Sri Mulyani Indrawati atau akrab dengan panggilan Mbak Ani, adalah seorang ekonom yang sering tampil
di panggung-panggung seminar atau dikutip di berbagai media massa. Dosen Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) ini juga sempat aktif menjadi penasehat pemerintah bersama
sejumlah ekonom terkemuka lain dalam wadah Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada era
pemerintahan Abdurrahman Wahid. Seperti halnya di Indonesia, di Amerika ia juga sering mengikuti
seminar, tetapi lebih banyak masalah internasional daripada di Indonesia.
Pada awal Oktober 2002, Sri Mulyani terpilih menjadi Executive Director Dana Moneter Internasional
(IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group). Sejak 1 November 2002, ia
mewakili 12 negara anggota SEA Group di IMF. Tugasnya sebagai executive director terkait dengan
pengambilan keputusan. Untuk menentukan berbagai program dan keputusan yang harus diambil IMF.
Jadi ia tidak hanya mewakili kepentingan Indonesia, namun mewakili kepentingan negara-negara
anggota di lembaga IMF maupun forum internasional yang relevan.
PENDIDIKAN:
Ia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1959. Dia juga pernah
menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara merangkap wakil ketua Badan Perencanaan dan
Pembangunan Nasional pada Kabinet Pembangunan V. Lulusan Universitas California di
Berkeley,Amerika Serikat pada tahun 1967 ini terakhir menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
3. J.B Sumarlin
metrotvnews.com
Sumarlin ini ialah salah seorang ekonom Indonesia yang pernah memegang berbagai jabatan
pemerintahan penting di bidang ekonomi. Ia adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
pada tahun 1958. Jabatan yang pernah dipegangnya antara lain Ketua BPK, Menteri Keuangan,
Ketua Bappenas dan Menag PAN.
Ahli ekonomi, cendekiawan, pengajar, dan politisi Indonesia ini juga merupakan salah seorang
di antara sedikit tokoh Indonesia yang berperan internasional. Ia adalah tokoh lingkungan
hidupinternasional yang pernah menerima The Leader for the Living Planet Award dari World Wide
Fund (WWF), suatu lembaga konservasi mandiri terbesar dan sangat berpengalaman di dunia. Ia
menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 10 April 2007 dan pada 25 Januari
2010 dilantik kembali untuk periode kedua sekaligus menjadi ketuanya. Emil Salim adalah tokoh
paling senior yang menjabat di pemerintahan dan merupakan sedikit di antara tokoh tiga zaman
yang masih aktif berkarier hingga saat ini.
Ia merupakan seorang pakar ekonomi, dosen, penulis, pengusaha, dan peneliti senior
Indonesia. Ia dikenal luas sebagai ahli marketing, moneter, dan manajemen. Sepanjang hidupnya,
Panglaykim banyak berkecimpung di dunia pendidikan. Ia juga aktif di Center for Strategic and
International Studies (CSIS) sebagai anggota Dewan Direktur.Ia juga merupakan ayah kandung dari
Mari Elka Pangestu. Pang Lay Kim wafat pada tahun 1986 di Jakarta.
Wanita hebat ini adalah Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Republik
Indonesia/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Ia
juga adalah Guru Besar dan Pembantu Dekan bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas
Padjadjaran (UNPAD).
Beliau adalah seorang ekonom, peneliti, dan profesional asalIndonesia yang menjabat sebagai
Menteri Keuangan Indonesia sejak 21 Mei 2013 dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
sejak 14 Juni2012. Keahliannya terutama dalam bidang makroekonomi, perdagangan internasional,
dan ekonomi politik. Ia pernah duduk sebagai Penasehat Khusus Menteri Keuangan Republik
Indonesia (2006-2010)
nasional.kontan.co.id
Saat ini ia .merupakan Direktur Jenderal Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik
Indonesia. Ia resmi menduduki jabatan yang sebelumnya diduduki oleh Slamet Riyanto itu pada
Juni 2012. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF)
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Ia pernah dinyatakan sebagai Wakil Menteri Keuangan,
namun kemudian batal dilantik.
Sumber: http://id.wikipedia.org/
Biografiku.com – Nama Rizal Ramli banyak menjadi perbincangan masyarakat baik itu
ketika ia menjadi Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dengan berbagai gebrakan
dan kontoversinya maupun setelah tidak lagi menjadi menteri di kabinet Jokowi. Rizal
Ramli dikenal sebagai salah satu ahli ekonomi Indonesia saat ini. Mengenai profil dan
biodata Rizal Ramli, beliau dilahirkan dengan nama Rizal Ramli pada tanggal 10
Desember 1954 di Padang, Sumatera Barat.
Ayahnya bernama Ramli yang bekerja sebagai wedana atau asisten camat dan ibunya
bernama Rabiah yang bekerja sebagai seorang guru. Usia tiga tahun ia sudah dapat
membaca. Rizal Ramli yatim piatu ketika usianya enam tahun.
Setelah ditinggal kedua orang tuanya, ia kemudian tinggal dan ikut bersama dengan
neneknya di Bogor. Ia tinggal disana bersama dengan saudara dan juga sepupunya dan
membantu neneknya untuk beternak ayam, baik itu ayam petelur ataupun ayam broiler
dan ayam potong.
Diterima di ITB
Selepas tamat SMA, Rizal Ramli kemudian ingin melanjutkan pendidikannya di
perguruan tinggi. Ia kemudian mendaftar di ITB (Institut Teknologi Bandung) dan
kemudian di terima di jurusan Fisika. Hampir putus asa karena tidak dapat membiayai
kuliahnya akhirnya Rizal Ramli kemudian pergi ke Kebayoran untuk bekerja di
percetakan. Selama enam bulan ia bekerja disana, mengirit pengeluaran untuk
mengumpulkan biaya kuliah dan tidak sempat mengikuti kuliah selama enam bulan.
Ketika uangnya sudah terkumpul, Rizal Ramli kemudian kembali ke Bandung dan
kemudian melunasi uang muka dan biaya kuliahnya di ITB, dan sisa tabungannya ia
pakai untuk biaya keperluan sehari-harinya. Enam bulan kemudian, uang simpanannya
habis. Rizal Ramli kemudian memutar otak untuk mencari biaya untuk makan dan
kuliahnya.
Menjadi Penerjemah
Karena pergaulannya yang sangat luas, Rizal Ramli banyak ditolong oleh teman-
temannya, namun ia kemudian akhirnya minder jika selalu minta pertolongan. Akhirnya
berbekal kemampuan bahasa inggrisnya yang bagus, ia kemudian mencoba menjadi
penerjemah artikel ilmiah untuk dosen dan mahasiswa. Ia dapat mencukupi kebutuhan
hidupnya dan kuliahnya dengan menjadi penerjemah di bantu oleh teman-temannya.
Diterbitkannya buku tersebut, membuat Soeharto ketika itu sangat marah. Meskipun
buku tersebut dilarang beredar, namun ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB
yang disusun oleh Rizal Ramli dan kawan-kawannya bahkan terlah beredar di kampus-
kampus lain bahkan sempat dimuat di koran dan majalah yang pada akhirnya koran
dan majalah tersebut di beredel oleh pemerintahan Soeharto.
Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya
sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan
segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
Terobosan lainnya ketika ia menjadi menteri, ia berhasil menyelamatkan Perusahaan
Listrik Negara (PLN) yang ketika itu diambang kebangkturan dengan berhasil melalukan
revaluasi aset tanpa menyuntikkan modal sehingga modal PLN menjadi surplus 119,4
Triliun rupiah dari yang tadinya minus 9 triliun.
Home » ekonomi indonesia , ekononomi di indonesia , tokoh ekonomi indonesia » Tokoh Ekonomi Indonesia yang Patut
Diteladani
Tokoh Ekonomi Indonesia yang Patut Diteladani
POSTED BY OBROLAN EKONOMI POSTED ON 2/04/2013 WITH NO COMMENTS
Tokoh Ekonomi Indonesia – Di artikel sebelumnya kami sudah memposting beberapa informasi
penting tentang ekonomi termasuk pengertian ilmu ekonomi, dan juga istilah-istilah ekonomi, serta
informasi mengenai fakultas ekonomi terbaik di Indonesia yang tentunya dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi anda yang sedang ingin berkuliah di sebuah Fakultas Ekonomi.
Namun pada artikel kali ini saya akan mengajak anda untuk mengenang sejarah, mengenang tokoh-
tokoh nasional di masa lalu khususnya dalam bidang ekonomi yang berjasa dan memiliki kenangan
tersendiri yang patut untuk kita teladani sebagai generasi penerus bangsa ini. Sampai-sampai tokoh
yang akan saya ceritakan di dalam artikel ini mendapat gelar sebagai tokoh ekonomi Indonesia.
Kita tahu bahwa seorang tokoh adalah seseorang yang berjasa besar terhadap kemajuan dan
perkembangan suatu bidang, dan salah satu bidang yang dimiliki dan dikuasi oleh dua tokoh yang
akan kami ceritakan di bawah ini adalah bidang perekonomian. Di bidang ekonomi pun Indonesia
memiliki beberapa tokoh yang berjasa dan berbicara mengenai tokoh ekonomi Indonesia maka
tidak akan tuntas dengan hanya satu artikel, karena begitu banyak tokoh ekonomi Indonesia yang
begitu berjasa membesarkan dan berperan besar dalam peningkatan ekonomi pembangunan di
Indonesia yang dampaknya masih terasa sampai saat ini.
Namun karena keterbatasan kami, di artikel ini hanya kan membahas dua orang tokoh saja yang
dinilai berjasa besar terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia, mungkin dikesempatan
lain akan dibahas tokoh ekonomi Indonesia lainnya.
Beliau adalah salah satu tokoh ekonomi Indonesia yang berhasil sampai menjadi menjadi wakil
presiden Indonesia periode pertama di era orde lama menemani Bung Karno. M. Hatta yang lahir
pada tanggal 12 Agustus 1902 di kota Bukittinggi Sumatera Barat memiliki latar belakang pendidikan
ekonomi di Handel Middlebare School atau Sekolah Menengah Dagang di Batavia dan lulus pada
tahun 1921. Selepas lulus di sekolah Handel Middlebare School, Hatta melanjutkan sekolah ke
Sekolah Tinggi Ekonomi di Nederland Handelshogeschool, di kota Rotterdam, Belanda.
Sebagai seorang tokoh ekonomi Indonesia, Bung Hatta di kenal dengan pemikirannya yakni
Hattanomics yang memiliki pilar utama berupa penguasaan aset oleh negara, kontrol terhadap
swasta, dan tumbuhnya perekonomian rakyat yang mandiri. Kekuasaan aset oleh negara bukan
berarti berhaluan sosialis namun tak lebih dari kontrol pemerintah dalam rangka melayani hajat
hidup orang banyak dengan maksimal, meskipun kemungkinan besar masalah ekonomi tetap akan
timbul. Kontrol terhadap swasta dalam artian membatasi dan mengontrol swasta agar tidak
merugikan masyarakat banyak dan tetep mengutamakan keuntungan bersama,dan tumbuhnya
perekonomian rakyat yang mandiri adalah impian Hatta agar masyarakat sejahtera.
Lalu beliau juga menjadi salah satu pendiri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia di tahun 1955.
Penghargaan internasional pun pernah di dapatkan dengan di angkatnya beliau menjadi salah satu
dari lima ahli dunia/group of five top experts oleh PBB.
Itulah dua diantara banyak tokoh ekonomi Indonesia, masih ada tokoh-tokoh lain seperti Widjojo
Nitisastro, Dr Sjahrir, Prof Dr Mubyarto, Prof. Dr. Boediono M.Ec dan masih banyak yang lainnya.
Kesemuanya memiliki andil yang besar terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia.