Anda di halaman 1dari 10

PEMETAAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DI KECAMATAN

SINGKAWANG SELATAN
Eclesia Mayang Mangurai 1), Jasisca Meirany 2) dan Arfena Deah Lestari 3)
1)
MahasiswaaJurusannTeknik Kelautan FakultassTeknikkUniversitassTanjungpuraaPontianak
2)
DosennJurusannTeknik Kelautan FakultassTeknikkUniversitassTanjungpuraaPontianak
EEmail: eclesiamangurai@student.untan.ac.idd

iABSTRAKi
Pantai Pasir Panjang merupakan kawasan pesisir yang berada diKKecamatan SingkawangWSelatan,KKota
Singkawang,KKalimantanBBarat. Garis Pantai diSwilayah ini memiliki kisaran Panjang pantai ± 3 km yang
mengalamidperubahan garisepantai akibatyabrasikdanaakresi, sehingga aktivitas masyarakat seperti pariwisata di
wilayah pesisir terganggu. Dengan menggunakan media citra landsat Google Earth pro, laju perubahanigaris
pantai.yang terjadiidiopantai Pasir Panjang KecamataniSingkawang Selatan adalah seluas 3149,349 m2 dan rata-
rata laju perubahan yang terjadi selama 7 tahun adalah seluas 45806,804 m2. Selanjutnya luasan abrasi dan akresi
yang terjadi di pantai Pasir Panjang Kecamatan Singkawang Selatan untuk abrasi seluas 20012,416 m 2 dan akresi
seluas 13273,992 m2. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi perubahan garis pantai di pantai Pasir
Panjang Kecamatan Singkawang Selatan yaitu dengan membangun hard structure berupa breakwater yang
berfungsiemelindungiibagian darattpantai disbelakangkbangunan, yang banyak aktivitas pariwisatanya terhadap
abrasi dan akresi akibat arus dan gelombang.

KataaKunci: Citraasatelit, ArcGIS, PerubahannGarissPantai, Abrasi,aAkresi

ABSTRACT

Pasir Panjang Beach is a coastal area located in South Singkawang District, Singkawang City, West Kalimantan.
The coastline in this region has a coastal length range of ± 3 km, which has undergone coastline transformation
due to abrasion and accretion, so community activities such as tourism in coastal areas are postponed. Using
Google Earth pro-Landsat imagery media, the rate of coastline transformation that occurs on Pasir Panjang
beach, South Singkawang District is an area of 3149.349 m 2 wide and the average rate of change that occurs for
7 years is 45806.804 m2. Furthermore, the area of abrasion and accretion that occurred on the beach of Pasir
Panjang, South Singkawang District for abrasionncovering annareaaof 20012,416 m2Wanddaccretion
coveringaan areaoof 13273.992 m2. The solution that can be done to reduce coastline transformation on Pasir
Panjang beach, South Singkawang District, is to build a hard structureeinntheeformmoffa breakwater that
functionssto support theeland part of the beach behind the building, which has many tourism activities against
abrasion and accretion due to currents and waves.

Key Words: Satellite imagery, ArcGIS, Coastline Changes, Abrasion, Accretion

I. PENDAHULUAN perencanaanWpengembangan yangWberkelanjutan


GarisIpantai merupakanWbatas dariWekosistem padaikawasanipantai (Aryastana et al., 2016).iGaris
lautidaniekosistem daratiyang dalamipengolahannya pantaiijuga bergunaidalam penentuanibatasiwilayah
keduaWWekosistem iniWWmemiliki perbedaan NegaraAatau daerahhuntuk pengolahanisumberdaya
karakteristikK(Lubis et al., 2017). Kawasanipantai alamayangstersedia, contohnyaaZEEediukurisejauh
bersifatsdinamis, artinyasruangqpantai (bentukzdan 2000mil dariWgaris pantaiWkearah lautWlepas,
lokasi)WberubahWdenganWcepat sebagaiWreaksi kemudianUUUNNo. 22TTahunW1999, PasalW3
terhadapiproses alamidan aktivitasimanusia (Lubis menyatakanibahwa "Wilayah Daerah Provinsi
et al., 2017). Padaaprosessdinamis terdapat terdiri atas wilayah darat dan wilayah laut sejauh dua
faktorryang mempengaruhiiperubahan garisspantai, belas mil laut yang diukur dari garis pantai kearah
yaitu hidrologi,igeologi, iklimmdannvegetasi laut lepas dan/atau kearah perairan kepulauan"
(Aryastana et al., 2016). Olehhkarena ituuperlu (Lubis et al., 2017).
dilakukanWpembaharuannterhadap petaaperubahan Dari pembahasan diatas, maka dilakukan
garisspantai yanggdilakukan secaraamenerus Pemetaan terhadap perubahan garis pantai di
(Aryastana et al., 2016). PembaharuanWini Kalimantan Barat, tepatnya di kawasan
diperlukaniuntuk mengetahuiWfaktorWpendorong pesisirlpantai PasirWPanjang KelurahanWSedau,
danWinformasiWmanajemenisumberWdayaipantai, KecamatanWSingkawangiSelatan. Dilihat dari letak
perlindunganWlingkunganWpantai danIjugaIuntuk geografisnya, Kecamatan Singkawang Selatan

1
berada pada 00º44’55,85”LU-00º53’51”LU dan menganalisaAdan menampilkanNkembaliIkondisi-
108º51’47”BT-108º03’22”BT (Yostryan Chenata & kondisiWalam (geografis) (Lubis et al., 2017).
Ester Amelia Erika Wibowo, 2021). Kelurahan PenerapanWSIGWdapat menggabungkanNberbagai
Sedau adalah Kelurahan terluas dengan luas karakterisikklingkungan wilayahhpesisir baikisecara
86,11km2 atau 38,36 persen (Yostryan Chenata & ruang/tempat maupunWgambaran sesungguhnya,
Ester Amelia Erika Wibowo, 2021). Perubahan garis makaAdiperlukan data-dataispasial kawasanipesisir
pantai mengurangi luas kawasan pesisir, salah yangaberguna dalamapemanfaatanidan pengelolaan
satunya disebabkan oleh tingginya laju abrasi dan sumberdayaWruang diWkawasan pesisirWyang
aktivitas penggunaan lahan oleh manusia direncanakanisecaraiberkelanjutan (Lubis et al.,
(Purnawarman, 2020). Di sepanjang kawasan pesisir 2017).
pantai Kecamatan Singkawang Selatan, telah terjadi Oleh karena itu perlu diadakan penelitianitentang
abrasi yang merusak pondok wisata, pepohonan “Pemetaan Perubahan Garis Pantai Menggunakan
disepanjang pantai dan keindahan pantai sebagai Citra Satelit Di Kecamatan Singkawang Selatan”.
tempat wisata umum. AbrasiSjuga diperkirakan akan Kawasannpesisir yang berada dilokasi penelitian
mencapaiSwilayah pemukimanSpenduduk dengan mengalami perubahan garis pantai yang cukup besar
kerugianWWyang lebihWWbesar, sehingga dalam beberapa tahun kebelakang yang lama-
penanggulanganWbencananya akanWmengalami kelamaan akan mengancam aktivitas manusia dan
kesulitan karena menghabiskan lebih banyak waktu juga mata pencaharian masyarakat sekitar kawasan
dan biaya. Pantai Pasir Panjang memiliki panjang pesisir, dikarenakan proses abrasi yang merusak
pantai sekitar 3 km yanggterletak diWKelurahan pantai serta akan mencapai pemukiman penduduk.
Sedau,ZKecamatanSSingkawangSSelatan (Anonim, Dari kondisi tersebut maka berapa besaran jarak dan
2022), dan belum memiliki data laju abrasi dan akresi pantai yang terjadi dan
perubahanngarisspantai. PemetaanigarisWpantai tindakan apa yang dapat dilakukan sebagai
dapatWdilakukan denganWpengukuranWlapangan penanggulangan untuk mengurangi dampak abrasi
secaraWlangsung, analisaWfoto udaraAdanAanalisa dan akresi dilokasi penelitian.
pengideraaannjauh atauucitraisatelit (Aryastana et Tujuan.Penelitian yang.akan dicapai.dalam tugas
al., 2016). Untukimendapatkan dataiperubahanigaris akhir iniLuntukWmengetahui besaran danslaju
pantaisdapat dilakukannpengukuran secarasberkala perubahanDgarisSpantaiWabrasi danWakresijyang
setiapWtahunnya, dengan salah satu alternatif terjadi pada rentang waktu 2014 sampai 2021
teknologiipenginderaan jarak jauhimengunakanidata menggunakan citra satelit (penginderaan jarak jauh)
citraisatelit landsattdariitahun 2014-2021 (Aryastana dikawasan pesisir Pantai Pasir Panjang Kecamatan
et al., 2016). Singkawang Selatan dan mendapatkan alternatif
Penggunaanndata satelitmmerupakan caraayang sebagai upaya pencegahan perubahan garis pantai di
efektifiuntuk pemetaannpenutup lahanidanivegetasi, kawasan pesisir Kota Singkawang Selatan.
karenasdata satelitwmemiliki rentangiwaktusyang
dapatodiatur untukDpengambilan dataScitra pada II. METODOLOGI DAN PUSTAKA
lokasiWyangWsama (Lubis et al., 2017). Pantai Dan Garis Pantai
Perkembanganiteknologi penginderaanijauh saatiini GarisWpantai merupakanWpertemuanWantara
mengarahApada peningkatanWresolusi spasialAdan pantaiW(daratan) dan airi(lautan). SuatuAtinggi
temporalsuntuk perolehanninformasi danikeperluan mukasair tertentuSdipilih untukimenjelaskaniposisi
monitoringg(Lubis et al., 2017). Penggunaanidata gariszpantai, yaituugaris airatinggii(high water line)
citraisatelit untukimonitoring perubahanigaris pantai sebagaiagaris pantaiidan garisaair rendahi(low water
memilikiWbeberapaWkeuntungan, yaituWmampu line)Wsebagai acuanikedalaman (Sudarsono, 2011).
memonitoricakupan wilayahiyangiluas, mengurangi PenambahanWdanWpengurangan area pantaiStiap
biayasdibandingkan denganQpengukuranwlangsung tahunnya dapatWdihitung, yang secara umum
dan memerlukanswaktu yangglebih singkatTdalam kebanyakan perubahan alam yang terjadi di daerah
menganalisaajika dibandingkanidenganipengukuran pantai lebihWcepat dariApada perubahanBalam di
lapangann(Aryastana et al., 2016). lingkunganZlain,Kkecuali pada daerah-daerahIyang
Mengingat permasalahanWperubahanWlahan mengalamiDbanjir, gempaWbumi dan gunungHapi.
denganiaspekKkeruangan sangat terkait,ipendekatan PerubahanWgaris pantaiQada duaWmacam, yaitu
menggunakanSSistem InformasiGGeografis (SIG) perubahanWmajui(akresi) danWperubahanSmundur
jugaadiperlukan untukimenambahiinformasi, seperti (abrasi)..GarisWpantai dikatakanPmaju apabilaIada
sistemWinput dataWpeta yangWbaik, dengan petunjukKadanya pengendapanSatauIpengangkatan
pendekatanWmenerapkan teknologi berbasis daratan=(emerge),sedangkanigaris pantaiidikatakan
geospasial (Lubis et al., 2017). SIG memiliki mundurWapabilaAAadaWprosesXXabrasi atau
kemampuannuntuk mempresentasikanaunsur-unsur penenggelamanSdaratan (subBmerge) (Aryastana et
yangWterdapat dipermukaan bumi denganWcara al., 2016).
mengumpulkan,WWmenyimpan,WAmemanipulasi,

