Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO II

PENGEMBANGAN URIKULUM DAN PROGRAM


PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Disusun oleh:
Putri Rosalina
220101502025
A13/2022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TAHUN AJARAN 2023/2024
DESAIN INSTRUKSIONAL (MODEL KEMP)
(FASE F CP ELEMEN ANALISIS DATA DAN PELUANG (STATISTIKA))

Gambar 5.4 Model Pengembangan Pembelajaran menurut Kemp

(sumber: Kemp et. al., 2007)

A. Problema Pembelajaran (Instructional Problems)


Pembelajaran Model Kemp adalah strategi pembelajaran yang dirancang untuk
membantu siswa memahami konsep dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis
yang berisi deskripsi proses perencangan pembelajaran matematika yang dilakukan
dalam upaya membuat rancangan pembelajaran yang baik, yang sesuai dengan kelas VIII
SMPN 17 MAKASSAR.
Model kamp ini menekankan pada pembelajaran yang berfokus pada konsep
pythagoras, membuktikan teorema pythagoras, menentukan panjang sisi segitiga dan
menentukan jarak antara dua titik dalam koordinat kartesius untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Adapun capaian pembelajaran teorema
pythagoras akhir fase F, siswa dapat memahami konsep dasar pythagoras, teorema
pythagoras dan metode pembuktiannya.
Problem Pembelajran (Instrument Problems) yang muncul:
1. Siswa masih kesulitan dalam memahami dan mengaplikasikan teorema
Pythagoras dalam konteks pembuktian, menentukan panjang sisi, dan
membandingkan sisi segitiga.
2. Menghubungkan konsep teorema Pythagoras dengan situasi kehidupan sehari-
hari.
3. Menerapkan teorema Pythagoras dalam pengukuran jarak antara dua titik dalam
koordinat Kartesius (pada tingkat pengayaan).

Alternatif pembelajaran yang dapat dipertimbangkan adalah:


4. Guru menjelaskan secara langsung bagaimana mengaplikasikan teorema
Pythagoras dalam konteks pembuktian, menentukan panjang sisi, dan
membandingkan sisi segitiga.
1.
2. Guru memberi siswa proyek untuk membuat sesuatu yang terkait dengan materi,
seperti membuat model segitiga.
3. Guru menghubungkan pelajaran dengan situasi nyata.
4. Guru memberikan materi tambahan kepada siswa yang cepat memahami dan
memberikan bantuan ekstra kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
memhami materi, sehingga semua siswa dapat belajar sesuai kecepatan mereka
masing-masing.

B. Karekteristik Siwa (Leaner Characteristics)


1. karakteristik umum
Siswa yang dianalisis adalah siswa kelas VIII SMPN 17 MAKASSAR. Jumlah siswa
adalah 32 orang, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan dengan
rentang umur 12-14 tahun.
2. karakteristik khusus
Diantara karakteristik khusus siswa kelas VIII SMPN 17 MAKASSAR adalah:
a. 41% siswa menyatakan suka terhadap pelajaran matematika, 31% siswa
menyatakan tidak suka terhadap matematika, dan 28% menyatakan relatif suka
terhadap matematika.
b. 45% siswa menyatakan punya motivasi yang tinggi untuk belajar matematika,
34% sedang, dan 21% siswa menyatakan mempunyai motivasi yang rendah dalam
belajar matematika.
3. Kemampuan Akademik
Data kemampuan akademik siswa kelas VIII SMPN 17 MAKASSAR adalah sebagai
berikut:
Untuk melihat kemampuan matematika siswa, perancang menganalisis nilai rapor
matematika siswa dari wali kelas pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 dan
diperoleh hasil rentang nilai siswa 75-90 dengan rata-rata nilai 80. Perancang
mengasumsikan bahwa ada beberapa siswa berkemampuan matematika rendah,
berkemampuan matematika sedang, dan berkemampuan matematika tinggi.
4. Kepribadian dan sikap sosial
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika dan beberapa guru mata
pelajaran lainnya di kelas VIII SMPN 17 MAKASSAR terdapat siswa yang sangat
aktif, terdapat siswa yang banyak bicara, namun juga terdapat siswa cenderung
pendiam dan mengikuti pembelajaran dengan baik saat berada di kelas. Dari segi
sikap sosial, diperoleh data bahwa sekitar 75% siswa senang bekerjasama dalam
kelompok diskusi kelas dan 25% siswa lebih bersifat individual.
5. Latar Belakang budaya, Suku dan Etnis
Sebagian besar siswa kelas VIII SMPN 17 MAKASSAR berasal dari suku Makassar,
tetapi bahasa komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia. Seluruh siswa
kelas VIII SMPN 17 MAKASSAR sejak lahir sudah berada di Makassar dan 100%
beragama Islam sehingga secara budaya relatif homogen.
6. Kenormalan dan kecacatan
Secara fisik, seluruh siswa kelas VIII SMPN 17 MAKASSAR berada dalam kondisi
fisik normal / tidak cacat fisik. Demikian pula kondisi mental seluruh siswa kelas VIII
SMPN 17 MAKASSAR tergolong normal dan tidak ada satupun siswa yang
tergolong dalam kategori cacat mental.
7. Gaya Belajar
Gaya belajar yang biasa digunakan untuk siswa biasanya beragam tergantung pada
preferensi dan kebutuhan individu. pentingnya dilakukan dalam merencanakan
pengajaran. beberapa yang biasa di gunakan yaitu gaya belajar visual (menggunakan
gambar, diagram, dan grafik), auditori (mendengarkan kuliah atau rekaman), dan
kinestetik (belajar melalui gerakan fisik dan praktik langsung).

