Anda di halaman 1dari 6

Andika vs Dudung

Halo DC Mania, jumpa lagi di DC CHannel.

Channel yang mengupas sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Di video kali ini kami mau membahas hubungan Jendera Andika Perkasa dengan Jenderal Dudung
Abdurahman yang kabarnya merenggang.

Jika dicermati akhir-akhir ini, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa jarang terlihat tampil bersama
KSAD Jenderal Dudung.

Paling terkini adalah di momen Super Garuda Shield 2022 yang digelar di beberapa lokasi Pusat
Latihan Tempur TNI.

Jenderal Dudung sama sekali tak menampakkan batang hidungnya di acara akbar TNI itu.

Padahal itu adalah peristiwa besar dimana TNI melakukan latihan gabungan dengan tentara dari 13
negara.

Di Super Garuda Shield 2022, Jenderal Andika lebih terlihat mesra dengan KSAL Laksamana Yudo
Margono.

Andika memang lebih sering melimpahkan wewenangnya sebagai Panglima TNi ke Yudo ketimbang
Dudung.

Seperti yang terlihat di acara Pembukaan Rapim TNI-Polri 2022 pada Maret lalu.

Andika yang tidak bisa hadir karena sakit COVID-19, diwakili oleh Yudo Margono.

Pun ketika Presiden Jokowi hendak kunjungan ke China, Andika tidak ikut melepas kepergian Jokowi
di bandara.

Kehadiran Andika diwakili KSAL Yudo Margono.

Mungkin ini hal biasa ketika Panglima TNi dari AD maka wakilnya adalah dari matra lain.

Namun ada juga yang melihatnya dari kacamata berbeda.

Jadi seperti apa hubungan Andika dengan Dudung?

Simak ulasannya di video ini ya.

1. Karier Militer

Jenderal Andika Perkasa adalah senior Jenderal Dudung di Akademi Militer (Akmil).

Andika adalah lulusan Akmil tahun 1987. Sementara Dudung abituren Akmil 1988.

Andika banyak menghabiskan karier militernya di Korps Baret Merah Kopassus.

Lulus Akmil, Andika Grup 2/Para Komando Kopassus.

Setelah itu, Andika bertugas di satuan elit Sat 81 Penanggulangan Teror.

Di medan operasi, Andika pernah bertugas di Timor Timur, Aceh dan Papua.
Di level teritorial, Andika pernah menjabat Komandan Rindam Jaya, Komandan Korem 023/KAwal
Samudra di Sibolga.

Setelah itu ia promosi jenderal bintang satu menjadi Kadispenad lalu naik pangkat bintang dua
menjadi Danpaspampres.

Kemudian Andika ditunjuk menjadi Pangdam XII/Tanjungpura.

Tahun 2018 adalah tahun keemasan bagi karier menantu eks Kepala BIN Hendropriyono.

Dalam waktu singkat, Andika mendapat promosi tiga kali jabatan.

Di awal 2018, Andika diangkat menjadi Dankodiklat TNI AD berpangkat Letjen.

Pada Juli 2018, ia dijadikan Pangkostrad. Lima bulan kemudian, Andika meraih jenderal penuh dengan
menjadi KSAD.

Akhir tahun 2021, Andika menjadi orang nomor satu di TNI sebagai Panglima.

Berbeda dengan Andika yang berasal dari Kopassus, Jenderal Dudung menghabiskan kariernya
sebagai Prajurit Kostrad.

Lulus dari Akmil, Dudung menjadi Danton di Kompi B Yonif 744/Satya Yuda Bhakti.

Setelah itu Dudung menjadi Wadan Yonif 410/Alugoro tahun 1998-1999, Wadan Yonif 401/Banteng
Raider pada tahun 1999-2000.

Dia juga pernah menjabat sebagai Komandan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya dan Dandim 0406/Musi
Rawas, serta Dandim 0418/Palembang ketika masih berpangkat Letkol.

Pada 2010, karirnya mulai naik dengan tugas sebagai Aspers Kasdam VII/Wirabuana.

Dia kemudian diangkat menjadi Danrindam II/Sriwijaya dan dipromosikan untuk jabatan Dandenma
Mabes TNI.

Memasuki 2015-2016, Dudung memegang jabatan Wagub Akmil. Ia kemudian juga pernah menjadi
staf khusus KSAD dan Wakil Asisten Teritorial (Waaster) KSAD.

Dudung kemudian menjabat Pangdam jaya sejak 27 Juli 2020 setelah sebelumnya menjabat gubernur
akademi militer (akmil) periode 2018-2020.

Dudung kemudian diangkat menjadi Pangkostrad pada 25 Mei 2021.

Tak sampai enam bulan, Dudung dilantik menjadi KSAD menggantikan Andika Perkasa yang menjadi
Panglima TNI.

2. Mertua Jenderal

Andika maupun Dudung memiliki satu kesamaan.

Mereka sama-sama memiliki mertua jenderal purnawirawan.

Andika menikah dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati, anak dari Jenderal AM Hendropriyono.

Sementara Dudung mempersunting Rahma Setiyaningsih, putri dari Mayjen Purnawirawan Cholid
Ghazali.
Baik Hendro maupun Cholid memiliki kedekatan dengan Megawati Soekarnoputri.

Hendro disebut salah satu jenderal pendukung Megawati di era Presiden Suharto.

Ini terbukti ketika Mega menjadi Presiden, Hendro diangkat menjadi Kepala BIN.

Hendro juga menjadi tim sukses Jokowi-JK di tahun 2014.

Melihat kedekatan Hendro dengan kekuasaan, tak heran jika posisi yang diraih Andika saat ini
dikaitkan dengan mertuanya itu.

Cholid Ghozali, mertua Dudung, juga punya hubungan khusus dengan Mega.

Setelah pensiun dari tentara, Cholid bergabung dengan PDIP.

Cholid pernah menjadi Ketua Bamusi PDIP.

Jalur kedekatan Cholid dengan kekuasaan berasal dari Taufiq Kiemas, suami Mega.

Cholid adalah teman dekat Taufiq ketika masih remaja di Sumatera Selatan.

Sehingga tak heran jika karier Dudung di militer terbilang moncer dengan menjadi KSAD.

3. Super Garuda Shield 2022

Pengamat Intelijen Josef Herman Wenas, memiliki analisa menarik di balik penyelenggaraan Super
Garuda Shield 2022.

Super Garuda Shield 2022 adalah program Mabes TNI di era Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Era sebelumnya tidak pernah ada program Super Garuda Shield.

Yang ada adalah Garuda Shield, program milik Angkatan Darat dimana berada di bawah wewenang
KSAD.

Ini sesuai dengan kewenangan kepala staf dalam melakukan fungsi pembinaan dan penyiapan
pasukan. 

Program latihan bersama seperti Garuda Shield bukan urusan Panglima TNI.

Panglima TNI urusannya adalah deployment dan penggerakan pasukan baik untuk operasi perang
maupun non perang. 

Garuda SHield adalah latihan bersama antara TNI AD dengan dengan Angkatan Darat Amerika Serikat
di Pasifiik.

Program ini sudah berjalan 15 kali.

Di era Andika menjadi KSAD, ia memperbesar skalanya melibatkan 4500 pasukan dari TNI AD dan AD
AS.

Ketika Andika menjadi Panglima, program Garuda Shield akan dilanjutkan oleh Dudung sebagai KSAD.

Garud Shield versi Dudung sedikit berbeda dengan Andika.

Di era Andika, Garuda Shield hanya melibatkan Indonesia dan AS.


Sementara Garuda Shield 2022 era Dudung melibatkan 14 negara dijadwalkan pada 1-14 Agustus
2022.

Tiba-tiba Jenderal Andika menggagas Super Garuda Shield yang merupakan latihan gabungan AD, AL
dan AU. 

“Ada kesan kuat, sekali lagi dengan taktik scalling up Jenderal Andika mengambil alih ownership
Garuda Shield dari AD menjadi program Mabes TNI dengan menambah kata super,” ujar Wenas.

Super Garuda Shield 2022 melibatkan tiga matra TNI dan juga melibatkan 14 negara.

Pelibatan tiga matra inilah yang menjadi justifikasi pengambilalihan program dari matra AD level
Mabes TNI.

Super Garuda Shield 2022 berjalan sukses dan ditutup pada Minggu 14 Agustus 2022.

Sementara Garuda Shield 2022 milik Jenderal Dudung belum diketahui seperti apa nasibnya.

4. Kisruh Penerimaan Akmil

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dianggap telah melampaui kewenangannya ketika ikut campur
dalam urusan penerimaan prajurit TNI.

Andika misalnya memperbolehkan anak keturunan PKI mendaftar sebagai calon prajurit TNI.

Andika juga menghapus tes renang dalam penerimaan calon prajurit TNI.

PAdahal kewenangan dalam hal pembinaan personel termasuk rekrutmen berada di tangan Kepala
Staf bukan Panglima.

Keterlibatan Andika dalam rekrutmen prajurit TNI ini akhirnya menimbulkan kekisruhan pada
penerimaan calon taruna Akmil 2022.

Kisruh ini melibatkan Andika sebagai Panglima TNi dan KSAD Jenderal Dudung.

Cerita ini sempat disiarkan dalam sebuah artikel di Republika berjudul Perseteruan Jenderal Andika
dan Jenderal Dudung Memuncak di Akmil.

Belakangan artikel ini sudah dihapus dari situs Republika.

Biar dihapus, berita ini sudah menyebar di sejumlah situs lain.

Penulis artikel di Republika itu menyatakan informasi mengenai kisruh penerimaan Akmil derajatnya
A1 alias bisa dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ceritanya Andika yang ikut mengawasi penerimaan Akmil, mencoret nama seorang pendaftar pada
tes pantukhir.

Alasan Andika tidak meluluskan karena usianya belum memenuhi persyaratan yaitu minimal 18 tahun.

Setelah berdiskusi dengan panitia penerimaan, Andika berkesimpulan pendaftar itu tidak memenuhi
syarat.

Ternyata pendaftar itu adalah putra bungsu KSAD Jenderal Dudung.

Mendapat kabar anaknya tidak lulus, Dudung tak terima. Ia mempertanyakan alasan Andika mencoret
nama anaknya.
Bagi Dudung, anaknya yang merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara memiliki fisik, postur dan
jasmani yang terlatih.

Jadi tak ada alasan untuk mengugurkan anaknya sebagai calon taruna.

Andika tetap bersikukuh pada keputusannya.

Kisruh sempat membuat upacara pembukaan pendidikan taruna Akmil 2022 tertunda beberapa
pekan.

Andika akhirnya memerintahkan Danjen Akademi TNI Letjen Bakti Agus Fadjari membuka upacara
pembukaan pendidikan taruna Akmil 2022 di Lapangan Resimen Taruna Akmil, Kabupaten Magelang,
Jumat (5/8/2022).

Dudung menemui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Setelah itu, Menhan mengeluarkan Keputusan Menhan menambah alokasi penyediaan prajurit TNI
tahun 2022.

Ada tambahan alokasi 70 orang bagi siswa Akmil tahun anggaran 2022. Anak Dudung masuk dalam
kuota tambahan tersebut.

Lalu diadakan kembali upacara pembukaan pendidikan taruna Akmil kedua kalinya.

Kali ini Dudung memerintahkan Gubernur Akmil Mayjen Legowo WR Jatmiko yang berada di bawah
koordinasinya, sebagai inspektur upacara membuka pendidikan yang kali ini diikuti anak Dudung.

Sebuah ketidaklaziman ketika upacara pembukaan pendidikan taruna Akmil digelar dua kali.

Mengutip dari Inilah.com, Dudung dikabarkan nekad hendak melantik calon prajurit Taruna Akmil
tidak bersama-sama dengan tiga matra lainnya yakni: Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU) dan
Polisi.

Jenderal Andika pun mengancam, siapa yang menggelar acara tersebut akan ditangkap Pusat Polisi
Militer atau POM TNI. Akhirnya pelantikan itu batal.

Untuk mengatasi insiden tersebut dikabarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan sampai turun
tangan dan memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) untuk menyelesaikan kasus ini.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD, Brigjen TNI Tatang Subarna membantah tegas terkait isu
ketidakharmonisan dua jenderal tersebut.

Tatang mengatakan tidak ada masalah hubungan kedua Jenderal TNI itu.

“Tidak ada masalah dan baik-baik saja, Mas,” ujar Tatang, Senin (8/8/2022) dikutip dari Inilah.,com.

Tatang juga membantah informasi yang menyebutkan bahwa Panglima TNI menegur Jenderal
Dudung.

“Tidak ada sama sekali, Mas,” ujar Tatang melalui pesan tertulis saat ditanya kabar Jenderal TNI
Andika menegur Jenderal TNI Dudung.

YA DC Mania, itu tadi hubungan Andika dengan Dudung.


Semoga kisah ini bisa menambah pengetahuan DC Mania semua.

Akhirul kata, Wassalam.

Anda mungkin juga menyukai