Anda di halaman 1dari 22

Manajemen dan Kepemimpinan Keperawatan

TIMBANG
TERIMA
KELOMPOK 3

Aughea Rosita | Diva Shirleen | Indah


Kusumastuti | Rachma Indah | Tazqiatun Nufus
1
Konsep Timbang
Terima/Handover
Pengertian
Timbang terima merupakan teknik atau cara
untuk menyampaikan dan menerima sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien
(Nursalam, 2014).

Timbang terima atau operan merupakan


kegiatan yang rutin dilakukan sebagai bentuk
serah terima pasien kelolaan antara satu shift
dengan shift lainnya sebelum dan sesudah
perawat melaksanakan tugasnya (Mugianti,
2016).
Tujuan Timbang Terima
Tujuan umum Tujuan khusus

Tujuan dari timbang terima yaitu untuk 1. Menyampaikan kondisi dan keadaan
pasien (data fokus)
menjaga kesinambungan informasi
2. Menyampaikan hal-hal yang
keadaan pasien kepada setiap sif. sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pasien
3. Menyampaikan hal-hal yang penting,
yang harus ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas
berikutnya
Manfaat Timbang
Terima
Bagi Perawat Bagi Pasien
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi Pasien dapat menyampaikan masalah secara
antar perawat langsung bila ada yang belum disampaikan.
2. Menjalin hubungan kerjasama dan
bertanggung jawab antar perawat
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan
terhadap pasien yang berkesinambungan
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan
pasien secara paripurna
Komponen Timbang Terima
Struktur Proses Hasil

1. Menentukan penanggung jawab 1. Melaksanakan timbang terima bersama 1. Perawat mampu melaporkan timbang
timbang terima dengan Karu (shift pagi) dan staf terima yang berisi (identitas, diagnosis
2. Menyusun teknik timbang terima keperawatan pada saat pergantian shift medis, masalah keperawatan, intervensi
secara bersama-sama dengan staf 2. Timbang terima dipimpin oleh perawat yang sudah dan belum dilaksanakan,
keperawatan primer selaku penanggung jawab shif intervensi kolaboratif, rencana umum
3. Menentukan materi timbang terima 3. Timbang terima diikuti oleh perawat, pasien). Perawat dapat mengikuti
4. Status pasien disiapkan mahasiswa yang berdinas atau akan perkembangan pasien secara paripurna.
5. Persiapan buku laporan dan buku berdinas. 2. Dapat meningktakan kemampuan
pesanan khusus 4. Timbang terima dilaksanakan di Nurse komunikasi antar perawat.
station paling lama 15 menit dan 3 menit 3. Menjalin hubungan kerja sama yang
di setiap pasien dengan keadaan bertanggung jawab antar perawat.
istimewa. 4. Pelaksanaan asuhan keperawatan dapat
berjalan berkesinambungan.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan

1. Dilaksanakan tepat pada waktu pergantian sif.


2. Dipimpin oleh kepala ruang atau penanggung jawab pasien (PP).
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan menggambarkan kondisi pasien
saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien.
5. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien.
6. Pada saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume suara yang cukup sehingga pasien
di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang rahasia bagi pasien. Sesuatu yang dianggap rahasia
sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat pasien.
7. Sesuatu yang mungkin membuat pasien terkejut dan shock sebaiknya dibicarakan di nurse station.
Hambatan
Hambatan yang dapat terjadi dalam timbang terima yaitu timbang
terima dilakukan tetapi belum optimal menurut Nursalam (2014),
seperti masalah timbang terima tidak berfokus pada masalah
keperawatan hanya menyebutkan nama, diagnosa medis, tindakan
yang telah dan akan dilakukan. Timbang terima perawatan pasien juga
dapat mengakibatkan kesenjangan informasi penting, kelalaian,
kesalahan, dan membahayakan pasien.
Langkah-Langkah
1. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
2. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan
dengan kondisi pasien yang akan dilaporkan.
Tahap 3. Pastikan diagnosis medis pasien dan prioritas masalah
Pra Interaksi keperawatan yang harus dilanjutkan.
4. Baca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil
pengkajian perawat sif sebelumnya.
5. Siapkan medical record pasien pasien termasuk rencana
perawatan hariannya.
1. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift
2. Prinsip timbang terima, semua pasien baru masuk dan pasien yang
dilakukan timbang terima khususnya pasien yang memiliki permasalahan
yang belum/dapat teratasi serta yang membutuhkan observasi lebih lanjut.
3. PA/PP menyampaikan timbang terima kepada PP (yang menerima
pendelagasian) berikutnya, hal yang perlu disampaikan dalam timbang
terima:
a. Aspek umum yang meliputi: M1 s/d M5
Tahap b. Jumlah pasien;
Persiapan c. Identitas pasien dan diagnosis medis;
d. Data (keluhan/subjektif dan objektif)
e. Masalah keperawatan yang masih muncul;
f. Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
(secara umum);
g. Intervensi kolaboratif dan dependen;
h. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang, dan program lainnya).
Situation:
Tahap a. Sebutkan nama pasien, umur, nomor rekam medis, lama hari perawatan,
klasifikasi pasien (total care, parsial care, minimal care) serta dokter yang
Pelaksanaan merawat.
b. Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau sudah
teratasi/keluhan utama.

Background:
a. Sebutkan riwayat penyakit sekarang/terdahulu/ keluarga, riwayat alergi,
Nurse Station riwayat penyakit menular dan
1. Kedua kelompok dinas sudah siap (sif jaga). b. Infomasikan hal penting yang berhubungan riwayat pasien selama dirawat.

2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku Assessment:


catatan. a. Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda vital,
GCS, skala nyeri, skala risiko jatuh.
3. Kepala ruang membuka acara timbang terima. b. Hasil pemeriksaan fisik B1 (sistem pernapasan), B2 (sistem kardiovaskular),
4. Penyampaian yang jelas, singkat dan padat oleh B3 (sistem persarafan), B4 (sistem perkemihan), B5 (sistem pencernaan), B6
(sistem muskuloskletal dan integument)
perawat jaga (NIC). c. Tes diagnostik
5. Perawat jaga sif selanjutnya dapat melakukan
Recommendation:
klarifikasi tanya jawab dan melakukan validasi a. Rekomendasikan intervensi keperawatan yang sudah dan perlu dilanjutkan
terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan (refer ke nursing care plan) termasuk discharge planning serta edukasi
pasien dan keluarga.
dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang b. Dilanjutkan/stop/modifikasi/strategi baru.
kurang jelas.
Tahap Post-Timbang
Pelaksanaan Terima

Di Bed Pasien 1. Diskusi.

1. Kepala ruang menyampaikan salam dan PP menanyakan 2. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara

kebutuhan dasar pasien. langsung pada format timbang terima yang ditanda

2. Perawat jaga selanjutnya mengkaji secara penuh tangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang jaga

terhadap masalah keperawatan, kebutuhan, dan berikutnya diketahui oleh Kepala Ruang.

tindakan yang telah/belum dilaksanakan, serta hal-hal 3. Ditutup oleh KARU.

penting lainnya selama masa perawatan.


3. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian
yang matang sebaiknya dicatat secara khusus untuk
kemudian diserahterimakan kepada petugas berikutnya
Program Kerja

Rencana Strategi

Pengorganisasian
Dokumentasi Dalam
Timbang Terima
Berikut yang perlu di dokumentasikan dalam Manfaat pendokumentasian menurut Erita
timbang terima menurut Erita (2019), antara lain: (2019), adalah:
1. Identitas pasien. 1. Dapat digunakan lagi untuk keperluan
2. Diagnosa medis pesien. yang bermanfaat.
3. Dokter yang menangani. 2. Mengkomunikasikan kepada tenaga
4. Kondisi umum pasien saat ini. perawat dan tenaga kesehatan lainnya
5. Masalah keperawatan. tentang apa yang sudah dan akan
6. Intervensi yang sudah dilakukan. dilakukan kepada pasien.
7. Intervensi yang belum dilakukan. 3. Bermanfaat untuk pendataan pasien
8. Tindakan kolaborasi. yang akurat karena berbagai informasi
9. Rencana umum dan persiapan lain. mengenai pasien telah dicatat.
10.Tanda tangan dan nama terang.
Evaluasi Dalam
Timbang Terima

