
54 2 8 108 2916 5832 -0,74278 0,2296 0,25 -0,0204
58 3 11 174 3364 10092 -0,40323 0,3446 0,34375 0,00085
60 5 16 300 3600 18000 -0,23345 0,409 0,5 -0,091
62 2 18 124 3844 7688 -0,06367 0,4761 0,5625 -0,0864
64 1 19 64 4096 4096 0,106112 0,5438 0,59375 -0,04995
66 2 21 132 4356 8712 0,275891 0,6103 0,65625 -0,04595
68 1 22 68 4624 4624 0,445671 0,6736 0,6875 -0,0139
70 3 25 210 4900 14700 0,61545 0,7324 0,78125 -0,04885
72 2 27 144 5184 10368 0,785229 0,7852 0,84375 -0,05855
74 1 28 74 5476 5476 0,955008 0,8315 0,875 -0,0435
78 1 29 78 6084 6084 1,294567 0,9015 0,90625 -0,00475
80 2 31 160 6400 12800 1,464346 0,9278 0,96875 -0,04095
82 1 32 82 6724 6724 1,634126 0,9484 1 -0,0516
xx
S
Z

F(Z) = Jika Zi0 maka F ( Zi ) = 1 – (0,5 + Z tabel)


Jika Zi 0 maka F ( Zi ) = 0,5 + Z tabel

Zn
S (Z
) n
0,09
L0 1

Lt 0,1566

Karena L0 Lt (
0,091 0,156 ) maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas
6
kontrol berdistribusi normal
162

Lampiran 17

Perhitungan Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus :

2
S var ians terbesar nfx 2 i fxi
2
F 1
dengan S2
2
var ians terkecil nn 1
S2

Langkah-langkah perhitungan :

1. Menentukan Hipotesis

H0 = Data berasal dari populasi yang homogen

Ha = Data tidak berasal dari populasi yang homogen

2. Menentukan Kriteria Pengujian

Jika Fhitung Ftabel maka H0 diterima

Jika Fhitung Ftabel maka Ha diterima

3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil)

db pembilang n 1 32 1 31

db penyebut n 1 32 1 31

4. Menentukan nilai Fhitung

F 1 S
2
S2

138 ,7742
114 ,6411
1,211
163

5. Menentukan F
tabel

Selanjutnya menentukan Ftabel , dengan db pembilang

n 132 131, db penyebutn 132 131dan taraf signifikan


0,05 , diperoleh nilai Ftabel 2,049

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh Fhit1,211 dan Ftabel2,049 .

Karena Fhitung Ftabel 1,2112,049 , maka H0 diterima. Artinya, kedua

kelompok berasal dari populasi yang homogen.


164

Lampiran 18

Perhitungan Pengujian Statistik


1. Menentukan nilai S gab

2 n1EEkk
S 2n1 S 2
S gab
n Ek n 2

32 1 .114,6428 1 .138,77
32322
3553,874302
62
7855,87
62
126,71

S gab 126,71

11,26

2. Menentukan nilai thit

x E xk
thit
1 1
S
ga nE nk

69,94 62,75
1 1
11,2.6
32 32
7,19
2,815
2,55
165

3. Menentukan nilai ttabel

Selanjutnya mencari t , dengan db n1 n2 32 32 2 62


tabel
2

dan taraf signifikan 0,05 , didapat nilai ttabel 2,00

Dari hasil perhitungan diatas didapat thit2,55 dan ttabel 2,00 , karena

thitungttabel 2,55 2,00 , maka H0 ditolak atau Ha diterima. Artinya, rata-

rata hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan media CAI lebih
tinggi daripada siswa yang diajar menggunakan media powerpoint.

Ket : J = rentang

Xmax = nilai terbesar

Xmin = nilai terkecil


K = banyak kelas interval
P = panjang kelas interval
n = banyaknya data

ket : x = mean
xi = data ke-i
fi = frekuensi ke-i

ket : Me = median
b = batas bawah kelas median
F = jumlah frekuensi sebelum kelas median
fme = frekuensi kelas median

ket: Mo = Modus
b = batas bawah kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas berikutnya
166

Lampiran 19

HASIL WAWANCARA PRA PENELITIAN


DENGAN GURU MATEMATIKA

1. Peneliti : Apakah pembagian kelas X MAN 4 Model ini


berdasarkan tingkat kemampuan atau prestasi ketika di
SMP/ Tsanawiyah?

Guru : Ya, dan berdasarkan hasil testing juga. Jadi siswa


dikelompokkan berdasarkan kemampuan kognitifnya

2. Peneliti : Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas X MAN 4


Model?

Guru : Untuk kelas X pada tahun ajaran ini hasil belajar


matematikanya relatif rendah, ini bisa dilihat dari hasil
ulangan harian mereka yang rata-rata masih dibawah standar,
dalam pembelajaran sehari-hari pun mereka terlihat kurang
bersemangat. Hanya beberapa siswa yang mau
mendengarkan penjelasan dari guru dan mau menjawab soal-
soal yang diberikan guru di dalam kelas dan kebanyakan
siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

3. Peneliti : Bagaimana cara ibu meningkatkan hasil belajar matematika


siswa?

Guru : Caranya, saya selalu menekankan pada siswa pentingnya


matematika dalam kehidupan. Selain itu mereka diberikan
nasehat-nasehat agar senang matematika, karena mumpung
masih awal, mumpung masih kelas X, agar nanti untuk kelas
167

selanjutnya bisa lebih baik dan lebih mudah dalam


menghadapi UAN. Saya juga selalu memberikan reward
kepada siswa yang nilai ualngan hariannya bagus.

4. Peneliti : Bagaimana tingkat kemampuan matematika siswa secara


umum di MAN 4 Model ini?

Guru : Kalau dilihat dari tingkat kemampuan secara umum dapat


dikatakan menengah kebawah, walaupun dikelompokkan
pada kelas berdasarkan kemampuan kognitif, mereka masih
memiliki prestasi belajar yang rendah, tetapi ada juga siswa
yang menunjukkan prestasi belajar yang sudah baik. Namun
belum bisa dikatakan kemampuan matematikanya tinggi.

5. Peneliti : Upaya apa saja yang ibu lakukan untuk menangani kesulitan
belajar matematika siswa?

Guru : Saya melakukan pendekatan pada siswa-siswa yang memiliki


kesulitan belajar, misalnya mengajak siswa menyelesaikan
berbagai bentuk soal latihan, memberikan keluasan bertanya
dan melakukan pembelajaran dengan metode tutor sebaya.

6. Peneliti : Metode belajar apa yang selama ini ibu terapkan dalam
mengajarkan matematika?

Guru : Metode ceramah, pemberian tugas dan cooperatif learning

7. Peneliti : Kendala atau kesulitan apa saja yang ibu hadapi dalam
mengajarkan matematika, khususnya pada pokok bahasan
bangun segiempat?

Guru : Kadang saya memberikan soal latihan dari buku, tetapi


setelah dilakukan penghitungan hasilnya tidak sama. Jadi
terkadang saya sulit memberikan contoh-contoh latihan yang
tidak membingungkan siswa. Saya harus hati-hati
168

memberikan soal agar siswa tidak bingung ketika diberi soal


latihan atau PR.

8. Peneliti : Apa saja kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa dalam
memahami konsep-konsep Dimesi Tiga?

Guru : Kesulitannya adalah siswa terkadang tertukar dalam


menentukan rumus, dikarenakan kurangnya pemahaman
konsep.

9. Peneliti : Menurut ibu, bagaimana peran media pembelajaran dalam


mengajarkan matematika?

Guru : Menurut saya, peran media dalam mengajarkan matematika


penting. Karena media bisa dapat digunakan sebagai alat
bantu pembelajaran, yang membuat siswa dapat lebih mudah
memahami materi. Selain itu media juga bisa menjelaskan
materi-materi yang sulit dipaparkan atau dijelaskan melalui
metode ceramah. Namun, terkadang sulit bagi kita memilih
media yang pas dengan tujuan pembelajaran.

10. Peneliti : Dalam mengajarkan matematika, media pembelajaran apa


saja yang sudah ibu gunakan?

Guru : Selama ini kebanyakan saya hanya menggunakan papan tulis


dan proyektor dengan powerpoint karena metode yang saya
gunakan metode ceramah.

11. Peneliti : Apakah sebelumnya ibu sudah menggunakan media CAI


dengan menggunakan flash dalam pembelajaran matematika?

Guru : Belum. Sejauh ini saya hanya menggunakan alat praga dalam
pembelajaran matematika. Tetapi, ketika saya coba di kelas
siswa terlihat jenuh
169

12. Peneliti : Terimakasih bu atas informasinya

Guru : Sama-sama, mudah-mudahan penelitiannya nanti berjalan

lanc
170

Lampiran 20

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU TIK

1. Peneliti : Assalamu’alaikum

Guru : Wa’alaikumsalam, ada yang dapat saya bantu?

2. Peneliti : Saya ingin mewawancarai bapak tentang


penggunaan laboratorium komputer di sekolah ini

Guru : Iya, silahkan

3. Peneliti : Selama ini laboratorium komputer digunakan untuk


kegiatan belajar apa saja?

Guru : Selama ini laboratorium hanya digunakan


untuk pembelajaran TIK, saja

4. Peneliti : Apa saja yang siswa pelajari dalam pembelajaran TIK?

Guru : Untuk kelas X yaitu program aplikasi microsoft office word,


kelas XI excel dan XII Powerpoint dan internet.

Minat belajar komputer siswa relatif tinggi. Hal ini terlihat


dari antusias siswa jika masuk ke laboratorium komputer
untuk melakukan praktek

5. Peneliti : Adakah keterbatasan fasilitas dari laboratorium di


sekolah ini, jika ada faktor apa saja yang
melatarbelakangi keterbatasan tersebut?

Guru : Ada, antara lain terdapat beberapa komputer yang sedang


dalam perbaikan dan fasilitas internet yang sangat terbatas.

6. Peneliti : Bagaimana menurut bapak tentang penggunaan media CAI


dengan tipe tutorial menggunakan w?
171

Guru : Sangat bagus, karena menarik bagi siswa, membuat suasana


belajar baru, pembelajaran menjadi lebih efektif, waktunya
lebih cepat dan dengan menggunakan media biasanya

perencanaan dari gurunya sdah baik, dan saya rasa


pembelajaran akan jauh lebih efisien sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
172

Lampiran 21

Dokumentasi Penelitian

Kelas Eksperimen:
173

Kelas Kontrol:
174

Anda mungkin juga menyukai