2
SatelittPenginderaannJauh denganWcombination (gabungan),WanalisisWdata
Penginderaannjauh adalahiilmu atauiseniiuntuk bersifatTinduktif atau kualitatifidanihasilipenelitian
memperolehhinformasi tentangsobjek, daerahDatau kualitatifWlebihQmenekankan maknaWdaripada
gejala,Wdengan jalanWmenganalisis dataWyang generalisasi.BBerdasarkanWdefinisiSdiatas metode
diperolehhdengan menggunakannalat, tanpaikontak kualitatifQadalah penelitian alamiah berdasarkan
langsungidenganiobjek, daerahhatau gejalaWyang kondisi lapangan tanpa memanipulasi data atau
akanndikaji (Sudarsono, 2011). Aplikasisteknologi untuk mendapatkan data terperinci dan data
satelitapenginderaan jauhFtelah banyakKdigunakan sebenarnya. Data secara umum diperoleh
dalammberbagai bidangidisiplin ilmucpengetahuan, berdasarkan wawancara dan observasi atau
danQtelah banyakKsatelit baikJyang berorbitVpolar pengukuran secara langsung dilapangan (Febliana,
maupunIgeostationer (beradaWpadaWposisiWyang 2021). Metode kualitatif ini menghasilkan data
terus-menerusWdi atasWBumiZZyangAAberorbit) primer yang merupakan data hasil surveiIlapangan
(Aryastana et al., 2016). denganicaraWpengamatanWmaupun pengukuran
Resolusi Satelit secaraWlangsungWkeilapangan. Penulisimelakukan
PerkembanganWIsensorWIsatelit ditunjukkan pengamatannkeelapanganmnamunitidakimelakukan
denganNsemakinNmeningkatnya mutuUdataAyang pengukuranilangsungikarena keterbatasanidanaidan
dihasilkan..Secara umum dataisatelitidisebut sebagai waktuW(Diponegoro, n.d.).
citraisatelit (image), walaupunQadaasatelitQyang Metodeipenelitianiyang digunakaniyaituimetode
bukan citraasatelit. Kualitasscitraayangiberartiimutu deskriptifikuantitatif yang merupakan data sekunder,
sensorrditentukanoolehhresolusinya (Syah, 2010). data didapatkan dari penyedia citra satelit yaitu
Metode Penelitian Google Earth Pro sebagai penyedia gambar
Penelitian padaWdasarnya dapatWdilakukan penginderaan jarak jauhnya (Aditya, 2022).
dengaWdua metodeQyaituQmetode kuantitatifddan Metode Pengumpulan Data
kualitatif. Untukkmenunjang identifikasispermasalahan di
1. Metode Kuantitatif lokasiWkajianNperluUdilakukan pengumpulanIdata
Data ini merupakannsuatu caraayangqdigunakan yaituIdata primer danUdata sekunder. Dataaprimer
untukimenjawabimasalah penelitianiyangiberkaitan dapatididefinisikan sebagaiidata yangidiperolehidari
denganndatanberupaiangka dannprogrammstatistik sumberWWpertama, yangg berasalWWdari
(Wahidmurni, 2017). Tujuannya mengembangkan individu/perseoranganN misalnyaWWhasilWWdari
dan menggunakanQmodel-modelZmatematis, teori- wawancaraWatau berasalWdari hasilWpengisian
teoriWatauWhipotesisWyang berkaitanWdengan kuesionereyang dilakukaniolehipeneliti, sedangkan
fenomenaQalam. Data secaraWumum diperoleh datassekunder merupakan dataayangididapatkan
berdasarkan pengukuran dan angka-angka (Febliana, darisbadan resmi danWterfokus pada data yang
2021). Metode Kuantitatif ini menghasilkanndata dikumpulkan berupa data hidrooseanografi dari
sekunderryang merupakanndataadariiinstansiiterkait instansi terkait (Pratama, 2019).
danWdidapatkan dariBBadan MeteorologiWdan 1. Studi Literatur
GeofisikaaMaritimSSemarang (Diponegoro, n.d.). Metode pengumpulan data ini yaitu dengan cara
Penelitian laju perubahan garis pantai ini mencari referensi atau teori sesuai kasus
menggunakanWbeberapaWalat danWbahanMuntuk permasalahanWyangWdilakukanWdengan cara
menunjangipenelitian. Beberapa alatidanibahan membacaWkarya ilmiah, bukusmaupun artikel dan
yangidigunakan dalam penelitianiyaitu: dataWyang didapatkan berupa data sekunder
• Personal computer (PC) sebagai media (Febliana, 2021).
penyelesaian penelitian. 2. Dokumentasi
• Data citra satelit dari Google Earth Pro. Dokumentasi merupakan langkah awal
• Software ArcGIS digunakan untuk mengolah penelitian berupa data primer dalam upaya
data citra satelit yang didapat. mengumpulkannbukti fisikkatauWdata-data, dapat
• Data Batas Administrasi Kota Singkawang BIG berupaWpernyataanWtertulisWatau lainnyaWyang
2017-2019 (Aditya, 2022). dimanfaatkanisebagaiimediaainformasiiyangiakurat
2. Metode Kualitatif (Kurniadi, 2022).
(Sugiono, 2013), mendefinisikan metode 3. Observasi
kualitatifWadalahWWmetode penelitianWWyang Observasi merupakan upaya pengumpulanhdata
berlandaskanQWpadaWWfilsafat post-positivisme, primerkyang dilakukanWdengan caraAmelakukan
digunakanIuntuk menelitiIpada kondisiIobjekIyang pengamatanNobjek penelitian secaraWlangsung,
alamiah,W(sebagaiQlawannya adalahDeksperimen) seperti pengukuran langsung dilapangannsehingga
dimanaApenelitiAadalah sebagaiXinstrumenikunci, dapat dilakukan analisa data (Fallahiyah, 2021).
pengambilannsampel sumberrdataSdilakukanisecara 4. Interview (Wawancara)
purposiveWdan snowbaal, teknikWpengumpulan Interview merupakan metode pengumpulan data

