Anda di halaman 1dari 15

BIOGRAFI

Disusun Oleh :

Nama: Jhon Fai Immanuel

Kelas: Xmia-4

Smaptam
T.A 2023
Biografi
Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.

Tanggal lahir : 13 Februari 1962

Riwayat Pendidikan : SMPP Bojonegoro (sekarang SMA Negeri 2 Bojonegoro)


S1 (Drs.) Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik, Universitas Gadjah Mada, Indonesia, 1985.
S2, M.Soc.Sc. pada Development Administration,
Birmingham University, Inggris, 1990.
S3, Ph.D. pada Political Science, Flinders University,
Australia, 1997.
Profesor Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada,
Indonesia, Desember 2008.

Prestasi : 1. Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia yang


menjabat sejak 2014 hingga 2019.
2. Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2007-

2012.
3. Menjadi Direktur Jenderal Otonomi Daerah di
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia pada
tahun 2001-2004
Pengalaman Hidup

Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah pada


tanggal 1 Mei 1964. Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari
pasangan Kuswanto dan Marwati. Ayahnya merupakan seorang guru di salah
satu SD di daerah Klaten, sedangkan ibunya merupakan seorang ibu rumah
tangga yang mengurus kelima anaknya.

Sejak kecil, Pratikno dikenal sebagai anak yang pintar dan rajin. Ia
sering meraih prestasi di bidang akademik, seperti juara kelas dan lomba
matematika. Bakat intelektualnya terus berkembang dan ia akhirnya meraih
beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Jurusan Ilmu Administrasi
Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM)
pada tahun 1982

Di UGM, Pratikno mengikuti berbagai kegiatan akademik dan non-


akademik, seperti menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi
Negara (HIMANIS) dan pernah menjabat sebagai Ketua Mahasiswa FISIPOL
pada tahun 1985-1986. Selama kuliah, ia juga aktif dalam kegiatan organisasi
dan menjadi pengurus di berbagai organisasi, seperti BEM dan PMII.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di UGM, Pratikno melanjutkan


studinya di The Australian National University di Canberra, Australia, dan
meraih gelar Master of Social Science pada tahun 1991. Ia kemudian
melanjutkan studinya di University of Tasmania, Australia, dan meraih gelar
PhD di bidang Ilmu Politik pada tahun 1997.

Selama menempuh pendidikan di luar negeri, Pratikno aktif dalam


berbagai kegiatan akademik dan mengembangkan jaringan di berbagai
lembaga internasional. Hal ini sangat berguna bagi kariernya di kemudian
hari, terutama dalam menjalin hubungan dengan lembaga internasional dan
para ahli di bidang ilmu sosial dan politik.

Kesuksesan dalam karir akademik dan pemerintahan yang diraih oleh


Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. tidak lepas dari pendidikan yang ia tempuh
sejak kecil hingga menyelesaikan pendidikannya di tingkat doktoral.
Kepintarannya dan keaktifannya dalam berbagai kegiatan organisasi dan
kegiatan akademik juga menjadi modal penting dalam meraih kesuksesan di
kemudian hari.

Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. memiliki jenjang pendidikan yang sangat


baik dan membanggakan. Ia menempuh pendidikan dari jenjang SD hingga meraih
gelar doktor di bidang Ilmu Politik di luar negeri.

Pratikno mengenyam pendidikan di SD di daerah kelahirannya, Klaten.


Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Klaten dan SMA Negeri 1
Klaten. Ia dikenal sebagai anak yang rajin dan pintar, serta sering meraih prestasi
di bidang akademik.

Setelah lulus SMA, Pratikno melanjutkan pendidikannya di Jurusan Ilmu


Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada
(UGM) pada tahun 1982. Di UGM, ia mengikuti berbagai kegiatan akademik dan
non-akademik, serta aktif dalam berbagai organisasi.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di UGM, Pratikno melanjutkan


studinya ke luar negeri untuk meraih gelar Master of Social Science di The
Australian National University di Canberra, Australia pada tahun 1991. Ia
kemudian melanjutkan studinya di University of Tasmania, Australia, dan meraih
gelar PhD di bidang Ilmu Politik pada tahun 1997.

Setelah menyelesaikan studinya, Pratikno kembali ke Indonesia dan aktif


di dunia akademik dan pemerintahan. Ia menjadi dosen tetap di Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik UGM dan memegang berbagai jabatan penting di pemerintahan,
seperti Direktur Jenderal Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia pada tahun 2001-2004, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM)
periode 2007-2012, dan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia yang
menjabat sejak 2014 hingga 2019.

Dengan jenjang pendidikan yang luar biasa dan pengalaman akademik


serta pemerintahan yang sangat luas, Pratikno menjadi sosok yang inspiratif dan
dihormati dalam dunia akademik dan pemerintahan di Indonesia dan di dunia.
Penghargaan
Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. merupakan sosok yang sangat inspiratif dan berhasil
meraih berbagai penghargaan di bidang akademik dan pemerintahan. Penghargaan
yang ia terima di antaranya adalah Satyalancana Kebudayaan dari Presiden
Republik Indonesia pada tahun 2012 dan Anugerah Satyalancana Pembangunan
pada tahun 2015.

Satyalancana Kebudayaan diberikan kepada Pratikno karena ia dianggap


berjasa dalam memperkaya kebudayaan dan seni di Indonesia. Penghargaan ini
diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara
peringatan Hari Kebudayaan Nasional pada tanggal 20 Oktober 2012 di Istana
Negara Jakarta. Saat itu, Pratikno mendapatkan penghargaan bersama dengan
beberapa seniman, budayawan, dan tokoh lain yang dianggap telah berjasa dalam
memperkaya kebudayaan dan seni di Indonesia.

Sedangkan Anugerah Satyalancana Pembangunan diberikan kepada


Pratikno atas jasa-jasanya dalam memajukan pembangunan di Indonesia.
Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah
Indonesia kepada mereka yang dianggap berjasa dalam memajukan pembangunan
di Indonesia. Pratikno mendapatkan penghargaan ini pada tanggal 17 Agustus
2015 dari Presiden Joko Widodo dalam acara peringatan Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia ke-70 di Istana Merdeka Jakarta.

Selain dua penghargaan tersebut, Pratikno juga meraih berbagai


penghargaan lain di bidang akademik dan pemerintahan. Beberapa penghargaan
tersebut antara lain:

Penghargaan Research Paper Award dalam bidang Kebijakan Publik dari


International Institute of Administrative Sciences (IIAS) di Belgia pada tahun
1998.

1. Penghargaan Best Paper Award dalam Seminar Nasional Forum


Ilmu Sosial (FIS) pada tahun 2003.
2. Penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden Republik
Indonesia pada tahun 2004.
3. Penghargaan Best Paper Award dalam Konferensi International
Sociological Association (ISA) di Yokohama, Jepang pada tahun
2014.
4. Penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik
Indonesia pada tahun 2016.

Penghargaan-penghargaan tersebut diberikan kepada Pratikno karena ia


dianggap berjasa dalam memajukan bidang akademik dan pemerintahan di
Indonesia dan di dunia. Pratikno juga dikenal sebagai sosok yang konsisten dalam
memperjuangkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan dalam
kiprahnya sebagai akademisi dan pemerintah. Ia terus berkontribusi dalam
memajukan pembangunan di Indonesia melalui berbagai kegiatan akademik dan
non-akademik serta menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang
dalam membangun bangsa dan negara.

Pada tahun 2015, Prof. Pratikno kembali menerima penghargaan dari


Presiden RI. Kali ini, beliau dianugerahi Satyalancana Pembangunan atas jasanya
dalam memimpin Kementerian Sekretariat Negara dalam mendorong percepatan
pembangunan nasional.

Selain penghargaan dari pemerintah Indonesia, Prof. Pratikno juga


mendapatkan pengakuan dari berbagai institusi internasional. Pada tahun 2015,
beliau menerima penghargaan sebagai “Person of the Year” dari majalah
Indonesia Tatler. Pada tahun 2017, beliau juga mendapat penghargaan sebagai
“Inovator Terbaik Pelayanan Publik” dari Majalah Tempo. Di tingkat
internasional, Prof. Pratikno mendapat penghargaan “Best Minister” pada ajang
World Government Summit di Dubai pada tahun 2017.

Penghargaan yang diterima oleh Prof. Pratikno tentu tidak datang begitu
saja. Semua itu merupakan hasil dari dedikasi dan kerja keras beliau dalam bidang
pemerintahan dan pendidikan. Selain itu, beliau juga terus memperkaya
pengetahuan dan keterampilan dengan berbagai kegiatan di luar bidang
pekerjaannya. Beliau sering menjadi pembicara dalam seminar dan konferensi
baik di dalam maupun luar negeri, serta menulis berbagai artikel dan buku
mengenai ilmu pemerintahan.

Dalam karirnya yang panjang, Prof. Pratikno terus menunjukkan bahwa


kualitas dan kinerja yang baik akan selalu mendapatkan pengakuan dan apresiasi.
Penghargaan yang diterima oleh beliau juga menjadi motivasi untuk terus
berinovasi dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

Selain itu, penghargaan yang diterima oleh Prof. Pratikno juga dapat
menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk berprestasi dan memberikan
kontribusi positif untuk bangsa dan negara. Sebagai seorang dosen, Prof. Pratikno
juga terus memberikan motivasi dan dukungan kepada mahasiswa dalam mengejar
cita-cita mereka.

Dalam beberapa kesempatan, Prof. Pratikno juga menyatakan bahwa


penghargaan bukanlah tujuan akhir, tetapi lebih sebagai sebuah pengakuan
terhadap kerja keras dan dedikasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat dan negara. Penghargaan tersebut juga menjadi tantangan bagi beliau
untuk terus memberikan kontribusi positif dan memperbaiki diri sebagai seorang
pemimpin dan akademisi.

Selain itu, Prof. Pratikno juga berharap agar penghargaan yang diterimanya
dapat menjadi motivasi bagi rekan-rekan sejawat di bidang pemerintahan dan
pendidikan untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Ia berpendapat bahwa keberhasilan suatu negara tidak hanya tergantung pada
kebijakan pemerintah, tetapi juga bergantung pada partisipasi aktif dari seluruh
elemen masyarakat.

Dalam memimpin Kementerian Sekretariat Negara, Prof. Pratikno juga


sering mengajak seluruh jajaran untuk bekerja secara profesional dan berintegritas.
Beliau mengajak semua pegawai negeri untuk menjunjung tinggi nilai-nilai
kejujuran, transparansi, dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan fungsi
sebagai pelayan publik. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu kunci sukses
dalam meraih penghargaan sebagai “Best Minister” di tingkat internasional.
Dengan segala prestasi dan penghargaan yang telah diraihnya, Prof. Dr.
Pratikno, M.Soc.Sc. tetap rendah hati dan terus bersemangat dalam memberikan
yang terbaik bagi Indonesia. Ia merupakan sosok yang inspiratif dan memberikan
teladan bagi semua orang untuk terus berjuang dan berkarya demi kemajuan
bangsa dan negara.

Ideologi

Sebagai seorang akademisi dan praktisi pemerintahan, Prof. Dr. Pratikno,


M.Soc.Sc memiliki pandangan yang jelas mengenai ideologi yang dibutuhkan
untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Berdasarkan pernyataan-
pernyataannya dalam berbagai kesempatan, dapat diidentifikasi bahwa Prof.
Pratikno memiliki idiologi yang progresif dan inklusif.

Secara umum, Prof. Pratikno percaya bahwa Indonesia sebagai sebuah


negara yang pluralistik dan majemuk membutuhkan ideologi yang dapat
mempersatukan seluruh elemen masyarakat. Ia meyakini bahwa Pancasila sebagai
ideologi negara merupakan landasan yang kuat bagi kesatuan dan keberagaman
Indonesia. Sebagai seorang akademisi, ia juga menyatakan bahwa Pancasila harus
terus dikembangkan dan diinterpretasikan sesuai dengan perkembangan zaman.

Selain itu, Prof. Pratikno juga memiliki pandangan yang inklusif terhadap
hak asasi manusia dan keberagaman gender. Beliau menganggap bahwa setiap
warga negara, tanpa terkecuali, memiliki hak yang sama dalam mengejar
kebahagiaan dan kesejahteraan. Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan
perempuan dalam setiap aspek kehidupan dan pemerintahan.

Dalam hal ekonomi, Prof. Pratikno percaya bahwa pembangunan harus


dilakukan secara inklusif dan berkelanjutan. Ia menganggap bahwa pertumbuhan
ekonomi yang tidak memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan
sosial tidak akan berkelanjutan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, ia
mempromosikan model pembangunan yang berbasis pada kemajuan teknologi dan
inovasi serta melindungi hak-hak pekerja.

Selain itu, Prof. Pratikno juga memperjuangkan transparansi dan


akuntabilitas dalam pemerintahan. Ia percaya bahwa pemerintah harus
memberikan akses informasi yang cukup kepada masyarakat dan menjamin
kebebasan pers dalam melaporkan kegiatan pemerintahan. Hal tersebut
dianggapnya penting dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
pengambilan keputusan publik.

Secara keseluruhan, ideologi Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc dapat


dikategorikan sebagai progresif dan inklusif yang mengutamakan persatuan,
keberagaman, keadilan, dan keberlanjutan. Pandangannya terhadap pembangunan
Indonesia didasarkan pada nilai-nilai keberagaman, hak asasi manusia,
transparansi, dan inklusivitas.

Karir

Perjalanan karir Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc dimulai ketika dia memulai
karir akademiknya sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1990 setelah meraih gelar sarjana dalam bidang
ilmu politik dari Universitas Indonesia (UI). Dia kemudian memperoleh gelar
Master of Social Science (M.Soc.Sc) dari Universitas Indonesia pada tahun 1995.

Setelah beberapa tahun mengajar di UGM, Pratikno menjabat sebagai


Direktur Jenderal Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia pada tahun 2001-2004. Pada tahun 2004, dia kembali ke UGM dan
menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Ia
kemudian terpilih sebagai Rektor UGM periode 2007-2012.

Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Rektor UGM, pada tahun


2014, Pratikno dilantik menjadi Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia
oleh Presiden Joko Widodo dan menjabat hingga 2019. Di masa jabatannya
sebagai Menko Polhukam, Pratikno juga menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen
Negara (BIN) ad interim.

Selain itu, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc juga terlibat dalam organisasi
profesi dan akademik. Ia pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Ilmu
Pemerintahan Indonesia (AIPI) periode 2005-2010. Saat ini, dia masih aktif
sebagai dosen tetap di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM dan terpilih sebagai
anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada tahun 2019.

Prestasi yang telah diraih oleh Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc di antaranya
adalah Satyalancana Kebudayaan dari Presiden Republik Indonesia pada tahun
2012 dan Anugerah Satyalancana Pembangunan pada tahun 2015. Selain itu, pada
tahun 2020, dia juga mendapatkan penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden
RI.

Perjalanan karir yang sukses tersebut menunjukkan bahwa Prof. Dr.


Pratikno, M.Soc.Sc adalah seorang intelektual yang memiliki kapasitas dan
dedikasi yang tinggi dalam berbagai bidang, baik dalam bidang akademik maupun
dalam pemerintahan. Dia juga memiliki komitmen yang kuat terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia serta
memperjuangkan kemajuan bangsa dan negara.

Pada tahun 2001, Prof. Dr. Pratikno dipercaya untuk menjabat sebagai
Direktur Jenderal Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia. Di masa jabatannya tersebut, ia turut mengembangkan pemberdayaan
daerah dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik di daerah.

Tidak hanya itu, Prof. Dr. Pratikno juga aktif sebagai dosen dan peneliti di
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM pada tahun 1998-2002.

Pada tahun 2005, Prof. Dr. Pratikno terpilih sebagai Presiden Asosiasi Ilmu
Pemerintahan Indonesia (AIPI) periode 2005-2010. Dalam jabatannya sebagai
Presiden AIPI, ia berupaya memajukan bidang ilmu pemerintahan di Indonesia.

Prestasi dan pengabdian Prof. Dr. Pratikno tidak hanya terbatas di


Indonesia, ia juga aktif di dunia internasional. Ia pernah menjabat sebagai Visiting
Professor di Universitas Tokyo, Jepang pada tahun 1996, dan Visiting Scholar di
Australian National University pada tahun 2003.

Tidak hanya itu, ia juga aktif dalam berbagai organisasi internasional,


antara lain sebagai anggota Steering Committee United Cities and Local
Governments-Asia Pacific (UCLG-ASPAC) pada tahun 2001-2004 dan anggota
Board of Directors International Association for Public Participation (IAP2) pada
tahun 2007-2011.

Setelah menyelesaikan jabatannya sebagai Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno


kembali dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri
Sekretaris Negara Republik Indonesia pada tahun 2014. Selama menjabat sebagai
Menkopolhukam, ia berperan aktif dalam memperkuat tata kelola pemerintahan
yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Pada tahun 2019, Prof. Dr. Pratikno terpilih sebagai anggota Dewan
Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dalam Kabinet Indonesia Maju yang
dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Dalam jabatannya sebagai anggota
Wantimpres, ia berperan sebagai penasihat Presiden dalam berbagai kebijakan
Negara.

