Anda di halaman 1dari 40

Biografi Tokoh

Referensi Biografi Tokoh dan Public Figure


 TOKOH ENTREPRENEUR
 TOKOH PEMERINTAHAN
 TOKOH ARTIS
 TOKOH AGAMA
 TOKOH TEKNOLOGI
 TOKOH ILMUWAN
Home » Tokoh Ekonomi » Biografi Sri Mulyani

Biografi Sri Mulyani


Sri Mulyani Indrawati adalah seorang wanita yang berpengaruh dalam bidang ekonomi di Indonesia. Sri
Mulyani lahir di Tanjungkarang, Lampung, 26 Agustus 1962. Ia menjabat sebagai Kepala Lembaga
Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni
1998. Ia kemudian dipercaya oleh Presiden SBY untuk menjabat Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas. Pada 5 Desember 2005 ketika Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan (Reshuffle) kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi
Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar.

Biografi Sri Mulyani dari Biografi Web


Sebelum diangkat menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kabinet
Indonesia Bersatu, Sri Mulyani hijrah ke Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, sebagai konsultan di USAid
sejak Agustus 2001 dalam rangka kerjasama untuk memperkuat institusi di daerah. Yaitu, memberikan
beasiswa S-2 untuk pengajar universitas di daerah. Disana ia banyak memberikan saran dan nasihat
mengenai bagaimana mendesain program S-2 untuk pendidikan universitas di daerah maupun program
USAid lainnya di Indonesia, terutama di bidang ekonomi. Di samping itu, ia juga mengajar tentang
perekonomian Indonesia dan ekonomi makro di Georgia University serta banyak melakukan riset dan
menulis buku.
Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah
Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Ia dinobatkan sebagai
Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di
sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling
berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di
Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober.

Sri Mulyani Indrawati atau akrab dengan panggilan Mbak Ani, adalah seorang ekonom yang sering tampil
di panggung-panggung seminar atau dikutip di berbagai media massa. Dosen Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) ini juga sempat aktif menjadi penasehat pemerintah bersama
sejumlah ekonom terkemuka lain dalam wadah Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada era
pemerintahan Abdurrahman Wahid. Seperti halnya di Indonesia, di Amerika ia juga sering mengikuti
seminar, tetapi lebih banyak masalah internasional daripada di Indonesia.
Pada awal Oktober 2002, Sri Mulyani terpilih menjadi Executive Director Dana Moneter Internasional
(IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group). Sejak 1 November 2002, ia
mewakili 12 negara anggota SEA Group di IMF. Tugasnya sebagai executive director terkait dengan
pengambilan keputusan. Untuk menentukan berbagai program dan keputusan yang harus diambil IMF.
Jadi ia tidak hanya mewakili kepentingan Indonesia, namun mewakili kepentingan negara-negara
anggota di lembaga IMF maupun forum internasional yang relevan.

PENDIDIKAN:

 Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia Jakarta, Indonesia. (1981 – 1986)


 Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A. (1988 – 1990)
 Ph. D of Economics di University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A. (1990 – 1992)
PENGALAMAN KERJA:
 Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM
FEUI), Juni 1998 – Sekarang
 Nara Sumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen Kehakiman RI,
Agustus 1998 s/d Maret 1999.
 Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999 – 2000, Kelompok
Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia, 15 Mei 1999 – Sekarang
 Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI,
Juni 1998 s/d sekarang.
 Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan
dan Kemanusiaan, terhitung 1 April 1999 – Sekarang
 Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia, Agustus 1998 – Sekarang
 Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S3 atas nama Sdr. Andrianto Widjaya NRP. 95507 Program
Doktor (S3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Institute Pertanian Bogor, Juni 1998
 Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP
Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), 1996 – 2000
 Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI, 1996-Maret 1999
 Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI, Mei 1995 – Juni 1998
 Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI, 1993 – Mei 1995
 Research Associate, LPEM FEUI, 1992 – Sekarang
 Pengajar Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen Universitas Indonesia,
1986 – Sekarang
 Anggota Kelompok Kerja – GATS Departemen Keuangan, RI 1995
 Anggota Kelompak Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN, 1995
 Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN, Mei –
Desember 1995
 Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS, 1994 – 1995
 Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990 – 199
 Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia, 1985 – 1986

10 Ekonom/Ahli Ekonomi Paling Terkemuka di Indonesia


Indonesia tengah mengalami pertumbuhan ekonomi terbesar ke-2 setelah China yaitu 6,3%. Hal ini
pastinya tak lepas dari peran tokoh-tokoh berikut ini..

1. Prof. Dr. Saleh Afiff


     Beliau merupakan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan Indonesia pada Kabinet
Pembangunan VI (1993-1998).

     Ia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1959. Dia juga pernah
menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara merangkap wakil ketua Badan Perencanaan dan
Pembangunan Nasional pada Kabinet Pembangunan V. Lulusan Universitas California di
Berkeley,Amerika Serikat pada tahun 1967 ini terakhir menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.

2. Dr. Rizal Ramli 


     Adalah seorang ahli ekonomi dan politisi Indonesia. Ia pernah menjabat Menteri Koordinator
bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan pada Kabinet Persatuan Nasional dimasa
pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Pengagum Einstein ini sempat menikmati bangku
kuliah di jurusan Teknik Fisika - Institut Teknologi Bandung, tetapi akhirnya mendapatkan gelar
doktor ekonomi dari Boston University pada tahun 1990. Ia adalah salah satu ahli ekonomi
Indonesia yang dipercaya menjadi penasehat ekonomiPBB bersama ekonom Internasional lainnya
seperti peraih Nobel Ekonomi, Prof. Amartya Sen dari Harvard University.

3. J.B Sumarlin
metrotvnews.com

     Sumarlin ini ialah salah seorang ekonom Indonesia yang pernah memegang berbagai jabatan
pemerintahan penting di bidang ekonomi. Ia adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
pada tahun 1958. Jabatan yang pernah dipegangnya antara lain Ketua BPK, Menteri Keuangan,
Ketua Bappenas dan Menag PAN.

4.Prof. Dr. Emil Salim

     Ahli ekonomi, cendekiawan, pengajar, dan politisi Indonesia ini juga merupakan salah seorang
di antara sedikit tokoh Indonesia yang berperan internasional. Ia adalah tokoh lingkungan
hidupinternasional yang pernah menerima The Leader for the Living Planet Award dari World Wide
Fund (WWF), suatu lembaga konservasi mandiri terbesar dan sangat berpengalaman di dunia. Ia
menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 10 April 2007 dan pada 25 Januari
2010 dilantik kembali untuk periode kedua sekaligus menjadi ketuanya. Emil Salim adalah tokoh
paling senior yang menjabat di pemerintahan dan merupakan sedikit di antara tokoh tiga zaman
yang masih aktif berkarier hingga saat ini.

5. Prof. Dr. Jusuf Pang Lay Kim


blog.budaya-tionghoa.net

     Ia merupakan seorang pakar ekonomi, dosen, penulis, pengusaha, dan peneliti senior
Indonesia. Ia dikenal luas sebagai ahli marketing, moneter, dan manajemen. Sepanjang hidupnya,
Panglaykim banyak berkecimpung di dunia pendidikan. Ia juga aktif di Center for Strategic and
International Studies (CSIS) sebagai anggota Dewan Direktur.Ia juga merupakan ayah kandung dari
Mari Elka Pangestu. Pang Lay Kim wafat pada tahun 1986 di Jakarta.

6. Sri Mulyani Indrawati


     Siapa sih yang gak kenal ibu sri? ia adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang
menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010.
Sebelumnya, dia menjabat Menteri KeuanganKabinet Indonesia Bersatu. Begitu, dia berkantor di
Kantor Bank Dunia, dia praktis meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan. Sebelum
menjabat menteri keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Ia juga terpilih sebagai wanita paling
berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2
di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.

7. Prof. Dr. H. Boediono, M.Ec.


     Pak Boediono adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2009. Ia terpilih
dalam Pilpres 2009 bersama pasangannya, presiden yang sedang menjabat, Susilo Bambang
Yudhoyono. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Kepala Bappenas, dan Direktur Bank
Indonesia. Saat ini ia juga mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada sebagai guru
besar. Ia dijuluki The man to get the job done.

8. Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana,


S.E., M.A.
bappenas.go.id

     Wanita hebat ini adalah Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Republik
Indonesia/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Ia
juga adalah Guru Besar dan Pembantu Dekan bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas
Padjadjaran (UNPAD).

9. Dr. Muhammad Chatib Basri, S.E.,


M.Ec.
tempo.co

     Beliau adalah seorang ekonom, peneliti, dan profesional asalIndonesia yang menjabat sebagai
Menteri Keuangan Indonesia sejak 21 Mei 2013 dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
sejak 14 Juni2012. Keahliannya terutama dalam bidang makroekonomi, perdagangan internasional,
dan ekonomi politik. Ia pernah duduk sebagai Penasehat Khusus Menteri Keuangan Republik
Indonesia (2006-2010)

10. Anggito Abimanyu

nasional.kontan.co.id

     Saat ini ia .merupakan Direktur Jenderal Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik
Indonesia. Ia resmi menduduki jabatan yang sebelumnya diduduki oleh Slamet Riyanto itu pada
Juni 2012. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF)
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Ia pernah dinyatakan sebagai Wakil Menteri Keuangan,
namun kemudian batal dilantik.

Sumber: http://id.wikipedia.org/


Biografi dan Profil Rizal Ramli – Ahli Ekonomi Indonesia


Oleh
 Wink
 -
 September 15, 2016
1710
0

Biografiku.com – Nama Rizal Ramli banyak menjadi perbincangan masyarakat baik itu
ketika ia menjadi Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dengan berbagai gebrakan
dan kontoversinya maupun setelah tidak lagi menjadi menteri di kabinet Jokowi. Rizal
Ramli dikenal sebagai salah satu ahli ekonomi Indonesia saat ini. Mengenai profil dan
biodata Rizal Ramli, beliau dilahirkan dengan nama Rizal Ramli pada tanggal 10
Desember 1954 di Padang, Sumatera Barat.

Ayahnya bernama Ramli yang bekerja sebagai wedana atau asisten camat dan ibunya
bernama Rabiah yang bekerja sebagai seorang guru. Usia tiga tahun ia sudah dapat
membaca. Rizal Ramli yatim piatu ketika usianya enam tahun.
Setelah ditinggal kedua orang tuanya, ia kemudian tinggal dan ikut bersama dengan
neneknya di Bogor. Ia tinggal disana bersama dengan saudara dan juga sepupunya dan
membantu neneknya untuk beternak ayam, baik itu ayam petelur ataupun ayam broiler
dan ayam potong.

Rizal Ramli memulai pendidikannya dengan bersekolah di SD Hutabarat Bogor. Rizal


Ramli sejak kecil hobi membaca dan banyak membaca buku-buku ketika ia tinggal di
bogor. Setelah tamat SD, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP 1 Bogor dan
kemudian masuk di SMA 2 Bogor. Saat di SMA, ia sempat bersurat ke luar negeri untuk
meminta tambahan buku bacaan sebab ia sudah banyak membaca buku yang ada di
perpusatakaan bogor.

Diterima di ITB
Selepas tamat SMA, Rizal Ramli kemudian ingin melanjutkan pendidikannya di
perguruan tinggi. Ia kemudian mendaftar di ITB (Institut Teknologi Bandung) dan
kemudian di terima di jurusan Fisika. Hampir putus asa karena tidak dapat membiayai
kuliahnya akhirnya Rizal Ramli kemudian pergi ke Kebayoran untuk bekerja di
percetakan. Selama enam bulan ia bekerja disana, mengirit pengeluaran untuk
mengumpulkan biaya kuliah dan tidak sempat mengikuti kuliah selama enam bulan.

Ketika uangnya sudah terkumpul, Rizal Ramli kemudian kembali ke Bandung dan
kemudian melunasi uang muka dan biaya kuliahnya di ITB, dan sisa tabungannya ia
pakai untuk biaya keperluan sehari-harinya. Enam bulan kemudian, uang simpanannya
habis. Rizal Ramli kemudian memutar otak untuk mencari biaya untuk makan dan
kuliahnya.

Menjadi Penerjemah
Karena pergaulannya yang sangat luas, Rizal Ramli banyak ditolong oleh teman-
temannya, namun ia kemudian akhirnya minder jika selalu minta pertolongan. Akhirnya
berbekal kemampuan bahasa inggrisnya yang bagus, ia kemudian mencoba menjadi
penerjemah artikel ilmiah untuk dosen dan mahasiswa. Ia dapat mencukupi kebutuhan
hidupnya dan kuliahnya dengan menjadi penerjemah di bantu oleh teman-temannya.

BACA JUGA :  Biografi Ibnu Taimiyyah - Sang Mujahid Besar


Selain menjadi penerjemah, Rizal Ramli juga menjadi pengajar untuk anak-anak
ekspatriat yang ada di Bandung sehingga uang kuliahnya dapat selalu tercukupi.
Selama kuliah di ITB, Rizal Ramli juga aktif dalam organisasi. Ia terpilih menjadi
Presiden SEF ITB, dan juga menjadi Wakil Ketua Dewan Mahasiswa ITB dari tahun 1976
hingga 1977.

Memasuki tahun 1978, Rizal Ramli sebagai mahasiswa aktif mengkritisi


pemerintahan Soeharto. Bersama dengan teman-temannya, ia menjadi tim penulis
Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang isinya banyak mengkritik kebijakan otoriter
pemerintahan Soeharto dan juga Praktik KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang
terjadi di dalam keluarga Soeharto.

Diterbitkannya buku tersebut, membuat Soeharto ketika itu sangat marah. Meskipun
buku tersebut dilarang beredar, namun ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB
yang disusun oleh Rizal Ramli dan kawan-kawannya bahkan terlah beredar di kampus-
kampus lain bahkan sempat dimuat di koran dan majalah yang pada akhirnya koran
dan majalah tersebut di beredel oleh pemerintahan Soeharto.

Rizal Ramli Masuk Penjara Sukamiskin


Buku tersebut juga diterjemahkan kedalam delapan bahasa asing oleh Prof. Ben
Anderson dari Amerika Serikat. Hal ini membuat Rizal Ramli ditangkap dan kemudian
dimasukkan di penjara Sukamiskin, tempat Soekarno dulu ditahan. Rizal Ramli
ditangkap bersama dengan teman-teman mahasiswanya yang lain.

Selama di penjara Sukamiskin, ia lebih banyak membaca buku-buku yang dikirimkan


oleh teman-teman kampusnya terutama buku-buku Ekonomi yang menjadikan ia lebih
menyukai ekonomi. Ia juga sering bermain catur bersama dengan tahanan lain.
Ditangkapnya Rizal Ramli membuat neneknya menjadi bersedih. Rizal Ramli kemudian
dibebaskan selama setahun dipenjara.

Berhenti Kuliah di ITB dan Melanjutkan Kuliah di Luar Negeri


Keluar dari penjara, Rizal Ramli tidak menyelesaikan kuliahnya di ITB. Ia kemudian
mencoba untuk mencari beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Dengan berbekal
rekomendasi dari Rektor ITB dan juga dari Adnan Buyung Nasution ketika itu, ia
kemudian mencoba mendaftar beasiswa di Ford Foundation.

BACA JUGA :  Biografi Nikolaus August Otto - Penemu Mesin Motor

Setelah mendapatkan beasiswa, Rizal Ramli kemudian mencoba mendaftar di Boston


University dan diterima di jurusan Ekonomi namun menjadi mahasiswa percobaan
selama enam bulan disana di tahun 1980. Tanpa menikuti organisasi, ia mencoba fokus
di kuliah. Nilai-nilai kuliahnya sangat bagus mengalahkan teman-teman kampusnya
yang lain sehingga ia kemudian di terima secara penuh sebagai mahasiswa di Boston
University. Rizal Ramli menyelesaikan kuliahnya selama satu setengah tahun saja dari
yang biasanya yakni dua tahun.

Setelah menyelesaikan kuliah di jurusan Ekonomi di Boston Univesity, Amerika Serikat,


Rizal Ramli kemudian kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai seorang redaktur di
Prima. Di tahun 1982, ia kemudian menikah dengan Herawati, pacarnya yang kuliah di
jurusan Arsitektur ITB yang memberinya tiga orang anak.
Setelah menikah, Rizal Ramli kemudian melanjutkan kuliahnya lagi di Amerika Serikat
setelah mendapat beasiswa dari kampusnya yang dulu di Boston University. Ia
kemudian memboyong anak dan istrinya ke Amerika. Untuk mencukupi biaya hidup
selama di Amerika, Rizal Ramli kemudian bekerja sebagai peneliti atau researcher di
Boston. Istrinya bekerja sebagai Arsitektur di Boston dan juga sempat melanjutkan
kuliahnya di Harvard School of Planning.

Rizal Ramli kemudian menyelesaikan kuliahnya di Amerika hingga memperoleh gelar


Doktor atau P.hD dari Boston University di tahun 1990. Ia kemudian kembali ke
Indonesia dan mendirikan sebuah organisasi Ekonom bernama ECONIT Advisory Group
bersama dengan Laksamana Sukardi, Arif Arryman, dan M.S. Zulkarnaen. Organisasi ini
aktif mengkritisi kebijakan pemerintahan orde baru ketika. Rizal Ramli juga mendirikan
Komite Bangkit Indonesia (KBI) dna menjabat sebagai ketuanya.

Menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga Menteri Keuangan


Memasuki era Reformasi, ketika Presiden Abdurrahman Wahid berkuasa, Rizal Ramli
kemudian di tunjuk sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) pada tahun 2000.
Selama kepemimpinannya di Bulog, ia berhasil membawa perubahan dan keuntungan
perekonomian bagi Bulog hanya dalam tempo enam bulan saja.

Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya
sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan
segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
Terobosan lainnya ketika ia menjadi menteri, ia berhasil menyelamatkan Perusahaan
Listrik Negara (PLN) yang ketika itu diambang kebangkturan dengan berhasil melalukan
revaluasi aset tanpa menyuntikkan modal sehingga modal PLN menjadi surplus 119,4
Triliun rupiah dari yang tadinya minus 9 triliun.

BACA JUGA :  Biografi Gioachino Antonio Rossini

Prestasinya membuat Presiden Gusdur mempercayainya sebagai Menteri Keuangan di


bulan Juni 2001 hingga agustus 2001. Di tahun 2011, Rizal Ramli menikah lagi dengan
wanita bernama Marijani yang merupakan keturunan Tionghoa tahun 2008 namun istri
keduanya meninggal dunia pada tahun 2001. Istri pertamanya Herawati Moelyono
meninggal dunia pada tahun 2006. Tidak lagi menjadi menteri, Rizal Ramli kemudian
ditunjuk menjadi komisaris utama di beberapa perusahaan- perusahaan BUMN milik
pemerintah seperti di PT. Semen Gresik.

Selama menjadi komasaris utama di PT. Semen Gresik, ia berhasil mengangkat


perusahaan plat merah tersebut menjadi salah satu perusahaan dari delapan
perusahaan milik negara yang paling menguntungkan dimana laba bersih yang diterima
PT. Semen Gresik meningkat hingga 1,8 triliun dari 1,3 triliun. Selain itu ia juga banyak
mengkritisi kebijakan pemerintah di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga
Presiden Joko Widodo.

Rizal Ramli Sebagai Menko Kemaritiman


Setelah ia kemudian ditunjuk menjadi komisaris utama di Bank BNI namun belum
cukup enam bulan di BNI, Rizal Ramli kemudian di tunjuk oleh presiden Jokowi sebagai
Menko Kemaritiman dibulan Agustus 2015, selama menjabat sebagai Menko
Kemaritiman, Rizal Ramli lebih banyak mengritik pedas kebijakan-kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintahan Jokowi sehingga menimbulkan kegaduhan dalam kabinet
kerja yang dibentuk oleh Joko Widodo. Rizal Ramli menjabat sebagai Menko
Kemaritiman hingga Juli 2016. Rizal Ramli merupakan satu-satunya ahli ekonomi dari
Indonesia yang dipercaya menjadi penasehat ekonomi PBB (Perserikatan Bangsa-
Bangsa).

Biodata Rizal Ramli – Ahli Ekonomi Indonesia


 Nama Lengkap : Dr. Rizal Ramli 
 Tempat / Tanggal Lahir : Padang, Sumatera Barat, 10 Desember 1954
 Istri : 
o Herawati Moelyono (alm.)
o Marijani (Liu Siaw Fung) (alm.)
 Anak :
o Dhitta Puti Saraswati
o Dipo Satria
o Daisy Orlana Ramli
 Orang Tua : Ramli (Ayah), Rabiah (Ibu)
 Kampus : Boston University, Amerika Serikat
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ekonom, politisi
 Jabatan :
o Kepala Badan Urusan Logistik (2000–2001)
o Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 2000–
2001
o Menteri Keuangan Indonesia (2001)
o Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia (2015-
2016)

Home » ekonomi indonesia , ekononomi di indonesia , tokoh ekonomi indonesia » Tokoh Ekonomi Indonesia yang Patut
Diteladani
Tokoh Ekonomi Indonesia yang Patut Diteladani
POSTED BY OBROLAN EKONOMI POSTED ON 2/04/2013 WITH NO COMMENTS

Tokoh Ekonomi Indonesia – Di artikel sebelumnya kami sudah memposting beberapa informasi
penting tentang ekonomi termasuk pengertian ilmu ekonomi, dan juga istilah-istilah ekonomi, serta
informasi mengenai fakultas ekonomi terbaik di Indonesia yang tentunya dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi anda yang sedang ingin berkuliah di sebuah Fakultas Ekonomi.

Namun pada artikel kali ini saya akan mengajak anda untuk mengenang sejarah, mengenang tokoh-
tokoh nasional di masa lalu khususnya dalam bidang ekonomi yang berjasa dan memiliki kenangan
tersendiri yang patut untuk kita teladani sebagai generasi penerus bangsa ini. Sampai-sampai tokoh
yang akan saya ceritakan di dalam artikel ini mendapat gelar sebagai tokoh ekonomi Indonesia.

Kita tahu bahwa seorang tokoh adalah seseorang yang berjasa besar terhadap kemajuan dan
perkembangan suatu bidang, dan salah satu bidang yang dimiliki dan dikuasi oleh dua tokoh yang
akan kami ceritakan di bawah ini adalah bidang perekonomian. Di bidang ekonomi pun Indonesia
memiliki beberapa tokoh yang berjasa dan berbicara mengenai tokoh ekonomi Indonesia maka
tidak akan tuntas dengan hanya satu artikel, karena begitu banyak tokoh ekonomi Indonesia yang
begitu berjasa membesarkan dan berperan besar dalam peningkatan ekonomi pembangunan di
Indonesia yang dampaknya masih terasa sampai saat ini. 

Namun karena keterbatasan kami, di artikel ini hanya kan membahas dua orang tokoh saja yang
dinilai berjasa besar terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia, mungkin dikesempatan
lain akan dibahas tokoh ekonomi Indonesia lainnya. 

Inilah Tokoh Ekonomi Indonesia yang Memikirkan


Kesejahteraan Khalayak Banyak
1. Dr. H. Muhammad Hatta

Beliau adalah salah satu tokoh ekonomi Indonesia yang berhasil sampai menjadi menjadi wakil
presiden Indonesia periode pertama di era orde lama menemani Bung Karno. M. Hatta yang lahir
pada tanggal 12 Agustus 1902 di kota Bukittinggi Sumatera Barat memiliki latar belakang pendidikan
ekonomi di Handel Middlebare School atau Sekolah Menengah Dagang di Batavia dan lulus pada
tahun 1921. Selepas lulus di sekolah Handel Middlebare School, Hatta melanjutkan sekolah ke
Sekolah Tinggi Ekonomi di Nederland Handelshogeschool, di kota Rotterdam, Belanda. 

Sebagai seorang tokoh ekonomi Indonesia, Bung Hatta di kenal dengan pemikirannya yakni
Hattanomics yang memiliki pilar utama berupa penguasaan aset oleh negara, kontrol terhadap
swasta, dan tumbuhnya perekonomian rakyat yang mandiri. Kekuasaan aset oleh negara bukan
berarti berhaluan sosialis namun tak lebih dari kontrol pemerintah dalam rangka melayani hajat
hidup orang banyak dengan maksimal, meskipun kemungkinan besar masalah ekonomi tetap akan
timbul. Kontrol terhadap swasta dalam artian membatasi dan mengontrol swasta agar tidak
merugikan masyarakat banyak dan tetep mengutamakan keuntungan bersama,dan tumbuhnya
perekonomian rakyat yang mandiri adalah impian Hatta agar masyarakat sejahtera.

Inilah Tokoh Ekonomi Indonesia yang Menekankan Pada


Pentingnya Sumber Daya Manusia
2. Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo
Beliau adalah salah satu tokoh ekonomi indonesia yang lahir di kota Kebumen, Jawa Tengah, pada
tanggal 29 Mei 1917. Sebagaiseorang tokoh ekonomi beliau telah di percaya memangku jabatan
sentral dan penting perekonomian nasional seperti Menteri Perdagangan dan Perindustrian Kabinet
Natsir (1950-1951), Menteri Keuangan Kabinet Wilopo (1952-1953), Menteri Keuangan Kabinet
Burhanuddin Harahap (1955-1956), Menteri Perdagangan Kabinet Pembangunan I (1968-1973),
dan Menteri Riset Kabinet Pembangunan II (1973-1978). Pemikiran beliau adalah pentingnya
menciptakan SDM pilihan sebagai pilar perkonomian bangsa, untuk itulah beliau mendirikan
Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia.

Lalu beliau juga menjadi salah satu pendiri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia di tahun 1955.
Penghargaan internasional pun pernah di dapatkan dengan di angkatnya beliau menjadi salah satu
dari lima ahli dunia/group of five top experts oleh PBB. 

Itulah dua diantara banyak tokoh ekonomi Indonesia, masih ada tokoh-tokoh lain seperti Widjojo
Nitisastro, Dr Sjahrir, Prof Dr Mubyarto, Prof. Dr. Boediono M.Ec dan masih banyak yang lainnya.
Kesemuanya memiliki andil yang besar terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia.

10 Tokoh Ekonomi Dunia


1. Adam Smith 
John Adam Smith lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 dan wafat di Edinburgh, Skotlandia. Beliau
adalah seorang filusuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Pada umur 13,
Adam Smith memasuki Universitas Glasgow, dimana dia belajar filosofi moral dibawah Francis Hutcheson.
Disini, Adam Smith mengembangkan keinginan kuatnya akan kebebasan, akal sehat, dan kebebasan
berpendapat. Tahun 1740 dia dianugrahi Snell exhibitin dan memasuki Kampus Ballil, Oxford, karena William
Robbert Scott berpendapat negative akan Universitas Oxford makan Adam Smith meninggalkan kampus itu
pada tahun 1746. 

