Anda di halaman 1dari 12

Kurikulum 2013 Revisi

Kelas XII
F IS IK A
Konsep dan Fenomena
Kuantum 1

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.


1. Memahami tentang konsep kuantum dan foton.
2. Memahami tentang energi foton dan panjang gelombang de Broglie.
3. Memahami tentang efek fotolistrik.
4. Memahami tentang potensial henti.
5. Memahami tentang efek Compton.

A. Teori Kuantum
Teori kuantum dikemukakan oleh Max Planck. Planck menyatakan bahwa cahaya
merupakan gelombang elektromagnetik berupa paket-paket energi yang terkuantisasi
(diskrit) dan tak bermuatan atau disebut dengan foton.

1. Energi Foton
Energi untuk satu foton dan n foton dirumuskan sebagai berikut.

E hf h c → untuk 1 foton




E  nh f  n  h  c → untuk “n” foton




Keterangan:
E = energi (J);
n = 0, 1, 2, 3, ...;
h = tetapan Planck = 6,63 × 10−34 Js;
f = frekuensi cahaya (Hz);
λ = panjang gelombang cahaya (m); dan
c = cepat rambat gelombang = 3 × 108 m/s.

2. Hubungan antara Energi Listrik dan Energi Foton


Hubungan antara energi listrik dan energi foton dirumuskan sebagai berikut.

W E
P  t  nhf

P t P t 
n atau n
h f hc

Keterangan:
P = daya listrik (watt);
t = waktu (s);
λ = panjang gelombang (m);
n = banyaknya foton;
f = frekuensi cahaya (Hz);
h = 6,63 × 10−34 Js; dan
c = cepat rambat gelombang = 3 × 108 m/s.

3. Panjang Gelombang de Broglie


Pada tahun 1924, Broglie mengajukan suatu hipotesis bahwa setiap partikel yang
bergerak memiliki sifat sebagai gelombang, di mana panjang gelombangnya
dirumuskan sebagai berikut.

h h
 
P mv

Keterangan:
λ = panjang gelombang cahaya (m);
h = tetapan Planck = 6,63 × 10−34 Js;
p = momentum foton (Ns);
m = massa partikel (kg); dan
v = kecepatan partikel (m/s).

Jika terjadi perubahan energi potensial listrik sebesar V sehingga mengalami suatu
kecepatan, rumusnya dapat dinyatakan sebagai berikut.

Konsep dan Fenomena Kuantum 1 2


h

2 emV

Keterangan:
λ = panjang gelombang cahaya (m);
h = tetapan Planck = 6,63 × 10−34 Js;
m = massa partikel (kg);
V = potensial pemercepat (volt); dan
e = 1,6 × 10−19 C.

Contoh Soal 1

Panjang gelombang yang dipancarkan oleh sebuah lampu berdaya 60 watt adalah
3,3 × 10−7 m. Cacah foton per detik yang dipancarkan sekitar ....

Pembahasan:

Diketahui:
P = 60 watt
λ = 3,3 × 10−7 m
t = 1 s

Ditanya: n = ...?

Dijawab:

Dengan menggunakan rumus hubungan antara energi listrik dan energi foton, diperoleh:
P t 
n
hc
60  1 3,3  107 P t 
n n
6,6  1034  3  108 hc

n  1 1020 foton 60  1 3,3  107


n
6,6  1034  3  108
Jadi, cacah foton per detik yang dipancarkan sekitar
n  1 1020 foton.

Contoh Soal 2

Lampu dengan spesifikasi 110 W/220 V yang dipasang pada tegangan 220 V memancarkan
cahaya dengan panjang gelombang 600 nm. Jika energi yang diradiasikan hanya 30%
dari energi listriknya, jumlah foton yang dihasilkan per sekon adalah ....

Konsep dan Fenomena Kuantum 1 3


Pembahasan:

Diketahui:
P = 110 watt
λ = 600 nm = 600 × 10−9 m = 6 × 10−7 m
η = 30%
t =1s

Ditanya: n = ...?

DiJawab:
Dengan menggunakan rumus hubungan antara energi listrik dan energi foton, diperoleh:

 W E
c
   P  t  nh

0, 3  110  1  6  107
n
6, 6  1034  3  108

 n  1  1020 foton

Jadi, jumlah foton yang dihasilkan per sekon adalah 1 x 1020 foton.

B. Efek Fotolistrik
Efek fotolistrik adalah gejala terlepasnya elektron dari permukaan logam saat dijatuhi
gelombang elektromagnetik. Menurut Einstein, elektron-elektron pada permukaan
logam menyerap gelombang elektromagnetik dengan energi ikat sebesar hfo dan elektron
yang keluar berenergi Ek = 1 mv 2 .
2

Foton, E = hf

W = hfo

Ek

Gambar 1. Efek fotolistrik

Konsep dan Fenomena Kuantum 1 4


Keterangan:
E = energi (J);
f = frekuensi foton (Hz);
fo = frekuensi ambang (Hz);
W = fungsi kerja/energi ikat (J); dan
h = ketetapan Planck = 6,63 × 10−34 Js.

Syarat agar elektron terlepas:


E ≥ W atau f ≥ fo

Rumus yang berlaku pada efek fotolistrik:


E = W + Ek
Ek = E − W
Ek = h(f − fo)

dengan: 1eV = 1,6 × 10−19 J.


Sementara itu, grafiknya adalah sebagai berikut.

Ek (J)

Ek

f (Hz)
fo f
W

Gambar 2. Hubungan antara energi kinetik dan frekuensi cahaya yang digunakan

Pada efek fotolistrik, satu elektron hanya menyerap satu foton sehingga intensitas (jumlah
foton) akan memperbanyak jumlah elektron yang lepas. Intensitas tidak memengaruhi
energi kinetik tiap elektron, yang memengaruhi hanya frekuensi fotonnya.

Beda potensial yang diberikan pada fotoelektron agar geraknya berhenti dirumuskan
sebagai berikut.

hf  W
Vhenti 
e

Keterangan:
Vhenti = potensial penghenti (V);
h = tetapan Planck (6,6 x 10−34 Js);
f = frekuensi cahaya (Hz);
W = fungsi kerja atau energi ambang (J); dan
e = muatan elektron (1,6 x 10−19 J).

Konsep dan Fenomena Kuantum 1 5


Contoh Soal 3

Perhatikan grafik berikut.

Ek (eV)

0,2

f (Hz)
fo f
3,5

Jika 1 eV = 1,6 × 10−19 J, nilai f adalah ....

Pembahasan:

Diketahui:
Ek = 0,2 eV
W = 3,5 eV

Ditanya: f = ...?

Dijawab:
Pada efek fotolistrik, berlaku:
W  Ek
f
h
(3, 5  0, 2)1, 6  1019

6, 6  1034

 897  1015 Hz

 8, 97  1014 Hz

Jadi, nilai f adalah 8,97 x 1014 Hz.

Contoh Soal 4

Frekuensi ambang natrium adalah 4,4 × 1014 Hz. Besarnya potensial penghenti dalam
satuan volt bagi natrium saat disinari cahaya yang frekuensinya 6 × 1014 Hz adalah ....

Pembahasan:

Konsep dan Fenomena Kuantum 1 6


Diketahui:
e = 1,6 × 10-19 C
fo = 4,4 × 1014 Hz
f = 6 × 1014 Hz

Ditanya: Vhenti = ...?

Dijawab:
Potensial penghenti dirumuskan sebagai berikut.
hf  W
Vhenti 
e
h( f  fo )
Vhenti 
e
6,6  1034 (6  4, 4)  1014
Vhenti 
,  1019
16
Vhenti  6,6  101
Vhenti  0,66 V

Jadi, besarnya potensial penghenti bagi natrium adalah 0,66 V.

Contoh Soal 5

Perhatikan grafik berikut.

Ek (J)

f (× 1014 Hz)
3 5

Nilai K pada grafik tersebut adalah .... (eV)

Pembahasan:

Diketahui:
fo = 3 × 1014 Hz
f = 5 × 1014 Hz

Ditanya: Ek = ...?

Konsep dan Fenomena Kuantum 1 7


Dijawab:
Pada efek fotolistrik, berlaku:
Ek  E  W
Ek  hf  hfo
Ek  h( f  fo )
Ek  6,6  1034 (5  3)  1014
Ek  13, 2  1020 J
13, 2  1020
Ek  eV
,  1019
16
Ek  0, 825 eV

Jadi, nilai K pada grafik tersebut adalah 0,825 eV.

C. Efek Compton
Salah satu eksperimen yang mendukung teori foton adalah efek Compton. Efek Compton
merupakan peristiwa terhamburnya sinar X akibat menumbuk elektron yang diam.

Gambar 3. Hamburan Compton

Eksperimen ini dilakukan oleh A.H Compton (1892 - 1962) pada tahun 1923. Dalam
eksperimen tersebut, Compton meneliti hamburan cahaya dengan panjang gelombang
pendek, yaitu sinar X yang ditembakkan pada grafit. Compton menemukan bahwa panjang
gelombang cahaya yang dihamburkan sedikit lebih panjang daripada panjang gelombang
cahaya yang datang. Panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi dan
energi. Oleh karena itu, frekuensi dan energi dari cahaya yang dihamburkan lebih kecil.
Compton menggunakan hukum kekekalan momentum dan energi pada tumbukan untuk
menurunkan persamaan panjang gelombang hamburan foton, yaitu sebagai berikut.

Konsep dan Fenomena Kuantum 1 8


h
'   
m0c
1  cos  

Keterangan:
λ’ = panjang gelombang sinar X setelah tumbukan (m);
λ = panjang gelombang sinar X sebelum tumbukan (m);
h = konstanta Planck = 6,625 × 10−34 Js;
m0 = massa diam elektron = 9,1 × 10−31 kg;
c = kecepatan cahaya = 3 × 108 m/s; dan
φ = sudut hamburan sinar X (o).

h
Besaran disebut panjang gelombang Compton yang besarnya 2,43 pm. Percobaan
m0 c
Compton memperkuat teori bahwa selain bersifat gelombang, cahaya juga memiliki
sifat sebagai partikel karena memiliki momentum. Hukum kekekalam momentum juga
berlaku untuk peristiwa tumbukan foton dengan materi (elektron).

Ketika foton melalui suatu materi, foton akan berinteraksi dengan atom dan elektron
dalam materi tersebut. Terdapat empat tipe interaksi foton yang terjadi, yaitu sebagai
berikut.
1. Efek fotolistrik, yaitu elektron keluar dari atom. Dalam proses ini, foton yang datang
akan menghilang. Energi foton yang datang digunakan untuk melepaskan elektron.
2. Foton mengenai elektron dalam atom. Jika energi foton tidak cukup untuk membuat
elektron terlempar keluar dari atom, elektron akan naik ke keadaan energi yang
lebih tinggi atau tereksitasi. Dalam proses ini, foton juga menghilang dan seluruh
energinya diberikan ke atom.
3. Efek Compton, yaitu foton dihamburkan dari elektron atau inti. Dalam proses
ini, foton kehilangan sebagian energinya, tetapi kelajuan foton tidak berkurang.
Kelajuannya tetap c, dengan frekuensi yang berkurang karena sebagian energinya
hilang.
4. Produksi pasangan, yaitu foton dapat membentuk suatu materi, seperti memproduksi
sebuah elektron dan positron. Dalam proses ini, foton juga menghilang.

Konsep dan Fenomena Kuantum 1 9


Contoh Soal 6

Sinar X dengan panjang gelombang 0,14 nm diarahkan pada lempengan tipis karbon.
Berapa panjang gelombang hamburannya jika sudut hamburannya 00 dan 600?

Pembahasan:

Diketahui:
λ = 0,14 nm = 1,4 × 10-10 m
h = 6,63 × 10-34 Js
m0 = 9,1 × 10-31 kg
c = 3 × 108 m/s
φ1 = 00, φ2 = 600

Ditanya: λ1′ dan λ2′ = ...?

Dijawab:
Panjang gelombang hamburan foton dapat ditentukan dengan rumus berikut.
h
'   
m0 c
1  cos  

Untuk sudut 00:


h
1 '   
m0c
1  cos 1 
6, 63  1034
 1, 4  1010  31
9,1  10  3  10 81  cos 00 

Oleh karena cos 00 = 1 dan 1 − cos 00 = 0, maka:


λ1’ = 1,4 × 10−10 m

Ini artinya, gelombang datang tidak dihamburkan, tetapi hanya diteruskan. Hal ini
dikarenakan sudut hamburannya nol, sehingga foton sinar X tidak membentuk sudut.

Untuk sudut 600:

h
2 '   
m0c
1  cos 2 
6, 63  1034
 1, 4  1010  31
9,1  10  3  10 8 
1  cos 600 

Konsep dan Fenomena Kuantum 1 10


Oleh karena cos 600 = 0,5 dan 1 − cos 600 = 0,5; maka:
λ2’ = 1,4 × 10−10 + 2,43 × 10−12 × 0,5
= 1,4 × 10−10 + 1,215 × 10−12
= 1,41215 × 10−10 m

Ini artinya, panjang gelombang hamburannya sedikit lebih panjang daripada gelombang
asal. Dengan kata lain, energinya menjadi lebih kecil.

Jadi, panjang gelombang hamburan untuk φ1 = 00 adalah 1,4 × 10−10 m dan untuk φ2 = 600
adalah 1,41215 × 10−10 m.

Contoh Soal 7

Pada produksi pasangan, berapakah energi minimum yang harus dimiliki sebuah foton
untuk menghasilkan pasangan elektron-positron? Berapa pula panjang gelombang
foton tersebut?

Pembahasan:

Diketahui:
h = 6,63 × 10−34 Js
m0 = 9,1 × 10−31 kg
c = 3 × 108 m/s

Ditanya: E dan λ = ...?

Dijawab:
Energi minimum yang harus dimiliki sebuah foton untuk menghasilkan pasangan partikel
sama dengan energi diam dua partikel yang dibentuknya. Oleh karena yang dibentuk
adalah elektron dan positron (positron memiliki massa yang sama dengan elektron,
hanya muatannya +e), maka:
E = 2m0c2
= 2 × 9,1 × 10−31 × (3 × 108)2
= 1,64 × 10−13 J

Foton yang memiliki energi kurang dari nilai tersebut tidak akan menghasilkan produksi
pasangan.

Konsep dan Fenomena Kuantum 1 11


Oleh karena E = 1,64 × 10−13 J, maka panjang gelombang fotonnya adalah sebagai berikut.
hc

E
6, 63  10 34  3  108

1, 64  10 13

 1, 2  10 12 m

Panjang gelombang tersebut merupakan panjang gelombang sinar gamma atau sinar X
yang mempunyai panjang gelombang pendek.

Jadi, energi minimum foton tersebut adalah 1,64 × 10−13 J dengan panjang gelombang
1,2 × 10−12 m.

Konsep dan Fenomena Kuantum 1 12

Anda mungkin juga menyukai