Disusun Oleh:
Nama : Try Jayanti, S.Pd.I
NIM : 2253B31089
No. UKG : 201503647976
LPTK : UPGRIS
(Universitas PGRI Semarang)
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan karunia serta nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan bahan ajar
ini. Tak lupa pula peneliti sampaikan Shalawat serta salam kepada baginda Rasulullah SAW,
keluarga, sahabat, dan orang-orang yang beriman yang selalu berjuang dijalan Allah SWT.
Penyelesaian Penulisan bahan ajar ini tentunya berkat bantuan bimbingan serta dukungan
yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan rasa hormat yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu.
Adapun pihak-pihak yang ikut dalam menyelesaikan skripsi yaitu :
1. Bapak Dr. Rasiman, M.Pd selaku dosen mata kuliah pengembangan bahan ajar, yang telah
membimbing hingga bahan ajar ini dapat terselesaikan.
2. Ibu Gunarti Krisnaningsih, S.Pd., MM selaku guru pamong, yang telah membimbing hingga
bahan ajar ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
3. Ibu Dina Prasetyawati, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah pengembangan bahan ajar, yang
telah membimbing hingga bahan ajar ini dapat terselesaikan.
4. Ibu Amanati Rochmah, S.Pd., M.Pd selaku guru pamong, yang telah membimbing hingga
bahan ajar ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
5. Teristimewa untuk Orang tua tercinta, Ibunda Kemi dan Ayahanda Selamat yang tiada
pernah henti memberiku semangat, do’a, dorongan, nasihat dan cinta kasih serta
pengorbanan yang tak tergantikan
6. Teristimewa untuk suami tercinta Ahmad Dermawan pasaribu dan buah hati tercinta
Muhammad Hasby Ramadhan Pasaribu yang tiada pernah henti memberiku semangat,
do’a, dorongan, nasihat dan cinta kasih serta pengorbanan yang tak tergantikan
7. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun bahan ajar ini, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti dengan
balasan yang lebih baik lagi, Aamiin ya Rabbal Alaamiin. Penulis telah berusaha semaksimal
mungkin untuk kesempurnaan bahan ajar ini. Namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan bahan ajar ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan hati
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penulisan
bahan ajar ini. Semoga bahan ajar ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiiin
Halaman
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
I. Tinjauan Umum 1
A. Kompetensi Dasar 1
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1
C. Materi Prasyarat 1
D. Petunjuk Bagi Peserta Didik untuk Mempelajari Bahan Ajar 10
II. Pendahuluan 11
A. Deskripsi Singkat atau Gambaran Umum Tentang Cakupan Materi 11
B. Manfaat 11
C. Tujuan Pembelajaran 15
III. Penyajian Materi 16
A. Uraian atau penjelasan materi yang dibahas secara rinci dengan 16
diikuti contoh – contoh atau ilustrasi
B. Latihan yang berisi aktivitas atau kegiatan yang harus dilakukan 30
peserta didik setelah membaca dan mempelajari materi
C. Rangkuman 31
IV. Penutup 32
A. Tes Formatif dan Kunci Jawaban 32
B. Tindak Lanjut (Remidi dan Pengayaan) 35
DAFTAR PUSTAKA 37
ii
A. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar Pengetahuan
3.6. Menjelaskan dan menentukan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar
2. Kompetensi Dasar Keterampilan
4.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar
C. Materi Prasyarat
Sebelum belajar tentang kesebangunan dan kekongruenan, sebaiknya kita
mengingat kembali materi prasyarat untuk meteri bangun datar, teorema pythagoras dan
jumlah sudut pada segitiga, adapun materinya yaitu:
1
Pada gambar di atas terdapat macam-macam bangun datar seperti bangun persegi,
persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang, dan
lingkaran. Pembahasan selanjutnya yaitu terkait sifat-sifat bangun datar.
3. Segitiga
Berdasarkan panjang sisinya, bangun datar segitiga dibedakan menjadi tiga, yaitu segitiga sama sisi, segitiga
sama kaki, dan segitiga sembarang.
a. Segitiga Sama Sisi
Sifat-sifat segitiga sama sisi yaitu sebagai berikut.
