HASIL PENELITIAN
4.1 Penyajian Data
4.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian
1. Nama sekolah : SMP Al-Falah
Kecamatan : Jangkar
Kabupaten : Situbondo
Kecamatan : Jangkar
Kabupaten : Situbondo
Kurang baik - -
Jumlah 31 100%
45
40
35
30 Sangat baik
Baik
25
Cukup
20 Kurang
Sangat kurang
15
10
0
Percent
4.2.2 Siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus I merupakan usaha untuk memecahkan
masalah melalui penerapan Active Learning berbasis Inquiry pada siswa kelas
VIII-B SMP Al-Falah Pesanggrahan Jangkar tindakan – tindakan yang dilakukan
dalam siklus ini adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Pembelajaran siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari rabu
Tanggal 06 November 2013 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
rabu Tanggal 13 November 2013, pada pukul 10.00-11.20 dengan Materi
Pokok hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan
manusia yang tidak terbatas kegiatan ini yang dilaksanakan pada tahap
perencanaan ini sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya
bersama guru pengajar. Pada tahap ini semua persiapan telah dilakukan
setelah dilakukan diskusi antara guru, peneliti dan observer, baik yang
berkaitan dengan persiapan mengajar ( menyusun satuan pembelajaran,
membuat skenario pembelajaran, melihat rata-rata nilai harian siswa agar
guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu, membuat lembar
kerja siswa, alat evaluasi yang tes akhir dan kunci jawaban maupun
persiapan lainnya meliputi membuat panduan observasi, menyiapkan
kamera, catatan bebas dan lain-lain serta mempersiapkan deskripsi tugas
tim peneliti. Perencanaan pembelajaran dengan melengkapi puisi melalui
pembelajaran Aktive Laerning, formulasi ini disusun secara kolaboratif
dengan guru kelas VIII-B lebih rinci pada tahap ini persiapan yang
dilakukan sebelum pembelajaran dilaksanakan adalah : menentukan topik,
menentukan alokasi waktu menyiapkan RPP, menentukan pokok bahasan,
lembar observasi aktifitas siswa, membuat daftar pertanyaan untuk
mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan lembar penelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan rencana yang telah disusun bersama antara peneliti dan guru,
maka pelaksanaan pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu,
tanggal 06 November 2013 dan pertemuan kedua hari rabu tanggal 13
November 2013 di kelas VIII-B SMP Al-Falah Pesanggrahan Jangkar
pembelajaran berlangsung selama 2x40 menit yaitu mulai pukul 10.00-
11.20 pelaksanakan pertemuan pertama ini sudah mulai menggunakan
metode pembelajaran active learning berbasis inkuiri.
a. Pertemuan pertama
Pada tahap ini beberapa kegiatan dilakukan untuk persiapan
pelaksasnaan tindakan. Kegiatan ini dimulai dengan merumuskan
rancangan tindakan pembelajaran yaitu :
1) Kegiatan awal
a) Guru memulai kegiatan belajar mengajar dengan menjelaskan
tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menerapkan pembelajaran active learning dengan
menjelaskan sejenak pokok-pokok masalah kebutuhan manusia
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b) Guru menampilakan gambar-gambar yang berkaitan dengan
kebutuhan manusia agar mudah dipahami oleh siswa.
c) Salah satu siswa diminta untuk maju kedepan dan menyebutkan
macam-macam kebutuhannya hari ini.
d) Dengan penjelasan guru siswa siswa termotovasi untuk
mengidentifikasikan sendiri kebutuhan manusia dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya
e) Guru Memberikan permasalahan tentang contoh kasus yang
berkaitan dengan kebutuhan manusia dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
f) Siswa berdiskusi dengan temannya dan mencari masalah
tersebut berdasarkan sumber belajar yang telah disediakan oleh
guru
g) Siswa mengamati permasalahan tersebut hingga akhirnya siswa
menemukan sendiri jawabannya.
h) Siswa menyusun daftar pertanyaan tentang materi yang kurang
jelas tentang hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan manusia
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
i) Guru memberi kesempatan kepada siswa yang lain untuk
menjawab pertanyaan berdasarkan pengamatan yang diperoleh
dari diskusi atau sumber belajar lain.
j) Siswa menyebutkan beberapa temuannya tentang kebutuhan
manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya berdasarkan
sumber belajar yang lain, dan menulisnya dipapan tulis agar
memudahkan siswa yang lain untuk mengetahuinya
k) Siswa diberi tes individu untuk mengetahui peningkatan siswa
atau ketuntasan hasil belajar siswa setelah diterapkannya
pembelajaran active learning berbasis inkuiri
l) Siswa diberi penguatan dan penghargaan atas kinerja siswa
3) Kegiatan Akhir
a) guru menutup pembelajaran dengan penugasan. Siswa diminta
untuk mengerjakan tugas yang telah disiapkan oleh guru. Tugas
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya!
