BRIDGING COURSE
MATEMATIKA
KELAS VII
i
Bahan Ajar Bridging Course
Mata Pelajaran Matematika
Sekolah Menengah Pertama
Penyusun
1. Ali Mahmudi (081328728725)
2. Idris Harta (081548548277)
3. Wiharno (08156877477)
Penelaah
1. Bambang Herry Purwanto (08151671373)
2. Endah Budi Rahaju (081330524802)
3. Ponidi (081227977875)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Direktorat Pembinaan
SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dengan dukungan berbagai pihak telah berhasil menyusun dan mengembangkan
bahan ajar Bridging Course Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
IPA, dan IPS untuk kelas VII.
Bahan ajar ini dikembangkan dengan latar belakang bahwa peserta didik baru kelas VII belum
terbiasa dengan proses pembelajaran melalui pendekatan ilmiah. Sebagian di antara mereka
mungkin belum memiliki bekal (baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan) yang memadai
untuk memulai pendidikannya pada jenjang SMP. Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya
perbedaan antara isi Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Belum terbiasanya peserta didik
baru kelas VII SMP dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan ilmiah dan belum
memiliki bekal yang cukup dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Bahan ajar ini dikembangkan dengan tujuan untuk menyamakan kemampuan awal peserta
didik baru pada mata pelajaran tersebut di atas, karena mereka berasal dari berbagai SD.
Selain itu bahan ajar ini juga dimaksudkan untuk mencapai kompetensi bidang studi,
melatihkan learning skill (keterampilan proses mata pelajaran) dan menumbuhkan karakter,
minat baca. Penyajian bahan ajar ini dibuat secara sistematis dan tampilan yang menarik
dengan pendekatan ilmiah.
Direktorat Pembinaan SMP mengucapkan terimakasih atas dedikasi serta sumbangan
pemikirannya kepada tim penyusun, tim penelaah dan kepada semua pihak, yang telah
berperan aktif dalam membantu direktorat dalam menyelesaikan bahan ajar ini. Semoga
bahan ajar ini dapat memberikan manfaat positif bagi guru dan peserta didik dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada tingkat SMP khususnya, dan pendidikan di
Indonesia pada umumnya.
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Petunjuk Penggunaan 1
C. Pemetaan Materi 2
MATERI I. BILANGAN BULAT 5
A. Penjumlahan Bilangan Bulat 5
B. Pengurangan Bilangan Bulat 10
C. Perkalian Bilangan Bulat 13
D. Pembagian Bilangan Bulat 17
Rangkuman 20
Uji Kompetensi 21
MATERI II. PECAHAN DAN OPERASINYA 22
A. Pecahan 23
B. Operasi Pecahan 32
Rangkuman 49
Uji Kompetensi 50
MATERI III. LUAS DAN KELILING SEGIEMPAT DAN SEGITIGA 55
A. Luas Persegipanjang dan Persegi 56
B. Keliling Persegipanjang dan Persegi 59
C. Luas dan keliling Segitiga 61
D. Luas dan keliling Jajargenjang 65
E. Luas dan keliling Belahketupat 68
F. Luas dan keliling Layang-layang 72
G. Luas trapesium 74
iii
Rangkuman 78
Uji Kompetensi 79
BIBLIOGRAFI 80
iv
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan ajar ini membahas dua topik utama yaitu: Bilangan dan Geometri. Kedua
topik tersebut kemudian diurai menjadi beberapa materi. Untuk bilangan dibagi atas dua
materi: Bilangan Bulat, dan Pecahan, sedangkan untuk Geometri dibahas tentang
Keliling dan Luas bangun datar. Ketiga materi yang disajikan merupakan materi esensial
bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar
1. Tujuan
Tujuan utama dari penyediaan bahan ajar ini adalah membantu guru untuk
memfasilitasi peserta didik kelas VII SMP yang relatif belum siap untuk mengikuti
pembelajaran Matematika.
2. Fitur
Bahan ajar ini disajikan secara kontekstual dan disajikan dengan berbagai
pendekatan termasuk pendekatan induktif. Dengan pendekatan-pendekatan
ini diharapkan peserta didik akan lebih aktif. Selain itu disajikan berbagai jenis masalah,
termasuk masalah tertutup dan masalah terbuka. Untuk semakin meningkatkan level
berpikir peserta didik, bahan ajar ini dilengkapi juga dengan berbagai kegiatan
B. Petunjuk Penggunaan
Secara garis besar materi pada bahan ajar ini diawali dengan tujuan pembelajaran
yang diselaraskan dengan Kompetensi Dasar yang merupakan materi esensial persiapan
pembelajaran di tingkat SMP khususnya kelas VII. Kemudian, penyajian pada setiap
materi dimulai dengan cerita sehari-hari, utamanya untuk mengkaitkan antara konsep
matematika dengan kejadian/benda yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan
ini diperkuat dengan penggunaan alat peraga sederhana seperti koin bilangan positif dan
negatif. Setiap akhir unit diberikan rangkuman dan latihan soal serta uji kompetensi.
Guru diharapkan memberikan penilaian dan refleksi.
Berikut ini diuraikan cara menyajikan bahan ajar Bridging Course pada setiap materi.
Materi I
Guru memberikan pemahaman tentang konsep operasi bilangan bulat dengan alat peraga koin
bilangan positif dan negatif. Konsep yang dibelajarkan meliputi: operasi penjumlahan, operasi
pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian pada bilangan bulat.
Materi II
Guru memberikan pemahaman tentang konsep operasi pecahan dengan mengunakan alat
peraga berupa batang pecahan. Konsep yang dibelajarkan meliputi: operasi penjumlahan,
operasi pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian pada pecahan.
Materi III
Guru memberikan pemahaman tentang konsep keliling dan luas segiempat dan segitiga
dengan mengunakan alat peraga. Konsep yang dibelajarkan meliputi: luas dan keliling
persegi, persegipanjang, segitiga, jajargenjang, layang-layang, belahketupat, dan trapesium.
Sebelum melaksanakan pembelajaran Bridging Course (BC), peserta diukur
kompetensi awalnya melalui tes awal (pre test). Tes awal dilaksakan sekurang-kurangnya
pada hari pertama kegiatan BC atau dimungkinkan beberapa hari sebelumnya. Hasil tes awal
tersebut digunakan untuk memetakan materi yang diperlukan peserta BC sehingga pada kelas
yang sama dimungkinkan peserta memperoleh beberapa materi yang berbeda.
Berdasarkan pemetaan kompetensi peserta BC, guru diberi kesempatan memilih materi
yang terdapat dalam Bahan Ajar Bridging Course. Selain itu, guru dimungkinkan mencarai
materi dari sumber-sumber lain yang mendukung pemebelajaran untuk menuntaskan
kompetensi peserta BC.
C. Pemetaan Materi
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dijadikan acuan pada penyusunan bahan ajar
Bridging Course untuk mata pelajaran Matematika SMP Kelas VII adalah:
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3. Memahami pengetahuan 3.1 Menjelaskan dan 4.1 Menyelesaikan masalah
(faktual, konseptual, dan menentukan urutan pada yang berkaitan dengan
prosedural), berdasarkan bilangan bulat (positif dan urutan beberapa bilangan
rasa ingin tahunya tentang negatif) dan pecahan bulat dan pecahan (biasa,
Berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di atas, disusunlah bahan ajar
Bridging Course bagi siswa kelas VII pada mata pelajaran Matematika yang terdiri atas 3
(tiga) materi, yaitu: Materi I tentang Bilangan Bulat, materi II tentang Pecahan dan
Operasinya, materi III tentang Luas dan Keliling Segiempat dan Segitiga.
Tabel berikut adalah pemetaan materi Bridging Course Mata Pelajaran Matematika.
JUDUL
MATERI ISI MATERI KEMAMPUAN
MATERI
A. Penjumlahan Bilangan Bulat
Bilangan Bulat
A. Pecahan
Operasinya
Pecahan
JUDUL
MATERI ISI MATERI KEMAMPUAN
MATERI
A. Luas Persegipanjang dan
Persegi
Luas dan Keliling Segiempat dan Segitiga
MATERI I
BILANGAN BULAT
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi ini, peserta didik dapat:
1. menjumlahkan bilangan bulat
2. mengurangkan bilangan bulat
3. mengalikan bilangan bulat
4. membagi bilangan bulat
5. menemukan sifat operasi penjumlahan bilangan bulat
6. menemukan sifat operasi perkalian bilangan bulat
Kalian telah mempelajari beberapa macam bilangan sewaktu di SD, salah satunya
adalah bilangan bulat. Bilangan bulat terdiri atas bilangan lebih dari nol yang disebut
bilangan positif dan bilangan kurang dari 0 yang disebut bilangan negatif serta bilangan
nol sendiri.
Sebutkan bilangan bulat antara –5 sampai dengan 5. Coba letakkan bilangan-
bilangan tersebut pada garis bilangan di bawah ini.
…………………………………………………………………….
+ + + + …………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
Agar kalian memperoleh pemahaman yang lebih baik, kerjakan latihan berikut ini.
Dengan menggunakan koin bilangan, lengkapi isian pada tabel-tabel berikut. Sketsa juga
koin yang kalian gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut.
Tabel 1. Penjumlahan Bilangan Bulat
Sketsa Koin
Penjumlahan Dua Sketsa Koin yang Penjumlahan
Bilangan yang
No Bilangan Digunakan Dua Bilangan
Digunakan
(1) (2) (3)
(3)
1 9 + (–7) = ….
2 + (–5) = ….
2
12 + (–9) = ….
7 + (–15) = ….
3 … + (-8) = 3 … + … = ….
4 15 + … = 5 … + … = ….
3 … + (–8) = …. … + … = ….
5. Bandingkan tanda bilangan hasil penjumlahan pada kolom (1) dan (3). Simpulan apa
diperoleh?
6. Tentukan hasil penjumlahan berikut.
(1) (2) (3) (4)
–5 + 6 = .... 6 + (–5) = .... –2 + (–7) = .... –7 + (–2) = ....
–8 + 5 = .... 5 + (–8) = .... –9 + (–4) = .... –4 + (–9) = ....
–3 + 7 = .... 7 + (–3) = .... –12 + (–6) = .... 6 + (–12) = ....
–2 + 8 = .... 8 + (–2) = .... –8 + (–5) = .... –5 + (–8) = ....
Bandingkan Bandingkan
7. Bandingkan hasil penjumlahan pada kolom (1) dan (2). Simpulan apa yang dapat
kalian peroleh? Bandingkan pula hasil penjumlahan pada kolom (3) dan (4). Simpulan
apa yang dapat kalian peroleh?
Berdasarkan hasil latihan yang telah kalian kerjakan, tulis simpulan tentang
penjumlahan dua bilangan bulat.
Latihan
1. Tentukan hasil penjumlahan berikut.
a. 15 + 9 = ….
b. 12 + (–10) = ….
c. –15 + 18 = ….
d. –18 + (–14) = ….
e. … + … = –3
2. Nyatakan penjumlahan dua bilangan bulat yang sesuai dengan susunan koin bilangan
berikut.
a. b.
+ + +
+ + +
Soal Terbuka
3. Pilih dua bilangan berbeda tanda yang jumlahnya 5. Jelaskan cara yang kalian
gunakan untuk memilih dua bilangan tersebut.
4. Pilih dua bilangan berbeda tanda yang jumlahnya –2. Jelaskan cara yang kalian
gunakan untuk memilih dua bilangan tersebut.
5. Buat soal cerita yang model penyelesaiannya 4 + (–2).
6. Persegi Ajaib
Disediakan bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Masukkan sembilan bilangan tersebut ke dalam
persegi-persegi yang tersedia di samping
sehingga jumlah tiga bilangan secara horizontal,
vertikal, dan diagonal memiliki jumlah yang
sama/tetap.
(Petunjuk: Jumlah tiga bilangan tersebut yaitu 15)
7. Permainan
Pilih 6 bilangan bulat berbeda. Letakkan bilangan-bilangan tersebut pada persegi-
persegi yang telah disediakan pada gambar (i) dan (ii).
a. Isikan bilangan-bilangan bulat yang telah kalian pilih tersebut pada persegi yang
telah disediakan pada gambar (i) sedemikian sehingga jumlah tiga bilangan pada
setiap sisi adalah 6.
Jika tidak bisa, coba lagi dengan mengatur letak bilangan-bilangan itu. Jika
ternyata belum juga mendapatkan hasil jumlah setiap sisinya sama dengan 6,
kalian dapat mengganti beberapa bilangan tersebut dengan bilangan bulat yang
lain.
b. Lakukan hal yang sama seperti pada bagian a dengan jumlah tiga bilangan pada
setiap sisi adalah 9 pada gambar (ii).
6 9
(i) (ii)
Contoh
Tentukan hasil dari 3 ( 2).
Jawab
+ + …………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
Bernilai nol
+ + + + + …………………………………………………………
Jadi 3 (2) = 5
Agar kalian memperoleh pemahaman yang lebih baik, kerjakan latihan berikut ini.
8 2 = …. 2 8 = …. 10 (5) = …. 10 + 5 = ….
10 8 = …. 8 10 = …. 5 (8) = …. 5 + 8 = ….
9 6 = …. 6 9 = …. 3 (9) = …. 3 + 9 = ….
Bandingkan Bandingkan
3. Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada kolom (1)
dan (2). Simpulan apa yang kalian peroleh?
4. Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada kolom (3)
dan (4). Simpulan apa yang kalian peroleh?
5. Lengkapi tabel pengurangan berikut.
(1) (2) (3) (4)
9 (2) = …. 2 9 = …. 4 (2) = …. 4 + 2 = ….
5 (8) = …. 8 5= …. 3 (8) = …. 3 + 8 = ….
15 (9) = …. 9 15 = …. 1 (9) = …. 1 + 9 = ….
Bandingkan Bandingkan
Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada kolom (1)
dan (2) dan hasil pada kolom (3) dan (4). Simpulan apa yang kalian peroleh?
Berdasarkan hasil latihan yang telah kalian kerjakan, diskusikan dengan temanmu,
kemudian tulis simpulan tentang pengurangan dua bilangan bulat.
Latihan
1. Gambarkan koin bilangan untuk menentukan hasil pengurangan berikut. Selanjutnya,
tentukan hasilnya.
a. 10 6 = ….
b. 8 (5) = ….
2. Tanpa menggunakan koin bilangan, tentukan hasil pengurangan berikut.
a. 25 (17) = ….
b. 65 15 = ….
c. 78 (23) = ….
Cocokkan hasil di atas dengan simpulan yang kalian peroleh.
Soal Terbuka
3. Pilih dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga hasil pengurangannya 4.
4. Pilih dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga selisihnya adalah 12.
5. Buat soal cerita dengan model penyelesaian 50 20.
Pada setiap gambar terdapat 3 buah jambu. Berapakah banyak jambu pada keempat
gambar tersebut? Bagaimanakah kalian menghitungnya? Jelaskan.
Untuk menentukan hasil perkalian dua bilangan bulat yang bertanda positif, kalian
dapat menggunakan koin bilangan. Selain itu, untuk menentukan hasil perkalian dua
bilangan bulat dapat pula menggunakan pola bilangan. Perhatikan contoh perkalian dua
bilangan bulat berikut.
Contoh
Hitunglah 2 3 = ....
Jawab
Lengkapilah hasil perkalian berikut.
3 3 = 9
Berkurang 1 Berkurang 3
2 3 = 6
Berkurang 1 Berkurang 3
1 3 = 3
Berkurang 1 Berkurang 3
0 3 = 0
Berkurang 1 Berkurang 3
1 3 = 3
Berkurang 1 Berkurang 3
... ... = ...
Dengan melihat hasil perkalian dengan pola bilangan di atas, tampak bahwa hasil
kali dua bilangan bulat yang berbeda tanda adalah bilangan bulat negatif. Berdasarkan
contoh tersebut, bagian mana yang menurutmu kurang jelas? Apa yang membuatmu tidak
jelas? Coba tuliskan.
Agar kalian memperoleh pemahaman yang lebih baik, kerjakan latihan berikut ini.
1. Gunakan pola bilangan untuk menentukan hasil perkalian berikut.
(1) (2) (3) (4)
7 × (2) = …. (2) × 7 = …. 3 × 5 = …. 3 × (5) = ….
9 × (5) = …. (5) × 10 = …. 4 × 2 = …. 4 × (2) =
5 × (8) = …. (8) × 5 = …. 7 × 8 = …. 7 × (8) = ….
3 × (9) = …. (9) × 3 = …. 9 × 6 = …. 9 × (6) = ….
Bandingkan Bandingkan
2. Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada kolom (1) dan
(2), juga hasil pada kolom (3) dan (4). Simpulan apa yang kalian peroleh?
3. Diskusikan dengan teman sebangkumu. Pilih sembarang dua bilangan bulat bertanda
sama yang hasil kalinya 12. Apakah kalian dapat menemukan pasangan bilangan bulat
berbeda lainnya yang hasil kalinya juga 12?
Tetapkan dengan kelompok kalian suatu bilangan bulat yang merupakan hasil kali dua
bilangan bulat. Tentukan dua bilangan bulat lain sehingga hasil kalinya sama dengan
bilangan yang sudah kalian tetapkan pada kelompok. Isikan hasil bilangan-bilangan
yang sudah kalian pilih pada kolom (3) dan (4). Lengkapi tabel berikut.
(1) (2) (3) (4)
1 × 12 = 12 12 × 1 = 12 … × … = …. … × … = ….
… × 6 = 12 6 × … = 12 … × … = …. … × … = ….
… × … = 12 … × … = 12 … × … = …. … × … = ….
… × … = 12 … × … = 12 … × … = …. … × … = ….
Berdasarkan hasil latihan yang telah kalian kerjakan, diskusikan dengan kelompokmu,
kemudian tulis kesimpulan yang kalian peroleh tentang perkalian dua bilangan bulat.
Latihan
1. Perhatikan gambar koin berikut, kemudian tentukan bentuk perkaliannya.
a.
b. + + + + +
+ + + + +
+ + + + +
Soal Terbuka
3. Pilih dua bilangan bulat berbeda tanda yang hasil kalinya 50.
Permainan
6. Pilih 6 bilangan bulat berbeda.
a. Isikan bilangan-bilangan bulat tersebut pada persegi-persegi yang membentuk
segitiga pada gambar (i) sedemikian sehingga hasil kali setiap sisinya sama
dengan 48. Jika tidak bisa, coba lagi dengan mengatur letak bilangan-bilangan itu.
Jika ternyata belum bisa, kalian dapat mengganti beberapa bilangan tersebut
dengan bilangan bulat yang lain.
b. Lakukan hal yang sama seperti (a) dengan hasil kali setiap sisinya sama dengan
120 pada gambar (ii).
48 –120
(i) (ii)
Untuk pembagian dua bilangan bulat, kalian dapat menggunakan pola bilangan seperti
berikut. Perhatikan contoh pembagian dua bilangan bulat dengan menggunakan pola.
Jelaskan jawabanmu.
Contoh
–12 : 3 = ....
Jawab
Isi titik-titik berikut, sehingga menjadi pernyataan yang benar.
9 : 3 = 3 Berkurang 1
Berkurang 3
6 : 3 = 2
Berkurang 3 Berkurang 1
3 : 3 = 1
Berkurang 3 Berkurang 1
0 : 3 = 0
Berkurang 3 Berkurang 1
3 : 3 = 3
Berkurang 3 Berkurang 1
... : ... = ...
Berdasarkan contoh di atas, bagian mana yang kurang jelas? Apa yang membuatmu
kurang jelas? Tuliskan hal-hal yang kurang jelas pada tempat berikut.
Agar kalian memperoleh pemahaman yang lebih baik, kerjakan latihan berikut ini.
1. Gunakan pola bilangan untuk menentukan hasil pembagian berikut
(1) (2)
12 : (2) = …. (12) : 2 = ….
9 : (3) = …. (9) : 3 = ….
25 : (5) = …. (25) : 5 = ….
Bandingkan
2. Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada kolom (1) dan
(2). Simpulan apa yang kalian peroleh?
3. Tentukan hasil pembagian berikut. Untuk nomor c dan d, pilih dua bilangan bulat yang
bertanda sama, kemudian lengkapilah tabel berikut. Diskusikan dengan teman
sebangkumu.
No (1) (2)
a. 30 : 5 = …. 30 : (5) = ….
b. 14 : 2 = …. 14 : (2) = ….
c. … : … = …. … : … = ….
d. … : … = …. … : … = ….
Bandingkan
4. Perhatikan pembagian pada tabel di atas. Cermati tanda bilangan yang dibagi dan
bilangan pembagi serta hasil baginya. Simpulan apa yang kalian peroleh?
Berdasarkan hasil latihan yang telah kalian kerjakan, diskusikan dengan teman
sebangku dan tuliskan simpulan yang kalian peroleh.
Latihan
1. Gunakan pola bilangan atau koin bilangan untuk menentukan hasil pembagian berikut.
a. 18 : (3) = …
b. 27 : 9 = …
2. Tentukan hasil pembagian berikut.
a. 52 : (4) = … d. 35 : (7) = …
b. 28 : 4 =… e. 45 : 9 = …
c. 39 : (13) = … f. 96 : (12) = …
Soal Terbuka
3. Pilihlah dua bilangan bulat yang hasil baginya 6.
4. Tulis soal cerita yang model penyelesaiannya 45 : 5.
Rangkuman
1. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka a b = a + (-b)
2. Penjumlahan bilangan bulat bersifat komutatif: a+ b = b + a
3. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka a (b) = a+ b
4. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka:
a × (b) = ab
a × b = ab
5. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka:
a × (b) = ab
6. Perkalian bilangan bulat bersifat komutatif: a × b = b × a
7. Jika a dan b dua bilangan bulat dan b 0, berlaku
a a
a : b = atau a : (b) =
b b
8. Jika a dan b dua bilangan bulat dan b 0, berlaku
a
a : (b) =
b
Uji Kompetensi
1. Tentukan hasil penjumlahan berikut.
a. 42 + 15 = … c. 15 + (23) = …
b. 36 + 24 = … d. 20 + (40) = …
2. Tentukan hasil pengurangan berikut.
a. 34 (-15) = … c. 35 (15) = …
b. 56 24 = … d. 23 (38) =…
3. Tentukan hasil perkalian berikut.
a. 25 × 8 =… c. 12 × 20 =…
b. 15 × (16) = … d. 30 × (11) = …
4. Tentukan hasil pembagian berikut.
a. 40 : 5 =… c. 75 : 15 =…
b. 72 : (8) =… d. 130 : (2) = …
Soal Terbuka
5. Pilihlah dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga hasil penjumlahannya 26.
6. Pilihlah dua bilangan bulat bertanda sama, sehingga hasil pengurangannya 15.
7. Pilihlah dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga hasil kalinya 80.
8. Pilihlah dua bilangan bulat bertanda sama, sehingga hasil baginya 12.
MATERI II
PECAHAN DAN OPERASINYA
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi ini, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan konsep pecahan.
2. Menyebutkan bentuk-bentuk pecahan.
3. Menentukan pecahan senilai.
4. Mengubah pecahan ke bentuk pecahan lain.
5. Membandingkan dua pecahan.
6. Mengurutkan beberapa pecahan.
7. Menjumlahkan pecahan.
8. Mengurangkan pecahan.
9. Mengalikan pecahan.
10. Membagi pecahan.
Pada bagian ini akan dipelajari pengertian pecahan, berbagai bentuk pecahan, dan
operasinya.
A. Pecahan
Sebelum dihidangkan, suguhan seperti roti bolu biasanya
dipotong-potong menjadi beberapa bagian yang relatif sama
ukurannya. Bagaimana melambangkan masing-masing
bagian roti tersebut? Pada bagian ini akan dimulai dengan
mempelajari bagaimana menggunakan pecahan untuk
menyatakan suatu bagian dari suatu objek.
1. Pengertian Pecahan
Bendera merah putih pada gambar disamping terdiri atas dua
bagian yang sama. Satu bagian berwarna merah dan satu
bagian lainnya berwarna putih. Bagimana menyatakan bagian
warna merah pada bendera tersebut?
Kita dapat menggunakan bilangan pecahan untuk menyatakan suatu bagian dari
1
keseluruhan. Misalnya, bilangan pecahan seperti menyatakan bagian yang berwarna
2
merah dari seluruh bagian bendera tersebut. Pecahan di atas dibaca satu per dua atau
setengah.
Banyak bagian berwarna merah
1
2 Banyak bagian keseluruhan
1. Minta beberapa orang siswa yang memiliki perbedaan dan persamaan dalam
beberapa hal seperti: jenis kelamin, pita rambut, atau lainnya untuk maju ke depan
kelas.
2. Minta beberapa orang siswa yang memiliki persamaan untuk maju.
3. Ajukan pertanyaan seperti pertanyaan-pertanyaan di atas.
Berdasarkan jawaban terdahulu, tulis pada bagian berikut, apa simpulanmu mengenai
pecahan?
4
Perhatikan kembali pecahan yang menyatakan banyaknya anggota pramuka putera
5
1
dari seluruh banyaknya anggota pramuka dan pecahan yang menyatakan banyaknya
2
bagian bendera berwarna merah dari seluruh bagian bendera. Bilangan 4 dan 1 pada kedua
pecahan tersebut, masing-masing disebut pembilang. Sementara bilangan 5 dan 2 masing-
masing disebut penyebut. Dengan penjelasan tersebut, dengan bahasamu sendiri, tuliskan
apa yang kamu ketahui tentang pembilang dan penyebut pada tempat yang disediakan
berikut.
Latihan
1. Tuliskan pecahan yang sesuai dengan bagian yang diarsir pada masing-masing bangun
berikut.
(i) (ii)
2. Ibu memiliki kue berbentuk lingkaran. Ibu ingin membagi kue tersebut menjadi 4
bagian yang sama besar.
a. Bagaimana cara membagi kue tersebut agar memiliki bagian yang sama? Buat
gambar untuk jawabanmu.
b. Apabila ibu ingin memberikan potongan kue tersebut kepada 4 tetangga, berapa
bagian yang diperoleh masing-masing tetangga?
3
3. Arsirlah bagian dari masing-masing bangun berikut untuk menyatakan pecahan .
4
2. Bentuk-Bentuk Pecahan
Di awal diinformasikan bahwa Kementerian Perhubungan melaporkan jumlah pemudik
tahun 2015 mengalami penurunan 1,56% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dilaporkan juga, untuk pertama kalinya, jumlah pemudik yang menggunakan pesawat
melebihi jumlah pemudik yang menggunakan kereta api. Bentuk persentase 1,56%
merupakan salah satu bentuk pecahan. Bentuk-bentuk pecahan lainnya adalah pecahan
biasa atau pecahan murni, pecahan campuran, desimal, dan persen.
a. Pecahan Biasa
Perhatikan contoh-contoh pecahan biasa berikut.
Pecahan biasa
(murni)
Beberapa pecahan dapat diklasifikasikan sebagai pecahan sejenis atau tidak sejenis
seperti berikut.
Pecahan 3 2 5 1 4 3
dan dan dan
sejenis 8 8 7 7 5 5
Pecahan tidak 4 3 3 5 1 2
dan dan dan
sejenis 5 4 8 9 3 7
Tuliskan ciri-ciri pecahan sejenis dan pecahan tidak sejenis pada tempat yang disediakan
berikut.
Berdasarkan ciri-ciri yang kamu dapatkan, jelaskan perbedaan pecahan sejenis dan tidak
sejenis. Lengkapi penjelasanmu dengan beberapa contoh lainnya.
b. Pecahan Campuran
Perhatikan contoh-contoh pecahan campuran dan pecahan biasa pada tabel berikut.
3 8
Bandingkan kedua jenis pecahan tersebut. Misalnya pecahan 1 dan . Apakah ciri-
5 5
ciri pecahan campuran? Apakah hubungan antara 1, 3, dan 5 dengan 8? Tuliskan
dengan kalimatmu sendiri pengertian pecahan campuran pada tempat berikut.
Pecahan campuran adalah ....
c. Pecahan Desimal
Di awal telah dinyatakan bahwa pada tahun 2015 sekitar 4,70 juta penduduk
Indonesia mudik menggunakan kendaraan bus. Bilangan 4,70 merupakan contoh dari
pecahan desimal. Perhatikan pecahan-pecahan desimal lainnya sebagai berikut.
Apakah ciri-ciri pecahan desimal? Berdasarkan ciri-ciri yang kamu peroleh, jelaskan
hubungan antara pecahan desimal dan pecahan biasa. Lengkapi penjelasanmu dengan
beberapa contoh lainnya.
d. Persen
13 29 50 2
Persen = 13% = 29% = 50% = 2%
100 100 100 100
Kegiatan 2
1. Sediakan sumber belajar seperti koran, majalah, brosur, atau lainnya yang
berhubungan dengan konsep lingkaran.
2. Ceritakan bagaimana pecahan dapat menjadi bagian pada peristiwa tersebut.
Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Latihan
1. Perhatikan pecahan pada tabel di bawah ini.
Kelompokkan pecahan berikut berdasarkan bentuknya.
0,25 2,45
2 1
3,5 2 0,5% 5
5 2
Berdasarkan definisi tersebut, berikan contoh dan bukan contoh pecahan satuan.
(i) (ii)
3
1. Arsirlah bangun (i) yang menyatakan pecahan . Berapa banyak bagian
4
yang diarsir?
2. Arsirlah bangun (ii) sehingga posisi daerah arsiran sama dengan daerah
arsiran pada bangun (i). Berapa banyak bagian yang diarsir?
3. Berdasarkan arsiran pada bangun (i) dan (ii), tuliskan simpulanmu menenai
3
pecahan dan 75%.
4
Apakah pecahan pada baris 1 memiliki bentuk yang berbeda-beda? Apakah nilainya
juga berbeda? Bagaimana dengan pecahan pada baris dua?
Perhatikan dua model pecahan yang berukuran sama seperti berikut.
(i) (ii)
1
Luas daerah yang diarsir pada bangun (i) adalah bagian. Mengapa?
5
20
Luas daerah yang diarsir pada bangun (ii) adalah bagian. Mengapa?
100
1 20
Karena luas daerah arsiran sama, maka nilai pecahan = .
5 100
20
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, diperoleh = 0,20.
100
20
Lambang 0,20 adalah lambang dari dalam bentuk desimal, sehingga
100
1 20
= = 0,20.
5 100
Latihan
1. Dengan ringkas, tulis langkah-langkah pengubahan bentuk pecahan dari desimal ke
bentuk persen. Beri contoh.
4. Pecahan Senilai
Seorang ibu pergi ke suatu toko roti. Dia melihat satu loyang
bolu gulung yang telah dibagi menjadi empat bagian yang
sama. Ia ingin membeli dua bagian dari empat bagian kue bolu
tersebut. Namun, pelayan tersebut memberinya setengah
bagian dari bolu gulung tersebut yang masih utuh. Meski
demikian, Si Ibu tetap menerimanya. Mengapa? Untuk menjawab pertanyaan di atas
lakukan kegiatan berikut.
B. Operasi Pecahan
1. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Sejenis
Perhatikan contoh pecahan-pecahan sejenis berikut.
5 2 1 2 1 2 4 2 5 4
Pecahan sejenis dan dan dan dan dan
8 8 5 5 3 3 7 7 9 9
5 2
Perhatikan pecahan dan .
8 8
Contoh 1. Penjumlahan
5 2 5 2 7
8 8 8 8
Contoh 2. Pengurangan
5 2 52 3
8 8 8 8
Dengan memperhatikan dua contoh di atas, tulis bagaimana cara menjumlahkan dan
mengurangkan dua pecahan sejenis.
Penjumlahan dua pecahan sejenis
Latihan
1. Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut ini. Tuliskan langkah-langkahnya.
2 4 3 5
a. = .... c.
7 7 10 10
7 2 13 5
b. = .... d.
13 13 25 25
7
2. Soal Terbuka. Tulis dua pecahan yang jumlahnya .
8
3
3. IPS. Sekitar bagian dari Bumi berupa daratan. Sisanya berupa perairan.
10
a. Berapa bagian Bumi yang ditutupi perairan?
b. Berapa bagian kelebihan perairan dibandingkan dengan perairan?
Contoh 2
1 5
Hitunglah
3 6
Jawab
KPK dari 3 dan 6 adalah 6, sehingga diperoleh
1 5 1 2 5 1 2 5 3 3
= – =
3 6 3 2 6 1 6 6 6 6
Dengan memperhatikan dua contoh di atas, tulis bagaimana cara menjumlahkan dan
mengurangkan dua pecahan tak sejenis.
Penjumlahan dua pecahan tak sejenis
Latihan
1. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan pecahan berikut ini. Tuliskan langkah-
langkahnya.
2 4 3 5
a. = .... c. = ....
3 5 5 10
7 2 1 5
b. = .... d. = ....
8 4 2 7
7
2. Soal Terbuka. Pilihlah dua pecahan sejenis yang jumlahnya .
12
7
3. Soal Terbuka. Pilihlah dua pecahan tak sejenis yang selisihnya .
12
9
4. IPA Pada minggu pertama, seekor anak Panda beratnya sekitar kg. Pada minggu
32
5
kedua, beratnya sekitar kg. Berapa kg berat anak Panda tersebut bertambah dalam
16
satu minggu?
Jawab
KPK penyebut, yaitu 3 dan 4 adalah 12, sehingga diperoleh:
1 1 1 4 1 3 4 3 7
2 4 2 4 2 4 6
3 4 3 4 4 3 12 12 12
Contoh 2
1 1
Selesaikan 6 2
2 3
Jawab
KPK penyebut, yaitu 2 dan 3 adalah 6, sehingga
1 1 1 3 1 2 3 2 1
6 2 6 2 6 2 4
2 3 23 3 2 6 6 6
Perhatikan langkah demi langkah pada penjumlahan dan pengurangan di atas. Tulis
simpulanmu tentang bagaimana menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan dua
pecahan campuran.
Penjumlahan bilangan campuran
Latihan
1
1. Analisis Kesalahan. Jeremi dan Tama menghitung 9 – 3.
2
Perhatikan pekerjaan keduanya. Siapakah yang benar? Jelaskan.
1 1 2 1
Jeremy: 9 3 9 2 = 7
2 2 2 2
1 1
Tama: 9 3 6
2 2
5. Perkalian Pecahan
2 4
Perhatikan dua proses perkalian pecahan dan berikut.
3 5
Pertama, arsir bagian yang menunjukkan
2
pecahan secara vertikal.
3
Dengan demikian,
2 4 8
3 5 15
Amati bagaimana proses perkalian dua pecahan di atas.
Latihan
5 4
1. Tanpa melakukan penghitungan apakah hasil kali dan merupakan pecahan biasa
9 7
atau bilangan campuran. Jelaskan.
1
2. Kesehatan. Sekitar liter darah dipompa ke seluruh tubuh pada setiap denyut
31
jantung. Apabila rata-rata denyut jantung adalah 72 kali per menit, berapa liter darah
yang dipompakan ke seluruh tubuh selama 1 menit? 1 jam? 1 hari? 1 tahun?
Sepanjang hidupmu?
Latihan
1 2
1. Tanpa melakukan perhitungan, tentukan apakah hasilkali dari 2 terletak pada
2 3
titik A, B, atau C. Berikan alasannya.
A B C
0 1 2 3
2. IPA. Sloth adalah sejenis kera berjari tiga yang bergerak sangat lamban, yaitu sekitar
1
km per jam. Dengan kecepatan ini, berapa jauh yang dapat ditempuhnya dalam
5
1
2 jam?
2
3 1
3. Ukuran selembar kayu lapis adalah 56 x 100 cm. Berapa luas kayu lapis tersebut?
4 5
7. Pembagian Pecahan
3 1
Apa arti pembagian pecahan : ? Pada pembagian pecahan tersebut dapat diartikan
4 8
3
bahwa “berapa banyak ‘seperdelapanan’ dalam ”? Sebagai contoh, berapa berapa
4
1 3
banyak -an kue potong dalam potong kue?
8 4
Perhatikan ilustrasi berikut.
3
Perhatikan bahwa terdapat 6 ‘seperdelapanan’ potong kue dalam potong kue,
4
sehingga dapat dituliskan sebagai berikut.
3 1
: =6
4 8
Dengan menggunakan cara yang sama hitung hasil pembagian pecahan dan
perkalian pecahan pada tabel berikut.
3 1 3 8
: = .... : = ....
4 8 4 1
3 1 3 4
: = .... = ....
4 4 4 1
1 1 1 6
: = .... : = ....
2 6 2 1
1 1 1 1
: = .... = ....
2 12 2 12
2 2 2 2
: = .... = ....
3 3 3 3
Perhatikan hasil pembagian dan perkalian pecahan-pecahan tersebut. Berdasarkan hal itu,
tuliskan simpulanmu tentang pembagian pecahan.
Latihan
5
1. Soal Terbuka. Tulis dua pecahan positif yang hasilkalinya adalah .
6
2. IPS. Dalam dunia memasak dikenal ukuran khusus, yaitu drop dan dash. 1 drop =
1 2
dash. Jika suatu resep kue memerlukan dash bahan, berapa drop bahan yang
6 3
diperlukan?
18
3. IPA. Rata-rata panjang lidah Jerapah adalah 45 cm, sedangkan rata-rata panjang
25
1
lidah manusia adalah 10 cm. Berapa kali panjang lidah Jerapah dibandingkan
5
dengan lidah manusia?
Contoh
2 1
Tentukan 2 : 1 .
3 5
Jawab
2 1 8 6 8 5 20 2
2 :1 = : = : = =2
3 5 3 5 3 6 9 9
Tuliskan cara melakukan pembagian dua pecahan campuran.
Latihan
2
1. Soal Terbuka. Tentukan dua bilangan campuran yang hasil baginya adalah 2 .
3
8 2 8 3
2. Bandingkan : 1 dan : 1 . Mana yang lebih besar?
10 3 10 4
3
3. IPA. Manusia memiliki 46 kromosom. Jumlah tersebut adalah 5 kali banyak
4
kromosom yang dimiliki lalat buah. Berapa kromosom yang dimiliki lalat buah?
4. IPS. Di negara-negara maju, misalnya Amerika Serikat, telor ayam selain dijual dalam
kemasan selusin, juga dibagi atas 5 kategori seperti pada tabel berikut.
Klasifikasi Telor Ayam di Amerika Serikat
Klasifikasi Kemasan Berat Minimum (kg)
Small 1
2
Medium 4
5
Large 17
25
Extra Large 10
13
Jumbo 11
13
Berapa kali berat telor klasifikasi Jumbo dibandingkan dengan telor klasifikasi Small?
Apa perbedaan penyusunan kedua bilangan? Dimulai dari angka berapa pembandingan
dimulai? Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini tulis simpulanmu
tentang langkah-langkah pembandingan dua desimal.
Langkah-langkah pembandingan dua desimal.
Latihan
1. Soal Terbuka. Tentukan tiga bilangan pecahan desimal antara 1,5 dan 1,6 yang
masing-masing memuat banyak angka berbeda. Urutkan bilangan-bilangan tersebut.
2. Analisis Kesalahan. Markus dan Karla mengurutkan bilangan 0,4, 0,5, dan 0,49 dari
terkecil ke terbesar. Siapakah yang melakukan kesalahan? Jelaskan mengapa terjadi
kesalahan?
Markus :0,4; 0,5; 0,49 Karla : 0,4; 0,49 ; 0,5
3. IPS. Australia dan Botswana adalah dua negara yang paling sedikit penduduknya. Di
Australia rata-rata terdapat 4,25 orang per km persegi, sementara di Botswana rata-
rata terdapat 4,28 orang per km persegi. Manakah negara yang lebih padat
penduduknya: Australia atau Botswana?
4. IPA. Berikut ini adalah daftar berat atom dari beberapa unsur umum. Urutkan berat
atom tersebut dari terkecil ke terbesar.
Elemen Umum
Unsur Lambang Berat Atom
Argon Ar 38,948
Kalcium Ca 40,078
Klorin Cl 35,453
Potasium K 39,0983
Titanium Ti 47,867
Latihan
1. Jelaskan langkah-langkah untuk menentukan jumlah 3,3 dan 2,89.
2. Soal Terbuka. Tentukan dua pecahan desimal yang jumlahnya sama dengan 3.
3. Analisis Kesalahan. Arwan dan Akira mencoba menentukan hasil dari 8,9 3,72
seperti di bawah ini. Siapakah yang benar? Jelaskan.
Arwan: 8,9 – 3,72 = 5,22
Akira : 8,9 – 3,72 = 5,18
4. IPA. Tabel berikut berisi daftar rata-rata panjang tiga tulang terpanjang pada tubuh
manusia. Berapa selisih panjang tulang Femur dan Tibia?
Tiga Tulang Terpanjang Manusia
Tulang Panjang (cm)
Femur 50,50
Tibia 43,03
Fibula 40,49
5. IPA. Untuk mengubah temperatur dari derajat Kelvin (K) ke derajat Celcius (C),
kurangi saja dengan 273,15. Suhu normal tubuh manusia adalah 310,150 K.
Ubah bilangan tersebut ke dalam derajat Celcius.
Latihan
1. Analisis Kesalahan. Berikut pekerjaan Ananda dan Kenya ketika menghitung
hasilkali 0,52 dan 2. Siapa yang benar? Jelaskan.
Ananda Kenya
0,52 0,52
2× 2×
0,104 1,04
2. Apakah hasilkali 0,81 dan 15 lebih atau kurang dari 15? Bagaimana cara
mengetahuinya?
3. IPS. Ambil kertas ukuran A4 dan A5. Ukurlah kedua kertas itu, kemudian hitung luas
masing-masing.
4. IPA. Suhu permukaan matahari dalam derajat Celsius dapat ditentukan dengan cara
mengalikan 5,7 dengan 1000. Berapa derajat temperatur permukaan matahari tersebut?
Apa hubungan antara banyak angka di belakang koma pada hasil perkalian dan
banyak angka di belakang koma pada masing-masing faktor?
Latihan
1. Soal Terbuka. Tulis soal perkalian yang hasilnya memiliki tiga angka di belakang
koma.
2. Soal Terbuka. Tulis soal perkalian yang hasilnya antara 0,05 dan 0,75.
3. Penalaran/Komunikasi. Letakkan tanda koma pada hasilkali berikut sehingga
merupakan jawaban yang benar. Jelaskan alasannya.
3,9853 8,032856 = 32013341...
4. IPA. Kecepatan rambut tumbuh yaitu 0,3 hingga 0,5 milimeter setiap hari. Berapa
millimeter rambut akan memanjang selama 7,5 hari? (Info: pertumbuhan rambut
akan terhambat bila seseorang mengalami stress, pelecehan verbal, dan sebagainya)
5. IPA. Bagian dasar Pyramid Agung di Mesir terbuat dari 2,3 juta balok bebatuan.
Masing-masing balok, rata-rata beratnya 2,5 ton. Berapa berat dasar Pyramid Agung
tersebut?
Latihan
1. Analisis Kesalahan. Toro dan Ambar mencoba menentukan hasil dari 1,2 : 14.
Siapakah yang benar? Jelaskan.
Toto Ambar
8, 0,8
14 11,2 14 11,2
112 – 112 –
1 0
2. Tanpa melakukan perhitungan, jelaskan bagaimana cara meletakkan koma pada hasil
operasi 42,56 : 22.
3. IPA. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam satu tahun,
yaitu 9,461 triliun km. Berapa triliun km yang ditempuh cahaya dalam satu bulan?
Jadi, hasil dari 10,14 dibagi 5,2 adalah 1,95. Selanjutnya kita akan menyimpulkan
mengenai pembagian pecahan desimal dengan pecahan desimal berdasarkan contoh dan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti: “Apakah hubungan antara dua
pembagian terakhir?”, Apakah kedua desimal selalu dikalikan 10 sebelum dilakukan
pembagian? “, dan “Untuk apa perkalian tersebut dilakukan?”
Dengan kata-kata sendiri, jelaskan cara melakukan pembagian desimal dengan desimal.
Latihan
1. Berpikir Kreatif. Perhatikan pernyataan matematis berikut:
Jika a < 1 dan b < 1, maka a : b 1
a. Cari dua desimal positif a dan b sehingga pernyataan tersebut bernilai benar.
b. Cari dua desimal positif a dan b sehingga pernyataan tersebut bernilai salah.
2. IPS. Tabel berikut menyajikan lima negara terbanyak penduduknya. Berapa kali lipat
penduduk Cina dibandingkan dengan penduduk Indonesia? Bulatkan hingga ke
persepuluhan terdekat.
Negara Terbanyak Penduduknya
Negara Banyak Penduduk(Milyar)
Cina 1,322
India 1,13
Amerika Serikat 0,301
Indonesia 0,235
Brazil 0,19
3. IPA. Sehari setelah dilahirkan, bayi Paus Biru mulai tumbuh berkembang. Apabila
rata-rata bertambah panjang 3,81 cm per hari, berapa hari diperlukan untuk mencapai
panjang 119,51 cm?
Contoh
Hitunglah 40% dari 20.
Jawab
40 4
40% x 20 = x 20 = 20 8
100 10
Jadi, 40% dari 20 adalah 8.
Apa yang dilakukan pertama dalam contoh di atas? Selanjutnya apa? Operasi apa
yang dilakukan untuk menentukan besar persen dari suatu bilangan? Gunakan jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas untuk melengkapi kalimat berikut.
Langkah untuk menentukan persen dari suatu bilangan adalah sebagai berikut.
Latihan
1. Analisis Kesalahan. Berikut adalah hasil yang diperoleh Garniwan dan Belinda
menghitung 120% dari 60. Siapakah yang benar? Jelaskan alasannya.
Garniwan Belinda
1
120% dari 60 1 60 72 120% dari 60 12,0 60 720
5
2. IPA. Sekitar 30% dari orang yang meninggal karena sakit jantung adalah perokok.
Andai dalam satu bulan di suatu rumah sakit terdapat 40 orang meninggal karena
sakit jantung, berapa orang di antaranya yang merokok?
3. IPS. Pada umumnya kecepatan membaca di layar komputer 25% lebih lambat
dibandingkan membaca di kertas. Apabila kecepatan seseorang membaca teks di
kertas adalah 60 kata per menit, berapa kecepatannya apabila teks tersebut disajikan
di layar komputer?
4. IPA. Di tubuh kita terdapat 639 otot yang beratnya sekitar 40% dari berat badan.
Apabila berat badan seseorang 54 kilogram, sekitar berapa kilogram berat otot-otot
tersebut?
5. IPA. Seekor beruang kutub dapat makan sebanyak 10% dari berat tubuhnya dalam
waktu satu jam. Apabila berat seekor beruang kutub dewasa 325 kg, berapa banyak
makanan yang dapat dimakannya dalam satu jam?
Rangkuman
Lengkapi kalimat berikut dengan salah satu istilah yang tepat yang disediakan.
1. … memiliki penyebut yang nilainya lebih besar dari pembilang.
1
2. 3 merupakan contoh dari ….
2
3 3
3. Pecahan dan memiliki ….
4 8
4. … dari bilangan 4 dan 3 adalah 12
a
5. … dapat ditulis dalam bentuk (b ≠ 0).
b
5 8
6. … dari adalah .
8 5
7. 3,44 . . . merupakan contoh dari ….
Ujian Kompetensi
A. Pilihan Ganda
2
1. Pecahan yang senilai dengan adalah ….
3
1
A.
6
3
B.
6
2
C.
4
4
D.
6
2. Perhatikan gambar berikut.
Pecahan yang sesuai dengan banyaknya bagian yang diarsir pada gambar tersebut
adalah ....
3
A.
10
2
B.
5
6
C.
10
4
D.
5
Pecahan yang senilai dengan bagian diarsir pada gambar tersebut adalah ….
6
A.
16
3
B.
6
6
C.
10
3
D.
4
16
4. Bentuk sederhana dari adalah ….
20
1
A.
6
4
B.
10
8
C.
10
4
D.
5
3
5. Pecahan yang senilai dengan 7 adalah ….
5
38
A.
5
21
B.
5
32
C.
5
35
D.
5
3 3
6. Hasil dari adalah ....
5 4
4
A.
20
4
B.
9
19
C.
20
27
D.
20
3 2
7. Hasil dari adalah ....
4 7
5
A.
28
6
B.
14
6
C.
28
5
D.
11
3
8. Hasil dari 25 adalah ….
5
A. 10
B. 12
C. 15
D. 25
4 8
9. Hasil dari : adalah ....
5 15
32
A.
75
1
B.
2
2
C.
3
3
D.
2
1 3 3
10. Hasil dari 1 2 : adalah ....
2 5 5
44
A.
15
1
B. 4
6
41
C.
6
1
D. 7
6
11. Nilai dari angka ‘4’ pada bilangan 3,246 adalah ….
4
A.
10.000
4
B.
1.000
4
C.
100
4
D.
10
12. Bilangan desimal 0,37 jika ditulis dalam bentuk pecahan adalah ….
37
A.
1.000
37
B.
100
7
C. 3
100
37
D.
10
13. Banyak angka di belakang koma untuk 12,345 6,097 adalah ….
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
14. Hasil dari 1,348 : 0,2 adalah ….
A. 0,067
B. 0,674
C. 6,74
D. 67,4
46
15. Pecahan jika ditulis dalam bentuk persen adalah ….
100
A. 0,46%
B. 4,6%
C. 23%
D. 46%
B. Uraian
1. Gambarlah batang pecahan yang menyatakan masing-masing pecahan berikut.
2
a.
3
3
b.
7
2. Ubahlah masing-masing pecahan berikut ke dalam bentuk desimal.
3
a. c. 67%
8
4 3
b. d. 2
5 4
tetap)
3
10. Tentukan hasilnya jika masing-masing pecahan berikut dijumlahkan dengan .
10
a. 3,1
b. 6,24
MATERI III
LUAS DAN KELILING SEGIEMPAT DAN SEGITIGA
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi ini, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian luas daerah dan keliling bangun datar
2. Menemukan rumus luas dan keliling persegipanjang, persegi, segitiga,
jajargenjang, belahketupat, trapesium, dan layang-layang
3. Menggunakan konsep keliling dan luas untuk menyelesaikan masalah
Perhatikan lapangan sepakbola seperti tampak pada gambar berikut. Apabila lapangan
sepakbola akan ditanami rumput, berapa banyak rumput yang diperlukan? Berapa biaya yang
diperlukan untuk membeli rumput tersebut?
Sumber: http://www.galeriarsitektur.com/a109/stadion-wembley
Dengan kata lain, menentukan luas daerah itu sama dengan menentukan banyaknya satuan
luas yang dapat ‘menutup’ atau ‘memenuhi’ daerah tersebut secara tepat. Pada umumnya,
satuan luas yang digunakan adalah persegi satuan. Persegi satuan adalah persegi yang panjang
sisinya 1 satuan panjang.
1 1 cm
1 1 cm
Luas: 1 persegi satuan Luas: 1 cm 2
7 7 l
15 p
Luas Persegipanjang
1. Luas persegipanjang dengan panjang p dan lebar l adalah ....
2. Nyatakan luas persegipanjang dengan kata-kata sendiri dengan menggunakan
istilah panjang sisi-sisi berdekatan tanpa menggunakan simbol.
Luas Persegi
Luas persegi dengan pajang sisi s adalah ....
Bangun datar tersebut dapat ditentukan luasnya dengan membagi daerah bangun
datar tersebut menjadi beberapa bagian seperti tampak pada gambar berikut. Luas daerah
tersebut sama dengan jumlah luas semua bagian tersebut. Jadi, berapakah luas daerah
bangun datar tersebut?
Terdapat cara lain untuk menentukan luas daerah bangun tersebut, yaitu
menentukan luas persegipanjang dengan panjang 9 dan lebar 8 dan mengurangkan
hasilnya dengan 4 luas segitiga siku-siku. Jadi, berapakah luas daerah bangun tersebut?
Latihan
1. Tentukan luas persegi berikut.
12 cm
Sumber: http://bolaone.com/lapangan-sepak-bola.html
Investigasi 1
Persegipanjang
1. Gambarlah paling sedikit dua buah persegipanjang dengan panjang sisi berbeda.
2. Tentukan luas dan keliling masing-masing persegipanjang tersebut.
3. Bandingkan luas dan keliling antarpersegipanjang tersebut. Mungkin, terdapat
persegipanjang yang luasnya besar, tetapi kelilingnya kecil. Demikian pula sebaliknya.
4. Jelaskan bagaimana kamu memperoleh persegipanjang dengan luas besar, tetapi
dengan keliling kecil atau sebaliknya
Rumus luas persegipanjang dapat pula digunakan untuk menentukan rumus luas
segitiga dan segiempat-segiempat lainnya, yaitu jajargenjang, belahketupat, layang-
layang, dan trapesium.
Latihan
1. Gambar 3 buah persegipanjang berbeda dengan keliling 20 cm pada kertas
berpetak.
D C D
A B A B
Investigasi 2
Langkah-langkah
1. Gambarlah segitiga ABC sembarang pada karton seperti berikut.
B D C
2. Gunting gambar segitiga tersebut menurut sisi-sisi (AB, BC, dan AC) dan tinggi (AD
= t) segitiga tersebut sehingga diperoleh dua potong segitiga siku-siku, yaitu ADB
dan ADC.
3. Jiplaklah masing-masing segitiga siku-siku pada kertas karton. Gunting dua gambar
segitiga tersebut, sehingga secara keseluruhan diperoleh 4 potong segitiga siku-siku
seperti berikut.
B D C
Berapakah panjang dan lebar persegipanjang tersebut? Berapakah luasnya?
5. Bandingkan luas segitiga ABC dengan luas persegipanjang tersebut.
6. Perhatikan bahwa masing-masing sisi segitiga disebut alas dan panjang ruas garis
tegak lurus dari titik sudut ke sisi di depan sudut itu disebut tinggi segitiga tersebut.
A
Tinggi (t)
B D Alas C
Misalnya, pada segitiga ABC berikut, alasnya adalah AB dan tinggi yang terkait
dengan alas tersebut adalah AD = t.
7. Tuliskan rumus luas segitiga sembarang.
Luas Segitiga
1. Luas segitiga dengan alas a dan tinggi t adalah ....
2. Nyatakan luas segitiga dengan kata-katamu sendiri tanpa menggunakan simbol
Rumus luas segitiga sembarang dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
Perhatikan gambar ABC berikut yang dibagi menjadi dua segitiga siku-siku, yaitu
ADC dan BDC, sehingga luas ABC = luas ADC + luas BDC. Perhatikan bahwa
CD adalah tinggi ABC juga merupakan tinggi ADC dan BDC.
C
A D B
Perhatikan bahwa pada ABC, CD adalah garis tinggi segitiga tersebut. Pada
ABC, setiap sisi, termasuk AB, disebut alas dan CD adalah garis tinggi terkait alas
tersebut. C
Tinggi (t)
A B
Alas (a)
Berdasarkan uraian tersebut, tuliskan rumus luas segitiga apabila diketahui panjang
alas dan tingginya. Apakah sama dengan rumus keliling yang telah dirumuskan di atas?
Tuliskan rumus keliling segitiga dengan panjang sisi a, b dan c.
Keliling Segitiga
Keliling segitiga dengan panjang sisi a, b, dan c adalah ....
Latihan
1. Tentukan keliling bangun bangun berikut.
a. Segitiga dengan panjang sisi sisi 4 cm, 5 cm, dan 6 cm.
b. Jajargenjang dengan panjang alas 3 cm dan tinggi 5 cm.
2. Gambarlah segitiga dengan alas 16 satuan dan tinggi 10 satuan pada kertas berpetak.
3. Tentukan luas segitiga dengan panjang alas 20 satuan dan tinggi 12 satuan.
4. Tentukan panjang alas dan tinggi segitiga yang mempunyai luas daerah 12 cm2.
5. Gambarlah segitiga yang memiliki luas 30 satuan luas (petak) pada kertas berpetak.
Tinggi Tinggi
Alas
Alas
Investigasi 3
a
3. Gunting gambar jajargenjang tersebut menurut sisi-sisinya. Selanjutnya gunting
gambar jajargenjang tersebut menurut garis tingginya sehingga diperoleh dua potong
bangun.
4. Susun kedua potong bangun tersebut sehingga membentuk bangun lain tanpa saling
tumpang tindih atau beririsan.
t t
a a
5. Apakah luas bangun baru yang terbentuk tersebut sama dengan luas jajargenjang
semula? Mengapa?
6. Perhatikan bahwa susunan baru tersebut dapat membentuk persegipanjang. Berapakah
panjang dan lebar persegipanjang tersebut? Berapakah luas persegipanjang tersebut?
7. Bandingkan luas jajargenjang dan luas persegipanjang yang terbentuk. Bagaimana
keterkaitan antara panjang sisi-sisi jajargenjang dan panjang sisi persegipanjang
tersebut? Apakah luas jajargenjang tersebut sama dengan luas persegipanjang?
Mengapa?
Luas Jajargenjang
1. Luas jajargenjang dengan alas a dan tinggi t adalah ....
2. Nyatakan luas jajargenjang dengan kata-katamu sendiri
D C
a
A B
Perhatikan ABD dan CDB. Kedua segitiga itu memiliki alas yang sama (a) dan
inggi yang sama (t). Bagaimanakah perbandingan antara luas salah satu segitiga itu
dengan luas jajargenjang? Tuliskan rumus luas jajargenjang berdasarkan luas segitiga
tersebut. Apakah sama dengan rumus luas jajargenjang yang telah kamu rumuskan di
atas? Tuliskan rumus keliling jajargenjang dengan panjang sisi berdekatan a dan b.
Keliling Jajargenjang
Keliling jajargenjang dengan panjang sisi-sisi berdekatan a dan b adalah ....
Latihan
1. Tentukan luas jajargenjang dengan panjang sisi alas 20 cm dan tinggi 8 cm.
2. Suatu jajargenjang memiliki alas 15 cm dan luasnya 90 cm2. Tentukan tinggi
jajargenjang tersebut.
3. Tentukan luas jajargenjang pada gambar berikut.
4. Tentukan panjang alas dan tinggi jajargenjang yang mempunyai luas 48 cm2.
D C R
t
S Q
t
A B
Luas Belahketupat
1. Luas belahketupat dengan alas a dan tinggi t adalah ....
2. Nyatakan luas belahketupat dengan kata-katamu sendiri tanpa menggunakan
simbol
D E B
Investigasi 4
Langkah-langkah
1. Gambarlah belahketupat ABCD dengan panjang diagonal d1 dan d2 pada kertas karton.
2. Guntinglah gambar belahketupat tersebut menurut sisi-sisi dan diagonal-diagonalnya
sehingga diperoleh empat potong segitiga siku-siku.
3. Susunlah empat potong segitiga siku-siku tersebut sehingga membentuk
persegipanjang seperti tampak pada gambar.
D E B
d2
E B
d1 A
4. Berapakah panjang dan lebar persegipanjang tersebut? Apa hubungannya dengan
panjang diagonal-diagonal belahketupat?
5. Bandingkan luas belahketupat dengan persegipanjang tersebut?
6. Tuliskan rumus luas belahketupat apabila diketahui panjang diagonal-diagonalnya.
Apakah rumus tersebut sama dengan rumus luas belahketupat yang telah diperoleh di
atas?
Ingat kembali bahwa belahketupat memiliki empat sisi sama panjang. Tuliskan
rumus keliling belahketupat yang diketahui panjang salah satu sisinya.
Keliling belahketupat
Keliling belahketupat dengan panjang sisi s adalah ....
Latihan
1. Tentukan luas belahketupat pada gambar berikut.
10 cm
12 cm
2. Diketahui luas belahketupat adalah 48 cm2. Jika panjang salah satu diagonal
belahketupat 8 cm, tentukan panjang diagonal yang lain.
3. Tentukan panjang masing-masing diagonal belahketupat yang memiliki luas 36 cm2.
4. Gambarlah belahketupat pada kertas berpetak yang memiliki luas 60 satuan luas
(petak).
Investigasi 5
B
Rumus luas layang-layang dapat pula ditentukan dengan cara sebagai berikut.
Perhatikan layang-layang ABCD berikut. D
1 1
d1 d1
2 2
A C
E
d2
B
d1
Perhatikan BCD dan BDA. Kedua segitiga tersebut memiliki alas sama dan
tinggi sama.
1. Berapakah masing-masing panjang dan alas segitiga-segitiga tersebut?
2. Apa hubungannya dengan panjang diagonal layang-layang?
3. Berapakah luas masing-masing segitiga tersebut?
4. Berdasarkan luas segitiga-segitiga tersebut, tuliskan rumus luas layang-layang
apabila diketahui panjang diagonal-diagonalnya. Apakah sama rumus luas tersebut
dengan rumus luas yang telah diperoleh di atas?
Keliling Layang-layang
Keliling layang-layang dengan panjang sisi-sisi berdekatan a dan b adalah ....
Latihan
1. Tentukan luas layang-layang yang memiliki panjang diagonal 16 cm dan 30 cm.
2. Tentukan panjang masing-masing diagonal layang-layang yang memiliki luas 72cm2.
3. Gambarlah dua layang-layang berbeda dengan luas masing-masing 1092 cm2.
4. Sebuah layang-layang memiliki dua sudut siku-siku. Jika panjang sisi layang-layang
adalah 9 cm dan 12 cm, tentukan:
a. Luas layang-layang.
b. Panjang masing-masing diagonal layang-layang
5. Gambarlah layang-layang yang memiliki luas 48 satuan luas (petak) pada kertas
berpetak berikut.
6. Anton akan membuat layang-layang. Panjang buluh bambu sebagai rangka adalah
30 cm dan 50 cm. Perkirakan luas kertas yang diperlukan untuk membuat layang-
layang itu.
G. Luas Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi sejajar. Masing-masing
sisi sejajar itu disebut alas dan jarak antara kedua sisi sejajar itu disebut tinggi.
b
t
Investigasi 6
D C
t E F
A B
Luas Trapesium
1. Luas trapesium dengan panjang sisi-sisi sejajar a dan b dan tinggi t adalah ....
2. Nyatakan rumus luas trapesium dengan kata-katamu sendiri tanpa
menggunakan simbol
Luas trapesium dapat ditentukan dengan membagi trapesium tersebut menjadi dua
segitiga. Perhatikan bahwa kedua segitiga itu memiliki tinggi yang sama, yaitu t.
Mengapa?
D b C
A a B
Luas trapesium ABCD = Luas ABD + Luas CDB
1 1
= AB t + CD t
2 2
= ....
Perhatikan bahwa AB dan CD adalah panjang sisi-sisi sejajar dan t adalah tinggi
trapesium. Berdasarkan uraian tersebut, tuliskan rumus luas trapesium. Apakah sama
dengan rumusan luas trapesium di atas?
Investigasi 7
1. Perhatikan gambar trapesium sembarang dengan panjang sisi-sisi sejajar a dan b serta
tinggi t berikut. b
t
b a–b
a
2. Trapesium itu dibagi menjadi jajargenjang dan segitiga seperti tampak pada gambar.
Tentukan luas jajargenjang dan segitiga tersebut.
3. Tuliskan rumus luas trapesium itu berdasarkan luas jajargenjang dan segitiga tersebut.
Apakah rumusan tersebut sama dengan yang telah kamu rumuskan di atas?
Bagaimana cara menentukan keliling trapesium? Apa yang harus diketahui untuk
menentukan keliling trapesium?
Keliling Trapesium
Keliling trapesium dengan panjang sisi-sisi berdekatan a dan b adalah ....
Latihan
1. Panjang sisi-sisi sejajar trapesium adalah 16 cm dan 12 cm. Apabila tinggi trapesium
14 cm, tentukan luas trapesium tersebut.
2. Tentukan tinggi trapesium yang memiliki panjang sisi sejajar 8 cm dan 12 cm, jika
diketahui luas trapesium tersebut 60 cm2.
3. Tentukan panjang dua sisi sejajar dan tinggi suatu trapesium luas 56 cm2.
4. Atap rumah berbentuk trapesium dengan bagian atas dan bawah sejajar. Jika panjang
bagian bawah 10 m, bagian atas 8 m, tentukan luas atap rumah tersebut.
5. Gambarlah dua trapesium berbeda yang luas masing-masing adalah 56 cm2
6. Gambarlah dan beri label sebuah segitiga dan sebuah trapesium dengan luas sama dan
tinggi sama. Bagaimanakah perbandingan panjang alas segitiga dan alas trapesium
tersebut?
7. Gambarlah bangun bangun datar yang luasnya 64 cm2 dan kelilingnya 64 cm.
8. Tentukan luas segiempat ABCD dengan koordinat titik A(0, 0), B(6, 0), C(14, 16), dan
D(8, 16)
9. Tentukan luas segiempat EFGH dengan koordinat titik E(0 0), F(6, -4), G(8,0), dan
H(6, 4)
10. Tentukan luas trapesium berikut.
Rangkuman
1. Luas suatu daerah adalah banyaknya satuan luas (biasanya persegi satuan) yang
dapat menutup daerah itu
2. Luas persegipanjang adalah hasil kali panjang sisi-sisi yang berdekatan
3. Luas persegipanjang adalah panjang kali lebar. Luas persegipanjang dengan panjang
p dan lebar t adalah L p l
4. Luas persegi adalah kuadrat panjang sisinya. Luas persegi dengan panjang sisi s
adalah L s 2
5. Luas segitiga siku-siku adalah setengah hasil kali panjang sisi-sisi siku-sikunya. Luas
1
segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisi siku-siku a dan b adalah L a b
2
6. Luas segitiga adalah setengah alas kali tinggi. Pada sembarang segitiga, setiap sisi
disebut alas dan tinggi segitiga adalah jarak titik sudut dengan sisi di depan sudut itu.
1
Luas segitiga dengan alas a dan tinggi t adalah L at
2
7. Luas jajargenjang adalah alas kali tinggi. Setiap sisi jajargenjang merupakan alas
dari jajargenjang itu. Jarak sepasang sisi sejajar adalah tinggi jajargenjang tersebut.
Luas jajargenjang dengan panjang salah satu sisi adalah a dan tinggi terkait dengan
alas itu t adalah L a t
8. Luas belahketupat adalah setengah hasil kali diagonal-diagonalnya. Luas layang-
1
layang dengan panjang diagonal d1 dan d2 adalah L d1 d 2
2
9. Luas trapesium adalah hasil kali setengah jumlah panjang sisi-sisi yang sejajar
dengan tinggi trapesium itu. Tinggi trapesium adalah jarak sepasang sisi yang sejajar
pada trapesium itu. Luas trapesium dengan panjang disi-sisi sejajar a dan b serta
1
tinggi (jarak kedua sisi sejajar) t adalah L a b t
2
10. Luas layang-layang adalah setengah hasil kali panjang diagonal-diagonalnya. Luas
1
layang-layang dengan panjang diagonal d1 dan d2 adalah L d1 d 2
2
Uji Kompetensi
1. Tentukan luas persegi dengan panjang sisi 12 cm.
2. Tentukan panjang sisi persegi dengan luas 64 cm2.
3. Tentukan luas persegipanjang dengan panjang 12 cm dan lebar 9 cm.
4. Tentukan panjang dan lebar persegipanjang yang memiliki luas 36 cm2.
5. Tentukan luas jajargenjang dengan panjang alas 16 cm dan tinggi 9 cm.
6. Panjang diagonal belahketupat 12 cm dan 16 cm. Tentukan luas belahktupat tersebut.
7. Tentukan luas layang-layang dengan panjang masing-masing diagonal 12 cm dan 18
cm.
8. Sebuah taman berbentuk trapesium dengan panjang sisi sejajar 20 meter dan 30
meter. Jika jarak dua sisi sejajar adalah 10 meter, tentukan luas taman tersebut.
9. Tentukan luas segitiga dengan panjang alas 10 cm dan tinggi 12 cm.
10. Tentukan luas daerah yang diarsir pada gambar berikut.
BIBLIOGRAFI
Bender, L., Harding, D., Kennedy, D., Lee, G., Stokes, J., & Taylor, B. (2005). The Facts On
File Illustrated Guide to the Human Body Heart and Circulatory System. New York:
The Diagram Group.
Bender, L., Harding, D., Kennedy, D., Lee, G., Stokes, J., & Taylor, B. (2005). The Facts On
File Illustrated Guide to the Human Body: Cells and Genetics. New York: The
Diagram Group.
Bender, L., Harding, D., Kennedy, D., Lee, G., Stokes, J., & Taylor, B. (2005). The Facts On
File Illustrated Guide to the Human Body: Skeletal and Muscular Systems. New York:
The Diagram Group.
Bender, L., Harding, D., Kennedy, D., Lee, G., Stokes, J., & Taylor, B. (2005). The Facts On
File Illustrated Guide to the Human Body: The Senses. New York: The Diagram
Group.
Bender, L., Harding, D., Kennedy, D., Lee, G., Stokes, J., & Taylor, B. (2005). The Facts On
File Illustrated Guide to the Human Body: Digestive System. New York: The Diagram
Group.
Greenes, C., Stiff, L., Larson, M., & Vogeli, B.R. (2007). Houghton Math. Grade 6. Houston :
Houghton Mifflin Company.
Harta, I. (2007). Matematika Bermakna: Buku Pelajaran untuk SMP Jilid VII. Edisi Kedua.
Surakarta: Mediatama.
Larson, R., Boswell, L., Kanold,T.D., dan Stiff, L. (2007). Geometry. Illinois: McDougal
Littell, a division of Houghton Mifflin Company.
Rahaju, E. B., Sulaiman, R., Kusrini, Harta, I. & Wijayanti, P. (2008). Contextual Teaching
and Learning Matematika. SMP/MTs. Kelas VII. Edisi keempat. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.
Serra, M. 2008. Discovering Geometry An Investigation Approach. Emeryville USA: Key
Curriculum Press.
Sumarmi, M. T., & Kamsiyati, S. (2009). Asyiknya Belajar Matematika untuk SD/MI Kelas
IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.