Ketiga sisinya sama panjang.
Ketiga sudutnya sama besar (60°).
b. Segitiga Sama Kaki
Sifat-sifat segitiga sama kaki yaitu sebagai berikut.
Dua dari tiga sisinya sama panjang.
Memiliki sepasang sudut yang sama besar.
c. Segitiga Sembarang
Sifat-sifat segitiga sembarang yaitu sebagai berikut.
Ketiga sisinya tidak sama panjang
Ketiga sudutnya tidak sama besar
Berdasarkan besar sudutnya, bangun datar segitiga dibedakan menjadi tiga, yaitu segitiga sama siku-siku,
segitiga lancip, dan segitiga tumpul.
a. Segitiga Siku-Siku
Sifat-sifat segitiga siku-siku yaitu sebagai berikut.
Memiliki sudut terbesarnya adalah sudut siku-siku (90 derajat).
b. Segitiga Lancip
Sifat-sifat segitiga lancip yaitu sebagai berikut.
Ketiga sudutnya merupakan sudut lancip.
4. Jajar Genjang
5. Trapesium
6. Layang-Layang
8. Lingkaran
Selanjutnya akan dibahas mengenai banyaknya simetri putar pada bangun datar.
Simetri Putar Bangun Datar
Simetri putar dapat diartikan sebagai banyaknya posisi yang menyerupai bentuk awal jika diputar dalam satu
putaran penuh. Berikut merupakan banyaknya simetri putar pada bangun datar.
Persegi 4
Persegi panjang 2
Segitiga:
Segitiga sama sisi
311
Segitiga sama kaki
Segitiga sembarang
Jajar genjang 2
5
Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar Untuk SMP/MTs
Kelas IX Semester II
Trapesium:
Trapesium sama kaki
111
Trapesium siku-siku
Trapesium sembarang
Layang-layang 1
Belah Ketupat 2
Persegi
L=sxs
Keterangan
s : ukuran sisi persegi
Persegi panjang
L=pxl
Keterangan
p : ukuran panjang persegi panjang
l : ukuran lebar persegi panjang
Segitiga
L=½xaxt
Keterangan
a : ukuran alas segitiga
t : ukuran tinggi segitiga
Keterangan
a : ukuran alas jajar genjang
t : ukuran tinggi jajar genjang
Trapesium L = ½ x (a + b) x t
Keterangan
a, b : ukuran sisi-sisi sejajar trapezium
t : tinggi trapesium
Layang-layang
L = ½ x d1 x d2
Keterangan
d1, d2 : ukuran diagonal layang-layang
Belah Ketupat
L = ½ x d1 x d2
Keterangan
d1, d2 : ukuran diagonal belah ketupat
Lingkaran
L=πxrxr
Keterangan
r : ukuran jari-jari lingkaran
π : konstanta (22/7 atau 3,14)
1. Segitiga adalah bangun ruang yang memiliki tiga titik sudut dan tiga sisi. Sisi pada segitiga
merupakan ruas garis dari tiga ruas garis yang berbeda. Sedangkan sudut pada segitiga
merupakan perpotongan antara dua ruas garis yang saling berpotongan pada satu titik.
Antara panjang dan besar sudut pada segitiga memiliki hubungan sebanding, semakin besar
sudut pada segitiga maka panjang sisi yang menghasap sudut tersebut akan semakin
panjang.
2. Jenis segitiga meliputi banyak bentuk yang berbeda namun tetap dengan bagian yang terdiri
atas tiga sisi dan tiga titik sudut. Jenis – jenis segitiga tersebut meliputi segitiga sama sisi,
segitiga sama kaki, segitiga sembarang, segitiga siku – siku, segitiga tumpul, dan segitiga
lancip. Perhatikan gambar dari berbagai jenis bentuk segitiga untuk lebih mengetahui
bagaimana bentuk masing – masing jenis segitiga.