Tahun 1748, Smith memulai berkuliah di Edin burgh dibawah bimbingan Lord Kames. Sebagian dari
perkuliahannya menyinggung retorika dan belles-letters. Tahun 1751 Smith ditunjuk sebagai ketua dewan
lgika di Universitas Glasgoow, dipindahkan pada tahun 1752 ke Dewan filosofi moral Glasgow, pernah
ditinggali oleh gurunya yang terkenal Francis Hutcheson. Kuiahnya mencakup etika, retorika, jurispundens,
politik ekonomi dan “polisi dan keuntungan” Tahun 1759 dia menerbitkan Teori dari Sentimen Moral,
memasukkan sebagian kuliahnya di Glasglow. Tahun 1778 Smith ditunjuk untuk menduduki pos sebagai
komisioner untuk cukai di Skotlandia dan hidup bersama ibunya di Edinburgh. Tahun 1783 dia menjadi salah
satu pendiri Royal Society of Edinburgh dari tahun 1787-1789 dia mendapat kehormatan Lord Rektor
Universitas Glasgow. Dia meninggal di Edinburgh pada 17 Juli 1790 karena sakit keras dan dimakamkan di
Canogatw Kirkyard. 

Buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi adalah yang berjudul “The Wealth Of Nation” (1776). Dalam
buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan manusia dan tatanan social suatu masyarakat akan tercipta apabila
setiap individu yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya sendiri-sendiri. 

2. Hernando De Soto 
Hernando de Soto lahir di Arequipa, 3 juni 1941. Dia adalah seorang ekonom dari Peru yang dikenal di bidang
ekonomi informal. Saat ini ia menjabat sebagai direktur institute Kebebasan dan Demokrasi (institude for
Liberty and Democracy), di Lima, Peru. yaitu sebuah lembaga-lembaga penelitian independent.Ayahnya
adalah seorang diplomat Peru. Setelah kudeta militer 1948 di Peru, ayahnya memilih pengasingannya di eropa,
membawa istri dan dua anak muda dengan dia. De Soto dididik di Swiss, dimana ia melakukan pasca-sarjana
bekerja di Institut Studi Pascasarjana. Internasional di Jenewa. Dia kemudian bekerja eksekutif, ekonom
perusahaan dan konsultan. Dia kembali ke Peru pada usia 38, adiknya Alvaro bertugas di korps diplomatic
Peru di Lima, New York dan Jenewa dan diperbantukan pada PBB pada tahun 1982, ia pension dari PBB pada
tahun 2007 dengan judul Asisten Sekretaris Jenderal. Dia sangat dikenal sebagai penasehat internasional. 

Tahun 2000 Hernando De Soto mengarang buku berjudul “ The Mysteri of Capital” yang memberi masukan
bagi disiplin ilmu ekonomi dan kegiatan ekonomi Negara-negara berkembang. Dalam buku ini disebutkan
bahwa sebenarnya kekayaan yang dimiliki Negara-negara berkembang sangat banyak. Absennya system
hokum dan dalam penerimaan Negara. Korupsi dan kolusi serta berbagai praktek penyelewengan hokum
membuat banyaknya kekayaan yang dimiliki Negara-negara berkembang tidak ada artinya dari Negara-negara
maju yang kelebihannya justru terletak pada system hokum yang sudah mapan. 

3. David Richardo 
Lahir di London, Inggris. 19 April 1772, merupakan anak ketiga dari 17 anak-anak Yahudi Sephardic keluarga
asal Portugis yang baru saja pindah dari Republik Belanda. Ayahnya adalah seorang yang sukses pialang
saham. Pada usia 21, Ricardo kawin lari dengan Quaker, Priscilla Anne Wilkinson, menyebabkan keterasingan
dari keluarganya. Ayahnya tidak megakui dirinya dan ibunya tampaknya tidak pernah berbicara kepadanya
lagi. Tanpa dukungan keluarga, ia memulai bisnis sendiri sebagai pialang saham, dimana ia menjadi cukup
sukses berkat ke koneksi yang dibuat ketika bekerja dengan ayahnya. 

Pada saat perkawinan, Ricardo terputus dari Yudaisme dan menjadi Unitarian. Dia memiliki delapan anak,
termasuk tiga anak, di antaranya Osman Ricardo dan lain David Ricardo, menjadi anggota parlemen,
sementara yang ketiga, Mortimer Ricardo, menjabat sebagai seorang perwira di Garda Hidup dan merupakan
wakil letnan untuk Oxfordshire . Dia adalah salah satu anggota asli dari Masyarakat Geologi. Putrinya Sarah
Ricardo-Porter , yang menikah George R. Porter dan seorang penulis dalam haknya sendiri (misalnya,
Percakapan dalam aritmatika).
Ricardo menjadi tertarik di bidang ekonomi setelah membaca Adam Smith 's The Wealth of Nations tahun
1799 berlibur ke resort Inggris Bath . Ini adalah kontak pertama Ricardo dengan ekonomi. Dia menulis artikel
pertamanya pada usia 37 ekonomi dan dalam waktu sepuluh tahun ia mencapai puncak ketenarannya.

Pada tahun 1819, Ricardo mengambil kursi di House of Commons , mewakili Portarlington , seorang Irlandia
wilayah busuk . Dia memegang kursi, yang awalnya telah dibuat tersedia baginya oleh temannya "Percakapan"
Richard tajam , sampai kematiannya pada tahun 1823. 
Buku yang dikarangnya berjudul “Principles of Political Economy and Taxation (1817). David yakin bahwa
dengan bertambahnya modal adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi bangsa, dan satu-satunya cara untuk
mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

4. Joan Violet Robinson


Joan Violet Robinson lahir pada tanggal 31 Oktober 1903 di Surrey dan meninggal pada tanggal 5 Agustus
1983, Cambridge. Dia aadalah seorang ekonom pasca-Keynesian yang terkenal karena pengetahuannya tentang
ekonomi monoter dan beragam kontribusi untuk teori ekonomi. Dia adalah putri dari Mayor Jenederal Sir
Frederick Maurice Barton dan menikah dengan sesame ekonom Austin Robinson. 

Keluarganya adalah keluarga golongan menengah. Ayahnya seorang jenderal, penulis, dan akhir hidupnya
menjadi pemimpin sebuah akademi yang selanjutnya menjadi cikal bakal universitas London. Ibunya seorang
putri dari seorang profesor di universitas Cambridge. Robinson sekolah di St. Pauls, sebuah sekolah khusus
purti, dimana ia belajar sejarah. Kemudian Robinson meneruskan pendidikannya ke Girton College. Kemudian
ia meneruskannya lagi ke Cambridge untuk belajar ekonomi. Beberapa tahun ia tinggal di India bersama
suaminya (ahli ekonomi Austin Robinson), Robinson menghabiskan waktunya selama setengah abad sesudah
kelulusannya pada tahun 1925 untuk mengajar dan sebagai dosen di universitas Cambridge sampai tahun 1984.
Pada Tahun 1930 Robinson menjadi aktivis di Cambridge Circus sebuah kelompok kecil para ahli ekonomi
yang membantu Keynes.
Karya-karyanya yang berhasil diterbitkan: 
- Economics of Imperfect Competition, London, Macmillan, 1933
- Introduction to the Theory of Employment, London, Macmillan, 1937a.
- Essay in the Theory of Employment, London, Macmillan, 1937b.
- An Essay on Marxian Economics, London, Macmillan, 1942.
- “The Production Function and the Theory of Capital,” Review of Economics Studies, 21, 2 (1953- 1954). Di
cetak ulang dalam Robinson (1980), Vol. 2, hlm. 114-131.
- The Accumulation of Capital, London, Macmillan, 1956.
- Economics Heresies: Some Old-Fashioned Question in Economic Theory, New York, Basic Books, 1971.
- An Introduction to Modern economics, New York, McGraw Hill, 1973, dengan John Eatwell.
- Collected Economic Pappers, 5vols, Cambridge, Massachuttes, MIT Press, 1980.

5. John Maynard Keynes 


John Maynard Keynes lahir di Cambridge, Bratania raya, 5 Juni 1883 dan meninggal di East Sussex, Inggris,
21 April 1946. John Maynard Keynes lahir ketika Karl Max sang pecentus ideology Marxisme meninggal. Dia
seorang ahli ekonomi Inggris sekaligus pemimpin Bank of England yang telah mengubah ilmu ekonomi
menjadi suatu mesin bagi revolusi perubahan saat Inggris mengalami badai resesi dan krisis perekonomian.
Keynes juga merupakan tokoh penentang terhadap perjanjian Versailles yang sangat merugikan Jerman pasca
PDI yang dianggapnya justru memicu perang. Ide-idenya yang radikal mempunyai dampak luas pada ilmu
ekonomi modern. John Maynard lahir dari keluarga kelas menengah, terbukti dari profesi ayahnya John
Neville Keynes adalah ekonom dan dosen di Universitas Cambridge dan ibunya seorang walikota Cambridge. 