Dalam perjalanan karirnya, Prof. Dr. Pratikno telah banyak memberikan


kontribusi bagi pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia. Ia telah terbukti
sebagai sosok yang kompeten dan profesional dalam berbagai jabatan yang pernah
diembannya.

Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Rektor UGM, Prof.


Pratikno kembali terjun ke dunia pemerintahan. Pada tahun 2001, ia ditunjuk oleh
Menteri Dalam Negeri sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah. Selama
menjabat, ia berhasil mengawal pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia. Selain
itu, ia juga turut andil dalam merumuskan kebijakan mengenai tata kelola
pemerintahan di Indonesia.

Setelah menyelesaikan masa tugasnya sebagai Dirjen Otonomi Daerah,


Prof. Pratikno kemudian menjadi staf khusus Menteri Koordinator Bidang Politik,
Hukum, dan Keamanan. Pada tahun 2007, ia kembali ke almamaternya, UGM, dan
terpilih sebagai Rektor UGM untuk periode kedua kalinya. Di masa
kepemimpinannya yang kedua ini, ia menggenjot program-program akademik
yang diterapkan di UGM. Ia juga giat membangun jejaring kerjasama antara UGM
dengan berbagai institusi di dalam maupun luar negeri.
Pada tahun 2014, Prof. Pratikno dipercaya oleh Presiden Joko Widodo
untuk mengisi posisi sebagai Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia.
Selama menjabat, ia berhasil membantu Presiden Joko Widodo dalam
mengkoordinasikan program-program pemerintah, mengawasi kinerja kabinet, dan
memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Di bawah
kepemimpinannya, Kementerian Sekretariat Negara mengembangkan berbagai
inovasi untuk meningkatkan layanan publik dan memperkuat tata kelola
pemerintahan di Indonesia.

Pada tahun 2019, Prof. Pratikno terpilih sebagai anggota Dewan


Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Melalui posisinya di Wantimpres, ia
memberikan masukan dan saran kepada Presiden dalam berbagai kebijakan
nasional yang dibuat.

Di samping karir di bidang pemerintahan dan akademik, Prof. Pratikno


juga terlibat aktif dalam berbagai organisasi profesional. Ia pernah menjabat
sebagai Presiden Asosiasi Ilmu Pemerintahan Indonesia (AIPI) periode 2005-2010
dan Ketua Umum Dewan Riset Nasional periode 2017-2022.

Prestasi yang diraih oleh Prof. Pratikno tidak hanya terbatas pada bidang
pemerintahan dan akademik, tetapi juga di bidang penelitian. Ia telah menulis
berbagai buku dan artikel ilmiah yang berfokus pada isu-isu kebijakan publik, tata
kelola pemerintahan, dan otonomi daerah. Beberapa penghargaan yang ia terima di
antaranya adalah Satyalancana Kebudayaan dari Presiden Republik Indonesia pada
tahun 2012 dan Anugerah Satyalancana Pembangunan pada tahun 2015.

Dengan perjalanan kariernya yang luar biasa dan kontribusinya yang besar
dalam bidang pemerintahan, akademik, dan penelitian, Prof. Pratikno layak
dijadikan sebagai panutan bagi Pada tahun 2014, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc
dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia
dalam Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Sebagai Menteri
Sekretaris Negara, beliau bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan fungsi
dan tugas Kementerian Sekretariat Negara serta mengawasi pelaksanaan kebijakan
yang diambil oleh Presiden. Di bawah kepemimpinannya, Kementerian Sekretariat
Negara berhasil mencapai sejumlah prestasi, seperti percepatan penyelesaian
masalah administrasi pemerintahan, peningkatan efektivitas pelaksanaan
kebijakan, peningkatan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan, serta
penguatan koordinasi antarlembaga.

Setelah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, Prof. Dr. Pratikno,


M.Soc.Sc kembali ke almamaternya, Universitas Gadjah Mada, dan kembali
mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Selain itu, pada tahun 2019, beliau
terpilih sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden, sebuah lembaga yang
bertugas memberikan masukan dan saran kepada Presiden terkait berbagai hal
yang berkaitan dengan tugas-tugas kenegaraan.

Selama kariernya, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc juga telah mendapatkan


berbagai penghargaan, baik dari pemerintah maupun dari lembaga swasta. Pada
tahun 2012, beliau menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari
Presiden Republik Indonesia atas jasa-jasanya dalam memajukan dunia
kebudayaan Indonesia. Kemudian, pada tahun 2015, beliau menerima Anugerah
Satyalancana Pembangunan atas kontribusinya dalam memajukan pembangunan
di Indonesia. Tidak hanya itu, beliau juga terpilih sebagai Presiden Asosiasi Ilmu
Pemerintahan Indonesia (AIPI) periode 2005-2010, sebuah organisasi yang
bertujuan untuk mengembangkan ilmu pemerintahan di Indonesia.

Dari perjalanan karirnya yang panjang dan beragam, dapat dilihat bahwa
Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc adalah sosok yang memiliki komitmen yang kuat
untuk memajukan bangsa dan negaranya. Beliau memiliki latar belakang
pendidikan yang kuat dan pengalaman yang luas dalam berbagai bidang, serta
telah mendapatkan penghargaan atas prestasinya. Semua itu menjadikan beliau
sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan ilmu pemerintahan di
Indonesia dan diakui secara nasional maupun internasional.
Kiprah politik

Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc memiliki perjalanan kiprah politik yang


panjang dan sukses. Karir politiknya dimulai pada tahun 2001 saat ia diangkat
sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia. Selama menjabat, ia berhasil mengembangkan program
otonomi daerah dan memperkuat hubungan antara pemerintah pusat dan daerah.

Pada tahun 2007, Prof. Pratikno terpilih sebagai Rektor Universitas Gadjah
Mada (UGM) periode 2007-2012. Selama menjabat, ia berhasil mengembangkan
UGM menjadi perguruan tinggi yang lebih berkualitas dan memiliki keterlibatan
yang lebih besar dalam masyarakat. Ia juga memperkuat kerjasama antara UGM
dengan berbagai universitas di dunia.

Pada 2014, Prof. Pratikno diangkat sebagai Menteri Sekretaris Negara


Republik Indonesia hingga 2019. Sebagai Menteri Sekretaris Negara, ia
bertanggung jawab atas koordinasi dan pengawasan terhadap program
pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ia juga berhasil memperkuat tata kelola
pemerintahan dan memberikan kontribusi signifikan dalam pembentukan
kebijakan negara.

Pada tahun 2019, Prof. Pratikno terpilih sebagai anggota Dewan


Pertimbangan Presiden. Dalam posisi ini, ia memberikan saran dan masukan
kepada Presiden mengenai kebijakan pemerintah dan strategi pembangunan
nasional.

Selain itu, Prof. Pratikno juga aktif dalam berbagai organisasi, termasuk
menjadi Presiden Asosiasi Ilmu Pemerintahan Indonesia (AIPI) periode 2005-
2010. Ia juga dikenal sebagai pembicara dan penulis yang produktif di bidang
pemerintahan dan kebijakan publik.

Secara keseluruhan, perjalanan kiprah politik Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc


menunjukkan dedikasi dan komitmen yang kuat dalam memajukan bidang
pemerintahan dan memperjuangkan kepentingan negara.

Pada tahun 2014, Prof. Dr. Pratikno diangkat sebagai Menteri Sekretaris
Negara (Mensesneg) dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Ia bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan di bidang administrasi
negara, administrasi kepegawaian, pengembangan kepegawaian, dan
pemberdayaan aparatur negara.

Selama menjabat sebagai Mensesneg, Prof. Dr. Pratikno banyak


melakukan terobosan, salah satunya dengan mengeluarkan Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 26 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Sekretariat Negara Tahun 2015-2019. Selain itu, ia juga menginisiasi program
"Pelayanan Administrasi Terpadu Satu Pintu" (PATSP) guna memudahkan
masyarakat dalam mengurus dokumen-dokumen administrasi.

Pada tahun 2019, Prof. Dr. Pratikno terpilih sebagai anggota Dewan
Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan diberi tugas untuk memberikan saran
kepada Presiden dalam hal kebijakan pemerintahan. Selain itu, ia juga tetap aktif
sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada.

Dalam perjalanan kariernya, Prof. Dr. Pratikno telah banyak memberikan


kontribusi dalam pengembangan ilmu pemerintahan dan kebijakan publik di
Indonesia. Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi profesi seperti Asosiasi Ilmu
Pemerintahan Indonesia (AIPI) dan memperoleh penghargaan dari pemerintah
Indonesia atas prestasinya dalam bidang pemerintahan dan kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai