Anda di halaman 1dari 1
5, Dalat hall ada perbedaan antara orang-orang yang dimaksud sebelumnya, ‘atau salah seorang atau lebih diantara’ mereka tidak menyatakan pendapatnya. Maka pengadilan dalam hal ini di daerah tempat tinggal orang ‘yang akan melangsungkan pernikahan atas permintaan orang tersebut dapat ‘memberikan izin setelah lebih dahulu mendengar orang-orang yang tersebut, berlaku sepanjang hukum —masing-masing agama dan kepercayaamnya itu dari yang bersangkutan tidak menentukan lain, jerkaitan dengan sah atau tidaknya suatw pernikahan berdasarkan pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan dapat dilihat dengan jelas, bahwa sah atau tidaknya Swat pernikahan semata-mata ditentukan oleh Ketentuan agama dan Keperggy/aait mereka yang hendak melaksanaka pernikahan, Dalam hal ini ‘yang dimaksud dengan hukum masing-masing agama dan Kepercayaannya itu fermasuk ketentuan perundang-undangan yang berlaku bagi golongan fagamanya dan kepercayaannya itu sepanjang tidak bertentangan atau tidak dlitentukan Iain dalam undang-undang ini, UUD 1945 Bab XI Pasal 29 ayat (2) ‘menyebutkan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk ‘untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut ‘agamanya dan kepercayaanny: Stine Sane ‘kepercayaannya itu ialah agama dan kepercayaan yang dipeluk seseorang, Jadi tuntuk menentakan hukumm agama yang; mengatur peaksapgan peskawinan Se8iai Geng bunyi pasa 2 ayat (1) UU Perkawinan ialah agama dan Kepercayaan, yang dipeluk oleh mereka yang hendak melakukan pemikahan Sahnya perkawinan bagi mereka yang memeluk agama Islam bergantung pada ‘pemenuian syarat dan rukun perkawinan yang berlaku menurut Ketentuan yang ada dalam hukum Islam,

Anda mungkin juga menyukai