Kelas XII
F IS IK A
Konsep dan Fenomena
Kuantum 1
Tujuan Pembelajaran
A. Teori Kuantum
Teori kuantum dikemukakan oleh Max Planck. Planck menyatakan bahwa cahaya
merupakan gelombang elektromagnetik berupa paket-paket energi yang terkuantisasi
(diskrit) dan tak bermuatan atau disebut dengan foton.
1. Energi Foton
Energi untuk satu foton dan n foton dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
E = energi (J);
n = 0, 1, 2, 3, ...;
h = tetapan Planck = 6,63 × 10−34 Js;
f = frekuensi cahaya (Hz);
λ = panjang gelombang cahaya (m); dan
c = cepat rambat gelombang = 3 × 108 m/s.
W E
P t nhf
P t P t
n atau n
h f hc
Keterangan:
P = daya listrik (watt);
t = waktu (s);
λ = panjang gelombang (m);
n = banyaknya foton;
f = frekuensi cahaya (Hz);
h = 6,63 × 10−34 Js; dan
c = cepat rambat gelombang = 3 × 108 m/s.
h h
P mv
Keterangan:
λ = panjang gelombang cahaya (m);
h = tetapan Planck = 6,63 × 10−34 Js;
p = momentum foton (Ns);
m = massa partikel (kg); dan
v = kecepatan partikel (m/s).
Jika terjadi perubahan energi potensial listrik sebesar V sehingga mengalami suatu
kecepatan, rumusnya dapat dinyatakan sebagai berikut.
Keterangan:
λ = panjang gelombang cahaya (m);
h = tetapan Planck = 6,63 × 10−34 Js;
m = massa partikel (kg);
V = potensial pemercepat (volt); dan
e = 1,6 × 10−19 C.
Contoh Soal 1
Panjang gelombang yang dipancarkan oleh sebuah lampu berdaya 60 watt adalah
3,3 × 10−7 m. Cacah foton per detik yang dipancarkan sekitar ....
Pembahasan:
Diketahui:
P = 60 watt
λ = 3,3 × 10−7 m
t = 1 s
Ditanya: n = ...?
Dijawab:
Dengan menggunakan rumus hubungan antara energi listrik dan energi foton, diperoleh:
P t
n
hc
60 1 3,3 107 P t
n n
6,6 1034 3 108 hc
Contoh Soal 2
Lampu dengan spesifikasi 110 W/220 V yang dipasang pada tegangan 220 V memancarkan
cahaya dengan panjang gelombang 600 nm. Jika energi yang diradiasikan hanya 30%
dari energi listriknya, jumlah foton yang dihasilkan per sekon adalah ....
Diketahui:
P = 110 watt
λ = 600 nm = 600 × 10−9 m = 6 × 10−7 m
η = 30%
t =1s
Ditanya: n = ...?
DiJawab:
Dengan menggunakan rumus hubungan antara energi listrik dan energi foton, diperoleh:
W E
c
P t nh
0, 3 110 1 6 107
n
6, 6 1034 3 108
n 1 1020 foton
Jadi, jumlah foton yang dihasilkan per sekon adalah 1 x 1020 foton.
B. Efek Fotolistrik
Efek fotolistrik adalah gejala terlepasnya elektron dari permukaan logam saat dijatuhi
gelombang elektromagnetik. Menurut Einstein, elektron-elektron pada permukaan
logam menyerap gelombang elektromagnetik dengan energi ikat sebesar hfo dan elektron
yang keluar berenergi Ek = 1 mv 2 .
2
Foton, E = hf
W = hfo
Ek
Ek (J)
Ek
f (Hz)
fo f
W
Gambar 2. Hubungan antara energi kinetik dan frekuensi cahaya yang digunakan
Pada efek fotolistrik, satu elektron hanya menyerap satu foton sehingga intensitas (jumlah
foton) akan memperbanyak jumlah elektron yang lepas. Intensitas tidak memengaruhi
energi kinetik tiap elektron, yang memengaruhi hanya frekuensi fotonnya.
Beda potensial yang diberikan pada fotoelektron agar geraknya berhenti dirumuskan
sebagai berikut.
hf W
Vhenti
e
Keterangan:
Vhenti = potensial penghenti (V);
h = tetapan Planck (6,6 x 10−34 Js);
f = frekuensi cahaya (Hz);
W = fungsi kerja atau energi ambang (J); dan
e = muatan elektron (1,6 x 10−19 J).
Ek (eV)
0,2
f (Hz)
fo f
3,5
Pembahasan:
Diketahui:
Ek = 0,2 eV
W = 3,5 eV
Ditanya: f = ...?
Dijawab:
Pada efek fotolistrik, berlaku:
W Ek
f
h
(3, 5 0, 2)1, 6 1019
6, 6 1034
897 1015 Hz
8, 97 1014 Hz
Contoh Soal 4
Frekuensi ambang natrium adalah 4,4 × 1014 Hz. Besarnya potensial penghenti dalam
satuan volt bagi natrium saat disinari cahaya yang frekuensinya 6 × 1014 Hz adalah ....
Pembahasan:
Dijawab:
Potensial penghenti dirumuskan sebagai berikut.
hf W
Vhenti
e
h( f fo )
Vhenti
e
6,6 1034 (6 4, 4) 1014
Vhenti
, 1019
16
Vhenti 6,6 101
Vhenti 0,66 V
Contoh Soal 5
Ek (J)
f (× 1014 Hz)
3 5
Pembahasan:
Diketahui:
fo = 3 × 1014 Hz
f = 5 × 1014 Hz
Ditanya: Ek = ...?
C. Efek Compton
Salah satu eksperimen yang mendukung teori foton adalah efek Compton. Efek Compton
merupakan peristiwa terhamburnya sinar X akibat menumbuk elektron yang diam.
Eksperimen ini dilakukan oleh A.H Compton (1892 - 1962) pada tahun 1923. Dalam
eksperimen tersebut, Compton meneliti hamburan cahaya dengan panjang gelombang
pendek, yaitu sinar X yang ditembakkan pada grafit. Compton menemukan bahwa panjang
gelombang cahaya yang dihamburkan sedikit lebih panjang daripada panjang gelombang
cahaya yang datang. Panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi dan
energi. Oleh karena itu, frekuensi dan energi dari cahaya yang dihamburkan lebih kecil.
Compton menggunakan hukum kekekalan momentum dan energi pada tumbukan untuk
menurunkan persamaan panjang gelombang hamburan foton, yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
λ’ = panjang gelombang sinar X setelah tumbukan (m);
λ = panjang gelombang sinar X sebelum tumbukan (m);
h = konstanta Planck = 6,625 × 10−34 Js;
m0 = massa diam elektron = 9,1 × 10−31 kg;
c = kecepatan cahaya = 3 × 108 m/s; dan
φ = sudut hamburan sinar X (o).
h
Besaran disebut panjang gelombang Compton yang besarnya 2,43 pm. Percobaan
m0 c
Compton memperkuat teori bahwa selain bersifat gelombang, cahaya juga memiliki
sifat sebagai partikel karena memiliki momentum. Hukum kekekalam momentum juga
berlaku untuk peristiwa tumbukan foton dengan materi (elektron).
Ketika foton melalui suatu materi, foton akan berinteraksi dengan atom dan elektron
dalam materi tersebut. Terdapat empat tipe interaksi foton yang terjadi, yaitu sebagai
berikut.
1. Efek fotolistrik, yaitu elektron keluar dari atom. Dalam proses ini, foton yang datang
akan menghilang. Energi foton yang datang digunakan untuk melepaskan elektron.
2. Foton mengenai elektron dalam atom. Jika energi foton tidak cukup untuk membuat
elektron terlempar keluar dari atom, elektron akan naik ke keadaan energi yang
lebih tinggi atau tereksitasi. Dalam proses ini, foton juga menghilang dan seluruh
energinya diberikan ke atom.
3. Efek Compton, yaitu foton dihamburkan dari elektron atau inti. Dalam proses
ini, foton kehilangan sebagian energinya, tetapi kelajuan foton tidak berkurang.
Kelajuannya tetap c, dengan frekuensi yang berkurang karena sebagian energinya
hilang.
4. Produksi pasangan, yaitu foton dapat membentuk suatu materi, seperti memproduksi
sebuah elektron dan positron. Dalam proses ini, foton juga menghilang.
Sinar X dengan panjang gelombang 0,14 nm diarahkan pada lempengan tipis karbon.
Berapa panjang gelombang hamburannya jika sudut hamburannya 00 dan 600?
Pembahasan:
Diketahui:
λ = 0,14 nm = 1,4 × 10-10 m
h = 6,63 × 10-34 Js
m0 = 9,1 × 10-31 kg
c = 3 × 108 m/s
φ1 = 00, φ2 = 600
Dijawab:
Panjang gelombang hamburan foton dapat ditentukan dengan rumus berikut.
h
'
m0 c
1 cos
Ini artinya, gelombang datang tidak dihamburkan, tetapi hanya diteruskan. Hal ini
dikarenakan sudut hamburannya nol, sehingga foton sinar X tidak membentuk sudut.
h
2 '
m0c
1 cos 2
6, 63 1034
1, 4 1010 31
9,1 10 3 10 8
1 cos 600
Ini artinya, panjang gelombang hamburannya sedikit lebih panjang daripada gelombang
asal. Dengan kata lain, energinya menjadi lebih kecil.
Jadi, panjang gelombang hamburan untuk φ1 = 00 adalah 1,4 × 10−10 m dan untuk φ2 = 600
adalah 1,41215 × 10−10 m.
Contoh Soal 7
Pada produksi pasangan, berapakah energi minimum yang harus dimiliki sebuah foton
untuk menghasilkan pasangan elektron-positron? Berapa pula panjang gelombang
foton tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
h = 6,63 × 10−34 Js
m0 = 9,1 × 10−31 kg
c = 3 × 108 m/s
Dijawab:
Energi minimum yang harus dimiliki sebuah foton untuk menghasilkan pasangan partikel
sama dengan energi diam dua partikel yang dibentuknya. Oleh karena yang dibentuk
adalah elektron dan positron (positron memiliki massa yang sama dengan elektron,
hanya muatannya +e), maka:
E = 2m0c2
= 2 × 9,1 × 10−31 × (3 × 108)2
= 1,64 × 10−13 J
Foton yang memiliki energi kurang dari nilai tersebut tidak akan menghasilkan produksi
pasangan.
1, 2 10 12 m
Panjang gelombang tersebut merupakan panjang gelombang sinar gamma atau sinar X
yang mempunyai panjang gelombang pendek.
Jadi, energi minimum foton tersebut adalah 1,64 × 10−13 J dengan panjang gelombang
1,2 × 10−12 m.