Anda di halaman 1dari 46

FAKULTAS TEKNIK

PASCASARJANA TEKNIK SIPIL


UNIVERISTAS RIAU

PENILAIAN TINGKAT KERENTANAN DAN


KERUSAKAN PESISIR PULAU SINGKEP
SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN
KERUSAKAN PANTAI

ERZA ISMI LARIZA


Presentation by
NIM: 1710246608 .

03 OKTOBER 2022
Page 01

OUTLINE
Pendahuluan

Tinjauan Pustaka

Metodologi Penelitian

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran


FAKULTAS TEKNIK
PASCASARJANA TEKNIK SIPIL
UNIVERISTAS RIAU

Pendahuluan
Page 04

Latar Belakang
Pada dasarnya kawasan Pulau Singkep merupakan kawasan pulau yang
dikelilingi oleh pantai, yang menunjukkan bahwa Pulau Singkep termasuk
dalam kategori kawasan pesisir.
Lingkungan pesisir merupakan wilayah kerentanan lingkungan yang
dipengaruhi oleh kekuatan darat dan laut. Oleh karena itu, pantai selalu
mengalami perubahan, termasuk perubahan lingkungan yang mungkin
disebabkan oleh aktivitas manusia. Perubahan ini berimplikasi pada
perubahan garis pantai Hal yang boleh dilakukan oleh kesiapsiagaan
bencana pantai adalah dengan menjalankan analisis kerentanan
kawasan pantai. Salah satu cara dan kaedah yang digunakan ialah
penggunaan Indeks Kerentanan Pantai (CVI) .
Page 05

Rumusan Masalah
1
Bagaimana hasil distribusi tingkat nilai kerentanan di
wilayah pesisir pulau Singkep?

2
Bagaimana hasil tingkat kerusakan di Wilayah Pesisir
pulau Singkep?

3
.Apakah Setiap nilai kerentanan dapat di jadikan acuan
untuk kerusakan daerah pesisir pantai?

Page 06

Tujuan Manfaat
1.Memberikan informasi deteksi tingkat
1.Mengetahui hasil tingkat kerentanan
01 01
kerentanan pantai pesisir Pulau Singkep
Pulau Singkep berdasarkan Metode yang dapat dijadikan dalam acuan dalam
Coastal Vulnerability Indek (CVI) menanggulangi kerusakan pantai yang

terjadi.

1.Mengetahui hasil tingkat kerusakan di 1.Memberikan informasi perkembangan


02 Pesisir Pulau Singkep

04 wilayah daerah pesisir pantai Pulau Singkep


mempengaruhi kerentanan sehingga dapat
mengoptimalkan dalam hal pembangunan
fisik di wilayah pesisir pantai, serta
membantu perencanaan pembangunan di
sekitar wilayah pesisir pantai agar
kedepannya tidak terjadi bencana.

Page 07

Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan di Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Lingga, Pulau Singkep.
Kerentanan pesisir pada penelitian ini menggunakan parameter dari Gornitz (1991) yang meliputi parameter perubahan garis
pantai, panjang dan lebar kerusakan garis pantai, penggunaan lahan, lebar sabuk hijau, kemiringan pantai, jarak pasang surut,
dan tinggi gelombang.
Penelitian ini menggunakan analisa dari hasil Coastal Vulnerability Index (CVI) yang berupa data spasial.

Penelitian ini menggunakan analisa dari hasil Coastal Vulnerability Index (CVI) yang berupa data spasial.

Data citra satelit yang digunakan adalah data citra satelit yang diperoleh dari United States Geological Survey (USGS).

Data batimetri diperoleh dari website The General Bathymetric Chart of Oceans (GEBCO).

Data angin diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
FAKULTAS TEKNIK
PASCASARJANA TEKNIK SIPIL
UNIVERISTAS RIAU

Tinjauan Pustaka
Page 09
Tinjuan Pustaka
Pantai Kerusakan
Pantai
daerah tepi perairan yang dipengaruhi kerusakan pantai termasuk erosi pantai,
oleh air pasang tertinggi dan air surut pengendapan muara, hilangnya perlindungan
terendah. pantai alami (misalnya, kematian bukit pasir,
bakau dan terumbu karang, dan taman laut)
Wilayah
Pesisir Pengeinderaan
Secara ekologis, wilayah pesisir merupakan
Jauh
zona peralihan antara darat dan laut, dan garis
Penginderaan jauh berasal dari dua kata dasar,
pantai memiliki dua macam batas (coast line),
yang berarti melihat dan melihat jauh dari
yang sejajar dengan pantai (long shore) dan
jarak. Dengan demikian, secara epistemologis
yang tegak lurus dengan garis pantai (cross
penginderaan jauh berarti mengamati objek
shore ).
dari jarak jauh
Kerentanan
Wilayah Pesisir Sistem Informasi
Geologis
kerentanan adalah tingkatan suatu sistem
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem
yang mudah terkena atau tidak mampu
yang berbasis komputer untuk menyimpan dan
menanggulangi bencana
memanipulasi informasi-informasi geografis
FAKULTAS TEKNIK
PASCASARJANA TEKNIK SIPIL
UNIVERISTAS RIAU

Metodologi
Penelitian
Page 11

Lokasi Studi

Penelitian ini terletak di Pulau Singkep, Kabupaten


Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Lapangnya 757
kilometer persegi (292 mil²). Pulau ini terpisah dari
pantai timur Sumatra oleh Selat Berhala.
Page 12

Pengumpulan Data
Data Pasang Surut
Sumber data Tinggi pasang surut badan informasi Geospasial (BIG)

Data Perubahan Garis Pantai


Landsat 7 dan Landsat 8 (www.usgs.gov), tahun 2002,2013,2015 dan 2020

Data Tinggi Gelombang


Sumber data Angin dari Stasiun Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG)

Data Visual Kerusakan Pantai


Sumber data datanya dengan mencocokkan koordinat dengan Google
Page 13

Analisis data citra


satelit
Pemotongan Citra (Cropping Image)

untuk mengambil fokus
Pemotongan citra dilakukan
area penelitian.

Penajaman Citra (Image Enhancement)


dilakukan untuk mendapatkan tampakan yang kontras pada citra.

Interpretasi Citra

sesuai dengan informasi
dilakukan proses digitasi peta
yang didapat dari data citra satelit yang telah dikoreksi
Page 14

Letak Koordinat
Page 15
Tahun 2015

Analisa Perubahan Garis Pantai


Tahun 2018

Tahun 2019

Tahun 2020
Page 16

Pengolahan Data
Hidro-Oseanografi
Data hidro-oseanografi yang digunakan
adalah data angin yang telah disajikan
dalam bentuk wind rose .Data angin yang
digunakan dalam perhitungan tinggi
gelombang disesuaikan dengan arah angin
yang mengarah ke wilayah pantai pada
masing-masing pengamatan
FAKULTAS TEKNIK
PASCASARJANA TEKNIK SIPIL
UNIVERISTAS RIAU

Hasil dan
Pembahasan
Page 18
Perubahan Garis
Pantai
Panjang Kerusakan
Page 19

Garis Pantai
Lebar Kerusakan
Page 20

Garis Pantai
Page 21 Lebar Sabuk Hijau
Penggunaan Lahan
Page 22
Page 23 Analisa Tinggi Gelombang
Dari hasil windrose dapat diketahui
bahwasanya angin yang berasal
dari arah Timur Laut lebih
mendominasi kecepatan angin
selama pengamatan dilakukan

Page 24
Analisa Tinggi Gelombang

Koreksi Elevasi Pengukuran


Page 25 Analisa Tinggi Gelombang

Koreksi Temperatur 1,12 x 3,31 = 3,71 m/detik.


Koreksi Lokasi Pengukuran


U = 1,79 x 1,852 =
3,31 m/detik

Page 26
Analisa Tinggi Gelombang
Koreksi Faktor Tegangan Angin
Koreksi Duration
(Wind StressFactor)

Not fully developed sea


Page 27 Analisa Tinggi Gelombang


Menghitung Tinggi dan Periode Gelombang

-Tinggi gelombang (Hmo) = 0,19 meter


-Periode gelombang (Tp) = 2,19 detik

Page 28
Analisa Jarak Pasang Surut
Komponen Harmonik Pasang Surut MHWL (Mean High Water Level) adalah 2, 01 m dan MLWL

(Mean Low Water Level) 0,54 m. Berdasarkan nilai MHWL
dan MLWL tersebut maka nilai rata-tata tunggang
pasang surut (Mean Tidel Range) yang diperoleh dari
selisih antara MHWL dan MLWL adalah 1,47 m

Nilai rata-rata tunggang pasang surut yang di peroleh


dari selisih MHWL (Mean High Water Level) dan MHLL
(Mean Low Water Level) sebesar 1,47 m. Nilai 1,47 m
termasuk dalam kategori golongan kurang rentan.
Page 29
Analisa Kemiringan Pantai
Page 30 Hasil pembobotan parameter
fisik pantai Pulau Singkep
Page 31
Analisa IndeksKerentanan Pantai
(CVI)
Contoh perhitungan analisa indeks kerentanan pantai pada
Segmen Pengamatan I

Page 32

Analisa Kerusakan Pantai


di Desa Lanjut

Desa : Desa Lanjut


Panjang Pantai : 28 Km
Panjang Pantai Rusak : 6 Km

Page 33

Analisa Kerusakan Pantai


di Desa Lanjut

Desa : Desa Lanjut


Panjang Pantai : 28 Km
Panjang Pantai Rusak : 6 Km

Page 34

Analisa Kerusakan Pantai


di Desa Berindat

Desa : Desa Berindat


Panjang Pantai : 28 Km
Panjang Pantai Rusak : 7 Km

Page 35

Analisa Kerusakan Pantai


di Desa Berindat

Desa : Desa Berindat


Panjang Pantai : 28 Km
Panjang Pantai Rusak : 7 Km

Page 36

Analisa Kerusakan Pantai


di Desa Sedamai

Desa : Desa Sedamai


Panjang Pantai : 28 Km
Panjang Pantai Rusak : 4 Km

Page 37

Analisa Kerusakan Pantai


di Desa Sedamai

Desa : Desa Sedamai


Panjang Pantai : 28 Km
Panjang Pantai Rusak : 4 Km

Page 38

Analisa Kerusakan Pantai


di Desa Dabo Lama

Desa : Desa Dabo Lama


Panjang Pantai : 28 Km
Panjang Pantai Rusak : 6 Km

Page 39

Analisa Kerusakan Pantai


di Desa Dabo Lama

Desa : Desa Dabo Lama


Panjang Pantai : 28 Km
Panjang Pantai Rusak : 6 Km

Page 40

Analisa Kerusakan Pantai


di Desa Batu Berdaun

Desa : Desa Batu Berdaun


Panjang Pantai : 28 Km
Panjang Pantai Rusak : 5 Km

Page 41

Analisa Kerusakan Pantai


di Desa Batu Berdaun

Desa : Desa Batu Berdaun


Panjang Pantai : 28 Km
Panjang Pantai Rusak : 5 Km

Page 42

HASIL PEMBOBOTAN
(MATRIK) KERUSAKAN
PANTAI DI PULAU
SINGKEP
FAKULTAS TEKNIK
PASCASARJANA TEKNIK SIPIL
UNIVERISTAS RIAU

Kesimpulan
dan Saran
Page 43

Kesimpulan
Tingkat kerentanan pesisir Pulau Singkep
menggunakan metode CVI berada di dua
kategori yaitu rendah dan sedang. Kategori Hasil analisi Tingkat kerusakan pesisir Pulau
sedang terletak di segmen I di Desa Sedamai Singkep terdapat 3 buah nilai skala prioritas
dengan nilai (21,21) dan kategori rendah terletak yaitu B,C dan D. Kategori prioritas utama terletak
di segemen II hingga V yang terdiri dari Desa di Desa Lanjut, Desa Berindat dan Desa Dabo
Persing,Desa Berindat,Desa Dabo Lama dan
Lama dengan skala B yang memiliki nilai
Desa Batu Berdaun dengan nilai CVI (0-20).
kerusakan 226- 300.

Page 45

Saran
1.Dalam pengolahan menggunakan program ArcGis dibutuhkan ketelitian
dalam menginterpretasikan peta tersebut.
2.Dari hasil analisa nilai kerusakan yang dilakukan dapat dijadikan sebagai
acuan dalam langkah untuk mengatasi dan memprioritaskan lokasi mana
yang akan didahulukan dalam proses pencegahan ataupun rehabilitasi
kerusakan yang terjadi di pesisir Pulau Singkep.

FAKULTAS TEKNIK
PASCASARJANA TEKNIK SIPIL
UNIVERISTAS RIAU

Thank
You!
Presentation by ERZA ISMI LARIZA

03 OKTOBER | 2022

Anda mungkin juga menyukai