Evaluasi Proses

Evaluasi Struktur Evaluasi Hasil


2
Komunikasi Efektif
& SBAR
Pengertian
Murray (2017), menyatakan bahwa SBAR merupakan alat komunikasi yang dimaksudkan untuk
menyederhanakan komunikasi dengan membingkainya dengan cara berikut:
S = Situation (pernyataan singkat dari masalah)
B = Background (informasi yang relevan dan singkat terkait dengan situasi)
A = Assessment (analisis dan pertimbangan pilihan—apa yang ditemukan atau dipikiran perawat)
R= Recommendation (tindakan yang diminta/disarankan—apa yang diinginkan perawat)
Penerapan Komunikasi Efektif

Tahap pra interaksi:


1. Mencari informasi pasien melalui
Tahapan orientasi/perkenalan:
catatan rekam medis atau sumber
1. Memberikan salam
lain dan literature yang terkait
2. Mengevaluasi kondisi pasien
masalah pasien a. Evaluasi masalah pasien
2. Evaluasi diri b. Validasi kemampuan pasien
3. Penetapan perkembangan interaksi 3. Menyampaikan kontrak/pertemuan

dengan klien
4. Membuat rencana interaksi
Tahap terminasi:
Tahap kerja:
1. Terminasi sementara
Tahap Kerja merupakan tahap pembeian
Terminasi akhir adalah akhir dari
intervensi kepada pasien yang bertujuan untuk
pertemuan interaksi yang masih akan
meningkatkan pemahaman dan keterampilan
ada pertemuan-pertemuan selanjutnya
pasien dalam melakukan perawatan diri,
2. Terminasi akhir
melaksanakan terapi keperawatan, pendidikan
Tahap pertemuan akhir dalam
kesehatan, kolaborasi interdisipliner dan
memberikan intervensi apabila pasien
melaksanakan observasi dan monitoring kondisi
atau keluarga bisa mandiri atau pasien
pasien.
sudah diperbolehkan pulang
SBAR Tool (Murray, 2017)

S: Situation B: Background
Spesifik yang dilaporkan: Spesifik yang dilaporkan mencakup:
1. Sebutkan identifikasi diri, unit, pasien, 1. Obat-obatan saat ini, alergi
nomor kamar 2. Hasil laboratorium terbaru
2. Jelaskan masalah secara singkat, kapan 3. Tanda-tanda vital terbaru
terjadi dan seberapa parah 4. Status kode
3. “Saya khawatir tentang …" 5. Informasi klinis lainnya

A: Assessment R: Recommendation
Perawat memberikan analisis situasi dan apa Rekomendasi dapat mencakup:
yang dipikirkan tentang masalahnya 1. Datang untuk melihat pasien
2. Menjelaskan kepada keluarga terkait
Kemungkinan frase: status kode
 “Saya pikir masalahnya adalah …” 3. Memindahkan pasien ke perawatan ICU
 “Saya tidak yakin apa masalahnya, tetapi
pasien semakin parah”
Laporan Timbang Terima Dengan SBAR
S (Situation) A (Assessment)
(Kondisi terkini yang terjadi pada pasien) (Hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini)
1. Sebutkan inama pasien, umur, tanggal 1. Jelaskan analisis sementara dari hasil
masuk, dan hari perawatan, serta dokter pengkajian terkini secara lengkap tanda
vital, skor nyeri, tingkat kesadaran, braden
yang merawat
score, status restrain, risiko jatuh, pivas
2. Sebutkan diagnosis medis dan masalah score, status nutrisi, kemampuan eliminasi,
keperawatan yang belum atau sudah dll.
teratasi/keluhan utama 2. Jelaskan informasi klinik lain yang
mendukung.

B (Background) R (Recommendation)
(Info penting yang berhubungan dengan pasien Rekomendasikan intervensi keperawatan yang
telah dan perlu dilanjutkan (refer to nursing care
terkini)
plan) termasuk discharge planning dan edukasi
1. Jelaskan intervensi yang telah dilakukan pasien dan keluarga.
dan respon pasien dari setiap diagnosis
keperawatan
2. Sebutkan riwayat alergi, riwayat
pembedahan, pemasangan alat invasif, dan
obat-obatan termasuk cairan infus yang
digunakan.
3. Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga
terhadap diagnosis medis
Thank you for
listening!

Anda mungkin juga menyukai