Ia terutama menjadi terkenal dengan karyanya “The General Theory of Employment, Interest and Money”
(1936) yang merupakan reaksi terhadap Depresi Besar Amerika Serikat pada tahun 1930-an. 
Pada bukunya obyek penelitian Keynes lebih tertuju pada hal-hal yaitu ekonomi makro, ekonomi jangka
panjang, ekonomi moneter, dan perubahan kuantitas. Keynes mulai dikenal didunia internasional berkat buku
pertamanya yang berjudul “The Economics Consequences of Peace” ( 1915 ). Sekitar tahun 1923 menulis
buku kembali yang berjudul “A Tract of Monetary Reform”, tahun 1926 menulis buku yang berjudul “The End
of Laissez Faire” dan pada tahun 1930 menulis buku berjudul “A Treatise on Money”.

Tahun 1940 Keynes menjadi penasihat ekonomi Pemerintah Inggris, kemudian tahun 1941 menjadi Gubernur
Bank Inggris dan tahun 1942 ia mendapat gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan memperoleh nama
Baron Keynes dari Tilton.

6. Alfred Marshall
Lahir di Bermondsey, London 26 July 1842 adalah bapak ilmu ekonomi Neoklasik (1890) dan terkenal sebagai
tokoh ekonomi saat itu dan salah satu tokoh yang paling berpengaruh. Ayahnya adalah juru tulis di Bank
Inggris, ibunya adalah anak seorang penjual daging. Meskipun keluarga ini tidak kaya, mereka sangat
menghargai pendidikan dan mengirimkan Marshallke sekolah yang baik. Dan ia menjalani pendidikan di
Sekolah Merchant Taylor, Northwood dan St John's College, Cambridge, di mana ia menunjukkan sebuah
bakat dalam matematika, meskipun ayahnya menekankan pada sastra klasik dan bahas, tetapi Marshall lebih
tertarik kepada matematika dibanding ilmu-ilmu kemanusiaan.
Dengan bantuan keuangan dari pamannya, Marshall masuk ke Universitas Cambridge dimana ia belajar
matematika, filsafat dan ekonomi politik. Ketertarikannya pada filsafat sangat kuat. Tetapi
Marshallmemutuskan untuk mengkhususkan diri dalam bidang ekonomi.

Marshal menikahi Maria Palley pada tahun 1877, Maria Palley tersebut adalah muridnya ketika dia mengajar
di St John’s College di Cambridge. Pada 1879 ia menulis tentang perdagangan internasional dan masalah
protektionisme

Karya-karyanya yang berhasil diterbitkan yaitu: 


- Elements of Economics of Industry, London, Macmillan, 1879.
- Principles of Economics (1890), London, Macmillan, edisi kedelapan ,1920.
- “National Taxation after the War,” dalam W.H.Dawson (ed.), After-War Problems, London, Allen & Unwin,
1979, hml. 313-45
- Industry and Trade, London, Macmillan, 1919.
- Money, Credit, and Commerce, London, Macmillan, 1923.
- The Pure Theory of Foreign Trade, London, London School of Economics and Political Science, 1930.
- The Early Writings of Alfred Marshall, 1867-1890, 2 vol., ed. John K, Whitaker, New York, Free Press,
1975.
- "Mr Jevons's Theory of Political Economy", 1872, Academy .
- "A Note on Jevons" , 1874, Academy .

7. Irving Fisher
Irving Fisher lahir pada tanggal 27 Februari 1867 dan meninggal pada tanggal 29 April 1947 di New York
City. Dia adalah tokoh ekonomi neoklasik Amerika yang pertama sekaligus aktivis kesehatan kebangsaan
Amerika Serikat. Ia sebagai salah satu ekonom pertama yang memperkenalkan pendekatan matematis yang
revolusioner dalam ekonomi.Reputasinya saat ini mungkin lebih tinggi daripada masanya. Beberapa istilah
yang digunakan seperti namanya, seperti Persamaan Fisher, Hipotesis Fisher, dan Teorema Pemisahan Fisher.
Pemikirannya antara lain Walrasian Equillibrium (keseimbangan Walrasian) serta konsep kurva Phillips.
Fisher juga menemukan system rolodex yang digunakan dalam perbankan dan ia juga menemukan teori harga
(Price Theory).

8. Amadeo Peter Giannini


Lahir di San Jose California AS 3 Juni 1870 dan meninggal di San Mateo California AS 3 Juni 1949 anak
seorang imigran dari Genoa Italia. Ayahnya seorang petani yang meninggal dalam suatu perkelahian ketika
Giannini berumur 7 tahun. Ibunya kemudian menikah lagi dengan Lorenzo Scatena seorang pengemudi truk
yang kemudian merambah dalam dunia bisnis. Giannini meninggalkan bangku sekolah pada umur 14 tahun
untuk membantu ayahnya. Di usia 19 tahun, dia sudah menjadi mitra ayahnya mengembangkan usaha. Pada
usia 31 tahun Giannini menjadi dewan pengurus lembaga perbankan Colombus Savings & Loan Society.  

Dia adalah tokoh terkemuka di bidang perbankan dan ekonomi Amerika Serikat yang berjasa pada kalangan
ekonomi lemah dan pengusaha kecil. Dia adalah Bankir yang paling berani memberi pinjaman kepada
masyarakat kalangan bawah di saat para bank hanya memberikan pelayanan kepada para pebisnis besar dan
orang kaya. Giannini adalah pendiri bank of America yang sampai kini masih eksis.

Tahun 1919 dia mengelola Bancitaly Corp sebagai pijakan untuk ekspansi ke seluruh Amerika Serikat.
Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Trans America Corp tahun 1928 yang memberikan pelayanan
financial termasuk mendirikan bank di mancanegara. Pada tahun yang sama ia membeli Bank of America di
New York salah satu lembaga keuangan tertua di kota tersebut. Gianinni pensiun tahun 1930 dan pindah ke
Eropa dengan keyakinan penerusnya akan melanjutkan semangatnya. Tetapi pada masa depresi ekonomi di
Amerika, Manajemen Trans America berganti focus dan melenceng dari semangat awal Gianinni. MErasa di
Khianatai, ia kembali ke Amerika dan kembali lagi memegang kendali. Dia selalu mendorong semua
pegawainya menjadi pemegang saham bank. Ia kemudian menggabungkan Bank Trans America California di
bawah nama Bank of America. Tindakannya itu ternyata mampu menyelamatkan keadaan keuangan. 
Gianinni meninggal pada usia 79 tahun meninggalkan harta tidak kurang dari 500.000 dolar. Dia bisa saja
menjadi miliyuner, namun ia menganggap kekayaan sebagai sesuatu hal yang remeh. Dia berkeyakinan bahwa
kekayaan akan menghilang sentuhannya terhadap orang-orang yang dilayaninya. Selama beberapa tahun dia
sempat tidak di gaji, dan ketika menerima bonus sebesar 1,5 juta dolar ia langsung menyumbangkannya
kepada University of California.

9. Charles Merril

Charles Merrill lahir di Green Grove Springs Florida AS, 19 Oktoer 1885 dan meninggal tahun 1956 adalah
pelopor demokratisasi pasar modal asal Amerika Serikat. Pandangannya yang kukuh bahwa investor kecil
adalah tulang punggung bursa saham terbukti hingga kini. Hingga saat meninggalnya, ia tak kenal lelah
memasyarakatkan pasar modal, dan kini investasi di pasar modal bukanlah barang asing bagi masyarakat
Amerika.

Ia adalah investor pertama yang berkeyakinan bahwa toko berantai (chain stores) akan mendominasi
perdagangan eceran. Merril menjadi miliyuner dengan memodali perusahaan perdagangan SS Kresge (kini K
Mart) dan Safeway Stores. Ia segera menjadi orang ternama di wall street yang memprediksi terjadi Great
Crash tahun 1929. Pada bulan Februari 1929 Merrill menyadari bahwa kehancuran pasar modal makin dekat
sehingga ia menjual portofolio saham perusahannya. Tindakan ini sangat tepat karena bulan Oktober resesi
ekonomi benar-benar terjadi.

Merill adalah pelopor bagi demokratisasi bursa saham. Menurutnya, Wall Street bukanlah “mainan: orang-
orang dalam wall streets saja, tetpai juga jalan utama bagi semua orang Amerika. Kini banyak pemodal yang
bermunculan seperti JP Morgan atau Warren Buffet, namun hanya Charlie Merrill yang mempunyai dampak
luas. Demokratisasi pasar modal merupakan satu-satunya trend paling berpengaruh dalam setengah abad ini.
Statistik menujukkan separo rumah tangga Amerika melakukan investasi, padahal pada tahun 1945 baru
berjumlah 16%. Investor kecil membuktikan lebih besar pengaruhnya dan menjadi basis utama bursa saham.

10. Milton Friedman 

Milton Friedman adalah ekonom Amerika dan intelektual publik. Ia meninggal di San Francisco(California),
karena gagal jantung pada tanggal 16 November 2006. Lahir di New York, 31 Juli 1912 dan ia adalah bungsu
empat bersaudara dari anak keluarga imigran Yahudi asal Ukraina.
Ia telah menyumbangkan sejumlah pemikirannya dalam makro-ekonomi, mikro-ekonomi, sejarah ekonomi,
dan statistik kepengacaraankapitalisme laissez-faire. Pada 1976, dia mendapat Penghargaan Hadiah Nobel
"untuk pencapaiannya di bidang analisis konsumsi, teori dan sejarah moneter, dan demonstrasi kompleksitas
dari kebijakan tentang stabilisasi"

Milton menganjurkan kebaikan system pasar bebas dan kebutuhan untuk meminimalkan peraturan pemerintah.
Dia menentang terhadap aliran Keynes dalam perbaikan permintaan agregat. Kebijakan itu menurutnya
membuat ekonomi tidak stabil. Ia justru menyarankan pemerintah meningkatkan persediaan uang pada tingkat
yang sama dengan peningkatan output nasional jangka panjang untuk menghilangkan kecenderungan inflasi.
Aliran ini sangat berpengaruh tahun 1980-an. Ia juga menjelaskan mengapa kita menghargai uang kertas.
Pandangan ini tertuang dalam bukunya yang berjudul “ Free to Choice” ( 1980) yang ditulis bersama istrinya
Rose Friedman, mereka menjelaskan bahwa semua orang mau menerima uang, karena ia yakin bahwa orang
lain juga mau menerimanya dan buku-buku yang lainnya yaitu “Capitalism and Freedom” tahun 1962, “A
Monetary History of the United States” tahun 1963, “Dollars and Deficits” tahun 1968, “A Theoretical
Framework for Monetary Analisis” tahun 1971, dan “Free to Choice” tahun 1980.
Tokoh-Tokoh Ekonomi Dunia

TOKOH-TOKOH EKONOMI DI DUNIA

1. Adam Smith (1723-1790)

Seorang ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang hidup sekitar abad 18, pernah
menulis sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang berjudul “The
Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan manusia dan
tatanan sosial suatu masyarakat akan tercipta apabila setiap individu yang ada di
dalamnya mengejar kepentingannya sendiri-sendiri.

Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh kepentingan
pribadi akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan bahwa untuk
memperoleh uang manusia atau produsen akan memperoleh barang dan jasa tertentu.
Sedangkan konsumen akan membeli barang atau jasa yang paling mereka butuhkan.

Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah pasar dan dengan
terciptanya pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan menciptakan suatu
keseimbangan social (Social harmoni) dan keseimbangan sosial ini tercipta tanpa adanya
campur tangan dari pemerintah.

Tidak adanya campur tangan dari pemerintah ini disebut tangan yang tak terlihat
(invisible hand). Smith menyatakan bahwa manusia adalah homo economicus yang selalu
ingin memuaskan dirinya sendiri.

2. Hernando De Soto

Tahun 2000 Hernando De Soto mengarang buku berjudul “The Mysteri of Capital”
yang memberi masukan bagi disiplin ilmu ekonomi dan kegiatan ekonomi Negara-negara
berkembang. Soto adalah pendiri dan pemimpin Institute of Liberty and Democracy
(ILD), sebuah lembaga lembaga penelitian independent yang berada di Peru. Majalah
Economist menyatakan bahwa lembaga ini adalah pusat penelitian terpenting kedua di
dunia. Majalah Time memilih Hernando sebagai salah seorang inovator terunggul dari
Amerika Latin. Bukti menjelaskan mengapa Negara-negara berkembang tidak pernah
keluar dari berbagai masalah kemiskinan.
Dalam buku ini disebutkan bahwa sebenarnya kekayaan yang dimiliki Negara-
negara berkembang sangat banyak. Absennya system hukum dan pemerintahan yang
bersih membuat kekayaan itu tidak terlacak dan tercatat ke dalam penerimaan Negara.
Korupsi dan kolusi serta berbagai praktek penyelewengan hukum membuat banyaknya
kekayaan yang dimiliki Negara-negara berkembang tidak ada artinya. Tanpa system
hokum yang jelas Negara-negara berkembang akan tetap tertinggal dari Negara-negara
maju yang kelebihannya justru terletak pada system hukum yang sudah mapan.

Sistem hukum yang jelas akan membuat segala macam harta Negara baik itu
dimiliki pemerintah atau swasta akan tercatat oleh pihak yang berwenang. Dengan
demikian pengelolaannya dapat dipantau dan didorong untuk terus tumbuh dengan baik.
Proses pencatatan dan pengelolaan itu tentu membutuhkan sumber daya manusia yang
jujur dan bertanggung jawab. Mereka terkumpul dalam sebuah lembaga hukum yang juga
jujur dan bertanggung jawab.

3. David Richardo (1772-1823)

Dia berkebangsaan Inggris yang hidup di awal abad ke-18 yang sangat
mementingkan peran dunia usaha untuk bergerak dinamis guna menggerakkan
perekonomian sebuah Negara. Buku yang dikarangnya berjudul “Principles of Political
Economy and Taxation (1817). David yakin bahwa dengan bertambahnya modal adalah
kunci dari pertumbuhan ekonomi bangsa, dan satu-satunya cara untuk mewujudkan hal
itu dengan mendorong sektor produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling penting
dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. Ia juga melihat bahwa dengan
bertambahnya penduduk maka tingkat penghasilan atau upah yang diperoleh mereka akan
turun sampai pada tingkat dimana upah itu tidak cukup lagi menyokong pemenuhan
kebutuhan mereka.

Seiring dengan pertambahan penduduk harga tanahpun melonjak, dan hal ini akan
menurunkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari sektor produksi. Pertumbuhan
modalpun akan terhambat yang akan menurunkan pola pertumbuhan ekonomi. Namun
demikian Richardo percaya bahwa pada saat hal ini terjadi, sector produksi telah terlebih
dahulu menyebar ke seluruh negeri sehingga dampak yang ditimbulkannya akan dapat
segera teratasi dan perekonomian dapat segera pulih kembali.

Teori yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para ekonom


lainnya. Karl Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai pekerja (labor
theory of value) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang produksi ditentukan
oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan barang produksi tersebut.
John Stuart Mills juga menggunakan teori David Richardo dalam upayanya untuk
melakukan reformasi social.

4. Joan Violet Robinson ( 1903 – 1983 )

Robinson menerbitkan buku “The Economics of Imperfect Competition” seorang


ekonom Inggris yang mempelajari sifat monopolistik pada sejumlah pasar dengan tingkat
persaingan yang tinggi. Pada kutipan ini Robinson membuat daftar tentang alasan-alasan
mengapa model persaingan sempurna jarang terjadi di dunia nyata.

Dipasar yang sesungguhnya, konsumen selalu mempertimbangkan harga dan


banyak hal terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen pesaing. Konsumen harus
mempertimbangkan biaya transportasi, konsumen yang berbeda mempunyai sikap yang
berbeda terhadap jaminan mutu yang diberikan oleh merk produk tertentu, konsumen
mempunyai pandangan yang berbeda tentang perbedaan pelayanan yang diberikan oleh
produsen (kecepatan pelayanan, kesopanan salesmen, jangka waktu pelunasan kredit,
perhatian produsen terhadap keinginan perseorangan). Pada banyak kasus (bertolak
belakang dengan hokum permintaan dan penawaran) konsumen akan menganggap harga
tinggi sebagai tanda bahwa barang yang dibeli itu baik mutunya dan menolak barang
pengganti.

Jadi banyak alasan mengapa konsumen membeli dari seorang produsen tertentu dan
bukan dari produsen yang lain selain alasan harga. Semua ini meyakinkan kita bahwa
konsumen tidak akan langsung pindah ke produsen pesaing yang menawarkan barang
sejenis pada harga yang lebih murah

5. John Maynard Keynes ( 1883 – 1946 )

Keynes adalah seorang ekonom mashyur yang dikenal dengan bukunya “The
General Theory of Employment, Interest, and Money” (Teori Umum atas Kesempatan
Kerja, Suku Bunga dan Uang). Keynes untuk pertama kalinya menawarkan suatu gagasan
mengenai teori permintaan dan penawaran dalam hubungannya dengan hasil produksi
(output). Keynes menunjukkan bahwa jika penawaran lebih besar dari permintaan, maka
roda perekonomian atau seluruh kegiatan produksi harus diperlambat atau diturunkan
agar system ekonomi dapat kembali seimbang pada suatu tingkatan yang berada dibawah
penggunaan tenaga kerja yang optimum. Dan perekonomian suatu negara hanya dapat
berlangsung apabila tingkat permintaan rakyat, tingkat permintaan dari sector produksi,
juga tingkat pengeluaran pemerintah ikut tinggi. Semua itu akan meningkatkan tingkat
investasi yang tentu saja akan meningkatkan tingkat kesempatan kerja, hingga pada
akhirnya tingkat pengeluaran rakyatpun akan naik pula, sehingga dengan akan
menggerakkan perekonomian suatu Negara.
Pada bukunya obyek penelitian Keynes lebih tertuju pada hal-hal yaitu ekonomi
makro, ekonomi jangka panjang, ekonomi moneter, dan perubahan kuantitas. Keynes
mulai dikenal didunia internasional berkat buku pertamanya yang berjudul “The
Economics Consequences of Peace” ( 1915 ). Sekitar tahun 1923 menulis buku kembali
yang berjudul “A Tract of Monetary Reform”, tahun 1926 menulis buku yang berjudul
“The End of Laissez Faire” dan pada tahun 1930 menulis buku berjudul “A Treatise on
Money”.

