Anda di halaman 1dari 86

BAHAN AJAR

BRIDGING COURSE

MATEMATIKA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KELAS VII

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
TAHUN 2016

i
Bahan Ajar Bridging Course
Mata Pelajaran Matematika
Sekolah Menengah Pertama

Penyusun
1. Ali Mahmudi (081328728725)
2. Idris Harta (081548548277)
3. Wiharno (08156877477)

Penelaah
1. Bambang Herry Purwanto (08151671373)
2. Endah Budi Rahaju (081330524802)
3. Ponidi (081227977875)

Cetakan 1: Mei 2016


Diterbitkan oleh:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Alamat:
Sub Direktorat Kurikulum
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Gedung E lantai 16 Kompleks Kemendikbud
Jl. Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270
Telp./Faks : (021) 5725681
E-mail: kurikulum.mutu2016@gmail.com
ISBN:

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Direktorat Pembinaan
SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dengan dukungan berbagai pihak telah berhasil menyusun dan mengembangkan
bahan ajar Bridging Course Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
IPA, dan IPS untuk kelas VII.

Bahan ajar ini dikembangkan dengan latar belakang bahwa peserta didik baru kelas VII belum
terbiasa dengan proses pembelajaran melalui pendekatan ilmiah. Sebagian di antara mereka
mungkin belum memiliki bekal (baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan) yang memadai
untuk memulai pendidikannya pada jenjang SMP. Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya
perbedaan antara isi Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Belum terbiasanya peserta didik
baru kelas VII SMP dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan ilmiah dan belum
memiliki bekal yang cukup dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Bahan ajar ini dikembangkan dengan tujuan untuk menyamakan kemampuan awal peserta
didik baru pada mata pelajaran tersebut di atas, karena mereka berasal dari berbagai SD.
Selain itu bahan ajar ini juga dimaksudkan untuk mencapai kompetensi bidang studi,
melatihkan learning skill (keterampilan proses mata pelajaran) dan menumbuhkan karakter,
minat baca. Penyajian bahan ajar ini dibuat secara sistematis dan tampilan yang menarik
dengan pendekatan ilmiah.
Direktorat Pembinaan SMP mengucapkan terimakasih atas dedikasi serta sumbangan
pemikirannya kepada tim penyusun, tim penelaah dan kepada semua pihak, yang telah
berperan aktif dalam membantu direktorat dalam menyelesaikan bahan ajar ini. Semoga
bahan ajar ini dapat memberikan manfaat positif bagi guru dan peserta didik dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada tingkat SMP khususnya, dan pendidikan di
Indonesia pada umumnya.

Jakarta, Mei 2016


Direktur Pembinaan SMP

Dr. Supriano, M.Ed.


NIP. 19620816 199103 1 001

i
ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Petunjuk Penggunaan 1
C. Pemetaan Materi 2
MATERI I. BILANGAN BULAT 5
A. Penjumlahan Bilangan Bulat 5
B. Pengurangan Bilangan Bulat 10
C. Perkalian Bilangan Bulat 13
D. Pembagian Bilangan Bulat 17
Rangkuman 20
Uji Kompetensi 21
MATERI II. PECAHAN DAN OPERASINYA 22
A. Pecahan 23
B. Operasi Pecahan 32
Rangkuman 49
Uji Kompetensi 50
MATERI III. LUAS DAN KELILING SEGIEMPAT DAN SEGITIGA 55
A. Luas Persegipanjang dan Persegi 56
B. Keliling Persegipanjang dan Persegi 59
C. Luas dan keliling Segitiga 61
D. Luas dan keliling Jajargenjang 65
E. Luas dan keliling Belahketupat 68
F. Luas dan keliling Layang-layang 72
G. Luas trapesium 74

iii
Rangkuman 78
Uji Kompetensi 79
BIBLIOGRAFI 80

iv
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan ajar ini membahas dua topik utama yaitu: Bilangan dan Geometri. Kedua
topik tersebut kemudian diurai menjadi beberapa materi. Untuk bilangan dibagi atas dua
materi: Bilangan Bulat, dan Pecahan, sedangkan untuk Geometri dibahas tentang
Keliling dan Luas bangun datar. Ketiga materi yang disajikan merupakan materi esensial
bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar

1. Tujuan

Tujuan utama dari penyediaan bahan ajar ini adalah membantu guru untuk
memfasilitasi peserta didik kelas VII SMP yang relatif belum siap untuk mengikuti
pembelajaran Matematika.

2. Fitur

Bahan ajar ini disajikan secara kontekstual dan disajikan dengan berbagai
pendekatan termasuk pendekatan induktif. Dengan pendekatan-pendekatan
ini diharapkan peserta didik akan lebih aktif. Selain itu disajikan berbagai jenis masalah,
termasuk masalah tertutup dan masalah terbuka. Untuk semakin meningkatkan level
berpikir peserta didik, bahan ajar ini dilengkapi juga dengan berbagai kegiatan

B. Petunjuk Penggunaan

Secara garis besar materi pada bahan ajar ini diawali dengan tujuan pembelajaran
yang diselaraskan dengan Kompetensi Dasar yang merupakan materi esensial persiapan
pembelajaran di tingkat SMP khususnya kelas VII. Kemudian, penyajian pada setiap
materi dimulai dengan cerita sehari-hari, utamanya untuk mengkaitkan antara konsep
matematika dengan kejadian/benda yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan
ini diperkuat dengan penggunaan alat peraga sederhana seperti koin bilangan positif dan
negatif. Setiap akhir unit diberikan rangkuman dan latihan soal serta uji kompetensi.
Guru diharapkan memberikan penilaian dan refleksi.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 1


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Berikut ini diuraikan cara menyajikan bahan ajar Bridging Course pada setiap materi.

Materi I
Guru memberikan pemahaman tentang konsep operasi bilangan bulat dengan alat peraga koin
bilangan positif dan negatif. Konsep yang dibelajarkan meliputi: operasi penjumlahan, operasi
pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian pada bilangan bulat.

Materi II
Guru memberikan pemahaman tentang konsep operasi pecahan dengan mengunakan alat
peraga berupa batang pecahan. Konsep yang dibelajarkan meliputi: operasi penjumlahan,
operasi pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian pada pecahan.

Materi III
Guru memberikan pemahaman tentang konsep keliling dan luas segiempat dan segitiga
dengan mengunakan alat peraga. Konsep yang dibelajarkan meliputi: luas dan keliling
persegi, persegipanjang, segitiga, jajargenjang, layang-layang, belahketupat, dan trapesium.
Sebelum melaksanakan pembelajaran Bridging Course (BC), peserta diukur
kompetensi awalnya melalui tes awal (pre test). Tes awal dilaksakan sekurang-kurangnya
pada hari pertama kegiatan BC atau dimungkinkan beberapa hari sebelumnya. Hasil tes awal
tersebut digunakan untuk memetakan materi yang diperlukan peserta BC sehingga pada kelas
yang sama dimungkinkan peserta memperoleh beberapa materi yang berbeda.
Berdasarkan pemetaan kompetensi peserta BC, guru diberi kesempatan memilih materi
yang terdapat dalam Bahan Ajar Bridging Course. Selain itu, guru dimungkinkan mencarai
materi dari sumber-sumber lain yang mendukung pemebelajaran untuk menuntaskan
kompetensi peserta BC.

C. Pemetaan Materi

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dijadikan acuan pada penyusunan bahan ajar
Bridging Course untuk mata pelajaran Matematika SMP Kelas VII adalah:
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3. Memahami pengetahuan 3.1 Menjelaskan dan 4.1 Menyelesaikan masalah
(faktual, konseptual, dan menentukan urutan pada yang berkaitan dengan
prosedural), berdasarkan bilangan bulat (positif dan urutan beberapa bilangan
rasa ingin tahunya tentang negatif) dan pecahan bulat dan pecahan (biasa,

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


2
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


KOMPETENSI INTI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
ilmu pengetahuan, (biasa, campuran, campuran, desimal,
teknologi, seni, budaya desimal, persen) persen)
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata. 3.2 Menjelaskan dan 4.2 Menyelesaikan masalah
melakukan operasi hitung yang berkaitan dengan
4. Mencoba, mengolah, dan dengan memanfaatkan memanfaatkan berbagai
menyaji dalam ranah berbagai sifat operasi sifat operasi bilangan
konkret ( menggunakan, bulat dan pecahan
mengurai, merangkai, 3.11 Mengaitkan rumus
memodifikasi, dan 4.11 Menyelesaikan
keliling dan luas untuk
membuat) dan ranah masalah kontekstual yang
berbagai jenis segi empat
abstrak (menulis, berkaitan dengan luas
(persegi, persegipanjang,
membaca, menghitung, dan keliling segi empat
belah ketupat,
menggambar, dan (persegi, persegipanjang,
jajargenjang, trapesium,
mengarang) sesuai dengan dan layang-layang) dan belah ketupat,
yang dipelajari di sekolah jajargenjang, trapesium,
segitiga
dan sumber lain yang dan layang-layang) dan
sama dalam sudut seitiga
pandang/teori.

Berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di atas, disusunlah bahan ajar
Bridging Course bagi siswa kelas VII pada mata pelajaran Matematika yang terdiri atas 3
(tiga) materi, yaitu: Materi I tentang Bilangan Bulat, materi II tentang Pecahan dan
Operasinya, materi III tentang Luas dan Keliling Segiempat dan Segitiga.

Tabel berikut adalah pemetaan materi Bridging Course Mata Pelajaran Matematika.

JUDUL
MATERI ISI MATERI KEMAMPUAN
MATERI
A. Penjumlahan Bilangan Bulat
Bilangan Bulat

B. Pengurangan Bilangan Bulat


I Melakukan operasi hitung pada
C. Perkalian Bilangan Bulat bilangan bulat.
D. Pembagian Bilangan Bulat

A. Pecahan
Operasinya
Pecahan

Melakukan operasi hitung pada


dan

II B. Operasi Pecahan bilangan pecahan.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 3


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

JUDUL
MATERI ISI MATERI KEMAMPUAN
MATERI
A. Luas Persegipanjang dan
Persegi
Luas dan Keliling Segiempat dan Segitiga

B. Keliling Persegipanjang dan


Persegi
C. Luas dan keliling Segitiga

D. Luas dan keliling Jajargenjang Menyelesaikan masalah sehari-


hari berkaitan dengan luas dan
III E. Luas dan keliling keliling segi empat dan
Belahketupat segitiga.

F. Luas dan keliling Layang-


layang pembangunan ekonomi
Indonesia
G. Luas trapesium

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


4
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

MATERI I
BILANGAN BULAT

Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi ini, peserta didik dapat:
1. menjumlahkan bilangan bulat
2. mengurangkan bilangan bulat
3. mengalikan bilangan bulat
4. membagi bilangan bulat
5. menemukan sifat operasi penjumlahan bilangan bulat
6. menemukan sifat operasi perkalian bilangan bulat

A. Penjumlahan Bilangan Bulat


Laut merupakan kekayaan alam yang diberikan
Tuhan. Sebagian diantara kalian tentu tahu bahwa
di dasar laut terdapat karang yang indah dengan
berbagai bentuk dan warna. Kalian juga dapat
melihat, di tepi laut terdapat berbagai pohon.
Melihat keindahan alam ciptaan Tuhan tersebut,
apa yang kalian lakukan untuk menjaga kelestariannya?
Budi mengukur posisi karang yang berada 15 meter di bawah permukaan air laut dan
tinggi pohon kelapa yang tumbuh di tepi laut adalah 15 meter. Bagaimana cara Budi
menuliskan posisi kedua benda tersebut? Dapatkah kalian membantu Budi?
Apakah kalian pernah melihat acara “prakiraan cuaca” di 
sebuah stasiun televisi? Pada acara tersebut, pembawa acara
menyebutkan prakiraan cuaca dan suhu udara di daerah-daerah
tertentu, seperti Aceh berawan dengan suhu 270 C dan Padang
cuaca cerah dengan suhu 210C. Jika kalian melihat ramalan cuaca
luar negeri, Beijing hujan salju dengan suhu –80 C dan New York
Termometer
berawan dengan suhu 50 C. Suhu udara tersebut dapat dibaca pada Matematika SD Kelas V,
halaman 3
termometer udara seperti pada gambar di samping. Pada gambar
tersebut, tertera angka –5 (dibaca: “negatif lima”) yang terletak di
bawah nol.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 5


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Kalian telah mempelajari beberapa macam bilangan sewaktu di SD, salah satunya
adalah bilangan bulat. Bilangan bulat terdiri atas bilangan lebih dari nol yang disebut
bilangan positif dan bilangan kurang dari 0 yang disebut bilangan negatif serta bilangan
nol sendiri.
Sebutkan bilangan bulat antara –5 sampai dengan 5. Coba letakkan bilangan-
bilangan tersebut pada garis bilangan di bawah ini.

Cerita kehidupan sehari-hari.


Pada hari Senin, Dita memperoleh 4 buku dari ibu.
Pada hari Selasa, Dita memperoleh 2 buku dari ayah.
Berapakah banyak buku yang diperoleh oleh Dita selama dua hari tersebut?
Dapatkah kalian menghitungnya?

Dalam menjumlahkan bilangan bulat, kita dapat menggunakan koin bilangan.


Terdapat dua macam koin bilangan, yaitu
Koin positif +
Koin negatif

Dalam menggunakan koin bilangan, perlu disepakati aturan penggunaan koin


bilangan sebagai berikut.
1. Satu koin positif mewakili bilangan 1 (dibaca positif 1) dan satu koin negatif mewakili
bilangan –1 (dibaca negatif 1).
2. Satu pasang koin yang terdiri dari satu koin positif dan satu koin negatif disebut
pasangan koin bernilai 0.
3. Operasi ”+” berarti menambah koin.
4. Operasi ”” berarti mengambil koin.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


6
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Cara menggunakan koin bilangan adalah sebagai berikut.


Contoh
4 + (–2) = ….
Jawab

Sediakan empat koin positif.


+ + + + (Tulis langkah selanjutnya untuk menyelesaikan soal tersebut
sesuai dengan gambar di samping)

…………………………………………………………………….

+ + + + …………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….

……… Jadi 4 + (–2) = 2

Berdasarkan contoh di atas, coba tuliskan langkah-langkah menentukan hasil 4 + (-2)


dengan menggunakan koin bilangan. Tuliskan pada tempat yang tersedia.

Agar kalian memperoleh pemahaman yang lebih baik, kerjakan latihan berikut ini.
Dengan menggunakan koin bilangan, lengkapi isian pada tabel-tabel berikut. Sketsa juga
koin yang kalian gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut.
Tabel 1. Penjumlahan Bilangan Bulat
Sketsa Koin
Penjumlahan Dua Sketsa Koin yang Penjumlahan
Bilangan yang
No Bilangan Digunakan Dua Bilangan
Digunakan
(1) (2) (3)
(3)
1 9 + (–7) = ….
2 + (–5) = ….
2
12 + (–9) = ….
7 + (–15) = ….

3 … + (-8) = 3 … + … = ….

4 15 + … = 5 … + … = ….

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 7


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

1. Perhatikan bilangan-bilangan pada kolom 1 dan kolom 3. Apa pendapatmu?


2. Simpulan apa yang kalian peroleh dari hasil penjumlahan dua bilangan pada kolom 1
dan 3? Apakah penjumlahan bilangan positif dengan bilangan negatif selalu
menghasilkan bilangan positif? Jelaskan.
3. Pilih sembarang dua bilangan berbeda tanda. Jumlahkan dua bilangan tersebut sehingga
menghasilkan bilangan negatif. Diskusikan dengan temanmu.
4. Pilih sembarang dua bilangan berbeda. Jumlahkan dua bilangan tersebut sehingga
menghasilkan bilangan positif. Diskusikan dengan temanmu.
Tabel 2. Penjumlahan Bilangan Bulat
Penjumlahan Sketsa Koin yang Penjumlahan Sketsa Koin yang
No Dua Bilangan Digunakan Dua Bilangan Digunakan
(1) (2) (3) (4)
1 –2 + (–7) = …. –2 + (–5) = ….

2 –12 + (–9) = … –7 + (–15) = …

3 … + (–8) = …. … + … = ….

5. Bandingkan tanda bilangan hasil penjumlahan pada kolom (1) dan (3). Simpulan apa
diperoleh?
6. Tentukan hasil penjumlahan berikut.
(1) (2) (3) (4)
–5 + 6 = .... 6 + (–5) = .... –2 + (–7) = .... –7 + (–2) = ....
–8 + 5 = .... 5 + (–8) = .... –9 + (–4) = .... –4 + (–9) = ....
–3 + 7 = .... 7 + (–3) = .... –12 + (–6) = .... 6 + (–12) = ....
–2 + 8 = .... 8 + (–2) = .... –8 + (–5) = .... –5 + (–8) = ....
Bandingkan Bandingkan

7. Bandingkan hasil penjumlahan pada kolom (1) dan (2). Simpulan apa yang dapat
kalian peroleh? Bandingkan pula hasil penjumlahan pada kolom (3) dan (4). Simpulan
apa yang dapat kalian peroleh?
Berdasarkan hasil latihan yang telah kalian kerjakan, tulis simpulan tentang
penjumlahan dua bilangan bulat.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


8
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Latihan
1. Tentukan hasil penjumlahan berikut.
a. 15 + 9 = ….
b. 12 + (–10) = ….
c. –15 + 18 = ….
d. –18 + (–14) = ….
e. … + … = –3
2. Nyatakan penjumlahan dua bilangan bulat yang sesuai dengan susunan koin bilangan
berikut.
a. b.
+ + +
+ + +

Soal Terbuka
3. Pilih dua bilangan berbeda tanda yang jumlahnya 5. Jelaskan cara yang kalian
gunakan untuk memilih dua bilangan tersebut.
4. Pilih dua bilangan berbeda tanda yang jumlahnya –2. Jelaskan cara yang kalian
gunakan untuk memilih dua bilangan tersebut.
5. Buat soal cerita yang model penyelesaiannya 4 + (–2).
6. Persegi Ajaib
Disediakan bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Masukkan sembilan bilangan tersebut ke dalam
persegi-persegi yang tersedia di samping
sehingga jumlah tiga bilangan secara horizontal,
vertikal, dan diagonal memiliki jumlah yang
sama/tetap.
(Petunjuk: Jumlah tiga bilangan tersebut yaitu 15)

7. Permainan
Pilih 6 bilangan bulat berbeda. Letakkan bilangan-bilangan tersebut pada persegi-
persegi yang telah disediakan pada gambar (i) dan (ii).
a. Isikan bilangan-bilangan bulat yang telah kalian pilih tersebut pada persegi yang
telah disediakan pada gambar (i) sedemikian sehingga jumlah tiga bilangan pada
setiap sisi adalah 6.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 9


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Jika tidak bisa, coba lagi dengan mengatur letak bilangan-bilangan itu. Jika
ternyata belum juga mendapatkan hasil jumlah setiap sisinya sama dengan 6,
kalian dapat mengganti beberapa bilangan tersebut dengan bilangan bulat yang
lain.
b. Lakukan hal yang sama seperti pada bagian a dengan jumlah tiga bilangan pada
setiap sisi adalah 9 pada gambar (ii).

6 9

(i) (ii)

B. Pengurangan Bilangan Bulat


Dalam melakukan pengurangan bilangan bulat menggunakan koin bilangan, caranya
sama seperti pada penjumlahan bilangan bulat. Tanda ” ” berarti mengambil koin,
sedangkan tanda “+” berarti menambah koin. Jika koin yang akan diambil tidak
mencukupi, gunakan bantuan ”pasangan koin bernilai nol”.

Cerita kehidupan sehari-hari


Dita memiliki 4 buah pisang. Ia memberikan 3 buah pisang kepada adiknya.
Berapa buah pisang yang masih dimiliki Dita? Bagaimana kalian menghitungnya?

Mari kita bermain menggunakan koin bilangan untuk mempelajari operasi


pengurangan bilangan bulat. Perhatikan penggunaan koin bilangan untuk menentukan
hasil pengurangan bilangan bulat berikut ini.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


10
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Contoh
Tentukan hasil dari 3 ( 2).
Jawab

+ + + Sediakan tiga koin bilangan positif.


(Tulis langkah selanjutnya untuk menyelesaikan soal tersebut sesuai
dengan gambar di samping)

+ + …………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………

Bernilai nol

+ + + + + …………………………………………………………

Jadi 3  (2) = 5

1. Berdasarkan contoh di atas, coba tuliskan langkah-langkah menentukan hasil 3 – (2)


dengan menggunakan koin bilangan. Tuliskan pada tempat yang tersedia berikut.

Agar kalian memperoleh pemahaman yang lebih baik, kerjakan latihan berikut ini.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 11


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

2. Tentukan hasil pengurangan tabel berikut dengan menggunakan koin bilangan.


Gambarkan koin bilangan yang kalian gunakan di bawah soal yang tersedia.
(1) (2) (3) (4)
5  3 = …. 3  5 = …. 7  (2) = …. 7 + 2 = ….

8  2 = …. 2  8 = …. 10  (5) = …. 10 + 5 = ….

10  8 = …. 8  10 = …. 5  (8) = …. 5 + 8 = ….

9  6 = …. 6  9 = …. 3  (9) = …. 3 + 9 = ….

Bandingkan Bandingkan

3. Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada kolom (1)
dan (2). Simpulan apa yang kalian peroleh?
4. Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada kolom (3)
dan (4). Simpulan apa yang kalian peroleh?
5. Lengkapi tabel pengurangan berikut.
(1) (2) (3) (4)

9  (2) = …. 2  9 = …. 4  (2) = …. 4 + 2 = ….

11  (6) = …. 6  11= …. 5  (6) = …. 5 + 6 = ….

5  (8) = …. 8  5= …. 3  (8) = …. 3 + 8 = ….

15  (9) = …. 9  15 = …. 1  (9) = …. 1 + 9 = ….

Bandingkan Bandingkan

Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada kolom (1)
dan (2) dan hasil pada kolom (3) dan (4). Simpulan apa yang kalian peroleh?

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


12
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Berdasarkan hasil latihan yang telah kalian kerjakan, diskusikan dengan temanmu,
kemudian tulis simpulan tentang pengurangan dua bilangan bulat.

Latihan
1. Gambarkan koin bilangan untuk menentukan hasil pengurangan berikut. Selanjutnya,
tentukan hasilnya.
a. 10  6 = ….
b. 8  (5) = ….
2. Tanpa menggunakan koin bilangan, tentukan hasil pengurangan berikut.
a. 25  (17) = ….
b. 65  15 = ….
c. 78  (23) = ….
Cocokkan hasil di atas dengan simpulan yang kalian peroleh.

Soal Terbuka
3. Pilih dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga hasil pengurangannya 4.
4. Pilih dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga selisihnya adalah 12.
5. Buat soal cerita dengan model penyelesaian 50  20.

C. Perkalian Bilangan Bulat


Pada perkalian dua bilangan bulat, bilangan pertama menyatakan pengali dan bilangan
kedua adalah bilangan yang dikalikan.
Cerita kehidupan sehari-hari
Perhatikan gambar jambu berikut.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 13


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Pada setiap gambar terdapat 3 buah jambu. Berapakah banyak jambu pada keempat
gambar tersebut? Bagaimanakah kalian menghitungnya? Jelaskan.
Untuk menentukan hasil perkalian dua bilangan bulat yang bertanda positif, kalian
dapat menggunakan koin bilangan. Selain itu, untuk menentukan hasil perkalian dua
bilangan bulat dapat pula menggunakan pola bilangan. Perhatikan contoh perkalian dua
bilangan bulat berikut.

Contoh
Hitunglah 2  3 = ....
Jawab
Lengkapilah hasil perkalian berikut.
3  3 = 9
Berkurang 1 Berkurang 3
2  3 = 6
Berkurang 1 Berkurang 3
1  3 = 3
Berkurang 1 Berkurang 3
0  3 = 0
Berkurang 1 Berkurang 3
1  3 = 3
Berkurang 1 Berkurang 3
...  ... = ...

Dengan melihat hasil perkalian dengan pola bilangan di atas, tampak bahwa hasil
kali dua bilangan bulat yang berbeda tanda adalah bilangan bulat negatif. Berdasarkan
contoh tersebut, bagian mana yang menurutmu kurang jelas? Apa yang membuatmu tidak
jelas? Coba tuliskan.

Diskusikan dengan temanmu, hasil perkalian (3) × (2). Jelaskan jawabanmu.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


14
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Agar kalian memperoleh pemahaman yang lebih baik, kerjakan latihan berikut ini.
1. Gunakan pola bilangan untuk menentukan hasil perkalian berikut.
(1) (2) (3) (4)
7 × (2) = …. (2) × 7 = …. 3 × 5 = …. 3 × (5) = ….
9 × (5) = …. (5) × 10 = …. 4 × 2 = …. 4 × (2) =
5 × (8) = …. (8) × 5 = …. 7 × 8 = …. 7 × (8) = ….
3 × (9) = …. (9) × 3 = …. 9 × 6 = …. 9 × (6) = ….
Bandingkan Bandingkan
2. Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada kolom (1) dan
(2), juga hasil pada kolom (3) dan (4). Simpulan apa yang kalian peroleh?
3. Diskusikan dengan teman sebangkumu. Pilih sembarang dua bilangan bulat bertanda
sama yang hasil kalinya 12. Apakah kalian dapat menemukan pasangan bilangan bulat
berbeda lainnya yang hasil kalinya juga 12?
Tetapkan dengan kelompok kalian suatu bilangan bulat yang merupakan hasil kali dua
bilangan bulat. Tentukan dua bilangan bulat lain sehingga hasil kalinya sama dengan
bilangan yang sudah kalian tetapkan pada kelompok. Isikan hasil bilangan-bilangan
yang sudah kalian pilih pada kolom (3) dan (4). Lengkapi tabel berikut.
(1) (2) (3) (4)
1 × 12 = 12 12 × 1 = 12 … × … = …. … × … = ….
… × 6 = 12 6 × … = 12 … × … = …. … × … = ….
… × … = 12 … × … = 12 … × … = …. … × … = ….
… × … = 12 … × … = 12 … × … = …. … × … = ….

Berdasarkan hasil latihan yang telah kalian kerjakan, diskusikan dengan kelompokmu,
kemudian tulis kesimpulan yang kalian peroleh tentang perkalian dua bilangan bulat.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 15


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Latihan
1. Perhatikan gambar koin berikut, kemudian tentukan bentuk perkaliannya.
a.
b. + + + + +
+ + + + +
+ + + + +

.... × .... .... × ....


2. Tentukan hasil perkalian berikut.
a. 5 × 16 = … e. 15 × 9 = …
b. 8 × (12) = … f. 8 × (14) = …
c. 25 × (16) = … g. 20 × (18) = …
d. … × … = …. h. … × … = ….

Soal Terbuka
3. Pilih dua bilangan bulat berbeda tanda yang hasil kalinya 50.

Berpikir Kritis (H.O.T.S)


4. Hitung banyak kursi di kelasmu. Bagaimana caramu menghitungnya? Jelaskan.
5. Tulis langkah-langkah untuk menyelesaikan 5 × 16.

Permainan
6. Pilih 6 bilangan bulat berbeda.
a. Isikan bilangan-bilangan bulat tersebut pada persegi-persegi yang membentuk
segitiga pada gambar (i) sedemikian sehingga hasil kali setiap sisinya sama
dengan 48. Jika tidak bisa, coba lagi dengan mengatur letak bilangan-bilangan itu.
Jika ternyata belum bisa, kalian dapat mengganti beberapa bilangan tersebut
dengan bilangan bulat yang lain.
b. Lakukan hal yang sama seperti (a) dengan hasil kali setiap sisinya sama dengan
120 pada gambar (ii).

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


16
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

48 –120

(i) (ii)

D. Pembagian Bilangan Bulat


Pada pembagian dua bilangan bulat, bilangan pertama menyatakan bilangan yang
dibagi dan bilangan kedua adalah pembagi. Perhatikan ilustrasi berikut.

1. Ibu memiliki 4 buku tulis.


Buku tulis tersebut akan dibagikan kepada 2
orang anaknya. Dapatkah kalian menghitung
banyak buku tulis yang akan diperoleh setiap
anak? Jelaskan jawabanmu.

2. Adik memiliki 30 kelereng.

Ia menyimpan kelereng tersebut di dalam 6 kaleng.


Setiap kaleng berisi kelereng yang sama banyak.
Dapatkah kalian menentukan banyak kelereng pada
setiap kaleng? Jelaskan jawabanmu.

Untuk pembagian dua bilangan bulat, kalian dapat menggunakan pola bilangan seperti
berikut. Perhatikan contoh pembagian dua bilangan bulat dengan menggunakan pola.
Jelaskan jawabanmu.
Contoh
–12 : 3 = ....

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 17


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Jawab
Isi titik-titik berikut, sehingga menjadi pernyataan yang benar.
9 : 3 = 3 Berkurang 1
Berkurang 3
6 : 3 = 2
Berkurang 3 Berkurang 1
3 : 3 = 1
Berkurang 3 Berkurang 1
0 : 3 = 0
Berkurang 3 Berkurang 1
3 : 3 = 3
Berkurang 3 Berkurang 1
... : ... = ...
Berdasarkan contoh di atas, bagian mana yang kurang jelas? Apa yang membuatmu
kurang jelas? Tuliskan hal-hal yang kurang jelas pada tempat berikut.

Agar kalian memperoleh pemahaman yang lebih baik, kerjakan latihan berikut ini.
1. Gunakan pola bilangan untuk menentukan hasil pembagian berikut
(1) (2)
12 : (2) = …. (12) : 2 = ….
9 : (3) = …. (9) : 3 = ….
25 : (5) = …. (25) : 5 = ….
Bandingkan

2. Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada kolom (1) dan
(2). Simpulan apa yang kalian peroleh?
3. Tentukan hasil pembagian berikut. Untuk nomor c dan d, pilih dua bilangan bulat yang
bertanda sama, kemudian lengkapilah tabel berikut. Diskusikan dengan teman
sebangkumu.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


18
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

No (1) (2)
a. 30 : 5 = …. 30 : (5) = ….
b. 14 : 2 = …. 14 : (2) = ….
c. … : … = …. … : … = ….
d. … : … = …. … : … = ….
Bandingkan
4. Perhatikan pembagian pada tabel di atas. Cermati tanda bilangan yang dibagi dan
bilangan pembagi serta hasil baginya. Simpulan apa yang kalian peroleh?
Berdasarkan hasil latihan yang telah kalian kerjakan, diskusikan dengan teman
sebangku dan tuliskan simpulan yang kalian peroleh.

Latihan
1. Gunakan pola bilangan atau koin bilangan untuk menentukan hasil pembagian berikut.
a. 18 : (3) = …
b. 27 : 9 = …
2. Tentukan hasil pembagian berikut.
a. 52 : (4) = … d. 35 : (7) = …
b. 28 : 4 =… e. 45 : 9 = …
c. 39 : (13) = … f. 96 : (12) = …
Soal Terbuka
3. Pilihlah dua bilangan bulat yang hasil baginya 6.
4. Tulis soal cerita yang model penyelesaiannya 45 : 5.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 19


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Rangkuman
1. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka a b = a + (-b)
2. Penjumlahan bilangan bulat bersifat komutatif: a+ b = b + a
3. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka a (b) = a+ b
4. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka:
a × (b) = ab
a × b = ab
5. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka:
a × (b) = ab
6. Perkalian bilangan bulat bersifat komutatif: a × b = b × a
7. Jika a dan b dua bilangan bulat dan b  0, berlaku
a a
a : b =  atau a : (b) = 
b b
8. Jika a dan b dua bilangan bulat dan b  0, berlaku
a
a : (b) =
b

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


20
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Uji Kompetensi
1. Tentukan hasil penjumlahan berikut.
a. 42 + 15 = … c. 15 + (23) = …
b. 36 + 24 = … d. 20 + (40) = …
2. Tentukan hasil pengurangan berikut.
a. 34  (-15) = … c. 35  (15) = …
b. 56  24 = … d. 23  (38) =…
3. Tentukan hasil perkalian berikut.
a. 25 × 8 =… c. 12 × 20 =…
b. 15 × (16) = … d. 30 × (11) = …
4. Tentukan hasil pembagian berikut.
a. 40 : 5 =… c. 75 : 15 =…
b. 72 : (8) =… d. 130 : (2) = …

Soal Terbuka
5. Pilihlah dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga hasil penjumlahannya 26.
6. Pilihlah dua bilangan bulat bertanda sama, sehingga hasil pengurangannya 15.
7. Pilihlah dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga hasil kalinya 80.
8. Pilihlah dua bilangan bulat bertanda sama, sehingga hasil baginya 12.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 21


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

MATERI II
PECAHAN DAN OPERASINYA

Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi ini, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan konsep pecahan.
2. Menyebutkan bentuk-bentuk pecahan.
3. Menentukan pecahan senilai.
4. Mengubah pecahan ke bentuk pecahan lain.
5. Membandingkan dua pecahan.
6. Mengurutkan beberapa pecahan.
7. Menjumlahkan pecahan.
8. Mengurangkan pecahan.
9. Mengalikan pecahan.
10. Membagi pecahan.

Dalam rangka merayakan hari besar, misalnya


Hari Raya Idul Fitri, sebagian masyarakat Indonesia
pulang ke kampung halaman untuk bersilaturrahim
dengan sanak saudara dan tetangga di kampung
halaman. Peristiwa ini dikenal dengan istilah mudik.
Kementerian Perhubungan melaporkan bahwa
jumlah pemudik tahun 2015 mengalami penurunan 1,56% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dilaporkan juga, untuk pertama kalinya, jumlah penumpang angkutan udara mengalahkan
jumlah penumpang kereta api. Berikut ini data tentang jumlah pemudik berdasarkan kategori
jenis alat transportasi.
2014 2015 Perubahan
Angkutan
(juta) (juta) (%)
Bus 5,23 4,70 –10,20
Feri 3,661 3,660 –0,01
Kereta api 3,897 3,910 0,34
Kapal laut 0,911 0,869 –4,57
Pesawat domistik 3,461 3,766 8,82
Pesawat internasional 0,573 0,554 –3,29
(Sumber: ROL, 27 Juli 2015)

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


22
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Pada bagian ini akan dipelajari pengertian pecahan, berbagai bentuk pecahan, dan
operasinya.

A. Pecahan
Sebelum dihidangkan, suguhan seperti roti bolu biasanya
dipotong-potong menjadi beberapa bagian yang relatif sama
ukurannya. Bagaimana melambangkan masing-masing
bagian roti tersebut? Pada bagian ini akan dimulai dengan
mempelajari bagaimana menggunakan pecahan untuk
menyatakan suatu bagian dari suatu objek.
1. Pengertian Pecahan
Bendera merah putih pada gambar disamping terdiri atas dua
bagian yang sama. Satu bagian berwarna merah dan satu
bagian lainnya berwarna putih. Bagimana menyatakan bagian
warna merah pada bendera tersebut?
Kita dapat menggunakan bilangan pecahan untuk menyatakan suatu bagian dari
1
keseluruhan. Misalnya, bilangan pecahan seperti menyatakan bagian yang berwarna
2
merah dari seluruh bagian bendera tersebut. Pecahan di atas dibaca satu per dua atau
setengah.
Banyak bagian berwarna merah
1
2 Banyak bagian keseluruhan

Perhatikan gambar pramuka berikut.

 Ada berapa peserta didik seluruhnya? (Ada 5 orang)


 Ada berapa peserta didik putera? (Ada 4 orang)
 Ada berapa peserta didik puteri? (Ada 1 orang)

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 23


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Berdasarkan data di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut.


4
 Sebanyak 4 dari 5 anggota pramuka adalah putera atau dari seluruh anggota
5
pramuka adalah putera.
1
 Sebanyak 1 dari 5 anggota pramuka adalah puteri atau dari seluruh anggota
5
pramuka adalah puteri.
Untuk lebih memahami pengertian pecahan, lakukan kegiatan berikut.
Kegiatan 1

1. Minta beberapa orang siswa yang memiliki perbedaan dan persamaan dalam
beberapa hal seperti: jenis kelamin, pita rambut, atau lainnya untuk maju ke depan
kelas.
2. Minta beberapa orang siswa yang memiliki persamaan untuk maju.
3. Ajukan pertanyaan seperti pertanyaan-pertanyaan di atas.

Berdasarkan jawaban terdahulu, tulis pada bagian berikut, apa simpulanmu mengenai
pecahan?

4
Perhatikan kembali pecahan yang menyatakan banyaknya anggota pramuka putera
5
1
dari seluruh banyaknya anggota pramuka dan pecahan yang menyatakan banyaknya
2
bagian bendera berwarna merah dari seluruh bagian bendera. Bilangan 4 dan 1 pada kedua
pecahan tersebut, masing-masing disebut pembilang. Sementara bilangan 5 dan 2 masing-
masing disebut penyebut. Dengan penjelasan tersebut, dengan bahasamu sendiri, tuliskan
apa yang kamu ketahui tentang pembilang dan penyebut pada tempat yang disediakan
berikut.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


24
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Latihan
1. Tuliskan pecahan yang sesuai dengan bagian yang diarsir pada masing-masing bangun
berikut.

(i) (ii)
2. Ibu memiliki kue berbentuk lingkaran. Ibu ingin membagi kue tersebut menjadi 4
bagian yang sama besar.
a. Bagaimana cara membagi kue tersebut agar memiliki bagian yang sama? Buat
gambar untuk jawabanmu.
b. Apabila ibu ingin memberikan potongan kue tersebut kepada 4 tetangga, berapa
bagian yang diperoleh masing-masing tetangga?
3
3. Arsirlah bagian dari masing-masing bangun berikut untuk menyatakan pecahan .
4

(i) (ii) (iii)


4. Gambarkan bangun berbentuk persegi, persegipanjang, jajargenjang, segilima,
lingkaran, atau bentuk lain. Bagi masing-masing bangun tersebut sehingga
4
menyatakan pecahan .
5
5. Tabel berikut menunjukkan banyak tulang pada beberapa bagian tubuh kita.
Bagian Tubuh Banyak Tulang
Lengan dan tangan 64
Telapak tangan 16
Kaki 62
Telapak kaki 14

a. Gambar bangun yang menyatakan pecahan yang menunjukkan banyak bagian


dari tulang lengan dan tangan yang terdapat pada telapak tangan.
b. Gambar bangun yang menyatakan pecahan yang menunjukkan banyak bagian
tulang kaki pada telapak kaki.
c. Tulis pertanyaan baru yang berkaitan dengan tabel di atas.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 25


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

2. Bentuk-Bentuk Pecahan
Di awal diinformasikan bahwa Kementerian Perhubungan melaporkan jumlah pemudik
tahun 2015 mengalami penurunan 1,56% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dilaporkan juga, untuk pertama kalinya, jumlah pemudik yang menggunakan pesawat
melebihi jumlah pemudik yang menggunakan kereta api. Bentuk persentase 1,56%
merupakan salah satu bentuk pecahan. Bentuk-bentuk pecahan lainnya adalah pecahan
biasa atau pecahan murni, pecahan campuran, desimal, dan persen.

a. Pecahan Biasa
Perhatikan contoh-contoh pecahan biasa berikut.

Pecahan biasa
(murni)

Apa ciri-ciri pecahan murni atau pecahan biasa?

Beberapa pecahan dapat diklasifikasikan sebagai pecahan sejenis atau tidak sejenis
seperti berikut.
Pecahan 3 2 5 1 4 3
dan dan dan
sejenis 8 8 7 7 5 5
Pecahan tidak 4 3 3 5 1 2
dan dan dan
sejenis 5 4 8 9 3 7

Tuliskan ciri-ciri pecahan sejenis dan pecahan tidak sejenis pada tempat yang disediakan
berikut.

Berdasarkan ciri-ciri yang kamu dapatkan, jelaskan perbedaan pecahan sejenis dan tidak
sejenis. Lengkapi penjelasanmu dengan beberapa contoh lainnya.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


26
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

b. Pecahan Campuran
Perhatikan contoh-contoh pecahan campuran dan pecahan biasa pada tabel berikut.

Pecahan Campuran Pecahan Biasa


3 8
1
5 5
2 8
2
3 3
3 19
4
4 4

3 8
Bandingkan kedua jenis pecahan tersebut. Misalnya pecahan 1 dan . Apakah ciri-
5 5
ciri pecahan campuran? Apakah hubungan antara 1, 3, dan 5 dengan 8? Tuliskan
dengan kalimatmu sendiri pengertian pecahan campuran pada tempat berikut.
Pecahan campuran adalah ....

c. Pecahan Desimal
Di awal telah dinyatakan bahwa pada tahun 2015 sekitar 4,70 juta penduduk
Indonesia mudik menggunakan kendaraan bus. Bilangan 4,70 merupakan contoh dari
pecahan desimal. Perhatikan pecahan-pecahan desimal lainnya sebagai berikut.

Pecahan 470 8 294 1808


 4,70  0,8  2,94  1,808
desimal 100 10 100 1000

Apakah ciri-ciri pecahan desimal? Berdasarkan ciri-ciri yang kamu peroleh, jelaskan
hubungan antara pecahan desimal dan pecahan biasa. Lengkapi penjelasanmu dengan
beberapa contoh lainnya.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 27


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

d. Persen
13 29 50 2
Persen = 13% = 29% = 50% = 2%
100 100 100 100

Perhatikan contoh-contoh persen di atas dan hubungannya dengan pecahan biasa


pada setiap kolom. Apakah kesamaan masing-masing? Berdasarkan kesamaan
tersebut tulis apa yang kamu ketahui tentang persen dan hubungannya dengan
pecahan biasa?

Sebagai akhir dari pembahasan bentuk-bentuk pecahan, lakukan kegiatan berikut


secara individual atau berkelompok.

Kegiatan 2
1. Sediakan sumber belajar seperti koran, majalah, brosur, atau lainnya yang
berhubungan dengan konsep lingkaran.
2. Ceritakan bagaimana pecahan dapat menjadi bagian pada peristiwa tersebut.
Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Latihan
1. Perhatikan pecahan pada tabel di bawah ini.
Kelompokkan pecahan berikut berdasarkan bentuknya.

0,25 2,45

15% 125% 14,25

2 1
3,5 2 0,5% 5
5 2

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


28
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

2. Tulis masing-masing 5 bilangan pecahan dalam bentuk desimal, persen, biasa,


sejenis, dan pecahan campuran. Kemudian minta temanmu untuk memeriksa,
apakah contoh yang kalian buat benar.
3. Perhatikan definisi pecahan berikut.
Pecahan satuan (unit fraction) adalah pecahan dengan pembilang 1.

Berdasarkan definisi tersebut, berikan contoh dan bukan contoh pecahan satuan.

3. Perubahan Bentuk Pecahan


Pada bagian depan, pada pembahasan pecahan desimal dan persen dinyatakan bahwa 3,7
37 13 37
= dan = 13%. Perhatikan bahwa 3,7 dan merupakan pecahan yang memiliki
10 100 10
13
nilai sama. Demikian pula dengan dan13%. Kita dapat mengubah suatu bentuk
100
pecahan ke bentuk pecahan lainnya yang senilai. Perhatikan bangun (i) dan (ii) berikut
yang memiliki ukuran sama.

(i) (ii)

3
1. Arsirlah bangun (i) yang menyatakan pecahan . Berapa banyak bagian
4
yang diarsir?
2. Arsirlah bangun (ii) sehingga posisi daerah arsiran sama dengan daerah
arsiran pada bangun (i). Berapa banyak bagian yang diarsir?
3. Berdasarkan arsiran pada bangun (i) dan (ii), tuliskan simpulanmu menenai
3
pecahan dan 75%.
4

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 29


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Perhatikan beberapa pecahan pada tabel berikut.

Baris 1 20% 0,2

Baris 2 0,4 40%

Apakah pecahan pada baris 1 memiliki bentuk yang berbeda-beda? Apakah nilainya
juga berbeda? Bagaimana dengan pecahan pada baris dua?
Perhatikan dua model pecahan yang berukuran sama seperti berikut.

(i) (ii)
1
 Luas daerah yang diarsir pada bangun (i) adalah bagian. Mengapa?
5
20
 Luas daerah yang diarsir pada bangun (ii) adalah bagian. Mengapa?
100
1 20
 Karena luas daerah arsiran sama, maka nilai pecahan = .
5 100
20
 Berdasarkan pembahasan sebelumnya, diperoleh = 0,20.
100
20
 Lambang 0,20 adalah lambang dari dalam bentuk desimal, sehingga
100
1 20
= = 0,20.
5 100

Latihan
1. Dengan ringkas, tulis langkah-langkah pengubahan bentuk pecahan dari desimal ke
bentuk persen. Beri contoh.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


30
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

2. Periksa apakah masing-masing pernyataan berikut benar. Jelaskan.


3 30 1
a. = d. 125% = 1
10 100 4
9
b. 45% = e. 60% =0,6
5
1
c. 3,25 = 3
5
3. Ubahlah pecahan 30% ke dalam bentuk pecahan biasa dan desimal.
1
4. Ubahlah pecahan ke dalam bentuk desimal dan persen.
3
5. Ubahlah pecahan 0,45 ke dalam bentuk pecahan biasa dan persen.

4. Pecahan Senilai
Seorang ibu pergi ke suatu toko roti. Dia melihat satu loyang
bolu gulung yang telah dibagi menjadi empat bagian yang
sama. Ia ingin membeli dua bagian dari empat bagian kue bolu
tersebut. Namun, pelayan tersebut memberinya setengah
bagian dari bolu gulung tersebut yang masih utuh. Meski
demikian, Si Ibu tetap menerimanya. Mengapa? Untuk menjawab pertanyaan di atas
lakukan kegiatan berikut.

Langkah Kegiatan Sketsa


1 Siswa 1
- Lipat selembar kertas berbentuk
lingkaran menjadi dua bagian
yang sama
- Tarik garis pada lipatan
- Warnai salah satu bagian
Siswa 2
- Lipat selembar kertas berbentuk
lingkaran (ukuran sama)
menjadi dua bagian yang sama.
- Lipat menjadi dua bagian yang
sama lagi.
- Tarik garis pada lipatan-lipatan
- Warnai dua bagian
2 Siswa 1 dan 2
Bandingkan kedua lingkaran
- Apakah bagian yang diwarnai
pada masing-masing lingkaran
sama?

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 31


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Langkah Kegiatan Sketsa


- Apa pecahan yang mewakili
masing-masing bagian yang
diwarnai?
1 2 1 2
Karena dan mewakili luas daerah yang sama, berarti = . Dengan kata lain,
2 4 2 4
1 2
pecahan dan merupakan dua pecahan senilai.
2 4
Latihan
1. Gunakan bahan atau media lain untuk menentukan atau menyatakan pecahan yang
senilai. Beri contoh penggunaannya.
2. Gunakan dua lembar kertas dengan ukuran sama. Berikan contoh dua pecahan senilai
dengan cara melipat masing-masing kertas.
3. Nyatakan apakah masing-masing pasangan pecahan berikut senilai. Jelaskan.
(a) (b) (c)

B. Operasi Pecahan
1. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Sejenis
Perhatikan contoh pecahan-pecahan sejenis berikut.
5 2 1 2 1 2 4 2 5 4
Pecahan sejenis dan dan dan dan dan
8 8 5 5 3 3 7 7 9 9

5 2
Perhatikan pecahan dan .
8 8
Contoh 1. Penjumlahan
5 2 5 2 7
  
8 8 8 8
Contoh 2. Pengurangan
5 2 52 3
  
8 8 8 8

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


32
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Dengan memperhatikan dua contoh di atas, tulis bagaimana cara menjumlahkan dan
mengurangkan dua pecahan sejenis.
Penjumlahan dua pecahan sejenis

Pengurangan dua pecahan sejenis

Latihan
1. Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut ini. Tuliskan langkah-langkahnya.
2 4 3 5
a.  = .... c. 
7 7 10 10
7 2 13 5
b.  = .... d. 
13 13 25 25
7
2. Soal Terbuka. Tulis dua pecahan yang jumlahnya .
8
3
3. IPS. Sekitar bagian dari Bumi berupa daratan. Sisanya berupa perairan.
10
a. Berapa bagian Bumi yang ditutupi perairan?
b. Berapa bagian kelebihan perairan dibandingkan dengan perairan?

2. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Tak Sejenis


Perhatikan contoh-contoh berikut.
Contoh 1
1 5
Hitunglah  .
3 6
Jawab
KPK dari 3 dan 6 adalah 6, sehingga diperoleh
1 5 1 2 5 1 2 5 7
 = + =  
3 6 3  2 6 1 6 6 6

Contoh 2
1 5
Hitunglah 
3 6

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 33


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Jawab
KPK dari 3 dan 6 adalah 6, sehingga diperoleh
1 5 1 2 5 1 2 5  3 3
 = – =   
3 6 3  2 6 1 6 6 6 6
Dengan memperhatikan dua contoh di atas, tulis bagaimana cara menjumlahkan dan
mengurangkan dua pecahan tak sejenis.
Penjumlahan dua pecahan tak sejenis

Pengurangan dua pecahan tak sejenis

Latihan
1. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan pecahan berikut ini. Tuliskan langkah-
langkahnya.
2 4 3 5
a.  = .... c.  = ....
3 5 5 10
7 2 1 5
b.  = .... d.  = ....
8 4 2 7
7
2. Soal Terbuka. Pilihlah dua pecahan sejenis yang jumlahnya .
12
7
3. Soal Terbuka. Pilihlah dua pecahan tak sejenis yang selisihnya .
12
9
4. IPA Pada minggu pertama, seekor anak Panda beratnya sekitar kg. Pada minggu
32
5
kedua, beratnya sekitar kg. Berapa kg berat anak Panda tersebut bertambah dalam
16
satu minggu?

3. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan (Pecahan) Campuran


Perhatikan operasi bilangan campuran berikut.
Contoh 1
1 1
Selesaikan 2  4
3 4

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


34
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Jawab
KPK penyebut, yaitu 3 dan 4 adalah 12, sehingga diperoleh:
1 1 1 4 1 3 4 3 7
2 4 2 4 2  4  6
3 4 3 4 4  3 12 12 12
Contoh 2
1 1
Selesaikan 6  2
2 3
Jawab
KPK penyebut, yaitu 2 dan 3 adalah 6, sehingga
1 1 1 3 1 2 3 2 1
6  2 6 2 6  2 4
2 3 23 3 2 6 6 6
Perhatikan langkah demi langkah pada penjumlahan dan pengurangan di atas. Tulis
simpulanmu tentang bagaimana menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan dua
pecahan campuran.
Penjumlahan bilangan campuran

Pengurangan bilangan campuran

Latihan
1
1. Analisis Kesalahan. Jeremi dan Tama menghitung 9 – 3.
2
Perhatikan pekerjaan keduanya. Siapakah yang benar? Jelaskan.
1 1 2 1
Jeremy: 9  3  9  2 = 7
2 2 2 2
1 1
Tama: 9  3  6
2 2

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 35


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

2. Berpikir Kritis. Gunakan angka 1, 1, 2, 2, 3, dan 4 untuk membuat dua bilangan


1
campuran yang jumlahnya 4 .
4
3. IPS. Dewasa ini pemerintah selain mengedarkan uang kertas, juga mengedarkan uang
logam atau koin. Tabel berikut ini menunjukkan berat beberapa jenis koin.

Koin Rp200 Rp500 Rp1000


19 1 1
Berat (gram) 2 3 4
50 10 2
a. Berapa selisih berat antara koin Rp200 dan Rp500?
b. Kritis. Apabila seseorang memiliki uang Rp3.000,00 yang terdiri atas uang koin,
berapa berat uang tersebut?

5. Perkalian Pecahan
2 4
Perhatikan dua proses perkalian pecahan dan berikut.
3 5
Pertama, arsir bagian yang menunjukkan
2
pecahan secara vertikal.
3

Kedua, pada bagian yang sama arsir bangun


4
yang menunjukkan secara horisontal sehingga
5
bangun tersebut terbagi atas 15 bagian yang
sama, 8 bagian diarsir dua kali. Daerah yang
8
diarsir duakali adalah 8 dari 15 atau .
15

Dengan demikian,
2 4 8
 
3 5 15
Amati bagaimana proses perkalian dua pecahan di atas.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


36
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Tulis langkah-langkah pada ruang di bawah ini.

Perkalian dua pecahan dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Latihan
5 4
1. Tanpa melakukan penghitungan apakah hasil kali dan merupakan pecahan biasa
9 7
atau bilangan campuran. Jelaskan.
1
2. Kesehatan. Sekitar liter darah dipompa ke seluruh tubuh pada setiap denyut
31
jantung. Apabila rata-rata denyut jantung adalah 72 kali per menit, berapa liter darah
yang dipompakan ke seluruh tubuh selama 1 menit? 1 jam? 1 hari? 1 tahun?
Sepanjang hidupmu?

6. Perkalian Bilangan Campuran


Perhatikan contoh perkalian dua bilangan campuran berikut.
Contoh
1 2
Tentukan 2 1
4 3
1 2 9 5 15 3
2 1    3
4 3 4 3 4 4
Tuliskan cara mengalikan dua pecahan campuran sebagai berikut.

Latihan
1 2
1. Tanpa melakukan perhitungan, tentukan apakah hasilkali dari 2  terletak pada
2 3
titik A, B, atau C. Berikan alasannya.
A B C
0 1 2 3

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 37


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

2. IPA. Sloth adalah sejenis kera berjari tiga yang bergerak sangat lamban, yaitu sekitar
1
km per jam. Dengan kecepatan ini, berapa jauh yang dapat ditempuhnya dalam
5
1
2 jam?
2
3 1
3. Ukuran selembar kayu lapis adalah 56 x 100 cm. Berapa luas kayu lapis tersebut?
4 5

7. Pembagian Pecahan
3 1
Apa arti pembagian pecahan : ? Pada pembagian pecahan tersebut dapat diartikan
4 8
3
bahwa “berapa banyak ‘seperdelapanan’ dalam ”? Sebagai contoh, berapa berapa
4
1 3
banyak -an kue potong dalam potong kue?
8 4
Perhatikan ilustrasi berikut.

3
Perhatikan bahwa terdapat 6 ‘seperdelapanan’ potong kue dalam potong kue,
4
sehingga dapat dituliskan sebagai berikut.
3 1
: =6
4 8
Dengan menggunakan cara yang sama hitung hasil pembagian pecahan dan
perkalian pecahan pada tabel berikut.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


38
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Pembagian Pecahan Perkalian Pecahan

3 1 3 8
: = .... : = ....
4 8 4 1
3 1 3 4
: = ....  = ....
4 4 4 1
1 1 1 6
: = .... : = ....
2 6 2 1
1 1 1 1
: = ....  = ....
2 12 2 12
2 2 2 2
: = ....  = ....
3 3 3 3

Perhatikan hasil pembagian dan perkalian pecahan-pecahan tersebut. Berdasarkan hal itu,
tuliskan simpulanmu tentang pembagian pecahan.

Pembagian dua pecahan

Latihan
5
1. Soal Terbuka. Tulis dua pecahan positif yang hasilkalinya adalah .
6
2. IPS. Dalam dunia memasak dikenal ukuran khusus, yaitu drop dan dash. 1 drop =
1 2
dash. Jika suatu resep kue memerlukan dash bahan, berapa drop bahan yang
6 3
diperlukan?
18
3. IPA. Rata-rata panjang lidah Jerapah adalah 45 cm, sedangkan rata-rata panjang
25
1
lidah manusia adalah 10 cm. Berapa kali panjang lidah Jerapah dibandingkan
5
dengan lidah manusia?

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 39


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

8. Pembagian Bilangan Campuran


Perhatikan contoh berikut.

Contoh
2 1
Tentukan 2 : 1 .
3 5
Jawab
2 1 8 6 8 5 20 2
2 :1 = : = : = =2
3 5 3 5 3 6 9 9
Tuliskan cara melakukan pembagian dua pecahan campuran.

Latihan
2
1. Soal Terbuka. Tentukan dua bilangan campuran yang hasil baginya adalah 2 .
3
8 2 8 3
2. Bandingkan : 1 dan : 1 . Mana yang lebih besar?
10 3 10 4
3
3. IPA. Manusia memiliki 46 kromosom. Jumlah tersebut adalah 5 kali banyak
4
kromosom yang dimiliki lalat buah. Berapa kromosom yang dimiliki lalat buah?
4. IPS. Di negara-negara maju, misalnya Amerika Serikat, telor ayam selain dijual dalam
kemasan selusin, juga dibagi atas 5 kategori seperti pada tabel berikut.
Klasifikasi Telor Ayam di Amerika Serikat
Klasifikasi Kemasan Berat Minimum (kg)
Small 1
2
Medium 4
5
Large 17
25
Extra Large 10
13
Jumbo 11
13

Berapa kali berat telor klasifikasi Jumbo dibandingkan dengan telor klasifikasi Small?

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


40
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

9. Pembandingan dan Pengurutan Desimal


Perhatikan contoh pembandingan desimal berikut. Tentukan mana yang lebih besar
nilainya: 68,5604 atau 68,563.
Jawaban BENAR Jawaban SALAH
Karena 0 < 3, sehingga 68,5604<68.563 Karena 4 > 3, sehingga 68,5604> 68,563

Apa perbedaan penyusunan kedua bilangan? Dimulai dari angka berapa pembandingan
dimulai? Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini tulis simpulanmu
tentang langkah-langkah pembandingan dua desimal.
Langkah-langkah pembandingan dua desimal.

Latihan
1. Soal Terbuka. Tentukan tiga bilangan pecahan desimal antara 1,5 dan 1,6 yang
masing-masing memuat banyak angka berbeda. Urutkan bilangan-bilangan tersebut.
2. Analisis Kesalahan. Markus dan Karla mengurutkan bilangan 0,4, 0,5, dan 0,49 dari
terkecil ke terbesar. Siapakah yang melakukan kesalahan? Jelaskan mengapa terjadi
kesalahan?
Markus :0,4; 0,5; 0,49 Karla : 0,4; 0,49 ; 0,5
3. IPS. Australia dan Botswana adalah dua negara yang paling sedikit penduduknya. Di
Australia rata-rata terdapat 4,25 orang per km persegi, sementara di Botswana rata-
rata terdapat 4,28 orang per km persegi. Manakah negara yang lebih padat
penduduknya: Australia atau Botswana?
4. IPA. Berikut ini adalah daftar berat atom dari beberapa unsur umum. Urutkan berat
atom tersebut dari terkecil ke terbesar.
Elemen Umum
Unsur Lambang Berat Atom
Argon Ar 38,948
Kalcium Ca 40,078
Klorin Cl 35,453
Potasium K 39,0983
Titanium Ti 47,867

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 41


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

10. Penjumlahan dan Pengurangan Desimal


Perhatikan contoh-contoh berikut ini. Gunakan cara yang dianggap lebih mudah.
Contoh 1
Hitunglah 61,32 + 8,26
Jawab
61,32
8,26 +
69,58
Contoh 2
Tentukan 2,65 – 0,2.
Jawab
2,65
0,20 tambahkan 0 (mengapa?)
2,45
Perhatikan kedua operasi di atas. Bagaimana letak susunan masing-masing unsur
pada setiap desimal? Berdasarkan jawaban pertanyaan di atas, lakukan kegiatan menulis
berikut.
Penjumlahan (pengurangan) bilangan desimal dilakukan dengan cara:

Apakah kelebihan penjumlahan (pengurangan) dengan cara vertikal dibandingkan


dengan cara horisontal?

Latihan
1. Jelaskan langkah-langkah untuk menentukan jumlah 3,3 dan 2,89.
2. Soal Terbuka. Tentukan dua pecahan desimal yang jumlahnya sama dengan 3.
3. Analisis Kesalahan. Arwan dan Akira mencoba menentukan hasil dari 8,9  3,72
seperti di bawah ini. Siapakah yang benar? Jelaskan.
Arwan: 8,9 – 3,72 = 5,22
Akira : 8,9 – 3,72 = 5,18

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


42
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

4. IPA. Tabel berikut berisi daftar rata-rata panjang tiga tulang terpanjang pada tubuh
manusia. Berapa selisih panjang tulang Femur dan Tibia?
Tiga Tulang Terpanjang Manusia
Tulang Panjang (cm)
Femur 50,50
Tibia 43,03
Fibula 40,49

5. IPA. Untuk mengubah temperatur dari derajat Kelvin (K) ke derajat Celcius (C),
kurangi saja dengan 273,15. Suhu normal tubuh manusia adalah 310,150 K.
Ubah bilangan tersebut ke dalam derajat Celcius.

11. Perkalian Desimal dengan Bilangan Cacah


Perhatikan dua contoh dengan dua cara yang berbeda seperti berikut.
Contoh
Hitunglah 6,25  5.
Jawab
Membilang angka di belakang koma
6,25 (ada dua angka di belakang koma)
5
31,25 (letakkan tanda koma dua angka di belakang koma)
Berdasarkan dua contoh tersebut, jelaskan dengan kata-katamu sendiri perbedaan kedua
cara perkalian desimal dengan bilangan cacah.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 43


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Latihan
1. Analisis Kesalahan. Berikut pekerjaan Ananda dan Kenya ketika menghitung
hasilkali 0,52 dan 2. Siapa yang benar? Jelaskan.
Ananda Kenya
0,52 0,52
2× 2×
0,104 1,04
2. Apakah hasilkali 0,81 dan 15 lebih atau kurang dari 15? Bagaimana cara
mengetahuinya?
3. IPS. Ambil kertas ukuran A4 dan A5. Ukurlah kedua kertas itu, kemudian hitung luas
masing-masing.
4. IPA. Suhu permukaan matahari dalam derajat Celsius dapat ditentukan dengan cara
mengalikan 5,7 dengan 1000. Berapa derajat temperatur permukaan matahari tersebut?

12. Perkalian Desimal dengan Desimal


Perhatikan contoh berikut.
Contoh
Hitunglah 5,2 x 6,13.
Jawab
5,2 (satu angka dibelakang koma)
6,13 × (dua angka di belakang koma)
156
52
312
31,876 (letakkan tanda koma sehingga tiga angka di belakang koma)

Apa kesamaan antara perkalian desimal dan perkalian bilangan cacah?

Apa hubungan antara banyak angka di belakang koma pada hasil perkalian dan
banyak angka di belakang koma pada masing-masing faktor?

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


44
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Latihan
1. Soal Terbuka. Tulis soal perkalian yang hasilnya memiliki tiga angka di belakang
koma.
2. Soal Terbuka. Tulis soal perkalian yang hasilnya antara 0,05 dan 0,75.
3. Penalaran/Komunikasi. Letakkan tanda koma pada hasilkali berikut sehingga
merupakan jawaban yang benar. Jelaskan alasannya.
3,9853  8,032856 = 32013341...
4. IPA. Kecepatan rambut tumbuh yaitu 0,3 hingga 0,5 milimeter setiap hari. Berapa
millimeter rambut akan memanjang selama 7,5 hari? (Info: pertumbuhan rambut
akan terhambat bila seseorang mengalami stress, pelecehan verbal, dan sebagainya)
5. IPA. Bagian dasar Pyramid Agung di Mesir terbuat dari 2,3 juta balok bebatuan.
Masing-masing balok, rata-rata beratnya 2,5 ton. Berapa berat dasar Pyramid Agung
tersebut?

13. Pembagian Desimal dengan Bilangan Cacah


Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh
Hitunglah 8,73 : 9
Jawab
0,97
9 8,73
0
87
81 
63
63 
0
Proses pembagian desimal dengan bilangan cacah tersebut memuat beberapa hal penting,
di antaranya peletakan tanda koma, penurunan angka, dan penulisan hasil perkalian dan
pengurangan bilangan cacah.
Tulis rangkuman tentang bagaimana cara membagi desimal seperti yang terdapat pada
contoh.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 45


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Apa perbedaan pembagian bilangan desimal dan pembagian bilangan cacah?

Apa kesamaan pembagian bilangan desimal dan pembagian bilangan cacah?

Latihan
1. Analisis Kesalahan. Toro dan Ambar mencoba menentukan hasil dari 1,2 : 14.
Siapakah yang benar? Jelaskan.
Toto Ambar
8, 0,8
14 11,2 14 11,2

112 – 112 –
1 0
2. Tanpa melakukan perhitungan, jelaskan bagaimana cara meletakkan koma pada hasil
operasi 42,56 : 22.
3. IPA. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam satu tahun,
yaitu 9,461 triliun km. Berapa triliun km yang ditempuh cahaya dalam satu bulan?

14. Pembagian Desimal dengan Desimal


Perhatikan contoh berikut terutama perubahan pada bentuk bilangan.
Contoh
Tentukan hasil dari 10,14 : 5,2
Jawab
1,95
5,2 10,14 52 101,40
52 
494
468 
260
260 
0

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


46
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Jadi, hasil dari 10,14 dibagi 5,2 adalah 1,95. Selanjutnya kita akan menyimpulkan
mengenai pembagian pecahan desimal dengan pecahan desimal berdasarkan contoh dan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti: “Apakah hubungan antara dua
pembagian terakhir?”, Apakah kedua desimal selalu dikalikan 10 sebelum dilakukan
pembagian? “, dan “Untuk apa perkalian tersebut dilakukan?”
Dengan kata-kata sendiri, jelaskan cara melakukan pembagian desimal dengan desimal.

Latihan
1. Berpikir Kreatif. Perhatikan pernyataan matematis berikut:
Jika a < 1 dan b < 1, maka a : b  1
a. Cari dua desimal positif a dan b sehingga pernyataan tersebut bernilai benar.
b. Cari dua desimal positif a dan b sehingga pernyataan tersebut bernilai salah.
2. IPS. Tabel berikut menyajikan lima negara terbanyak penduduknya. Berapa kali lipat
penduduk Cina dibandingkan dengan penduduk Indonesia? Bulatkan hingga ke
persepuluhan terdekat.
Negara Terbanyak Penduduknya
Negara Banyak Penduduk(Milyar)
Cina 1,322
India 1,13
Amerika Serikat 0,301
Indonesia 0,235
Brazil 0,19

3. IPA. Sehari setelah dilahirkan, bayi Paus Biru mulai tumbuh berkembang. Apabila
rata-rata bertambah panjang 3,81 cm per hari, berapa hari diperlukan untuk mencapai
panjang 119,51 cm?