b. Pertemuan Kedua
1) Kegiatan awal
a) guru mengingatkan materi yang lalu dengan membahas tugas
yang telah dikerjakan
2) Kegiatan Inti
a) Dengan tanya jawab, siswa diarahkan untuk menemukan contoh
alat pemuas kebutuhan yang dilakukan manusia
b) dengan penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasikan jenis-
jenis alat pemuas kebutuhan secara rasional
c) Siswa berdiskusi tentang jenis-jenis alat pemuas kebutuhan
beserta dengan memberikan contoh-contohnya berdasarkan
sumber belajar yang lain
d) Siswa mampu menemukan sendiri pengetahuan tentang alat
pemuas kebutuhan berdasarkan pengalaman yang ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari
e) Siswa mampu menggali informasi berdasarkan pengalamannya
dengan menunjukkan beberapa contoh berupa menunjukkan
beberapa artikel dan gambar yang berhubungan dengan materi
f) Guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan temannya
dalam menyelesaikan lembar tugas, bertanya dan sekaligus
menyampaikan hasil diskusi. Dalam hal ini guru mengurangi
bantuan tersebut untuk selanjutnya memberi kesempatan kepada
anak untuk mengambil tanggung jawab yang semakin besar
segera setelah ia dapat melakukannya
g) Siswa diberi tes individu untuk mengetahui peningkatan siswa
atau ketuntasan hasil belajar siswa setelah diterapkannya
pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran active learning
berbasis inquiri
h) Siswa diberi penguatan dan penghargaan atas kinerja siswa
3) Kegiatan Akhir
3. Observasi
Tabel 4.5
Hasil belajar siswa siklus I
Kategori Aktivitas Frekuensi Persentase
Baik 18 58,1%
Kurang baik - -
Sangat kurang baik - -
Jumlah 31 100%
60
50
40 Sangat baik
Baik
Cukup
30
Kurang
Sangat kurang
20
10
0
Percent
Berdasarkan tabel 4.4 dan grafik 4.1 bahwa siswa yang mendapat nilai
diatas 70 terdapat 26 siswa sehingga mencapai persentase 84%, hal ini disebabkan
oleh siswa masih menyesuaikan diri dengan model pembelajaran yang diterapkan
oleh guru sehingga siswa masih terkesan bingung pada saat memerintah untuk
siswa mampu menemukan jawaban sendiri tanpa bimbingan oleh guru sehingga
guru pun hanya terkesan memerintah siswa saja. Persentase 84% masih dibawa
KKM yang ditetapkan oleh sekolah sehinggga perlu diadakan tindakan 2 yaitu
pada siklus 2 dengan lebih membimbing siswa untuk mampu menemukan agar
siswa mampu menyesuaikan diri dengan model pembelajaran aktive learning
berbasis inkuiri.
4. Refleksi
Hasil ulangan siswa kelas VIII-B dengan daya serap klasikal 84%.
Sedangkan siswa yang belum tuntas hanya 5 siswa sedangkan 26 siswa yang
mendapat nilai ulangan di atas 70. Hal ini merupakan masalah dalam proses
belajar mengajar yang perlu diadakan tindakan perbaikan pada siklus II kerena
daya serap klasikal di SMP Al-Falah Pesanggrahan Jangkar dengan daya serap
klasikal 85% maka perlu adanya perbaikan baik pada aktivitas belajar juga hasil
belajar dengan benar-benar membimbing dan menerapkan metode Aktive learning
berbasis inkuiri tersebut.
4.2.3 Siklus II
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan rencana yang telah disusun bersama antara peneliti dan
guru, maka pelaksanaan pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 27
November 2013 dan pertemuan ke empat pada tanggal 4 Desember 2013 di kelas
VIII-B SMP Al-Falah pesanggrahan Jangkar. Pembelajaran berlangsung 2 X 40
menit, yaitu mulai pukul 10.00-11.20 WIB. Pelaksanaan pertemuan ke tiga dan ke
empat ini menggunakan model pembelajaran aktive learning berbasis inkuiri pada
kompetensi dasar hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan
manusia yang tidak terbatas.
a. Pertemuan Ketiga
Pada tahap ini beberapa kegiatan dilakukan untuk persiapan pelaksanaan
tindakan. Kegiatan ini dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan
pembelajaran yaitu:
1) Kegiatan awal
a) Guru memulai kegiatan belajar-mengajar dengan menjelaskan tujuan
pembelajaran
2) Kegiatan inti
a) Siswa menyebutkan kelangkaan sumber daya berdasarkan pengalaman
yang pernah dialami atau tentang hal-hal yang mereka ketahui berkaitan
dengan materi yang diajarkan.
b) Siswa menjelaskan materi pembelajaran tersebut dikaitkan dengan
pengalaman yang telah diungkapkan oleh siswa
c) Siswa menunjukkan gambar dan berupa rublik di koran tentang
kelangkaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
d) Siswa diharapkan mampu memecahkan persoalan atau fenomena yang
sesuai dengan materi.
e) Siswa dikelompokkan kemudian siswa mampu membangun pengetahuan
sendiri berdasarkan gambar dan soal
f) Siswa didorong menemukan sendiri melalui interaksi dengan
lingkungannya bersama kelompoknya
g) Siswa mampu mengembangkan ide-idenya sendiri dan mengungkapkan
pendapat tentang hubungan antara pengalaman dengan pengetahuan yang
mereka dapat saat itu
h) Siswa diberi penguatan dan penghargaan atas kinerja siswa
3) Kegiatan akhir
Guru menutup pembelajaran dengan penugasan. Siswa diminta untuk
mengerjakan tugas yang telah dipersiapkan oleh guru. Tugas dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya!
b. Pertemuan ke empat
1) Kegiatan awal
a) Guru mengingatkan materi yang lalu dengan membahas tugas yang telah
dikerjakan.
2) Kegiatan inti
a) Dengan tanya jawab, siswa diarahkan untuk menemukan contoh skala
prioritas
b) Dengan penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasikan ciri dan inti
skala prioritas kebutuhan manusia secara rasional
c) Siswa berdiskusi tentang skala prioritas kebutuhan manusia yang di
dorong oleh kebutuhan dan keinginan manusia beserta contoh-contohnya
d) Siswa mampu menemukan sendiri pengetahuan tentang skala prioritas
kebutuhan manusia berdasarkan pengalaman yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari
e) Siswa mampu menggali informasi berdasarkan pengalamannya dengan
menunjukkan beberapa contoh berupa menunjukkan beberapa artikel
yang berhubungan dengan materi.
f) Guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompoknya
atau mencari dalam sumber belajar lain yang relevan dalam
menyelesaikan lembar tugas, bertanya dan sekaligus menyampaikan hasil
diskusi. Dalam hal ini guru mengurangi bantuan tersebut untuk
selanjutnya memberi kesempatan kepada anak untuk mengambil
tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat
melakukannya
g) Siswa diberikan tes individu untuk mengetahui peningkatan siswa atau
ketuntasan hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran
dengan menggunakan Pembelajaran active learning berbasis inquiri
h) Siswa diberi penguatan dan penghargaan atas kinerja siswa
3) Kegiatan akhir
a) Guru menutup pembelajaran dengan penugasan, yaitu siswa diminta
untuk mengerjakan soal yang telah dipersiapkan oleh guru sebagai
pekerjaan rumah
3. Observasi
Penyampaian materi pelajaran pada siklus II, tetap menggunakan metode
pengajaran berbasis inkuiri dengan kompetensi dasar hubungan antara kelangkaan
sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Karena meteri
tersebut merupakan materi yang terakhir pada semester I. Hasil observasi berupa
hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Belajar Siswa Siklus 2
Baik 7 22,6%
Kurang baik - -
Jumlah 31 100%
80
70
60
Sangat baik
50
Baik
Cukup
40
Kurang
30 Sangat kurang
20
10
0
Percent
Berdasarkan tabel 4.5 dan grafik 4.2 bahwa siswa yang mendapat skor
diatas 70 terdapat 30 siswa sehingga mencapai persentase 97%, hal ini disebabkan
oleh siswa masih menyesuaikan diri dengan model pembelajar yang diterapkan
oleh guru sehingga siswa masih terkesan bingung pada guru memerintah untuk
siswa mampu menemukan jawaban sendiri tanpa bimbingan oleh guru sehingga
guru pun hanya terkesan memerintahn siswa saja. Persentase 97% sudah
mencapai dari KKM yang ditetapkan oleh sekolah.
Tabel 4.7
Siklus I Siklus II
Kategori Kategori
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Aktivitas Aktivitas
Sangat baik 3 9,7% Sangat baik 13 41.9%
Sangat - - Sangat - -
kurang baik kurang baik
80
70
60
50 Sangat baik
Baik
40 Cukup
Kurang
30 Sangat kurang
20
10
0
Percent siklus I Percent siklus II
Berdasrkan tabel 4.6 diatas tampak bahwa setelah tindakan I, siswa yang
memperoleh nilai ulangan harian + 70 sebanyak 26 orang siswa (84%), sisanya
yaitu sebanyak 5 orang siswa (16%) mendapat nilai – 70. Setelah tindakan II,
jumlah siswa yang memperoleh nilai – 70 berkurang hingga menjadi 1 orang
siswa (3%) dan yang memperoleh nilai +70 sebanyak 30 orang siswa (97%).
4. Refleksi
Untuk melihat analisis hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada lampiran
II taraf ketercapaian ketuntasan secara klasikal pada tes siklus II dapat dilihat
lampiran. Hasil akhir yang dicapai masih ada 1 siswa yang merasa kesulitan
dalam mengerjakan soal karena kurang siap menghadapi tes dan diantara siswa
itu ada siswa yang nakal, siswa ini sulit merubah kebiasaan balajar yang tidak
baik.
4.3 Pembahasan
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka kami menyarankan kepada :
1. Kepada guru IPS untuk menggunakan pembelajaran active learning berbasir
inquiry kepada siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih beraktifitas dan
giat untuk belajar.
2. Kepada sekolah agar senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya
dengan mengadakan kolaborasi dengan LPTK yang ada.
3. Kepada peneliti,hendaknya dapat mengembangkan penelitian tentang
penerapan pengajaran berbasis inkuiry sehingga dapat memberikan
sumbangan pikiran terhadap dunia pendidikan guna meningkatkan aktifitas
belajar siswa.