10
Pada bahan ajar ini saya akan mendeskripsikan materi tentang kesebangunan
dan kekongruenan adapun sub-materinya adalah:
1. Kekongruenan
Syarat Dua Bangun Datar Kongruen
Syarat Dua Segitiga Kongruen
2. Kesebangunan
Syarat Kesebangunan Bangun Datar
Kesebangunan Dua Segitiga
Kesebangunan Khusus dalam Segitiga Siku-Siku
B. Manfaat
Penerapan kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah untuk penentuan
jarak atau tinggi secara tidak langsung. Benda dapat dikatakan sebangun jika sudut-sudut yang
bersesuaian besarnya sama dan sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama.
Konsep dan sifat-sifat kesebangunan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah atau
soal cerita yang berkaitan dengan kesebangunan. Untuk menyelesaikan soal cerita dapat dibantu
dengan membuat sketsa atau gambar. Berikut ada penerapan kesebangunan pada bangun datar dan
segitiga dalam kehidupan sehari-hari.
1. Penerapan kesebangunan bangun datar dalam kehidupan sehari-hari
1) Foto di bingkai dengan ukuran 60 cm x 45 cm. Jarak dari tepi kiri dan kanan bingkai 2 cm.
Tentukan :
a. Tentukan ukuran foto !
b. Berapa jarak tepi atas bingkai dengan tepi atas foto ?
Penyelesaian :
Diketahui :
Ukuran bingkai = 60 cm x 45 cm
Panjang bingkai = 60 cm
Lebar bingkai = 45 cm
Jarak tepi kanan dan kiri = 2 cm
11
56 cm lebar foto
_____ = ___________
60 cm lebar bingkai
56 cm x 45 cm
lebar foto = ____________
60 cm
2520 cm
lebar foto = ________
60 cm
lebar foto = 42 cm
12
Kesebangunan dan Kekongruenan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester II
Jawab :
tinggi pintu pada model lebar rumah pada model
___________________ = ___________________
tinggi pintu sebenarnya lebar rumah sebenarnya
8 40
___ = __
200 x
8 x = 200 x 40
8 x = 8000
x = 1000
Jadi, lebar rumah sebenarnya adalah 1000 cm = 10 m
3) Pada siang hari yang cerah, satu regu pramuka mendapat tugas menghitung tinggi sebuah tiang tanpa
harus memanjat. Mula-mula diambil sebatang tongkat yang panjangnya 160 cm, kemudian tongkat
tersebut di dirikan tegak lurus di atas tanah rata. Anggota pramuka yang lain menghitung panjang
bayangan tiang dan panjang bayangan tongkat. Ternyata, panjang bayangan tiang 375 cm dan panjang
bayangan tongkat 80 cm. Tentukan tinggi tiang !
Penyelesaian :
Tinggi tiang h, dan bayangannya 375 cm, sedangkan tinggi tongkat 160 cm dan bayangannya 80 cm.
karena keedua segitiga di atas adalah sebangun, sisi bersesuaian sebanding, maka diperoleh :
h 375 cm
______ = _______
160 cm 80 cm
160 cm x 375 cm
h = _______________
80 cm
60.000 cm
h = _________
80 cm
h = 750 cm
Jadi, tinggi tiang adalah 750 cm.
13
Penyelesaian :
Diketahui :
Tinggi pemuda = 170 cm = 1,7 m
Bayangan pohon =5m
Bayangan pemuda =2m
Ditanya :
Tinggi pohon ?
Jawab :
t 5m
____ = ___
1,7 m 2m
1,7 m x 5 m
t = __________
2m
t = 4,25 m
14
Kesebangunan dan Kekongruenan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester II
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membandingkan syarat kesebangunan dan kekongruenan melalui tugas membaca secara
mandiri, siswa dapat menyampaikan pendapatnya tentang konsep penting kedua syarat secara
tepat dan akurat
2. Melalui kegiatan menyimak penjelasan guru dengan media tayangan power point, siswa dapat
menilai kesesuaian panjang sisi yang dibandingkan dari bangun datar dimana syarat
kesebangunan adalah perbandingan panjang sisi yang bersesuaian senilai dan syarat
kekongruenan adalah sisi – sisi yang bersesuaian sama panjang secara tepat dan akurat
3. Melalui kegiatan menyimak penjelasan guru dengan media tayangan power point, siswa dapat
menilai kesesuaian sudut yang dibandingkan dari bangun datar dimana syarat kesebangunan
adalah sudut yang bersesuaian besarnya sama dan syarat kekongruenan adalah sudut - sudut
yang bersesuaian sama besar secara tepat dan akurat
4. Setelah mengetahui syarat kesebangunan dan kekongruenan bangun datar, siswa dapat
memprediksi konsep kesebangunan dan kekongruenan serta bentuk bangun datar kesebangunan
dan kekongruenan secara tepat dan akurat
5. Setelah berdiskusi dengan teman kelompok dan guru, siswa dapat membuat rancangan bentuk
kesebangunan dan kekongruenan menggunakan kardus bekas, kertas karton, dan kertas origami
mengacu contoh secara tepat dan akurat
6. Setelah berdiskusi dengan teman kelompok dan guru, siswa dapat menentukan rancangan yang
benar dan yang perlu perbaikan mulai dari kesesuaian panjang sisi dan sudut secara tepat dan
akurat
7. Setelah berdiskusi dengan teman kelompok dan guru, siswa dapat merencanakan membuat
bentuk bangun datar yang sebangun dan kongruen menggunakan kardus bekas, kertas karton,
dan kertas origami dengan tepat dan akurat
8. Setelah melakukan presentasi hasil rancangan bentuk bangun datar yang sebangun dan
kongruen dengan menggunakan alat dan bahan yang ada di lingkungan sekitar, siswa dapat
membuat peta pikiran (mind map) tentang bentuk bangun datar yang sebangun dan kongruen
dengan tepat dan menarik
9. Melalui kegiatan menyimak penjelasan guru berdasarkan contoh pada tayangan power point
tentang syarat kesebangunan dan kekongruenan bangun datar, siswa dapat memodifikasi bentuk
bangun datar secara tepat dan akurat
15
Kesebangunan
Bangun datar dikatakan sebangun jika memiliki bentuk yang sama walaupun ukurannya berbeda.
Kesebangunan sebenarnya bisa kita katakan hasi dari transformasi dilatasi
Dua bangun datar yang mempunyai bentuk yang sama disebut sebangun. Tidak perlu ukurannya
sama, tetapi sisi-sisi yang bersesuaian sebanding (proportional) dan sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar. Perubahan bangun satu menjadi bangun lain yang sebangun melibatkan perbesaran
atau pengecilan.
Dengan kata lain dua bangun dikatakan sebangun jika memenuhi syarat:
m∠A = m∠E
m∠B = m∠F
m∠C = m∠G
m∠D = m∠H
Jika bangun ABCD dan EFGH memenuhi kedua syarat tersebut, maka bangun ABCD dan EFGH
sebangun, dinotasikan dengan ABCD ∼ EFGH.
Jika bangun ABCD dan EFGH tidak memenuhi kedua syarat tersebut maka bangun ABCD dan
EFGH tidak sebangun, dinotasikan dengan ABCD ≁ EFGH.
Kesebangunan dan Kekongruenan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester II
16
Contoh Soal
Perhatikan gambar di bawah ini.
Alternatif Penyelesaian:
Bangun ABCD dan EFGH sebangun berarti sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan
perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian senilai, yaitu:
Bangun ABCD dan EFGH sebangun dengan sudut-sudut yang bersesuaian m∠E = m∠A, m∠F =
m∠B, m∠G = m∠C, dan m∠H = m∠D,
Sehingga,
Dua segitiga dikatakan sebangun jika hanya jika memenuhi syarat berikut ini.
17
Jika ∆ABC dan ∆A'B'C' memenuhi syarat tersebut, maka ∆ABC dan ∆A'B'C' sebangun,
dinotasikan dengan ∆ABC ∼ ∆A'B'C'.
Jika ∆ABC dan ∆A'B'C' tidak memenuhi syarat, tersebut maka ∆ABC dan ∆A'B'C' tidak sebangun,
dinotasikan dengan ∆ABC ≁ ∆A'B'C'.
Untuk lebih sederhana, berdasarkan Kegiatan 2, dua segitiga dikatakan sebangun (misal: ∆ABC ∼
∆A'B'C'), jika memenuhi salah satu kondisi berikut ini.
3. Perbandingan dua pasang sisi yang bersesuaian sama dan sudut yang diapitnya sama besar.
Kesebangunan dan Kekongruenan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester II
18
Kesebangunan Khusus dalam Segitiga Siku-Siku
Perhatikan gambar. Dengan memperhatikan bahwa ΔABC ∼ ΔDBA, ΔABC ∼ ΔDAC dan ΔDBA
∼ ΔDAC, diperoleh:
Contoh Soal
1. Perhatikan gambar di bawah ini
Alternatif Penyelesaian:
Karena dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar, jadi ∆ABC ∼ ∆ADE. (terbukti)
2. Diketahui seorang siswa dengan tinggi badan 150 cm menghadap tiang bendera pada pagi hari
yang cerah. Panjang bayangan siswa adalah 2,5 m dan panjang bayangan tiang bendera adalah 6
m. Tentukan tinggi tiang bendera tersebut.
Kesebangunan dan Kekongruenan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester II
19
Alternatif Penyelesaian:
Diketahui:
Kekongruenan
Dua bangun yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dinamakan kongruen. Jika kita
hubungkan dengan materi sebelumnya yaitu transformasi, maka kita bisa katakan bahwa semua
bangun datar yang ditransformasi dengan cara refleksi, translasi dan rotasi memiliki sifat
kekongruenan.
Dua bangun segi banyak (poligon) dikatakan kongruen jika memenuhi dua syarat, yaitu:
20
Sudut-sudut yang bersesuaian:
AB dan JK → AB = JK
BC dan KL → BC = KL
CD dan LM → CD = LM
DA dan MJ → DA = MJ
Jika bangun ABCD dan JKLM memenuhi kedua syarat tersebut, maka bangun ABCD dan JKLM
kongruen, dinotasikan dengan ABCD ≅ JKLM. Jika bangun ABCD dan JKLM tidak memenuhi
kedua syarat tersebut maka bangun ABCD dan JKLM tidak kongruen, dinotasikan dengan ABCD
≅ JKLM.
Contoh Soal :
1. Segi empat ABCD dan WXYZ pada gambar di bawah kongruen. Manakah sisi-sisi dan sudut-
sudut yang bersesuaian?
Alternatif Penyelesaian:
21
Alternatif Penyelesaian:
(i) sudut-sudut yang bersesuaian sama besar Setiap persegi mempunyai empat sudut siku-siku,
sehingga sudut-sudut yang bersesuaian pada persegi (a), (b) dan (c) besarnya pasti sama.
Panjang setiap sisi persegi (a) adalah 8 cm. Panjang setiap sisi persegi (b) adalah 9 cm. Jadi, sisi-
sisi yang bersesuaian persegi (a) dan (b) tidak sama panjang.
Panjang setiap sisi persegi (b) adalah 9 cm. Panjang setiap sisi persegi (c) adalah 8 cm. Jadi, sisi-
sisi yang bersesuaian persegi (b) dan (c) tidak sama panjang.
Panjang setiap sisi persegi (a) adalah 8 cm. Panjang setiap sisi persegi (c) adalah 8 cm.
Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian persegi (a) dan (c) sama panjang. Berdasarkan (i) dan (ii) di atas,
maka persegi yang kongruen adalah persegi (a) dan (c).