Tahun 1940 Keynes menjadi penasihat ekonomi Pemerintah Inggris, kemudian


tahun 1941 menjadi Gubernur Bank Inggris dan tahun 1942 ia mendapat gelar
kehormatan dari Kerajaan Inggris dan memperoleh nama Baron Keynes dari Tilton.

6. Paul Ormerod

Ormerod adalah penulis buku “ Death of Economics” tahun 1994, ia menggelar


kritiknya terhadap ilmu ekonomi klasik yakni ide equilibrium yang mana menurut
Omerod bahwa tingkat harga yang sebenarnya tidak pernah ditentukan pertemuan antara
permintaan dan penawaran.Omerod juga menentang ide bahwa ada hubungan yang
sederhana antara pengangguran dan inflasi yang dikemukakan Bill Phillips. Phillips
mencoba menelusuri hubungan yang bersifat statistik antara laju peningkatan upah dan
tingkat pengangguran, intinya semakin tinggi laju peningkatan upah maka semakin
rendah tingkat pengangguran. Sebaliknya semakin tinggi pengangguran semakin rendah
peningkatan upah.

Omerod menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan pengangguran dengan


inflasi. Menurutnya ada peristiwa-peristiwa penting yang bersifat non ekonomi
mempengaruhi hubungan antara inflasi dan pengangguran, Omerod lebih suka
menempatkan nilai-nilai sosial masyarakat sebagai faktor yang sebagai faktor yang
mempengaruhi dinamika perekonomian. Konsep tersebut kemudian dirumuskan dengan
prinsip matematika no linear dan kaidah indeterminisme sehingga ilmu ekonomi mirip
dengan biologi dalam memperkirakan perubahan-perubahan yang terjadi

7. Irving Fisher

Fisher adalah tokoh ekonomi neoklasik Amerika. Ia sebagai salah satu ekonom
pertama yang memperkenalkan pendekatan matematis yang revolusioner dalam ekonomi.
Pemikirannya antara lain Walrasian Equillibrium (keseimbangan Walrasian) serta konsep
kurva Phillips. Fisher juga menemukan system rolodex yang digunakan dalam perbankan
dan ia juga menemukan teori harga (Price Theory).

8. Robert A. Mundell
Sebagai pemenang nobel tahun 1999 atas teorinya yang sangat mempengaruhi
dunia dan membantu lahirnya mata uang Euro. Dari tahun 1966-1971 merupakan
professor ekonomi pada University of Chicago. Mundell seorang penasehat PBB, IMF,
Bank Dunia, Departemen Keuangan AS, Kanada, dan organisasi dunia lainnya.
Pemikiran Mundell yang sangat berpengaruh apakah ada keuntungan yang bisa dicapai
oleh Negara-negara bila melepaskan mata uang mereka demi mata uang bersama.
Mundell menerbitkan artikel yang menggarisbawahi keuntungan mata uang bersama
untuk menurunkan biaya perdagangan dan mengurangi ketidakpastian harga. Ia
memperkenalkan “Optimum Currency Area” sebuah terminologi untuk menjelaskan
wilayah geografi dimana tenaga kerja dapat direlokasikan bila wilayah lain mengalami
guncangan ekonomi. Hasil kerjanya pada akhirnya menghasilkan Euro.

Selain Nobel Mundell juga memperoleh penghargaan Guggenheim Prize tahun


1971, The Jacques Rueff Medal and Prize tahun 1983, dan Distinguished fellow Award
dari American Economic Association pada tahun 1997

9. Milton Friedman

Milton menganjurkan kebaikan system pasar bebas dan kebutuhan untuk


meminimalkan peraturan pemerintah. Dia menentang terhadap aliran Keynes dalam
perbaikan permintaan agregat. Kebijakan itu menurutnya membuat ekonomi tidak stabil.
Ia justru menyarankan pemerintah meningkatkan persediaan uang pada tingkat yang sama
dengan peningkatan output nasional jangka panjang untuk menghilangkan kecenderungan
inflasi. Aliran ini sangat berpengaruh tahun 1980-an. Ia juga menjelaskan mengapa kita
menghargai uang kertas. Pandangan ini tertuang dalam bukunya yang berjudul “ Free to
Choice” ( 1980) yang ditulis bersama istrinya Rose Friedman, mereka menjelaskan
bahwa semua orang mau menerima uang, karena ia yakin bahwa orang lain juga mau
menerimanya.

Milton Friedman memperoleh nobel tahun 1976 untuk teori-teori moneternya. Buku-bukunya
yang terkenal antara lain “Capitalism and Freedom” (1962), “ A Monetary History of the United
States” (1963), “ Dollars and Deficits” (1968), “ A Theoretical Framework for Monetary
Analisis (1971), dan “ Free to Choice” (1980).

Diposting oleh lilik di 23.51 Tidak ada komentar: 

Tokoh-Tokoh Ekonomi Dunia

TOKOH-TOKOH EKONOMI DI DUNIA

1. Adam Smith (1723-1790)


Seorang ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang hidup sekitar abad 18, pernah menulis
sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang berjudul “The Wealth Of
Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan manusia dan tatanan
sosial suatu masyarakat akan tercipta apabila setiap individu yang ada di dalamnya
mengejar kepentingannya sendiri-sendiri.

Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh kepentingan pribadi
akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan bahwa untuk memperoleh uang
manusia atau produsen akan memperoleh barang dan jasa tertentu. Sedangkan konsumen
akan membeli barang atau jasa yang paling mereka butuhkan.

Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah pasar dan dengan terciptanya
pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan menciptakan suatu keseimbangan
social (Social harmoni) dan keseimbangan sosial ini tercipta tanpa adanya campur tangan
dari pemerintah.

Tidak adanya campur tangan dari pemerintah ini disebut tangan yang tak terlihat
(invisible hand). Smith menyatakan bahwa manusia adalah homo economicus yang selalu
ingin memuaskan dirinya sendiri.

2. Hernando De Soto

Tahun 2000 Hernando De Soto mengarang buku berjudul “The Mysteri of Capital” yang
memberi masukan bagi disiplin ilmu ekonomi dan kegiatan ekonomi Negara-negara
berkembang. Soto adalah pendiri dan pemimpin Institute of Liberty and Democracy
(ILD), sebuah lembaga lembaga penelitian independent yang berada di Peru. Majalah
Economist menyatakan bahwa lembaga ini adalah pusat penelitian terpenting kedua di
dunia. Majalah Time memilih Hernando sebagai salah seorang inovator terunggul dari
Amerika Latin. Bukti menjelaskan mengapa Negara-negara berkembang tidak pernah
keluar dari berbagai masalah kemiskinan.

Dalam buku ini disebutkan bahwa sebenarnya kekayaan yang dimiliki Negara-negara
berkembang sangat banyak. Absennya system hukum dan pemerintahan yang bersih
membuat kekayaan itu tidak terlacak dan tercatat ke dalam penerimaan Negara. Korupsi
dan kolusi serta berbagai praktek penyelewengan hukum membuat banyaknya kekayaan
yang dimiliki Negara-negara berkembang tidak ada artinya. Tanpa system hokum yang
jelas Negara-negara berkembang akan tetap tertinggal dari Negara-negara maju yang
kelebihannya justru terletak pada system hukum yang sudah mapan.

Sistem hukum yang jelas akan membuat segala macam harta Negara baik itu dimiliki
pemerintah atau swasta akan tercatat oleh pihak yang berwenang. Dengan demikian
pengelolaannya dapat dipantau dan didorong untuk terus tumbuh dengan baik. Proses
pencatatan dan pengelolaan itu tentu membutuhkan sumber daya manusia yang jujur dan
bertanggung jawab. Mereka terkumpul dalam sebuah lembaga hukum yang juga jujur dan
bertanggung jawab.

3. David Richardo (1772-1823)

Dia berkebangsaan Inggris yang hidup di awal abad ke-18 yang sangat mementingkan peran
dunia usaha untuk bergerak dinamis guna menggerakkan perekonomian sebuah Negara.
Buku yang dikarangnya berjudul “Principles of Political Economy and Taxation (1817).
David yakin bahwa dengan bertambahnya modal adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi
bangsa, dan satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor
produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling penting dalam
pencapaian kemakmuran suatu Negara. Ia juga melihat bahwa dengan bertambahnya
penduduk maka tingkat penghasilan atau upah yang diperoleh mereka akan turun sampai
pada tingkat dimana upah itu tidak cukup lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka.

Seiring dengan pertambahan penduduk harga tanahpun melonjak, dan hal ini akan
menurunkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari sektor produksi. Pertumbuhan
modalpun akan terhambat yang akan menurunkan pola pertumbuhan ekonomi. Namun
demikian Richardo percaya bahwa pada saat hal ini terjadi, sector produksi telah terlebih
dahulu menyebar ke seluruh negeri sehingga dampak yang ditimbulkannya akan dapat
segera teratasi dan perekonomian dapat segera pulih kembali.

Teori yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para ekonom lainnya. Karl
Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai pekerja (labor theory of value)
yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang produksi ditentukan oleh jumlah tenaga
kerja yang diperlukan dalam pembuatan barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga
menggunakan teori David Richardo dalam upayanya untuk melakukan reformasi sosial

4. Joan Violet Robinson ( 1903 – 1983 )

Robinson menerbitkan buku “The Economics of Imperfect Competition” seorang ekonom


Inggris yang mempelajari sifat monopolistik pada sejumlah pasar dengan tingkat
persaingan yang tinggi. Pada kutipan ini Robinson membuat daftar tentang alasan-alasan
mengapa model persaingan sempurna jarang terjadi di dunia nyata.

Dipasar yang sesungguhnya, konsumen selalu mempertimbangkan harga dan banyak hal
terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen pesaing. Konsumen harus
mempertimbangkan biaya transportasi, konsumen yang berbeda mempunyai sikap yang
berbeda terhadap jaminan mutu yang diberikan oleh merk produk tertentu, konsumen
mempunyai pandangan yang berbeda tentang perbedaan pelayanan yang diberikan oleh
produsen (kecepatan pelayanan, kesopanan salesmen, jangka waktu pelunasan kredit,
perhatian produsen terhadap keinginan perseorangan). Pada banyak kasus (bertolak
belakang dengan hokum permintaan dan penawaran) konsumen akan menganggap harga
tinggi sebagai tanda bahwa barang yang dibeli itu baik mutunya dan menolak barang
pengganti.

Jadi banyak alasan mengapa konsumen membeli dari seorang produsen tertentu dan
bukan dari produsen yang lain selain alasan harga. Semua ini meyakinkan kita bahwa
konsumen tidak akan langsung pindah ke produsen pesaing yang menawarkan barang
sejenis pada harga yang lebih murah.

5. John Maynard Keynes ( 1883 – 1946 )

Keynes adalah seorang ekonom mashyur yang dikenal dengan bukunya “The General Theory
of Employment, Interest, and Money” (Teori Umum atas Kesempatan Kerja, Suku Bunga
dan Uang). Keynes untuk pertama kalinya menawarkan suatu gagasan mengenai teori
permintaan dan penawaran dalam hubungannya dengan hasil produksi (output). Keynes
menunjukkan bahwa jika penawaran lebih besar dari permintaan, maka roda
perekonomian atau seluruh kegiatan produksi harus diperlambat atau diturunkan agar
system ekonomi dapat kembali seimbang pada suatu tingkatan yang berada dibawah
penggunaan tenaga kerja yang optimum. Dan perekonomian suatu negara hanya dapat
berlangsung apabila tingkat permintaan rakyat, tingkat permintaan dari sector produksi,
juga tingkat pengeluaran pemerintah ikut tinggi. Semua itu akan meningkatkan tingkat
investasi yang tentu saja akan meningkatkan tingkat kesempatan kerja, hingga pada
akhirnya tingkat pengeluaran rakyatpun akan naik pula, sehingga dengan akan
menggerakkan perekonomian suatu Negara.

Pada bukunya obyek penelitian Keynes lebih tertuju pada hal-hal yaitu ekonomi makro,
ekonomi jangka panjang, ekonomi moneter, dan perubahan kuantitas. Keynes mulai
dikenal didunia internasional berkat buku pertamanya yang berjudul “The Economics
Consequences ofPeace” ( 1915 ). Sekitar tahun 1923 menulis buku kembali yang berjudul
“A Tract of Monetary Reform”, tahun 1926 menulis buku yang berjudul “The End of
Laissez Faire” dan pada tahun 1930 menulis buku berjudul “A Treatise on Money”.

Tahun 1940 Keynes menjadi penasihat ekonomi Pemerintah Inggris, kemudian tahun 1941
menjadi Gubernur Bank Inggris dan tahun 1942 ia mendapat gelar kehormatan dari
Kerajaan Inggris dan memperoleh nama Baron Keynes dari Tilton.

6. Paul Ormerod
Ormerod adalah penulis buku “ Death of Economics” tahun 1994, ia menggelar kritiknya
terhadap ilmu ekonomi klasik yakni ide equilibrium yang mana menurut Omerod bahwa
tingkat harga yang sebenarnya tidak pernah ditentukan pertemuan antara permintaan dan
penawaran.Omerod juga menentang ide bahwa ada hubungan yang sederhana antara
pengangguran dan inflasi yang dikemukakan Bill Phillips. Phillips mencoba menelusuri
hubungan yang bersifat statistik antara laju peningkatan upah dan tingkat pengangguran,
intinya semakin tinggi laju peningkatan upah maka semakin rendah tingkat
pengangguran. Sebaliknya semakin tinggi pengangguran semakin rendah peningkatan
upah.

Omerod menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan pengangguran dengan inflasi.
Menurutnya ada peristiwa-peristiwa penting yang bersifat non ekonomi mempengaruhi
hubungan antara inflasi dan pengangguran, Omerod lebih suka menempatkan nilai-nilai
sosial masyarakat sebagai faktor yang sebagai faktor yang mempengaruhi dinamika
perekonomian. Konsep tersebut kemudian dirumuskan dengan prinsip matematika no
linear dan kaidah indeterminisme sehingga ilmu ekonomi mirip dengan biologi dalam
memperkirakan perubahan-perubahan yang terjadi.

7. Irving Fisher

Fisher adalah tokoh ekonomi neoklasik Amerika. Ia sebagai salah satu ekonom pertama yang
memperkenalkan pendekatan matematis yang revolusioner dalam ekonomi. Pemikirannya
antara lain Walrasian Equillibrium (keseimbangan Walrasian) serta konsep kurva
Phillips. Fisher juga menemukan system rolodex yang digunakan dalam perbankan dan ia
juga menemukan teori harga (Price Theory).

8. Robert A. Mundell

Sebagai pemenang nobel tahun 1999 atas teorinya yang sangat mempengaruhi dunia dan
membantu lahirnya mata uang Euro. Dari tahun 1966-1971 merupakan professor
ekonomi pada University of Chicago. Mundell seorang penasehat PBB, IMF, Bank
Dunia, Departemen Keuangan AS, Kanada, dan organisasi dunia lainnya. Pemikiran
Mundell yang sangat berpengaruh apakah ada keuntungan yang bisa dicapai oleh Negara-
negara bila melepaskan mata uang mereka demi mata uang bersama. Mundell
menerbitkan artikel yang menggarisbawahi keuntungan mata uang bersama untuk
menurunkan biaya perdagangan dan mengurangi ketidakpastian harga. Ia
memperkenalkan “Optimum Currency Area” sebuah terminologi untuk menjelaskan
wilayah geografi dimana tenaga kerja dapat direlokasikan bila wilayah lain mengalami
guncangan ekonomi. Hasil kerjanya pada akhirnya menghasilkan Euro.
Selain Nobel Mundell juga memperoleh penghargaan Guggenheim Prize tahun 1971, The
Jacques Rueff Medal and Prize tahun 1983, dan Distinguished fellow Award dari
American Economic Association pada tahun 1997

9. Milton Friedman

Milton menganjurkan kebaikan system pasar bebas dan kebutuhan untuk meminimalkan


peraturan pemerintah. Dia menentang terhadap aliran Keynes dalam perbaikan
permintaan agregat. Kebijakan itu menurutnya membuat ekonomi tidak stabil. Ia justru
menyarankan pemerintah meningkatkan persediaan uang pada tingkat yang sama dengan
peningkatan output nasional jangka panjang untuk menghilangkan kecenderungan inflasi.
Aliran ini sangat berpengaruh tahun 1980-an. Ia juga menjelaskan mengapa kita
menghargai uang kertas. Pandangan ini tertuang dalam bukunya yang berjudul “ Free to
Choice” ( 1980) yang ditulis bersama istrinya Rose Friedman, mereka menjelaskan
bahwa semua orang mau menerima uang, karena ia yakin bahwa orang lain juga mau
menerimanya.

Milton Friedman memperoleh nobel tahun 1976 untuk teori-teori moneternya. Buku-bukunya
yang terkenal antara lain “Capitalism and Freedom” (1962), “ A Monetary History of the United
States” (1963), “ Dollars and Deficits” (1968), “ A Theoretical Framework for Monetary
Analisis (1971), dan “ Free to Choice” (1980).

Diposting oleh lilik di 23.37 3 komentar: 

Anda mungkin juga menyukai