3
dengan berinteraksi langsung kepada orang yang Keterangan :
memberikan informasi mengenai permasalahan pada RSMe = RoottMeansSquareeError
lokasi penelitian dan menghasilkan data primer xRBII = KoordinatkxdDigitasi
(Fallahiyah, 2021). xICPP = KoordinatkxcCitra
5. Survei Lapangan yRBII = KoordinatkydDigitasi
Penelitian dengan survei lapangan dilakukan yICP = KoordinatkycCitra
dengan mengumpulkan data penelitian secara N = Jumlah Total Dana
langsung di lokasi tinjauan. Dataayangidikumpulkan (Pratomo dkk, 2017)
dalammsurvei lapangan adalahhdataaprimer. Setelahidihitung nilaiiRMSe dihitunginilai CE90
Dataaprimer berasal dariasumber informasi oleh (Circular Error 90%) yanggdidefinisikan sebagai
masyarakat setempat, seperti hasil observasi perbedaannposisihhorizontal yang tidakklebihhdari
lapangan, hasil wawancara dan berupa data-data radiussCE90. Memilikirrumusssebagaiiberikut:
informasi yang dilakukan peneliti (Kurniadi, 2022). 𝐶𝐸90 = 1,5175 × 𝑅𝑀𝑆𝑒 (3)
Metode Analisa Data CE90 kemudianndi bandingkanidengan PERKA
Metodeeyanggdigunakan pada penelitiannkali BIGgNo 08iTahunn20188tentanggPedomannTeknis
iniiadalah overlay atau metodeetumpang tindih. Data KetelitianiPetaiDasariyanggdijabarkan padaWtable
citraasatelit yang sudah didapat akan dijadikan satu berikuttini.
peta dengan teknik overlay. kemudian terdapat Tabel 1. Pedoman Akurasi BIG (Hasil
beberapa perhitungan dilakukan untuk menentukan Analisis, 2022)
Ketelitian Peta KBI
laju perubahan dan perubahan rerata (Aditya, 2022). Interval Kelass1 Kelas 2 Kelass3
Skala Kontur
PerubahansGaris Pantaisdapattdimodelkan dari (m)
Horizontall
(CE90
Vertikall
(LE90
Horizontal
(CE90
Vertikal
(LE90
Horizontall
(CE90
Vertikall
(LE90
dataCaCitra GoogleWaEarth yangQadiqaolah dalam m) dalam m) dalam m) dalam m) dalam m) dalam m)
1:1.000.000 400 300 200 600 300 900 400
menggunakan softwareAArcGIS110.3. Total tahun 1:500.000 200 150 100 300 150 450 200
yang dipakai adalah 7 tahun terhitung dari tahun 1:250.000 100 75 50 150 75 225 100
1:100.000 40 30 20 60 30 90 40
2014 sampai tahun 2021, agar terlihat jelas jika 1:50.000 20 15 10 30 15 45 20
terdapat perubahan yang terjadi (Rizqiyanto, 2022). 1:25.000 10 7,5 5 15 7,5 22,5 10
1:10.000 4 3 2 6 3 9 4
1. Metode Overlay 1:5.000 2 1,5 1 3 1,5 4,5 2

Overlayyadalah prosesstumpang-susunibeberapa 1:2.500 1 0,75 0,5 1,5 0,75 2,3 1


1:1.000 0,4 0,3 0,2 0,6 0,3 0,9 0,4
buahWpeta tematikWdalam rangkaianWkegiatan
pengambilanWkesimpulan secaraWspasial (Eko Flow Chart
Budiyanto, 2010).OOverlay merupakan fitur
geografis yang terletakWdi atasWfiturWgeografis
lainnya.UUntuk mengetahuiapola perubahanfgaris
pantai,Ddilakukan analisisZmenggunakanWcara
tumpangGtindih atauOoverlay hasilZdigitasiIgaris
pantaiIyangIsudahIdilakukan (Purba & Jaya, 2004).
Hal yang dilakukan pada metode ini adalah
menggabungkanndan menyusunnhasil digitasiigaris
pantaiidariicitra per tahunn2014-2021 (Rizqiyanto,
2022).
2. MetodeeMeasureeTolls
Metodeeini digunakannuntuk menghitungiluasan
garisspantai yangltelah terjadinperubahanndi Pantai
Pasir Panjang, Kecamatan Singkawang Selatan
(Rizqiyanto, 2022).
3. Analisis Kebenaran
Digunakannuntuk uji akurasiddata citraddengan
kondisiAsebenarnya diAlapangan dengan metode
Ground Check. Analisis kebenaran menggunakan
rumus Overall Acuraccy. Rumusnya sebagai berikut:
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙 𝐴𝑐𝑢𝑟𝑎𝑐𝑐𝑦 =
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
× 100% (1)
Hasil digitasi juga perlu dilakukan uji
keakurasiannya dengan rumus RMSe (Root Mean
Square Error):
∑(𝑥𝑅𝐵𝐼−𝑥𝐼𝐶𝑃)2+(𝑦𝑅𝐵𝐼−𝑦𝐼𝐶𝑃)2
𝑅𝑆𝑀𝑒 = √ (2)
𝑁

4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data rincian luas pantai Pasir Panjang tahun
Luas Dan Rata-Rata Perubahan Garis 2014, 2018 dan 2021 disajikan dalam tabel berikut.
Pantai Tabel 2. Luas Pantai Pasir Panjang 2014-2021
(Hasil Analisis, 2022)
Tahun 2014 2018 2021 Perubahan Rata-rata
Luas m² 43839,159 47760,101 40689,810 31449,349 45806,804
Perhitungan luas pantai Pasir Panjang dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS,
pantai Pasir Panjang mengalami penambahan luas
yang awalnya pada tahun 2014 memiliki luas
43839,159 m2, menjadi 47760,101 m2 pada tahun
2018 dan mengalami penyusutan kembali pada tahun
2021 sebesar 40689,810 m2 dalam kurun waktu
7ttahun. Perubahanhgaris pantaipyang terjadifdi
pantaiPPasir Panjang mengalami penyusutan dan
Gambar 1. Peta Luas Pesisir Pantai 2014 (Hasil penambahan kawasan pesisir tiap tahunnya, dengan
Analisis, 2022) luas perubahan 3149,349 m2 dan rata-rata selama 7
tahun terakhir yaitu 45806,804 m2. Hal ini
merupakan suatu masalah, dikarekan pantaiIPasir
Panjangimerupakan salahisatu tempatiwisata umum
yang ramai dikunjungi di Kota Singkawang.
Dari hasil perhitungan perubahan garis pantai,
terdapat penyajian grafik yang menampilkan garis
pantai tahun 2014, 2018 dan 2021. Berikut adalah
gambar grafik garis pantainya.

93605
93555

Gambar 2. Peta Luas Pesisir Pantai 2018 (Hasil 93505


263967 264017 264067

Analisis, 2022)

94347

94247
264723 264773 264823

Gambar 5. Grafik Garis Pantai Tahun 2014, 2018


dan 2021 (Hasil Analisis, 2022)
Grafik garis pantai yang disajikan pada gambar
5 menunjukkan perbandingan antara titik koordinat
x (E) dan titik koordinat y (N). Dari gambar grafik
diatas menampilkan garis pantai tahun 2014
Gambar 3. Peta Luas Pesisir Pantai 2021 (Hasil denganwwarna merahhsebagai minor,Dgaris
Analisis, 2022) pantaiytahun 2018 denganHwarna kuning sebagai
median dan garis pantai 2021 dengan warna hijau
sebagai mayor. Overlay 3 garis pantai digunakan
agar perubahan garis pantainya dapat terlihat secara
signifikan.
Abrasi Dan Akresi
Untuk mengetahui luas abrasi dan akresi yang
terjadi, digunakan metode meassureetoolsyyang ada
pada perangkattlunakAArcGIS.BBerikut iniIadalah
hasilZdari layout luasaniabrasi danmakresi pada
tahun 2014, 2018 dan 2021.

Gambar 4. Peta Overlay Garis Pantai Tahun


2014, 2018 dan 2021 (Hasil Analisis,
2022)

5
disepanjang pantai yang disebabkan oleh aktivitas
penggunaan lahan oleh manusia. Aktivitas manusia
yang menyebabkan perubahan luas kawasan pesisir,
yaitu :
1. Pembangunan PLTU dan Pelabuhan Batu Bara.
2. Kegiatan pariwisata, seperti pembangunan
hotel/penginapan dan tempat bermain.
Klasifikasi Tingkat Abrasi Dan Akresi
Tingkat abrasi dan akresi didapatkan dari hasil
overlay daerah yang terdampak abrasi dan akresi.
Luas daerah yang mengalami penambahan dan
Gambar 6. Peta Abrasi dan Akresi Tahun 2014- pengurangan dapat diklasifikasikan sesuai dengan
2021 (Hasil Analisis, 2022) tingkat keparahannya. Klasifikasi tingkat keparahan
Tabel 3. Luas Abrasi dan Akresi (Hasil abrasi dan akresi yang terjadi disajikan pada tabel
Analisis, 2022) berikut.
FID Id Luas Keterangan Tabel 6. Klasifikasi Tingkat Abrasi (Hasil
0 0 246,815 Akresi
1 0 8516,848 Abrasi
Analisis, 2022)
Koordinat UTM
2 0 5866,334 Abrasi Titik Keterangan Luas Abrasi (m2) Klasifikasi
E N
3 0 1146,892 Akresi 1 263519,000 93046,000 Abrasi 8516,848 Tinggi
4 264829,000 94387,000 Abrasi 5507,181 Sedang
4 0 5507,181 Abrasi 8 265356,000 94972,000 Abrasi 0,580 Rendah
5 0 2438,805 Akresi
6 0 121,474 Abrasi Abrasi di wilayah kawasan pesisir pantai Pasir
7 0 116,140 Akresi Panjang Kecamatan Singkawang Selatan bervariasi,
8 0 0,580 Abrasi
9 0 598,233 Akresi
dalam pembagian 3 klasifikasi tingkat abrasi dengan
10 0 8727,107 Akresi tingkat keparahan tinggi, sedang dan rendah.
20012,416 ABRASI Klasifikasi tingkat abrasi tertinggi terletak pada titik
Total
13273,992 AKRESI
4002,483 ABRASI koordinat UTM 263519.00 E 93046.00 N dengan
Rata-rata
2212,332 AKRESI luas abrasi sebesar 8516,848 m2 pada titik abrasi 1.
Tabel 4. Luas Abrasi dan Akresi tahun 2014- Tingkat abrasi sedang terletak pada titik koordinat
2021 (Hasil Analisis, 2022) UTM 264829.00 E 94387.00 N dengan luas abrasi
Penambahan/Pengurangan Total Luasan Rata-rata Pertahun
Abrasi (m2) -20012,416 -4002,483
sebesar 5507,181 m2 pada titik abrasi 4. Untuk
Akresi (m2) +13273,992 +2212,332 tingkat abrasi terendah terletak pada titik koordinat
Abrasi yang terjadi di kawasan pesisir pantai UTM 265356.00 E 94972.00 N dengan luas abrasi
Pasir Panjang dari hasil overlay tahun 2014, 2018 sebesar 0,580 m2 pada titik abrasi 8.
dan 2021 memiliki luasan 20021,416 m 2 dan akresi Tabel 7. Klasifikasi Tingkat Akresi (Hasil
yang terjadi memiliki luasan 13273,992 m 2 dengan Analisis, 2022)
Koordinat UTM
rata-rata abrasi sebesar 4002,483 m2 dan akresi Titik
E N
Keterangan Luas Abrasi (m2) Klasifikasi

sebesar 2212,332 m2. 10


3
263945,000
264776,000
93508,000
94325,000
Akresi
Akresi
8727,107
1146,892
Tinggi
Sedang
7 265348,000 94940,000 Akresi 116,140 Rendah
Tabel 5. Luas dan Rata-Rata Perubahan Garis
Pantai Abrasi Dan Akresi (Hasil Akresi diwwilayah kawasanipesisiripantai Pasir
Analisis, 2022) Panjang Kecamatan Singkawang Selatan juga dibagi
Tahun
Jumlah Titik Luas Rata-rata dalam pembagian 3 klasifikasi tingkat akresi dengan
Abrasi Akresi Abrasi Akresi Abrasi Akresi
2014-2018 7 8 -15398,909 +12659,519 -2199,844 +1582,440 tingkat keparahan tinggi, sedang dan rendah.
2018-2021 11 10 -9508,135 +5442,237 -864,376 +544,224
2014-2021 5 6 -20012,416 +13273,992 -4002,483 +2212,332 Klasifikasi tingkat akresi tertinggi terletak pada titik
Total luas dan rata-rata perubahan garis dari koordinat UTM 263945.00 E 93508.00 N dengan
tahun 2014 sampai tahun 2021 yaitu terdapat 5 titik luas akresi sebesar 8727,107 m2 pada titik akresi 10.
abrasi dengan luas 20012,416 m2 dan rata-rata Tingkat akresi sedang terletak pada titik koordinat
4002,483 m2 dan 6 titik akresi dengan luas UTM 264776.00 E 94325.00 N dengan luas akresi
13273,992 m2 dan rata-rata 2212,332 m2. sebesar 1146,892 m2 pada titik akresi 3. Untuk
Pengaruh Abrasi Dan Akresi Terhadap tingkat akresi terendah terletak pada titik koordinat
PerubahannGarissPantai UTM 265348.00 E 94940.00 N dengan luas akresi
Kawasan pesisir pantai Pasir Panjang Kecamatan sebesar 116,140 m2 pada titik abrasi 7.
Singkawang Selatan telah terjadi abrasi dan akresi

6
Gambar 7. Kawasan yang Terdampak Abrasi Tinggi (Hasil Analisis, 2022)

Gambar 8. Kawasan yang Terdampak Abrasi Sedang (Hasil Analisis, 2022)

Gambar 9. Kawasan yang Terdampak Abrasi Rendah (Hasil Analisis, 2022)

7
Gambar 10. Kawasan yang Terdampak Akresi Tinggi (Hasil Analisis, 2022)

Gambar 11. Kawasan yang Terdampak Akresi Sedang (Hasil Analisis, 2022)

Gambar 12. Kawasan yang Terdampak Akresi Rendah (Hasil Analisis, 2022)

8
Abrasi dan akresi yang terjadi pada lokasi
penelitian telah merusak objek pantai. Berikut ini
penyajian gambar kondisi fisik abrasi dan akresi di
wilayah pesisir pantai.

Gambar 17. Akresi pada Daerah Aliran Sungai


(Hasil Analisis, 2022)
Akresi pada muara hilir sungai telah merubah
bentuk daratan pesisir pantai sehingga bagian darat
Gambar 13. Kondisi Fisik Pesisir Terdampak pada aliran sungai bertambah maju kedepan. Pada
Abrasi dan Kerusakan Bangunan di muara sungai tersebut terdapat bangunan kontruksi
Pesisir Pantai (Hasil Analisis, 2022) Pelabuhan Batu Bara yang bentuknya menjorok ke
laut.
Dermaga jembatan PLTU tersebut memiliki
bentuk tipe L , dibuat pada kedalaman yang jauh dari
garis pantai. Pembangunan pelabuhan batu bara di
lokasi tersebut juga sangat mempengaruhi
keseimbangan ekosistem perairan yang
menyebabkan kualitas lingkungan di wilayah
tersebut menurun.
Strategi Penanggulangan
Gambar 14. Abrasi Merusak Tempat Bersantai dan Di ambil dari pedoman Menteri Pekerjaan
Pondok Wisata (Hasil Analisis, 2022) Umum Republik Indonesia, yaitu hard structure
berupa pemecah gelombang (breakwater)yyang
berfungsiuuntuk mencegahzerosi pantaiisecaraitidak
langsung.BBangunan iniWbekerja denganWcara
meredamidanimereduksi energiggelombang, dengan
tujuan memperkecilWtinggiWgelombang dan
mengurangi pengangkutan sedimentasi pantai.

Gambar 15. Kawasan Terabrasi (Hasil Analisis,


2022)
Abrasi menyebabkan kerusakan pada bagian
pesisir pantai Pasir panjang, dimana telah terjadi
pengikisan/pengurangan daratan yang terlihat
perubahannya. Pengikisan pesisir pantai tersebut
disebabkan oleh ombak yang menerjang wilayah Gambar 18. Sketsa Struktur Pemecah Gelombang
pesisir secara terus-menerus. (Breakwater) (Hasil Analisis, 2022)

IV. KESIMPULANV
Kesimpulan
Perubahansgariszpantai yangsterjadi diwpantai
Pasir Panjang Kecamatan Singkawang Selatan dari
tahun 2014 sebesar 43839,159 m2 bertambah
menjadi 47760,101 m2 tahun 2018 dan pada tahun
2021 menyusut kembali menjadi 40689,810 m 2,
dengan perubahan luas pantai sebesar 3149,349 m2
Gambar 16. Kawasan Terakresi (Hasil Analisis, dan rata-rata luasan selama 7 tahun terakhir yaitu
2022) 45806,804 m2. Selama 7 tahun terakhir pantai Pasir
Panjang mengalami perubahan garis pantai abrasi

9
seluas 20021,416 m2 dan akresi seluas 13273,992 Aplikasinya Di Wilayah Pesisir Dan Lautan.
m2, dengan rata-rata abrasi sebesar 4002,483 m2 dan Kelautan, 3(1), 18–28.
akresi sebesar 2212,332 m2. Jarak perubahan garis Diponegoro, U. (n.d.). Perencanaan Bangunan
pantai abrasi dan akresi dari tahun 2014 sampai 2021 Pelindung Pantai Tambak Mulyo Semarang
yaitu sekitar 0,48-31,77 m dengan rata-rata 15,57 m. (Design of The Shore Protection for Tambak
Solusi bangunan pantai yang dapat dijadikan Mulyo, Semarang). 62–66.
acuan dalam mengatasi permasalahan abrasi dan Pratama, R. B. (2019). Realisasi Penerimaan Pajak
akresi di pantai Pasir Panjang Kecamatan Pertambahan Nilai Yang Dipengaruhi Oleh
Singkawang Selatan, yaitu hard structure pemecah Pencairan Tunggakan Pajak Atas Penagihan
gelombang (breakwater). Pajak Dan Jumlah Pengusaha Kena Pajak. 28–
Sarann 55.
1. Diperlukan penelitianQlebih lanjutXmengenai Kurniadi, A. (2022). Analisa Laju Perubahan Garis
kondisiihidrooseanografiddi pesisir pantai Pasir Pantai Menggunakan Citra Satelit Di
Panjang,wwagarwwpenentuan nilaiwwkondisi Kecamatan Singkawang Utara. i–x, 1–48.
hidrooseanografiIsemakinIlengkapIdanIakurat. Fallahiyah, S. D. (2021). Pemetaan Tingkat
2. MelakukanRpenelitian perubahan garis pantai Kerentanan Wilayah Pesisir Terhadap Iklim Di
Pasir Panjang secara prediksi yang nantinya bisa Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.
dijadikan acuan bagi pemerintah Singkawang i–xiii, 1–103.
untuk pengolahan sebagai pengembangan Rizqiyanto, F. A. (2022). Studi Perubahan Garis
kawasan pesisir di Kota Singkawang. Pantai Pulau Tabuhan Kecamatan Wongsorejo
Kabupaten Banyuwangi Menggunakan Citra
REFERENSI Google Earth. i–xiv, 1–104.
Lubis, D. P., Pinem, M., & Simanjuntak, M. A. N.
(2017). Analisis Perubahan Garis Pantai
Dengan Menggunakan Citra Penginderaan
Jauh (Studi Kasus Di Kecamatan Talawi
Kabupaten Batubara). Geografi, 9(1), 21–31.
Aryastana, P., Eryani, I. G. A. P., & Candrayana, K.
W. (2016). Perubahan Garis Pantai Dengan
Citra Satelit Di Kabupaten Gianyar.
PADURAKSA, 5(2), 70–81.
Yostryan Chenata, S., & Ester Amelia Erika
Wibowo, S. T. S. (2021). Singkawang Selatan
Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kota
Singkawang, i–xliv, 1–303.
Purnawarman. (2020). Analisa Perubahan Garis
Pantai. 1–9.
Kurniawan, R. (2021). Studi Transformasi
Gelombang Terhadap Perubahan Garis Pantai
Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit,
Kabupaten mempawah, Kalimantan Barat. i–v,
1–65.
Mukhtar, M. K. (2018). Evaluasi Perubahan Garis
Pantai Menggunakan Citra Satelit
Multitemporal (Studi Kasus: Pesisir
Kabupaten Gianyar, Bali). i–xx, 1–68.
Bella, G. (2022). Studi Peninjauan Kerusakan
Pantai Pasir Panjang 1 Kelurahan Sedau
Kecamatan Singkawang Selatan Kalimantan
Barat.
Aditya. (2022). Analisa Laju Perubahan Garis
Pantai Menggunakan Citra Satelit Di
Kecamatan Sungai Raya Kabupaten
Bengkayang Kalimantan Barat. 1–37.
Febliana, M. (2021). Alur Pelayaran Di Muara
Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah
Kalimantan Barat. 1–167.
Syah, A. F. (2010). Penginderaan Jauh Dan

10

Anda mungkin juga menyukai