3. Perhatikan gambar trapesium ABCD dan PQRS yang kongruen di bawah ini.
a. Jika panjang sisi AB = 40 cm, BC = 21 cm, RS = 16 cm, dan PS = 15 cm, tentukan panjang sisi
AD, DC, PQ, dan QR.
b. Jika besar ∠A = 60o , ∠B = 40o . Berapakah besar ∠R dan ∠S? (selanjutnya, besar ∠A ditulis
dengan m∠A, seperti yang sudah kamu kenal di kelas 7 dan 8)
Alternatif Penyelesaian:
a. Untuk menentukan panjang sisi AD, DC, PQ, dan QR, tentukan terlebih dulu sisisisi yang
bersesuaian yaitu:
Kesebangunan dan Kekongruenan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester II
22
(mengapa bukan AB = SR? Jelaskan)
AD = PS = 15 cm
DC = SR = 16 cm
QR = BC = 21 cm
PQ = AB = 40 cm
b. Untuk menentukan m∠R dan m∠S, tentukan terlebih dulu sudut-sudut yang bersesuaian yaitu:
m∠R = 140o
23
Sisi-sisi yang bersesuaian:
AB dan DE → AB = DE
BC dan EF → BC = EF
CA dan FD → CA = FD
Jika ∆ABC dan ∆DEF memenuhi syarat tersebut, maka ∆ABC dan ∆DEF kongruen, dinotasikan
dengan ∆ABC ≅ ∆DEF.
Jika ∆ABC dan ∆DEF tidak memenuhi syarat tersebut maka maka ∆ABC dan ∆DEF tidak
kongruen, dinotasikan dengan ∆ABC ≇ ∆DEF.
Untuk menguji apakah dua segitiga kongruen atau tidak , tidak perlu menguji semua pasangan sisi
dan sudut yang bersesuaian. Dua segitiga dikatakan kongruen jika memenuhi salah satu kondisi
berikut ini:
1. Ketiga pasangan sisi yang bersesuaian sama panjang. Biasa disebut dengan kriteria sisi – sisi
– sisi.
2. Dua pasang sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapitnya sama besar. Biasa
disebut dengan kriteria sisi – sudut – sisi.
3. Dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang menghubungkan kedua sudut
tersebut sama panjang. Biasa disebut dengan kriteria sudut – sisi – sudut.
4. Dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar dan sepasang sisi yang bersesuaian sama
panjang. Biasa disebut dengan kriteria sudut – sudut – sisi.
5. Khusus untuk
Kesebangunan dansegitiga siku-siku,
Kekongruenan sisi miring
Untuk SMP/MTsdan Kelas
satu sisi siku yang II
IX Semester bersesuaian sama panjang.
24
Contoh Soal
Contoh soal:
1. Perhatikan gambar
25
jika DE : AB = 2 : 3
maka panjang BD ...
pembahasan :
CD = V10^2 - 8^2
= V100 - 64
= V36
=6
DE
___ = 2/3 = 8/12
AB
6
_ = 8/12
x
8x = 72
x=9
2.
pembahasan :
6
__ = 12/18
x
2x = 18
x=9
10
Kesebangunan dan Kekongruenan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester II
__ = 12/18
y
26
2y = 30
y = 15
V15^2 - 9^2
= V225 - 81
= V144
= 12
L trapesium B =
a+b
_____ .t
2
= 9 + 18
________ x 12
2
= 27 x 6
= 162 cm2
3.
pembahasan :
18 BF
__ = ___
36 30
30 = 2 BF
Kesebangunan dan Kekongruenan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester II
15 = BF
27
4.
Jika LM = 30 cm
LK = 24 cm
panjang KN...
pembahasan :
15
__ = 30/24 - x
10
72 - 3x = 60
ss-3x = 60 - 72
-3x = -12
x=4
jadi panjang KN = 4
5. Sebuah gedung mempunyai panjang bayangan 56 m diatas tanah mendatar. Pada saat yang
sama seorang siswa dengan tinggi 1,5 m mempunyai bayangan 3,5 m berapakah tinggi gunung
sebenarnya ?
pembahasan :
x
___ = 56/3,5
1,5
3x5 x = 56 (1,5)
x = 56 (1,5)
________
3,5
x = 8.3 = 24 m
6. Perhatikan gambar
x
____
x + 4 = 6/8
4x = 3x + 12
4x - 3x = 12
x = 12
29
B. Latihan yang berisi aktivitas atau kegiatan yang harus dilakukan peserta didik setelah
membaca dan mempelajari materi
30
d. Tentukan nilai perbandingan dari masing-masing sisi yang bersesuaian pada gambar
di atas....
Jawab:
i) PS/..... =12/..... = ...../..... iii) PQ/..... =...../..... = ...../.....
ii) QR/..... =8/..... = ...../..... iv) ...../..... =...../..... = ...../.....
e. Apa yang dapat kamu simpulkan dari hasil perbandingan tersebut?
Jawab:
................................................................................................. ...................................
................................................................................................. ...................................
f. Kesimpulan apa yang kamu peroleh untuk menyatakan kedua bangun di atas?
Jawab:
Kedua bangun disebut sebangun karena memenuhi dua syarat
kesebangunan, yaitu:
i) Sudut-sudut yang bersesuaian ...................
ii) Sisi-sisi yang bersesuaian memiliki ..................
C. Rangkuman
Suatu benda dikatakan sebangun jika sudut-sudut yang bersesuaian besarnya sama dan
sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama. Penerapannya banyak kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengukur tinggi gedung. Kita dapat
mengukurnya dengan cara membandingkan dengan tongkat. Selain itu mengukur jarak suatu
benda. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga banyak menemukan bentuk-bentuk bangun
datar dalam sebuah bangunan rumah. Misalnya jendela dan pintu berbentuk persegi panjang,
lubang ventilasi berbentuk segitiga, dan ubin lantai berbentuk persegi.
Dua bangun dikatakan sebangun jika:
b. panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut memiliki perbandingan
senilai, dan
c. sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut sama besar.
Bangun-bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama dikatakan bangun-bangun
yang kongruen.
Syarat dua segitiga sebangun adalah:
a. sisi-sisi yang bersesuaian sebanding atau
b. sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Syarat dua segitiga kongruen:
a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (s.s.s); atau
b. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapitnya sama besar (s.sd.s);
atau
c. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di antaranya sama
panjang (sd.s.sd); atau
d. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di hadapannya sama
panjang (sd.sd.s).
31
IV. Penutup
Skor No. 3 30
DAFTAR PUSTAKA
https://tanya-tanya.com/contoh-soal-pembahasan-kesebangunan-tingkat-smp/
https://www.niatku.com/2021/02/kekongruenan-dan-kesebangunan-kelas-9.html
https://docplayer.info/68774914-Kata-pengantar-dengan-terselesainya-bahan-ajar-ini-
kami-mengucapkan-terimakasih-kepada.html
https://www.kherysuryawan.id/2021/08/rangkuman-materi-matematika-kelas-9-bab.html
https://adoc.pub/kesebangunan-dan-kekongruenan.html
https://ringtimesbali.pikiran-rakyat.com/edukasi/pr-283481783/contoh-soal-matematika-
kelas-9-semester-2-kesebangunan-sesuai-kurikulum-2013-dilengkapi-kunci-
jawaban?page=8
https://blog.unnes.ac.id/jatmiko121/2015/11/12/hello-world/
http://chamila95.blogspot.com/2016/03/penerapan-kesebangunan-dalam-kehidupan.html
https://jiri14021994.wordpress.com/2014/03/27/kesebangunan-dan-kekongruenan-2/
http://amaronissa.blogspot.com/2016/03/v-behaviorurldefaultvmlo_8.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Teorema_Pythagoras
https://www.google.com/search?client=avast-a-
2&q=teorema+pythagoras&oq=teorema+pythagoras&aqs=avast..69i57j0l7.6682j0j4&ie=UTF-8
https://www.niatku.com/2021/02/kekongruenan-dan-kesebangunan-kelas-9.html
https://rumuspintar.com/bangun-
datar/#:~:text=Bangun%20datar%20merupakan%20bangun%20objek,laying%2Dlayang%2C%2
0dan%20lingkaran.
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20220107115453-574-743786/rumus-pythagoras-
segitiga-siku-siku-dan-contoh-soalnya
https://idschool.net/smp/jumlah-sudut-sudut-pada-segitiga/