C. Analisis Tugas (Task analysis)


1. Analisis Isi atau Topik
Analisis topik digunakan untuk mendefinisikan pengetahuan kognitif. memahami
konsep dan teorema pythagoras serta Menentukan panjang sisi segitiga
menggunakan teorema Pythagoras.
2. Analisis Konsep
Adapun konsep pembelajaran pada materi teorema pythagoras yaitu:
* Tripel pythagoras
* segitiga istimewa (segitiga siku-siku sudut 30,60,90) dan segitiga siku-siku sama
kaki).
3. Analisis Prosedural
adapun prosedural cara menemukan panjang sisi dalam segitiga siku-siku, yaitu:
a. Identifikasi segitiga siku-siku
b. Kenali sisi-sisi segitiga
c. Terapkan rumus Pythagoras
d. Hitung nilai sisi yang tidak diketahui

D. Merumuskan Tujuan Pembelajaran (Instructional Objectives)


Pada perancangan pembelajaran ini, pembelajaran didapatkan ditinjau dari ranah efektif
dan ranah kognitif yaitu:
1. Menganalisis beberapa informasi untuk membuktikan teorema Pythagoras
2. Membuat pembuktian berupa skema atau prosedur terhadap rumus teorema
Pythagoras
3. Menentukan panjang sisi segitiga menggunakan teorema Pythagoras
4. Membandingkan sisi pada segitiga siku-siku istimewa
5. Menemukan bentuk tripel Pythagoras
6. Menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari terkait penerapan
teorema Pythagoras
7. Menentukan jarak antara dua titik dalam koordinat Kartesius (pengayaan)

E. Menyusun Urutan Materi (Content Sequencing)


Adapun urutan materi lingkaran sebagai berikut :
1. Pengetahuan prasyarat
 pemahaman tentang segitiga
 panjang sisi-sisi segitiga
 konsep kuadrat
 pengetahuan tentang sudut siku-siku dan hubungannya dengan sisi-sisi segitiga.
2. Familiaritas
 memperkenalkan konsep panjang sisi ketika dua sisi segitiga siku-siku
diketahui.
 memperkenalkan konsep dalam perhitungan jarak dan arah antara dua titik serta
menentukan sudut.
3. Kesukaran
memahami konsep, penerapkan teorema, dan Kesalahan dalam perhitungan untuk
mencari panjang sisi segitiga yang tidak diketahui.
4. Minat
menerapkan tripel pythagoras dan sudut istimewa dalam konteks aplikasi nyata
seperti penggunaan dalam perhitungan jarak atau desain bangunan.
5. Perkembangan Siswa
Meminta siswa untuk membuat proyek yang melibatkan konsep teorema
pythagoras, seperti merancang model bangunan yang menunjukkan aplikasi nyata
dari konsep.

F. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategis)


Adapun satrategi pembelajaran pada materi teorema pythagoras adalah sebagai berikut:
pendekatan : Konseptual
Model Pembelajaran : Koperatif dan Berbasis Masalah
Metode :Ekspolarasi Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab dan
penugasan

G. Penyampaian Pembelajaran (Instructional Delivery)


Materi pembelajaran akan disampaikan dalam bentuk klasikal, individual
dan juga kelompok.

H. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument)


1. Ranah Kognitif
Dalam proses perancangan ini, perancang memilih menggunakan soal berbentuk
uraian untuk menilai ranah kognitif
2. Ranah Afektif
Penilaian dalam ranah afektif ini mencakup penilaian keterampilan interpersonal,
dan penilaian sikap siswa terhadap pelajaran.

I. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resources)


Dalam penyampain pembelajaran beberapa media yang dipilih adalah
sebagai berikut:
• Buku siswa dan buku guru matematika untuk SMP/MTs kelas VIII, Kemendikbud
2022
• Buku referensi dan artikel
• Internet
J. Pelayanan Pendukung (Support Services)
1. Fasilitas
 Ruang kelas
 Fasilitas perpustakaan

2. Bahan dan perlengkapan


 Buku siswa dan buku guru matematika untuk SMP/MTs kelas VIII,
Kemendikbud 2022
 Alat Bantu Visual
 Alat pengukur
3. Pelayanan Tenaga Kerja
 Guru matematika
 Tenaga kerja administratif sekolah dapat membantu dalam menyediakan sumber
daya dan fasilitas yang diperlukan untuk pembelajaran, seperti menyediakan
akses ke perpustakaan atau mengatur jadwal ruang kelas untuk kegiatan
pembelajaran.

4. Jadwal Penyelesaian Tahap Perencanaan dan Pengembangan


Menetapkan jadwal yang realistis untuk tahapan perencanaan dan pengembangan
program pembelajaran Teorema Pythagoras.

K. Evaluasi Formatif (Formatif Evaluation)


Mengevaluasi terhadap kemajuan siswa dalam memahami konsep teorema
pythagoras secara berkala, evaluasi formatif yang diberikan berbentuk tes terlulis
yang berupa uraian dan tes eksplorasi baik secara individu maupun kelompok.

L. Revisi (Revision)
 Analisis hasil evaluasi dan perbaikan berdasarkan masukan yang diperoleh.
 Implementasi perbaikan dalam desain dan penyampaian pembelajaran Teorema
pythagoras.
 Monitoring dan evaluasi lanjutan untuk memastikan efektivitas perbaikan yang
telah dilakukan.

M. Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)


 Evaluasi langsung terhadap pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran
materi teorema pythagoras.
 Penggunaan metode evaluasi seperti tes tertulis atau proyek penelitian untuk
mengukur tingkat pencapaian siswa secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai