Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FISIKA

PEMANFAATAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

NAMA : SHANICA YOHANA VERONICA

KELAS : XII-IPA-2

NO ABSEN : 29

SMA NEGERI 1 JOMBANG

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. PEMANFAATAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DALAM BIDANG ASTRONOMI


Saat ini kemajuan teknologi terus meningkat termasuk dalam penggunaan gelombang
elektomagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya, gelombang elektromagnetik
selalu ada disekitar kita. Salah satu contohnya adalah gelombang radio. Tanpa kita
sadari,pula di dalam tubuh manusia juga terdapat gelombang elektromagnetik yaitu
sinar inframerah.

Sinar inframerah tidak dapat dilihat namun dapat dideteksi diatas spektrum cahaya
merah yang biasanya dipakai untuk memindahkan satu bentuk energi yang tidak terlalu
besar. Sinar inframerah dipakai pada konsol gim atau berbagai jenis remote sehingga
pengguna tidak memerlukan media kabel untuk mentransmisikan data dalam bentuk
energi.

Foster (2004) menyatakan bahwa gelombang elektromagetik ini terdiri dari spektrum
gelombang elektromagnetik yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang
gelombang. Oleh karena itu, kita akan mempelajari cara kerja tentang aplikasi
penggunaan gelombang elektromagnetik di kehidupan sehari-hari dalam bidang
astronomi yaitu teleskop inframerah.

Teleskop inframerah adalah sebuah teleskop yang menggunakan cahaya inframerah


untuk mendeteksi benda-benda angkasa. Cahaya inframerah adalah salah satu dari
beberapa jenis radiasi yang hadir dalam spektrum elektromagnetik. Teleskop inframerah
mungkin berbasis darat, teleskop udara, atau ruang angkasa. Mereka berisi kamera infra
merah dengan detektor solid-state inframerah khusus yang harus didinginkan hingga
suhu kriogenik.

Masing-masing sistem peneropongan itu digunakan untuk mengamati cahaya-cahaya


dengan warna yang berbeda, yang tidak dapat dilihat dari permukaan Bumi. Masing-
masing sistem juga memiliki fungsi berbeda satu dengan lainnya.

B. CARA KERJA TELESKOP INFRAMERAH

Jadi teleskop inframerah pada dasarnya menggunakan komponen yang sama dan
mengikuti prinsip yang sama seperti teleskop cahaya tampak yang lainnyai; yaitu,
beberapa kombinasi lensa dan cermin yang mengumpulkan dan memfokuskan radiasi ke
detektor, data yang diterjemahkan oleh komputer menjadi informasi yang berguna.
Detektor biasanya merupakan kumpulan perangkat digital solid-state khusus, bahan
yang paling umum digunakan untuk ini adalah paduan superkonduktor HgCdTe (merkuri
kadmium telluride). Untuk menghindari kontaminasi dari sumber panas di sekitarnya,
detektor harus didinginkan oleh kriogen(campuran pendingin) seperti nitrogen cair atau
helium hingga suhu mendekati nol mutlak. For your information Teleskop Luar Angkasa
Spitzer, yang pada peluncurannya pada tahun 2003 adalah teleskop inframerah berbasis
ruang angkasa terbesar yang pernah ada.

Teleskop inframerah dapat mendeteksi objek yang terlalu dingin dan karena itu terlalu
redup untuk diamati dalam cahaya tampak, seperti planet, beberapa nebula, dan
bintang katai coklat. Juga, radiasi infra merah memiliki panjang gelombang yang lebih
panjang daripada cahaya tampak, yang berarti dapat melewati gas dan debu astronomis
tanpa tersebar. Dengan demikian, objek dan area yang tidak terlihat dalam spektrum
tampak, termasuk pusat Bima Sakti, dapat diamati dalam inframerah.
Jadi dapat disimpulkan telleskop inframerah tidak berbeda secara signifikan dari
teleskop pantul yang dirancang untuk mengamati di wilayah spektrum elektromagnetik
yang terlihat . Perbedaan utama antara kedua jenis ini terletak pada lokasi fisik teleskop
inframerah, karena foton inframerah memiliki energi yang lebih rendah daripada cahaya
tampak. Sinar inframerah mudah diserap oleh uap air di atmosfer bumi, dan sebagian
besar uap air ini terletak di daerah atmosfer yang lebih rendah yaitu, dekat permukaan
laut. Teleskop inframerah yang terikat dengan bumi telah berhasil ditempatkan di
puncak gunung yang tinggi, seperti, misalnya, Mauna Kea di Hawaii.

Untuk melihat jauh ke masa lalu (katakanlah, kembali ke awal alam semesta), para
astronom membutuhkan teleskop seperti JWST.Teleskop ini tidak hanya dapat
memperbesar galaksi jauh untuk mengamati cahaya yang terlihat datang dari kejauhan
hingga jutaan tahun, tetapi juga dapat menangkap panjang gelombang cahaya yang
tidak terlihat oleh mata manusia, seperti gelombang inframerah.Banyak hal, termasuk
manusia, memancarkan panas sebagai energi inframerah. Energi ini tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Tetapi ketika gelombang inframerah dilihat dengan peralatan
yang tepat, energi tersebut dapat mengungkapkan beberapa objek misteri yang sangat
sulit ditemukan di alam semesta. Menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau
NASA, radiasi inframerah memiliki panjang gelombang lebih jauh dan panjang daripada
cahaya yang tampak, sehingga radiasi tersebut dapat melewati wilayah ruang angkasa
yang padat dan berdebu tanpa tersebar atau diserap. Banyak bintang dan galaksi di luar
angkasa yang terlalu jauh, redup atau kabur untuk dilihat dan dideteksi sebagai radiasi
inframerah sebagai cahaya tampak yang memancarkan energi panas.Teleskop James
Webb memiliki kemampuan paling praktis untuk melihat energi tersebut melalui
instrumen penginderaan inframerah. Teleskop ini juga dapat mengamati dan memotret
wilayah ruang angkasa yang berdebu.

Anda mungkin juga menyukai