15. Persen dari Suatu Bilangan


Banyak situasi yang melibatkan persen. Sebagai contoh, sehelai rambut basah bila ditarik
dapat meregang hingga 40%-50% dari panjang semula.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 47


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Contoh
Hitunglah 40% dari 20.
Jawab
40 4
40% x 20 = x 20 =  20  8
100 10
Jadi, 40% dari 20 adalah 8.
Apa yang dilakukan pertama dalam contoh di atas? Selanjutnya apa? Operasi apa
yang dilakukan untuk menentukan besar persen dari suatu bilangan? Gunakan jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas untuk melengkapi kalimat berikut.
Langkah untuk menentukan persen dari suatu bilangan adalah sebagai berikut.

Latihan
1. Analisis Kesalahan. Berikut adalah hasil yang diperoleh Garniwan dan Belinda
menghitung 120% dari 60. Siapakah yang benar? Jelaskan alasannya.
Garniwan Belinda
1
120% dari 60  1  60  72 120% dari 60  12,0  60  720
5
2. IPA. Sekitar 30% dari orang yang meninggal karena sakit jantung adalah perokok.
Andai dalam satu bulan di suatu rumah sakit terdapat 40 orang meninggal karena
sakit jantung, berapa orang di antaranya yang merokok?
3. IPS. Pada umumnya kecepatan membaca di layar komputer 25% lebih lambat
dibandingkan membaca di kertas. Apabila kecepatan seseorang membaca teks di
kertas adalah 60 kata per menit, berapa kecepatannya apabila teks tersebut disajikan
di layar komputer?
4. IPA. Di tubuh kita terdapat 639 otot yang beratnya sekitar 40% dari berat badan.
Apabila berat badan seseorang 54 kilogram, sekitar berapa kilogram berat otot-otot
tersebut?

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


48
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

5. IPA. Seekor beruang kutub dapat makan sebanyak 10% dari berat tubuhnya dalam
waktu satu jam. Apabila berat seekor beruang kutub dewasa 325 kg, berapa banyak
makanan yang dapat dimakannya dalam satu jam?

Rangkuman
Lengkapi kalimat berikut dengan salah satu istilah yang tepat yang disediakan.
1. … memiliki penyebut yang nilainya lebih besar dari pembilang.
1
2. 3 merupakan contoh dari ….
2
3 3
3. Pecahan dan memiliki ….
4 8
4. … dari bilangan 4 dan 3 adalah 12
a
5. … dapat ditulis dalam bentuk (b ≠ 0).
b
5 8
6. … dari adalah .
8 5
7. 3,44 . . . merupakan contoh dari ….

a. desimal h. invers perkalian


b. penyebut i. pembilang
c. pecahan senilai j. persen
d. pecahan k. persentase
e. KPK l. pecahan biasa
f. pecahan sejenis m. desimal berulang
g. bilangan (pecahan) campuran n. bentuk sederhana
o. pecahan tidak sejenis

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 49


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Ujian Kompetensi
A. Pilihan Ganda
2
1. Pecahan yang senilai dengan adalah ….
3
1
A.
6
3
B.
6
2
C.
4
4
D.
6
2. Perhatikan gambar berikut.

Pecahan yang sesuai dengan banyaknya bagian yang diarsir pada gambar tersebut
adalah ....
3
A.
10
2
B.
5
6
C.
10
4
D.
5

3. Perhatikan gambar berikut.

Pecahan yang senilai dengan bagian diarsir pada gambar tersebut adalah ….
6
A.
16
3
B.
6
6
C.
10
3
D.
4

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


50
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

16
4. Bentuk sederhana dari adalah ….
20
1
A.
6
4
B.
10
8
C.
10
4
D.
5
3
5. Pecahan yang senilai dengan 7 adalah ….
5
38
A.
5
21
B.
5
32
C.
5
35
D.
5
3 3
6. Hasil dari  adalah ....
5 4
4
A.
20
4
B.
9
19
C.
20
27
D.
20
3 2
7. Hasil dari  adalah ....
4 7
5
A.
28
6
B.
14
6
C.
28
5
D.
11

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 51


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

3
8. Hasil dari  25 adalah ….
5
A. 10
B. 12
C. 15
D. 25
4 8
9. Hasil dari : adalah ....
5 15
32
A.
75
1
B.
2
2
C.
3
3
D.
2
 1 3 3
10. Hasil dari 1  2  : adalah ....
 2 5 5
44
A.
15
1
B. 4
6
41
C.
6
1
D. 7
6
11. Nilai dari angka ‘4’ pada bilangan 3,246 adalah ….
4
A.
10.000
4
B.
1.000
4
C.
100
4
D.
10

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


52
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

12. Bilangan desimal 0,37 jika ditulis dalam bentuk pecahan adalah ….
37
A.
1.000
37
B.
100
7
C. 3
100
37
D.
10
13. Banyak angka di belakang koma untuk 12,345  6,097 adalah ….
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
14. Hasil dari 1,348 : 0,2 adalah ….
A. 0,067
B. 0,674
C. 6,74
D. 67,4
46
15. Pecahan jika ditulis dalam bentuk persen adalah ….
100
A. 0,46%
B. 4,6%
C. 23%
D. 46%

B. Uraian
1. Gambarlah batang pecahan yang menyatakan masing-masing pecahan berikut.
2
a.
3
3
b.
7
2. Ubahlah masing-masing pecahan berikut ke dalam bentuk desimal.
3
a. c. 67%
8
4 3
b. d. 2
5 4

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 53


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

3. Hitunglah hasil penjumlahan pecahan-pecahan berikut.


3 2
a.  = .... d. 2,35 + 0,67 = ....
7 7
2 3
b.  = .... e. 3,1 + 2,34 = ....
5 4
c. 0,4 + 1,2 = .... f. 38% + 49% = ....
4. Hitunglah hasil pengurangan pecahan-pecahan berikut.
5 2
a.  = .... d. 1,2 – 0,82 = ....
8 8
3 2
b.  = .... e. 74% – 46% = ....
5 6
c. 0,45 – 0,27 = ....
4
5. Pilihlah dua pecahan yang hasil kalinya
12
2
6. Pilihlah dua pecahan yang hasil baginya
8
7. Lingkari pecahan-pecahan yang senilai pada masing-masing baris berikut.
1 2 4 4 6
a.
3 6 9 12 15
3 5 6 25 30
b.
4 6 8 30 40
2 3 9 1 25
c.
5 12 22 4 100
4 2 9 16 3
d.
5 8 10 20 4
9. Mito dapat menempuh satu putaran dalam lomba lintas alam dalam 1 jam.
5

a. Berapa menit yang dibutuhkan Mito?


b. Berapa putaran yang dapat diselesaikannya dalam 1 12 jam? (Asumsi: kecepatannya

tetap)
3
10. Tentukan hasilnya jika masing-masing pecahan berikut dijumlahkan dengan .
10
a. 3,1
b. 6,24

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


54
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

MATERI III
LUAS DAN KELILING SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari materi ini, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian luas daerah dan keliling bangun datar
2. Menemukan rumus luas dan keliling persegipanjang, persegi, segitiga,
jajargenjang, belahketupat, trapesium, dan layang-layang
3. Menggunakan konsep keliling dan luas untuk menyelesaikan masalah

Perhatikan lapangan sepakbola seperti tampak pada gambar berikut. Apabila lapangan
sepakbola akan ditanami rumput, berapa banyak rumput yang diperlukan? Berapa biaya yang
diperlukan untuk membeli rumput tersebut?

Sumber: http://www.galeriarsitektur.com/a109/stadion-wembley

Penentuan biaya yang diperlukan untuk menanami rumput di lapangan sepakbola


tersebut memerlukan konsep luas. Apa itu luas? Konsep luas telah banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari untuk berbagai keperluan. Misalnya, seorang desainer interior rumah
memerlukan data luas lantai, dinding, atap, pintu, dan jendela untuk membuat desain terbaik
dan sekaligus menentukan biaya yang diperlukan.
Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian luas dan cara menentukan rumus luas daerah
segitiga, persegipanjang, persegi, jajargenjang, belahketupat, layang-layang, dan trapesium.
Luas daerah bangun datar adalah ukuran dari daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi bangun datar
itu. Untuk menentukan luas suatu daerah, perlu terlebih dahulu ditentukan satuan luas.
Mengukur luas suatu daerah adalah membandingkan satuan luas dengan daerah tersebut.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 55


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Dengan kata lain, menentukan luas daerah itu sama dengan menentukan banyaknya satuan
luas yang dapat ‘menutup’ atau ‘memenuhi’ daerah tersebut secara tepat. Pada umumnya,
satuan luas yang digunakan adalah persegi satuan. Persegi satuan adalah persegi yang panjang
sisinya 1 satuan panjang.

1 1 cm

1 1 cm
Luas: 1 persegi satuan Luas: 1 cm 2

A. Luas Persegipanjang dan Persegi


Bagaimana menentukan luas daerah persegipanjang? Istilah “luas daerah
persegipanjang”, selanjutnya disingkat menjadi “luas persegipanjang”. Perhatikan gambar
persegipanjang berikut.

Untuk menentukan luas persegipanjang pertama, dapat dilakukan dengan


menghitung satu-persatu banyak persegi satuan yang dibatasi oleh sisi-sisi
persegipanjang tersebut, yaitu 105 persegi satuan. Jadi, luas persegipanjang tersebut
adalah 105 persegi satuan.
Untuk menentukan luas persegipanjang ketiga dapat dilakukan dengan membuat
garis-garis vertikal dan horizontal yang membentuk persegi-persegi satuan di daerah
persegipanjang tersebut. Selanjutnya menentukan banyak persegi satuan di daerah yang
dibatasi sisi-sisi persegipanjang itu. Namun, cara ini tidak ringkas. Bagaimana cara yang
lebih ringkas dan singkat untuk menentukan luas persegipanjang? Perhatikan gambar
berikut.
15

7 7 l

15 p

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


56
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Untuk menentukan luas persegipanjang tersebut tidak harus menghitung satu


persatu banyak persegi satuan yang menutup daerah persegipanjang tersebut, melainkan
cukup mengalikan panjang sisi-sisi berdekatan, yaitu 15 x 7 = 7 x 15 = 105 persegi
satuan. Apabila panjang sisi persegi satuan tersebut adalah 1 cm2, luas persegipanjang
tersebut adalah 105 cm 2 .
Biasanya, sisi-sisi berdekatan pada persegipanjang masing-masing disebut
panjang, disimbolkan dengan p, dan lebar, disimbolkan dengan l. Tuliskan rumus luas
persegipanjang sebagai berikut.

Luas Persegipanjang
1. Luas persegipanjang dengan panjang p dan lebar l adalah ....
2. Nyatakan luas persegipanjang dengan kata-kata sendiri dengan menggunakan
istilah panjang sisi-sisi berdekatan tanpa menggunakan simbol.

Persegi merupakan persegipanjang dengan panjang sisi-sisi sama, sehingga rumus


luas persegi dapat ditentukan dengan rumus luas persegipanjang.

Luas Persegi
Luas persegi dengan pajang sisi s adalah ....

Rumus luas persegipanjang dapat digunakan untuk menentukan luas bangun-


bangun datar lainnya, misalnya sebagai berikut.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 57


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Bangun datar tersebut dapat ditentukan luasnya dengan membagi daerah bangun
datar tersebut menjadi beberapa bagian seperti tampak pada gambar berikut. Luas daerah
tersebut sama dengan jumlah luas semua bagian tersebut. Jadi, berapakah luas daerah
bangun datar tersebut?

Terdapat cara lain untuk menentukan luas daerah bangun tersebut, yaitu
menentukan luas persegipanjang dengan panjang 9 dan lebar 8 dan mengurangkan
hasilnya dengan 4 luas segitiga siku-siku. Jadi, berapakah luas daerah bangun tersebut?

Latihan
1. Tentukan luas persegi berikut.

12 cm

2. Tentukan luas persegipanjang berikut.

3. Tentukan luas bangun datar berikut.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


58
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

4. Tentukan panjang dan lebar persegipanjang yang luasnya yaitu 24 cm2.


5. Gambarkan bangun datar yang luasnya100 cm2.
6. Dinding rumah berbentuk persegipanjang dengan panjang 8 m dan lebar 6 m akan
dicat dengan biaya Rp 10.000,00/m2. Tentukan biaya yang diperlukan untuk
mengecat dinding tersebut.
7. Lapangan olah raga pada halaman sekolah berbentuk persegipanjang dengan panjang
50m dan lebar 40m akan ditanami rumput. Tentukan luas rumput yang diperlukan.
8. Perhatikan persegipanjang ARTY dan P sembarang titik di sisi AY. Tentukan
perbandingan antara luas daerah diarsir dengan luas persegipanjang.

9. Tentukan luas persegi dengan panjang diagonal 10 cm.


10. Tentukan luas persegipanjang IJKL dengan koordinat titik I(1,1), J(8,1), dan K(8,6).

B. Keliling Persegipanjang dan Persegi


Pemain sepakbola melakukan pemanasan dengan berlari mengelilingi lapangan sepakbola
tepat melintasi batas lapangan tersebut. Lapangan sepakbola tersebut berbentuk
persegipanjang dengan panjang 110 m dan lebar 75 m. Berapa meter jarak yang ditempuh
pemain tersebut untuk berlari mengelilingi satu putaran lapangan sepakbola tersebut?

Sumber: http://bolaone.com/lapangan-sepak-bola.html

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 59


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Jarak yang ditempuh pemain sepakbola dalam mengelilingi lapangan sepakbola


tepat satu kali merupakan keliling lapangan sepakbola tersebut. Berapakah keliling
lapangan sepakbola tersebut? Bagaimanakah cara menentukan keliling lapangan
sepakbola tersebut? Bagaimanakah cara menentukan keliling persegipanjang dan persegi?
Tuliskan rumus keliling persegipanjang dengan panjang p dan lebar l. Tuliskan pula
rumus keliling persegi dengan panjang sisi s.

Keliling Persegipanjang dan Persegi


1. Keliling persegipanjang dengan panjang p dan lebar l adalah ....
2. Keliling persegi dengan panjang sisi s adalah ....

Investigasi 1

Persegipanjang
1. Gambarlah paling sedikit dua buah persegipanjang dengan panjang sisi berbeda.
2. Tentukan luas dan keliling masing-masing persegipanjang tersebut.
3. Bandingkan luas dan keliling antarpersegipanjang tersebut. Mungkin, terdapat
persegipanjang yang luasnya besar, tetapi kelilingnya kecil. Demikian pula sebaliknya.
4. Jelaskan bagaimana kamu memperoleh persegipanjang dengan luas besar, tetapi
dengan keliling kecil atau sebaliknya
Rumus luas persegipanjang dapat pula digunakan untuk menentukan rumus luas
segitiga dan segiempat-segiempat lainnya, yaitu jajargenjang, belahketupat, layang-
layang, dan trapesium.

Latihan
1. Gambar 3 buah persegipanjang berbeda dengan keliling 20 cm pada kertas
berpetak.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


60
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

2. a. Lengkapi tabel berikut untuk persegipanjang yang memiliki keliling 24 cm.


Panjang 1 cm 2 cm 3 cm ... ... ... 24 cm
Lebar 24 cm ... ... 6 cm 3 cm ... ...
b. Tentukan ukuran panjang dan lebar persegipanjang sehingga memiliki luas yang
sebesar-besarnya.
3. Tentukan panjang sisi persegi yang luasnya 64 cm2 .

C. Luas dan Keliling Segitiga


Untuk menentukan rumus luas segitiga sembarang perlu terlebih dahulu dirumuskan luas
segitiga siku-siku. Perhatikan gambar persegipanjang ABCD berikut. Persegipanjang
ABCD dapat dibagi menjadi dua segitiga siku-siku yang sama luasnya, yaitu ABD dan
CDB seperti tampak pada gambar berikut.

D C D

A B A B

Dengan membandingkan antara luas segitiga siku-siku ABD dan luas


pesegipanjang ABCD dapat dirumuskan luas segitiga siku-siku sebagai berikut.

Luas Segitiga Siku-siku


1. Luas segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisi siku-siku a dan b adalah ....
2. Nyatakan luas segitiga siku-siku dengan kata-katamu sendiri tanpa menggunakan
simbol

Untuk merumuskan luas segitiga sembarang, dapat dilakukan investigasi berikut.

Investigasi 2

Alat dan Bahan


1. Kertas karton
2. Gunting

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 61


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Langkah-langkah
1. Gambarlah segitiga ABC sembarang pada karton seperti berikut.

B D C

2. Gunting gambar segitiga tersebut menurut sisi-sisi (AB, BC, dan AC) dan tinggi (AD
= t) segitiga tersebut sehingga diperoleh dua potong segitiga siku-siku, yaitu ADB
dan ADC.
3. Jiplaklah masing-masing segitiga siku-siku pada kertas karton. Gunting dua gambar
segitiga tersebut, sehingga secara keseluruhan diperoleh 4 potong segitiga siku-siku
seperti berikut.

4. Susun empat potong segitiga siku-siku tersebut sehingga membentuk persegipanjang


seperti tampak pada gambar berikut.
A

B D C
Berapakah panjang dan lebar persegipanjang tersebut? Berapakah luasnya?
5. Bandingkan luas segitiga ABC dengan luas persegipanjang tersebut.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


62
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

6. Perhatikan bahwa masing-masing sisi segitiga disebut alas dan panjang ruas garis
tegak lurus dari titik sudut ke sisi di depan sudut itu disebut tinggi segitiga tersebut.
A

Tinggi (t)

B D Alas C

Misalnya, pada segitiga ABC berikut, alasnya adalah AB dan tinggi yang terkait
dengan alas tersebut adalah AD = t.
7. Tuliskan rumus luas segitiga sembarang.

Luas Segitiga
1. Luas segitiga dengan alas a dan tinggi t adalah ....
2. Nyatakan luas segitiga dengan kata-katamu sendiri tanpa menggunakan simbol

Rumus luas segitiga sembarang dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
Perhatikan gambar ABC berikut yang dibagi menjadi dua segitiga siku-siku, yaitu
ADC dan BDC, sehingga luas ABC = luas ADC + luas BDC. Perhatikan bahwa
CD adalah tinggi ABC juga merupakan tinggi ADC dan BDC.
C

A D B

Luas ABC = luas ADC + luas BDC


1 1
= x AD x t + x BD x t
2 2
1
= x  AD  BD x t
2
1
= x AB x t
2

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 63


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Perhatikan bahwa pada ABC, CD adalah garis tinggi segitiga tersebut. Pada
ABC, setiap sisi, termasuk AB, disebut alas dan CD adalah garis tinggi terkait alas
tersebut. C

Tinggi (t)

A B
Alas (a)

Berdasarkan uraian tersebut, tuliskan rumus luas segitiga apabila diketahui panjang
alas dan tingginya. Apakah sama dengan rumus keliling yang telah dirumuskan di atas?
Tuliskan rumus keliling segitiga dengan panjang sisi a, b dan c.

Keliling Segitiga
Keliling segitiga dengan panjang sisi a, b, dan c adalah ....

Latihan
1. Tentukan keliling bangun bangun berikut.
a. Segitiga dengan panjang sisi sisi 4 cm, 5 cm, dan 6 cm.
b. Jajargenjang dengan panjang alas 3 cm dan tinggi 5 cm.
2. Gambarlah segitiga dengan alas 16 satuan dan tinggi 10 satuan pada kertas berpetak.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


64
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

3. Tentukan luas segitiga dengan panjang alas 20 satuan dan tinggi 12 satuan.
4. Tentukan panjang alas dan tinggi segitiga yang mempunyai luas daerah 12 cm2.
5. Gambarlah segitiga yang memiliki luas 30 satuan luas (petak) pada kertas berpetak.

6. Gambarlah dua segitiga berbeda yang masing-masing luasnya adalah 54 cm2


7. Tentukan luas daerah segitiga dengan panjang alas 10 cm dan tinggi 8 cm.

D. Luas dan Keliling Jajargenjang


Jajargenjang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi sejajar. Setiap sisi dari
jajargenjang dapat disebut alas dan jarak sepasang sisi sejajar disebut tinggi. Perhatikan
gambar berikut.

Tinggi Tinggi

Alas
Alas

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 65


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Berikut adalah langkah-langkah menemukan rumus luas jajargenjang.

Investigasi 3

Alat dan Bahan


1. Kertas karton
2. Gunting
Langkah-langkah
1. Gambarkan jajargejang pada kertas karton.
2. Gambarkan garis tinggi dari salah satu titik sudut tumpul pada jajargenjang tersebut.

a
3. Gunting gambar jajargenjang tersebut menurut sisi-sisinya. Selanjutnya gunting
gambar jajargenjang tersebut menurut garis tingginya sehingga diperoleh dua potong
bangun.
4. Susun kedua potong bangun tersebut sehingga membentuk bangun lain tanpa saling
tumpang tindih atau beririsan.

t t

a a
5. Apakah luas bangun baru yang terbentuk tersebut sama dengan luas jajargenjang
semula? Mengapa?
6. Perhatikan bahwa susunan baru tersebut dapat membentuk persegipanjang. Berapakah
panjang dan lebar persegipanjang tersebut? Berapakah luas persegipanjang tersebut?
7. Bandingkan luas jajargenjang dan luas persegipanjang yang terbentuk. Bagaimana
keterkaitan antara panjang sisi-sisi jajargenjang dan panjang sisi persegipanjang
tersebut? Apakah luas jajargenjang tersebut sama dengan luas persegipanjang?
Mengapa?

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


66
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Luas Jajargenjang
1. Luas jajargenjang dengan alas a dan tinggi t adalah ....
2. Nyatakan luas jajargenjang dengan kata-katamu sendiri

Luas jajargenjang dapat diperoleh dengan membagi jajargenjang tersebut menjadi


dua segitiga. Perhatikan jajargenjang ABCD yang dibagi menjadi dua segitiga, yaitu
ABD dan CDB, sehingga luas jajargenjang ABCD sama dengan jumlah luas kedua
segitiga tersebut.

D C

a
A B

Perhatikan ABD dan CDB. Kedua segitiga itu memiliki alas yang sama (a) dan
inggi yang sama (t). Bagaimanakah perbandingan antara luas salah satu segitiga itu
dengan luas jajargenjang? Tuliskan rumus luas jajargenjang berdasarkan luas segitiga
tersebut. Apakah sama dengan rumus luas jajargenjang yang telah kamu rumuskan di
atas? Tuliskan rumus keliling jajargenjang dengan panjang sisi berdekatan a dan b.

Keliling Jajargenjang
Keliling jajargenjang dengan panjang sisi-sisi berdekatan a dan b adalah ....

Latihan
1. Tentukan luas jajargenjang dengan panjang sisi alas 20 cm dan tinggi 8 cm.
2. Suatu jajargenjang memiliki alas 15 cm dan luasnya 90 cm2. Tentukan tinggi
jajargenjang tersebut.
3. Tentukan luas jajargenjang pada gambar berikut.

4. Tentukan panjang alas dan tinggi jajargenjang yang mempunyai luas 48 cm2.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 67


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

5. Gambar dua jajargenjang berbeda yang masing-masing luasnya adalah 64 cm2


6. Tentukan panjang DF pada gambar berikut jika AB = 16cm, AD = 12cm, dan
DE = 9cm

7. Gambar jajargenjang dengan luas 36 petak pada tempat berikut.

E. Luas dan Keliling Belahketupat


Perhatikan gambar berikut. Jajargenjang ABCD memiliki sisi-sisi sama panjang.
Demikian pula, jajargejang PQRS. Jajargenjang yang panjang sisinya sama disebut
belahketupat. Jadi, pada belahketupat ABCD, AB = BC = CD = AD. Demikian
pula, PQ = QR = RS = PS.

D C R

t
S Q
t
A B

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


68
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Karena belahketupat merupakan jajargenjang, untuk menentukan luas


belahketupat dapat digunakan rumus luas jajargenjang apabila diketahui panjang alas
dan tingginya. Setiap alas belahketupat dapat disebut alas belahketupat dan jarak dua
sisi sejajar disebut tinggi belahketupat tersebut. Misalnya, alas belahketupat ABCD
adalah AB dan tinggi yang terkait dengan alas itu adalah t. Demikian pula, pada
belahketupat PQRS, alasnya adalah PQ dan tinggi yang terkait adalah t.

Luas Belahketupat
1. Luas belahketupat dengan alas a dan tinggi t adalah ....
2. Nyatakan luas belahketupat dengan kata-katamu sendiri tanpa menggunakan
simbol

Luas belahketupat dapat pula ditentukan apabila diketahui panjang diagonal-


diagonalnya. Perhatikan belahketupat ABCD berikut. Perhatikan bahwa luas
belahketupat ABCD adalah jumlah dari luas BDC dan luas BDA. Ingat kembali
bahwa pada belahketupat, diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang,
sehingga pada belahketupat ABCD tersebut, DE = EB dan CE = AE. Dengan
demikian, luas CBD = luas ADB, sehingga luas belahketupat ABCD = 2  luas
ADB. C

D E B

Perhatikan bahwa alas ADB adalah BD yang merupakan diagonal segitiga


itu dan tingginya adalah CE yang merupakan setengah panjang diagonal itu. Dengan
memperhatikan hal itu, tuliskan rumus luas belahketupat apabila diketahui panjang
diagonal-diagonalnya. Apakah sama rumusan tersebut dengan rumusan di atas?

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 69


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Investigasi 4

Alat dan Bahan


1. Kertas karton
2. Gunting

Langkah-langkah
1. Gambarlah belahketupat ABCD dengan panjang diagonal d1 dan d2 pada kertas karton.
2. Guntinglah gambar belahketupat tersebut menurut sisi-sisi dan diagonal-diagonalnya
sehingga diperoleh empat potong segitiga siku-siku.
3. Susunlah empat potong segitiga siku-siku tersebut sehingga membentuk
persegipanjang seperti tampak pada gambar.

D E B
d2
E B

d1 A
4. Berapakah panjang dan lebar persegipanjang tersebut? Apa hubungannya dengan
panjang diagonal-diagonal belahketupat?
5. Bandingkan luas belahketupat dengan persegipanjang tersebut?
6. Tuliskan rumus luas belahketupat apabila diketahui panjang diagonal-diagonalnya.
Apakah rumus tersebut sama dengan rumus luas belahketupat yang telah diperoleh di
atas?
Ingat kembali bahwa belahketupat memiliki empat sisi sama panjang. Tuliskan
rumus keliling belahketupat yang diketahui panjang salah satu sisinya.

Keliling belahketupat
Keliling belahketupat dengan panjang sisi s adalah ....

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


70
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Latihan
1. Tentukan luas belahketupat pada gambar berikut.
10 cm

12 cm

2. Diketahui luas belahketupat adalah 48 cm2. Jika panjang salah satu diagonal
belahketupat 8 cm, tentukan panjang diagonal yang lain.
3. Tentukan panjang masing-masing diagonal belahketupat yang memiliki luas 36 cm2.
4. Gambarlah belahketupat pada kertas berpetak yang memiliki luas 60 satuan luas
(petak).

5. Pada dinding sebuah tembok monumen dibuat lukisan berbentuk belahketupat


dengan panjang diagonal 10 m dan 8 m. Tentukan luas lukisan tersebut. Jelaskan cara
menentukan luas belahketupat jika panjang diagonal-diagonalnya tidak diketahui.
6. Sebuah segiempat memiliki dua diagonal yang saling tegak lurus dan sama panjang.
Panjang diagonal segiempat tersebut adalah 10 cm.
a. Bangun apakah segiempat tersebut?
b. Tentukan luas segiempat tersebut.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 71


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

F. Luas dan Keliling Layang-layang D


Layang-layang adalah segiempat yang tepat salah satu
diagonalnya merupakan sumbu diagonal yang lain.
A || || C
Pada layang-layang ABCD berikut, diagonal BD
merupakan sumbu diagonal AC.

Investigasi 5
B

Alat dan Bahan


1. Kertas karton
2. Gunting D
Langkah-langkah
1. Gambarlah layang-layang pada kertas karton
2. Gunting gambar layang-layang tersebut menurut sisi-sisi dan A C
diagonal-diagonalnya
3. Susun potongan-potongan model layang-layang tersebut
membentuk persegipanjang
4. Rumuskan luas layang-layang apabila diketahui panjang
diagonal-diagonalnya
B
Luas Layang-layang
Luas layang-layang dengan panjang diagonal d1 dan d2 adalah ....
Nyatakan luas layang-layang dengan kata-katamu sendiri tanpa
menggunakan simbol

Rumus luas layang-layang dapat pula ditentukan dengan cara sebagai berikut.
Perhatikan layang-layang ABCD berikut. D

1 1
d1 d1
2 2
A C
E
d2

B
d1

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


72
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Perhatikan BCD dan BDA. Kedua segitiga tersebut memiliki alas sama dan
tinggi sama.
1. Berapakah masing-masing panjang dan alas segitiga-segitiga tersebut?
2. Apa hubungannya dengan panjang diagonal layang-layang?
3. Berapakah luas masing-masing segitiga tersebut?
4. Berdasarkan luas segitiga-segitiga tersebut, tuliskan rumus luas layang-layang
apabila diketahui panjang diagonal-diagonalnya. Apakah sama rumus luas tersebut
dengan rumus luas yang telah diperoleh di atas?

Perhatikan bahwa luas layang-layang ABCD dapat ditentukan dengan


menjumlahkan luas ABC dan ADC sebagai berikut.

Luas layang-layang ABCD = Luas ABC + ADC


1 1
=  AC  d1 +  AC  d 2
2 2
= ....

Perhatikan bahwa AC dan BD masing-masing adalah panjang diagonal layang-


layang ABCD. Tuliskan rumus luas layang-layang apabila diketahui panjang diagonal-
diagonalnya. Apakah sama rumus luas tersebut dengan rumus luas yang telah diperoleh?
Bagaimana cara menentukan keliling layang-layang? Apa saja yang harus diketahui
untuk menentukan keliling layang-layang?

Keliling Layang-layang
Keliling layang-layang dengan panjang sisi-sisi berdekatan a dan b adalah ....

Latihan
1. Tentukan luas layang-layang yang memiliki panjang diagonal 16 cm dan 30 cm.
2. Tentukan panjang masing-masing diagonal layang-layang yang memiliki luas 72cm2.
3. Gambarlah dua layang-layang berbeda dengan luas masing-masing 1092 cm2.
4. Sebuah layang-layang memiliki dua sudut siku-siku. Jika panjang sisi layang-layang
adalah 9 cm dan 12 cm, tentukan:
a. Luas layang-layang.
b. Panjang masing-masing diagonal layang-layang

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 73


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

5. Gambarlah layang-layang yang memiliki luas 48 satuan luas (petak) pada kertas
berpetak berikut.

6. Anton akan membuat layang-layang. Panjang buluh bambu sebagai rangka adalah
30 cm dan 50 cm. Perkirakan luas kertas yang diperlukan untuk membuat layang-
layang itu.

G. Luas Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi sejajar. Masing-masing
sisi sejajar itu disebut alas dan jarak antara kedua sisi sejajar itu disebut tinggi.

b
t

Investigasi 6

Alat dan Bahan


1. Kertas karton
2. Gunting
Langkah-langkah
1. Gambarlah trapesium sembarang ABCD dengan tinggi t.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


74
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

2. Titik E dan F masing-masing adalah titik-titik tengah sisi AD dan BC.

D C

t E F

A B

3. Gunting trapesium ABCD menjadi beberapa bagian menurut sisi-sisinya. Selanjutnya


gunting menurut ruas garis EF sehingga diperoleh dua bagian.
4. Susunlah bagian-bagian itu sehingga membentuk jajargenjang. Berapakah panjang
alas dan tinggi jajargenjang itu? Bagaimanakah hubungan antara panjang sisi-sisi
jajargenjang itu dengan panjang sisi-sisi trapesium?
5. Tuliskan rumus luas trapesium apabila diketahui panjang sisi-sisi sejajar dan tingginya

Luas Trapesium
1. Luas trapesium dengan panjang sisi-sisi sejajar a dan b dan tinggi t adalah ....
2. Nyatakan rumus luas trapesium dengan kata-katamu sendiri tanpa
menggunakan simbol

Luas trapesium dapat ditentukan dengan membagi trapesium tersebut menjadi dua
segitiga. Perhatikan bahwa kedua segitiga itu memiliki tinggi yang sama, yaitu t.
Mengapa?
D b C

A a B
Luas trapesium ABCD = Luas ABD + Luas CDB
1 1
=  AB  t +  CD  t
2 2
= ....
Perhatikan bahwa AB dan CD adalah panjang sisi-sisi sejajar dan t adalah tinggi
trapesium. Berdasarkan uraian tersebut, tuliskan rumus luas trapesium. Apakah sama
dengan rumusan luas trapesium di atas?

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 75


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Investigasi 7

1. Perhatikan gambar trapesium sembarang dengan panjang sisi-sisi sejajar a dan b serta
tinggi t berikut. b

t
b a–b
a
2. Trapesium itu dibagi menjadi jajargenjang dan segitiga seperti tampak pada gambar.
Tentukan luas jajargenjang dan segitiga tersebut.
3. Tuliskan rumus luas trapesium itu berdasarkan luas jajargenjang dan segitiga tersebut.
Apakah rumusan tersebut sama dengan yang telah kamu rumuskan di atas?
Bagaimana cara menentukan keliling trapesium? Apa yang harus diketahui untuk
menentukan keliling trapesium?

Keliling Trapesium
Keliling trapesium dengan panjang sisi-sisi berdekatan a dan b adalah ....

Latihan
1. Panjang sisi-sisi sejajar trapesium adalah 16 cm dan 12 cm. Apabila tinggi trapesium
14 cm, tentukan luas trapesium tersebut.
2. Tentukan tinggi trapesium yang memiliki panjang sisi sejajar 8 cm dan 12 cm, jika
diketahui luas trapesium tersebut 60 cm2.
3. Tentukan panjang dua sisi sejajar dan tinggi suatu trapesium luas 56 cm2.
4. Atap rumah berbentuk trapesium dengan bagian atas dan bawah sejajar. Jika panjang
bagian bawah 10 m, bagian atas 8 m, tentukan luas atap rumah tersebut.
5. Gambarlah dua trapesium berbeda yang luas masing-masing adalah 56 cm2
6. Gambarlah dan beri label sebuah segitiga dan sebuah trapesium dengan luas sama dan
tinggi sama. Bagaimanakah perbandingan panjang alas segitiga dan alas trapesium
tersebut?
7. Gambarlah bangun bangun datar yang luasnya 64 cm2 dan kelilingnya 64 cm.
8. Tentukan luas segiempat ABCD dengan koordinat titik A(0, 0), B(6, 0), C(14, 16), dan
D(8, 16)

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


76
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

9. Tentukan luas segiempat EFGH dengan koordinat titik E(0 0), F(6, -4), G(8,0), dan
H(6, 4)
10. Tentukan luas trapesium berikut.

11. Gunakan rumus-rumus luas persegipanjang, persegi, segitiga, jajargenjang,


belahketupat, trapesium, atau layang-layang untuk menentukan perkiraan luas
bangun datar tidak teratur berikut.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 77


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Rangkuman
1. Luas suatu daerah adalah banyaknya satuan luas (biasanya persegi satuan) yang
dapat menutup daerah itu
2. Luas persegipanjang adalah hasil kali panjang sisi-sisi yang berdekatan
3. Luas persegipanjang adalah panjang kali lebar. Luas persegipanjang dengan panjang
p dan lebar t adalah L  p  l
4. Luas persegi adalah kuadrat panjang sisinya. Luas persegi dengan panjang sisi s
adalah L  s 2
5. Luas segitiga siku-siku adalah setengah hasil kali panjang sisi-sisi siku-sikunya. Luas
1
segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisi siku-siku a dan b adalah L   a b
2
6. Luas segitiga adalah setengah alas kali tinggi. Pada sembarang segitiga, setiap sisi
disebut alas dan tinggi segitiga adalah jarak titik sudut dengan sisi di depan sudut itu.
1
Luas segitiga dengan alas a dan tinggi t adalah L  at
2
7. Luas jajargenjang adalah alas kali tinggi. Setiap sisi jajargenjang merupakan alas
dari jajargenjang itu. Jarak sepasang sisi sejajar adalah tinggi jajargenjang tersebut.
Luas jajargenjang dengan panjang salah satu sisi adalah a dan tinggi terkait dengan
alas itu t adalah L  a  t
8. Luas belahketupat adalah setengah hasil kali diagonal-diagonalnya. Luas layang-
1
layang dengan panjang diagonal d1 dan d2 adalah L   d1  d 2
2
9. Luas trapesium adalah hasil kali setengah jumlah panjang sisi-sisi yang sejajar
dengan tinggi trapesium itu. Tinggi trapesium adalah jarak sepasang sisi yang sejajar
pada trapesium itu. Luas trapesium dengan panjang disi-sisi sejajar a dan b serta
1
tinggi (jarak kedua sisi sejajar) t adalah L  a  b  t
2
10. Luas layang-layang adalah setengah hasil kali panjang diagonal-diagonalnya. Luas
1
layang-layang dengan panjang diagonal d1 dan d2 adalah L   d1  d 2
2

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


78
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

Uji Kompetensi
1. Tentukan luas persegi dengan panjang sisi 12 cm.
2. Tentukan panjang sisi persegi dengan luas 64 cm2.
3. Tentukan luas persegipanjang dengan panjang 12 cm dan lebar 9 cm.
4. Tentukan panjang dan lebar persegipanjang yang memiliki luas 36 cm2.
5. Tentukan luas jajargenjang dengan panjang alas 16 cm dan tinggi 9 cm.
6. Panjang diagonal belahketupat 12 cm dan 16 cm. Tentukan luas belahktupat tersebut.
7. Tentukan luas layang-layang dengan panjang masing-masing diagonal 12 cm dan 18
cm.
8. Sebuah taman berbentuk trapesium dengan panjang sisi sejajar 20 meter dan 30
meter. Jika jarak dua sisi sejajar adalah 10 meter, tentukan luas taman tersebut.
9. Tentukan luas segitiga dengan panjang alas 10 cm dan tinggi 12 cm.
10. Tentukan luas daerah yang diarsir pada gambar berikut.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 79


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Melayani Semua Anak Usia SMP dengan Amanah

BIBLIOGRAFI

Bender, L., Harding, D., Kennedy, D., Lee, G., Stokes, J., & Taylor, B. (2005). The Facts On
File Illustrated Guide to the Human Body Heart and Circulatory System. New York:
The Diagram Group.
Bender, L., Harding, D., Kennedy, D., Lee, G., Stokes, J., & Taylor, B. (2005). The Facts On
File Illustrated Guide to the Human Body: Cells and Genetics. New York: The
Diagram Group.
Bender, L., Harding, D., Kennedy, D., Lee, G., Stokes, J., & Taylor, B. (2005). The Facts On
File Illustrated Guide to the Human Body: Skeletal and Muscular Systems. New York:
The Diagram Group.
Bender, L., Harding, D., Kennedy, D., Lee, G., Stokes, J., & Taylor, B. (2005). The Facts On
File Illustrated Guide to the Human Body: The Senses. New York: The Diagram
Group.
Bender, L., Harding, D., Kennedy, D., Lee, G., Stokes, J., & Taylor, B. (2005). The Facts On
File Illustrated Guide to the Human Body: Digestive System. New York: The Diagram
Group.
Greenes, C., Stiff, L., Larson, M., & Vogeli, B.R. (2007). Houghton Math. Grade 6. Houston :
Houghton Mifflin Company.
Harta, I. (2007). Matematika Bermakna: Buku Pelajaran untuk SMP Jilid VII. Edisi Kedua.
Surakarta: Mediatama.
Larson, R., Boswell, L., Kanold,T.D., dan Stiff, L. (2007). Geometry. Illinois: McDougal
Littell, a division of Houghton Mifflin Company.
Rahaju, E. B., Sulaiman, R., Kusrini, Harta, I. & Wijayanti, P. (2008). Contextual Teaching
and Learning Matematika. SMP/MTs. Kelas VII. Edisi keempat. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.
Serra, M. 2008. Discovering Geometry An Investigation Approach. Emeryville USA: Key
Curriculum Press.
Sumarmi, M. T., & Kamsiyati, S. (2009). Asyiknya Belajar Matematika untuk SD/MI Kelas
IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

2016 © Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama


80
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Anda mungkin juga menyukai